Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
DISUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NyA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam dengan judul “Esensi Kurikulum dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Islam”
Makalah ini sudah penulis susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut,Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum...............................................................................................2
B. Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam......................................................................4
C. Asas-asas kurikulum pendidikan Islam...................................................................6
D. Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan Islam...........................................................7
E. Isi kurikulum pendidikan Islam...............................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia diciptakan Allah SWT begitu mulia, karena selain bentuk yang sempurna
manusia juga dibekali piranti-piranti berupa akal, fitrah, qolbu, dan nafsu sehingga ia mampu
mentransformasikan segala anugerah itu untuk dapat mengaktualisasikan diri dalam
mencapai kesempurnaan sebagai khalifah di muka bumi. Untuk dapat mencapai itu semua
manusia butuh proses atau kegiatan yang ilmiah yaitu pendidikan.
Pendidikan merupakan bentuk usaha sadar dan terencana yang berfungsi untuk
mengembangkan potensi yang ada pada manusia agar bisa digunakan untuk kesempurnaan
hidupnya dimasa depan nanti. Jika dilihat dalam perspektif Islam adalah untuk membentuk
manusia menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) dan menciptakan bentuk masyarakat yang
ideal dimasa depan. Dari istilah insan kamil ini maka segala aspek dalam pendidikan haruslah
sesuai dengan idealitas Islam.
Setiap kegiatan yang akan dilakukan apa lagi untuk mencapai sesuatu dari yang
dilakukan tersebut memerlukan suatu perencanaan atau pengorganisasian yang dilaksanakan
secara sistematis dan terstruktur. Demikian juga dalam suatu pendidikan baik jenis dan
jenjangnya pasti memerlukan suatu program yang terencana dan sistematis sehingga dapat
menghantarkan pada tujuan yang diinginkan, yang proses perencanaan ini dalam istilah
pendidikan disebut dengan kurikulum.
Dalam kurikulum, tidak hanya dijabarkan serangkaian ilmu pengetahuan yang harus
diajarkan oleh pendidik kepada anak didiik, tetapi juga segalah kegiatan yang bersifat
kependidikan yang dipandang perlu karena mempunyai pengaruh terhadap anak didik dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan islam. Disamping itu, kurikulum juga hendaknya dapat
dijadikan ukuran kwalitas proses dan keluaran pendidikan sehingga dalam kurikulum sekolah
telah tergambar berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diharapkan
dimiliki setiap lulusan sekolah.
Salah satu tugas dari filsafat pendidikan islam adalah memberikan arah bagi
tercapainya tujuan pendidikan islam. Tujuan pendidikan islam yang akan dicapai harus
direncanakan atau di programkan melalui kurikulum. Oleh karena itu kurikulum merupakan
1
faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan pada lembaga pendidikan islam. Dengan
demikian akan menjadi jelas dan terencana tentang bagaimana dan apa yang harus
diterapkan dalam proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kurikulum
2. Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
3. Asas- Asas Kurikulum Pendidikan Islam
4. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
5. Isi kurikum Pendidikan Islam
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa latin, curriculum yang berarti bahan
pengajaran. Ada yang mengatakan berasal dari bahasa prancis courier yang berarti berlari.
Ada pula yang mengatakan kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu “curir” yang artinya
pelari dan “curere” yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Jika dikaitkan dengan
pendidikan, kurikulum ini berarti bahan pengajaran, sedangkan dalam kosa kata bahasa Arab
istilah kurikulum dikenal dengan “manhaj” yang berarti jalan terang yang dilalui oleh
manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Jika dikaitkan dengan pendidikan berarti jalan
terang yang dilalui pendidik dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mereka.
Sedangkan secara terminologi, pengertian kurikulum dapat kita lihat atau baca dari
para ahli berikut ini:
a) Crow and Crow : Kurikulum adalah rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata
pelajaran yang disusun secara sistematis sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu
program pendidikan tertentu.
b) Saylor Alexander (dikutip S. Nasution) : Kurikulum bukan hanya memuat sejumlah
mata pelajaran, akan tetapi termasuk juga didalamnya segala usaha sekolah untuk
mencapai tujuan yang diinginkan baik di lingkungan sekolah maupun diluar
lingkungan sekolah.
c) Hasan langgulung : Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan,
sosial, olahraga, dan kesenian baik yang dilaksanakan dilingkup sekolah maupun
diluar lingkungan sekolah.
d) UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa
kurikulum seperangkat rencana dan peratutan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum itu merupakan
salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan. Jadi kurikulum
merupakan alat dalam pencapaian tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksaan pembelajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
3
Dengan demikian, pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan
program pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang studi dan
kegiatan belajar saja. Akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang
diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang pelaksaannya bukan
hanya disekolah, tapi juga diluar sekolah.
Dalam pengajaran biasanya hanya terfokus pada ruang kelas saja, tapi dengan
perkembangan yang terjadi saat ini sumber pendidikan dapat diperoleh dari berbagai hal
diluar kelas seperti perpustakaan, museum, majalah, televisi, surat kabar, radio dan yang
lebih memudahkan lagi adalah internet yang segala sesuatunya ada informasi didalamnya.
Jadi kurikulum juga harus mempertimbangkan hal itu agar peserta didik bisa terus
mengikuti perkembangan dari suatu ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan dan lain
sebagainya yang ada diluar dari sekolah agar tidak dicap sebagai siswa yang gagal akan
perkembangan zaman.
Secara umum, kurikulum tersusun dengan beberapa aspek utama yang menjadi
cirrinya. Hasan Langgulung mengungkapkan empat ciri-ciri utama dari kurikulum, yaitu:
Berangkat dari ke kempat hal yang menjadi aspek pokok kurikulum, maka jika
dikaitkan dengan filsafat pendidikan yang dikembangkan pada pendidikan islam tentu semua
akan menyatu dan terpadu dengan ajaran islam itu sendiri. Pendidikan yang merupakan suatu
proses memanusiaan manusia pada hakekatnya adalah sebuah upaya untuk meningkatkan
kualitas manusia. Oleh karena itu, setiap proses pendidikan akan berusaha mengembangkan
seluas-luasnya potensi individu sebagai sebuah elemen penting untuk mengembangkan dan
mengubah masyarakat (agent of change). Dalam upaya itu, setiap proses pendidikan
4
membutuhkan seperangkat sistem yang mampu mentransformasi pengetahuan, pemahaman,
dan perilaku peserta didik. Dan salah satu komponen operasional pendidikan sebagai sistem
adalah kurikulum, dimana ketika kata itu dikatakan, maka akan mengandung pengertian
bahwa materi yang diajarkan atau dididikkan telah tersusun secara sistematik dengan tujuan
yang hendak dicapai.
Omar Mohammad al- Toumy al- Syaibany menyebutkan lima ciri kurikulum
pendidikan islam sebagai berikut;
Agama dan akhlak seharusnya diambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta contoh-
contoh dari orang terdahulu yang sholeh.
5
5) Mempertimbangkan perbedaan-perbedaan kebudayaan yang sering terdapat di tengah
manusia karena perbedaan tempat dan perbedaan zaman. Kurikulum dirancang sesuai
kebudayaan.[6]
C. Asas-Asas Kurikulum
1. Asas Filosofis
6
tidak dapat begitu saja diterima atau ditolak, namun diseleksi terlebih dahulu kemudian
hasilnya dimodifikasi pada khasana kurikulum pendidikan islam.
2. Asas Sosiologis
Memberikan dasar untuk menentukan apa saja yang akan dipelajari sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, kebudayaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Asas Organisatoris
Asas ini memberikan dasar-dasar dalam bentuk bagaimana bahan itu disusun, dan
bagaimana penentuan luas dan urutan mata pelajaran.
4. Asas Psikologis
Asas ini memberikan prinsip – prinsip tentang perkembangan anak didik dalam
berbagai aspeknya, serta cara menyampaikan bahan pelajaran agar dapat dipahami oleh anak
didik sesuai dengan perkembangan.
Menurut Al-Taumi sebagaimana yang di kutip oleh Muhammad Zein dalam bukunya
“Materi filsafat pendidilan islam”, prinsip dasar yang harus dipegengi dalam menyusun
kurikulum pendidikan islam adalah:
7
H.M. Arifin dalam bukunya “ Ilmu Pendidikan Islam” mengemukakan empat prinsip dalam
penyusunan kurikulum pendidikan islam yaitu:
1) Kurikulum pendidikan yang sejalan dengan idealitas islami adalah kurikulum yang
mengandung materi (bahan) ilmu pengetahuan yang mampu berfungsi sebagai alat
untuk tujuan hidup islami.
2) Untuk berfungsi alat yang efektif mencapai tujuan tersebut, kurikulum harus
nengandung tata nlai islami yang intrinsik dan ekstrinsik mampu merealisasikantujuan
pendidikan islam.
3) Kurikulum yang bercirikan islami itu diproses melalui metode yang sesuai dengan
nilai yang terkandung di dalam tujuan pendidikan islam
4) Antara kurikulum, metode, dan tujuan pendidikan islam harus saling menjiwai dalam
proses mencapai produk bercita-citakan menurut ajaran islam.
Cakupan bahan pengajaran yang ada dalam suatu kurikulum kini terus semakin luas
atau mengalami perkembangan karena tuntutan dari kemajuan ilmu pengetahuan,
kebudayaan, tekhnologi yang terjadi di dalam masyarakat, dan beban yang diberikan pada
sekolah.
1) Tujuan merupakan arah, sasaran, target yang akan dicapai melalui proses belajar
mengajar.
2) Isi merupakan bagian yang berisi pengetahuan, informasi, data, aktifitas, dan
pengalaman yang diajarkan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.
3) Metode merupakan cara yang digunakan guru atau dosen kepada peserta didik untuk
menyampaikan mata pelajaran agar mudah dimengerti.
4) Evaluasi merupakan cara yang dilakukan guru untuk melakukan penilaian dan
pengukuran atas hasil mata pelajaran.
8
Untuk menentukan kualifikasi isi kurikulum pendidikan islam dibutuhkan syarat yang
perlu diajukan dalam perumusan yaitu:
Setelah syarat itu dipenuhi disusunlah isi kurikulum pendidikan. Isi kurikulum
menurut Ibnu Khaldum terbagi jadi 2 tingkatan:
1) Tingkatan Pemula
2) Tingkatan Atas
Ilmu fardhu ‘ain yaitu ilmu yang harus diketahui oleh setiap muslim yang bersumber
dari Al-Qur’an dan As-SunnahIlmu fardhu kifayah yaitu ilmu yang cukup dipelajari oleh
sebagian orang muslim saja misalnya kedokteran, pertanian dan lainnya
9
2) Kelompok menurut fungsinya
Ilmu tercela adalah ilmu yang tidak berguna untuk masalah dunia maupun akhirat
serta mendatangkan kerusakanIlmu terpuji adalah ilmu agama yang dapat mensucikan jiwa
dan menghindari hal-hal yang buruk, serta ilmu yang dapat mendekatkan diri pada allah. Ilmu
terpuji dalam batasan tertentu tidak bolaeh dipelajari secara mendalam karena akan
mendatangkan ateis.
Ilmu Syar’iyah adalah ilmu-ilmu yang didapat dari wahyu ilahi dan sabda nabi. Ilmu
‘Aqliyah adalah ilmu yang berasal dari akal pikiran setelah mengadakan eksperimen dan
akulturas.Allah berfirman dalam Q.S. Fushshilat ayat 53 mengenai isi kurikulum yang
artinya:“Kami akan memeperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan kami disegenap
ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran iu adalah
benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu”
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum merupakan cakupan sejumlah mata pelajaran yang harus dilalui oleh
pendidik dan anak didik sesuai tujuannya untuk tingkat tertentu yaitu untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka dimanapun usaha itu
dilakukan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
2. Filsafat pendidikan islam berperan sebagai penentu tujuan umum pendidikan,
memberikan arah bagi tercapainya tujuan pendidikan islam, sehingga kurikulum
mengandung nilai-nilai yang diyakini kebenarannya.
3. Asas –asas kurikulum,meliputi:
Asas Filosofis.
Asas Sosiologis.
Asas Organisatoris.
Asas Psikologis.
4. Kurikulum pendidikan islam mempunyai ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan
kurikulum yang lain dan senantiasa bersifat dinamis, terus mengalami perkembangan
seiring dengan perkembangan zaman, akan tetapi asas, materi dan prinsip
penyusunan kurikulum tetap bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini sesungguhnya masi banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu, kritik dan masukan yang sifatnya membangan sangat penulis
butuhkah dari berbagai pihak, terutama Dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran disertai
teman-teman sekelas dengan tujuan untuk melingkapi penyusunan malalah ini lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Al-Rasy Nata,Abudin. Filsafat Pendidikan Islam 1. Logos Wacana Ilmu, Jakarta: 1997.
Idin dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan Histories, Teoritis, dan
Praktis, Ciputat Press, Ciputat : 2005
Arifin, H.M. T.th, Filsafat Pendidikan Islam, cet.ke-4, Bumi Aksara Jakarta
Muhaimin & Mujib Abdul, Pemikiran Pendidikan Islam : Kajian Filosofis dan Kerangkah
Dasar Oprasionalnya cet.ke 1, Trigenda Karya, Bandung: 1993
12