Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PRODUK KREATIF

DAN KEWIRAUSAHAAN
MEMBUAT KELIPING PERUSAHAAN PRODUKSI
MASSAL BERSTANDAR NASIONAL

Disusun oleh :

Nama : APRILYA IRMAWATI


No. Presensi : 31
Kelas : XII AKL 1

SMK NEGERI 1 WONOGI


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas keliping tentang perusahaan produksi
massal yang berstandar nasional yang dibuat untuk memenuhi tugas Produk
Kreatif dan Kewirausahaan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih karena tugas keliping ini dapat
dibuat berkat bantuan Bapak Rusdi Hariyanto sebagai guru mapel Produk Kreatif
dan Kewirausahaan. Keliping ini berisi tentang contoh-contoh perusahaan yang
melakukan produksi massal yang sudah berstandar SNI ( Standar Nasional
Indonesia). Semoga keliping ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa keliping ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritikan dan saran yang membangun sari semua pihak sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan keliping ini.

,Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................Error! Bookmark not defined.

Daftar Isi.................................................................................................................iii

PEMBAHASAN

Langkah-Langkah Memproduksi Barang/ Jasa........................................................1


Perusahaan Produksi Massal Berstandar SNI ( Standar Nasional Indonesia)

1. Produk Elektronik dari Polytron......................................................................................3

2. Produk Bahan Transportasi dan Otomotif dari Toyota...................................................4

3. PT Eternik Gresik Kalsi…………………………………………………….......5

4. Semen Indonesia………………..…………………………………..….……….6

5. PT Selamat Sempurna……………………………………………….................7

PENUTUP

A. Simpulan.....................................................................................................................8

B. Saran...........................................................................................................................8

Daftar Pustaka......................................................................................................................9

iii
iv
v
BAB 1

PEMBAHASAN

1. Langkah - Langkah Memproduksi Barang/Jasa :


 Perusahaan harus menentukan barang atau jasa yang diproduksi
berdasarkan kebutuhan dan selera konsumen.
 Agar barang atau jasa laku dipasar, harus ditentukan untuk siapa barang
atau jasa itu dibuat. Apakah untuk kalangan masyarakat luas atau kalangan
tertentu.
 Dalam memproduksi barang atau jasa hendaknya menggunakan mesin
berteknologi tinggi agar hasil produksinya banyak dan berkualitas.
4. langkah atau teknik untuk proses perencanaan dan kontrol sebuah produksi
adalah
1) Routing adalah proses penentuan jalur (rute) pekerjaan dan urutan
operasi.Routing akan menentukan ‘Apa’, ‘Dimana’, ‘Berapa banyak’,
‘Bagaimana’, dan ‘Dengan yang’ untuk menghasilkan suatu barang atau
jasa. Routing antara yang sederhana atau kompleks mungkin sama
baiknya. Hal ini tergantung pada sifat produksi. Dalam produksi yang
berlangsung secara terus menerus lebih baik menggunakan peralatan yang
otomatis, dengan routing yang sederhana. Namun, dalam job order,
routing kompleks diperlukan.
2) Penjadwalan membantu untuk memanfaatkan secara optimal waktu.
Penjadwalan berarti:
a. Memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan
b. Mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas
c. Memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk
setiap operasi
d. Penjadwalan juga dilakukan untuk bahan baku, suku cadang, mesin, dan
yang lainnya. Elemen waktu yang diberikan kepentingan khusus dalam

1
penjadwalan. Ada berbagaijenis jadwal, yaitu jadwal Guru, jadwal Operasi
dan jadwal harian.
3) Despatching , meliputi:
a. Perihal bahan, alat, perlengkapan, dan lain sebagainya. Yang diperlukan
untuk produksi yang sebenarnya
b. Perihal perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai pekerjaan
c. Memelihara catatan yang tepat dari awal dan menyelesaikan setiap
pekerjaan tepat waktu
d. Pindah pekerjaan dari satu proses ke proses lainnya sesuai jadwal
e. Memulai prosedur kontrol
f. Mencatat waktu idle mesin
4) Tindak lanjut menemukan dan menghilangkan cacat, penundaan,
keterbatasan, kemacetan, lubang, dan lainnya dalam proses produksi. Ini
mengukur kinerja aktual dan membandingkannya dengan kinerja yang
diharapkan.

2
2. (5) contoh perusahaan yang melakukan produksi massal yang sudah berstandar
nasional usahanya.

1.Produk Elektronik dari Polytron

Polytron adalah perusahaan elektronik asli Indonesia, berdiri sejak 1975,


dengan basis pabrik berada di Kudus, Jawa Tengah. Polytron sejak dulu sangat
konsisten memproduksi barang elektronik yang berkualitas. Karena Polytron
memiliki badan riset mandiri sejak lama dan dibangun dengan investasi yang
tidak sedikit.

Produk dari polytron ini berupa TV, Smartphone, Audio System, produk
elektronik untuk rumah seperti AC, Kulkas, Mesin cuci dan lainnya. Salah satu
dukungan pemerintah dalam penguatan struktur industri elektronik  adalah dengan
meningkatkan produk yang berdaya saing dengan menyiapkan regulasi mengenai
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan memberlakukan Standar Nasional
Indonesia (SNI) secara wajib. Oleh karena itu, Polytron konsisten dalam hal ini
dengan mengedepankan kualitas, dan R&D department diperkuat agar dapat
memberikan produk yang berkualitas dan berdaya saing.

3
2. Produk Bahan Transportasi dan Otomotif dari Toyota

Awal Mula Toyota di Indonesia

Mobil pertama yang diproduksi di Indonesia bukanlah mobil asal Jepang,


tapi dari AS. Produsen pertama yang membuat mobil di Tanah Air adalah General
Motors (GM) yang mendirikan pabrik di Tanjung Priok pada 1920.
Menurut wartawan otomotif Indonesia James Luhulima dalam Sejarah Mobil &
Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini (2012), pabrik tersebut ketika itu masih
terbatas untuk merakit beberapa komponen menjadi mobil utuh. Pada 1938,
pabrik diperluas dan menjadi pemasok utama mobil-mobil Amerika sebelum
dikirim ke kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, dan yang lainnya.

Perusahaan otomotif berupa kendaraan dan bahan transportasi ini


merupakan produk yang diproduksi secara massal. Contoh dari perusahaan ini
yaitu Toyota. Dimana produk yang berdiri di bawah naungan PT. Astra asal
Jepang ini berhasil menaikkan permintaan dari produknya sebanyak 32 % lebih
banyak dari tahun sebelumnya. Perusahaan ini memiliki lebih dari sekitar 8000
orang karyawan pada tahun 2019 lalu. Sehingga perusahaan ini selalu melakukan
pembuatan produk secara massal karena banyaknya kebutuhan dari pengguna.

4
3. Pembuatan Keramik dan Bahan Bangunan lainnya dari PT Eternik
Gresik-Kalsi

PT. Etex Building Performance Indonesia ( PT Eternik Gresik- Kalsi)


didirikan pada tahun 1971 dan mulai beroperasi di tahun 1973. Dengan keahlian,
sistem mutu terpadu dan pengalaman selama lebih dari 40 tahun diindustri bahan
bangunan membuat PT. Etex Building Performance Indonesia mampu
menawarkan solusi terbaik untuk setiap proyek konstruksi ringan Anda.

Pemegang saham mayoritas PT. Etex Building Performance Indonesia


adalah group industri Etex yang berpusat di Belgia, yang mengkhususkan diri
dalam bidang manufaktur dan produksi bahan bangunan. Sedangkan pemegang
saham minoritasnya adalah Semen Indonesia. Etex memiliki empat usaha utama
yaitu: dinding luar (cladding), papan bangunan fiber semen, gypsum, atap,
perlindungan terhadap api dan insulasi berperforma tinggi, serta lantai keramik
dan ubin dinding. Di Belgia, selain kantor pusat, Etex juga memiliki tiga lokasi
produksi dan dua pusat riset dan pengembangan. Etex juga memiliki operasi
penjualan di seluruh Asia dan manufaktur di Australia, Cina, dan Jepang.

5
4. Semen Indonesia

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“SMGR”) didirikan pada tahun 1957


di Gresik, dengan nama NV Semen Gresik. PadaPada tahun 1991, PT Semen
Gresik merupakan perusahaan BUMN pertama yang go public di Bursa Efek
Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 1995, PT Semen Gresik (Persero) Tbk
melakukan konsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa yang
kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group.
Semen Indonesia dapat disebut sebagai BUMN pertama yang
berstatus multinational corporation karena telah berhasil mengakuisisi
perusahaan asing – Thang Long Cement, Vietnam – pada tahun 2012. Upaya ini
dilakukan oleh Semen Indonesia untuk mendapatkan brand image yang kuat.
Sasaran pasarnya pun kini begitu luas, terutama di ASEAN dan juga Asia Selatan.
Bahkan pabriknya di Myanmar kapasitas produksinya 500.000 ton dan sedang
dalam proses pengembangan menuju 1,5 juta ton. Pengembangan ini cukup
menjanjikan, karena pasarnya yang juga luas.

5. Produk onderdil dari PT Selamat Sempurna


6
Perusahaan ini mulai berkembang pada tahun 1970an pasca transisi ke
Orde Lama. Produk andalannya adalah Sakura Filter dan ADR Radiator.
Pengembangan dua produk ini didasari oleh semakin banyaknya transportasi di
Indonesia, sehingga produsen onderdil akan banyak diuntungkan. Lalu setelah
sukses di Indonesia, Selamat Sempurna melakukan ekspansi luar biasa hingga
diekspor ke 110 negara di berbagai benua di Indonesia. Yang menarik dari merk
ini adalah penggunaan kata sakura yang cenderung kekhasan dari Jepang.
Pemilihan produk ini dilakukan untuk menyesuaikan keinginan pasar yang lebih
condong pada produk Jepang. Sehingga produk asli Indonesia ini banyak menarik
pembeli dan bisa bersaing secara global.

BAB II

PENUTUP

7
A.Kesimpulan

Produksi Massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah


ditentukan terlebih dahulu standar spesifikasinya oleh perusahaan dan
diprodukai dalan jumlah yang besar melalui serangakian operasi yang sama
dengan produk sebelumnya

Dalam memproduksi barang/jasa perusahaan harus memperhatikan langkah-


langkah dengan cermat agar daoat mengahsilakan produk yang diingunkan
sesuai dengan kualitas/standar produksi yang ada. Beberapa perusahaan
produksi massal di Indonesia yang sudah berstandar SNI ( Standar Nasional
Indonesia). Pengaturan SNI ini dilakukan dengan rangka membangun sistem
nasional yang mempu mendorong, meningkatkan dan menjamin mutu barang/
jasa serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam
taransaku pasar global. Selain itu tujuan utama stansarisaai adalah melindungj
produsen, konsumen, dan masyarakat dalam aspek keamanan, kesehatan, serta
keselamatan.

B.Saran

Kliping ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritikan dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan Demi kesempurnaan majalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

8
Ilham Bafadal, 2019. Inilah 20 Perusahaan Indonesia yang Berhasil dalam Pasar
Global
https://www.goodnewsfromindonesia.id › ...

Rezaharahap, 2019. 17 Contoh Produksi Massal dan Penjelasannya


https://www.kosngosan.com/2021/02/contoh-produksi-massal.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai