LAPORAN
DISUSUN OLEH:
Ustalani (190130087)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta. Shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rassulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman. Dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan syukur
Alhamdulillah atas segala rahmat dan anugerah-Nya yang telah memberi ilmu,
kekuatan dan kesempatan sehingga penelitian dengan judul ”Perancangan Tas
Punggung Laptop Menggunakan Metode Quality Function Deployment Pada
Home Industri Langon Kota Tegal” ini dapat terselesaikan.
Tujuan penulisan Penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Pancasakti Tegal. Keberhasilan
terselesaikannya Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu dengan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
sampaikan kepada :
1. Ir. Amri, MT selaku ketua jurusan Teknik Industri Universitas Malikussaleh
2. Ir. Amri, MT selaku Dosen pembimbing mata kuliah Perancangan Dan
Pengembangan Produk
3. Universitas malikussaleh yang telah memberikan bantuan dana penelitian.
4. Segenap dosen pengajar Fakultas Teknik Universitas malikussaleh yang telah
memberikan banyak perhatian, arahan dan wawasan selama penelitian.
5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh yang
telah memberikan pelayanan administrasi.
6. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penelitian yang lebih lanjut masih sangat diperlukan. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan Penelitian ini dapat memberi kontribusi yang berarti kepada
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi umumnya, dan khususnya.
Salah satu home industri yang belum banyak berkembang di Indonesia adalah
industri pembuatan tas. Sampai saat ini home industri pembuatan tas ini belum
mempunyai standart kualitas produk sehingga banyak terjadi keluhan dari
konsumen terhadap hasil produk. Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap
20 responden pada home industri pembuatan tas di tegal ditemukan bahwa 60%
banyak pelanggan yang mengeluhkan tentang bahan yang tidak kuat atau cepat
rusak serta tampilan yang kurang sesuai perkembangan jaman.. Salah satu home
industri pembuatan tas yang digunakan dalam penelitian ini adalah home industri
pembuatan tas yang berada di wilayah langon Kota Tegal. Berdasarkan studi awal
diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu prototype pada
tas punggung laptop berdasarkan keinginan pengguna.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui rancangan tas punggung laptop
dengan memperhatikan atribut-atribut yang berkaitan langsung dengan kebutuhan
dan kepuasaan pelanggan produk tas, mengetahui tingkat kepentingan dan
kepuasan dari masing-masing atribut rancangan tas, mengetahui prioritas atribut
yang harus dikembangkan. Metode penelitian yang dugunakan adalah dengan
menggunakan metode Quality Function Deployment terdiri dari empat tahap, yaitu
matrik perencanaan produk, matrik pengembangan desain, matrik perencanaan
proses, dan matrik perencanaan produksi.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 10 atribut yang menjadi kebutuhan
pelanggan tas laptop yaitu: Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa,
Varian lebih dari satu, Mampu membawa beban banyak, Harga terjangkau, Kuat,
Bahan tas ramah lingkungan, dan Awet. Terdapat 2 atribut yang atribut yang
mempunyai nilai kepentingan paling tinggi guna memperbaiki kualitas produk
yaitu: (1) Ergonomis dan (2) Estetika. Terdapat beberapa prioritas dalam
perancangan produk tas laptop yaitu Varian lebih dari satu dan Bahan tas ramah
lingkungan untuk nilai action diatas dapat diketahui bahwa atribut dengan kategori
A berarti pesaing sangat jauh didepan, perusahaan semata-mata tertarik untuk
mengembangkan ide produk pesaing ke produk tas laptop sedangkan kategori B
adalah Ergonomis, Kuat, dan Awet Item membutuhkan sumberdaya yang lebih
seperti teknologi, inovasi dan skil. Konsep harus dikembangkan dan dievaluasi
untuk menemukan konsep terbaik. Produk pesaing bias digunakan sebagai
referensi karena produk pesaing lebih ideal dibanding produk tas laptop
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1Pernyataan
Misi .......................................................................................... 33
Tabel 4.1Karakteristik Keinginan / Kebutuhan Pelanggan tas laptop (VOC 1) .. 34
Tabel 4.2 Atribut kuesioner (VOC 2) ................................................................ 35
Tabel 4.3 Uji Validitas ...................................................................................... 36
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 36
Tabel 4.5 Nilai Goal Tas Laptop Langgon ........................................................ 40
Tabel 4.6 Sales Point tas laptop langon Yang Mempengaruhi Kompetisi
Pemasaran.......................................................................................................... 41
Tabel 4.7 Improve Ratio Hasil Perbandingan Goal dengan Posisi Produk Tas
Laptop Langon .................................................................................................. 42
Tabel 4.8 Informasi Konsumen ......................................................................... 43
Tabel 4.9 Matrik Part Deployment ..................................................................... 47
Tabel 4.10 Bill of Material (BOM) .................................................................... 52
BAB I
PENDAHULUAN
kecil merupakan industri yang dapat bertahan pada krisis ekonomi global yang
Home industri termasuk industri kerajinan dan industri rumah tangga mampu
menjadi usaha yang semakin efisien dan mampu berkembang mandiri, tetapi
Menengah kini merupakan salah satu sumber penting peningkatan ekspor non
keberadaannya ada harapan untuk berkembang. Hal ini didukung usaha mereka
adalah industri pembuatan tas. Sampai saat ini home industri pembuatan tas ini
belum mempunyai standart kualitas produk sehingga banyak terjadi keluhan dari
konsumen terhadap hasil produk. Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap
20 responden pada home industri pembuatan tas di tegal ditemukan bahwa 60%
banyak pelanggan yang mengeluhkan tentang bahan yang tidak kuat atau cepat
rusak serta tampilan yang kurang sesuai perkembangan jaman.. Salah satu home
industri pembuatan tas yang digunakan dalam penelitian ini adalah home industri
aktivitas yang dimulai dari analisa persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri
Pengembangan produk dalam situasi dan kondisi apapun baik itu saat industri
berubah cepat maupun stabil tetap mengandung resiko yang tinggi. Produk hasil
pengembangan dikatakan sukses bila mendapat respon positif dari konsumen yang
sehingga informasi yang berhubungan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat
sistem sehingga dapat meneliti dan mengidentifikasi sebab perubahan dari output.
Function Deployment.
rancangan tas?
rancangan tas.
1. Memberi masukan bagi home industri pembuatan tas di Kota Tegal dalam
punggung laptop.
dipentingkan pelanggan tas wanita, yartu : bahan, model, ukuran, harga dan
diprioritaskan, yaitu : bahan tas terbuat dari kulit, model tas adalah tas kerja,
meningkatkan motivasi belajar sains pada siswa SD,sebesar 14,65 (65,81%); (5)
keinginan konsumen dalam karakteristik desain produk jumbo bag. Dari hasil
yang ada dengan metode TRIZ. Dengan kedua metode di atas, dihasilkan jumbo
bag yang mampu meningkatkan output standar bongkar muat sebesar 250 % dan
Eko Wahyu Runantoro (2005) Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
ada ataupun dengan menciptakan produk baru bagi perusahaan dan konsumen
system, komponen, atau proses sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan (Melisa,
keputusan yang menggunakan dasar sains, matematika, dan ilmu teknik untuk
diaplikasikan dalam konversi sumber daya secara optimal untuk mencapai tujuan
suatu produk, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep dasarnya, yang
yang dihadapi.
dimulai dari analisa persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap
baik, seringkali karena mereka dipengaruhi oleh pasar pelanggan yang berubah
dengan cepat. Terdapat pula kasus dimana industri berkembang dalam lingkungan
dan lambat. Pengembangan produk dalam situasi dan kondisi apapun baik itu saat
industri berubah cepat maupun stabil tetap mengandung resiko yang tinggi.
positif dari konsumen yang diikuti dengan keinginan dan tindakan untuk membeli
komplek. Hanya sedikit perusahaan mampu meraih kesuksesan yang dicapai lebih
berat bagi tim pengembang produk. Beberapa hal yang membuat usaha
a. Trade-offs, seperti halnya pesawat terbang dapat dibuat lebih ringan, tetapi
tindakan ini akan meningkatkan biaya manufaktur. Salah satu aspek yang
tersebut.
c. Lengkap, menyangkut pilihan apakah akan menggunakan baut atau katup yang
pas pada bagian penutup komputer akan mempunyai implikasi ekonomi yang
lengkap.
harus menarik bagi pelanggan dan relatif tidak mahal untuk diproduksi.
a. Tipe generic (market pull), pada tipe ini perusahaan mengawali dengan
b. Tipe technology push, pada tipe ini perusahaan mengawali dengan suatu
tipe market pull yaitu pada tahap perencanaan melibatkan kesesuaian antara
c. Produk platform, pada tipe ini perusahaan mengasumsikan bahwa produk baru
d. Process intensive, pada tipe ini karakteristik produk sangat dibatasi oleh proses
produksi. Pada tipe ini proses dan produk harus dikembangkan bersama-sama
dari awal atau proses produksi harus dispesifikasikan sejak awal. Contoh
semikonduktor.
e. Costumized, pada tipe ini produk baru memungkinkan sedikit variasi dari
model yang telah ada. Tipe ini diterapkan pada pengembangan produk saklar,
yaitu :
a. Platform produk baru, tipe proyek ini melibatkan usaha pengembangan utama
untuk merancang suatu keluarga produk baru berdasarkan platform yang baru
dan umum. Keluarga produk baru akan memasuki kategori pasar dan produk
b. Turunan dari platform produk yang telah ada, dimana proyek ini
c. Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada, proyek ini mungkin
yang telah ada dalam rangka menjaga lini produk yang ada pesaingnya.
d. Pada dasarnya produk baru, yaitu proyek ini melibatkan produk yang sangat
pasar yang belum dikenal dan baru. Proyek-proyek ini umumnya melibatkan
ini.
atau pelengkap.
ditetapkan sebelumnya.
18
5. Daya tahan (durability), yaitu berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat
terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.
terbatas hanya sebelum penjualan tapi juga selama proses penjualan hingga
purna jual, yang juga mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen
yang dibutuhkan.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan persepsi produk
Meskipun beberapa dimensi kualitas diatas dapat diterapkan pada bisnis jasa,
Quality (HOQ) yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, dari proses ini akan
produk.
2. Spesifikasi produk
19
dilakukan produk agar diperoleh kesuksesan komersial. Spesifikasi ini juga harus
teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran
secara garis besar dan seringkali disertai oleh sebuah uraian gambar. Sebuah
produk dapat memuaskan pelanggan dan dapat sukses dipasaran bergantung pada
nilai yang tinggi untuk ukuran kualitas yang mendasari konsep. Penyusunan
(berdasarkan nilai target yang telah ditentukan), dan diakhiri dengan terciptannya
beberapa konsep produk sebagai pilihan akhir. Hasil akhir penyusunan konsep
pelanggan dan kriterian lain , membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep ,
dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan , pengujian dan pengembangan
selanjutnya.
1972 oleh perusahaan Mitsubishi, dan berkembang dengan berbagai macam cara
oleh Toyota dan perusahaan lainnya. Konsep dasar QFD sebenarnya adalah suatu
produk yang berstruktur dan juga merupakan suatu metoda pengembangan yang
kelebihan dan kekurangan dari setiap produk atau jasa yang ditawarkan. QFD
konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa
teknis dan karakteristik kualitas tertentu (Mazur, 1994). Penggunaan QFD dalam
produk atau jasa yang mampu meningkatkan kepuasaan konsumen. Disamping itu,
21
diterapkan pada seluruh tahapan siklus produk, mulai tahap konsep desain,
ketangan konsumen.
Tujuan dasar QFD adalah untuk mendorong para pengembang produk dengan
dalam menghadapi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang universal. Hal ini
inovasi produk dari produk yang telah ada. Beberapa manfaat yang diperoleh dan
perusahaan.
berikut:
bawah ini :
kebutuhan.
Performance).
f. Sales point, sales point adalah daya jual yang dimiliki oleh sebuah
Sales point mempunyai nilai dari salah satu diantara tiga nilai
berikut: 1.0, 1.2, dan 1.5. Arti dari ketiga nilai tersebut adalah
sebagai berikut :
g. Raw weight, kolom Raw weight berisi nilai dari data dan keputusan
antara VOC dengan SQC dan kemudian menerjemahkannya menjadi suatu nilai
yang menyatakan kekuatan hubungan tersebut (impact). Dari hubungan ini ada
perancang)
performansi fungsi dari SQC, yang selanjutnya akan menjadi target aktivitas
pengembangan.
1. Identifikasi konsumen atau user atau pemakai, permulaan QFD adalah dengan
konsumen.
dengan voice of the customer. Item ini mengandung hal-hal yang dibutuhkan
oleh konsumen dan masih bersifat umum, sehingga sulit untuk langsung
pasar dibandingkan dengan pesaing produk sejenis dan segmen pasar yang
sama.
konsumen dalam bentuk teknis agar sebuah produk dapat dibentuk secara
langsung.
what dan how merupakan langkah selanjutnya untuk menemukan nilai bobot.
dengan
bobot 1.
7. Membuat matrik korelasi, matrik korelasi terletak diatas matrik House of
Quality yang merupakan atap dan sebagian penetu dari struktur hubungan
dimana:
Quality.
Tegal.
29
Objek penelitian ini adalah tas punggung laptop pada home industri tas di
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber obyek yang
diteliti (Djarwanto, 1997). Data primer dari penelitian ini adalah data hasil
tentang proses produksi tas, diskusi dengan operator pembuatan tas, meneliti
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi tas dan data hasil
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
data-data yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh pihak lain (Djarwanto, 1997).
Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang berasal dari jurnal-jurnal
penelitian, referensi yang berasal dari Perpustakaan dan referensi dari Dinas
3.2.3 Populasi
laptop.
30
3.2.4 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2004). Sampel pada penelitian ini adalah tas punggung laptop produksi
Variabel bebas pada penelitian ini adalah kepuasan pengguna tas punggung laptop
laptop.
Tas punggung laptop desain awal adalah tas punggung laptop tanpa
Tas punggung laptop desain baru adalah tas punggung laptop dengan
3. Keinginan pelanggan
juga disebut dengan voice of the customer. Item ini mengandung halhal yang
31
dibutuhkan oleh konsumen dan masih bersifat umum, sehingga sulit untuk
langsung diimplementasikan.
4. Kepuasan pelanggan
bersaing dan meraih pangsa pasar yang besar maka harus diperhatikan semua
keinginan konsumen.
konsumen.
4. Desain tas punggung laptop untuk bagian desain tas punggung laptop.
diolah dan dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS Versi 16 for
windows.
tersier. Seluruh data yang diperoleh diuraikan dan dicatat pada bagian atas
dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu hubungan kuat, sedang, lemah.
diketahui desain produk yang lebih baik dan kurang lebih baik dari
mengenal dengan baik semua produk yang bersangkutan. Data ini diletakkan
h. Seperti halnya diatas semua desain produk yang ada (sentra industri sendiri
diperoleh pada tahap awal, namun bedanya, disini informasi diperoleh dari
34
tahap ini.
hipotesis yang telah ditentukan. Metode analisis data yang digunakan adalah
metode analisis varians klasifikasi tunggal untuk menguji hipotesis. Data hasil
kuesioner dan data hasil uji spesifikasi kain batik diolah dengan bantuan program
Statistical Program for Social Science (SPSS). Analisis data dibagi dalam dua
bagian yaitu analisis uji normalitas data dan uji homogenitas data.
Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa akurat suatu alat atau
dilakukan dengan internal validity, dimana kriteria yang dipakai berasal dari
kuisioner itu sendiri dan masing-masing item tiap variabel dikorelasikan dengan
nilai total yang diperoleh dari koefisien korelasi produk moment. Apabila
koefisien korelasi rendah dan tidak signifikan, maka item korelasi pada
35
N ( x. y ) N ( x. y )
r 1/2
N x2 ( x) 2 N y 2 ( y) 2
Dimana :
N = jumlah responden
dibandingkan dengan melihat angka kritisnya. Suatu data dikatakan valid bila nilai
r diatas lebih besar atau sama dengan angka kritisnya. Cara melihat angka kritis
terhadap variabel yang ada, jadi apakah data yang diperoleh akan cenderung
memberikan hasil yang sama (konsisten). Untuk melihat realibilitas suatu alat atau
sebagai berikut :
Yp = Ys + Ye
pengukuran dan sebaliknya semakin kecil error yang terjadi, maka semakin besar
jika tes tersebut memberikan hasil yang tepat. Perhitungan dilakukan dengan
MULAI MATRIK
PERENCANAAN
TUJUAN
KESIMPULAN DAN
PENELITIAN
SARAN
PENGUMPULAN
SELESAI
DATA KUALITATIF
PENGUMPULAN
DATA
VALIDITAS DAN
RLIABILITAS
MATRIK
PERENCANAAN
MATRIK
PENGEMBANGAN
4.1 Hasil
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak
perlu dilakukan proses perencanaan produk yang output utama dari fase
perencanaan ini adalah berupa pernyataan misi proyek yang nantinya akan
wawancara kepada para responden, data yang didapat nantinya akan digunakan
observasi, wawancara langsung, dan pengisian kuisioner. Cara ini dilakukan untuk
mengetahui hal-hal apa yang mereka inginkan dari produk tas laptop yang
sudah ada, baik kekurangannya maupun kelebihannya, dan usulan perbaikan apa
kepada para responden tersebut: Tas Laptop seperti apa yang anda sukai?
Kelebihan apa yang dimiliki dari Tas Laptop yang sekarang? Kekurangan apa
yang dimiliki dari Tas Laptop yang ada sekarang? Usulan perbaikan yang
diidentifikasi ke dalam bahasa veral dari eerapa konsumen tas laptop untuk
Hasil dari data kualitatif pelanggan tas laptop dengan menggunakan tabel
digolongkan ke dalam tingkatan primer. Dari bahasa primer, arti Desain produk
pemilihan dan terjemahan bahasa sekunder yang merupakan hasil rincian dari
keinginan konsumen. Dari hasil VOC 1 selanjutnya disusun VOC 2 sebagai atribut
NO KEBUTUHAN PELANGGAN
1 Estetika
2 Ergonomis
3 Multi fungsi
4 Mudah dibawa
5 Varian lebih dari satu
6 Mampu membawa beban banyak
7 Harga terjangkau
8 Kuat
9 Bahan tas ramah lingkungan
10 Awet
telah diisi oleh para responden cukup valid, dalam arti bahwa apakah atribut
Varian lebih dari satu 0.855 0.707 r hit > r tabel Valid
Mampu membawa beban banyak 0.831 0.707 r hit > r tabel Valid
bahan tas ramah lingkungan 0.846 0.707 r hit > r tabel Valid
terhadap variable yang ada. Jadi apakah data yang diperoleh akan cenderung
memberikan hasil yang sama (konsisten). Uji realibilitas ini menggunakan data
sangat kuat, kuat atau lemah. Penilaian ini menggunakan skala ordinal yang
merupakan tingkat pengukuran data yang berupa urutan rangking data, yang
memberi arti daya bahwa satu obyek lebih, kurang atau sama jumlahnya dari
43
Pemberian nilai hubungan didasarkan atas data kualitatif yang diperoleh dari
serta estimasi nilai dari peneliti. Hasil hubungan matrik hubungan konsumen dan
Pada masing-masing teknik dianding satu sama lain. Korelasi teknik merupakan
matrik yang menyerupai atap sehingga disebut roof matric. Simbol yang
: Korelasi positif
: Korelasi negatif
Tanpa simol : Korelasi negatif dan kuat
Hasil matrik yang menunjukan adanya interaksi antar karakteristik teknik satu
sama lainnya seagai berikut :
Gambar 4.2
technical correlation
perusahaan akan mampu mencapai target pada produk baru dengan skor yang
kompetisi yang dapat digunakan untuk pemasaran. Nilainya adalah: 1.2 yang
paling dipentingkan oleh konsumen akan memiliki nilai sales point tertinggi.
masingmasing atribut yang memiliki nilai sales point ditunjukkan pada Tabel
4.6
Tabel 4.6 Sales Point tas laptop langon Yang Mempengaruhi Kompetisi
Pemasaran
4 Mudah dibawa 1
5 Varian lebih dari satu 1.2
6 Mampu membawa banyak 1
7 Harga terjangkau 1.2
8 Kuat 1.2
9 bahan tas ramah lingkungan 1.2
10 Awet 1.2
sentra industry batik, Semakin besar nilai improvement ratio, maka semakin
jauh atribut produk tersebut dari tingkat kepuasan maksimal pengguna atau
d. Row Weight merupakan perhatian utama sentra industry batik untuk dapat
Point. Hasil dari row weight dapat dibuat untuk merefleksikan tindakan yang
referensi karena produk pesaing lebih ideal dibanding produk tas laptop.
Tabel 4.7 Improve Ratio Hasil Perbandingan Goal dengan Posisi Produk Tas
Laptop Langon
baris paling besar atau mendapat prioritas utama untuk dilakukan suatu tindakan
guna memperbaiki kualitas produk adalah: (1) Ergonomis dan (2) Estetika,
sedangkan atribut produk yang memiliki berat bobot baris paling kecil atau tidak
masuk kedalam prioritas utama untuk dilakukan suatu tindakan guna memperbaiki
kualitas produk adalah atribut yang bernilai dibawah tujuh. Tabel 4.8 di bawah ini
menyajikan nilai bobot baris untuk semua atribut produk dimulai dari nilai bobot
baris yang terbesar sehingga nilai bobot baris terkecil serta kategori tindakan yang
diambil.
Customer
KEBUTUHAN Sales Improve Raw
No Importance Action
PELANGGAN Point ratio weight
(CI)
1 Estetika 4 1 7,2 34,56
2 Ergonomis 4 1 7,5 45 B
3 Multi fungsi 4 1.2 4,5 18
4 Mudah dibawa 4 1 4,8 23,04
5 Varian lebih dari satu 4 1.2 4,8 23,04 A
49
produk. Rencana pengembangan dapat dapat terlihat pada nilai target yang terletak
keseluruhan HOQ terlihat pada Gambar 4.4 Gambar HOQ (rumah kualitas) dapat
kepentingan dapat diketahui berdasarkan urutan dengan nilai paling tinggi yaitu 4
untuk atribut Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari
satu, Mampu membawa banyak, Kuat, Awet, nilai 3,8 untuk atribut Bahan tas
baris pada bagian kiri rumah. Sedangkan kolom yang merupakan bagian bawah
atap rumah adalah part atau komponen yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan teknik ini. Dari ke-lima rincian kebutuhan dalam faktor teknik HOQ
maka kebutuhan yang harus diteliti lebih lanjut dalam part deployment matrix
52
motif desain batik dan pelilinan dapat langsung diperbaiki. Matrik Part
untuk merencanakan desain. Tahap perencanaan desain batik tulis dengan metode
taguchi maka urutan karakteristik teknis yang menjadi prioritas pembuatan tas
laptop langon yang tidak mudah luntur adalah: kualitas bahan, pewarnaan,
pencelupan, motif desain batik, dan pelilinan. Tahapan memilih konsep tas laptop
langon didasarkan pada perbandingan antara tas laptop langon dengan merek x,
dimana dengan Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih
53
dari satu, Mampu membawa banyak, Kuat, Awet, Bahan tas ramah lingkungan
dan Harga terjangkau. Tahap memilih desain konsep ini didasarkan pada suara
dari banyak pertimbangan antara pengguna dan pengembang, namun yang paling
Tahapan analisis ini diawali dengan pembuatan peta proses pembuatan tas
laptop langon, dari peta kemudian dihubungkan dengan part kritis yang dihasilkan
dari matrik sebelumnya. Peta operasi dapat dilihat pada Gambar 4.10
54
55
Tahap ini merupakan tahap terakhir untuk mengetahui tindakan yang perlu
1
16 *****6 Pelat Alumunium SA-1 1
58
59
4.2 Pembahasan
pelanggan yaitu: Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih
dari satu, Mampu membawa beban banyak, Harga terjangkau, Kuat, Bahan tas
dilakukan uji validitas dengan hasil bahwa dari 10 responden yang dilakukan
survey dihasilkan semua atribut mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel
kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil bahwa dari 10 responden yang
dilakukan survey dihasilkan semua atribut mempunyai nilai r hitung lebih besar
dari r tabel maka atribut kebutuhan pelanggan tersebut mempunyai nilai reliabel,
ini berarti bahwa semua data atribut dapat dilakukan analisa berikutnya.
62
BAB V KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Terdapat 10 atribut yang menjadi kebutuhan pelanggan tas laptop yaitu:
Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari satu,
Mampu membawa beban banyak, Harga terjangkau, Kuat, Bahan tas
ramah lingkungan, dan Awet.
2. Terdapat 2 atribut yang atribut yang mempunyai nilai kepentingan paling
tinggi guna memperbaiki kualitas produk yaitu: (1) Ergonomis dan (2)
Estetika, sedangkan atribut produk yang memiliki berat bobot baris paling
kecil atau tidak masuk kedalam prioritas utama untuk dilakukan suatu
tindakan guna memperbaiki kualitas produk.
3. Terdapat beberapa prioritas dalam perancangan produk tas laptop yaitu
Varian lebih dari satu dan Bahan tas ramah lingkungan untuk nilai action
diatas dapat diketahui bahwa atribut dengan kategori A berarti pesaing sangat
jauh didepan, perusahaan semata-mata tertarik untuk mengembangkan ide
produk pesaing ke produk tas laptop sedangkan kategori B adalah
Ergonomis, Kuat, dan Awet Item membutuhkan sumberdaya yang lebih
seperti teknologi, inovasi dan skil. Konsep harus dikembangkan dan
dievaluasi untuk menemukan konsep terbaik. Produk pesaing bias digunakan
sebagai referensi karena produk pesaing lebih ideal dibanding produk tas
laptop.
PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Saufik Luthfianto, ST., MT
b. Golongan Pangkat dan NIPY : Penata Muda/IIIa dan 18752531981
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural : Ka.prodi Teknik Industri
e. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri
f. Perguruan Tinggi : Universitas Pancasakti Tegal
g. Bidang Keahlian : Teknik Industri
2. Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Siswiyanti, ST., MT
b. Golongan Pangkat dan NIPY : Penata Muda/IIIb dan 12551341974
63
DAFTAR PUSTAKA
Akao, Y. 1990. Quality Function Deployment : Intergrating Customer Requirement
Into Product Design. Massachusets : Productivity Press.
Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment : How To Make QFD Work For
You. Massachuset : Addison-Wesley Publishing Company.
Dale H. Besterfield. Total Quality Management, Prentice Hall, Englewood Cliff
New Jersey, 1995
Djunaidi, Much. Ahmad Kholid Alghofari. Dwi Apriyanti Rahayu.“Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Lembaga Bimbingan Belajar dengan
QFD” Jurnal Ilmiah Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Surakarta Vol. 5, No. 2, Desember 2006, hal 61-71
Eide, Arvid R. 2002. Engineering Fundamentals and Problem Solving. Int.
Edition. New York : McGrawHill.
Hamid, Tilani. Primaresa Utama. 2005. Perubahan Sifat Fisika dan Kimia kain
Sutera dengan Pewarna Alami Bixin (Bixa Orellana). Jurnal Ilmiah teknik
Kimia Universitas Indonesia.
Lakshitta Anindya, Sritomo Wignjosoebroto.2011. Perancangan Jumbo Bag
Dengan Pendekatan Qfd Dan Triz Dalam Upaya Peningkatan
Produktivitas (Studi Kasus : Bongkar Muat Pupuk Di Pt. Petrokimia
Gresik). Jurnal Teknik Industri ITS Undergraduate. Surabaya
Mazur, Glenn. 1994. “QFD For Small Bussines: A Shortcut Through The „Maze Of
Matrices‟. Transactions From The Sixth Symposium On Quality
Function Deployment, ann arbor, MI: QFD Institute. ISBN 1-889477-06-0
Marbun. 1993. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Melisa Veronica, Trifena Wienda, Cecilia budiono, Laksito Purnomo. 2005.
Perancangan Produk “A Bookshelf”: Suatu Analisis Dan Penerapan
Perancangan Teknik. Prosiding seminar nasional perancangan produk
“Collaborative Product Design” Program Studi Teknik Industri
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Metasari, Nur. 2010. Dilihat tanggal 24 september 2010
http://qualityengineering.wordpress.com/page/5/
Nazir, Muhammad. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta
Nyoman Wijana, I Gusti Ngurah Nala, I Ketut Tirtayasa, I Made Sutajaya. 2011.
Pembelajaran Sains Melalui Pendekatan Ergonomi Mengurangi Keluhan
Muskuloskeletal, Kebosanan Dan Kelelahan Serta Meningkatkan Motivasi
Dan Prestasi Belajar Siswa Sd 1 Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten
Buleleng. Universitas Udayana Bali.
Perwitasari. 2007. Rancangan Tas Wanita Dengan Pendekatan Metode Quality
Function Deployment (Qfd) Untuk Memenuhi Suatu Segmen Pasar (Studi
Kasus Pada Cv H.M. Choiri, Sido.Rjo). http://digilib.its.ac.id
Eko Wahyu Runantoro.2005. Usulan Perbaikan Desain Produk Tas Ransel
Consina Untuk Penggiat Kegiatan Alam Bebas Dengan Menggunakan
Metoda Quality Function Deployment (Qfd). Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknik. Unikom. Bandung.
Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabet.
65
Tambunan, Tulus. 1993. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu
Penting. Jakarta: Salemba Empat.
Ulrich, Karl T. Steven D. Eppinger. 1995. Product Design and Development.
McGraw-Hill International.
Widodo, I. D. 2003. Perancangan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta : UII
PERS.
66
OUTPUT
Reliability
Valid 10 100.0
Cases Excluded a
0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.858 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
X1 42.80 7.289 .931 .803
X2 42.40 10.044 .599 .846
X3 42.80 7.289 .931 .803
X4 42.40 10.044 .599 .846
X5 42.60 9.822 .426 .855
X6 42.70 8.900 .707 .831
X7 42.40 10.044 .599 .846
X8 42.60 10.044 .197 .886
X9 42.40 10.044 .599 .846
X10 42.60 9.822 .426 .855
VALIDITAS
RELIABILITAS
R HITUNG = 0.858 > R TABEL = 0.707, MAKA DATA RELIABEL
68
8. apakah tas rensel harus kuat untuk membawa bawaan yang berat??
a. Sangat Baik c. Sedang e. Sangat Buruk
b. Baik d. Buruk
KETERANGAN:
1. Bantalan Tas
2. Penahan punggung
3. Tutup Tas
4. Pengait Tas
5. Bagian Luar Tas
6. Pengunci Tas
7. Bagian Bawah Tas
8. Bagian Samping Tas
9. Pengikat