Anda di halaman 1dari 11

KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok dari


Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen pengampu:
Yudi Irfan Daniel, H., S.Sos.I., M.Ag.

Disusun oleh:
Nina Solihah (1212020184)
M. Ilham Mardiansyah (1212020163)
Nurul Hidayah Nobisa (1212020196)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena berkat rahmat nya kita bisa
membuat makalah ini sampai selesai. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih banyak
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya dan juga kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Yudi Irfan Daniel, H., S.Sos.I., M.Ag selaku dosen mata kuliah
Ilmu Pendidikan Islam.
Semoga dengan membaca makalah ini para pembaca bisa menambah wawasan dan
pengalaman terutama mengenai kurikulum dalam pendidikan islam.
Bagi kami para penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah
ini dikarenakan kurangnya atau keterbatasan pengetahuan kami. Maka dari itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang positif dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 16 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I .......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
BAB II ......................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
A. Pengertian Kurikulum ......................................................................................... 2
B. Tujuan Kurikulum ............................................................................................... 2
C. Kurikulum Pendidikan Islam .............................................................................. 3
D. Metode Kurikulum Pendidikan Islam ................................................................. 3
E. Konsep Kurikulum Pendidikan Islam ................................................................. 4
F. Materi Kurikulum Pendidikan Islam ................................................................... 5
G. Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam ............................................................... 5
BAB III ....................................................................................................................... 7
PENUTUP .................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan unsur penting dalam setiap bentuk dan model pendidikan yang
ada dimana pun, tanpa adanya kurikulum sangat sulit bahkan tidak mungkin bagi para
perencana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang direncananya, memgingat
pentingnya peranan kurikulum dalam mensukseskan program belajar mengajar, maka
kurikulum perlu dipahami dengan baik oleh semua unsur yang terlibat dalam pengelolaan
pendidikan terutama para pendidik atau guru (Silahuddin, 2014: 333-334).
Selama ini kita mengenal kurikulum sebagai sebuah alat yang menjadi dasar
penyelenggaraan pendidikan saja. Namun, jika kita mengkaji lebih jauh lagi kurikulum
memliki sebuah konsep yang sangat kompleks dalam dunia pendidikan. Kurikulum
memiliki arti sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku dalam jangka waktu tertentu dan
perlu perubahan agar sesuai dengan perkembangan zaman (Silahuddin, 2014: 333). Di
Indonesia perubahan kurikulum sudah beberapa kali mengalami perubahan.
Merujuk berbagai uraian di atas, pembahasan pada makalah ini akan menguraikan
konsep kurikulum dan kurikulum pendidikan Islam yang diangkat dari beberapa teori dari
para ahli sehingga nantinya pembaca akan mengetahui apa itu kurikulum dan kurikulum
pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang
kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2. Apa tujuan dari kurikulum?
3. Apa yang dimaksud dengan kurikulum pendidikan Islam?
4. Apa isi materi dari kurikulum pendidikan Islam?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka penulis memiliki beberapa tujuan penulisan
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari kurikulum
2. Untuk mengetahui tujuan dari kurikulum
3. Untuk mengetahui definisi dari kurikulum dalam pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui isi materi dari kurikulum dalam pendidikan Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu kata curir dan currere
yang merupakan istilah bagi tempat berpacu, berlari, dari sebuah perlombaan yang telah
dibentuk semacam rute pacuan yang harus dilalui oleh para kompetitor sebuah
perlombaan. Dengan kata lain, rute tersebut harus dipatuhi dan dilalui oleh para
kompetitor sebuah perlombaan. Konsekuensinya adalah, siapapun yang mengikuti
kompetisi harus mematuhi rute currere tersebut.
Dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum ditafsirkan dalam pengertian yang
berbeda-beda oleh para ahli. Kurikulum dalam dunia pendidikan seperti kata Ronald C.
Doll:
“Kurikulum sekolah adalah muatan proses, baik formal maupun informal yang
diperuntukkan bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman,
mengembangkan keahlian dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan
sekolah”. Sedangkan Maurice Dulton mengatakan “Kurikulum dipahami sebagai
pengalaman-pengalaman yang didapatkan oleh pembelajar di bawah naungan sekolah”.
Dari beberapa definisi tersebut kurikulum dapat dimaknai dalam tiga konteks, yaitu
sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, sebagai
pengalaman belajar, dan sebagai rencana program belajar. 1
Jadi kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar
dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara
sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan. 2
B. Tujuan Kurikulum
Pendidikan adalah aktivitas yang dilakukan dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai,
sehingga pendidikan dilakukan dengan suatu perencanaan yang matang. Tujuan
pendidikan itu sendiri memiliki dua fungsi, memberi arah dan merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. 3
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka

1
Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Bahan Ajar Dalam
Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012).
2
Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004).
3
Umar Tirtaraharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005).

2
dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari
kurikulum. 4
Tujuan kurikulum pada dasarnya merumuskan tujuan menentukan strategi
menyeluruh tentang cara pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,
serta menentukan hirarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan yang diperlukan. 5
C. Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu rancangan atau program studi yang
berhubungan dengan materi atau pelajaran Islam, tujuan proses pembelajaran, metode
dan pendekatan, serta bentuk evaluasinya. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan
kurikulum pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani dan
mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (menyeluruh) (Mujtahid, 2011).
Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa kegiatan,
pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak
didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Atau dengan kata lain kurikulum
pendidikan Islam adalah semua aktivitas, pengetahuan dan pengalaman yang dengan
sengaja dan secara sistematis diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka
tujuan pendidikan Islam. Berdasarkan keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan
Islam itu merupakan satu komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai
tujuan. Ini bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan agama (pendidikan Islam)
diperlukan adanya kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan
bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan
kemampuan pelajar. 6
Dalam kurikulum pendidikan Islam, materi kurikulum yang berupa ilmu pengetahuan,
secara garis besar dikelompokkan menjadi dua macam menurut sumbernya, yaitu ilmu
abadi dan ilmu yang di cari dengan akal. Dari dua jenis pengetahuan ini hanya
pengetahuan bentuk terakhir yang dipelajari melalui falsafah dan model kurikulum barat.
Sedangkan wahyu hanya diajarkan di sekolah agama atau sekolah-sekolah non formal
ataupun ditempelkan dalam kurikulum sekolah umum, sebagai mata pelajaran tambahan,
bukan dasar. Padahal menurut konsepsi Islam agar kurikulum itu bersifat Islam haruslah
konsep Islam berpadu dengan pelajaran lain. 7
D. Metode Kurikulum Pendidikan Islam
Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang membermaknakan materi
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat dipahami atau
diserap oleh peserta didik menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap

4
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya 2013).
5
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung:
Remaja Rosdakarya 2003).
6
Noorzanah, Konsep Kurikulum Dalam Pendidikan Islam, Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI
Kalimantan Volume 15 No.28 Oktober 2017.
7
Khaeruddin dan Mahfudz Junaedi dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan
Implementasinya di Madrasah, (Yogyakarta: Pilar Media 2007).

3
tingkah lakunya. Antara metode, kurikulum (materi) dan tujuan pendidikan Islam
mengandung relevansi ideal dan oprasional dalam proses kependidikan. Oleh karena itu
proses kependidikan Islam mengandung makna internalisasi dan transformasi nilai-nilai
Islam ke dalam pribadi peserta didik dalam upaya membentuk pribadi muslim yang
beriman bertakwa dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu kepada tuntunan
agama dan tuntutan kebutuhan hidup bermasyarakat.
Menurut M. Arifin sebagai salah satu komponen oprasional Ilmu Pendidikan Islam,
metode harus mengandung potensi yang bersifat mengarahkan materi pelajaran kepada
tujuan pendidikan yang hendak dicapai melalui proses tahap demi tahap, baik dalam
kelembagaan formal maupun yang non formal ataupun yang informal.
Dan Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, ada tiga nilai yang terkandung dalam
tujuan pendidikan Islam yang akan direalisasikan melalui metode yang mengandung
watak dan relevansi tersebut, yaitu: 8
1. Membentuk peserta didik menjadi hamba Allah yang mengabdi kepada-Nya
semata.
2. Bernilai edukatif yang mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits.
3. Berkaitan dengan motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Quran yang
disebut pahala dan siksaan.

E. Konsep Kurikulum Pendidikan Islam


Sebelum dibicarakan lebih lanjut tentang materi pendidikan Islam, terlebih dahulu
dibicarakan konsep pendidikan Islam, yaitu:
1. Pendidikan Sebagai Alat Untuk Pemindahan Nilai-nilai Budaya
Pendidikan berarti ditujukan untuk melaksanakan transformasi nilainilai
kebudayaan Islam dari suatu generasi kepada generasi berikutnya.
2. Pendidikan Mengandung Makna Proses Latihan
Pendidikan ditujukan untuk pengembangan potensi-potensi individu, berarti harus
mampu menanamkan nilai-nilai absolut yang tidak dapat berubah dalam berbagai
ruang dan waktu.
3. Pendidikan Mengandung Nilai-Nilai Absolut Dalam Ajaran Islam
Untuk yang terakhir ini disebut sebagai bagian inti dari ajaran Islam.
Pemikiran tentang materi atau konten pendidikan Islam secara umum dewasa ini lebih
cenderung lahir dari persoalan kebutuhan yang seharusnya diberikan kepada siswa. Untuk
mengidentifikasi kebutuhan ini, ahli-ahli pendidik menerjemahkan materi atau content
dalam bentuk yang lebih konkret.
Dari sudut perspektif kebutuhan, pemikir-pemikir Islam dewasa ini juga mengaitkan
persoalan materi pendidikan dari sudut kebutuhan umat yang mau tidak mau harus
dijabarkan dalam kurikulum pendidikan Islam. Masalah adanya dirasakan
ketidakseimbangan antara pendidikan Islam di satu pihak dan pengembangan budaya
Islam di kalangan umat di pihak lain adalah menjadi kesenjangan yang perlu dicarikan

8
M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tunjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara 1991).

4
solusinya dari pengembangan materi pendidikan Islam. Pemikir-pemikir Islam berusaha
untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan memikirkan kembali profil materi
pendidikan Islam sebagai alat strategis untuk pengembangan budaya Islam tersebut
melalui dukungan proses kurikulum dalam semua perangkat dan tahapan-tahapannya
(Langgulung, t.th.: 135). 9
F. Materi Kurikulum Pendidikan Islam
Menurut Langgulung, isi (materi) kurikulum Pendidikan Islami dapat dikelompokkan
menjadi dua sudut pandang yaitu eksternal, artinya segi ilmu yang dikembangkan oleh
Barat, dan internal yakni upaya-upaya yang dilakukan oleh Pendidikan Islami.
1. Secara Eksternal,
Mengembangkan pengetahuan empiris yang cenderung menyisihkan moral atau
agama, sebaliknya mengagungkan rasio atau akal manusia. Selanjutnya core
curriculum pendidikan Barat adalah IPTEK yang cenderung mengesampingkan
hati nurani dan bersifat “value free”. (Langgulung, 1986).
2. Secara Internal
Dapat dipilih dari tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang spiritual, psikologis,
dan sosiologis, yang diisi dengan tauhid, Alquran, hadis dan sejarah peradaban
Islam. Berdasarkan pada dua sudut pandang tersebut maka perumusan ilmu
pengetahuan harus didasarkan pada dua sumber, yaitu akal dan wahyu. Di
samping itu ilmu pengetahuan (materi kurikulum) harus sesuai dengan fitrah
manusia. 10
Namun, yang amat perlu untuk digaris bawahi adalah bahwa materi pendidikan
sebenarnya tidak hanya perlu dimaknai dalam arti penjumlahan ilmu pengetahuan, nilai
dan ketrampilan sebagaimana telah dikemukakan di atas. Pengembangan materi
pendidikan Islam bukanlah sekedar untuk menggabungkan muatan materi pendidikan
agama dan umum seperti yang disinggung atau banyak dilakukan banyak orang.
Pemahaman seperti ini justru dapat membawa muatan kurikulum pendidikan Islam di
damping sangat padat, tetapi juga mengakibatkan para siswa merasa susah untuk
mengikuti materi tersebut.
Yang perlu disadari adalah bagaimana menciptakan formulasi rancangan materi
pendidikan dan pembelajaran yang secara kualitatif mampu membangun nilai-nilai
Islami. Semua bentuk pengetahuan, ketrampilan dan nilai yang dipelajari dapat
diinternalisasi dari sisi keislaman. Oleh karena itu, tuntutan utama dalam pengembangan
materi pendidikan Islam, bukanlah materi yang padat, lebih dari itu adalah kemampuan-
kemampuan yang membawa siswa menguasai ketrampilan hidup (life skill) yang Islami. 11
G. Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam
Untuk menentukan hasil atau proses dari sebuah kegiatan dan aktivitas memerlukan
apa yang disebut dengan evaluasi. Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri
9
Irpan Abd. Gafar, Kurikulum Dan Materi Pendidikan Islam, Jurnal Hunafa Vol. 3 No. 1 Maret 2006.
10
Badruzaman, Hafidhuddin, Mujahidin, Pendidikan Islami Dalam Pemikiran Hasan Langgulung,
Jurnal Pendidikan Islam: Ta’dibuna Vol. 7, No. 1, April 2018.
11
Irpan Abd. Gafar, Kurikulum Dan Materi Pendidikan Islam, Jurnal Hunafa Vol. 3 No. 1 Maret 2006.

5
siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri siswa. Hasil evaluasi
mempunyai makna bagi berbagai pihak. Evaluasi bermakna untuk semua komponen
proses pengajaran terutama siswa, guru, orangtua, masyarakat dan sekolah atau kampus
itu sendiri. Dari hasil evaluasi ini sangat menentukan langkah serta kebijakan yang akan
direncanakan berikutnya.
Evaluasi kurikulum pendidikan agama Islam tidak hanya diukur dengan alat atau
instrumen test tulis, melainkan dapat dilihat dari segi performance akhlak dan
tindakannya. Sebenarnya pendidikan agama Islam justru mudah dilihat dari domain
afektif dan psikomotornya daripada kognitifnya, walaupun kognitif juga penting
(Mujtahid 2011). 12

12
Noorzanah, Konsep Kurikulum Dalam Pendidikan Islam, Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI
Kalimantan Volume 15 No.28 Oktober 2017.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang sudah kita baca di atas, dapat dismpulkan bahwa kurikulum secara
etimologi yaitu berasal dari bahasa Yunani yaitu kata curir dan currere yang merupakan
istilah bagi tempat berpacu, berlari, dari sebuah perlombaan. Sedangkan menurut bahasa
yaitu suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar
norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi
tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum bertujuan untuk merumuskan tujuan menentukan strategi menyeluruh
tentang cara pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, serta
menentukan hirarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan yang diperlukan oleh pendidikan agar tercapainya tujuan
pendidikan.
Didalam pendidkan Islam pun terdapat kurikulum, kurikulum pendidikan Islam
merupakan bahan-bahan ajar pendidikan Islam berupa kegiatan, pengetahuan dan
pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak didik dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Dan berisikan materi pendidikan dan
pembelajaran yang secara kualitatif mampu membangun nilai-nilai Islami. Semua bentuk
pengetahuan, keterampilan dan nilai yang dipelajari dapat diinternalisasi dari sisi
keislaman.
B. Saran
Dengan adanya kurikulum, ini menjadikan suatu kejelasan untuk bisa mencapai suatu
tujuan pendidikan di Indonesia khususnya kurikulum pendidikan Islam. Sehingga proses-
proses pembelajaran dan pendidikan Islam pun dapat lebih jelas dan baik lagi untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (1991). Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis Dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.
Badruzaman, H. M. (2018). Pendidikan Islami dan Pemikiran Hasan Langgulung. Jurnal
Pendidikan Islam.
Dakir. (2004). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Gafar, I. A. (2006). Kurikulum Dan Materi Pendidikan Islam. Jurnal Hunafa.
Hamalik, O. (2013). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. bandung: Remaja
Rosdakarya.
Junaedi, K. d. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pilar Media.
Mudlofir, A. (2012). Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan
Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Noorzanah. (2017). Konsep Kurikulum Dalam Pendidikan Islam. Ittihad Jurnal
Kopertais.
Sula, U. T. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai