Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STANDAR- STANDAR KUALITAS


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pendidikan
Dosen pengampu : Ahmad Faiz Hamka, S.Hi., M.Pd

Disusun oleh :
Ajeng Ratnadilla
Ihsan Tanjung Yahya

PROGRAM STUDI STRATA 1 (S1)


MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BUNTET PESANTREN
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan
taufiknya kepada kami semua sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan makalah dengan
lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah dan
terlimpah kepada Nabi kita semua Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Ahmad Faiz Hamka. selaku dosen
mata kuliah Manajemen Mutu Pendidikan yang telah memberikan banyak saran dan ilmu dalam
pembuatan makalah ini, juga kepada semua pihak lainnya yang telah memberikan saran dan
pendapatnya. Semoga semua amal dan kebaikan tersebut diterima oleh Allah swt. Aamiin.

Akhirnya, selaku manusia yang tidak luput dari segala kesalahan dan kehilafan kami
menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu, kami mohon saran dan kritik guna perbaikan Laporan ini. Mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami penulis maupun bagi almamater serta masyarakat untuk
menambah Ilmu pengetahuan.

Cirebon, 8 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................................3
B. Rumusan masalah............................................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Pengertian Standar Kualitas.............................................................................................................4
B. Intenational Standarization of Organization (ISO)..........................................................................4
C. Standar-Standar Dalam Pendidikan di Indonesia.............................................................................7
1. Standar Nasional Pendidikan.......................................................................................................7
2. ISO 9001......................................................................................................................................8
3. ISO 21001....................................................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Handoko Kualitas adalah faktor yang terkandung dalam suatu produk yang
menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan tujuan produk itu dihasilkan. Kualitas
produk ditentukan oleh sejumlah tujuan, termasuk tujuan produsen dan pelanggan. Untuk
memaksimalkan keuntungan, produsen memandang kualitas produk sebagai baik jika diterima
dengan baik dan dijual dengan baik. Konsumen akan, bagaimanapun, melihat kualitas produk
sebagai baik jika memenuhi persyaratan dan keinginan mereka. Akibatnya, dapat dikatakan
bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berkualitas tinggi
merupakan tanda kemampuannya untuk berhasil di mata pelanggan.

Berangkat dari hal yang telah disebutkan tersebut penulis membuat makalah ini untuk
mengetahui standarisasi kualitas dalam suatu produk maupun jasa. Serta bertujuan untuk
mengetahui standar kualitas yang diterapkan pada keberlangsungan pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari Standar Kualitas?


2. Apa itu Intenational Standarization of Organization (ISO) ?
3. Sebutkan standar-standar kualitas yang ada didalam pendidikan Indonesia !

C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui pengertian dari standar kualitas.


2. Mengetahui tentang Intenational Standarization of Organization.
3. Dapat mengetahui standar-standar kualitas yang ada didalam pendidikan Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Kualitas

Standar kualitas adalah persyaratan yang tepat untuk mencapai dan meningkatkan
kualitas produk yang mencakup tujuan untuk produk, proses, atau layanan. Indikator kinerja
utama sangat terkait dengan standar kualitas . Kedua elemen ini dapat digunakan sebagai metrik
untuk mengukur dan melacak perkembangan bisnis maupun organisasi. Karyawan juga dapat
memperoleh standar kualitas dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) internal
perusahaan. Jika meilhat dari beberapa pilar dalam Total Quality Management (TQM) maka
standar ini dimaksudkan agar suatu perusahaan atau organisasi dapat mencapai kualitas yang
sudah ditetapkan.

Ada banyak macam-macam Standar kualitas yang berkembang dalam suatu negara. Salah
satunya adalah ISO atau International Standardization for Organization yang memiliki 162
anggota yang mana Indonesia menjadi salah satu bagiannya. Dan di Indonesia standarisasi suatu
organisasi, lembaga maupun perusahaan diatur oleh Badan Standarisasi Nasional yang mana
lembaga ini dapat dikatakan berkiblat kepada ISO.

B. Intenational Standarization of Organization (ISO)

Perwakilan dari badan standar nasional masing-masing negara membentuk ISO, badan
penetapan standar internasional. Pencipta mengadopsi akronim ISO, yang berasal dari kata
Yunani isos dan berarti sama, karena singkatan untuk setiap bahasa berbeda (IOS dalam bahasa
Inggris dan OIN dalam bahasa Prancis) (sama). Kata-kata "isometrik" dan "isonomi" adalah
contoh penggunaan ini.

ISO didirikan pada 23 Februari 1947, dan menciptakan standar industri dan bisnis global.
Awalnya didirikan untuk mengembangkan dan mempromosikan standar global untuk semuanya,
ISO adalah organisasi nirlaba internasional. Seperti standar untuk jenis film fotografi, dimensi
kartu telepon, kartu ATM bank, ukuran kertas, ketebalan dan lain-lain. Mereka mengundang
perwakilan dari 130 negara untuk bertugas di Komite Teknis, Sub-Komite, dan Kelompok Kerja

4
untuk menetapkan standar . Perusahaan besar dan satu organisasi standar nasional dari masing-
masing negara adalah anggota ISO1.

Selama pertemuan tahun 1946 di London, sekelompok dari 25 negara membentuk ISO.
Untuk menetapkan standar industri global, mereka berkumpul di Institut Insinyur Sipil. Selama
enam dekade sebelumnya sejak lembaga tersebut didirikan, sekitar 16.500 standar telah
diproduksi. Kontainer pengiriman, sistem pembayaran perbankan, teknik pengujian produk yang
berbeda, protokol komputer, dan item lainnya adalah contoh standar yang telah dikembangkan.
Bahkan 157 organisasi standar nasional di seluruh dunia terhubung dengan ISO secara
internasional.Markas besar ISO berada di Jenewa, Swiss. Karena ISO adalah organisasi swasta,
standar yang ditetapkannya tidak dapat ditegakkan secara hukum. Setiap delegasi dari negara
anggota dapat mengajukan suara untuk atau menentang standardisasi. Lembaga ini demokratis
karenanya. Perubahan pasar, opini konsumen, peraturan pemerintah global, dan variabel lain
semuanya memengaruhi standar ini. Banyak standar ISO yang berbeda digunakan di seluruh
dunia, termasuk di Indonesia. Kedelapan subtipe ISO ini juga digunakan di Indonesia
diantaranya :

1. ISO 14001

Manajemen lingkungan adalah topik dari standar ISO 14001. Kemampuan untuk
mempelajari dan memahami konsekuensi dan fitur lingkungan yang berasal dari operasi
operasional perusahaan diperlukan bagi mereka yang menganut ISO 14001. Pengelolaan,
pengelolaan, dan upaya peningkatan penghematan energi dan bahan bakar merupakan elemen
yang harus dipahami dan dipraktikkan oleh para adopter.

2. IEC 27001

Standar sistem manajemen keamanan informasi adalah ISP/IEC 27001. Ini juga dikenal
sebagai Sistem Manajemen Keamanan Informasi oleh beberapa individu (ISMS). Pengguna
utama standar ini adalah bisnis teknologi informasi.

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Standardisasi_Internasional (selasa,11 Oktober 2022. 16.20)

5
3. ISO 5001

Standar yang disebut sebagai sistem manajemen energi adalah ISO 5001. Tujuan
utamanya adalah untuk mendukung pengembangan sistem dan prosedur penggunaan energi oleh
berbagai entitas. misalnya dalam hal efektivitas, efisiensi, dan penggunaan energi. Standar ini
dimaksudkan untuk menjadi standar yang dapat diterapkan pada standar lain, memungkinkan
penggunaannya dalam berbagai industri komersial.

4. ISO 9001

Sistem manajemen mutu yang paling banyak digunakan dan paling modern adalah ISO
9001. ISO 9001:2008 adalah literasi terbaru dari standar tersebut. Tujuan utama versi ini adalah
untuk meningkatkan efektivitas manajemen mutu melalui penerapan metodologi proses.
Kegiatan identifikasi, implementasi, manajemen, dan perbaikan berkelanjutan dipromosikan oleh
pendekatan proses2. Saat ini, banyak perusahaan yang memperebutkan sertifikat ISO 9000. ISO
9000 merupakan suatu standar yang terdiri dari elemen yang mengatur mulai dari tanggung
jawab manajemen terhadap mutu, sampai kepada hal yang lebih teknis seperti pembelian bahan
baku, perencanaan mutu pengendalian proses, pengujian produk akhir, pelayanan pelanggan, dan
sebagainya (Endih, 2015)3 . ISO 9001 ini juga berperan dalam manajemen mutu pendidik dan
tenaga kependidikan.

5. ISO 21001

Standar ISO 21001: 2018 adalah sistem manajemen organisasi pendidikan yang
disesuaikan dari ISO 9001: 2015. Standar ini disusun khusus untuk sektor pendidikan dalam
mencapai tujuan dan menjalankan fungsi utamanya, yaitu memberikan pendidikan yang bermutu.
Standar ISO 21001 ini memiliki prinsip-prinsip yang mendorong lembaga pendidikan untuk
menjadi lebih bertanggung jawab secara sosial dan menyediakan layanan pendidikan yang dapat
diakses dan adil bagi peserta didik4.

2
https://www.jurnal.id/id/blog/iso-dalam-bisnis (selasa,11 Oktober 2022. 17.15)
3
Sri Padmantyo dan Ayu Sri Utami “ISO 9000 DENGAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM): MANA YANG
LEBIH TEPAT DIADOPSI?”
4
https://fhukum.unpak.ac.id/berita/iso-21001-2018-sistem-manajemen-mutu-pendidikan (selasa,11 Oktober
2022. 17.35)

6
C. Standar-Standar Dalam Pendidikan di Indonesia

1. Standar Nasional Pendidikan

Pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan di Indonesia diarahkan pada tujuan


yang sama yaitu memenuhi atau mewujudkan Standar Nasional Pendidikan yang diantaranya
meliputi, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan
standar peniliaian pendidikan5. Dalam PP No.19 tahun 2005 juga menerangkan bahwa :

1. Standar isi merupakan kriteria minimal yang mencakup ruang lingkup materi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar proses merupakan kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
3. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta Didik
dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang Pendidikan.
4. Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Satuan pendidikan agar
penyelenggaraan Pendidikan efisien dan efektif.
5. Standar pendidik merupakan kriteria minimal kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki
pendidik untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai teladan, perancang pembelajaran,
fasilitator, dan motivator Peserta Didik.
6. Standar penilaian Pendidikan merupakan kriteria minimal mengenai mekanisme
penilaian hasil belajar peserta Didik.
7. Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan agar
penyelenggaraan Pendidikan efisien dan efektif.
8. Standar sarana dan prasarana merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang
harus tersedia pada Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan Pendidikan6.

5
Sagaf S. Pettalongi "Konsep Total Quality Management dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam."
HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 7.1 (2010)
6
https://jdih.kemdikbud.go.id/sjdih/siperpu/dokumen/salinan PP Nomor 57 tahun 2021

7
2. ISO 9001

Upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan yaitu dengan melakukan perbaikan
secara berkelanjutan dalam hal proses pelaksanaan pendidikan, kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan lingkungan sekolah yaitu dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu
(SMM) Berbasis ISO 9001:2008. Penerapan SMM ISO 9001:2008 ini dilakukan agar
manajemen sekolah bisa berjalan secara terencana dan sistematis sehingga dapat menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. SMM
ISO 9001:2008 ini sudah banyak diterapkan oleh sejumlah sekolah dalam memperbaiki
manajemen sekolah terutama sekolah yang berorientasi RSBI atau SBI. Tetapi ada juga sekolah
yang tidak berorientasi pada RSBI atau SBI yang menerapkan SMM ISO 9001:2008 yang karena
ingin sekolahnya selalu berkembang7.

3. ISO 21001
Salah satu bagian dalam meningkatkan mutu ialah dengan tertib administrasi dan
pelayanan. Sebab hal ini yang menjadikan masyarakat menaruh kepercayaan yang tinggi
terhadap instansi tersebut. Dalam mencapai ini semua ada sebuah lembaga pengendali mutu yang
menjadi tolak ukur kualitas mutu di ranah internasional, yaitu penerapan ISO 21001: 2018. Salah
satu upaya peningkatan mutu yang dalam hal ini melalui ISO 21001: 2018. Sistem mutu ini
adalah sistem yang mendorong lembaga pendidikan untuk menjadi lebih bertanggung jawab
secara sosial dan menyediakan layanan pendidikan yang dapat diakses dan adil bagi peserta
didik8.

7
Larasati, Dyah Ayu, Imam Hanafi, and Ainul Hayat. "Implementasi sistem manajemen mutu (SMM) berbasis ISO
9001: 2008 dalam lembaga pendidikan." Jurnal Administrasi Publik 1.1 (2003): 38-46.
8
Tohet, Moch, and Dimas Eko. "Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Pesantren Melalui Iso 21001: 2018."
MANAGERE: Indonesian Journal of Educational Management 2.2 (2020): 157-170.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pemaparan materi diatas penulis menyimpulkan bahwa Badan Standar Nasional dari
beberapa negara berindu kepada International Standarization of Organization atau ISO yang
didirakan pada 23 Februari 1947. Di Indonesia sendiri standar kualitas pendidikan terdapat pada
PP Nomor nomor 19 tahun 2005 yang mana didalamnya meliputi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar peniliaian pendidikan.

Dalam Implementasinya setiap sekolah atau instansi tidak hanya berkiblat pada SNP,
namun beberapa sekolah juga menggunakan standarisasi iso dalam pengembangan sekolah agar
sekolah tersebut dapat bersaing dengan yang lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Larasati, Dyah Ayu, Imam Hanafi, and Ainul Hayat. "Implementasi sistem manajemen
mutu (SMM) berbasis ISO 9001: 2008 dalam lembaga pendidikan." Jurnal
Administrasi Publik 1.1 (2003): 38-46.

Tohet, Moch, and Dimas Eko. "Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Pesantren Melalui
Iso 21001: 2018." MANAGERE: Indonesian Journal of Educational Management
2.2 (2020): 157-170.

Pettalongi, Sagaf S. "Konsep Total Quality Management dalam Pengembangan


Kurikulum Pendidikan Islam." HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 7.1 (2010): 37-
46

https://www.jurnal.id/id/blog/iso-dalam-bisnis (diakses pada selasa,11 Oktober 2022)

Sri Padmantyo dan Ayu Sri Utami “ISO 9000 DENGAN TOTAL QUALITY
MANAGEMENT (TQM): MANA YANG LEBIH TEPAT DIADOPSI?”

https://fhukum.unpak.ac.id/berita/iso-21001-2018-sistem-manajemen-mutu-pendidikan
(diakses pada selasa,11 Oktober 2022)
https://jdih.kemdikbud.go.id/sjdih/siperpu/dokumen/salinan PP Nomor 57 tahun 2021
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Standardisasi_Internasional (diakses pada
selasa,11 Oktober 2022)

10

Anda mungkin juga menyukai