KHOIRUN NISA’
Disetujui oleh
Pembimbing :
Farida Ratna Dewi, SE, MM, AWP
NIP. 197103072005012001 __________________
Diketahui oleh
PRAKATA
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kita senantiasa diberi keberkahan serta kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Praktikum Kerja Lapangan ini
dengan baik yang berjudul “Evaluasi Sistem Manajemen Dan Pengendalian
Kualitas Pada Line Motor Assembly di PT Panasonic Manufacturing Indonesia,
Jakarta”.
Dengan adanya penulisan proposal ini diharapkan pelaksaan Praktik Kerja
Lapangan serta penyusunan Laporan Tugas Akhir menjadi lebih mudah. Seperti
yang diketahui penulisan proposal merupakan media pengajuan diri untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan penyususnan Laporan Tugas
Akhir yang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh titel A.Md
(Ahli Madya) bagi mahasiswa di Program Studi Manajemen Industri Sekolah
Vokasi Institut Pertanian Bogor. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada semua yang telah membantu dan memberi dukungan dalam
penyusunan proposal Praktik Kerja Lapangan, yaitu:
1. Bapak Ir. Purana Indrawan, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen
Industri dan seluruh tim dosen Manajemen Industri.
2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM, AWP. sebagai Satuan Tugas Praktik
Kerja Lapangan Manajemen Industri yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis dalam pembuatan proposal
3. PT Panasonic Manufacturing Indonesia sebagai perusahaan yang akan
menjadi tempat Praktik Kerja Lapangan.
4. Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan doa serta dukungan baik
secara materi maupun non-materi selama proses pembuatan proposal.
5. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penyelesaian proposal ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam pembuatan Proposal Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang bersifat membangun dari
berbagai pihak demi memperbaiki kesalahan yang ada pada penulisan proposal
ini.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR LAMPIRAN iii
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 3
1.3 Manfaat 3
1.3.1 Bagi Mahasiswa 3
1.3.2 Bagi Perusahaan 3
1.3.3 Bagi Perguruan Tinggi 3
1.4 Ruang Lingkup 4
II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Production planning inventory control (PPIC) 4
2.2 Manajemen Kualitas Total 4
2.3 Pengendalian Mutu 5
2.4 Karateristik Mutu 6
2.5 Gugus Kendali Mutu 7
2.6 Alat Pengendalian Mutu 7
III TATA LAKSANA PRAKTIK KERJA LAPANGAN 14
3.1 Kerangka Praktik Kerja Lapangan 14
3.2 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 15
3.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKL 15
3.3.1 Lokasi PKL 15
3.3.2 Waktu Pelaksanaan PKL 15
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN 18
Riwayat Hidup 18
DAFTAR TABEL
1 Contoh Lembar Periksa : Gangguan Kendaraan Tua .......................................... 9
2 Contoh stratifikasi masalah ................................................................................. 9
3 Distribusi frekuensi jumlah cacat produksi ....................................................... 10
4 Data antara jumlah absensi dan tingkat kerusakan ........................................... 12
5 Rumusan untuk Grafik X dan R ........................................................................ 17
6 Koefisien yang digunakan dalam membuat bagan kendali X dan R ................ 17
7 Rencana Pelaksanaan Kegiatan PKL ................................................................ 16
DAFTAR GAMBAR
1 Siklus PDCA ....................................................................................................... 6
2 Diagram Sebab-Akibat ........................................................................................ 8
3 Histogram jumlah cacat produksi...................................................................... 11
4 Diagram Pareto.................................................................................................. 11
5 Diagram Pencar ................................................................................................. 13
6 Grafik Kendali ................................................................................................... 15
7 Kerangka Kerja PKL ......................................................................................... 14
DAFTAR LAMPIRAN
I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk menerapkan ilmu
yang telah dipelajari di perguruan tinggi ke dunia kerja serta melakukan
perbandingan ilmu yang telah dipelajari di perguruan tinggi dengan keadaan
perusahaan yang sebenarnya guna melatih keterampilan yang dimiliki dalam
bersaing di masa depan. Tujuan khusus mahasiswa melakukan Praktik Kerja
Lapangan ini, yaitu:
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari kegiatan perancangan,
perencanaan Manajemen Mutu, dan Pengendalian Kualitas di PT Panasonic
Manufacturing Indonesia.
b. Mahasiswa dapat mempelajari beberapa aspek penerapan Manajemen Mutu
dan Pengendalian Kualitas di PT Panasonic Manufacturing Indonesia.
c. Mahasiswa dapat memberikan alternatif solusi permasalahan yang berkaitan
dengan Manajemen Mutu dan Pengendalian Kualitas di PT Panasonic
Manufacturing Indonesia.
1.3 Manfaat
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini sangat memberikan banyak
manfaat bagi mahasiswa, perusahaan, dan perguruan tinggi, diantaranya sebagai
berikut:
bermutu dihasilkan dari Proses yang tidak mengabaikan salah satu tahapannya
(Garvin dan Davis dalam Nasution 2015).
Pengemudi kasar I I I 3
Penagihan tidak sesuai II I II 5
memiliki perbedaan dengan pareto, dimana bar graph pada histogram tidak
digambar menurun dari kiri ke kanan.
Bar graph pada histogram disusun sepanjang jangkauan data
pengukurannya. Selanjutnya, diagram pareto juga hanya menunjukan
karekteristik barang atau jasa. Histogram dapat digunakan untuk menunjukan
variasi setiap proses.
Langkah-langkah dalam membuat histogram adalah:
Langkah 1 : hitunglah jumlah data pengukuran (n)
Langkah 2 : Tentukan jarak (R), bagi suatu himpunan data.
R = nilai terbesar – nilai terkecil
Langkah 3 : Bagilah himpunan data dalam sejumlah kelas, (K)
H=R/K
Plotting data kedalam sumbu vertical dan horizontal seperti yang ditunjukkan pada
gambar dibawah
13
Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk mengukur
ada atau tidaknya korelasi antar variabelnya. Istilah regresi itu sendiri berarti
ramalan atau taksiran. Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan garis
regresi pada data diagram pencar disebut persamaan regresi. Untuk
menempatkan garis regresi pada data yang diperoleh maka digunakan metode
kuadrat terkecil, sehingga bentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y = a + bx
Keterangan :
Y = variabel respon (karakteristik akibat)
X = variabel penyebab (faktor penyebab)
A = konstanta
B = koefisien regresi (besaran akibat yang ditimbulkan oleh faktor penyebab).
Nilai a dan b dihitung menggunakan formula berikut :
a = (∑y/n)-b(∑x/n)
2) Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan
batas kendali atas.
3) Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan
batas kendali bawah.
Garis-garis tersebut ditentukan dari data historis, terkadang besarnya
UCL dan LCL ditentukan oleh confidence interval dari kurva normal. Dengan
control chart, kita dapat menarik kesimpulan tentang apakah variasi proses
konsisten (dalam batas kendali) atau tidak dapat diprediksi (di luar batas
kendali karena dipengaruhi oleh special cause of variation, yaitu variasi yang
terjadi karena faktor dari luar sistem).
Control chart merupakan perangkat yang digunakan untuk
pengendalian proses statistik (Statistical Process Control=SPC). SPC dapat
membantu dalam menetapkan kemampuan proses dengan melakukan
pengukuran terhadap variasi produk yang dihasilkan atau kualitas pelayanan
sepanjang waktu. Untuk penjelasan lebih lanjut, sebaiknya diketahui beberapa
pengertian penting mengenai:
1) Statistical Process Control (SPC) merupakan aplikasi teknik statistik
untuk pengukuran dan analisis variasi dan kemampuan proses.
2) Proses merupakan kombinasi antara mesin, metode, bahan baku, atau
orang yang digunakan untuk menciptakan sebuah produk atau layanan,
oleh karena tidak ada proses yang sempurna, maka proses dapat
menghasilkan variasi kualitas produk atau kualitas pelayanan.
3) Kemampuan proses merupakan pengukuran mengenai seberapa baik
sebuah proses cocok dengan standar produk atau standar pelayanan yang
dihasilkan.
4) Variasi merupakan simpangan kualitas produk atau pelayanan
berdasarkan tingkatan yang direncanakan. Terdapat dua macam
simpangan dasar, yaitu pertama variasi normal dan variasi khusus.
5) Pengendalian didefinisikan sebagai kontrol atas (upper control limit) dan
batas kontrol bawah (lower control limit). Langkah – langkah dalam
membuat control chart adalah sebagai berikut:
a) Mengukur barang dari sampel.
b) Mengukur rata-rata aritmetik hasil pengukuran (mean).
c) Mengukur standar deviasi (σ).
d) Menghitung rata-rata.
e) Menghitung batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah
(BKB).
f) Membuat diagram kontrol.
Secara grafis SPC menyajikan variasi yang terjadi yang memungkinkan
untuk menetapkan apakah sebuah proses di dalam kontrol atau berada di luar
kontrol. Contoh penerapan control chart dapat dilihat pada Gambar 6.
15
Control chart dari data yang diamati dapat menggunakan rumusan metode
control chart adalah sebagai berikut:
1) Control chart proporsi (p)
jumlah barang rusak
Sentral = = jumlah barang diobservasi
∑ ∑
̅= atau ̅ =
̅=1− ̅
̅ ̅
BKA = ̅ + 3√
̅ ̅
BKB = ̅ – 3√
BKA = c + 3√
BKB = c − 3√
̅ =
Keterangan :
Central line (CL) : Garis tengah
Upper control line (UCL) : Batas kendali atas
Lower control line (LCL) : Batas kendali bawah
q :1–p
p : Kontrol proposi
x : Kontrol rata-rata
R : Kontrol rentang
c : Kontrol untuk cacat
n : Banyaknya barang setiap sampel
σ : Standar deviasi
k : Nomor sampel
: Rata-rata produksi
: Rata-rata kerusakan
: Nilai konstan yang diperoleh dari
√
: Koefisien bagan kendali X dan R tidak perlu
dihitung jika n ≥ 6
Tujuan:
Tujuan khusus pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini meliputi :
Mengidentifikasi sistem manajemen kualitas pada lini produksi di PT Panasonic
Manufacturing Indonesia
Evaluasi Pengendalian Kualitas pada lini produksi di PT Panasonic
Manufacturing Indonesia
Ruang lingkup:
Sistem manajemen kualitas
Kebijakan dan sasaran kualitas
Pengendalian kualitas input, proses, dan output
Pelaksanaan gugus kendali mutu (GKM)
Pengendalian kualitas pada lini produksi
Penerapan seven tools dengan check sheet, stratifikasi, bagan kendali dan
diagram sebab akibat.
Hasil:
Mengetahui penerapan sistem manajemen kualitas pada lini produksi.
Menjadi masukan bagi perusahaan dalam proses pengendalian dan manajemen
kualitas pada lini produksi.
Pelaporan
3.2 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang berasal dari observasi dan wawancara langsung pada
saat Praktik Kerja Lapangan, sedangkan data sekunder merupakan data yang
berasal dari internet, buku, dan dokumen perusahaan. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah:
a. Observasi atau pengamatan secara langsung pada proses produksi dan
pengendalian mutu.
b. Wawancara secara langsung dengan Kepala Bagian Produksi, Staff
Ketenagakerjaan mengenai karakteristik, perencanaan, Bagian quality control
dan spesifikasi produk.
c. Studi Literatur dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari studi literatur
yang ada pada perusahaan yang terkait dengan aspek yang dipelajari.
Waktu Kegiatan
No Kegiatan Januari Februari Maret April
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mempelajari keadaan
umum PT Panasonic
Manufacturing
Indonesia
2 Mengidentifikasi Topik
Khusus Sistem
Manajemen Kualitas:
Standardisari
Perusahaan, Teknik
Audit, dan Alat
Pengendalian Mutu.
3 Mencari data terkait
Manajemen Kualitas:
Analisis alat
pengendalian kualitas
(Diagram Sebab-
Akibat, Check Sheet,
Stratifikasi, Diagram
Pareto, Control Chart)
4 Perhitungan data terkait
Manajemen Kualitas:
Analisis alat
pengendalian kualitas
(Diagram Sebab-
Akibat, Check Sheet,
Stratifikasi, Diagram
Pareto, Control Chart)
5. Mencari akar masalah
dan alternatif solusi
yang terkait dengan
Sistem Manajemen
Kualitas
6. Input dan pengolahan
data
7. Penyusunan laporan
Aziz AR. 2019. Total Quality Management: Tahapan Implementasi TQM dan
Gugus Kendali Mutu. Indonesia: Informatics and Business Institute
Darmajaya
Fahmi I. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung: ALFABETA
Heizer J, Render B. 2011 Manajemen Operasi. Edisi 9. Sungkono, Chriswan,
Penerjemah. Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari : Operation
Management
Kusuma H. 2004. Manajemen Produksi, Perencanaan dan pengendalian Produksi.
Yogyakarta: Andi.
Kusmindari D, Alfian A, Hardini S. 2019. Production Planning and Inventory
Control. Sleman: Deepublish.
Nasution MN. 2015. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).
Edisi ke-3. Jakarta: Ghalia Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kebutuhan Data dan Informasi Aspek Khusus
Aspek yang
No Data dan Informasi Hasil yang diharapkan
dipelajari
a. Check Sheet, data yang
dibutuhkan adalah :
contoh check sheet yang
terisi (sample)
\
Lampiran 2 Kebutuhan data dan informasi aspek khusus (lanjutan)
Aspek yang
No Data dan Informasi Hasil yang diharapakan
dipelajari
d. Diagram Pareto, data Diagram Pareto,
yang dibutuhkan : digunakan untuk
a. Menentukan menentukan frekuensi
permasalahan mutu atau tingkat kepentingan
yang hendak relatif dari berbagai
diselesaikan persoalan atau sebab, dan
b. Menetapkan jumlah memfokuskan pada
data permasalahan pokok persoalan vital
mutu dengan cara
c. Pengolahan data dan mengurutkan
interpretasi data berdasarkan kepentingan