Anda di halaman 1dari 11

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Plered merupakan kecamatan yang berada di kabupaten Purwakarta Jawa Barat dengan
masyarakatnya yang terkenal sebagai pengrajin keramik, sehingga plered diberi julukan sebagai
kecamatan pengrajin keramik dengan nama produk yang dihasilkannya adalah keramik Plered,
berupa keramik hias dan keramik pakai atau fungsi. Pada saat ini pusat kerajinan keramik di Plered
berada di Anjun dengan masyarakatnya yang mayoritas sebagai pengrajin keramik. Kerajinan
keramik ini merupakan home industry atau termasuk industri kecil, dimana setiap rumah
memproduksi keramik. Dalam produksi nya kerajinan keramik plered banyak diminati oleh pasar
lokal maupun berbagai Negara.
Dalam mengembangkan kerajinan keramik Plered ini, upaya pemerintah daerah yang
dilakukan yaitu mendirikan UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN (UPTD LITBANG) KERAMIK PLERED pada tahun 2002. Tugas pokok dan
fungsinya instansi ini adalah melakukan dan melaksanakan penelitian dan pengembangan keramik
yang ada di wilayah kerja Kabupaten Purwakarta, meliputi penelitian dan pengembangan teknologi,
desain dan pemasaran. Tujuannya membantu pengrajin dalam mengembangkan kerajinan keramik
serta membina pengrajin untuk dapat membuat keramik yang lebih berkualitas dan berkuantitas
yang mampu bersaing dengan produk keramik dari luar. Serta memberikan sistem pemasaran yang
dapat meningkatkan produksi kerajinan keramik Plered.
Tetapi instansi ini mempunyai kendala yang dihadapi, yaitu dalam perluasan pemasaran.
Dalam pemasarannya cara yang digunakan yaitu dengan mengadakan atau mengikuti pameran
untuk memikat pengunjung yang datang dan berharap tertarik pada produk yang ditawarkan. Atau
mengadakan pertemuanpertemuan kesetiap daerah untuk memperkenalkan keramik ini. Hal ini
menyebabkan tidak efisiennya cara yang dilakukan, karena pemasaran hanya dilakukan pada waktu
tertentu saja dengan biaya operasional yang cukup besar.
Pembeli dari luar daerah, pulau atau pun luar negeri jika ingin melihat katalog barang harus
datang langsung ke tempat penjualan atau menghadiri pameran yang di selenggarakan. Selain itu
pembeli yang berminat untuk membeli barang, melakukan pembelian dan transaksi secara langsung
di tempat penjualan atau di tempat yang telah di sepakati untuk bertransaksi, hal ini menyebabkan
tidak efektif bagi pembeli karena menyita waktu juga transaksi pun keamanannya belum tentu
terjamin. Contohnya jika barang yang dipesan cukup banyak maka uang yang akan di bawa oleh
pembeli untuk transaksi pun tidak sedikit, dan itu akan memancing kriminalisasi oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab.
Untuk itu perlu adanya sistem yang dapat memecahkan masalah yang terjadi. Sistem yang
dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan membangun sistem perdagangan atau
pemasaran secara online, yang bisa di akses oleh semua konsumen setiap saat dan dimana saja tanpa
harus datang ke tempat penjualan, serta transaksi online yang dilakukan kapan saja dan dimana saja
secara cepat dan aman.
Dengan adanya fasilitas internet dan perangkat teknologi penunjangnya memungkinkan
dikembangkannya aplikasi-aplikasi untuk menciptakan suatu informasi. Seperti hal nya aplikasi
perdagangan online atau lebih dikenal dengan e-Commerce. Dengan memanfaatkan World Wide
Web atau sering disebut dengan Web saja. Perusahaan, penjual atau instansi dapat membangun situs
web untuk menawarkan barang/jasanya kepada konsumen kapanpun dan dimana saja konsumen
berada. Untuk menjamin keamanannya web dibangun dengan menggunakan server aman Hypertext
Transfer Protocol-Secure (HTTPS), yaitu protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk
merahasiakan data-data penting. Selain itu metode transaksi pembayaran yang digunakan yaitu
secara online menggunakan virtual bank seperti alert pay, paypal dan lain-lain atau secara transfer
antar rekening bank. Virtual bank atau bank virtual di internet, menyediakan jasa transfer uang,
melakukan pembayaran, menerima pembayaran, penarikan uang ke bank lokal dan fitur-fitur
lainnya, sehingga konsumen tidak perlu jauh-jauh datang ketempat penjualan untuk transaksi atau
membawa uang dengan jumlah besar ke tempat penjualan. Sehingga proses transaksi pun menjadi
lebih efektif bagi konsumen. Serta lebih efisien bagi perusahaan dalam memperluas pemasaran
produknya dengan sistem keamanan sistem yang terjamin.
1.1.1 Sejarah UMKM Keramik Plered
Staf UPTD Litbang Kramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jujun Junaedi
bercerita, kerajinan keramik pertama kali masuk Plered pada tahun 1904. Pada waktu itu ada warga
yang membuat sesuatu dari segumpal tanah dan dapat difungsikan. Menurut sejarahnya, dari situ
kemudian berdiri gedung yang menyerupai pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Plered (tak jauh dari
jembatan rel kereta api). Yang tadinya tidak tertarik pada benda yang terbuat dari tanah itu--setelah
adanya gedung itu --kemudian warga mulai tertarik membuat gerabah keramik.
"Dulu, saat pertama kali bahan keramiknya itu dari tanah putih. Namun setelah dilakukan
penelitian dan lainnya, ternyata tanah liat asli Plered juga bisa digunakan. Mulai saat itu, tanah liat
berwarna cokelat asal Plered menjadi bahan baku," ujar Jujun, Kamis, 2 April 2023. Tahun 1950-an,
bangunan yang menyerupai paberik itu iresmikan oleh Wakil Presiden RI pertama, Mochammad
Hatta sebagai sanggar belajar bagi perajin keramik.
Meski keberadaannya kini sudah tidak tidak sebagus tempo dulu, hingga kini bangunan itu
sehari-harinya tetap digunakan dan difungsikan sebagai tempat produksi gerabah keramik. "Iya
bangunan itu diresmikan oleh Pak Hatta Wakil Presiden RI pertama sekitar tahun 1950 sebagai
tempat sanggar para pengrajin pemula warga sekitar,” kata Jujun. Tampak depan bangunan bagian
atas membentuk dinding tinggi bertuliskan “Induk Perusahaan Keramik “Plered”. Sementara, pada
bagian belakangan bangunan, dua cerobong asap menjulang setinggi kurang lebih 5 meter. Di
bawahnya, ada enam tungku perapian tempat pembakaran gerabah di bangun oleh orang asing.
Bangunan itu hingga saat ini masih digunakan sebagai tempat produksi kerajinan tangan
keramik Plered. Para pengrajin masih tetap mempertahankan membuat keramik secara manual.
"Gedung tua itu merupakan gedung paling bersejarah atas perkembangan keramik di Plered.
Bangunan ini masih asli, tidak berubah. Pengelolaan gedung itu di bawah Provinsi Jawa Barat," ujar
Jujun. Bahkan, lanjut dia, dulu sempat mendapat bantuan mesin buatan Jerman sebagai mesin
penghalus tanah liat. Setelah itu, produksi gerabah meningkat hingga bisa menyuplai ornamen
kegiatan internasional di Jakarta.
Salah satunya, lanjut dia, membuat gentong dan jolang besar berukuran tinggi 170 cm dan
diameter 150 cm untuk dikirim ke Jakarta pada momen Game of The New Emerging Force
(Ganefo) yang digagas Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno pada 1963. "Kerajinan keramik Plered
semakin dikenal hingga ke mancanegara. Keramik ini sebagian besar merupakan mata pencaharian
warga Desa Anjun. Ini warisan nenek moyang yang harus kita jaga keasliannya," ujar Jujun.
1.1.2 Visi dan Misi
Unit Pelaksanaan Tingkat Daerah di bawah Perdaganagan dan Perindustrian UMKM
Keramik Plered (UPTD LITBANG Keramik Plered) mempunyai visi, misi, dan maksud tujuan
sebagai berikut:
a. Visi
Untuk melakukan penelitian dan pengembangan dibidang kerajinan keramik dalam rangka
menumbuh kembangkan sentra keramik Plered Purwakarta yang lebih kompetitif, berdaya guna dan
hasil guna.
b. Misi
Untuk memfasilitasi para pengrajin / pengusaha keramik dalam rangka meningkatkan mutu,
desain, teknologi dan pemasaran agar keramik plered mempunyai daya saing cukup tinggi.
1.1.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan 94 operasional untuk
mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di
kerjakan. Adapun struktur organisasi Unit Pelaksanaan Tingkat Daerah di bawah Perdaganagan dan
Perindustrian UMKM Keramik Plered (UPTD LITBANG Keramik Plered) adalah sebagai berikut.

STRUKTUR ORGANISASI

1.1.4 Produk
Telah dikenal sejak lama, kawasan Plered, Purwakarta, menjadi sentra pembuatan keramik
yang unik dan memiliki ciri khas khusus. Produk kerajinan keramik di wilayah tersebut merupakan
satu dari beberapa ikon kerajian di Kabupaten Purwakarta. Lokasinya, terletak di Desa Anjun,
Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Produk unggulan dari keramik lokal asal Purwakarta tersebut memiliki nilai fungsi dan hias,
seperti cangkir, vas bunga, kendi hingga celengan serta beberapa perabot rumah tangga. Ternyata
Kerajinan yang berbahan dasar dari tanah liat tersebut diminati oleh beberapa pasar di luar negeri,
dan keuntungannya sangat menjanjikan

Memiliki Litbang Khusus Keramik

Dilansir dari situs jabarprov.go.id, sentra kerajinan keramik tersebut telah memiliki pusat
penelitian dan pengembangan (litbang), dan merupakan satu-satunya di Indonesia. Fungsi dari
Lembaga penelitian dan pengembangan khusus keramik di wilayah Plered tersebut adalah untuk
merencanakan jenis keramik yang akan diproduksi.
Selain itu fungsi lain dari UPTD Litbang Keramik tersebut, juga membantu proses
pengembangan pemasaran dari produk keramik yang dihasilkan, dan tentunya bisa menjadi sentra
edukasi bagi kota-kota lain yang ingin belajar membuat keramik diwilayah itu.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, selama ini Litbang Keramik Plered
memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari luar maupun dalam kota. Terutama, pelajar yang
ingin mengetahui cara dan teknik pembuatan kerajinan kriya. Menurutnya disitulah salah satu
fungsi Litbang nya.

1.1.5 Proses Bisnis


1.1.5.1 Produksi
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang proses pelaksanaan produksi pembuatan keramik.
Pertama, pemilihan tanah liat. Tanah liat dikumpulkan untuk dihaluskan ke dalam mesin dan
pengolahan tanah liat. Dalam pembentukan keramik digunakan dengan dua cara yaitu :
(a) Tanah liat dibentuk menggunakan cetakan. Pengolahan menggunakan cetakan sangatlah
cepat. Dalam satu hari dapat menghasilkan 700 keramik
(b) Tanah liat dibentuk menggunakan mesin putar. Biasanya ini berkaitan dengan kendi atau
ukuran yang besar. Dalam sehari tidak begitu banyak yang dihasilkan.
Kedua, melakukan penyimpanan. Kegiatan ini dilakukan setelah pembentukan. Kegiatan
penyimpanan yaitu menyimpan keramik di tempat teduh.
Ketiga, Pengeringan. Kegiatan pengeringan Keramik yang sudah jadi dikeringkan di bawah
terik matahari. Bila Cuaca panas maka dapat dikeringkan dalam waktu 2 hari. Apabila cuaca yang
tidak baik, maka akan memakan waktu sekitar 5 sampai 7 hari.
Keempat Kegiatan Pembakaran. Setelah kering, maka dilakukan pembakaran. Pembakaran
dilakukan secara tradisional dan modern. Secara tradisional, pembakaran dimasukkan ke dalam
tungku dan ditutupi oleh bata. Pembakaran dilakukan dua sisi kirim kanan dan kiri. Intinya untuk
mempercepat prosesnya. Pembakaran secara manual memakan waktu sekitar 24 jam untuk
melakukan pembakaran. Sedangkan pembakaran secara modern, dimasukkan ke dalam tungku
dengan bahan bakar batu bara, gabah dan memakai listrik. Pembakaran dapat dilakukan selama 18
jam. Pembakaran secara modern tidak begitu intens dilakukan karena memakan biaya yang sedikit
mahal dibandingkan dengan cara tradisional. Pembakaran dengan cara tradisional maupun modern
selalu ada saja barang yang reject. Kegagalan produksi berkisar 20 persen. Barang cacat tidak
dibuang tetapi akan dikumpulkan dan dihancurkan kemudian diolah kembali.
Kelima, finishing Setelah selesai pembakaran, Finishing dilakukan adalah melakukan
pengecetan dasar menggunakan warna putih. Selanjutnya dilakukan finishing akhir. Pengecetan
menggunakan warna. Dalam kegiatan produksi ini terdapat perbedaan finishing akhir antara
keramik rumah tangga dan keramik hias. Untuk keramik rumah tangga sebelum dilakukan
pembakaran, dilakukan pengecetan terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk menghindarkan keracunan
dalam penggunaannya. Sedangkan keramik hias, dilakukan pengecetan setelah dilakukan
pembakaran.
Dalam konteks tata letak, pengrajin tidak mempunyai tata letak khusus untuk kegiatan
produksinya. Biasanya rumah yang mereka tempati sekaligus tempat produksi mereka. Dalam
kegiatan tata letak diperlukan kegiatan aliran proses. Peta aliran proses merupakan suatu
representasi aktivitas proses yang terjadi pada tempat kerja dengan gambaran secara grafis dan
simbolis (Marcelo et al. 2016). Elemen dalam aliran proses tersebut akan menggambarkan seluruh
proses dan urutan yang terjadi. Hal ini berguna untuk memisahkan setiap tahapan yang terjadi pada
proses produksi dan berguna untuk memastikan dokumen yang diperlukan pada proses tersebut
(Marcelo et al., 2016). Pada peta aliran proses ini menjelaskan informasi cara pemindahan, serta
waktu tempuh yang dibutuhkan untuk memindahkan bahan dari unit satu ke unit selanjutnya. Ini
menandakan bahwa peta aliran proses secara mesin berdasarkan aliran proses dilakukan secara
berurutan pada area produksi yang terbagi pada beberapa elemen, yaitu operasi, transportasi,
penyimpanan (Marcelo et al., 2016). Untuk pengolahan secara mesin, pengolahan memakai alat
memakan waktu sekitar 12 jam sampai dengan 24 jam. Ini artinya, aliran proses menggunakan
mesin akan memberikan suatu sistem yang baru dengan penurunan waktu yang dibutuhkan selama
proses terjadi (Kane et al 2017). Kegiatan produksinya lebih cepat tetapi yang menjadi kendala
adalah banyaknya pengrajin yang tidak mempunyai keahlian dalam mengoperasikan mesin dan
kadangkala mesin yang dipakai pun tidak bekerja dengan baik. Dengan kata lain sering terjadi
kerusakan mesin tersebut.
Berdasarkan wawancara dengan pihak UPTD Litbang Keramik, kendala dari ujicoba mesin
pembakaran keramik modern yang dicoba diterapkan, belum bisa sepenuhnya di adopsi oleh
pengrajin keramik, karena meski sudah terbukti dapat mempercepat proses pembakaran keramik,
tapi secara ongkos produksi masih lebih mahal dibandingkan proses pembakaran keramik secara
tradisional. Hal ini dikarenakan bahan bakar dari pembakaran modern menggunakan gas, sedangkan
pembakaran tradisional masih menggunakan kayu bakar. Selanjutnya dalam aliran prosesnya dapat
dijabarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencatat Waktu Perpindahan Material. Mencatat Waktu yang dibutuhkan alat dalam
pemindahan bahan dari awal sampai berakhir pada unit yang dituju. Pengukuran dilakukan
menggunakan alat bantu yaitu stopwatch. Disini mencatat waktu setiap aktivitas yang
diperlukan dengan acuannya menit.
2. Jarak Pemindahan Aliran Bahan. Pengukuran jarak antar tiap unit yaitu dengan pengukuran
jarak dari titik pusat unit awal menuju unit berikutnya yang dituju sesuai dengan aliran
bahan yang digunakan di Industri Keramik, Kegiatan ini berkaitan dengan operasi,
transportasi, penyimpanan, pemeriksaan dan menunggu. Dijabarkan waktu per masing
kegiatan.
3. Frekuensi Perpindahan Bahan Merupakan data yang menunjukkan berapa kali dilakukan
perpindahan tiap jenis produk atau material pada proses pengolahan Kerami. Ini dilakukan
dengan menjumlah kegiatan yang ada.
4. Perhitungan Total Movement perpindahan awal. Total Movement perpindahan pada proses
pengolahan keramik, dapat ditentukan dengan mengalikan frekuensi perpindahan material
dari satu departemen ke departemen lainnya dengan jarak antar departemen yang berkaitan,
Kegiatan perhitungan ini dilakukan dengan menjumlah semua kegiatan yang ada.
5. Waktu Proses Pengolah. Data waktu lama proses pengolahan pada setiap pengolahan dari
masing-masing untuk diukur secara langsung dengan mengunakan stopwatch untuk
mengetahui rentang waktu dari keseluruhan rangkain di bagian proses pengolahan. Waktu
ini akan dijumlahkan per kegiatan dan akan dituliskan pada bagian atas. Kegiatan
perhitungan ini dapat dilakukan secara manual maupun mesin. Uang membedakan adalah
hasil akhir atau waktu penyelesaian prosesnya.
1.1.5.2 Pemasaran
Peningkatan pemasaran keramik di Kabupaten Purwakarta yaitu adanya kunjungan dari
masyarakat atau lembaga pendidikan yang ingin belajar mengetahui tentang pembuatan keramik.
Tabel 1. Data Kunjungan Wisata EdukasiKeramik Ke UPTD Pengembangan Sentra Keramik
Kabupaten Purwakarta

UPTD Pengembangan Sentra KeramikKabupaten Purwakarta, 2022Dari data tabel diatas


dapat dilihat bahwa kunjungan wisata edukasi keramik ke UPTD Pengembangan Sentra Keramik
selalu meningkat di tahun 2017 hingga 2018. Namun di tahun 2020 hingga tahun 2021 terjadi
wabah covid 19 yang mengakibatkan kegiatan wisata edukasi keramik dihentikan sementara.
Sekarang tahun 2022, wisata edukasi keramik sudah kembali untuk masyarakat. Dengan adanya
wisata edukasi keramik ini salah satu promosi yang dilakukan UPTDsehingga pemasaran
keramik bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat di luar Kabupaten Purwakarta.Peluang ketiga
dalam peningkatan pemasaran keramik di Kabupaten Purwakarta yaitu sudah dikenalnya nama
Plered sebagaitempat usaha kerajinan keramik.

Pemasaran keramik di Kabupaten Purwakarta yaitu pemasaran keramik ekspor.Tabel 2. Data


Ekspor Keramik Plered Kabupaten

UPTD Pengembangan Sentra Keramik Kabupaten Purwakarta, 2022. Berdasarkan data


tabel diatas yang peneliti dapatkan dari UPTD Pengembangan Sentra Keramik Kabupaten
Purwakartamembuktikan bahwa peluang usaha keramik Plered Kabupaten Purwakarta untuk
melakukan ekspor ke berbagai negara cukup besar. Hal ini terlihatdari peningkatan setiap
tahunnya, semakin banyak negara yang menginginkan produk keramik asal Plered Kabupaten
Purwakarta.
Pemasaran keramik di Kabupaten Purwakarta yaitu melimpahnya bahan baku keramik
yang ada di Kabupaten Purwakarta. berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terkait untuk
ketersediaan bahan baku keramik di Kabupaten Keramik ini bisa dibilang masih cukup melimpah.
Meskipun sudah diambil dari dahulu potensi tanah untuk keramik ini masih bagus misalnya di
Citeko, Plered dan Tegalwaru itu mempunyai potensi yang bagus tidak kalah saing dengan jenis
tanah dari daerah yang lain yang penghasil keramik seperti Sukabumi maupun Yogyakarta.

1.3 Isu Bisnis


Musim hujan kerap menjadi kendala bagi para perajin gerabah keramik di Plered,
Purwakarta. Alhasil produksi pun menurun. Perajin di sentra industri kerajinan khas Purwakarta ini
memerlukan waktu lebih lama untuk mengeringkan keramik buatannya. Seperti yang dialami salah
seorang perajin gerabah di Plered, Dede Muhtar (53). Dede yang sudah dua puluh tahun bergelut
pada kerajinan tanah liat ini mengatakan pesanan masih tetap datang dari para langganannya.
Namun saat musim hujan, dia tidak bisa melayani semua pesanan dari pembeli yang
kebanyakan berasal dari luar kota. “Musim hujan ini produksi jelas menurun karena cara
pengeringan terhambat. Biasanya satu pekan kering ini bisa dua minggu sampai satu bulan,” kata
Dede saat ditemui Republika di tempat pembuaran keramik miliknya di Plered beberapa waktu
lalu. Dede menyebutkan menurunnya produksi keramik buatannya bisa mencapai 30 persen. Dia
bersama para pekerjanya biasanya bisa menghasilkan ratusan pot dalam sepekan terdiri dari
berbagau ukuran.
Namun karena pemgeringannya membutuhkan waktu lebih lama maka tak jarang pesanan
harus ditolaknya. Kondisi seperti ini memang sudah biasa terjadi setiap tahunnya. Biasanya pada
musim kemarau dia membuat cukup banyak stok untuk dijual saat musim hujan seperti saat ini.
Walaupun resikonya terkadang gerabah keramik ini bisa hancur atau rusak sebelum terjual. “Ya
sekarang mah paling antisipasinya dinaikin ke atas oven pengeringannya walaupun yang bagus
memang dijemur. Selain terhambat pengeringan, menurutnya saat musim hujan juga kayu untuk
proses pembakaran juga cenderung sulit didapat. Bukan karena stok kayu yang tidak ada tapi lebih
pada akses untuk mendapatkan kayu di hutan atau kebun yang lebih sulit. Terutama jika cuaca juga
sedang hujan.
Dede memang lebih fokus memproduksi pot. Dia bisa memproduksi 45-60 unit pot dari
ukuran kecil hingga besar dalam sekali pembakaran. Produknya itu biasa didistribusikan ke toko-
toko di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan adanya bencana banjir kemarin, dia memprediksi
akan ada peningkatan pesanan pot buatannya karena konsumen ingin mengganti pot yang
kemungkinan rusak. Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah Pemkab Purwakarta, Ahmad Nizar,
berharap kondisi pasca banjir bisa membawa peningkatan pesanan bagi para perajin keramik Plered.
Menurut pengalamannya, penjualan produk gerabah meningkat setelah terjadi banjir di daerah
tersebut.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian berharap
fenomena itu kembali terjadi setelah banjir awal 2020 lalu. "Peningkatan itu terjadi beberapa bulan
setelah banjir untuk mengganti perabotan rumah tangga yang rusak terkena banjir. Prediksi saya
begitu," kata Nizar. Keramik Plered memang menjadi produk unggulan dari Kabupaten
Purwakarta. Selain dikirim ke kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, produk gerabah asal
Plered Kabupaten Purwakarta juga telah diekspor ke berbagai negara.

1.4 Pertanyaan Penelitian dan Tujuan Penelitian


1.4.1 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana Mengembangkan e-commerce di UMKM keramik plered ?
2. Bagaimana meningkatkan produksi UMKM keramik plered ?
3. Bagaimana cara melestarikan UMKM keramik plered?

1.4.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengembangkan e-commerce di UMKM keramik plered
2. Untuk meningkatkan produksi UMKM keramik plered
3. Untuk mengetahui cara melestarikan UMKM keramik Plered

BAB 2 EKSPLORASI MASALAH BISNIS


2.1 Kerangka Kerja Konseptual

2.2 External Environment Analysis


2.2.1 Pestle Analysis
2.2.2 Porter 5 Forces Analysis
2.2.3 Competitor Analysis
2.2.3.1 Competitor Analysis Framework
2.2.3.2 Porter 4 matrix component
2.3 Internal Environment Analysis
2.3.2 STP Analysis
2.3.2 Marketing mix Analysis
2.3.2 Value Chain Analysis
2.3.2.1 Inbound Logistics
2.3.2.2 Operations
2.3.2.3 Outbound Logistics
2.3.2.4 Marketing and Sales
2.3.2.5 Service
2.3.2.6 Supported activities
2.4 SWOT Analysis
CHAPTER 3 BUSINESS SOLUTION
3.1 SWOT Analyzer Scoring
3.2 Company strategy
3.3 TOWS Matrix

CHAPTER 4 IMPLEMENTATION PLAN


4.1 Conclusion
4.2 Implementation Plan Schedule
4.3 Implementation Plan Budgeting
4.4 Implementation Plan Targets

Anda mungkin juga menyukai