Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.4. Batasan Masalah...........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................4
2.1. Quality Function Deployment........................................................................4
2.1.1. Pengertian Quality Function Deployment..............................................5
2.1.2. Manfaat Quality Function Deployment..................................................5
2.1.3. Tahap-tahap Implementasi Quality Function Deployment....................6
2.2. Matrix House of Quality.................................................................................7
2.3. Dakron.........................................................................................................10
BAB III PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN......................................................11
3.1. Identitas Pelanggan.....................................................................................11
3.2. Uji Validitas dan Uji Realibilitas................................................................13
3.3. House of Quality (HOQ)..............................................................................15
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................21
4.1. Kesimpulan..................................................................................................21
4.2. Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar 2.1. Dakron Lembaran Sebagai Bahan Pembuatan Produk Tirai Dakron
Rancangan ini juga tidak memberatkan pada masyarakat kelas menengah,
dikarenakan tirai ini lebih ekonomis tanpa harus membeli air conditioner. Tirai
dakron ini digunakan untuk ruangan yang tidak ber-AC dan memiliki ventilasi.
Tirai dakron ini tidak hanya dapat menyaring udara kotor menjadi udara yang
lebih bersih sehingga meminimasi penyakit-penyakit yang akan masuk dan
kualitas udara ruangan tetap terjaga dengan baik.
2
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Data yang diteliti hasil dari penyebaran kuesioner kepada Ibu-ibu di
Perumahan Mantovani RT 01/RW 09, Kelurahan Binawidya, Kecamatan
Tampan, Pekanbaru.
2. Penyebaran kuesioner dengan populasi Ibu-ibu dengan jumlah sampel
sebesar 62 kuesioner menggunakan perhitungan rumus Slovin.
3. Metode yang digunakan adalah metode QFD (Quality Function
Deployment) dan tools HOQ (House of Quality).
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.1.1. Pengertian Quality Function Deployment
Quality Function Deployment (QFD) adalah metode perencanaan dan
pengembangan secara terstruktur yang memungkinkan tim pengembangan
mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan harapan pelanggan, dan mengevaluasi
kemampuan produk atau jasa secara sistematik untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan tersebut (Ariani, 2002). Menurut Subagyo dalam Marimin 2004, Quality
Function Deployment adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau
jasa dengan memahami kebutuhan konsumen, lalu menghubungkannya dengan
ketentuan teknis untuk menghasilkan barang atau jasa ditiap tahap pembuatan
barang atau jasa yang dihasilkan.
1. Mengurangi Biaya: Hal ini dapat terjadi karena produk yang dihasilkan
benarbenar sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harapan konsumen
sehingga tidak ada pengulangan pekerjaan dan pembuangan bahan baku
yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh konsumen.
Pengurangan biaya dapat dicapai dengan pengurangan biaya pembelian
bahan baku, biaya overhead atau pengurangan upah dan penyederhanaan
proses produksi.
5
2. Meningkatkan Pendapatan: Dengan pengurangan biaya, untuk hasil yang
kita terima akan lebih meningkat. Dengan QFD produk atau jasa yang
dihasilkan akan lebih dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
3. Mengurangi Waktu Produksi: QFD akan membuat tim pengembangan
produk atau jasa untuk memfokuskan pada program pengembangan
kebutuhan dan harapan konsumen (Ariani, 2002).
Manfaat lain yang diperoleh dari penerapan QFD ini juga meliputi:
a. Fokus pada pelanggan (Customer focused) yaitu mendapatkan input dan
umpan balik dari pelanggan mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal
ini penting, karena performansi suatu organisasi tidak bisa lepas dari
pelanggan.
b. Efisien waktu (Time Efficient), dengan menerapkan QFD maka program
pengembangan akan memfokuskan pada harapan dan kebutuhan pelanggan.
c. Orientasi kerjasama (Cooperations Oriented), QFD menggunakan pendekatan
yang berorientasi pada kelompok. Semua keputusan didasarkan pada
konsensus dan keterlibatan semua orang dalam diskusi dan pengambilan
keputusan.
d. Orientasi pada dokumentasi (Documentation Oriented), QFD menggunakan
data dan dokumentasi yang berisi proses mendapatkan seluruh kebutuhan dan
harapan pelanggan. Data dan dokumentasi ini digunakan sebagai informasi
mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan yang selalu diperbaiki dari
waktu ke waktu.
6
3. Hubungan antara keinginan pelanggan dengan ketentuan teknis. Hubungan
ini dapat berpengaruh kuat, sedang atau lemah. Setiap aspek dari
konsumen diberi bobot, untuk membedakan pengaruhnya terhadap mutu
produk.
4. Perbandingan kinerja pelayanan. Tahap ini membandingkan kinerja
perusahaan dengan pesaing.
5. Evaluasi pelanggan untuk membandingkan pendapat pelanggan tentang
mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan produk pesaing.
Menggunakan Skala Likert dengan pendekatan distribusi Z, kemudian
dibuat rasio antara target dengan mutu setiap kategori.
6. Trade off untuk memberikan penilaian pengaruh antar aktivitas atau sarana
yang satu dengan lainnya
7
Gambar 2.1. Dua aspek utama matriks rumah kualitas
HoQ digunakan oleh tim di berbagai bidang untuk menerjemahkan
persyaratan konsumen (customer requirement), hasil riset pasar dan benchmarking
data kedalam sejumlah target teknis prioritas. Jenis matriks HoQ bentuknya
bermacam-macam. Bentuk umum dan matriks ini terdiri dari enam komponen
utama, yaitu:
8
5. Technical Corelation “ROOF matrix”, digunakan untuk
mengidentifikasikan, dimana technical requirement saling mendukung
atau saling mengganggu satu dengan lainnya di dalam desain produk.
Matriks ini dapat mengetengahkan kesempatan untuk inovasi.
6. Competitive Analysis “Technical priorities, benchmarks and targets”,
digunakan untuk mencatat prioritas yang ada pada matriks technical
requirement, mengukur kinerja teknik yang diperoleh oleh produk pesaing
dan tingkat kesulitan yang timbul dalam mengembangkan requirement.
Output akhir dan matriks adalah nilai target untuk setiap technical
requirement.
9
kuat (+) pengaruhnya akan sama dengan hubungan kuat positif hanya saja
dampak yang dihasilkan tidak sekuat hubungan kuat positif. Hubungan
negatif (-) apabila hubungan berjalan tidak searah, hal ini terjadi bila suatu
karakteristik mengalami penurunan tetapi karakteristik yang lainnya akan
mengalami kenaikan. Hubungan kuat negatif (--) apabila dampak yang
dihasilkan lebih kuat dari hubungan negatif.
6. Menentukan tingkat kepentingan kebutuhan teknis
2.3. Dakron
Dakron merupakan resin polimer plastik termoplast dari kelompok
polyester yang diproduksi oleh perusahaan Du Pont di Amerika pada awal tahun
1950-an (Poespo, 2009: 107). Dakron biasa digunakan sebagai pengisi bantal, bad
cover dan boneka yang bersifat elastis dan mudah dimasukkan dalam berbagai
ruang sehingga hal tersebut menunjang dakron untuk di terapkan sebagai tirai
dakron. Pada tirai dakron sehat ini kami menggunakan dakron berbahan polyester
silicon Polyester Silicon dengan kualitas bahan lebih tinggi dibandingkan dengan
bahan lain. Dimana kelebihan bahan ini yaitu memiliki tingkat elastisitas tinggi,
serat halus dan empuk yang sangat cocok dijadikan bahan dasar dalam tirai ini.
Terdapat tiga jenis bahan dakron yaitu Polyester Silikon (Siliconized Poliester
Fiber), Silicon, dan Dacron Reguler. Bahan silicon memiliki serat pendek dan
agak empuk dan bahan dacron reguler memiliki serat panjang dan agak kasar. Jadi
untuk rancangan tirai dakron ini, polyester silicon adalah bahan dakron yang
cocok dan sesuai untuk memfilter udara kotor.
10
BAB III
PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN
164
n= 2
1+164 0,1
164
n=
1+164 0,01
n=62
Jadi, pada pembuatan perancangan ini sampel yang telah didapat sebesar
62 sempel dengan populasi ibu rumah tangga dan wanita karier. Berikut adalah
perbandingan ibu rumah tangga dan wanita karier.
11
Perbandingan Kriteria pada Sampel
Ibu Rumah Tangga Wanita/Ibu Karier
32%
68%
10% 12%
21%
57%
12
3.2. Uji Validitas dan Uji Realibilitas
1. Uji Validitas
Berdasarkan penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk
menyempurnakan kesahihan rancangan tirai dakron telah dilakukan penyebaran
kuesioner sebanyak 62 kuesioner dan tingkat kesalahan 10%. Maka uji validitras
yang dilakukan menggunakan software SPSS dari hasil kusioner dengan 11
pertanyaan.
13
Dari uji validitas diatas dapatkan total untuk pertanyaan P1hingga P11 dari data
kuesioner lebih besar dari tabel r, dimana untuk nilai P1 = 0,834 lebih besar darui tabel r
60 dengan tingkat signifukan 0.01 yaitu sebesar 0,3248. Maka dari analisa yang
dilakukan, jika r hitung > r tabel dinyatakan valid begitu pun sebaliknya. Data yang di
dapat menyatakan valid dukarenakan r hitung lebih besar r tabel.
2. Uji Realibilitas
Berikut adalah uji realibitas berdasarkan hasil kuesioner yaitu
:
Gambar 3.6. Uji Realiabilitas
Sumber: SPSS 2019
Data dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > dari nilai R tabel. Dari hasil
uji reliabilitas kuesioner penelitian tirai dakron diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar
0,974 dan nilai tabel r sebesar 0,3248, nilai cronbach’s alpha lebih besar dari r tabel
maka hasil kuesioner memiliki reliabilitas yang baik atau dapat dikatakan dapat
dipercaya.
14
3.3. House of Quality (HOQ)
House of Quality (HOQ) adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan
dalam mendesain atau yang lebih dikenal dengan Quality Function Deployment
(QFD) dengan menimbang bobot kualitas yang diinginkan dari konsumen dan
kualitas yang diberikan produsen berdasarkan hasil kuesioner. Berikut adalah
HOQ hasil kusioner yang telah dilakukan dalam perancangan Tirai Dakron Sehat
15
Karakteristik Teknis
Goal
Kebutuhan Konsumen
16
Aman dalam
5
pemakaian
1 2 4 5 3 6 7
Keterangan :
= Kuat (skor 5)
= Sedang (skor 3)
= Lemah (skor 1)
Adapun hasil HOQ diatas mulai darai elemen kualitas bahan hingga
pewarnaan pada rancangan yaitu dengan didasari referensi pasaran dan referensi
juranla yang tersedia. Berikut adalah tabel perbandingan yang menjabarkan
mengenai pemilihan variabel-variabel setiap elemen yaitu:
17
1) Perbandingan pada Kualitas Bahan
Berikut adalah tabel yang menjelaskan gambaran pada abahan yang akan
digunakan pada rancangan ini yaitu:
Tabel 3.3. Perbandingan pada Kualitas Bahan
Kelenturan Tingkat Serat dan
No Jenis Bahan Harga (kg)
(Elastisitas) Keempukan
Polyester Silikon
Serat Halus dan
1 (Siliconized Elastisitas Tinggi
Rp.29.000 Sangat Empuk
Poliester Fiber)
Serat Pendek dan
2 Silicon Rp. 33.000 Elastisitas Tinggi
Agak Empuk
Serat Panjang dan
3 Dacron Reguler Rp. 40.000 Elastisitas Rendah
Agak Kasar
Sumber: Referensi Jurnal
Jadi, untuk rancangan tirai dakron sehat ini bahan yang digunakan adalah
Polyester Silicon dengan kualitas bahan lebih tinggi dibandingkan dengan bahan
lain. Dimana kelebihan bahan ini yaitu memiliki tingkat elastisitas tinggi, serat
halus dan empuk yang sangat cocok dijadikan bahan dasar dalam tirai ini.
18
3) Panjang dan Lebar Tirai Dakron Sehat
Panjang tirai dakron yang akan dirancang yaitu 1 m yang pada umum nya
ukuran panjang ventilasi yaitu sebesar 1 m, kalau lebar tirai dakron yaitu 0,5 m
sesuai lebar ventilasi pada umumnya.
4) Dimensi Tali Pengait
Untuk tali pengait, pada rancangan ini disesuaikan pada panjang ventilasi
yang tertera pada ukuran panjang tirai tersebut. Sehingga menutupi semua
ventilasi.
5) Motif dan Pewarnaan Tirai Dakron
Motif yang digunakan untuk menambah nilai estetik dalam tirai dakron ini
adalah dengan motif batik yang tidak mencolok. Hal ini disesuaikan dengan
budaya masyarakat Indonesia yang mencitai batik sehingga dapat memperindah
ruangan dan meningkatkan cinta budaya.
Untuk warna tirai tersebut yaitu warna soft/ ringan yang rata-rata
masyarakat menyukai nya seperti warna cream, tosca, coksu dan lain-lain.
Berikut adalah hasil rancangan tirai dakron 2D dan 3D melalui Sketch up
sebagai berikut:
19
L =80 cm
P=150 cm
Gambar 3.5. Hasil Rancangan 3D
Sumber: Sketch up 2019
20
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan ini yaitu
1. Dengan menggunakan metode Quality Function Deployment
memudahkan untuk memenuhi kebutuhan mengenai produk tirai
dakron
2. House of Quality digunakan untuk menjamin kualitas produk sesuai
kebutuhan dan kepuasan konsumen.
3. Produk tirai dakron dapat menyarong udsra kotor yang akan masuk ke
dalam ruangan.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu untuk kelanjutan laporan
ini diperlukan bimbingan lebih detail dan terkhusus.
21
DAFTAR PUSTAKA
Besterfield, Dale H, et al. 1999. Total Quality Management. Second Edition. New
Jersey: Prentice Hall.
Dantes, Rihendra K. 2013. Kajian Awal Pengembangan Produk dengan
Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment). Singaraja:
Jurnal, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.
Eldin, N.. 2002. A Promising Planning Tool : Quality Function Deployment.
Journal of Cost Engineering. Vol. 44 : 28-37.
L. Y. Wahyudi. 2002. Aplikasi Quality Function Development untuk
Meningkatkan Kualitas Produk. Bandung: Jurnal, Universitas Komputer
Indonesia.
22