Keuangan
BY : YUSEP SOLIHUDIEN
Silabus
Standar Kompetensi:
Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu lembaga
keuangan Bank dan non-Bank.
Yang dimaksud adalah lembaga perantara keuangan yang didirikan dengan wewenang untuk menerima
dan menghimpun simpanan uang, meminjamkan uang, serta menerbitkan promes atau banknote.
Pada 1746, berdiri bank pertama di Indonesia bernama Bank van Courant en
Van Leening. Sejarah pendirian Bank van Courant didorong oleh peristiwa
datangnya bangsa Eropa ke Nusantara guna mencari rempah-rempah pada 1600-
an. Kala itu, di Nusantara sudah berdiri berbagai kerajaan yang mesmiliki mata
uang sendiri dan beredar juga mata uang asing bernama picis dari Tiongkok.
Dua tahun berselang, pada 1602, terbentuk sebuah maskapai dagang bernama
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Sejak saat itu, kegiatan
perdagangan di Nusantara mulai mengalami perkembangan yang siginifikan,
sehingga dibutuhkan sebuah lembaga untuk menunjang kegiatan perdagangan.
Oleh sebab itu, didirikanlah Bank van Courant. Bank ini bertugas untuk
memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan jaminan emas, perak,
perhiasan, dan barang-barang berharga lainnya.
SPPI 2
Namun, pada masa kependudukan Jepang di Indonesia, DJB dilikuidasi. Tugas DJB
sebagai bank sirkulasi pun diganti oleh bank buatan Jepang bernama Nanpo Kaihatsu
Ginko (NKG). Namun, setelah Indonesia merdeka pada 1945, DJB kembali diaktifkan
oleh NICA untuk mencetak dan mengedarkan uang mereka. Tujuannya, agar
perekonomian Indonesia mengalami kemerosotan atau kekacauan.
Akan tetapi, sesuai dengan perintah yang ada dalam UU Pasal 23 Tahun 1945,
pemerintah RI kemudian membentuk bank sirkulasi bernama Bank Negara Indonesia
(BNI). Guna mengembalikan kedaulatan, BNI menerbitkan uang sendiri bernama Oeang
Republik Indonesia (ORI). Munculnya BNI milik RI dan DJB milik NICA lantas memicu
terjadinya dualisme bank sirkulasi di Indonesia dan memicu pertempuran mata
uang (currency war). Pada masa ini, mata uang DJB disebut uang merah, sedangkan
ORI disebut uang putih.
SPPI 5
Pada 1952, Pemerintah Revolusi Indonesia mengambil alih DJB dan mengubahnya menjadi
Bank Indonesia (BI). Pada 1 Juli 1953, pemerintah RI menerbitkan UU No. 11 Tahun 1953
tentang Pokok Bank Indonesia. Berdasarkan aturan itu, Bank Indonesia resmi berdiri
sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Selain menjadi bank sirkulasi, BI juga
mempunyai tugas lain, yakni sebagai bank komersial dengan melakukan pemberian kredit.
Pada 1965, Presiden Soekarno mencoba menyatukan seluruh bank negara menjadi bank
sentral. Oleh karena itu, dikeluarkanlah Perpres No 7/1964, yang berisi tentang berdirinya
Bank Tunggal Milik Negara. Akan tetapi, tiga tahun kemudian, pada 1968, pemerintah RI
kembali mengeluarkan UU No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Indonesia. UU tersebut
menyebutkan tentang pengembalian tugas BI sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.
Lebih lanjut, pascareformasi, dikeluarkan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. BI ditetapkan sebagai Bank Sentral yang bersifat independen. Dalam
UU itu, BI bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
serta menghapus tujuan sebagai agen pembangunan. Sejak saat itu, BI beberapa
kali mengalami perubahan, mulai dari penyempurnaan tugas dan wewenang
hingga penataan fungsi pengawasan Bank Indonesia.
Manajemen Kredit Di Perbankan
Syarat Permodalan, Syarat permodalan juga menjadi salah satu aspek perbedaan
antara bank umum dan BPR. Bank umum membutuhkan modal pendirian
minimal Rp4 triliun, bank umum syariah minimal Rp1 triliun, sementara BPR
memiliki syarat minimal modal sebesar Rp4 miliar di Zona 4 dan Rp14
miliar di Zona 1. Perbedaan syarat permodalan ini menyesuaikan dengan
tugas dan fungsi BPR yang memang lebih berfokus dengan cakupan
wilayah yang lebih kecil.
Bunga dari tabungan di BPR telah dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan sebesar maksimal 8,75%, sementara simpanan nasabah bank
umum dijamin dengan kisaran bunga 6,25% untuk deposito dan 0,25%
untuk deposito valas. Secara keseluruhan, bunga simpanan BPR cenderung
lebih tinggi dari bank umum, begitu juga dengan bunga pinjamannya.
Tugas BPR
Pengertian dari Bank Dunia adalah lembaga keuangan internasional yang memiliki
perwakilan di hampir setiap negara.
Salah satu kriteria Bank Dunia adalah berupa pemberian beberapa dukungan, mulai
dari keuangan, konsultasi, hingga penelitian bagi negara-negara berkembang untuk
mengembangkan perekonomian mereka.
ujuan Bank Dunia adalah untuk menyokong rekonstruksi dan pembangunan melalui
fasilitasi penanaman modal untuk tujuan tertentu dalam suatu negara dengan
jaminan dan pinjaman.
Bank Dunia juga mendukung perdagangan internasional dengan menjaga neraca
pembayaran. Mengatur pinjaman internasional yang dapat memberikan jaminan
untuk proyek-proyek pemerintah besar dan kecil. Setelah itu, kegiatannya
didasarkan pada pengaruh investasi internasional untuk menciptakan lingkungan
ekonomi yang damai.
Lembaga-Lembaga dibwah Bank Dunia
Bank Dunia telah menerima banyak kritik dari berbagai organisasi non-
pemerintah. Henry Hazlitt, salah satu Kepala Ekonom Survival International,
mengatakan bahwa Bank Dunia, bersama dengan sistem keuangannya,
dapat menghasilkan inflasi besar-besaran di seluruh dunia.
Kritik paling umum terhadap Bank Dunia adalah tentang struktur
organisasinya. Bank Dunia merupakan organisasi yang dapat mewakili 188
negara di seluruh dunia, namun segala bentuk kegiatannya hanya dapat
dilakukan di beberapa negara maju dengan kekuatan ekonomi yang besar.
Itulah pembahasan mengenai pengertian dan sumber dana Bank Dunia.
Fungsi dari keberadaan lembaga ini memang cukup penting dalam
membantu negara lain. Namun, di balik itu semua, organisasi ini juga kerap
menerima kritik terkait kebijakannya.
Bank Pembangunan Asia (ADB)
Bank Pembangunan Asia merupakan bank yang berdiri pada 1966. Adapun
tujuan pembangunan bank satu ini adalah untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi dan juga kerjasama ekonomi di negara-negara yang masih
berkembang di asia dan timur.
Bank Pembangunan Asia didirikan bertujuan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dan kerja sama di kawasan Asia dan Pasifik serta
ikut membantu memperlancar proses pembangunan ekonomi di negara
berkembang yang menjadi anggotanya.
Apa fungsi Bank Pembangunan Asia?
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia merupakan
lembaga keuangan multilateral yang didirikan pada tahun 1966 dengan tujuan
membebaskan wilayah Asia dan Pasifik dari kemiskinan.
Hutangnye….
Indonesia merupakan salah satu negara pendiri Asian Development Bank
(ADB) pada 1966 dan pemegang saham terbesar keenam di ADB, serta salah
satu peminjam terbesar di ADB. Indonesia telah mengalami kemajuan
pembangunan yang sangat baik di abad 21, termasuk pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan dan penurunan angka kemiskinan yang signifikan.
Indonesia menjadi anggota G20 pada 2008 dan memegang tampuk
presidensi G20 pada 2022.
Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mendapat pinjaman baru senilai US$500
juta atau sekitar Rp7,8 triliun dari Asian Development Bank (ADB). Utang
baru ini nantinya untuk mempromosikan pemulihan hijau dari pandemi Covid-
19, serta meningkatkan keberlanjutan dan tata kelola fiskal.30 Nov 2022
ADB memiliki anggota berjumlah 63 Negara, antara lain : Afganistan,
Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Tiongkok, Kep. Cook,
Fiji, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Kiribati, Kyrgyz
Republic, Lao PDR, Malaysia, Maldives, Kep. Marshall, Micronesia, Mongolia,
Myanmar, Nauru, Nepal, Selandia
Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi utang
pemerintah per 30 November 2022 telah
mencapai Rp 7.554,25 triliun atau tumbuh
Rp 57,55 triliun jika dibandingkan posisi
utang pada Oktober 2022 yang sebesar Rp
7.496,7 triliun.29 Des 2022
Aneka Jenis Kejahatan Perbankan
1.FLEKSIBEL :
2.TIDAK PERLU JAMINAN
3. CEPAT DALAM PELAYANAN
4.CAVITAL SAVING (Dengan adanya pembiayaan oleh lessor maka dapat
menghemat modal bagi perusahaan lesse. Sehingga modal yang dimiliki
oleh lesse dapat dihunakan untuk keperluan lainnya)
5. Pembayaran angsuran diperlakukan sebagai biaya operasiona
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat
akan mengajukan leasing:
· Persyaratan yang dibutuhkan pada saat pengajuan.
· Besarnya suku bunga yang dibebankan.
· Jumlah uang muka yang diwajibkan.
· Jumlah angsuran / cicilan yang harus dibayarkan.
· Jumlah biaya asuransi yang harus dibayarkan.
· Jumlah biaya administrasi yang akan dikenaka
Problematik Koperasi
TUJUAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan
akuntabel,
Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, dan
Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
TUPOKSI OJK