Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 (SATU)
1. Angel Berutu
2. Ardiansyah
3. Tika Fridawati
4. Lamro P. Silaban
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia serta izin-Nya kami mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul Konsep Dasar Mutu ini dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada : Ibu Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc.
selaku Dosen Pengampu mata kuliah Penjamin Mutu Pendidikan yang telah
memberi tugas ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang Kami tekuni.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Definisi Mutu..................................................................................................4
C. Dimensi Mutu..................................................................................................8
D. Standar Mutu...................................................................................................9
G. Produk Pendidikan........................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada saat kita berbicara tentang mutu maka tidak akan lepas dari barang
atau jasa. Suatu barang yang memiliki mutu yang baik adalah barang yang yang
memiliki nilai bagi seseorang dan biasanya barang tersebut terkait dengan
keindahan, ideal dan kebenaran. Mutu merupakan terminologi subjektif dan dapat
di definsikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi dapat didukung oleh
argumentasi yang sama baiknya. Pengertian mutu secara luas adalah agregat
karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen yang
dapat di ukur secara kualitatif dan kuantitatif. Sebenarnya kualitas telah dikenal
sejak empat ribu tahun yang lalu, ketika bangsa Mesir Kuno mengukur dimensi
batu-batu yang digunakan untuk membangun piramida. Namun seiring dengan
perkembangan zaman dan revolusi industri, fungsi kualitas kemudian berkembang
melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1. Inspeksi (Inspection)
Konsep mutu modern dimulai pada tahun 1920-an. Kelompok mutu yang
utama adalah bagian inspeksi/peninjauan. Selama produksi, para inspector
mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Namun, bagian inspeksi tidak
independen karena biasanya mereka melapor ke pabrik. Hal ini pada akhirnya
menyebabkan perbedaan kepentingan. Jadi, seandainya inspeksi menolak hasil
satu alur produksi yang tidak sesuai, maka bagian pabrik akan berusaha
meloloskannya tanpa mempedulikan mutu dari produksi tersebut. Pada masa ini
ada beberapa orang ahli di bidang statistic yang namanya cukup mencuat di
permukaan, yaitu antara lain Walter A. Sewhart (1924) yang menemukan konsep
statistic untuk pengendalian variable-variabel produk, seperti panjang, lebar,
berat, tinggi, dan sebagainya. Sedang H.F.Dadge dan H.G. Romig (akhir 1920)
merupakan pelopor dalam pengambilan sampel untuk menguji penerimaan produk
(acceptance sampling).
1
2. Pengendalian Mutu (Quality Control)
2
5. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Mutu ?
2. Apa saja jenis dan faktor yang mempengaruhi sebuah Mutu ?
3. Apa bagian dimensi dalam mutu ?
4. Apa yang menjadi bagian dari standar Mutu ?
5. Bagaimana manajemen terhadap Mutu ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca mengenai :
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Mutu
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, mutu adalah suatu nilai atau
keadaan. Kata mutu memiliki arti dalam bahasa Inggris quality artinya taraf atau
tingkatan kebaikan; nilaian sesuatu. Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2008)
mengartikan mutu sebagai derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren
dalam memenuhi persyaratan. Jadi mutu berarti kualitas atau nilai kebaikan suatu
hal. Mutu merupakan terminologi subjektif dan dapat di definsikan dengan
berbagai cara dimana setiap definisi dapat didukung oleh argumentasi yang sama
baiknya. Pengertian mutu secara luas adalah agregat karakteristik dari produk atau
jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen yang dapat di ukur secara kualitatif
dan kuantitatif.
2. Mutu adalah tingkat baik buruknya sesuatu atau mutu dapat didefinisikan
sebagai tingkat keunggulan. (Supriono (2002: 377))
4
5. Mutu adalah “kesesuaian antara produk atau jasa yang dihasilkan
organisasi dengan persyaratan atau kriteria yang ditetapkan oleh
pelanggan”. (Stanley Sutrisno (2010:8))
Menurut Leviene Ramsey dan Berenson, terdapat 3 (tiga) jenis mutu yaitu :
1. Pasar (Market)
Jumlah produk baru dan berkualitas lebih baik yang ditawarkan di pasar
akan terus berkembang dalam laju eksplosif. Ruang lingkup pasar akan menjadi
lebih luas dengan menyediakan berbagai produk yang lebih baik dan secara
fungsional lebih terspesialisasi.
5
2. Uang (Money)
3. Manajemen (Management)
4. Manusia (Man)
5. Motivasi (Motivation)
Salah satu hal uang dapat memotivasi pekerjaa saat ini adalah dengan
memberikan tambahan uang untuk agar memperkuat mereka dalam mencapai
tujuan. Selain itu, pengakuan yang positif bahwa mereka telah memberikan
kontribusi pada pencapai tujuan perusahaan dapat meningkatkan motivasi para
karyawan.
6
6. Bahan (Material)
Para ahli biasanya akan membuat spesifikasi dan keberagaman bahan uang
yang bertujuan untuk menurunkan biaya produksi namun tetap memenuhi standar
mutu yang telah ditentukan.
7. Mesin (Mechines)
7
C. Dimensi Mutu
Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi, sehingga dengan dimensi ini
bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu ataukah tidak. Ada delapan
dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N. Nasution (2001)
bahwa delapan dimensi mutu adalah sebagai berikut:
8
D. Standar Mutu
Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem suatu unit atau
satuan kerja yang mencakup masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat yang
harus dipenuhi oleh unit-unit kerja. Standar mutu terkait spesifikasi teknis yang
dibakukan berdasarkan konsensus dari semua pihak terkait dengan
memperhatikan syaratsyarat yang ditetapkan, perkembangan IPTEK, serta
pengalaman Standar mutu juga dikategorikan Quality Assurance dalam
perwujudan mutu. Peranan standar mutu dalam pengendalian mutu sangat besar,
terutama untuk mencapai mutu yang diinginkan secara konsisten.
Bentuk - bentuk standar mutu
1. Aturan yang berguna untuk membimbing, tetapi bisa bersifat wajib untuk
memberi bantuan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau
karakteristik sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metoda.
2. Dapat berupa standar fisik (dapat diukur dan dihitung), standar intelektual
(kualitatif).
3. Kriteria atau tolok ukur suatu tingkatan mutu minimal yang perlu dicapai
dan atau dipenuhi agar produk yang dihasilkan selalu
9
dilakukan agar kualitas mutu yang diinginkan dapat tercapai dan memenuhi
standar yang berlaku.
3. Evaluasi Mutu
Proses evaluasi mutu berguna untuk meninjau kembali hasil dari produk
yang dikeluarkan. Di dalam proses evaluasi ini, perlu diperiksa kembali tingkat
kepuasan serta respon yang didapatkan dari produk yang sudah dihasilkan.
Nantinya, hasil review atau evaluasi ini akan berguna dalam perbaikan atau
pengembangan produk lebih lanjut.
10
F. Kontrol Mutu, Jaminan Mutu, Dan Mutu Terpadu
Jaminan Mutu berbeda dari kontrol mutu, baik sebelum maupun ketika proses
tersebut berlangsung. Penekanan gagasan ini bertujuan untuk mencegah terjadi
kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan mutu didesain sedemikian rupa
untuk menjamin bahwa proses produksi menghasilkan produk yang benar-benar
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jaminan mutu adalah
sebuah cara memproduksi produk yang bebas dari cacat dan kesalahan.
Tujuannya, dalam istilah Philip B. Crosby, adalah menciptakan produk tanpa
cacat (zero defects). Jaminan mutu adalah pemenuhan spesifikasi produk secara
konsisten atau menghasilkan produk yang “selalu baik sejak awal (right first time
every time)”.
11
memuaskan para pelanggan. Dalam konsep mutu terpadu pelanggan adalah raja.
Ini merupakan pendekatan yang dipopulerkan oleh Peters dan Waterman dalam In
Search of Excellence, dan telah menjadi tema khas dalam tulisan-tulisan Tom
Peters. Beberapa perusahaan, seperti Marks and Spencer, British Airways, dan
Sainsburys telah mencari pendekatan ini dalam waktu yang cukup lama. Konsep
ini berbicara tentang bagaiman memberikan sesuatu yang diinginkan oleh para
pelanggan, serta kapan dan bagaimana mereka menginginkannya.
G. Produk Pendidikan
Produk yang dihasilkan oleh proses pendidikan adalah berupa lulusan yang
memiliki kemampuan melaksanakan peranan-peranannya untuk masa yang akan
datang. Peranan bertalian dengan jabatan dan pekerjaan tertentu dan bertalian
dengan kegiatan pembangunan di masyarakat. Pendidikan adalah suatu proses
dalam rangka memengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri
sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat
dalam kehidupan masyarakat.
12
kebangkrutan atau pertumbuhan. Pilihan terhadap mutu, bukan hanya miliki dunia
industri dan bisnis, melain berkembang jauh ke berbagai aspek kegiatan, demikian
halnya dengan dunia pendidikan.
13
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mutu merupakan terminologi subjektif dan dapat di definsikan dengan
berbagai cara dimana setiap definisi dapat didukung oleh argumentasi yang sama
baiknya. Pengertian mutu secara luas adalah agregat karakteristik dari produk atau
jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen yang dapat di ukur secara kualitatif
dan kuantitatif.
B. Saran
Setiap orang sebaiknya memahami berbagai hal terkait dengan Mutu agar
setiap orang bisa menerapkan dan menjaga mutu dalam berbagai keadaan
sehingga dapa berguna bagi kehidupan yang berkelanjutan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Konsep Mutu Pendidikan. (2012, December 26). Retrieved August 23, 2021, from
Jodenmot website: https://jodenmot.wordpress.com/2012/12/26/konsep-mutu-
pendidikan/#:~:text=Hoy%20et%20al%2C%20(2000),yang%20penting%20dalam
%20proses%20pendidikan.
Kontrol Mutu, Jaminan Mutu, Mutu terpadu. (2012, May 7). Retrieved August 23, 2021,
from Manajemen Mutu Terpadu website:
https://manajemenmututerpaduku.wordpress.com/2012/05/07/kontrol-mutu-
jaminan-mutu-mutu-terpadu/
Pengertian Manajemen Mutu Terpadu-MMT (Total Quality Management-TQM). (2012,
May 14). Retrieved August 23, 2021, from manajemen mutu terpadu dalam
pendidikan website:
https://manajemenmututerpadudalampendidikan.wordpress.com/2012/05/14/peng
ertian-manajemen-mutu-terpadu-mmt-total-quality-management-tqm-2/
PGSD UPI Kampus Tasikmalaya. (2021). Pengertian, Fungsi, Strategi Pelaksanaan
Pendidikan dan Produk yang Dihasilkan | Artikel. Retrieved August 23, 2021,
from Upi.edu website: http://pgsd-tasikmalaya.upi.edu/artikel_pengertian-fungsi-
strategi-pelaksanaan-pendidikan-dan-produk-yang-dihasilkan_id-548.html
Jurnal, & Dasar, P. (2007). Nomor: 8 -Oktober. Retrieved from website:
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_8-
Oktober_2007/Service_Quality_Satisfaction_dalam_Layanan_Pendidikan_Kajian
_Teoretis
Kontrol Mutu, Jaminan Mutu, dan Mutu Terpadu. (2013). Retrieved August 31, 2021,
from Blogspot.com website: http://achmadsundoro.blogspot.com/2013/04/kontrol-
mutu-jaminan-mutu-dan-mutu.html
16