Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STANDAR KUALITAS

Mata Kuliah : Total Quality Management (TQM)


Dosen Pengampu : Dr. Ichsan, M.Pd

DISUSUN OLEH :
NAMA : MISHBAHUL ANWAR
NIM : 4201922005

KELAS 6A MJP

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN PERKEBUNAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil


‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “STANDAR KUALITAS” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ujian Akhir Semester dari Bapak Dr. Ichsan, M.Pd selaku dosen pada mata
kuliah Total Quality Management. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “STANDAR KUALITAS” bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ichsan, M.Pd selaku
dosen pada mata kuliah Total Quality Management yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 15 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................ 2
1.4 METODE PENULISAN ........................................................................ 2
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN .............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


2.1 PENGERTIAN DAN INDIKATOR KUALITAS .................................. 3
2.1.1 Pengertian Kualitas .......................................................................... 3
2.1.2 Indikator Kualitas ............................................................................ 3
2.2 JENIS-JENIS STANDAR KUALITAS YANG BERKAITAN
DENGAN ISO ......................................................................................... 4
2.2.1 ISO 9001 .......................................................................................... 4
2.2.2 ISO/IEC 17025 ................................................................................ 4
2.2.3 ISO 28000 ........................................................................................ 4
2.2.4 ISO 50001 ........................................................................................ 5
2.2.5 ISO 14001 ........................................................................................ 5
2.2.6 ISO 22000 ........................................................................................ 5
2.2.7 ISO/IEC 27001 ................................................................................ 5
2.2.8 ISO TS 16949 .................................................................................. 6
2.3 TUJUAN DAN PENTINGNYA STANDAR KUALITAS DALAM
DUNIA BISNIS (ISO)..............................................................................
...............................................................................................................6

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 7


3.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 7
3.2 SARAN ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kualitas menjadi faktor utama bagi konsumen sebelum memutuskan
membeli suatu produk (barang atau jasa). Produk dengan dengan
kualitas baik, tahan lama, dan handal akan menjadi referensi utama
bagi pelanggan ketika dia atau sahabatnya ingin memiliki produk
sejenis. Brand (merek) perusahaan produsen akan meningkat dan
semakin dikenal masyarakat. Sebaliknya, pengalaman seseorang
membeli produk dengan mutu yang mengecewakan (disadari atau tidak) dapat
menjadi ”iklan negatif” yang sangat tidak menguntungkan pihak produsen.
Cepat atau lambat, produk yang berkualitas rendah akan ditinggalkan oleh
konsumen.
Yang menarik, tingkat/standar konsumen akan kualitas suatu produk telah
berubah dari waktu ke waktu dengan tren yang terus meningkat, dimana
konsumen semakin selektif dan kritis. Pilihan merek produsen yang
banyak bisa saja menjadi salah satu penyebabnya. Ketika seorang konsumen
pernah kecewa pada suatu brang tertentu, maka sangat tersedia banyak
pilihan untuk beralih dan mencoba produk merek lain. Selain harga jual
yang kompetitif dan ketersediaan barang/produk ketika calon konsumen
ingin membeli, maka faktor kualitas/mutu adalah hal yang sangat
diperhatikan oleh setiap produsen baikyang bergerak pada industri
elektronik, otomotif, makanan, layanan jasa atau industri apa saja pun.
Buktinya?…Kalau kita masuk ke sebuah perusahaan (yang bergerak di bidang
apa pun) akan sangatjarang ditemukan struktur organisasi tanpa
bagian/departemen kualitas.
Hampir semua perusahaan (khususnya bidang manufaktur)
mempunyai bagian quality control atau quality assurance atau apa pun
namanya. Bagian atau departemen ini bertanggung jawab terhadap
output produk yang dihasilkan dan dijual di pasar. Sesungguhnya manajemen
kualitas mencatat bahwa ada perubahan/evolusi yang terjadi di duniaindustri
di seluruh dunia yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sistem manajemen
kualitas dimulai dengan dilakukannya inspeksi (inspection) pada tahun
1920-an, yang kemudian berkembang menjadi pengendalian kualitas (quality
control) tahun 1940-an. Tidak berhenti disini, pada tahun 1970-an kita
mengenal sistem penjaminan kualitas (qualityassurance), yang kemudian
dalam perkembangan terakhir dari sistem manajemen kualitas menjadi
manajemen kualitas terpadu atau manajemen kualitas total (total quality
management).
Selain itu, standar kualitas/mutu ini sangat berkaitan erat dengan ISO (The
International Organization for Standardization). Dengan adanya organisasi ini
akan membuat ISO memberikan spesifikasi untuk kelas dunia dalam berbagai

1
macam hal. Perusahaan yang telah terverifikasi oleh ISO akan berpeluang dalam
memenangkan persaingan pasar global tersebut karena memberikan jaminan
kualitas produk agar konsumen lebih percaya terhadap produk tersebut.
Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
dari makalah ini yang berjudul “STANDAR KUALITAS”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Apa pengertian dan indikator dari kualitas?
2) Apa saja jenis-jenis standar kualitas yang berkaitan dengan ISO?
3) Apa tujuan dan pentingnya standar kualitas dalam dunia bisnis (ISO)?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan-tujuan dari makalah ini, antara lain sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui tentang pengertian dan indikator dari kualitas.
2) Untuk mengetahui tentang jenis-jenis standar kualitas yang berkaitan
dengan ISO.
3) Untuk mengetahui tentang tujuan dan pentingnya standar kualitas dalam
dunia bisnis (ISO).

1.4 METODE PENULISAN


Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, penulis melakukan dari kajian
pustaka dari berbagai sumber. Data tersebut dikumpulkan dan disusun sehingga
membentuk kesatuan isi yang utuh sesuai dengan masalah yang dibahas.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Dalam penulisan makalah ini penulisan mencantumkan sistematika penulisan
yang terdiri dari tiga bab yaitu antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Di dalam bab pendahuluan ini diuraikan secara singkat mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan sacara teoris mengenai pembahasan yang berhubungan
dengan materi yang dibahas secara keseluruhan.
BAB III : PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab terakhir yng terdiri dari beberapa kesimpulan dan
saran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN INDIKATOR KUALITAS


2.1.1 Pengertian Kualitas
Menurut istilah, kata kualitas berarti mutu, yaitu tingkat baik buruknya
sesuatu. Akan tetapi banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendefinisikan
kualitas (mutu) berdasarkan sudut pandangnya masing-masing seperti yang
terurai di bawah ini :
a) Menurut Joseph Juran, kualitas adalah kesesuaian untuk penggunaan
(fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah sesuai
dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna.
b) Menurut Edward Deming, suatu tingkat yang dapat diprediksi dari
keseragaman dan kebergantungan pada biaya rendah dan sesuai dengan
pasar.
c) Welch Jr mengatakan bahwa kualitas adalah jaminan kesetiaan pelanggan,
pertahanan terbaik melawan saingan dari luar, dan satu-satunya jalan menuju
pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.
d) Menurut ISO 2000, kualitas adalah totalitas kerakteristik suatu produk
(barang dan jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dispesifikan atau ditetapkan.
e) Menurut Soewarso Hardjosudarmo, bahwa yang dimaksud kualitas adalah
penilaian subyektif daripada “costumer” penentuan ini ditentukan oleh
persepsi “costumer” terhadap produk dan jasa.
Dari beberapa pendapat tokoh di atas, terdapat beberapa kesamaan yaitu
dalam elemen-elemen sebagai berikut:
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Kualitas menyangkut produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap kualitas saat ini, mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa
mendatang).
2.1.2 Indikator Kualitas
Seperti jelaskan di atas, bahwa para pakar telah mendefinisikan kualitas
secara beragam menurut pendapatnya masing-masing, begitu juga dengan
indikator kualitas. David A Gavin mengemukakan delapan dimensi atau ketegori
kritis dari kualitas, yaitu:
a) Performance (kinerja). Karakteristik kenerja utama produk.
b) Feature (profil). Aspek sekunder dari kinerja, atau kinerja tambahan dari
suatu produk.
c) Reliability (kedapatdipercayaan). Kemungkinan produk malfungsi atau tidak
berfungsi dengan baik, dengan konteks ini produk atau jasa dapat dipercaya
dalam menjalankan fungsinya.
d) Conformance (kesesuaian). Kesesuaian atau cocok dengan keinginan atau
kebutuhan konsumen.
e) Durability (daya tahan). Daya tahan produk atau masa hidup produk, baik
secara ekonomis maupun teknis.
f) Serviceability (kepelayanan). Kecepatan, kesopanan, kompetensi, mudah
diperbaiki.

3
g) Aesthetics (keindahan). Keindahan produk dalam desain, rasa, suara atau bau
dari produk, dan ini bersifat subyektif.
h) Perceived quality (kualitas yang dipersepsi). Kualitas dalalm pendangan
pelangan atau konsumen.

2.2 JENIS-JENIS STANDAR KUALITAS YANG BERKAITAN DENGAN


ISO
Pada umumnya ISO memiliki berbagai jenis standar yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk melakukan persaingan global. Setelah membahas pengertian ISO akan ada
beberapa jenis jenis ISO yang bisa Anda pelajari dan sebagai pemahaman untuk para
perusahaan yang berencana mendaftarkan standar produknya pada ISO. Ada beberapa jenis
ISO yang sudah digunakan oleh banyak produk di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
2.2.1 ISO 9001
Sesuai dengan standar ISO 9001 memiliki banyak manfaat bagi industri
manufaktur. ISO 9001 membantu menginspirasi perusahaan untuk menemukan
cara yang lebih efektif untuk secara permanen menyelesaikan masalah kualitas
dan masalah terkait biaya lainnya sembari mendorong bisnis untuk menemukan
cara kreatif untuk melampaui persyaratan yang ditentukan pelanggan.
Standar ini membantu bisnis mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan
meningkatkan sistem yang memenuhi kebutuhan pelanggan tertulis dan
“tersirat” seperti:
 Standar keamanan
 Manufaktur ramah lingkungan
 Efisiensi produksi yang diharapkan
 Spesifikasi dimensi dan fungsional
ISO adalah badan internasional dan sebagai hasilnya, standar itu membantu
memastikan bahwa produk yang diproduksi di berbagai perusahaan dan / atau
negara mengelola bisnis mereka dengan cara yang mempromosikan kolaborasi.
Ini meningkatkan perdagangan nasional dan internasional, sekaligus mengurangi
biaya untuk semua pihak.
Karena standar ISO mengharuskan perbaikan terus-menerus, bisnis terdaftar
ISO 9001 cenderung mengurangi kesalahan keseluruhan yang, pada gilirannya
menghilangkan pemborosan. Perusahaan yang menganut standar ISO jenis ini
sebagai bagian dari budaya mereka umumnya menikmati kepuasan pelanggan
yang lebih tinggi, lebih sedikit kesalahan, mengurangi biaya, dan keunggulan
kompetitif.

2.2.2 ISO/IEC 17025


Pada jenis ISO ini dapat digunakan oleh perusahaan yang memiliki
persyaratan lembaga pengujian misalnya laboratorium dengan jenis yang
standar. ISO / IEC 17025 memungkinkan laboratorium untuk menunjukkan
bahwa mereka beroperasi secara kompeten dan menghasilkan hasil yang valid,
sehingga meningkatkan kepercayaan pada pekerjaan mereka baik secara
nasional maupun di seluruh dunia.
Ini juga membantu memfasilitasi kerjasama antara laboratorium dan badan-
badan lain dengan menghasilkan penerimaan yang lebih luas dari hasil antar
negara. Laporan pengujian dan sertifikat dapat diterima dari satu negara ke
negara lain tanpa perlu pengujian lebih lanjut, yang pada gilirannya
meningkatkan perdagangan internasional.

4
2.2.3 ISO 28000
ISO 28000 adalah standar internasional yang membahas persyaratan Sistem
Manajemen Keamanan untuk rantai pasok. Standar ini menetapkan aspek-aspek
untuk membantu organisasi menilai ancaman keamanan dan mengelolanya saat
muncul dalam rantai pasokan mereka.
Manajemen Keamanan terkait dengan aspek lain dari manajemen bisnis.
Dengan ISO 28000, organisasi dapat menentukan apakah ada langkah-langkah
keamanan yang tepat dan dapat melindungi properti mereka dari berbagai
ancaman.

2.2.4 ISO 50001


Sebagai standar internasional, ISO 50001 menetapkan persyaratan bagi
organisasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan meningkatkan
Sistem Manajemen Energi. Ini memungkinkan organisasi untuk mengikuti
kerangka kerja spesifik yang membantu mereka mencapai peningkatan
berkelanjutan dalam kinerja energi, efisiensi, penggunaan, dan konsumsi.
Kerangka kerja ini menetapkan pengukuran, dokumen, dan laporan, yang
memungkinkan organisasi untuk memantau kemajuan proses dan karyawan
mereka menuju kinerja energi.
ISO 50001 mengharuskan organisasi untuk membuat kebijakan baru untuk
penggunaan energi yang efisien, untuk menetapkan tujuan dan sasaran untuk
memenuhi kebijakan tersebut dan meninjau dampaknya; benar-benar berusaha
untuk mencapai peningkatan berkelanjutan dalam manajemen energi.

2.2.5 ISO 14001


ISO 14001 adalah standar internasional yang diakui secara luas yang
menetapkan persyaratan untuk organisasi yang ingin meningkatkan kinerja
lingkungan mereka dan meningkatkan efisiensi operasional mereka. Kerangka
kerja yang didasarkan pada ISO 14001 akan membantu organisasi mengelola
proses jangka pendek dan jangka panjang mereka melalui penggunaan sumber
daya yang efisien, yang akan memiliki dampak positif terhadap lingkungan.

2.2.6 ISO 22000


ISO 22000 adalah standar internasional yang diterima secara global, yang
menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan. Didirikan
pada tahun 2005, ISO 22000 berlaku untuk semua organisasi yang terlibat dalam
rantai makanan, yang tujuan utamanya adalah untuk memastikan keamanan
pangan. Standar ini menguraikan kerangka kerja yang menyelaraskan semua
bagian dari rantai pasokan makanan, dari produsen ke konsumen, dan membantu
Anda mengurangi bahaya pangan, mengendalikan risiko dan mencegah
kontaminasi.

2.2.7 ISO/IEC 27001


ISO/IEC 27001 adalah standar internasional yang menetapkan spesifikasi
untuk sistem manajemen keamanan informasi. Pendekatan praktik terbaiknya
membantu organisasi mengelola keamanan informasi mereka dengan menangani
orang dan proses serta teknologi. Sertifikasi terakreditasi secara independen
untuk Standar ini diakui di seluruh dunia sebagai indikasi bahwa sistem

5
manajemen keamanan informasi Anda selaras dengan praktik terbaik keamanan
informasi.
Bagian dari seri ISO 27000 standar keamanan informasi, ISO 27001 adalah
kerangka kerja yang membantu organisasi membangun, menerapkan,
mengoperasikan, memantau, meninjau, memelihara, dan terus meningkatkan
sistem manajemen keamanan informasi.

2.2.8 ISO TS 16949


ISO TS 16949 adalah persyaratan sistem kualitas umum yang
dikembangkan bersama oleh industri otomotif AS, Jerman, Prancis, dan Italia
dalam upaya terpadu untuk meningkatkan kualitas dan memastikan integritas
pasokan ke industri. Persyaratan ini berlaku untuk organisasi apa pun yang
memproduksi komponen, rakitan, dan suku cadang untuk pasokan ke industri
otomotif.
Pengertian ISO sangat berkaitan dengan jenis jenis ISO yang telah dibahas.
Dengan memahami pengertian dan jenisnya sebagai perusahaan yang akan
bersaing global dapat mempersiapkan dan memperhatikan yang seharusnya
dilakukan. Setiap bidang akan memiliki jenis ISO yang berbeda karena semua
standar terhadap perusahaan tidak sama.

2.3 TUJUAN DAN PENTINGNYA STANDAR KUALITAS DALAM DUNIA


BISNIS (ISO)
Saat ini pengelolaam bisnis dilakukan dengan berbagai macam cara agar
mendapatkan keuntungan dan bisa bersaing dengan baik. Bagi perusahaan yang akan
bersaing secara global harus memiliki standar ISO agar dapat kualitas produk yang
dihasilkan lebih terpercaya. Mengingat hal ini, ISO sangat penting digunakan dan
memiliki tujuan yang baik dalam pengelolaan bisnis. Untuk mengetahui tujuan dan
pentingnya ISO lebih jauh, simak informasi berikut ini.
1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Menggunakan ISO dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan, hal ini penting
terutama jika Anda ingin bersaing pada market global. Calon konsumen atau
konsumen pada bisnis Anda memiliki tingkat kepercayaan brand yang lebih tinggi
jika produk atau layanan yang mereka gunakan sudah sesuai standar yang berlaku.
2. Mengoptimalkan Kinerja Karyawan
Sebuah perusahaan yang telah memiliki visi misi dan peraturan yang bermutu sesuai
standar dapat membuat isi perusahaan menjadi optimal dan efisien. Karyawan yang
bekerja pada perusahaan tersebut akan meningkatkan kualitas dirinya agar sesuai
dengan standar perusahaan yang telah ditetapkan.
3. Meningkatkan Good Will Perusahaan
Good will dalam bisnis adalah citra yang baik sehingga perusahaan akan dipandang
oleh perusahaan mana saja. Menggunakan sertifikat ISO yang telah didapatkan
perusahaan akan membuat nilai perusahaan tersebut menjadi lebih positif. Dengan
cara ini akan membawa keuntungan bagi perusahaan sehingga banyak mitra usaha
yang akan mengajak kerja sama.
4. Mencegah Pemborosan
Ketika perusahaan yang sedang berjalan memiliki masalah dalam sebuah produk
ataupun layanannya, tentunya Anda harus memiliki langkah antisipasi.
Dengan memiliki ISO tentu akan memudahkan Anda mengetahui sebuah masalah
dan juga menemukan solusi. Menggunakan sebuah “standar” adalah antisipasi atau

6
cara untuk mencegah masalah pada produk maupun pelayanan yang diberikan pada
konsumen.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas didapatkanlah beberapa kesimpulan yaitu :
1) Kualitas adalah tingkat baik atau buruknya, mutu, taraf atau derajat sesuatu
serta kesesuaian antara spesifikasi suatu produk dengan kebutuhan
konsumen, atau tingkat baik buruknya sebuah produk (barang atau jasa)
dimata penggunanya.
Indikator-indikator sebuah kualitas/mutu, antara lain :
a) Performance (kinerja);
b) Feature (profil);
c) Reliability (kedapatdipercayaan);
d) Conformance (kesesuaian);
e) Durability (daya tahan);
f) Serviceability (kepelayanan);
g) Aesthetics (keindahan); dan
h) Perceived quality (kualitas yang dipersepsi).
2) Jenis-jenis standar kualitas yang berkaitan dengan ISO, antara lain sebagai
berikut :
1. ISO 9001 tentang Manajemen mutu/kualitas.
2. ISO/IEC 17025 tentang Manajemen akreditas dibidang Laboratorium.
3. ISO 28000 tentang Manajemen keamanan rantai pasok.
4. ISO 50001 tentang Manajemen energi.
5. ISO 14001 tentang Manajemen lingkungan.
6. ISO 22000 tentang Manajemen keamanan pangan.
7. ISO/IEC 27001 tentang Manajemen keamanan informasi.
8. ISO TS 16949 tentang Manajemen dibidang otomotif.
3) Tujuan dan pentingnya standar kualitas dalam dunia bisnis (ISO), antara
lain:
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan;
2. Mengoptimalkan kinerja karyawan;
3. Meningkatkan Good Will perusahaan; serta
4. Mencegah pemborosan.
3.2 SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan antara lain adalah dalam melakukan suatu
pembuatan makalah hendaknya harus memilih fenomena-fenomena yang
berhubungan langsung pada judul makalah, agar makalah tersebut dapat hasil yang
memuaskan sesuai target yang diharapkan. Ternyata terhadap penulis sudah
menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta
jauh dari kata sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:


Balai Pustaka. Hal. 603.

Gie. 2020. Marketing dan Manajemen.


https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-iso/. (diunduh tanggal 15
Juli 2022, 10.27 WIB).

Rosianasfar. 2013. Manajemen Kualitas dalam Dunia Pendidikan. http://e-


journal.uajy.ac.id/6151/3/EA217734.pdf. (diunduh tanggal 15 Juli 2022, 10.25
WIB).

Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung : Refika Aditama.


Hal. 226-227.

Anda mungkin juga menyukai