Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

HAKIKAT SILABUS

Makalah Ini di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Dengan Dosen Pengampu Debi Febianto, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Lisni NIM. 12211221059


Rika Dwi Ananta NIM. 12211221087
Rindi Yani NIM. 12211220286
Tarwiyatus Saniyah NIM. 12211221160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONEISA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan judul “Hakikat Silabus”
dengan Dosen Pengampu Debi Febianto, S.Pd, M.Pd.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami mengharapkan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

Pekanbaru, 23 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1


B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II PEMAHASAN.......................................................................... 3

A. Hakikat Silabus........................................................................... 3
B. Peraturan Kemendikbud.............................................................. 4
C. Komponen Silabus...................................................................... 5
D. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus................................. 6
E. Prinsip Pengembangan Silabus................................................... 17
F. Perubahan Terhadap Silabus....................................................... 18

BAB III PENUTUP............................................................................... 19

A. Kesimpulan.................................................................................. 19
B. Saran............................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Globalisasi bidang pendidikan perlu dipertimbangkan agar hasil
pendidikan nasional dapat bersaing dengan negara-negara maju. Upaya ini
mulai diwujudkan dengan diperkenalkannya konsep pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan desentralisasi. Desentralisasi pengelolaan
pendidikan ini diarahkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Landasan hukum ini mengamanatkan agar kurikulum pendidikan bagi
pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Hal di atas diwujudkan dalam pengembangan silabus dan
pelaksanaan yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan peserta didik,
keadaan sekolah dan kondisi daerah. Dengan demikian, sekolah dan
daerah memiliki kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal
yang akan diajarkan, pengekan, pengelolaan pengalaman belajar, cara
mengajar dan menilai keberhasilan suatu proses pembelajaran. Adanya
upaya untuk memberdayakan peran serta daerah dan masyarakat dalam
pengelolaan pendidikan, maka pemerintah memberla- kukan otonomi
bidang pendidikan yang terwujud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2000 Pasal 2 ayat (2) yang menyatakan bahwa Pemerintah Pusat
memiliki kewenangan dalam menyusun kurikulum dan penilaian hasil
belajar secara nasional. Dengan demikian, yang melatarbelakangi

1
penyusunan dan pengembangan silabus adalah Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat silabus?
2. Bagaimana peraturan kemendikbud terhadap silabus
3. Apa saja yang termasuk komponen silabus?
4. Bagaimana langkah-langkah pengembangan silabus?
5. Apa saja prinsip pengembangan silabus?
6. mengapa silabus mengalami perubahan?

C. Tujuan
1. Memahami tentang hakikat silabus
2. Mengetahui peraturan kemendikbud terhadap silabus
3. Mengetahui komponen silabus
4. Mengetahui langkah-langkah pengembangan silabus
5. Mengetahui prinsip pengembangan silabus
6. Mengatahui alasan silabus berubah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Silabus
Silabus merupakan suatu rencana yang mengatur kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar dari suatu
mata pelajaran atau mata kuliah. Mulyasa (2008:190) mengatakan silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu yang mencakup standar kompe-tensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian (Zubainur, Cut Morina, 2020).
Menurut Salim (1987) silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atau pokok-pokok isi/materi pembelajaran. Yulaelawati (2004)
menjelaskan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana serta
pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara
sistematis memuat komponen- komponen yang saling berkaitan, untuk
mencapai penguasaan kompetensi dasar. Sedangkan menurut Mulyasa
(2010) silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi

3
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.
Berdasarkan definisi silabus di atas dapat disimpulkan bahwa silabus
adalah seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok- pokok
pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dengan
berpedoman pada silabus diharapkan pendidik dapat mengajar berisi
petunjuk secara keseluruhan tentang tujuan pembelajaran, ruang lingkup
materi yang harus dipelajari peserta didik, kegiatan pembelajaran, media
pembelajaran dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses
pembelajaran kepada peserta didik. Dengan demikian, silabus dapat
disamakan pengertiannya dengan Garis-Garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) pada Kurikulum Tahun 1984/1994.

B. Peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


dan Teknologi
Dalam buku (Riyanti, Apriyani, 2022) guru (pendidik) harus
membuat perencanaan pembelajaran. Seorang pendidik adalah tenaga
profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan, dan menilai
proses pembelajaran. Hal tersebut dilandasi oleh dasar hukum yang tegas
dan jelas, yakni;
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas, bab XI, pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa
pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, bab IV, pasal 19 ayat (3)

4
menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Pada pasal 20 dinyatakan bahwa
perencanaan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22/2006 tentang
Standar isi, Nomor 22/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan,
Nomor 20/2007 tentang Standar Penilaian, dan Nomor 41/2007
tentang Standar Proses. Perencanaan pembelajaran adalah silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

C. Komponen Silabus
Komponen Silabus merupakan salah satu bentuk penjabaran
kurikulum, dalam buku (Sitepu, T., 2022). Produk pengembangan
kurikulum ini memuat pokok- pokok pikiran yang memberikan rambu-
rambu dalam menjawab pertanyaan mendasar dalam pembelajaran yaitu
kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta didik? Bagaimanakah
memfasilitasi peserta didik untuk menguasai kompetensi itu? Dan
bagaimanakah mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta
didik? Karenanya, komponen-komponen silabus sangat penting bagi guru
dalam pembelajaran. Adapun komponen-komponen silabus adalah:
1. Identitas Silabus Identitas silabus ini terdiri dari: nama sekolah,
mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu dalam satu semester
dan kompetensi inti.
2. Kompetensi Dasar (KD)
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Materi Pokok Pembelajaran
5. Kegiatan Pembelajaran

5
6. Penilaian Pembelajaran
7. Alokasi Waktu
8. Sumber Belajar / Media Pembelajaran.

D. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus


1. Mengisi Identitas Silabus
Identitas silabus terdiri dari: nama sekolah, mata pelajaran,
kelas/semester, alokasi waktu per semester dan kompetensi inti.
Untuk mengisi alokasi waktu, berpedoman kepada struktur
kurikulum dan minggu efektif per semester.
2. Menuliskan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar (KD) merupakan sejumlah kemampuan minimal
yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai
kompetensi inti (KI) mata pelajaran. Kompetensi dasar dipilih dari
yang tercantum dalam standar isi. Sebelum menentukan atau
memilih kompetensi dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji atau
menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran
dengan memperhatikan:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau
tingkat kesulitan kompetensi dasar.
b. Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran, di mana KI 3 dan 4 menjadi landasan
menuliskan KD dengan nomor urut 3.1.4.1.3.2,4.2.3.3,4.3;
3.4,4.4, dan seterusnya.
c. Keterkaitan kompetensi inti dan kompetensi dasar antar
mata pelajaran (tematik).
3. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Dalam merumuskan atau menentukan indikator perlu diperhatikan
kriteria-kriteria berikut:
a. Sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik.

6
b. Berkaitan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.
c. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari
(life skill)
d. Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta
didik secara utuh (ranah kognitif, psikomotorik, ranah
afektif).
e. Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan atau
media pembelajaran yang tersedia.
f. Dapat diukur, dapat dikuantifikasikan dan atau dapat
diamati.
g. Menggunakan kata kerja operasional (KKO).
4. Mengidentifikasikan Materi Pokok Pembelajaran
Dalam mengidentifikasikan materi pokok pembela-jaran perlu
mempertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan KI dan KD
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosio-nal, sosial
dan spiritual peserta didik.
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan atau kedalaman dan keluasan materi.
e. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan
lingkungan dan alokasi waktu.
f. Memperhatikan prinsip-prinsip: kesahihan (validity),
tingkat kepentingan (significance), kebermanfaatan
(utility), kelayakan dipelajari (learnability) dan menarik
minat (interest).
5. Menentukan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk membe-rikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antara peserta didik dengan pendidik, lingkungan dan sumber
belajar dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered).

7
Penen-tuan atau pemilihan kegiatan pembelajaran
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari,
mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan di bawah
bimbingan pendidik.
b. Mencerminkan cirri khas dalam pengembangan
kemampuan mata pelajaran.
c. Disesaikan dengan kemampuan peserta didik, sumber
belajar, sarana yang tersedia atau media pembelajaran.
d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu,
berpasangan, kelompok dan diskusi.
e. Memperhatikan pelayanan terhadap individual peserta
didik, seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang
keluarga, sosial ekonomi dan budaya serta masalah khusus.
6. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator:
a. Teknik Penilaian Cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh informasi tentang proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan peserta didik. Teknik
penilaian: tes dan nontes.
b. Bentuk Instrumen Bentuk instrument dapat berupa: tes
tulis, tes lisan, tes unjuk kerja, penugasan, observasi,
wawancara, portofolio dan penilaian diri.
c. Contoh Instrumen Apabila contoh instrumen penilaian tidak
cukup dalam kolom yang tersedia, maka boleh dibuat
dalam lampiran atau di RPP pastinya.
7. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu merupakan jumlah waktu (jam pelajaran) yang
dibutuhkan untuk ketercapaian suatu kompetensi dasar dengan
memperhatikan alokasi waktu mata pelajaran dalam struktur

8
kurikulum, minggu efektif dalam satu semester dan jumlah
kompetensi dasar per semester (lebih lanjut akan dibahas)
8. Menentukan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran yang dapat berupa: buku teks, buku
penunjang, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan
alam sekitar dan lainnya.

Komponen dan langkah-langkah pengembangan silabus apabila


diformatkan, maka sebagai berikut:

SILABUS KURIKULUM 2013


Nama Sekolah : SMP/SMA/SMK…..
Mata Pelajaran : Bahasa Dan Sastra Indonesia/…..
Kelas : VII/X
Semster : Ganjil/Genap
Alokasi Waktu :
Kompetensi Inti : 1…..
2…..
3…..
4…..

Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
Indokator Pembelajara Penilaian
Dasae Pokok Waktu Belajar
n

Latihan/Tugas
1. Jelaskan secara lisan atau tulisan tentang kompetensi inti!
2. Jelaskan secara lisan atau tulisan tentang indikator pencapaian
kompetensi dan hal-hal yang perlu diperhatikan!

9
3. Jelaskan secara lisan atau tulisan tentang kegiatan pembelajaran
dan hal-hal yang perlu diperhatikan!
4. Jelaskan secara lisan atau tulisan tentang penilaian!
5. Jelaskan secara lisan atau tulisan tentang sumber belajar atau media
pembelajaran

Contoh Silabus K-13

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VIII KURIKULUM 2013 EDISI


REVISI 2021

Alokasi Waktu: 6 jam pelajaran/minggu

K-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

K-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.

K-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.

K-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan

10
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan


sebagai berikut ini.

Kompetensi Materi Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu Pembelajaran
3.1 Menelaah  Struktur teks  Membaca  Tes Tulis ●  Buku
struktur berita berbagai
dan
(UH)  Youtube
sumber
kebahasaan - Kepala berita untuk  Penugasan
teks berita (lead) memahami (Tugas)
(mengemba - Tubuh berita struktur teks
ngkan dan berita,
memotivasi - Ekor berita kaidah
) yang  Kaidah- kebahasaan
didengar kaidah (bahasa
dan dibaca baku,
kebahasaan
berita kalimat
teks berita.
langsung,
konjungsi
bawah,
konjungsi
temporal
dan
kronologi,
keterangn
waktu, kata
kerja
mental)
yang
digunakan
dalam
menulis
bagian-
bagian teks
berita.

Materi Kegiatan Alokasi Sumber


Kompetnsi Dasar Penilaian
Pembelajaran Pembelajaran Waktu Pembelajaran

11
4.1Menyajikan ● Bahasa  Mendata  Tes Tulis ●  Buku
data, objek dari Kemendikbud
baku dan (UH)
informasi berbagai
dalam tidak baku  Penugasan  Youtube
sumber
bentuk (peng ayaan) tentag (Tugas)
berita berita,
secara lisan bahan,
dan tulis dan
dengan cara/langkah
memperhati -langkah
kan kegiatan
struktur, yang disusun
kebahasaan, menjadi teks
berita.

Atau aspek  Menulis


lisan (lafal, teks berita
intonasi, dengan
mimik, memperhati
kinesik). kan unsur-
unsur berita
dan pola
penyajianny
a.
 Membacaka
n teks berita
yang ditulis
3.2 Menelaah pola  Pola  Mendiskusi  Tes Tulis ●  Buku
penyajian dan penyajian kan ciri-ciri (UH) Kemendikbud
kebahasaan teks teks atau
iklan, slogan, atau  Penugasan  Youtube
iklan, komponen (Tugas)
poster (yang slogan, dan
membuat bangga atau kebahasaan
dan memotivasi) poster teks iklan,
dari berbagai
sumber yang
 Unsur- slogan, atau
unsur poster
dibaca dan berdasarkan
iklan,
didengar. teks iklan,
slogan,dan
poster. slogan, atau

12
4.2Menyajikan  Cara  Menganalisis  Tes Tulis ●  Buku
gagasan, menyusun langkah- (UH) Kemendikbud
pesan, teks iklan, langkah
ajakan slogan, penulisan  Penugasan  Youtube
dalam poster iklan, slogan (Tugas)
bentuk atau poster
iklan,  Merumuska
slogan, atau n konteks
poster iklan,
secara lisan slogan, atau
dan tulis poster sesuai
dengan
keperluan
untuk bahan
penulisan
slogan
dan/poster
 Menulis
iklan, slogan,
atau poster
berdasarkan

konteks
yang telah
dirumuskan
 Mempresentas
iklan-iklan,
slogan,
dan/atau
poster yang
ditulis
dengn
berbagai
variasi

3.3 Menelaah Ragam isi  Mendiskusika  Tes Tulis ●  Buku


teks eksplanasi teks n (UH) Paket
eksplanasi

Kompetensi Materi Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu Pembelajaran
berupa  Struktur teks komponen  Penugasan Bahasa
paparan dan Indonesi
kejadian eksplanasi kebahasaan (Tugas) a Kelas
suatu  Kaidah teks teks Kemendikbu
fenomena eksplanasi. eksplanasi. d
alam yang
diperdengar
.  Youtube
kan atau
dibaca.

13
4.3 Menyajikan Pola-pola  Mendata  Tes Tulis ●  Buku
informasi, peristiwa- Kemendikbu
(UH)
data dalam peristiwa
 Penugasan d
bentuk teks yang terjadi
eksplanasi di (Tugas)  Youtube
proses suatu lingkungan
fenomena peserta didik
secara lisan tinggal
dan sebagai
tulisdengan bahan
memperhati menulis teks
kan eksplanasi
struktur, Menulis teks
unsur eksplanasi
kebahasaan, sesuai
atau dengan
aspek lisan kerangka/pol
a yang telah
dirancang.
 Memajang
teks
eksplanasi
yang disusun

dan
ringkaannya

3.4 Menelaah  Struktur  Mendiskus  Tes Tulis ●  Buku


struktur dan dan unsur ikan Kemendikbud
(UH)
kebahasaan kebahasaan struktur,
teks persuasi  Penugasan  Youtube
teks persuasi kebahasaan
yang berupa (Tugas)
saran, ajakan,
 Menggunaka dan isi
n konjungsi teks
dan persuasi
pertimbangan supaya dan
tentang selagi
berbagai (pengayaan)
permasalahan
dibaca

14
4.4 Menyajikan  Cara  Mendata  Tes Tulis ●  Buku
teks persuasi menyajikan permasalaha Paket Bahasa
(UH)
(saran,
ajakan,
 Penyiapan n aktual
 Penugasan Indonesia
yang perlu KelasVIII
arahan,dan diangkat (Tugas)
 Struktur/ Kemendikbud
pertimbangan) untuk diberi
secara tulis kaidah masukan
 Youtube
dan lisan sebagai
dengan bahan
memperhatik menulis teks
an struktur, persuasi.
kebahasaan,
atau aspek
 Mendiskusik
lisan an cara
menyusun
teks persuasi
tentang
masalah
aktual
tertenu
dengan

Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi Sumber


Penilaian
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu Pembelajaran
ulasan memperhati
kan gagasan
utama,
alasan dan
bukti, saran,
arahan, atau
ajakan, serta
unsur
kebahasaan
yang
digunakan
 Menulis teks
persuasi
sesuai
dengan
memperhati
kan struktur
dan kaidah
kebahasaan
teks persuasi
 Mempresent
asikan teks
persuasi
yang ditulis.
3.5 Menelaah  Ungkapan  Mendiskusik  Tes Tulis ●  Buku
unsur buku
fiksidan  Unsur- an unsur (UH) Kemendikbud
kebahasaan  Youtube
nonfiksi unsur
dalam buku  Penugasan
yang dibaca  Daya (Tugas)

15
4.5 Menyajikan tarik fiksi.  Tes Tulis ●
tanggapan bacaan  Membuat (UH)
terhadap buku Mendisk
fiksi dan usikan  Menyajikan  Penugasan
nonfiksi yang isi buku. an (Tugas)
dibaca secara  Memberikan
lisan/ tertulis komentar
terhadap
tanggapan
terhadap
buku fiksi.

E. Prinsip Pengembangan Silabus


Dalam buku (Iriani, T., 2019) dijabarkan beberapa prinsip
pengembangan silabus, yaitu:
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan da- lam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilm(Iriani, T., 2019)uan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai

16
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pen- capaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, peng- alaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhati- kan perkembangan
ilmu, teknologi, seni mutakhir dalam kehidup- an nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
Beberapa panduan dalam menentukan unit waktu pada silabus:
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan
pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang
disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata
pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan
silabus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
un- tuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada
struk- tur kurikulum. Khusus untuk SMK/SMA menggunakan
penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

F. Perubahan Terhadap Silabus


Ada empat elemen perubahan yaitu standar kompetensi lulusan,
standar proses, standar penilaian dan standar isi. Standar Kompetensi

17
Lulusan diturunkan dari kebutuhan. Selain itu, ada beberapa alasan lain
mengapa silabus sering berubah-ubah, yaitu karena adanya perkembangan
zaman, perkembangan ilmu pengetahuan, kondisi dan kebutuhan masing-
masing satuan pendidikan dan meningkatkan hasil proses belajar-
mengajar. kita hanya menerima perubahan tersebut dan
mengimplementasikannya di sekolah-sekolah. Masalah berhasil dan
tidaknya tergantung dari waktu yang menentukannya. Karena, pada
dasarnya setiap siapa yang memerintah Indonesia ini, maka pencapaian
dalam memimpin Indonesia perlu diukir dalam tinta emas, agar selalu kita
ingat sampai akhir hayat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa silabus
merupakan suatu rencana pembelajaran yang mencakup berbagai
komponen penting seperti identitas silabus, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi, materi pokok pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber
belajar/media pembelajaran. Proses pengembangan silabus melibatkan
langkah-langkah yang terstruktur, dimulai dari pengisian identitas silabus
hingga menentukan sumber belajar. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
yang harus diperhatikan termasuk keilmiahan, relevansi, sistematika,
konsistensi, kecukupan, aktualitas dan kontekstualitas, fleksibilitas, serta
keseluruhan. Perubahan terhadap silabus sering kali terjadi sebagai

18
respons terhadap perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan kebutuhan
satuan pendidikan.

B. Saran
Untuk pembaca, disarankan untuk memahami dengan baik langkah-
langkah pengembangan silabus dan menerapkannya secara sistematis
dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan terus memantau dan
menyesuaikan silabus dengan perkembangan terkini, serta mengikuti
prinsip-prinsip pengembangan yang telah dijelaskan. Selain itu, pendidik
juga diharapkan untuk senantiasa meningkatkan keterampilan dalam
merumuskan kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, serta
merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dan menarik bagi peserta
didik. Dengan demikian, kualitas pembelajaran di satuan pendidikan dapat
terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan peserta
didik. memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mempersiapkan
generasi muda menghadapi tantangan masa depan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arismuandar, & Dkk. (2021). Isu Teori dan Inovasi Pendidikan. CV. Pena
Persada.

Aslan, W. (2020). Kurikulum dalam Tantangan Perubahan. Bookies Indonesia.

Iriani, T., D. (2019). Perencanaan Pembelajaran Untuk Kejuaraan. Kencana.

Riyanti, Apriyani, D. (2022). Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Widina


Bhakti Persada Bandung.

Sitepu, T., D. (2022). Implementasi Silabus Ke Dalam Perangkat


Pembelajaran/RPP. UMSU PRESS.

Thamrin, S. H. (2023). Strategi & Kiat Mengembangkan Perangkat


Pembelajaran. CV. Sarnu Untung.

Zubainur, Cut Morina, R. M. B. (2020). Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan


Pembelajaran Matematika. Syiah Kuala University Press.

20
21

Anda mungkin juga menyukai