Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS BENCANA BANJIR DIKAWASAN SERDANG BEDAGAI MEDAN

LAPORAN MINI RISET


BENCANA DAN MITIGASI

Dosen Pengampu :
Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, M.Sc

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6
 Desandra Siallagan
 Hijjah Putra Zai
 Susi Lamria Sihombing
 Veronica Estavani

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu, sesuai
dengan kesepakatan Bersama. Tugas Laporan Mini Riset disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Geografi Bencana dan Mitigasi.

Rasa terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada Dr. Dwi Wahyuni
Nurwihastuti, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Geografi Bencana dan Mitigasi yang
telah memberikan penugasan dan sistematikan penyelesaian tugas ini sehingga dapat
diselesaikan.
Walaupun tugas ini telah diselesaikan, bukan berarti tugas ini telah sempurna. Penulis
menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan dan kekurangan di dalam nya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk
menambah penyempurnaan tugas ini di masa mendatang.

Diharapkan dengan adanya pembuatan tugas ini, dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan dan penambah wawasan bagi penulis maupun bagi para pembaca. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, November 2021

Penulis

Kelompok 6

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 4
1.3 TUJUAN ................................................................................................................................. 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
KAJIAN TEORI ..................................................................................................................................... 5
2.1 BENCANA ................................................................................................................................... 5
2.2 PENGERTIAN BENCANA BANJIR .......................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 8
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................................................. 8
3.1 JENIS PENELITIAN .................................................................................................................... 8
3.2 WAKTU PENELITIAN ............................................................................................................... 8
Penelitian dilakukan pada kamis, 17 November 2021. ..................................................................... 8
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................................................................ 8
3.4 POPULASI DAN SAMPEL ......................................................................................................... 8
3.5 INSTRUMEN PENELITIAN ....................................................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 9
4.1 PROFIL WILAYAH ..................................................................................................................... 9
2.2 ANALISIS PERISTIWA BENJIR.............................................................................................. 10
2.3 MITIGAS BENCANA BANJIR ................................................................................................. 12
BAB V .................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................................ 14
5.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 14
5.2 SARAN ................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 15
LAMPIRAN............................................................................................. Error! Bookmark not defined.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bumi merupakan sebuah planet yang hingga saat ini masih diprediksikan sebagai satu
satunya planet dengan adanya kehidupan didalamnya. Kawasan wilayah terdiri dari
berbagai regional dengan karakteristik tertentu yang memiliki sebuah ciri khas tersendiri
dengan keanekaragaman morfologi, topografi wilayah serta geologi wilayanhnya. Sebuah
kawasan wilayah tentunya memiliki potensi ataupun sumber daya yang disesuaikan dengan
karakteristik wilayanya. Tentunya sumber daya yang dimiliki sangatlah beraneka ragam
berdasarkan kesesuaian dengan proses terbentuknya ataupun morfologi dan topografi
wilayahnya.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala alam yang dapat mengakibatkan kerusakan
lingkungan, kerugian materi, maupun korban manusia (Kamadhis UGM, 2007). Sebuah
bencana terdiri dari berbagai jenis bencana, namun salah satu penyebab terjadinya bencana
adalah perubahan cuaca pada kawasan wilayah tertentu. Banjir adalah ancaman musiman
yang terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan menggenangi wilaah
sekitarnya. Banjir adalah ancaman alam yang paling sering terjadi dan paling banyak
merugikan, baik dari segi kemanusiaan maupun ekonomi” (IDEP,2007). Banjir merupakan
sebuah peristiwa yang terjadi pada sebuah kawasan wilayah tertentu yang dimana aliran air
menggenang pada kawasan permukiman serta memberikan kerugian bahkan korban jiwa
kepada penduduk dan manusia. Peristiwa bencana banjir umumnya terjadi pada saat musim
dengan kawasan wilayah dengan topografi yang rendah.
Pada kawasan wilayah yang terjadi benjir umumnya adalah kawasan wilayah dengan
jumlah penduduk yang padat dengan tingkat permukiman yang sangat rapat sehingga tidak
ada lagi kawasan hijau yang mempengeruhi terhadap run off dan infiltrasi air terhadap
tanah ataupun sulitnya air untuk masuk kedalam tanah.
Peristiwa banjir pastinya memberikan kerugian bagi banyak masyarakat yang terkena
peristiwa tersebut dengan kondisi yang sangat parah dengan mengundang datangnya
penyakit kepada masyarakat sehingga semakin mempengaruhi terhadap Kesehatan
terhadap masyaraka dan penduduk yang terkena bencana banjir.

3
Sebuah peristiwa banjir tentunya memiliki penyebab yang mendorong kawasan
wilayah tersebut terkena banjir dan umumnya serta yang sangat mempengaruhi adalah
kependudukan dikawasan wilayah tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun yang menjadi sebuah kajian/rumusan masalah didalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Dimana kawasan Bencana Banjir tersebut terjadi ?
2. Mengapa peristiwa Banjir dikawasan wilayah tersebut dapat terjadi ?
3. Bagaimana tingkat kerugian yang dirasakan oleh masyarakat akibat terjadinya
peristiwa Banjir tersebut ?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan didalam penulisan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kawasan Bencana Banjir tersebut terjadi.
2. Untuk mengetahui peristiwa Banjir dikawasan wilayah tersebut dapat terjadi.
3. Untuk mengetahui tingkat kerugian yang dirasakan oleh masyarakat akibat terjadinya
peristiwa Banjir tersebut.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 BENCANA
a. Pengertian Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor
alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis (Ramli, 2010: 17). Bencana merupakan bagian dari kehidupan
manusia yang datang tanpa diduga kapan, dimana dan bagaimana terjadinya. Oleh
karena ketidakpastian tersebut banyak masyarakat yang tidak peduli dan tidak pernah
menyiapkan diri untuk menghadapinya. Menurut Ramli (2010: 8) terdapat 3 faktor
penyebab terjadinya bencana antara lain :
1) Faktor alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh fenomena alam dan tanpa ada
campur tangan manusia.
2) Faktor manusia yaitu bencana yang diakibatkan perbuatan manusia.
3) Faktor sosial yaitu bencana yang terjadi karena rusak dan kurang harmonisnya
hubungan sosial antar anggota masyarakat yang disebabkan berbagai faktor baik
sosial, budaya, suku atau ketimpangan sosial.
b. Jenis-jenis Bencana
Menurut Ramli (2010: 18) terdapat 3 jenis bencana yaitu :
1) Bencana Alam, yaitu bencana yang bersumber dari fenomena alam seperti gempa
bumi, letusan gunungapi, meteor, pemanasan global, banjir, topan dan tsunami.
2) Bencana Non Alam, yaitu adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.
3) Bencana Sosial, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat.
2.2 PENGERTIAN BENCANA BANJIR
“Banjir di defenisikan sebagai tergenangnya suatu tempat akibat meluapnya air yang
melebihi kapasitas pembuangan air disuatu wilayah dan menimbulkan kerugian fisik, sosial

5
dan ekonomi (Rahayu dkk, 2009). Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi apabila
meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan menggenangi wilaah sekitarnya. Banjir
adalah ancaman alam yang paling sering terjadi dan paling banyak merugikan, baik dari
segi kemanusiaan maupun ekonomi” (IDEP,2007). “Banjir merupakan peristiwa dimana
daratan yang biasanya kering (bukan daerah rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi topografi wilayah berupa dataran
rendah hingga cekung. Selain itu terjadinya banjir jua dapat disebabkan oleh limpasan air
permukaan (runoff) yang meluap dan volumenya melebihi kapasitas pengaliran sistem
drainase atau sistem aliran sungai. Terjadinya bencana banjir juga disebabkan oleh
rendahnya kemampuan infiltrasi tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi
menyerap air. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air lantaran curah hujan yang
diatas normal, perubahan suhu, tanggul/bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat,
terhambatnya aliran air di tempat lain” (Ligak, 2008).
Jenis-Jenis Banjir Menurut Pusat Kritis Kesehatan Kemenkes RI (2018), banjir
dibedakan menjadi lima tipe sebagai berikut:
1. Banjir Bandang
Banjir yaitu banjir yang sangat berbahaya karena bisa mengangkut apa saja.
Banjir ini cukup memberikan dampak kerusakan cukup parah. Banjir bandang
biasanya terjadi akibat gundulnya hutan dan rentan terjadi di daerah pegunungan.
2. Banjir Air
Banjir air merupakan jenis banjir yang sangat umum terjadi, biasanya banjir in
terjadi akibat meluapnya air sungai, danau atau selokan. Karena intensitas banyak
sehingga air tidak tertamoung dan meluap itulah banjir air.
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip dengan banjir bandang tapi banjir
lumpur yaitu banjir yang keluar dari dalam bumi yang sampai ke daratan.banjir
lumpur mengandung bahan yang berbahaya dan bahan gas yang mempengaruhi
kesehatan makhul hidup lainnya.
4. Banjir Rob (Banjir Laut Air Pasang)
Banjir rob adalah banjir yang terjadi akibat air laut. Biasanya banjir ini
menerjang kawasan di wilayah sekitar pesisir pantai.
5. Banjir Cileunang
Banjir cileunang mempunyai kemiripan dengn banjir air , tapi banjir cileunang
terjadi akibat deras hujan sehingga tidak tertampung.

6
Faktor-Faktor Penyebab Banjir Menurut Kodoatie dan Sugiyanto (2002), ‘‘faktor
penyebab terjadinya banjir dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu banjir alami
dan banjir oleh tindakan manusia. Banjir akibat alami dipengaruhi oleh curah hujan,
fisiografi, erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai, kapasitas drainase dan pengaruh air
pasang. Sedangkan banjir akibat aktivitas manusia disebabkan karena ulah manusia yang
menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan seperti : perubahan kondisi Daerah Aliran
Sungai (DAS), kawasan pemukiman di sekitar bantaran, rusaknya drainase lahan,
kerusakan bangunan pengendali banjir, rusaknya hutan (vegetasi alami), dan perencanaan
sistim pengendali banjir yang tidak tepat’’.
Peraturan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 tahun 2015 tentang
penetapangaris sepadan sungai dan garis sempadan danau pada pasal 15 berbunyi untuk
bangunan yang terdapat di sempadan sungai minimal jarak rumah dari tepi sungai yaitu 10
meter dari tepi kiri dan kanan sungai, dan apabila sungai terlalu dalam melebihi 3 meter
maka jarak dari sepadan sungai lebih dari 10 meter.
1. Penyebab banjir secara alami Yang termasuk sebab-sebab alami diantaranya
adalah :
a. Curah hujan.
b. Pengaruh fisiografi.
c. Erosi dan Sedimentasi.
d. Kapasitas sungai
e. Kapasitas drainasi yang tidak memadai
f. Pengaruh air pasang.

2. Penyebab banjir akibat aktivitas manusia Banjir juga dapat terjadi akibat
ulah/aktivitas manusia sebagai berikut:
a. Perubahan kondisi DAS.
b. Kawasan kumuh dan sampah.
c. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian.
d. Kerusakan bangunan pengendali air.
e. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat.
f. Rusaknya hutan (hilangnya vegetasi alami).

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode secara tidak langsung
dengan membaca dari berbagai refrensi.
3.2 WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada kamis, 17 November 2021.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


a. Teknik Analisis Isi (Content Anlysis)
Pengertian teknik analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang
bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau
tercetak dalam media massa.

3.4 POPULASI DAN SAMPEL


Populasi dan Sampel yang dilakukan terhadap Kawasan Wilayah Bencana
Banjir di Serdang Bedagei, Medan, Sumatera Utara.
3.5 INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode secara tidak langsung ataupun dengan
membaca dari berbagai refrensi yaitu buku, jurnal, maupun internet.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 PROFIL WILAYAH

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten


Deli Serdang berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara yang
diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 7 Januari 2004. Kabupaten Serdang
Bedagai terletak pada ketinggian 0 – 500 m di atas permukaan laut (dpl) dengan garis pantai
sepanjang 55 km. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2016, jumlah penduduk

9
Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 608.691 jiwa dengan tingkat pertumbuhan sebesar
0,41%.

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki luas wilayah 1.952,38 km2, terdiri dari 17
kecamatan dengan 237 desa dan 6 kelurahan. Penduduk terdiri dari beragam etnik/suku
bangsa, agama dan budaya. Sei Rampah merupakan ibukota Kabupaten sebagai pusat
pemerintahan.

Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 03º 01' 2,5'' – 3º 46'
33'' LU dan 98º 44' 22 '' - 99º 19' 01'' BT. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas
1.952,38 km2 dengan batas-batas wilayah administrasi Kabupaten sebagai berikut :

o Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.


o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun
o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Batubara dan Kabupaten
Simalungun
o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dengan rata – rata kelembaban udara
per bulan sekitar 83 %, curah hujan berkisar 27 sampai dengan 248 mm dan hari hujan
berkisar 4 sampai dengan 21 hari per bulan dengan periode tertinggi pada bulan November
dan periode hari hujan yang besar pada bulan September. Penyinaran matahari rata-rata 51%
dengan kecepatan udara rata-rata berkisar 1,8 m/det dengan tingkat penguapan sekitar 3,8
mm/hari. Sedangkan suhu / temperatur udara per bulan minimum 23,70 C dan maksimum
34,20 C.

2.2 ANALISIS PERISTIWA BENJIR


Peristiwa banjir merupakan sebuah peristiwa tergenang serta mengalirnya air yang
melewati permukiman masyarakat dengan intensitas tertentu serta memberikan kerugian
ataupun korban jiwa bagi masyarakat. Banjir yang terjadi dikawasan Kabupaten Serdang
Berdagai yang melanda lima desa di Kecamatan Dolok Masihul, pada Rabu, 17 November
2021 dini hari WIB. Bencana banjir terjadi pada bulan November yang merupakan
kawasan wilayah yang terkena musim hujan mulai dari Oktober sampai januari. Peristiwa
bencana banjir telah memakan 4 kawasan wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten
Serdang Bedagai.

10
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sedang Bedagai Henri
Suharto mengatakan keempat kecamatan yang terdampak banjir yakni Kecamatan
Tebingtinggi, Kecamatan Sipispis, Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Sei
Rampah. Dengan sebanyak 5.600 Rumah Terendam, 95 Hektar Sawah Gagal Panen serta
telah memberikan pengaruh terhadap berbagai kegiatan dan aktivitas masyarakat berupa
kegiatan ekonomi pada masyarakat serta tergangunya para siswa dan siswi untuk
mengikuti kegiatan Pendidikan serta terganggunya ketentraman keluarga dan mengundang
datangnya penyakit Diare.

Musim hujan yang melanda sejak bulan Oktober hingga November merupakan salah satu
awal penyebab dari terjadinya Peristiwa Banjir. Hujan yang terus berlangsung mendorong
hingga membuat meluapnya sungai dan membuat tanggul sungai menjadi jebol sehingga air
meluap dan membanjiri kawasan permukiman penduduk. Namun tentunya peristiwa Banjir
yang terjadi dikawasan Wilayah Bencana Banjir di Serdang Bedagai memiliki penyebab
lainnya. Faktor pemicu lain yaitu banjir kiriman dari Kabupaten Simalungun dan air pasang
laut. Kelima kecamatan yang terdampak di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera
Utara ini antara lain, Kecamatan Tebing Tinggi, Sei Bamban, Seirampah, Dolok Masihul
dan Sipispis. Setidaknya ada 33 wilayah administrasi setingkat desa atau kelurahan
terdampak genangan.
Kawasan Serdang Bedagai merupakan sebuah wilayah dengan ketinggia 0 – 500 M diatas
permukaan Laut. Hal tersebut meyatakan bahwa kawasan wilayah yang ada di Kabupaten
Serdang Bedagai merupakan sebuah wilayah yang memiliki topografi wilayah yang rendah.
Umumnya memiliki kawasan wilayah yang bermorfologi alluvial yang disebabkan oleh
mengendapnya unsur-unsur yang terbawah oleh air saat musim hujan. Kawasan Bencana
Banjir merupakan dataran rendah datar. Hal tersebut mempengaruhi terhadap terjadinya
Bencana Banjir yang disebab oleh Hujan yang selalu terjadi dan meluapnya air sungai serta
aliran air yang datang dari dataran tinggi sehingga mengenangi wilayah Bencana Banjir.

11
Pada peristiwa Bencana Banjir yang telah terjadi dikawasan wilayah Serdang Bedagai
dengan tinggi permukaan banjir yang sudag tergenang adalah sebesar 1, 2 M dan sudah
menggenang perumahan masyarakat yang berdampak kepada masyarakat yang harus
mengungsi menunggu air Banjir yang surut dan turun dari genangannya. Desa Sei Rampah
menjadi salah satu desa yang rumah warganya paling banyak terendam banjir. Dari
sebelumnya 1.052 sekarang sudah 1.800 rumah yang berdampak.
Bencana Banjir yang sedang Melada pada 4 Kecamatan yang terkena Banjir dikawasan
Kabupaten Serdang Bedagai sudah mengenangi persawahan masyarkat sebesar 94 hektar
yang membuat masyarakat dan petani menjadi gagal panen dengan kerugian yang sangat
besar yang sudah terjadinya. Banyaknya rumah penduduk yang tergenang oleh air
memberikan kerugian akan rusaknya perlengakapan dan peralatan yang tersedia di
masing-masing rumah pribadi penduduk tersebut.
Kerugian yang terjadi kepada penduduk dan masyarakat yang ada dikawasan wilayah
Serdang Bedagai telah merugikan perekonomian masyarakat serta terhadap Kesehatan
penduduk yang terancam apabila La Nina ataupun musim hujan terus berlangsung. Namun
berdasarkan informasi bahwa tidak ada korban Jiwa dari masyarakat yang sudah terkena
peristiwa Bencana Banjir dikawasan Kabupaten Serdang Bedagai.

2.3 MITIGAS BENCANA BANJIR


Peristiwa Bencana Banjir yang terjadi dikawasan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
masih belum dapat diprediksikan untuk berhenti ataupun surut. La Nina yang terjadi sejak
bulan Oktober akan terus berlangsung hingga sampai bulan Desember. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat diprediksikan bahwa Bancana Banjir yang terjadi di kawasan
Kabupaten Serdang Bedagai pada genangan Banjir akan meningkat serta didorong oleh
aliran air yang datang dari dataran tinggi seperti Kabupaten Simalungun dan lainnya.
Tentunya kerugian akan semakin meningkat dan korban jiwa bisa terjadi apabila adanya
kurang kesiap siagaan. Maka dengan hal tersebut adapun Mitigasi Bencana Banjir yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mevakuasi diri dan keluarga serta orang lain yang dapat dibantu ke tempat yang lebih
tinggi.
2. Tetap waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain
yang tergenang air.
3. Tidak menetap dirumah pribadi, genangan banjir dapat saja semakin meningkat

12
4. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang
5. Mengikuti arahan dari pihak penyelamatan ataupun BPBD dan pihak yang berwenang
untuk menyelamatkan.
6. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda berpijak.
7. Hindari untuk berkendaraan dikawasan wilayah banjir agar tidak menimbulkan Korban
Jiwa apabila air tiba tiba meluap.

Peristiwa Bencana Banjir dikawasan Wilayah Serdang Bedagai adalah sebuah


peristiwa yang sudah merugikan banyak masyarakat serta mengganggu berbagai aktivitas
yang dilakukan. Tentunya pada hal ini sudah banyak oknum swasta, komunitas Mahasiswa
dan Lembaga Pemerintah yang telah memberikan bantuan sumbangan tenaga dan dana
untuk membantu banyak masyaraka dan penduduk yang telah terkena banjir. Tentunya
banjir belum dapat dipastikan untuk surut tetapi bisa saja meningkat, maka dengan hal
tersebut kesiap siagaan harus dilakukan oleh korban banjir dan masyarakat serta pihak
yang berwenang.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Bencana merupakan sebuah peristiwa yang terjadi disebuah kawasan wilayah dengan
penyebab yang mendorong terjadinya yang telah merugikan kehidupan manusia dan
makluk hidup. Sebuah bencana terdiri dari Bencana Alam dan Bencana Non-Alam. Banjir
merupakan sebuha peristiwa Bencana yang telah mengenangi air dengan tingkat
ketinggian dan laju air tertentu yang memberikan kerugian bahkan korban jiwa terhadap
manusia.
Bencana Banjir Serdang Bedagai terjadi akibat Musim Hujan yang terus
berkelangsungan dan limpasan aliaran air hujan dari dataran tinggi sehingga menggenangi
kawasan wilayah Bencana Banjir. Banjir dikawasan wilayah Serdang Bedagai telah
memberikan kerugian yang cukup besar kepada semua kalangan yang ada diwilayah
Kabupaten Serdang Bedagai.

5.2 SARAN
Kesiapsiagaan penduduk dan korban banjir yang telah terjadi harus siap akan bencana
Banjir yang akan semakin meningkat genangan airnya. Masyarakat harus
mengevakuasikan diri sendiri, keluarga dan lainnya kekawasan wilayah yang lebih tinggi.
Pihak Lembaga berwenang dan Pemerintah harus cepat dan tanggap untuk mengevakuasi
dan menangani Bencana yang terjadi agar tidak menimbulkan korban jiwa. Kerja sama
dengan pihak pemerintah dan swasta dan oknum lainnya harus dilakukan dengan optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yayasan IDEP (2007), Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Yayasan IDEP -


Ubud, UNESCO – Jakarta.

Kamadhis UGM. (2007). Eka-Citta Bersatu dalam Dharma. Buletin Kamadhis UGM
Nomor.XXVII/September/2007. Kamadhis UGM, Yogyakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses pada tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/Profil-
Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

Ramli, Soehatman. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Management).


Jakarta: Dian Rakyat.

Sebastian, Ligal. 2008. Pendekatan Pencegahan dan Penanggulangan Banjir. Jurnal


Dinamika Teknik Sipil. Vol. 8: Hal. 162-169

15
LAMPIRAN

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai