Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


“STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KHUSUSNYA
STANDAR ISI DAN STANDAR PROSES”

Dosen Pengampu:
Dr. Restu, M.S./ Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh:
(KELOMPOK 3)
DEVI ANGGRIANI BR. S.
HIJJAH PUTRA ZAI
M. DHIYA ULHAQ
HAMIDAH CINDRA KASIH

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Makalah “Standar Nasional Pendidikan Khususnya Standar Isi Dan
Standar Proses (Beserta Peraturan yang Berlaku Saat Ini)” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik
materi maupun pemikiranya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depanya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam masalah ini. Oleh karena itu, Kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 06 September 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Standar Nasional Pendidikan..............................................................................3
B. Standar Isi.............................................................................................................6
C. Standar Proses....................................................................................................16
BAB III...........................................................................................................................25
PENUTUP.......................................................................................................................25
A. Kesimpulan.........................................................................................................25
B. Saran...................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan


kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga
disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Mempunyai tujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Hubungannya dengan pendidikan itulah dibentuk suatu aturan tentang


materi apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik, yang sering kita
kenal dengan “kurikulum”. Berdasarkan hal tersebut, maka kurikulum harus
bisa memberikan bentuk pelayanan yang segar kepada peserta didik agar
didapat hasil yang optimal. Untuk itu diperlukanlah suatu pendekatan yang
dianggap bisa memberikan pelayanan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan
potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional

1
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam makalah ini penulis


akan membahas mengenai standar nasional pendidikan (standar isi dan
standar proses).

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan standar nasional pendidikan?


2) Bagaimana standar isi nasional pendidikan?
3) Bagaimana standar proses nasional pendidikan?

C. Tujuan dan Manfaat

1) Mengetahui standar nasional pendidikan


2) Mengetahui standar isi nasional pendidikan
3) Mengetahui standar proses nasional pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Standar Nasional Pendidikan

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 merupakan landasan dasar


pokok bagi pembangunan bangsa dalam berbagai bidang termasuk bidang
pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pemerintah memerlukan undang-undang
dan peraturan peraturan lainnya yang secara khusus mengatur
penyelenggaraan pendidikan nasional. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 31
ayat 3, yang menyatakan perlunya pemerintah mengusahakan sistem
pendidikan nasional yang mengarah kepada peningkatan kualitas pendidikan.
Diperlukan undang-undang yang khusus mengatur masalah sistem pendidikan
nasional. Sehingga lahirlah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional menurut undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional yakni: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah 7
commit to user xxiii untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Dalam rangka melaksanakan dan menjabarkan Undang-Undang Sistem


Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pemerintah mengeluarkan
peraturan agar penyelenggaraan pendidikan dapat berlangsung dengan baik
dan berkualitas. Untuk itu diperlukan peraturan penentuan standar pendidikan

3
yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pendidikan, ini terdapat
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Suatu hal yang cukup
penting dalam PP ini adalah perlunya dibentuk suatu Badan yang bernama
Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP sebagai badan yang menentukan
standar dan kriteria pencapaian dalam penyelenggaraan pendidikan.

Commit to user xxv 7 Standar Pembiayaan adalah standar yang


mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang
berlaku selama satu tahun. 8 Standar Penilaian Pendidikan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Guru adalah orang yang layak
di gugu dan ditiru Sutadipura dalam Nurdin, 2005. Pendapat tersebut
dikuatkan lagi sebagaimana yang dinyatakan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, dalam Nurdin 2005:7 : Guru adalah seseorang yang
mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik,
sehingga menunjang hubungan sebaik-baiknya dengan anak didik, sehingga
menjunjung tinggi, mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang
menyangkut agama, kebudayaan, keilmuan.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


menjelaskan bahwa guru diakui sebagai jabatan profesional, hal ini sekaligus
mengangkat harkat dan martabat guru yang sungguh luar biasa bila
dibandingkan dengan profesi lainnya di kalangan pegawai negeri sipil. Untuk
menjadi guru mulai dari TKRA sampai dengan SMASMKMA
persyaratannya cukup kompleks, yaitu: a) memiliki kualifikasi pendidikan
minimal sarjana S1 atau diploma empat DIV, b) memiliki kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
profesional, c) memiliki sertifikasi pendidik; commit to user xxvi, d) sehat
jasmani dan rokhani, serta e) memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional Pasal 8, UU Nomor: 142005. Keberadaan UU Guru dan
Dosen dengan demikian pada prinsipnya memiliki dua komponen pokok,
yaitu: pertama meningkatkan kualitas guru sebagai pendidik profesional dan
kedua meningkatkan kesejahteraan guru sebagai konsekuensi logis dari

4
keprofesionalannya. Undang - Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, menegaskan bahwa seorang tenaga pendidik pada sekolahmadrasah
harus memiliki kualifikasi akademik minimum Diploma IV atau Sarjana S1.

Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005, pendidik harus memiliki


kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal
yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
danatau sertifikat keahlian yang relefan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Guru harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat D-IV atau sarjana S1 dengan latar
belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan. Ketersediaan Guru untuk jenjang SD atau
yang sederajat dengan rasio satu guru untuk minimal 18 murid dan maksimal
40 murid, Sekolah Menengah Pertama SMP atau yang sederajat dengan rasio
satu guru untuk minimal 16 siswa dan maksimal 38 siswa sedangkan untuk
tingkat commit to user xxvii SMA atau yang sederajat dengan rasio satu guru
minimal 15 siswa dan maksimal 32 siswa. Rasio siswa dan guru dapat
menjadi faktor penting dalam terpenuhinya kebutuhan pendidikan yang
merata dan dapat mempengaruhi kualitas pendidikan. Sistem belajar-
mengajar akan lebih efektif bila rasio siswa dan guru sesuai, untuk itu perlu
diamati perkembangan dari tahun per tahun mengenai rasio siswa dan guru.
Rasio siswa dengan guru ini sangatlah penting untuk menentukan arah
kebijakan pemerintah terutama terkait dengan penempatan, mutasi dan
penambahan guru di sekolah- sekolah.

Standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang


sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Demikian definisi SNP jika berpedoman Ketentuan Umum dalam
Pasal 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).

5
Secara umum, SNP di Indonesia terbagi dalam 8 (delapan) standar.
Delapan standar tersebut antara lain standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

Standar nasional pendidikan (SNP) seharusnya dirumuskan secara


kolaburatif, bukan hanya oleh DEPDIKNAS, artinya, masyarakat umum juga
perlu ikut serta dalam pembentukan PP tentang SNP sebagai bentuk
kepedulian.sistem pendidikan adalah suatu kontruksi ide dan konsep yang
dapat di kontruksi mulai dari tujuan pendidikan nasional dan tujuan
pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan.

Sudah semestinya depdiknas tidak lagi memonopoli ide pembentukan


serta perumusan suatu PP dalam hal pendidikan. Karena, PP tersebut akan
berjalan di dalam masyarakat sendiri, khususnya di dunia pendidikan
nasional.

Penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan standar


nasional pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Standar
nasional pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahah kehidupan lokal, nasional,
dan global.

B. Standar Isi

a. Pengertian Standar Isi

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi


yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran.
Artinya, setiap materi yang akan diterima oleh peserta didik beserta
tingkat kompetensinya sudah dirumuskan ke dalam standar isi setiap

6
mata pelajaran. Materi dan tingkat kompetensi itulah yang nantinya akan
berpengaruh pada sikap, pengetahuan, dan keterampilan para peserta
didik.
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/akademik.

b. Tujuan Standar Isi


Rumusan standar isi bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan melalui pengembangan potensi peserta didik yang sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, seni, dan
budaya, sehingga diharapkan bisa mencapai tujuan pendidikan nasional.

c. Fungsi Standar Isi


Standar isi berfungsi sebagai acuan guru saat memberikan materi
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, materi yang diberikan
pada peserta didik selalu berorientasi pada standar kompetensi lulusan.

d. Manfaat Standar Isi


Sebagai salah satu bagian dari standar pendidikan nasional (SNP),
manfaat standar isi adalah memudahkan pengembang kurikulum untuk
merumuskan kurikulum yang sesuai di tiap jenjang pendidikan.

e. Penyusunan Standar Isi


Standar isi untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari dua
hal, yaitu tingkat kompetensi dan kompetensi inti.
 Tingkat Kompetensi
Menunjukkan kompetensi yang harus dilalui di tiap jenjang
pendidikan.  Berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016,

7
tingkat kompetensi di tiap jenjang pendidikan ditunjukkan oleh tabel
berikut.

 Kompetensi inti
Kompetensi inti adalah kompetensi yang bersifat generik dan terdiri
dari empat dimensi yang menjadi representasi empat sikap, yaitu
sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. 
Kompetensi inti ini dirumuskan sesuai dengan tingkat kompetensi
peserta didiknya. Berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun
2016, kompetensi inti untuk setiap tingkat kompetensi ditunjukkan
oleh tabel berikut.
a) Tingkat Pendidikan Dasar
Kelas I-VI SD/MI/SDLB/Paket A

8
Tingkat Kelas VII – IX SMP/MTs/SMPLB/Paket B

9
10
b) Tingkat Pendidikan Menengah
Kelas X-XII SMA/MA/SMALB/Paket C

11
Kelas X-XII SMK/MAK

Untuk mencapai kompetensi inti, peserta didik harus menguasai


suatu kemampuan tertentu di setiap mata pelajaran yang diterimanya.
Kemampuan itu disebut sebagai kompetensi dasar (KD).

12
Kompetensi dasar memuat tiga capaian, yaitu sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Ketiganya harus bersumber dari kompetensi inti (KI).
Contoh hubungan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD)
untuk mata pelajaran Biologi kelas X adalah sebagai berikut.

13
Kegiatan yang Termasuk Standar Isi

Adapun contoh kegiatan yang termasuk standar isi adalah sebagai


berikut.

1) Melakukan pengembangan kurikulum sesuai ketentuan SNP (standar


nasional pendidikan).
2) Menyusun kalender pendidikan beserta beban belajar.
3) Membuat sistem penilaian di setiap mata pelajaran.
4) Mengulas kurikulum sekolah.
5) Mempersiapkan bahan ajar, baik secara visual maupun audio.
6) Mengulas silabus dan RPP.
7) Pembuatan modul dan LKS (lembar kerja siswa).

Komponen Standar Isi

Adapun komponen standar isi adalah sebagai berikut.

1) Kerangka dasar kurikulum


Kerangka dasar kurikulum terdiri dari tiga aspek, yaitu sebagai berikut.
a) Aspek muatan kurikulum
Adapun isi muatan kurikulum adalah sebagai berikut.
 Mata pelajaran
 Muatan lokal
 Kegiatan pengembangan diri
 Pengaturan beban belajar
 Ketuntasan belajar
 Kenaikan kelas dan kelulusan
 Pendidikan kecakapan hidup
 Pendidikan berbasis keunggulan lokal.

b) Prinsip pengembangan kurikulum


Prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari tiga hal berikut.

14
 Membutuhkan keterlibatan pihak-pihak terkait seperti guru
serumpun, MGMP, LPMP, Dinas Pendidikan, komite sekolah,
dan sebagainya.
 Mengacu pada standar kompetensi lulusan.
 Memenuhi ketentuan berikut.
 Fokus pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik beserta lingkungannya.
 Mengedepankan keberagaman dan terpadu.
 Selalu tanggap pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kesenian.
 Selalu relevan dengan kebutuhan.
 Menyeluruh dan berkesinambungan.
 Ketekunan untuk belajar.
 Menjaga ketersediaan referensi.
 Harus mampu menerapkan multistrategi melalui lokakarya,
seminar, validasi hasil kurikulum, dan dokumentasi.

c) Prinsip pelaksanaan kurikulum


Dalam pelaksanaanya, kurikulum harus benar-benar mampu
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi peserta didik,
menegakkan lima pilar belajar, menegakkan strategi belajar yang
berorientasi pada peserta didik, dan sebagainya.

2) Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum terdiri dari dua aspek, yaitu sebagai berikut.
a) Isi struktur kurikulum
 Terdiri dari 10 mata pelajaran umum dan muatan lokal disertai
alokasi waktunya.
 Struktur kurikulum harus mampu menunjang pengembangan
diri peserta didik.
 Memiliki referensi umum.
 Mampu melaksanakan program pengembangan diri.

15
b) Standar kompetensi dan kompetensi dasar.

3) Beban belajar
Beban belajar terdiri dari beberapa aspek berikut.
a) Tatap muka
Tatap muka dengan mengacu pada tiga ketentuan berikut.
 Satu jam pelajaran dilakukan selama 40 menit.
 Setiap minggu, jumlah jam pembelajaran minimalnya adalah 32
jam.
 Jumlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu.

b) Penugasan terstruktur
Penugasan terstruktur bertujuan untuk mengarahkan peserta didik
agar bisa mencapai SKL.

c) Kegiatan mandiri tidak terstruktur


Kegiatan ini disusun oleh guru agar peserta didik bisa mencapai
kompetensi tertentu. Waktu penyelesaian dilimpahkan sepenuhnya
pada peserta didik.

4) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


KTSP terdiri dari beberapa aspek berikut.
a) Pengembangan KTSP
Pengembangan kurikulum ini harus mengacu pada standar
kompetensi lulusan yang diterbitkan pemerintah dan dilakukan
bersama komite sekolah. Seementara itu, pihak yang berhak
mengesahkan adalah dinas pendidikan kabupaten/kota.

b) Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus bisa dilakukan melalui MGMP dengan tetap
mengacu SNP yang diterbitkan pemerintah. Agar isi silabus bisa

16
;lebih spesifik, guru juga harus menggunakan referensi berupa buku
teks atau pendukung lainnya.

c) Pengembangan RPP
RPP dikembangkan oleh guru dan MGMP dengan mengacu pada
silabus. Isi RPP disesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakter
peserta didik.

d) Kriteria ketuntasan minimal (KKM)

5) Kalender Pendidikan
Di dalam kalender pendidikan harus memuat beberapa ketentuan berikut.
a) Awal tahun pelajaran
b) Alokasi waktu untuk minggu efektif mengajar
c) Alokasi waktu untuk pembelajaran efektif
d) Hari libur
e) Mengacu pada standar isi yang telah dirumuskan oleh pemerintah.

C. Standar Proses
Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar
proses, yaitu standar yang mencakup perencanaan proses pembelajaran
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Penilaian hasil
belajar serta pengawasan baik dari segi perencanaan. Pelaksanaan dan hasil
belajar yang dilakukan oleh supervisi atau kepala sekolah.

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara


interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

17
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka


prinsip pembelajaran yang digunakan: 1) Dari peserta didik diberi tahu
menuju peserta didik mencari tahu; 2) dari guru sebagai satu-satunya sumber
belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; 3) dari pendekatan
tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4)
dari
pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 5)
dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6) dari pembelajaran
yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi dimensi; 7) dari pembelajaran verbalisme menuju
keterampilan aplikatif; 8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan
fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); 9) pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat; 10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai
dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11) pembelajaran yang
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12) pembelajaran yang
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa,
dan di mana saja adalah kelas. 13) Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik. Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang
mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran. Standar proses ini meliputi:

1) Perencanaan
Perencanaan disini merupakan suatu upaya untuk menentukan
berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi yang diinginkan dengan materi dan metode yang

18
telah disesuaikan. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan
pembelajaran yang digunakan. Penyusunan pelaksanaan proses
pembelajaran meliputi:
a) Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
 Identitas mata pelajaran
 Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas
 Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
 Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait
muatan atau mata pelajaran.
 Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A)
 Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan
di tulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indicator pencapaian kompetensi.
 Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
 Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik.
 Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam
struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.

19
 Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan


dan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai kompetensi dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun
berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
 Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
 Identitas mata pelajaran atau tema/ sub tea
 Kelas/semester
 Materi pokok
 Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempetimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
 Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD

20
 Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompotensi
 Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulisan dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan
indikator ketercapaian kompetensi
 Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akan dicapai
 Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran
 Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
 Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup
 Penilaian hasil pembelajaran.

2) Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan merupakan interaksi antara
pendidik dan peserta didik yang dilakukan dalam suatu ruangan dengan
waktu tertentu, dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan pengajaran. Persyaratan pelaksanaan proses
pembelajaran, meliputi alokasi waktu, untuk SLTP jam tatap muka
pembelajaran yaitu 40 menit, Buku teks, digunakan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran juga meliputi kebenaran pengelolaan
kelas, meliputi guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta
didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran, volume
dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat di dengar
baik oleh peserta didik, guru wajib menggunakan kata-kata santun dan
mudah dimengerti, guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan,

21
kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran, guru memberikan penguatan dan umpan balik, guru
mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya, guru
berpakaian sopan, pada setiap awal semester, guru menjelaskan silabus
mata pelajaran, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran
sesuai dengan waktu mata pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
a) Kegiatan pendahuluan, kegiatan ini, diisi dengan guru menyiapkan
peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran, memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan di pelajari, menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai,
menyampaikan cakupan materi dan pejelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
b) Kegiatan inti, Kegiatan ini menggunakan model pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
c) Kegiatan penutup, kegiatan ini guru bersama siswa baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi pembelajaran.

3) Penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran


Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan, pengayaan, atau pelayanan konseling.
Selain itu penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan standar penilaian
pendidikan.
Penilaian hasil belajar dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan

22
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester atau ulangan
kenaikan kelas. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan atau
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.

4) Pengawasan Proses Pembelajaran


Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara
berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan
oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
a) Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna
peningkatan mutu secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat
akreditasi.

b) Sistem dan entitas pengawasan


Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah,
pengawas, dinas pendidikan dan lembaga penjaminan mutu
pendidikan.

c) Proses Pengawasan.

i. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus,
pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.

ii. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui
anataralain, pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.

23
Kegiatan supervise dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan
pendidikan.

iii. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak
lanjut pengembangan keprofesionlan pendidik secara berkelanjutan.

iv. Tindak lanjut


Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk penguatan
dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar. Tindak lanjut juga dapat berupa
pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
Standar proses yang merupakan standar minimal yang harus dipenuhi
oleh setiap lembaga formal, secara umum standar proses ini memiliki fungsi
sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan
proses pembelajaran yang baik. Proses ini merupakan alat untuk mencapai
tujuan yakni kompetensi-kompetensi yang harus dicapai, sebaik apapun
suatu rumusan kompetensi pada akhirnya keberhasilannya akan sangat
bergantung pada pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru. Jadi standar proses ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan serta program yang harus dilaksanakan oleh guru dan
siswa dalam proses.
Secara khusus standar proses ini berfungsi:
1) Bagi guru, sebagai pedoman dalam membuat perencanaan program
pembelajaran, baik program dalam periode tertentu maupun program
harian, serta sebagai pedoman dalam mengimplementasikan program
kegiatan nyata di lapangan.
2) Bagi kepala sekolah, sebagai barometer atau alat pengukur keberhasilan
program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

24
3) Bagi para pengawas/supervisor, sebagai pedoman, patokan dalam, dalam
menetapkan bagaimana yang perlu disempurnakan dan diperbaiki oleh
setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran.
4) Bagi dewan atau komite sekolah dan dewan pendidikan, berfungsi dalam
menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang
berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan
oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses pembelajaran yang
sesuai dengan standar minimal, memberikan sarana dan ide-ide kepala
sekolah khususnya guru dalam pengelolaan pembelajaran yang sesuai
dengan standar minimal, sehingga proses yang baik akan dapat dicapai,
melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran
khususnya yang dilakukan oleh para guru.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang


sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Demikian definisi SNP jika berpedoman Ketentuan Umum dalam
Pasal 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran. Artinya, setiap
materi yang akan diterima oleh peserta didik beserta tingkat kompetensinya
sudah dirumuskan ke dalam standar isi setiap mata pelajaran.
Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar
proses, yaitu standar yang mencakup perencanaan proses pembelajaran
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

B. Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


pokok pembahasan dalam makalah ini.kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
kami harapkan. Kami berharap pembahasan makalah ini bisa menjadi
tambahan wawasan bagi pembaca dan berniat untuk bisa melakukan
perbaikan.

26
27
DAFTAR PUSTAKA

1. https://text-id.123dok.com/document/lq5rmvogz-standar-pendidikan-
nasional-landasan-teori.html
2. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/12723/5/BAB%20II.pdf
3. http://www.jejakpendidikan.com/2016/02/standar-nasional-pendidikan-
nsp.html
4. https://kumparan.com/ilham-wahyu-hidayat/sekilas-standar-nasional-
pendidikan-1tWR95DI1z6/2
5. https://text-id.123dok.com/document/lq5rmvogz-standar-pendidikan-
nasional-landasan-teori.html
6. https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/standar-isi/

28

Anda mungkin juga menyukai