Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN SILABUS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan Kurikulum”

Disusun Oleh:

‘Izziy Nailata Ni’amillah (202210001)

Abdillah Mu’iz (202210005)

Ardhana Nurulloh Ahmad (202210029)

Dosen Pengampu:

Fata Asyrofi Yahya, M.Pd.I.

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. beserta keluarga dan
sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada dosen mata kuliah pengembangan kurikulum Bapak
Fata Asyrofi Yahya, M.Pd.I. Semoga apa yang beliau ajarkan kepada kami menjadi manfaat dan
menjadi amal jariyah bagi beliau di akhirat kelak.

Dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki
seperlunya.

Penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman.

Ponorogo, 5 Juni 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER........................................................................................ i

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1


B. Rumusan Masalah............................................................... 1
C. Tujuan................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengembangan dan Prinsip Pengembangan Silabus........... 3


B. Langkah-Langkah dalam Pengembangan Silabus.............. 4
C. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Silabus
............................................................................................. 6
D. Format dan Contoh Silabus................................................. 7

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 10
B. Saran.................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV
Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan persatuan
perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan kemudaham, serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
Dengan lainnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi
semakin besar. Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandai sistem baru dalam
penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistik menjadi desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama
dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan
kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian,
sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi
ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Hal inilah yang mendasari
penulis untuk menyusun makalah yang berjudul “Pengembangan Silabus”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulisan merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengembangan dan prinsip pengembangan silabus?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam pengembangan silabus?
3. Apasaja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan silabus?
4. Bagaimana format dan contoh silabus?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk pengembangan dan prinsip pengembangan silabus.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pengembangan silabus.
3. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan silabus.
4. Untuk mengetahui format dan contoh silabus.
5.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan dan Prinsip Pengembangan Silabus


1. Pengertian Silabus
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Silabus adalah: (1)
kerangka unsur kursus pendidikan, disajikan dalam aturan yang logis; (2) ikhtisar suatu
pelajaran.1 Dari pengertian kamus tersebut dapat diketahui bahwa dalam pembahasan ini,
yang dimaksud dengan silabus adalah menyangkut kepada kerangka unsur kursus
pendidikan yang disajikan dalam aturan yang logis atau yang ditunjukkan nomor (1).
Meskipun tidak menutup kemungkinan silabus merupakan suatu ikhtisar suatu pelajaran
seperti halnya yang digambarkan pada nomor (2).
Beberapa ahli juga memberikan definisi yang mengartikan silabus dengan
pendapat yang beraneka macam. Wiji Hidayati mengatakan bahwa:
“Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber atau bahan atau alat belajar.”2
Sedangkan menurut Ella Yulaelawati yang dimaksud dengan silabus adalah
seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang
disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai penguasaan kompetensi dasar.3
Lebih lanjut, silabus dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menyusun
kerangka atau rencana pelaksanaan pembelajaran setiap kali melaksanakan pembelajaran
atau proses belajar mengajar. Melihat hal itu kita dapat memberikan arti dan pemahaman
(refleksi) dari pendapat tokoh tersebut bahwa silabus digunakan untuk pengembangan
kurikulum sebab pada dasarnya silabus sebagai rancangan program pembelajaran.

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia
2
Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Pedagogja, 2012I, hlm. 185.
3
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi, (Bandung: Pakar Raya,
2004), hlm. 123.
3
Silabus banyak diartikan dalam literatur, khususnya di buku pengembangan
kurikulum. Jika kita telah membacanya, maka secara tidak sadar kita telah mengetahui
bahwasanya silabus merupakan salah satu fungsi dari pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum dan silabus memang tidak bisa dipisahkan sebab hubungan
keduanya sangat erat dan berkaitan. Jika kita membahas pengembangan kurikulum,
pastilah ada materi atau pembahasan mengenai silabus.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya yang menerangkan bahwa
silabus memuat berbagai macam hal yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum,
yakni menjawab persoalan tentang:

a. Tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa melalui proses pembelajaran? Pertanyaan ini
berkaitan dengan rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
b. Materi apa yang harus dipelajari siswa berhubungan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dicapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan
pokok-pokok materi yang berhubungan dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
c. Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar standar kompetensi dan kompetensi dasar
itu dapat tercapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan strategi dan metode
pembelajaran, penetapan media pembelajaran yang bermuara pada pengalaman belajar
yang harus dilakukan setiap siswa.
d. Bagaimana menentukan keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi? Pertanyaan
ini berkaitan dengan perumusan indikator hasil belajar dan penetapan sistem evaluasi
pembelajaran.4
Berkenaan dengan hal tersebut, maka silabus memiliki peran penting dalam
pengembangan kurikulum. Silabus juga dirancang sesuai dengan standar isi, dan sesuai
dengan kondisi setiap sekolah. Dengan demikian, bisa terjadi setiap sekolah akan
mempunyai silabus yang berbeda-beda. Maka, silabus tentunya harus dikembangkan
berdasarkan kebutuhan dan karakteristik sekolah.

4
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 167.
4
Dalam asumsi kehidupan bermasyarakat atau dalam ranah dunia akademis.
Seringkali seseorang salah persepsi atau salah mengartikan kurikulum dengan silabus.
Padahal, silabus dengan kurikulum jelas sangat jauh berbeda. Meskipun keduanya
memiliki hubungan yang cukup erat.
Silabus (syllabus) secara khusus merupakan suatu daftar bagian isi yang akan
dinilai. Kadang-kadang, daftar dikembangkan untuk memasukkan sejumlah tujuan dan
aktivitas belajar. Tetapi, dalam literatur silabus dengan jelas menjadi suatu sub-bagian
dari kurikulum dan dimasukkan ke dalam konsep yang lebih luas. Namun, suatu
organisasi termasuk ke dalam pembangunan sistem tingkat kurikulum yang tanpa
terkecuali menghasilkan dokumen-dokumen silabus, bahkan jika organisasi itu berasal
dari direktorat kurikulum atau bagian kurikulum. Biasanya lembaga-lembaga itu adalah
departemen-departemen atau menteri pendidikan dan kebudayaan. Cara terbaik untuk
menghindari kebingungan adalah perlunya merujuk pada pengertian silabus sebagai
dokumen kurikulum.5
Hal tersebut berbeda dengan pengertian dalam KTSP. Hal ini seperti yang
dikatakan oleh Muhaimin, dkk bahwa tugas yang dilakukan seorang guru sebelum
melaksanakan pembelajaran adalah mengembangkan silabus yang sudah disepakati ke
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).6

2. Komponen Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/ bahan/ alat belajar.7
Sebagaimana hal ini dikemukakan oleh E. Mulyasa yang dimaksud dengan Silabus
merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,

5
Abadullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 51.
6
Muhaimin, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan
Madrasah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 149-150.
7
Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Padagogja, 2012), hlm. 92.
5
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setia
satuan pendidikan. 8
Lebih lanjut, dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) disebutkan
bahwa silabus merupakan bagian dari kurikulum tingkat satuan pendidikan, sebagai
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar.
Dalam KTSP, pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan
pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melaksanakannya. Oleh karena itu, setiap
satuan pendidikan diberi kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan silabus
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Dalam pengembangan silabus ini sangat penting dilaksanakan sebab sebagaimana
silabus merupakan salah satu metode pengembangan kurikulum. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka sejatinya pengembangan kurikulum dilakukan agar menunjang tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar negara
(UUD) Republik Indonesia tahun 1945. 9
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.10
Pengembangan silabus harus dilakukan secara sistematis, dan mencangkup
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Sedikitnya terdapat tujuh komponen utama silabus yang perlu dipahami dalam
menyukseskan implementasi KTSP. Ketujuh komponen tersebut adalah:
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)

8
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 183).
9
Undang-Undanf Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II tentang dasar, fungsi, dan
tujuan pendidikan nasional pasal 2.
10
Ibid. Pasal 3.
6
Standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) bisa dilihat dalam
dokumen standar isi, sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. SKKD berfungsi
untuk mengarahkan guru dan fasilitator pembelajaran, mengenai target yang harus
dicapai dalam pembelajaran. Misalnya: mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan, mampu membaca puisi, mampi menyajikan lagu wajib, dll.
b. Materi Standar
Materi standar berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada peserta didik
dan guru/fasilitator tentang apa yang harus dipelajari dalam mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan. Misalnya cara menyesuaikan diri, cara membaca puisi, cara
menyajikan lagu wajib dan sebagainya.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam silabus berfungsi mengarahkan peserta didik
dan guru dalam membentuk kompetensi dasar.dalam garis besarnya, kegiatan
pembelajaran ini mencangkup kegiatan awal (pembuka), kegiatan inti (pembentukan
kompetensi) dan kegiatan akhir (penutup).dalam kegiatan akhir atau penutup dapat
dilakukan penilaian untuk mengecek ketercapaian kompetensi dasar oleh peserta
didik.
d. Indikator
Indikator dalam pengembangan silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang
perubahan prilaku yang akan dicapai oleh peserta didik sehubungan dengan kegiatan
belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang
dikaji. Indikator ini bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Indikator pencapaian hasil belajar berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukan
terjadinyaperubahan prilaku pada peserta didik.
e. Penilaian
Penilaian dalam silabus berfungsi sebagai alat dan strategi untuk mengukur
keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian dapat dilakukan secara terpadu denga
pembelajaran, pelaksanaan dapat dilakukan melalui pendekatan proses dan hasil
belajar. Kedua pendekatan evaluasi tersebut perlu digunakan untuk melihat dan
memantau penguasaan setiap peserta didik terhadap kompetensi tertentu yang
diharapkan dicapai.
7
f. Alokasi Waktu
Alokasi waktu dalam silabus adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kalender pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap Minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
g. Sumber Belajar
Sumber belajar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan peserta didik dan
guru mengenai sumber-sumber belajar yang relevanuntuk dikaji dan didayagunakan
untuk membentuk kompetensi peserta didik.11

3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus


Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran
yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari
pengembangan silabus antara lain:
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan. Di samping itu, strategi
pembelajaran yang dirancang dalam silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran dan teori belajar
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. Prinsip ini mendasari pengembangan
silabus, baik dalam pemilihan materi pembelajaran, strategi dan pendekatan dalam
kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, strategi penilaian maupun dalam
mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran. Kesesuaian antara isi
dan pendekatan pembelajaran yang tercermin dalam materi pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran pada silabus dengan tingkat perkembangan peserta didik akan
mempengaruhi kebermaknaan pembelajaran.

11
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 47.
8
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi. SK dan KD merupakan acuan utama dalam pengembangan
silabus. Dari kedua komponen ini, ditentukan indikator pencapaian, dipilih materi
pembelajaran yang diperlukan, strategi pembelajaran yang sesuai, kebutuhan waktu
dan media, serta teknik dan instrumen penilaian yang tepat untuk mengetahui
pencapaian kompetensi tersebut.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian. Dengan prinsip
konsisten ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan
dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sumberdan media pembelajaran, serta
diarahkan pada pencapaian KD dalam rangka pencapaian SK
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. Dengan
prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan
materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Contoh: jika
SK dan KD menuntut kemampuan menganalisis sutau obyek belajar, maka indikator
pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta
instrumen penilaian harus secara memamdai mendukung kemampuan untuk
menganalisis.
f. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan
sistem penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir
dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Benyak fenomena dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung
kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan
pembelajaran. Disamping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis
teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan, tidak hanya

9
untuk pencapaian kompetensi, melainkan juga untuk menanamkan kebiasaan mencari
informasi yang lebih luas kepada peserta didik.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat. Fleksibelitas silabus ini memungkinkan pengembangan dan penyesuaian
silabus dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencankup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor). Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam
mengembangkan materi dan kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya. Kegiatan
pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik
memiliki keleluasan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya
kemampuan kognitif saja, melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif
dan psikomotornya serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (life skill).12

B. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

C. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Silabus


D. Format dan Contoh Silabus
1. Format Silabus
Urutan format dalam silabus yaitu:
a. Nama sekolah
b. Mata pelajaran
c. Kelas/semester
d. Standar kompetensi
e. Kompetensi dasar
f. Materi pembelajaran
g. Indikator
h. Kegiatan pembelajaran

12
Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Pedagogja, 2012), hlm. 186-187.
10
i. Penilaian
j. Alokasi waktu
k. Alat/bahan/sumber belajar
Lebih jelasnya, format silabus dapat dilihat pada gambar berikut:

Format Silabus
Nama Sekolah :
Mata Pelajara :
Kelas/Semester :

Sumber/
Standar Kompetensi Materi Pengalaman Alokasi
Indikator Penilaian bahan/
Kompetensi Dasar Pokok Belajar waktu
alat

2. Contoh silabus

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah dipaparkan di atas, penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penamaan teori tradisional dalam linguistik dimaksudkan pada periode dimana sebelum
munculnya linguistik modern, yakni sebelum abad ke-20. Teori tradisional didasarkan
terutama pada analisis makna.
2. Teori struktural merupakan penamaan pendekatan kebahasaan yang dilakukan oleh
Leonard Bloomfield. Itulah sebabnya aliran ini disebut Bloomfieldisme. Bahasa menurut
aliran ini merupakan tingkah laku yang dihasilkan dari proses di luar diri manusia dan
bukan hasil proses batin. Karena bahasa itu menyangkut tingkah laku manusia, maka
pandangan mereka disebut behavioris.
3. Teori transformasional merupakan teori/aliran linguistik yang dipelopori oleh Noam
Chomsky. Aliran ini beranggapan bahwa bahasa merupakan faktor warisan. Teori
transformasional membedakan struktur bahasa menjadi dua, yaitu struktur dalam dan
struktur luar. Selain itu, dalam aliran ini juga terdapat dua aspek berbahasa, yaitu
kompetensi dan performansi.
4. Teori linguistik transformasional dan psiko-kognitif merupakan teori yang menolak
bahwa pembelajaran bahasa itu hanya pembentukan kebiasaan tingkah laku. Ia juga
menolak pemikiran bahwa manusia dilahirkan dengan keadaan akal bagaikan kertas putih
dan lingkunganlah yang mempengaruhinya.

B. Saran
Dari pembahasan di atas, saran yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada para dosen hendaknya mempunyai keterampilan yang cukup dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat yang akan digunakan dalam proses
belajar mengajar agar pembelajaran dapat berhasil optimal.
12
2. Bagi mahasiswa hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran Ilmu
Lughoh agar dapat meraih hasil yang optimal.
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ade, Nandang dan Abdul Kosim. Pengantar Linguistik Arab. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2018.

Basit, Muhammad Ali Abdul. Ummah, Rahma Putri Kholfatul. “Aplikasi Teori Generatif-
Transformatif Dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Nurussalam Krapyak
Yogyakarta.” Lisanan Arabiya Vol 2 No. 2 (Desember 2018): 162.

Haerazi. Pendekatan Pembelajaran Bahasa, cet. ke-1. Yogyakarta: Samudra Biru, 2011.

Ni’mah, Mamluatun. “Memahami Konsep Dasar Teori Bahasa dan Pembelajaran Bahasa”. At-
Ta’lim Vol. II No. II (Juni 2016): 72.

Rakhman, Fathur, Surahmat. Linguistik Disruptif, cet. ke-1. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara,
2020.

Saepudin. “Teori Linguistik dan Psikologi dalam Pembelajaran Bahasa. Al-Ishlah Vol. XVI No. 1
(Januari-Juni 2018): 103.

Susiawati, Wati. Al-Jurjani Vs Chomsky, cet. ke-1. Jakarta: Publica Institute, 2020.

14

Anda mungkin juga menyukai