Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN SILABUS

Dosen pengampu
Destriana, M. Pd

Disusun oleh:
1. Arjuna Rindang Perwira (06061382328075)
2. M Wahyu Wibisono (06061282328065)
3. M Rezky Selamat K. B (06061382328078)
4. Bernadinus Anggit P (06061382328094)
5. Vara Salsabila A (06061382328074)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta
salamkepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan
seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami haturkan terima kasih kepada:
1. Ibu Destriana, M. Pd selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Penjas
2. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan kepada kami
3. Teman teman yang selalu membantu kami.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.

Palembang, 20 Februari 2024


Penulis

…………………………

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 4
1.3 TUJUAN ............................................................................................................................... 4
BAB 2 ............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 PENGERTIAN SILABUS .................................................................................................... 5
2.2 MANFAAT SILABUS .......................................................................................................... 5
2.3 KOMPONEN SILABUS ...................................................................................................... 6
2.4 LANGKAH LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS .................................................. 7
2.5 BENTUK SILABUS ........................................................................................................... 10
BAB 3 ............................................................................................................................................11
PENUTUP......................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................................11
BAB 4 ........................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dasar pengembangan silabus adalah PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 17 Ayat (2), yang isinya
Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
Dalam pembuatan silabus, tugas guru adalah menjabarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Menurut Peraturan Pemerintah tersebut, Pasal 20, Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar.
Sebagai guru, diharapkan memiliki bekal pengetahuan dan teknik pengembangan silabus.
Sebagai guru adalah orang yang paling tahu tentang kondisi kelas sehingga silabus benar-benar
sesuai dengan kondisi kelas tempat Anda mengajar. Apabila secara individu belum mampu
membuat silabus sendiri, guru dapat membuatnya dalam kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau
kelompok kerja guru (KKG/MGMP).
Pengembangan silabus memerlukan pemahaman materi, aspek pembelajaran, dan
komponen silabus. Unit pengembangan silabus mata pelajaran ini ditekankan pada pemahaman
komponen-komponen silabus dan dilanjutkan langsung dengan praktik penyusunan silabus. Anda
dapat mengekspresikan pemahaman Anda tentang bidang studi dan pembelajaran ketika menyusun
silabus.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana konsep silabus dari pengertian dan manfaat silabus?
b. Apa komponen-komponen silabus?
c. bagaimana menetapkan langkah pokok pengembangan silabus?
d. bagaimana bentuk silabus?

1.3 TUJUAN
a. Mengetahui pengertian dan manfaat silabus
b. Mengetahui komponen silabus
c. Mengetahui Langkah Langkah pengembangan silabus
d. Mengetahui bentuk silabus

4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SILABUS
Silabus merupakan keterangan yang mendetail mengenai muatan dan filsafat kurikulum
yang masih bersifat lebih umum agar dapat diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan di dalam kelas
sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan mudah. Ini menunjukkan bahwa
silabus merupakan penjabaran dari apa yang telah ditetapkan dalam kurikulum, khususnya
berkenaan dengan materi pelajaran yang harus diberikan kepada siswa. Silabus merupakan bagian
kecil dari keseluruhan program sekolah, sedangkan kurikulum merupakan seluruh program dan
aktivitas sekolah yang meliputi apa yang akan dipelajari siswa, bagaimana mempelajarinya, sistem
evaluasi, dan berbagai fasilitas lainnya. Namun demikian ada sebagian kalangan yang
menyamakan pengertian kurikulum dengan ‘silabus’55 meski sebenarnya kedua kata tersebut
memiliki pengertiannya masing-masing. (Zubaidi, 2015)
Istilah Silabus dapat didevinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau pokokpokok isi
atau materi pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari standart kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai,
dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standart
kompetensi dan kemampuan dasar (Wahyuhono, 2016: 90).
Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup tujuan mata pelajaran yang
akan diajarkan, sasaran-sasaran mata pelajaran, keterampilan yang diperlukan agar dapat
menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik, urutan topik-topik yang diajarkan, aktifitas dan
sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran, berbagai teknik evaluasi yang
digunakan (Prabowo, 2016: 831).
Dari penjelasan para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa silabus digunakan untuk
menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standart
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang
perlu dipelajari siswa dalam mencapai standart kompetensi dan kemampuan dasar.

2.2 MANFAAT SILABUS


Manfaat silabus sangat penting dalam dunia pendidikan karena dapat memberikan arah dan
panduan bagi para pengajar dan siswa dalam proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa
manfaat silabus dalam konteks pendidikan:
1. Membantu Pengaturan Pembelajaran:
Silabus membantu mengatur materi pembelajaran agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan adanya silabus, pengajar dapat merencanakan
pembelajaran secara sistematis dan terstruktur.
5
2. Menjaga Konsistensi Pembelajaran:
Dengan adanya silabus, pembelajaran dapat dilakukan secara konsisten dan terarah
sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Hal ini membantu memastikan
bahwa setiap materi pembelajaran dapat disampaikan dengan baik.
3. Meningkatkan Efisiensi Waktu:
Silabus membantu mengatur waktu pembelajaran sehingga setiap materi dapat
disampaikan dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, efisiensi
waktu dalam proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.
4. Evaluasi Pembelajaran:
Silabus juga berperan penting dalam proses evaluasi pembelajaran. Dengan adanya
silabus, para pengajar dapat mengevaluasi sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai
dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
5. Mengkomunikasikan Informasi:
Silabus juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara pengajar, siswa, dan pihak
terkait lainnya. Dengan adanya silabus, semua pihak terkait dapat memahami dengan jelas
apa yang akan dipelajari selama periode tertentu.
Dengan adanya manfaat-manfaat tersebut, silabus menjadi salah satu instrumen penting
dalam dunia pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

2.3 KOMPONEN SILABUS


Silabus memiliki komponen-komponen yaitu sebagai berikut :
1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran. Standar Kompetensi terdapat dalam
Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampunan minimal pada setiap mata pelajaran yang harus dicapai
peserta didik.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan peserta didik untuk memenuhi pencapaian pengalaman belajar
dalam suatu kompetensi dasar.
4. Indikator Hasil Belajar

6
Indikator hasil belajar adalah acuan yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi
dasar.
5. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh peserta didik.
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, apakah
kegiatan tatap muka atau non tatap muka.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing kompetensi dasar.
8. Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
belajar peserta didik.
9. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana belajar adalah alat yang digunakan atau mendukung kegiatan pembelajaran, sedangkan
sumber belajar adalah referensi yang digunakan dalam pembelajaran.

2.4 LANGKAH LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS


1. Mengisi identitas Silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas, mata pelajaran, dan semester. Identitas silabus
ditulis di atas matriks silabus.
2. Menuliskan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran
tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar) Mata Pelajaran. Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu
mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;
2) keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
3) keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran. Standar
Kompetensi dituliskan di atas matrik silabus di bawah tulisan semester.
3. Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta
didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang
tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun

7
terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi
Dasar;
2) keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran; dan
3) keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antarmata pelajaran.
4. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:
1) relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
2) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
3) kebermanfaatan bagi peserta didik;
4) struktur keilmuan;
5) kedalaman dan keluasan materi;
6) relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu.
Selain itu harus diperhatikan:
1) kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan kesahihannya;
2) tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benarbenar
diperlukan oleh peserta didik diperlukan oleh peserta didik ;
3) kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan pada jenjang berikutnya;
4) layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitan
maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;
5) menarik minat (interest): materinya menarik minat peserta didik dan memotivasinya untuk
mempelajari lebih lanjut.
5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran
yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik. Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara
utuh.
c. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

8
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student-centered). Guru harus selalu
berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar peserta didik memiliki kompetensi yang
telah ditetapkan.
e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, danketerampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk
mencapai Kompetensi Dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KDKD yang
memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi
tertentu).
i. Rumusan pernyataan dalam Kegiatan Pembelajaran minimalmengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembeljaran peserta didik , yaitu
kegiatan dan objek belajar. Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
1) memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah, dan menemukan
sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;
2) mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran;
3) disesuaikan dengan kemampuan peserta didik , sumber belajar dan sarana yang
tersedia;
4) bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan,
kelompok, dan klasikal; dan
5) memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual peserta didik seperti:
bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosialekomomi, dan budaya,
serta masalah khusus yang dihadapi peserta didik yang bersangkutan.
6. Merumuskan Indikator
Untuk mengembangkan instrumen penilaian, terlebih dahulu diperhatikan indikator. Oleh
karena itu, di dalam penentuan indikator diperlukan kriteriakriteria berikut ini. Kriteria indikator
adalah sebagai berikut.
a. Sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik .
b. Berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
c. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life skills).
d. Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik secara utuh (kognitif,
afektif, dan psikomotor).
e. Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan.
f. Dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati.
g. Menggunakan kata kerja operasional.
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Di
dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian,
(b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.

9
2.5 BENTUK SILABUS

SILABUS
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama
Kelas : VII
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani (Teknik dasar bola voli)
Semester : 1
Standar Kompetensi : Mempraktikkan keterampilan permainan bola voli dalam bentuk
sederhana dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran
lebih lanjut dari standart kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok
serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standart kompetensi dan
kemampuan dasar. Manfaat silabus sangat penting dalam dunia pendidikan karena dapat
memberikan arah dan panduan bagi para pengajar dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam
implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan,
dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.

11
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuhono. (2016). Peningkatan Kompetensi Menyusun Silabus Melalui Supervisi Akademik


Berkelanjutan Bagi Guru sdn 2 Telawah Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan
Pada Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 6 No.2.
Zubaidi, A. (2015). Model-model pengembangan kurikulum dan silabus pembelajaran bahasa
arab. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 13(1), 107-122.
Prabowo, Kukuh Bayu dan Puput Wanarti Rusimamto. (2016). Pengembangan Silabus Berbasis
Kurikulum 20133 Pada Mata Pelajaran Dasar Sistem Komputer di SMK Negeri 1
Driyorejo. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Vol 05 No. 03.
Chamisijatin, L. Silabus Mata Pelajaran.
Sagala, S. (2008). Silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran bagi
guru yang profesional. Jurnal Tabularasa, 5(1), 11-22.
NASIONAL, JAKARTA (2006) DEPARTEMEN PENDIDIKAN. PENGEMBANGAN SILABUS.

12

Anda mungkin juga menyukai