Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BIMBINGAN KLASIKAL

PENYUSUNAN SILABUS LAYANAN FORMAT KLASIKAL UNTUK SATUAN


PENDIDIKAN SMP/MTS

Dosen Pengampu : Nurmawati, M.Pd., Kons

Disusun oleh :

Yugo AlGaffar 1901015084

Putri Yuliana 1901011512

Ningtias Putri Ayu A 1901015109

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini dapat
selesai pada waktunya. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih juga kepada dosen mata
kuliah Bimbingan Klasikal, Ibu Nur yang telah memberikan ilmu serta membimbing kami
demi kelancaran pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang .

Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Agar kami dapat memperbaiki makalah
ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua, terimakasih.

Rabu, 23 November 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
1. Pengertian Silabus...................................................................................................................2
2. Prinsip-Prinsip Silabus............................................................................................................2
3. Langkah-Langkah Layanan Klasikal.....................................................................................2
4. Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan klasika...............................................................2
5. Silabus layanan konseling klasikal SMP/MTS...............................................................2
BAB III...................................................................................................................................2
PENUTUP..............................................................................................................................2
A. Kesimpulan..............................................................................................................................2

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu upaya untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya manusia,
pemerintah harus memiliki keperdulian untuk memperbaiki perencanaan,
pengelolaan, dan penyelenggraan pendidikan di wilayahnya masing-masing.  Selain
itu tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar
hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan negara-negara maju.
Hal ini harus diwujudkan dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya
yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi
daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk
merancang dan menentukan hal - hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman
belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar.
Seiring dengan adanya upaya untuk memberdayakan peran serta daerah dan
masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.
Pemerintah telah memberlakukan otonomi dalam bidang pendidikan yang
diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 2 yang menyatakan bahwa
pemerintah (Pusat) memiliki kewenangan dalam menyusun kurikulum dan penilaian
hasil belajar secara nasional, hal-hal yang berhubungan dengan implementasinya
dikembangkan dan dikelola oleh pelaksana di daerah terutama di daerah tingkat II dan
sekolah.
Hal ini berarti daerah perlu menyusun silabus dengan cara melakukan
penjabaran terhadap stándar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam bentuk
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang memuat materi setempat yang
relevan, serta penyusunan kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan
serta potensi setempat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja definisi silabus?
2. Apa saja prinsip-prinsip silabus?
3. Apa saja langkah-langkah layanan klasikal?
4. Apa saja Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan klasika?
5. Apa saja silabus layanan konseling klasikal SMP/MTS?

C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan tentang definisi silabus
2. Menjelaskan apa saja prinsip-prinsip silabus
3. Menjelaskan apa saja langkah-langkah layanan klasikal
4. Mengetahui apa saja Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan klasika

1
5. Mendeskripsikan silabus layanan konseling klasikal

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Silabus

Silabus berasal dari bahasa Latin “syllabus” yang berarti daftar, tulisan, ikhtisar,
ringkasan, isi buku (Komaruddin, 2000:239). Silabus menurut Sanjaya (2007) adalah
rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Salim (1987:98) mengatakan silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atau pokok-pokok isi materi pelajaran. Menurut BNSP (2006) silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar.

2. Prinsip-Prinsip Silabus

Silabus menurut Muslich (2007:25) merupakan salah satu produk pengembangan


kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran.
Prinsip pengembangan menurut BNSP (2006) silabus (1) ilmiah yaitu keseluruhan materi
dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan; (2) relevan yaitu cakupan, kedalaman, tingkat
kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik; (3)
sistematis yaitu komponenkomponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi; (4) konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat
asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian; (5) memadai yaitu cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar; (6) aktual dan kontekstual yaitu cakupan indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
yang terjadi; (7) fleksibel yaitu keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat; dan (8) menyeluruh yaitu komponen silabus mencakup keseluruhan
ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

2
Baik dalam merumuskan konsep maupun pengelaman belajar diperlukan unit
waktu silabus yang menggambarkan (1) silabus mata pelajaran disusun berdasarkan
seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan
pendidikan di tingkat satuan pendidikan; (2) penyusunan silabus memperhatikan alokasi
waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain
yang sekelompok; dan (3) implementasi pembelajaran per semester menggunakan
penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk
SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. Sedangkan
pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.

Prinsip pengembangan silabus (1) disusun secara mandiri oleh guru apabila guru
yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah dan
lingkungannya; (2) apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan
silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut; (3) di SD/MI semua guru kelas, dari
kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk
mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait; (4)
sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup
MGMP/PKG setempat; dan (5) Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi
penyusunan silabus dengan menyediakan anggaran yang diperlukan, narasumber yang
berkaitan dengan silabus mata pelajaran yang dikembangkan, dan membentuk sebuah tim
yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.

3. Langkah-Langkah Layanan Klasikal


a) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
 urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
SI;
 keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
 keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
 Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

3
b) Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
 potensi peserta didik;
 relevansi dengan karakteristik daerah,
 tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
 kebermanfaatan bagi peserta didik;
 struktur keilmuan;
 aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
 relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
 alokasi waktu.
c) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi
dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
 Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
 Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
 Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.
 Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang teruur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

4
e) Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non
tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri,

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya
teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

f) Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.

5
g) Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

4. Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan klasika


a) Perencanaan Kegiatan yaitu penyusunan SATLAN/ RPL dengan segenap
komponen pokok
b) Pengorganisasian yaitu mengorganisasikan berbagai aspek pokok terutama
menyangkut prasarana sarana fisik, personalia, dan administrasi untuk menjamin
kelancaran dan suksesnya pelaksanaan SATLAN/ RPL
c) Pelaksanaan yaitu pelaksanaan kegiatana pelayanan berdasarkan SATLAN/ RPL
itu diselenggarakan dengan subjek sasaran, materi dan arah serta aktifitas kegiatan
dengan langkah penerapan prinsip, asas, dan teknik BK sebagaimana yang sudah
direncanakan dalam SATLAN/ RPL
d) Tindak Lanjut yaitu proses pelayanan dan hasil-hasilnya sebagaimana menjadi isi
LAPERLOG dianalisis dan ditindak

6
5. Silabus layanan konseling klasikal SMP/MTS

SILABUS LAYANAN KLASIKAL


PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG TERINTEGRASI
DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 TOLITOLI


Bidang Kegiatan : Orientasi, Informasi dan Penguasaan Konten
Kelas : VIII – A-B-C-D
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2012/2013

Penilaian
Indikator Pencapaian Nilai-nilai
Materi/Topik Layanan Kegiatan Pelayanan Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter
Waktu
Bentuk Materi
Tehnik
Instrumen Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Orientasi pada fasilitas Mengunjungi ruang UKS Mau memamfaatkan Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Disiplin,jujur,
kesehatan yang dan mengobservasi serta fasilitas kesehatan yang penilaian segera Comfort hidup sehat,
disediakan sekolah mendalami program dan disediakan sekolah Action
fasilitasnya
Orientasi pada sarana Mengunjungi fasilitas Mau beribadah sesuai Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Religius,
kegiatan ibadah yang tempat ibadah yang ada di dengan agama yang penilaian segera Comfort disiplin,jujur
ada di sekolah sekolah, serta mendalami dianutnya Action
program keagamaan

7
Menyesuaikan diri Mengobservasi seluruh Mampu menyesuaikan Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Disiplin,kerja
dengan keadaan sekolah fasilitas sekolah diri dengan lingkungan penilaian segera Comfort keras,ingin
(fasilitas belajar dan sekolah Action tahu,cinta
penunjang KBM) ilmu,mandiri.
Orientasi pada kegiatan Mengenali kegiatan- Mampu mengisi waktu Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Disiplin,kerja
sekolah yang bisa kegiatan yang ada di luang dengan kegiatan penilaian segera Comfort keras,percaya
digunakan untuk sekolah yang bisa yang kreatif. Action diri,berpikir
mengisi waktu senggang digunakan untuk mengisi logis,kreatif
waktu luang dan inovatif

8
Penilaian
Indikator Pencapaian Nilai-nilai
Materi/Topik Layanan Kegiatan Pelayanan Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter
Waktu
Bentuk Materi
Tehnik
Instrumen Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mempersiapkan diri Mengikuti penjelasan Memiliki pemahaman Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Pengembangan
menuju pendidikan yang disertai dengan tentang pengertian,proses penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
karakter tayangan slide tentang dan tujuan pendidikan Action bergaya hidup berbasis
pengertian, proses dan karakter sehat,disiplin, multimedia
tujuan pendidikan Memiliki perasaan positif kerja
karakter tentang pentingnya keras,percaya
membangun karakter diri,berjiwa
usaha,berpikir
logis,mandiri,in
gin tahu,cinta
ilmu.
Pencegahan dan Mengikuti tayangan slide Memiliki pemahaman Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Pengembangan
penanggulangan bahaya dan film disertai dengan baru akan jenis bentuk penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
narkoba penjelasan tentang narkoba dengan benar Action bergaya hidup berbasis
narkoba,zat aditif dan Memiliki perasaan positif sehat, disiplin, multimedia
dampaknya bagi manusia untuk mencegah dampak kerja keras,
negatif narkoba percaya diri,
Memiliki rencana kegiatan berpikir logis.
dan unjuk kerja untuk
mewujudkan program
pencegahan
penyalahgunaan narkoba

9
Cara memperbaiki hasil Mengikuti penjelasan Memiliki pemahaman Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Kumpulan
belajar tentang hal-hal yang tentang penyebab penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar Action disiplin, kerja
rendahnya hasil belajar siswa keras, percaya
serta upaya-upaya Memiliki rencana kegiatan diri, berpikir
mengatasinya. untuk mengatasi hal-hal logis.
yang dapat menyebabkan
rendahnya hasil belajar
siswa

10
Penilaian
Indikator Pencapaian Nilai-nilai
Materi/Topik Layanan Kegiatan Pelayanan Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter
Waktu
Bentuk Materi
Tehnik
Instrumen Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengembangan diri Mengikuti penjelasanMemiliki pemahaman Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Pengembangan
yang disertai dengan baru tentang kegiatan penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
tayangan slide tentang pengembangan diri Action disiplin, kerja berbasis
pengembangan diri dan dengan benar keras, percaya multimedia
jenis-jenis kegiatannya Memiliki perasaan positif diri,
tentang pentingnya menghargai
kegiatan pengembangan keberagaman,
diri komunikatif.
Memiliki rencana kegiatan
untuk memilih kegiatan
pengembangan diri.
Belajar hidup hemat Berdiskusi tentang Mampu menerapkan Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Kumpulan
pengertian hidup hemat dalam kehidupan sehari- penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
serta tips hidup hemat. hari pola hidup hemat. Action disiplin, kerja
keras, berjiwa
wirausaha.
Memahami dan Bermain peran Mampu menerapkan Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Sadar akan hak Kumpulan
menerapkan norma tata menerapkan norma tata dalam kehidupan sehari- penilaian segera Comfort dan kewajiban materi BK
krama dalam bergaul krama dalam pergaulan norma dan tata krama Action diri dan orang
baik di rumah,sekolah sehari-hari. pergaulan. lain,Patuh pada
dan masyarakat aturan-aturan
sosial,santun,
demokratis.
Cara belajar di rumah Berdiskusi tentang cara- Mampu menerapkan cara- Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Kumpulan
cara belajar di rumah dan cara belajar di rumah penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
mencoba yang baik dan benar. Action disiplin, kerja

11
mempraktekkannya. keras, percaya
diri, berpikir
logis.
Sepuluh langkah meraih Berdiskusi tentang cara- Mampu menerapkan Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Kumpulan
sukses cara meraih sukses. dalam kehidupan sehari- penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
Memberikan contoh hari kiat-kiat meraih Action disiplin, kerja
kongkrit tokoh-tokoh sukses. keras, berjiwa
yang sukses dalam wirausaha.

12
Penilaian
Indikator Pencapaian Nilai-nilai
Materi/Topik Layanan Kegiatan Pelayanan Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter
Waktu
Bentuk Materi
Tehnik
Instrumen Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9
bidangnya masing-
masing.

Mengetahui Tolitoli, 11 Juli 2012


Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

Muh. Nur Yasin, S.Pd.,MM


Hj.Masdiana Dg.M , S.Pd
NIP.19690923 199802 1 002
NIP. 19670730 198601 2 003

13
SILABUS LAYANAN KLASIKAL

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG TERINTEGRASI


DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 TOLITOLI


Bidang Kegiatan : Orientasi, Informasi dan Penguasaan Konten
Kelas : VIII – A-B-C-D
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2012/2013

Penilaian
Indikator Pencapaian Nilai-nilai
Materi/Topik Layanan Kegiatan Pelayanan Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter
Waktu
Materi
Tehnik Jenis
Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatkan rasa Mengikuti penjelasan Siswa memiliki Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Pengembangan
percaya diri yang disertai dengan pemahaman baru tentang penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
tayangan slide serta proses dan langkah- Action disiplin, berbasis
diskusi tentang apa yang langkah membangun percaya diri, multimedia
dimaksud dengan percaya kepercayaan diri. berpikir logis.
diri, bagaimana proses Siswa memiliki perasaan
seseorang menjadi positif tentang pentingnya
percaya diri dan langkah- memiliki rasa percaya diri
langkah membangun Siswa memiliki rencana
kepercayaan diri. kegiatan dan unjuk kerja
untuk meningkatkan rasa
14
percaya diri.
Persahabatan Mengikuti tayangan slide Memiliki pemahaman Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Pengembangan
dan film disertai dengan baru tentang penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
penjelasan tentang cerita persahabatan. Action disiplin, kerja berbasis
dengan judul pertemanan Memiliki perasaan positif keras, multimedia
diwaktu kecil, dilanjutkan untuk membina demokratis,ko
dengan penjelasan persahabatan dengan munikatif.
tentang pengertian kegiatan positif.
persahabatan dan Memiliki rencana kegiatan

15
Penilaian
Indikator Pencapaian Nilai-nilai
Materi/Topik Layanan Kegiatan Pelayanan Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter
Waktu
Materi
Tehnik Jenis
Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9
bagaimana menjaga dan unjuk kerja untuk
persahabatan agar mengisi kegiatan
awet/langgeng. persahabatan dengan
kegiatan positif.
Kenaikan kelas Mengikuti penjelasan Memiliki pemahaman Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,bertang- Kumpulan
tentang kriteria serta baru tentang syarat-syarat penilaian segera Comfort gung jawab, materi BK
syarat-syarat kenaikan kenaikan kelas. Action disiplin, kerja
kelas Memiliki perasaan positif keras, percaya
tentang syarat-syarat diri, berpikir
kenaikan kelas. logis.
Memiliki rencana kegiatan
untuk dapat naik kelas.

Sepuluh langkah meraih Mengikuti penjelasan Memiliki pemahaman Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Disiplin,kerja Pengembangan
sukses yang disertai dengan baru tentang bagaimana penilaian segera Comfort keras,percaya materi BK
diskusi dan tanya jawab meraih sukses Action diri,berpikir berbasis
tentang apa yang Memiliki perasaan positif logis,kreatif multimedia
dimaksud dengan tentang pentingnya dan inovatif.
kesuksesan serta langkah- meraih sukses
langkah untuk meraih Memiliki rencana kegiatan
sukses. untuk meraih sukses.
Beriman dan bertaqwa Mengikuti penjelasan Mampu menerapkan sikap Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Religius,jujur,b Kumpulan
terhadap Tuhan YME yang disertai dengan dan perilaku yang patuh penilaian segera Comfort ertanggung materi BK
diskusi dan tanya jawab dalam melaksanakan Action jawab,disiplin.
tentang perilaku beriman ajaran agama yang
dan bertaqwa terhadap dianutnya,toleran
16
Tuhan YME terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain,serta
hidup rukun dengan
pemeluk agama lain
dalam kehidupan sehari-
hari.

17
Penilaian
Indikator Pencapaian Nilai-nilai
Materi/Topik Layanan Kegiatan Pelayanan Alokasi Sumber
Kompetensi Karakter
Waktu
Materi
Tehnik Jenis
Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nilai-nilai kehidupan Siswa diajak menonton Siswa mampu Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur, Kumpulan
film tentang nilai-nilai mengaplikasikan nilai- penilaian segera Comfort bertanggung materi BK
kehidupan dan mengikuti nilai kehidupan dalam Action jawab,toleransi
penjelasan yang disertai kehidupan sehari-hari. ,cinta
dengan diskusi dan tanya damai,demokra
jawab tentang apakah tis,bersahabat/
nilai-nilai kehidupan itu ? komunikatif.
Cara mengatur ruang Mengikuti penjelasan Siswa mampu menata Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,disiplin,ke Kumpulan
belajar yang argonomis yang disertai dengan ruang belajarnya menjadi penilaian segera Comfort rja materi BK
diskusi dan tanya jawab ruang yang agronomis di Action keras,mandiri,r
tentang cara-cara menata rumah dalam asa ingin
ruang belajar yang kehidupannya sehari-hari tahu,gemar
agronomis. sebagai seorang siswa. membaca,tangg
ung jawab.
Belajar merencanakan Berdiskusi tentang Siswa dapat Mengisi lembar Laiseg Understanding 1 x 40’ Jujur,disiplin,ta Kumpulan
masa depan pentingnya memantapkan merencanakan masa penilaian segera Comfort nggung materi BK
perencanaan untuk masa depannya sesuai dengan Action jawab,inovatif.
depan. bakat,minat dan
kemampuannya.

18
Mengetahui Tolitoli, 3 Januari 2013 Guru
Kepala Sekolah, Bimbingan dan Konseling

Hj.Masdiana Dg.M, S.Pd Muh. Nur Yasin,


NIP. 19670730 198601 2 S.Pd.,MM NIP.19690923
003 199802 1 002

19
20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Silabus berasal dari bahasa Latin «syllabus» yang berarti


daftar, tulisan, ikhtisar, ringkasan, isi buku . Silabus menurut Sanjaya adalah rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/ bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.

Silabus menurut Muslich merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan
pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Prinsip pengembangan menurut
BNSP silabus ilmiah yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan; relevan yaitu
cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan
tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik; sistematis yaitu
komponenkomponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi;
konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian; memadai yaitu cakupan
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar; aktual dan kontekstual yaitu cakupan indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi; fleksibel yaitu
keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta
dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat; dan menyeluruh yaitu
komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi .

21
DAFTAR PUSTAKA

Sagala, H Syaiful, ‘Silabus Sebagai Landasan Pelaksanaan Dan Pengembangan


Pembelajaran Bagi Guru Yang Profesional’, Jurnal Tabularasa Pps Unimed,
5.1 (2013), 11–22
Darma, Surya, ‘Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam Ktsp’, 2009, 1–34
http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2013/03/langkah-langkah
pengembangan-silabus.html?m=1
HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam Vol. 14, No. 1, Juni 2017

22

Anda mungkin juga menyukai