Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

‘’PENGEMBANGAN SILABUS’’

Disusun Oleh :

1. Deni Setiawan (17591153)


2. Yadi Saputra (17591144)

Dosen Pengampu
Siti Zulaiha, M.Pd.I

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PRODI


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pengembanagan silabus, Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

  

Curup 23 Maret 2020

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUl………………………………………………………...........i

KATA PENGANTAR……………………………………………………….......i

DAFTAR ISI………………………………………………………......……......iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………....3

A. Latar Belakang………………………………………………………………...3

B. Rumusan Masalah ………………………………………………….………....4

C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..5

A. Pengertian Peraturan Silabus.......................……….....…………………......5

B. Prinsip Pengembangan Silabus....................………………………………....5

C. Landasan Pengembangan Silabus.......................................…..……….........6

D. Komponen Silabus ....................................................................................6

E. Manfaat Silabus.........................................................................................11

F. Penanggung Jawab Pengembangan Silabus..................................................11

BAB III PENUTUP …………………………………………………………......12

A.Kesimpulan…………………………………………………………….............12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….......13

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Bab IV
Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi
semakin besar. Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandai sistem baru dalam
penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistik menjadi lebih
desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama
dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan
kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian,
sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi
ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

4
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang
dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini adalah:
1. Apa Pengertian Silabus?
2. Apa Saja Prinsip Pengembangan Silabus?
3. Bagaiamana Landasan Pengembangan Silabus?
4. Apa Saja Komponen dalam Silabus?
5. Apa Saja Manfaat Silabus?
6. Bagaimana Penanggung Jawab Pengembangan Silabus?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui perkembangan
demokrasi di Indonesia .
1. Untuk Mengetahui Pengertian Silabus
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip Pengembangan Silabus
3. Untuk Mengetahui Bagaiamana Landasan Pengembangan Silabus
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Komponen dalam Silabus
6. Untuk Mengetahui Apa Saja Manfaat Silabus
7. Untuk Mengetahui Bagaimana Penanggung Jawab Pengembangan Silabus

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus

Istilah silabus dapat didevinisikan sebagai "garis besar, ringkasan, atau pokok-pokok
isi atau materi pelajaran". Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standart kompetensi dan kemampuan dasar
yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam
mencapai standart kompetensi dan kemampuan dasar.1

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Ini juga termasuk kedalam Berkas Administrasi Guru di Sekolah.

B. Prinsip Pengembangan Silabus

Prinsip Pengembangan Silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan


pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melakukannya. Oleh karena itu, setiap satuan
pendidikan di beri kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan silabus sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masing-masing. Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh
setiap satuan pendidikan tetap berada dalam bingkai pengembangankurikulum nasional, maka
perlu memerhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus, yang meliputi :

1. Ilmiah: Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan dengan prinsip ilmiah,
yang mengandung arti bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan
dalam silabus harus benar, logis dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan- Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian dalam silabus
sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional dan spiritual peserta didik.

1
Joko Susilo,Muhamad.KTSP:Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah. (Jogjakarta: PUSTAKA
PELAJAR,2008), Hlm.12

6
3. Sistematis- Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten- Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajarr, sumber belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai- Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktualdan Kontekstual- Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar dan sistem penilaian memerhatikkan perkembangan ilmu, teknologi dan seni
mutakhir daalm kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel- Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh- Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).2

.     C. Landasan  Pengembangan  Silabus


Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2) dan Pasal 20
yang berbunyi  sebagai berikut: Pasal 17 Ayat (2) Sekolah  dan komite sekolah,  atau
madrasah  dan komite madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dan silabusnya  berdasarkan  kerangka dasar  kurikulum dan standar kompetensi  lulusan,  di
bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung  jawab di bidang  pendidikan  untuk
SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan  di bidang
agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

Pasal 20 Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan


pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
D. Komponen Silabus
Komponen Silabus Meliputi :

1. Standar Kompetensi

2
Joko Susilo,Muhamad.KTSP:Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah. (Jogjakarta: PUSTAKA
PELAJAR,2008), Hlm.18

7
Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi.

a. Merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan dan harus dicapai siswa sebagai hasil
belajarnya dalam setiap satuan pendidikan (SKL).

b. Digunakan untuk memandu penjabaran kompetensi dasar menjadi pengalaman belajar.

c. Urutan (sekuens) standar kompetensi menggunakan pendekatan prosedural dan hierakhis.

d. Pendekatan prosedural digunakan apabila standar kompetensi yang diajarkan berupa


serangkaian langkah-langkah secara urut dalam mengerjakan suatu tugas pembelajaran.

e. Pendekatan hierarkis menunjukkan hubungan yan bersifat subordinate/berjenjang antara


beberapa standar kompetensi yang ingin dicapai. Dengan demikian ada yang mendahului dan
ada yang kemudian. Standar kompetensi yang mendahului merupakan prasyarat bagi standar
kompetensi yang berikutnya.3

2. Kompetensi Dasar

Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi.

a. Rincian dari standar kompetensi, berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang secara
minimal harus dikuasai siswa

b. Urutannya (sekuens) menggunakan pendekatan: prosedural, hierarkis, mudah-sukar,


konkrit-abstrak, spiral, tematik/ terpadu, dsb.

3. Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:

a. Potensi peserta didik.

b. Relevansi dengan karakteristik daerah.

c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik.

3
Muhaimin, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:(PT Raja Grafindo
Persada,2008)hlm 53.

8
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik.

e. Struktur keilmuan.

f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.

g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

h. Alokasi waktu.4

Menurut Reigeluth, (1987:98) tentang materi pokok ini:

Ø Pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai


kompetensi dasar.

Ø Jika ditetapkan secara nasional, tugas pengembang silabus menjabarkannya


menjadi uraian materi pembelajaran.

Ø Jenis materi: fakta, konsep, prinsip, prosedur.

Ø Dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan.

Ø Buku teks hanya merupakan salah satu bahan rujukan penetapan materi pokok.

Kemudian Reigeluth, (1987:98) mengklasifikasi materi pembelajarna menajdi 4 jenis,yaitu:

Ø Fakta adalah asosiasi anatara objek, peristiwa, atau symbol yang ada atau mungkin
ada dalam lingkungan nyata.

Ø Konsep adalah sekelompok objek atau peristiwa atau symbol yang memiliki
karakteristik umum.

Ø Prinsip adalah hubungan sebab akibat antara konsep.

Ø Prosedur adalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan.

4. Kegiatan Pembelajaran
4
Ibid

9
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi.
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman Belajar memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran


adalah:

a. Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran


secara profesional
b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta
didik, yaitu kegiatan siswa dan materi.5

5. Indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh


perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan
potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan indikator adalah:

1. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).


2. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau
diobservasi.
3. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja
dalam KD maupun SK.

5
Muslich, Masnur , Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Akasara, 2008) Hlm.32

10
4. Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan
Kontekstual.
5. Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan
lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara konsisten.6

6. Penilaian

Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Pada pembelajaran penilaian dilakukan
untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran.

7. Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan
jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan:

a) Perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang telah ditentukan dengan
memperhatikan tingkat kesulitan materi, luas materi, lingkup/cakupan materi,
tingkat pentingnya materi.

b) Perlu memperhatikan alokasi waktu per semester dalam kalender pendidikan.

c) Perlu dipertimbangkan juga waktu untuk remedial, pengayaan, tes/ulangan, dan


cadangan.

d) Jika alokasi waktu ditetapkan secara nasional, maka pengembang silabus tinggal
mendistribusikannya dalam program semester.7

6
Ibid
7
Joko Susilo,Muhamad.KTSP:Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah. (Jogjakarta: PUSTAKA
PELAJAR,2008), Hlm.45

11
8. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi.

E. Manfaat Silabus
Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis pada suatu satuan pendidikan yang harus memiliki keterkaitan dengan produk
pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses pembelajaran. Silabus dapat dikatakan
sebagai kurikulum ideal (ideal/potential curriculum), sedangkan proses pembelajaran
merupakan kurikulum actual (actual/real curriculum).
Dengan memperhatikan beberapa pengertian di atas, pada dasarnya silabus
merupakan acuan utama dalam suatu kegiatan pembelajaran. Beberapa manfaat dari silabus
ini, di antaranya:
1. Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, yaitu dalam
penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, penyediaan sumber belajar, dan
pengembangan sistem penilaian.
2. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok program yang akan dicapai dalam suatu
mata pelajaran.
3. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran.
4. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu program pembelajaran

F. Penanggung Jawab Pengembangan Silabus


Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri ataupun
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan
silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk

12
kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah/madrasah tersebut.
3. Sekolah/madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah/ madrasah-madrasah lain melalui forum MGMP/ PKG
untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/
madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/ PKG setempat.
4. Dinas Pendidikan/ Departemen yang menangani urusan pemerintahan dibidang agama
setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri
dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

8
Muslich, Masnur , Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Akasara, 2008) Hlm.32

13
Jadi dapat ditarik kesmipulan Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Ini juga termasuk kedalam Berkas Administrasi
Guru di Sekolah.

Prinsip Pengembangan Silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan pendidikan,


khususnya bagi yang sudah mampu melakukannya. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan
di beri kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing.

Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2) dan Pasal 20 yang
berbunyi  sebagai berikut: Pasal 17 Ayat (2) Sekolah  dan komite sekolah,  atau madrasah 
dan komite madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
silabusnya  berdasarkan  kerangka dasar  kurikulum dan standar kompetensi  lulusan,  di
bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung  jawab di bidang  pendidikan  untuk
SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan  di bidang
agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK

DAFTAR PUSTAKA

1. Joko Susilo, Muhamad. 2008. KTSP: Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah
Menyongsongnya. Jogjakarta: PUSTAKA PELAJAR.

14
2. Muhaimin, Dkk.2008. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
3. Muslich,Masnur. 2008. KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: PT BUMI
AKSARA.

4. Kunandar. 2011. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


dan Sukses dalam Sertifikasi Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada

15

Anda mungkin juga menyukai