Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN SILABUS

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran Matematika yang
diampu oleh :

Dr. Tina Sri Sumartini, M.Pd.,

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Siti Julaeha 21513001


Siti Maryani 21513009
Alna Shinta Rahayu 21516010
Novita Daniasari 21516025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
Tahun Ajaran 2022-2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan kami
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad saw.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Desain
Pembelajaran Matematika. Adapun judul dari makalah ini adalah “Pengembangan Silabus”
yang didalamnya memuat pengertian silabus, landasan pengembangan silabus, prinsip
pengembangan silabus, unit waktu silabus, langkah-langkah pengembangan silabus dan contoh
model format silabus.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, baik dari segi
penulisan, penyusunan maupun bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pembaca makalah ini. Sehingga kami dapat lebih banyak belajar dan menjadi
lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Garut, 21 September 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
C. Tujuan...................................................................................................................................... 1
D. Manfaat.................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 2
A. Pengertian Silabus .................................................................................................................. 2
B. Landasan Pengembangan Silabus ......................................................................................... 2
C. Prinsip Pengembangan Silabus .............................................................................................. 3
D. Unit Waktu Silabus ................................................................................................................. 4
E. Langkah- langkah Pengembangan Silabus ........................................................................... 4
F. Contoh Model Format Silabus ............................................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang ingin di capai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari
peserta didik. Jadi silabus merupakan suatu perangkat rencana dan pengaturan
pelaksanaan pembelajaran serta penilaian yang disusun secara sistematis dan memuat
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk kemudian mencapai penguasaan
kompetensi dasar. Pengembangan silabus sebenarnya sama dengan pengembangan
kurikulum.
Pembuatan silabus ini bertujuan untuk mempermudah, memperlancar, serta
meningkatkan hasil proses belajar-mengajar dan menyusun berbagai rencana
pembelajaran secara profesional, yang sistematis dan berdaya guna. Dengan demikian
guru akan melihat, menganalisis, mengamati, serta memprediksi berbagai program
pembelajaran tentang berbagai kerangka kerja yang terencana dan logis. Oleh karena
itu, pembahasan silabus sangatlah penting bagi para pengajar agar pembelajaran lebih
terencana dan tersusun.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan silabus?
2. Apa yang menjadi landasan pengembangan silabus?
3. Bagaimana prinsip pengembangan silabus?
4. Bagaimana unit waktu silabus?
5. Apa saja langkah-langkah pengembangan silabus?
6. Bagaimana contoh model format silabus?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui maksud dari silabus.
2. Mengetahui landasan dari pengembangan silabus.
3. Mengetahui prinsip pengembangan silabus.
4. Mengetahui unit waktu silabus.
5. Mengetahui langkah-langkah pengembangan silabus.
6. Memahami model format silabus.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai pedoman penyusunan buku siswa yang memuat materi pelajaran.
2. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran.
3. Sebagai alat aktualisasi kurikulum secara operasional.
4. Sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus
Silabus berasal dari bahasa Latin “syllabus” yang berarti daftar, tulisan,
ikhtisar,ringakasan, isi buku, (Komaruddin,2000:239). Silabus merupakan
pengembangan kurikulum yang menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang ingin dicapai, pokok-pokok dan uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik.
Silabus sebagai pengembangan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasinya
oleh pendidik dijabarkan dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran sampai pada
penilaian hasil belajar. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Pendidik menggkaji dan mengembangkan silabus secara berkelanjutan dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran melalui refleksi
maupun melalui penelitian tindakan kelas dan evaluasi hasil belajar melalui tes dengan
prosedur yang benar dan standar. Sesuai pasal 17 ayat (2) PP No.19 Tahun 2005
menyatakan komite dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
menggembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab dibidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA,
dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan dibidang agama
untuk MI,MTs,MA, dan MAK.
Jelaslah bahwa pengembangan silabus dan kurikulum dilakukan oleh sekolah,
dan pihak yang terdepan dalam pengembangan silabus adalah pendidik, oleh karena itu
profesionalisme pendidik dipertaruhkan untuk menentukan apakah silabus yang
dikembangkan itu berkualitas atau tidak.

B. Landasan Pengembangan Silabus


Proses pengembangan silabus perlu diperhatikan, salah satunya harus ada
landasan yang mendukungnya. Landasan pengembangan silabus juga membantu guru
atau pelaku pengembangan silabus dalam menyusun serta mengembangkan silabus.
Landasan pengembangan silabus dibuat oleh pemerintah sebagai standar nasional untuk
mengembangkan model serta anggaran yang kemudian akan dilanjutkan oleh Disdik.
Setelahnya akan disesuaikan oleh buku teks, contoh dan aturan-aturan yang dibuat oleh
Disdik. Dalam hal ini terdapat dua landasan pengembangan silabus yaitu peraturan
pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 17 ayat (2) dan pasal 20 yang berbunyi sebagai berikut:
a. Pasal 7 ayat (2)
“ Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas
Kabupaten/kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan untuk SD, SMP,
SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan dibidang
agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK”.
b. Pasal 20

2
3

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan


pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

C. Prinsip Pengembangan Silabus


Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sisitem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan, yang terjadi di madrasah dan
tuntutan masyarakat’
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).

Penemangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah madrasah atau beberapa madrasah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMT) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG),
dan Mapenda Kandepag Kabupaten/Kota.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu
disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG
4

untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh


sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat,dan
5. Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
mnyediakan anggaran yang di perlukan, narasumber yang berkaitan dengan
silabus mata pelajaran yang dikembangkan, dan membentuk sebuah tim yang
terdiri dari para guru berpengalaman dibidangnya masing-masing.

D. Unit Waktu Silabus


Dalam membuat silabus diperlukan unit waktu silabus yang menggambarkan
sebagai berikut.
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan ditingkat satuan
pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester,
pertahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaraan per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK
menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. Sedangkan
pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberpa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.

E. Langkah- langkah Pengembangan Silabus


1. Mengisi Identittas Silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah/madrasah, kelas, mata pelajaran, dan
semester. Dapat ditambahkan kode SK-MP.KLS-SMT. KD ke … identitas silabus
ditulis diatas matriks silabus.
2. Menulis standar kompetensi
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai yang
diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari
standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) mata pelajaran. Sebelum
menulis standar kompetensi penyusun terlebih dahulu mengkaji standar isi mata
pelajaran dengan mempelajari hal-hal berikut :
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan atau SK dan KD
b. Keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran
c. Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran
d. Standar kompetensi ditulis diatas matriks silabus dibawah tulisan semester.
3. Menulis kompetensi dasar
Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus
dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu.
Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam standar isi. Sebelum
menentukan atau memilih kompetensi dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan atau SK dan KD.
b. Keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran.
5

c. Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.


d. Kompetensi dasar dituliskan dikolom pertama matriks silabus.
4. Mengidentifikasi materi pokok
Materi pembelajaran merupakan substansi isi yang harus dipelajari dan dikuasai
peserta didik dalam proses pembelajaran. Substansi isi materi pembelajaran dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, dalil, hukum, kaidah, prosedur, keterampilan, sikap
dan nilai. Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus
dipertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan indikator, KD-SK.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta
didik.
c. Kemanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan.
e. Kedalaman dan kekuasaan materi.
f. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
g. Alokasi waktu.
Selain itu harus diperhatikan:
a. Kesahihan (validity), materi memang benar-benar teruji kebenarannya dan
kesahihannya.
b. Tingkat kepentingan (significance), materi yang diajarkan memang benar-benar
diperlukan oleh siswa.
c. Kemanfaatan (utility), materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan
dan keterampilan pada jenjang berikutnya.
d. Layak dipelajari (learnability), materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat
kesulitan maupun aspek kemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
e. Menarik minat (interest), materinya menarik minat siswa dan memotivasinya
untuk mempelajari lebih lanjut.
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian indikator dan KD. Kriteria dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
dasar secara utuh.
c. Kegiatan pembelajaran memuat rsngksisn kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered). Guru
harus selalu berfikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar peserta didik
memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi/content pengalaman belajar dapat berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
f. Perumusan pengalaman belajar harus jelas.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-
materi yang memerlukan prasyarat tertentu.
6

h. Pendekaan pembelajaran yang digunakan bersipat spiral (mudah


kesukar;kongkrit ke abstrak; dekat ke jauh) dan juga memerlukan urutan
pembelajaran yang terstruktur.
i. Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta
didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.

Dalam pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai


berikut:
a. Memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah dan
menemukan sendiri pengetahuan, dibawah bimbingan guru.
b. Mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata pelajaran.
c. Disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, sumber belajar dan sarana yang
tersedia.
d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu atau
perorangan,berpasangan, berkelompok, dan klasikal.
e. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual peserta didik
seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi
dan budaya serta masalah khusus yang dihadapi peserta didik yang
bersangkutan.
6. Merumuskan indikator
Indikator merupakan tanda-tanda atau ciri-ciri yang menggambarkan
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur,
diobservasi, (diamati) yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontunuitas, relevansi, dan
kontekstual. Indikator yang terrumuskan dalam silabus menjadi standar acuan untuk
mengembangkan instrumen penilaian. Oleh karena itu, didalam penentuan indikator
diperlukan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Sesuai tingkat perkembangan SK dan KD.
b. Mengacu pada pencapaian SK dan KD.
c. Menunjukan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan
psikomotor).
d. Mengitentifikasi dan merumuskan indikator pencapaian hasil belajar pada
aspek-aspek tingkatan kognitif, afektif, psikomotor yang lebih tinggi
sehingga peserta didik mampu berfikir tingkat tinggi, memiliki sikap/
karakter dengan nilai yang kuat serta mampu melakukan kreativitas dan
orisinalitas.
e. Mengelaborasikan karakteristik materi pembelajaran yang relevan.
f. Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur/dapat
dikuantifikasikan/dapat diamati.
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupuan lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Kriteria penilaian meliputi :
7

a. Penulisan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai
sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya
b. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
c. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
d. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
e. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa
program remidi. Apabila peserta didik belum menguasai suatu kompetensi
dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, sedang bila telah
menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.
f. Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi
dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.
g. Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi
penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester
dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat
h. Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran:
kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan berbagai model
penilaian, formal dan tidak formal secara berkesinambungan.
i. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan pelajaran dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip
penilaian berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat dan konsisten.
j. Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil
belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar
yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar
peserta didik.
k. Penilaian berorientasi pada Standar kompetensi, Kompetensi dasar dan
indikator, dengan demikian hasil penilaian akan memberikan gambaran
mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
l. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus-
menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan
penguasaan kompetensi oleh peserta didik, baik sebagai efek langsung (main
effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.
m. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan.
8. Menentukan alokasi waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian satu
Kompetensi Dasar, dengan memperhatikan:
a. Minggu efektif per semester
b. Alokasi Waktu Mata Pelajaran
c. Jumlah Kompetensi persemester
d. Membagi alokasi waktu per jumlah SK-KD dengan memperhatikan tingkat
kerumitan dan keluasan materi.
9. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan,objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan
8

elektronik,nara sumber,serta lingkungan fisik,alam,sosial,dan budaya. Penentuan


sumber belajar berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.

F. Contoh Model Format Silabus


Fomat silabus terdiri dari dua macam, yaitu sebagai berikut.

FORMAT I : Horizontal

SILABUS
Sekolah/Madrasah :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Semester :
Kode (jika diperlukan) :
Standar Kompetensi : 1..........(2,3, dan seterusnya)

Materi
Kompetensi Kegiatan Alokasi Sumber
Pokok/Pem- Indikator Penilaian
Dasar Pembelajaran Waktu belajar
belajaran

FORMAT II : Vertikal

SILABUS

Sekolah/Madrasah :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Semester :
Kode (jika diperlukan) :
1. Standar Kompetensi :
2. Kompetensi dasar :
3. Materi pokok/pembelajaran :
4. Kegiatan pembeljaran :
5. Indikator :
6. Penilaian :
7. Alokasi waktu :
8. Sumber belajar :
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kom[petensi untuk penilaian.
 Terdapat dua landasan pengembangan silabus yaitu peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat
(2) dan pasal 20.
 Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:
1. Ilmiah
2. Relevan
3. Sistematis
4. Konsisten
5. Memadai
6. Menyeluruh
7. Fleksibel
8. Aktual dan kontekstual
 Dalam membuat silabus diperlukan unit waktu silabus
 Langkah-langkah pengembangan silabus
1. Mengisi identitas silabus
2. Menulis standar kompetensi
3. Menulis kompetensi dasar
4. Mengidentifikasi materi pokok
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
6. Merumuskan indikator
7. Penilaian
8. Menentukan alokasi waktu
9. Menentukan sumber belajar

B. Saran
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan pembaca tentang pengembangan
silabus dan dengan makalah ini semoga pembaca memahami bagaimana penyusunan
silabus serta bisa mempraktekkan ketika sudah mengajar atau menjadi guru. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, terdapat kesalahan-
kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Indomaterikuliah.blogspot.com
- Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.5 no.1 Juni 2008
- Perencanaan Pengajaran books.google.co.id
- Buku Guru Matematika kelas VI SD/MI Kemendikbud 2018, Kurikulum 2013
- Buku Guru Matematika kelas VIII SMP/MTs Kemendikbud RI 2017, Kurikulum 2013
- Buku Guru Matematika kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Kemendikbud RI 2017,
Kurikulum 2013
- Buku Guru Matematika Wajib kelas XII SMA/MA Kemendikbud RI 2015, Kurikulum
2013

10
BERITA ACARA PRESENTASI TUGAS KELOMPOK 1

Hari/Tanggal : Selasa, 20 September 2022


Pukul : 07.00-08.40
Oleh : Kelompok 1
- Siti Julaeha
- Siti Maryani
- Alna Shinta Rahayu
- Novita Daniasari
Jurusan : Program Studi Pendidikan Matematika
Kelas : 2B
Fakultas : Ilmu Terapan dan Sains
Judul/ Pembahasan : Pengembangan Silabus

Penanya 1 : Hilwa Hibatillah Hasanin


Pertanyaan : Kenapa harus ada fleksibel padahal ada konsisten?
Penjawab : Siti Julaeha dan Novita Daniasari
Jawaban : Karena fleksibel dan konsisten merupakan prinsip dari proses
pembelajaran. Fleksibel adalah penyesuaian proses
pembelajaran yang lebih menyesuaikan dengan keadaan siswa
sedangkan konsisten bersifat tetap dan ajeg seperti pada KI dan
KD.
Penanya 2 : Fahmi Ali Firdaus
Pertanyaan : Bagaimana cara untuk pembuatan silabus? Apakah referensi
yang diambil untuk pembuatan silabus hanya dari buku saja
atau tidak?
Penjawab : Alna Shinta Rahayu dan Novita Daniasari
Jawaban : Langkah-langkah pembuatan silabus
1. Mengisi identitas silabus
2. Menulis standar kompetensi
3. Menuliskan kompetensi dasar
4. Mengidentifikasi materi pokok
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
6. Merumuskan indikator
7. Penilaian
8. Menentukan alokasi waktu
9. Menentukan sumber belajar
Untuk sumber pembuatan silabus tidak hanya dari buku saja
tetapi bisa juga dari internet.

11
Untuk mengisi KI dan KD bisa melihat di halaman awal pada
BAB pembahasan materi, dan untuk mengisi Indikator
biasanya juga terdapat pada buku guru yang telah disediakan
oleh kemendikbud.
Penanya 3 : Renita Putri Maharani
Petanyaan : Bagaimana pendapat kelompok 1 kita sebagai calon pengajar
apakah menggunakan silabus yang sudah ada atau
mengembangkan silabus?
Penjawab : Siti Maryani
Jawaban : Kita sebagai calon guru dapat menggunakan silabus yang sudah
ada untuk dijadikan referensi dan dapat dikembangkan sesuai
dengan keadaan siswa yang kita ajar.

12

Anda mungkin juga menyukai