Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

“Esensi Kurikulum dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam

DISUSUN OLEH :

 MAWADDATUL HASANAH ( 900.19.243 )


 NURUL ILMI SHOLEHA ( 900.19.321 )
 LIZA AFRIDA ( 900.19.221 )
 M.FACHRURROZY ( 900.19.268 )

DOSEN PENGAMPU : Robin Sirait,S.Pd.I,M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER IV-B REG.PAGI
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NyA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam dengan judul “Esensi Kurikulum dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Islam”

Makalah ini sudah penulis susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut,Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Binjai,  Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum...............................................................................................2
B. Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam......................................................................4
C. Asas-asas kurikulum pendidikan Islam...................................................................6
D. Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan Islam...........................................................7
E. Isi kurikulum pendidikan Islam...............................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan Allah SWT begitu mulia, karena selain bentuk yang sempurna
manusia juga dibekali piranti-piranti berupa akal, fitrah, qolbu, dan nafsu sehingga ia mampu
mentransformasikan segala anugerah itu untuk dapat mengaktualisasikan diri dalam
mencapai kesempurnaan sebagai khalifah di muka bumi. Untuk dapat mencapai itu semua
manusia butuh proses atau kegiatan yang ilmiah yaitu pendidikan.

Pendidikan merupakan bentuk usaha sadar dan terencana yang berfungsi untuk
mengembangkan potensi yang ada pada manusia agar bisa digunakan untuk kesempurnaan
hidupnya dimasa depan nanti. Jika dilihat dalam perspektif Islam adalah untuk membentuk
manusia menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) dan menciptakan bentuk masyarakat yang
ideal dimasa depan. Dari istilah insan kamil ini maka segala aspek dalam pendidikan haruslah
sesuai dengan idealitas Islam.

Setiap kegiatan yang akan dilakukan apa lagi untuk mencapai sesuatu dari yang
dilakukan tersebut memerlukan suatu perencanaan atau pengorganisasian yang dilaksanakan
secara sistematis dan terstruktur. Demikian juga dalam suatu pendidikan baik jenis dan
jenjangnya pasti memerlukan suatu program yang terencana dan sistematis sehingga dapat
menghantarkan pada tujuan yang diinginkan, yang proses perencanaan ini dalam istilah
pendidikan disebut dengan kurikulum.

Dalam kurikulum, tidak hanya dijabarkan serangkaian ilmu pengetahuan yang harus
diajarkan oleh pendidik kepada anak didiik, tetapi juga segalah kegiatan yang bersifat
kependidikan yang dipandang perlu karena mempunyai pengaruh terhadap anak didik dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan islam. Disamping itu, kurikulum juga hendaknya dapat
dijadikan ukuran kwalitas proses dan keluaran pendidikan sehingga dalam kurikulum sekolah
telah tergambar berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diharapkan
dimiliki setiap lulusan sekolah.

Salah satu tugas dari filsafat pendidikan islam adalah memberikan arah bagi
tercapainya tujuan pendidikan islam. Tujuan pendidikan islam yang akan dicapai harus
direncanakan atau di programkan melalui kurikulum. Oleh karena itu kurikulum merupakan

1
faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan pada lembaga pendidikan islam. Dengan
demikian akan menjadi jelas dan terencana tentang bagaimana dan apa yang harus
diterapkan dalam proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kurikulum
2. Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
3. Asas- Asas Kurikulum Pendidikan Islam
4. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
5. Isi kurikum Pendidikan Islam

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum


2. Untuk mengetahui ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui asas-asas kurikulum pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kurikulum pendidikan Islam
5. Untuk mengetahui isi kurikulum pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa latin, curriculum yang berarti bahan
pengajaran. Ada yang mengatakan berasal dari bahasa prancis courier yang berarti berlari.
Ada pula yang mengatakan kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu “curir” yang artinya
pelari dan “curere” yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Jika dikaitkan dengan
pendidikan, kurikulum ini berarti bahan pengajaran, sedangkan dalam kosa kata bahasa Arab
istilah kurikulum dikenal dengan “manhaj” yang berarti jalan terang yang dilalui oleh
manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Jika dikaitkan dengan pendidikan berarti jalan
terang yang dilalui pendidik dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mereka.

Sedangkan secara terminologi, pengertian kurikulum dapat kita lihat atau baca dari
para ahli berikut ini:

a) Crow and Crow : Kurikulum adalah rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata
pelajaran yang disusun secara sistematis sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu
program pendidikan tertentu.
b) Saylor Alexander (dikutip S. Nasution) : Kurikulum bukan hanya memuat sejumlah
mata pelajaran, akan tetapi termasuk juga didalamnya segala usaha sekolah untuk
mencapai tujuan yang diinginkan baik di lingkungan sekolah maupun diluar
lingkungan sekolah.
c) Hasan langgulung : Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan,
sosial, olahraga, dan kesenian baik yang dilaksanakan dilingkup sekolah maupun
diluar lingkungan sekolah.
d) UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa
kurikulum seperangkat rencana dan peratutan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum itu merupakan
salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan. Jadi kurikulum
merupakan alat dalam pencapaian tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksaan pembelajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.

3
Dengan demikian, pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan
program pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang studi dan
kegiatan belajar saja. Akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang
diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang pelaksaannya bukan
hanya disekolah, tapi juga diluar sekolah.

Dalam pengajaran biasanya hanya terfokus pada ruang kelas saja, tapi dengan
perkembangan yang terjadi saat ini sumber pendidikan dapat diperoleh dari berbagai hal
diluar kelas seperti perpustakaan, museum, majalah, televisi, surat kabar, radio dan yang
lebih memudahkan lagi adalah internet yang segala sesuatunya ada informasi didalamnya.

Jadi kurikulum juga harus mempertimbangkan hal itu agar peserta didik bisa terus
mengikuti perkembangan dari suatu ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan dan lain
sebagainya yang ada diluar dari sekolah agar tidak dicap sebagai siswa yang gagal akan
perkembangan zaman.

B. Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam

Secara umum, kurikulum tersusun dengan beberapa aspek utama yang menjadi
cirrinya. Hasan Langgulung mengungkapkan empat ciri-ciri utama dari kurikulum, yaitu:

1) Tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh kurikulum itu.


2) Pengetahuan (knowledge) ilmu-ilmu data, aktivitas-aktivitasnya dan pengalaman-
pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.
3) Metode dan cara-cara mengajar dan bimbingan yang diikuti murid-murid untuk
mendorong mereka ke arah yang dikehendaki dan tujuan-tujuan yang dirancang.
4) Metode dan cara penilaian yang digunkan untuk mengukur dan menilai hasil proses
pendidikan yang dirancang dalam kurikulum.

Berangkat dari ke kempat hal yang menjadi aspek pokok kurikulum, maka jika
dikaitkan dengan filsafat pendidikan yang dikembangkan pada pendidikan islam tentu semua
akan menyatu dan terpadu dengan ajaran islam itu sendiri. Pendidikan yang merupakan suatu
proses memanusiaan manusia pada hakekatnya adalah sebuah upaya untuk meningkatkan
kualitas manusia. Oleh karena itu, setiap proses pendidikan akan berusaha mengembangkan
seluas-luasnya potensi individu sebagai sebuah elemen penting untuk mengembangkan dan
mengubah masyarakat (agent of change). Dalam upaya itu, setiap proses pendidikan

4
membutuhkan seperangkat sistem yang mampu mentransformasi pengetahuan, pemahaman,
dan perilaku peserta didik. Dan salah satu komponen operasional pendidikan sebagai sistem
adalah kurikulum, dimana ketika kata itu dikatakan, maka akan mengandung pengertian
bahwa materi yang diajarkan atau dididikkan telah tersusun secara sistematik dengan tujuan
yang hendak dicapai.

Omar Mohammad al- Toumy al- Syaibany menyebutkan lima ciri kurikulum
pendidikan islam sebagai berikut;

1) Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan-tujuannya dan


kandungan – kandungan, metode-metode,alat-alat, dan tekniknya bercorak agama.
2) Meluas cakupannya dan menyeluruh kandungannya.
3) Bersikap seimbang diantara berbagai ilmu yang dikandung dalam kurikulum yang
akan digunakan. Selain itu juga seimbang antara pengetahuan yang berguna bagi
pengembangan individual dan pengembangan social.
4) Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh anak
didik.
5) Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik.

Sedangkan Al-Shaybani mengatakan bahwa kurikulum pendidikan islam haruslah


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Menonjolkan mata pelajaran dan akhlak .

Agama dan akhlak seharusnya diambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta contoh-
contoh dari orang terdahulu yang sholeh.

2) Memperhatikan pengembangan yang menyeluruh dari aspek pribadi siswa yaitu


jasmani, akal dan rohani
3) Memperhatikan keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, jasmani dan rohani,
dunia dan akhirat, keseimbangan itu tentunya bersifat relative karena tidak dapat
diukur secara objektif.
4) Memperhatikan juga seni halus,seperti ukir, pahat, tulis indah, gambar dan
sejenisnya.Selain itu juga memperhatikan pendidikan jasmani seperti latihan militer,
tehnik, keterampilan dan bahasa asing sekalipun, semua ini diberikan kepada
perorangan secara aktif sesuai bakat, minat,dan kebutuhan.

5
5) Mempertimbangkan perbedaan-perbedaan kebudayaan yang sering terdapat di tengah
manusia karena perbedaan tempat dan perbedaan zaman. Kurikulum dirancang sesuai
kebudayaan.[6]
C. Asas-Asas Kurikulum

Secara teoritis penyusunan sebuah kurikulum harus berdasarkan asas-asas tertentu.


Asas – asas tersebut antara lain menurut S. Nasution yaitu :

1. Asas Filosofis

Berperan sebagai penentuan tujuan umum pendidikan sehingga penyusunan


kurikulum mengandung kebenaran, dimana asas ini merupakan pandangan hidup mendidik
anak sesuai dengan tujuan pendidikan.

Asas filosofis membawa rumusan kurikulum pendidikan islam kepada tiga


dimensi:ontologi, epistemologi, dan aksiologi.Dimensi ontologi mengarahkan kurikulum agar
lebih banyak memberi anak didik kesempatan untuk berhubungan langsung dengan fisik-
fisik, obyek-obyek.Pada mulanya dimensi ini diterapkan Allah SWT.dalam pengajaranNya
kepada nabi Adam as dengan memberitahukan atau mengajarkan nama-nama benda (QS.Al-
Baqarah{2}:31) dan belum sampai pada tahap penalaran atau pengembangan
wawasan.Demensi epistemologi adalah perwujudan kurikulum yang sah,yang berdasarkan
metode kontruksi pengetahuan yang disebut metode ilmiah,yang sifatnya mengajak berfikir
menyeluruh,reflektif dan kritis, implikasi dimensi epistemologi dalam rumusan kurikulum,
isinya cenderung fleksibel karena pengetahuan yang dihasilkan tidak mutlak, tentatif dan
dapat berubah-ubah. (QS.Al-Baqarah {2}:26-27); dan dimensi aksiologi mengarahkan
pembentukan kurikulum agar memberikan kepuasan pada diri peserta didik agar memiliki
nilai-nilai yang ideal, supaya hidup dengan baik dan terhindar dari nilai-nilai yang tidak
diinginkan.Nilai-nilai ideal ini bisa menimbulkan daya guna dan fungsi yang bermanfaat bagi
peserta didik dalam kelangsungan hidup menuju kesempurnaan, kenyamanan dan dijauhi dari
segala sesuatu yang menimbulkan kesengsaraan atau kerugian

Tugas ketiga dimensi tersebut merupakan kerangkah dalam perumusan kurikulum


pendidikan islam. Dari berbagai macam filsafat pada dasarnya memberikan khasana
intelektual di bidang kurikulum pendidikan islam lainnya, semakin banyak pula kontribusi
teori dan konsep. Teori dan konsep yang ditimbulkan dari berbagai macam aliran filsafat

6
tidak dapat begitu saja diterima atau ditolak, namun diseleksi terlebih dahulu kemudian
hasilnya dimodifikasi pada khasana kurikulum pendidikan islam.

2. Asas Sosiologis

Memberikan dasar untuk menentukan apa saja yang akan dipelajari sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, kebudayaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Asas Organisatoris

Asas ini memberikan dasar-dasar dalam bentuk bagaimana bahan itu disusun, dan
bagaimana penentuan luas dan urutan mata pelajaran.

4. Asas Psikologis

Asas ini memberikan prinsip – prinsip tentang perkembangan anak didik dalam
berbagai aspeknya, serta cara menyampaikan bahan pelajaran agar dapat dipahami oleh anak
didik sesuai dengan perkembangan.

D. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam

Menurut Al-Taumi sebagaimana yang di kutip oleh Muhammad Zein dalam bukunya
“Materi filsafat pendidilan islam”, prinsip dasar yang harus dipegengi dalam menyusun
kurikulum pendidikan islam adalah:

1) Kurikulum pendidikan islam harus bertautan dengan agama,termasuk ajaran dan


nilainya.
2) Tujuan dan kandungan kurikulum pendidikan islam harus menyeluruh (universal)
3) Tujuan dan kandungan kyrikulum pendidikan islam harus adanya keseimbangan.
4) Kurikulum pendidikan islam harus berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan dan
kebutuhan anak didik serta alam lingkungan di mana anak didik tersebut hidup.
5) Kurikulum pendidikan islam harus dapat memelihara perbedaanindividu diantara anak
didik dalam bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan mereka.
6) Kurikulum pendidikan islam harus mengikuti perkembangan dan perubahan zaman,
filsafah, prinsip, dasar, tujuan dan metode pendidikan islam harus dapat memenuhi
tuntutan zaman.
7) Kurikulum pendidikan islam harus bertautan dengan pengalaman dan aktifitas anak
didik dalam masyarakat.

7
H.M. Arifin dalam bukunya “ Ilmu Pendidikan Islam” mengemukakan empat prinsip dalam
penyusunan kurikulum pendidikan islam yaitu:

1) Kurikulum pendidikan yang sejalan dengan idealitas islami adalah kurikulum yang
mengandung materi (bahan) ilmu pengetahuan yang mampu berfungsi sebagai alat
untuk tujuan hidup islami.
2) Untuk berfungsi alat yang efektif mencapai tujuan tersebut, kurikulum harus
nengandung tata nlai islami yang intrinsik dan ekstrinsik mampu merealisasikantujuan
pendidikan islam.
3) Kurikulum yang bercirikan islami itu diproses melalui metode yang sesuai dengan
nilai yang terkandung di dalam tujuan pendidikan islam
4) Antara kurikulum, metode, dan tujuan pendidikan islam harus saling menjiwai dalam
proses mencapai produk bercita-citakan menurut ajaran islam.

E. Isi Kurikulum Pendidikan Islam

Cakupan bahan pengajaran yang ada dalam suatu kurikulum kini terus semakin luas
atau mengalami perkembangan karena tuntutan dari kemajuan ilmu pengetahuan,
kebudayaan, tekhnologi yang terjadi di dalam masyarakat, dan beban yang diberikan pada
sekolah.

Berdasarkan tuntutan perkembangan itu maka para perancang menetapakan cakupan


kurikulum meliputi 4 bagian yaitunya :

1) Tujuan merupakan arah, sasaran, target yang akan dicapai melalui proses belajar
mengajar.
2) Isi merupakan bagian yang berisi pengetahuan, informasi, data, aktifitas, dan
pengalaman yang diajarkan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.
3) Metode merupakan cara yang digunakan guru atau dosen kepada peserta didik untuk
menyampaikan mata pelajaran agar mudah dimengerti.
4) Evaluasi merupakan cara yang dilakukan guru untuk melakukan penilaian dan
pengukuran atas hasil mata pelajaran.

8
Untuk menentukan kualifikasi isi kurikulum pendidikan islam dibutuhkan syarat yang
perlu diajukan dalam perumusan yaitu:

a) Materi yang disusun tidak menyalahi fitrah manusia,


b) Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan islam,
c) Disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan usia peserta didik,
d) Membawa peserta didik kepada objek empiris dan praktik langsung,
e) Penyusunan bersifat integral, terorganisasi,
f) Materi sesuai dengan masalah mutakhir yang sedang dibicarakan,
g) Adanya metode yang sesuai,
h) Materi yang diajarkan berhubungan dengan peserta didik nantinya.,
i) Memperhatikan aspek sosial,
j) Punya pengaruh positif,
k) Memperhitungkan waktu, tempat,
l) Adanya ilmu alat ayng mempelajari ilmu lain.

Setelah syarat itu dipenuhi disusunlah isi kurikulum pendidikan. Isi kurikulum
menurut Ibnu Khaldum terbagi jadi 2 tingkatan:

1) Tingkatan Pemula

Materi kurikulum difokuskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah

2) Tingkatan Atas

Tingkatan ini punya 2 klasifikasi:

 Ilmu yang berkaitan dengan zatnya


 Ilmu yang berkaitan dengan ilmu lain seperti ilmu bahasa, matematika, mantiq

Menurut Al-Ghazali klasifikasi isi kurikulum pada 3 kelompok yaitu:

1) Kelompok menurut kuantitas yang mempelajari

Ilmu fardhu ‘ain yaitu ilmu yang harus diketahui oleh setiap muslim yang bersumber
dari Al-Qur’an dan As-SunnahIlmu fardhu kifayah yaitu ilmu yang cukup dipelajari oleh
sebagian orang muslim saja misalnya kedokteran, pertanian dan lainnya

9
2) Kelompok menurut fungsinya

Ilmu tercela adalah ilmu yang tidak berguna untuk masalah dunia maupun akhirat
serta mendatangkan kerusakanIlmu terpuji adalah ilmu agama yang dapat mensucikan jiwa
dan menghindari hal-hal yang buruk, serta ilmu yang dapat mendekatkan diri pada allah. Ilmu
terpuji dalam batasan tertentu tidak bolaeh dipelajari secara mendalam karena akan
mendatangkan ateis.

3) Kelompok menurut sumbernya

Ilmu Syar’iyah adalah ilmu-ilmu yang didapat dari wahyu ilahi dan sabda nabi. Ilmu
‘Aqliyah adalah ilmu yang berasal dari akal pikiran setelah mengadakan eksperimen dan
akulturas.Allah berfirman dalam Q.S. Fushshilat ayat 53 mengenai isi kurikulum yang
artinya:“Kami akan memeperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan kami disegenap
ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran iu adalah
benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu”

Ayat tersebut terkandung 3 isi kurikulum pendidikan islam yaitunya:

1. Isi kurikulum berdasarkan pada ketuhanan


2. Isi kurikulum berorientasi pada manusia
3. Isi kurikulum berorientasi pada alam.

BAB III

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kurikulum merupakan cakupan sejumlah mata pelajaran yang harus dilalui oleh
pendidik dan anak didik sesuai tujuannya untuk tingkat tertentu yaitu untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka dimanapun usaha itu
dilakukan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
2. Filsafat pendidikan islam berperan sebagai penentu tujuan umum pendidikan,
memberikan arah bagi tercapainya tujuan pendidikan islam, sehingga kurikulum
mengandung nilai-nilai yang diyakini kebenarannya.
3. Asas –asas kurikulum,meliputi:
 Asas Filosofis.
 Asas Sosiologis.
 Asas Organisatoris.
 Asas Psikologis.
4. Kurikulum pendidikan islam mempunyai ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan
kurikulum yang lain dan senantiasa bersifat dinamis, terus mengalami perkembangan
seiring dengan perkembangan zaman, akan tetapi asas, materi dan prinsip
penyusunan kurikulum tetap bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini sesungguhnya masi banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu, kritik dan masukan yang sifatnya membangan sangat penulis
butuhkah dari berbagai pihak, terutama Dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran disertai
teman-teman sekelas dengan tujuan untuk melingkapi penyusunan malalah ini lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nugiyantoro, Burhan, ,Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah .Sebuah Pengantar


Teoritis Dan Pelaksanaan , BPFE ,Yogyakarta: 1980

Al-Rasy Nata,Abudin. Filsafat Pendidikan Islam 1. Logos Wacana Ilmu, Jakarta: 1997.

Suharto,Toto, Filsafat Pendidikan Islam, Ar-Ruz Media, Yogyakarta: 2006

Idin dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan Histories, Teoritis, dan
Praktis, Ciputat Press, Ciputat : 2005

Arifin, H.M. T.th, Filsafat Pendidikan Islam, cet.ke-4, Bumi Aksara Jakarta

Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta : 2005

Uman Cholil, Ikhtisar Ilmu Pendidikan Islam, Surabaya: Duta Aksara,1998

Muhaimin & Mujib Abdul, Pemikiran Pendidikan Islam : Kajian Filosofis dan Kerangkah
Dasar Oprasionalnya cet.ke 1, Trigenda Karya, Bandung: 1993

12

Anda mungkin juga menyukai