Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

Pola Pengembangan Silabus dan rencana Pelaksanaan


Pembelajaran
Disusun untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Mata
Kuliah Pengembangan Silabus dan rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

Dosen Pengampu : Novi Maruia Krisnawati, M.Pd

Disusun Oleh :

 Ahmad musyafa
 Entis Sutisna
 Manarul hidayah 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JAKARTA SELATAN
2022M/1443H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh


Alhamdulillah, segala puji dan syukur hany bagi Allah SWT karena berkat
rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah dengan baik
dan lancar. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyyah kepada
zaman yang penuh dengan kepintaran seperti sekarang ini, beserta keluarga,
sahabat, dan ummatnya yang senatiasa mengikuti ajaran agamanya hingga akhir
zaman.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang
akan datang
Akhir kata kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan,
terima kasih atas kerjasama yang terjalin selama ini.
Wassalamualaikum Warahmatulllohi Wabarokatuh

Jakarta, 01 Juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SILABUS................................................... 5
B. RUANG LINGKUP SILABUS............................................ 3
C. PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS........................... 6
D. PENGERTIAN RPP............................................................. 13
E. LANDASAN RPP................................................................ 15
F. PRINSIP PENGEMBANGAN RPP.................................... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 26
B. Sarana................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Silabus pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam standar isi. Hal ini dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Pasal 1, ayat (5), yaitu:”
standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserts didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Dalam Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, silabus merupakan salah satu
komponen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pada dasarnya
silabus merupakan rencana yang mengatur kegiatan pmbelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar di kelas untuk mencapai
suatu kompetensi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari silabus?
2. Apa saja ruang lingkup dari silabus Kurikulum 2013?
3. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan silabus?
4. Apa pengertian dari RPP?
5. Apa Landasan RPP?
6. Apa saja prinsip Pengembangan RPP?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari silabus.
2. Mengetahui ruang lingkup silabus kurikulum 2013.
3. Mengetahui prinsip-prinsip pengembangan silabus.
4. Mengetahui pengertian dari RPP.
5. Mengetahui Landasan RPP.
6. Mengetahui prinsip Pengembangan RPP.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau
tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.
Dalam kurikulum 2013, ada salah satu administrasi pembelajaran
yang harus dipenuhi dan dibuat oleh seorang pendidik, yaitu silabus.
Silabus merupakan suatu yang pokok dalam kegiatan pembelajaran.
Sebab, silabus digunakan sebagai bahan acuan dalam membuat dan
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan
adanya silabus, seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana ia akan
melaksanakan pembelajaran yang baik, efektif, dan efisien sehingga apa
yang menjadi standar kompetensi kelulusan yang ditetapkan dapat tercapai
dengan maksimal.
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan,
ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran" (Salim, 1987: 98).
Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari SK dan KD yang ingin
dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta
didik dalam rangka mencapai SK dan KD. Seperti diketahui, dalam
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu
ditentukan SK yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari, pengalaman
belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui
pencapaian SK. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum dan
pembelajaran menjawab pertanyaan:
1. Apa yang akan diajarkan (SK, KD, dan Materi Pembelajaran).

v
2. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode,
media).
3. Bagaimana dapat diketahui bahwa SK dan KD telah tercapai
(indikator dan penilaian).

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok


mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan


pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana
pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan
pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara
klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian
pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian
selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat di dalam
silabus.1

B. Ruang lingkup Silabus


Ruang lingkup silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam
silabus, yang menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan
kepada peserta didik. Untuk selanjutnya, silabus ini dikembangkan
menjadi lebih spesifik lagi dalam format perencanaan pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013, disebutkan bahwa silabus mencakup kompetensi
inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Ketujuh-tujuhnya merupakan

1
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Umum Pengembangan Silabus , (Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008), 16.

vi
ruang lingkup silabus yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun
demikian, pengembangannya diserahkan kepada satuan pendidikan
masing-masing dengan memperhatikan kompetensi maupun kebutuhan
daerah setempat. Mengenai ruang lingkup silabus dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik
pada setiap tingkat kelas atau program.2
Kompetensi Inti dalam Kurikulum 2013 merupakan pengganti
Standar Kompetensi (SK) dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006
“Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/ atau
semester. Standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar
sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.”
Pemahaman tentang standar kompetensi sebagai kualifikasi
kemampuan minimal sangat penting dalam mengembangkan silabus.
Artinya guru dengan segala upaya harus mencapai standar
kompetensi (SK) yang ditetapkan SK minimal bagi peserta didik di
seluruh wilayah Indonesia. Bagaimanapun, kondisi budaya, letak
geografis, potensi dan kebutuhan peserta didik, setiap individu
peserta didik harus mencapai SK minimal ini. Walau demikian, SK
minimal ini dapat dimaknai bahwa satuan pendidikan dapat
mengembangkan standar yang lebih tinggi apabila SK minimal dapat
dicapai dengan mudah.3
2. Kompetensi Dasar

2
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136.
3
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran (Filosofi Teori dan Aplikasi), (Jakarta:
Pakar Raya, 2007), 151.

vii
Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai
kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui
pembelajaran.4
Pencapaian kualifikasi kemampuan minimal dirinci lebih jauh
dengan uraian berbagai kompetensi dasar (KD). Menurut
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 “Kompetensi dasar merupakan
sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator
kompetensi.” Dengan demikian, pencapaian sejumlah kompetensi
dasar dari setiap standar kompetensi diharapkan dapat mencapai
kualifikasi kemampuan minimal dari standar kompetensi yang
bersangkutan.5
3. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran ialah setiap materi ajar yang akan
disampaikan kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Materi pembelajaran ini harus mengacu pada kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang telah ditentukan. Sebab, materi pembelajaran
dibuat untuk mencapai standar kompetensi lulusan.6

Langkah-langkah penentuan materi pelajaran:

a. Identifikasi SK dan KD
Setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis
materi yang berbeda-beda dalam kegaitan pembelajaran. Harus
ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dikuasai peserta didik merupakan ranah kognitif, psikomotorik
ataukah afektif.
b. Identifikasi jenis-jenis materi pelajaran
Dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pelajaran dengan
tingkatan aktifitas/ ranah pembelajarannya.

4
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136.
5
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 152.
6
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136.

viii
Materi yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan
perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir. Dengan demikian, jenis
materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur.
Materi pelajaran yang sesuai dengan ranah afektif ditentukan
berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,
seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan
demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa
dan penghayatan, seperti pemberian respons, penerimaan,
internalisasi, dan penilaian.
Materi pelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan
berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik.
Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotr
terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
c. Penentuan cakupan materi pelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pelajaran
harus memeperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif
(fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek bafektif, ataukah aspek
psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses
maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan
medis pembelajara yang berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan
materi pelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman
materinya. Keluasancakupan materi berrti menggambarkan seberapa
banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu Materi
pelajaran. Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep

ix
yang terkandung di dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta
didik.7

4. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta


didik, antara peserta didik dan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Kemudian dapat pula dimaknai sebagai
pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guna untuk mencapai
standar kompetensi yang ditentukan.8

Pembelajaran memuat rangkaian kegiatan siswa yang dikelola


secara sistematis, produktif, dan menyeluruh untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Urutan pembelajaran perlu ditentukan bila
pembelajaran tersebut memerlukan konsep prasyarat atau bersifat
spiral (Mudah ke sukar, konkret ke abstrak, dekat ke jauh).

Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi dalam penentuan


kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengandung pengalaman belajar yang berpusat pada siswa.


b. Mengandung kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
c. Mengelola kegiatan yang bervariasi, misalnya kegiatan
belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal.
d. Melayani perbedaan individu.
e. Menggunakan sarana yang tersedia atau dapat disediakan.
f. Menunjang berkembangnya kecakapan hidup yang meliputi
kecakapan personal, sosial, akademik, pengendalianemosi,
dan vokasional.9

7
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta:
Prestasi Pustakarya: 2013), 76.
8
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 136-137.
9
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 155.

x
5. Penilaian

Penilaian ialah proses pengumpulan dan pengolahan informasi


untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian ini
berfungsi untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian ini
dapat dilakukan dengan berbagai teknik, meliputi: tes tertulis,
observasi, tes praktik, dan penugasan seseorang atau kelompok.

6. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah beban waktu yang diberikan untuk setiap


kompetensi yang akan dicapai. Alokasi waktu tersebut ditentukan
berdasarkan keluasan materi yang diajarkan.10

Penentuan besarnya alokasi waktu juga disesuaikan dengan


tujuan pembelajaran, kedalaman dan keluasan materi, serta
kebermanfaatannya bagi peserta didik, potensi, dan kondisi sekolah/
daerah.11

7. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang


digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat
berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya.12

Berbagi sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung


materi pelajaran tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu
pada setiap standar kompetensi dan kompetandi adsar yang telah
ditetapkan. Beberapa jenis sumber belajar antara lain:

a. Buku.
b. Laporan hasil penelitian.
10
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 137.
11
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 156.
12
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 137.

xi
c. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah).
d. Majalah ilmiah.
e. Kajian pakar bidang studi.
f. Karya profesional.
g. Buku kurikulum.
h. Terbitan berkala seperti harian, mingguan dan bulanan.
i. Situs-situs internet
j. Multimedia (TV, video, VCD, kaset audio, dan
lainsebagainya).
k. Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri,
ekonomi).

Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi:

1) Lingkungan alam seperti bentang alam yang berupa gunung,


pegunungan, gunung api, plato, pantau laut dalam, sungai,
dan lain-lain.
2) Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun tetangga, desa,
kota, pasar, dan sebagainya.
3) Lingkungan budaya misalnya candi, adat istiadat, dan lain-
lain.13/

l. Narasumber.

Sumber belajar adalah rujukan, artinya dari berbagai sumber


belajar tersebut seorang guru harus melakukan analisis dan
mengumpulkan materi yang sesuai untuk dikembangkan dalam
bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan pembelajaranbukanlah
usaha mengkhatamkan keseluruhan isi suatu buku, tetapi membantu
peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru
menggunakan sumber beajar maupun bahan ajar secra bervariasi.14

13
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 158-159.
14
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran, 79.

xii
Pembelajaran yang baik memerlukan sebanyak mungkin sumber
belajar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.15

C. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus

Secara prinsip, pengembangan silabus adalah untuk menyesuaikan


dengan kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
meliputi:

1. Ilmiah

Yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam


silabus harus benar, logis dan dapat dipertanggung jawabkan secara
keilmuan.

Dalam kurikulum 2013 Ilmiah dapat dimaknai bahwa setiap materi


yang dikembangkan dalam bentuk silabus harus memiliki nilai-nilai
kebenaran. Artinya, materi-materi tersebut tidak bertentangan dengan
norma-norma yang ada, serta memiliki sumber yang jelas sehingga
muatan materi-materi yang dikembangkan dapat dipertanggung
jawabkan.

2. Relevan

Yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan


penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik, misalnya tingkat perkembangan intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.

Dalam kurikulum sekarang ini, peserta didik sudah tidak lagi


dimaknai sebagi objek pembelajaran, akan tetapi sebagai subjek
pembelajaran. Oleh karenanya, pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik. Sementara pendidik hanya berperan sebagai fasilitator.
Dengan keadaan seperti ini prinsip relevansi sangatlah penting.
Artinya, setiap materi yang dikembangkan harus mengacu pada
15
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran., 159.

xiii
karakteristik peserta didik. Sebab, merekalah yang akan menjalankan
proses pembelajaran yang sesungguhnya. Untuk itulah,
pengembangan silabus harus relevan dengan kebutuhan peserta didik.

3. Fleksibel

Yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berubah sesuai


dengan kondisi dan perkembangan peserta didik. Selain itu, peserta
didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, tanpa harus terikat
sebagaimana yang terdapat dalam silabus.

Maksudnya setiap materi yang dikembangakn dalam silabus harus


dapat dilaksanakan sesuai dengan keadaan. Tanpa harus sama persis
dengan yang tertulis dalam silabus. Dalam artian, pelaksanaannya
dapat menyesuaikan dengan kondisi peserta didik. Namun demikian,
juga harus tetap memerhatikan pokok-pokok materi yang telah
dikembangkan dalam silabus. Jadi, dapat dipahami bahwa
pelaksanaannyalah yang bersifat fleksibel.

4. Kontinuitas

Yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus


memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi
dan pribadi peserta didik. Kemudian, silabus harus dibuat secara
terencana, bertahap, dan terus menerus supaya memperoleh hasil
belajar yang lebih baik.

5. Konsisten

Yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi


pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memiliki hubungan yang konsisten dalam membentuk pribadi peserta
didik.

6. Memadai

xiv
Yaitu ruang lingkup indikator, materi standar, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat
mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

7. Aktual dan Konstektual

Yaitu ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok,


pengalaman belajar, sumber belajar, sistem penilaian yang
dikembangkan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
yang seang terjadi dan berlangsung di masyarakat.

8. Efektif

Yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses


pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan
standar kompetensi yang telah ditetapkan.

9. Efisien

Yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat penggunaan daya,


daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang
ditetapkan.16

D. Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) paling luas mencakup
1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

E. Landasan RPP
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 : Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
16
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, 137-140.

xv
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

F. Prinsip Pengembangan RPP

Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan


perhatian dan karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan
bahan kajian. Peran guru sebagai motivator, dapat membangkitkan gairah dan
nafsu belajar, serta mendorong peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan
berbagai variasi media, dan sumber belajar yang sesuai, serta menunjang
pembentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan rencana


pelaksanaan pembelajaran, antara lain sebagai berikut:

1. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran


harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin
tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk
kompetensi tersebut.
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta
dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukkan
kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan kompetensi dasar yang
akan diwujudkan.
4. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan
menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di madrasah,
terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching)
atau dilaksanakan di luar kelas, agar tidak menganggu jam-jam pelajaran
yang lain.
Rencana pelaksanaan pembelajaran berisi garis besar (outline) apa yang
akan dikerjakan oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran, baik

xvi
untuk satu kali pertemuan maupun beberapa kali pertemuan. Guru yang belum
berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci
dibandingkan dengan guru yang sudah berpengalaman.

Contoh RPP dan Silabus:


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : MTs
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VII / II
Materi Pokok : Salat Jum’at
Alokasi Waktu : 8 x 40 Menit (4 x Pertemuaan)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Kompetensi Inti (KI-1) Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI-2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Kompetensi Inti (KI-3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Kompetensi Inti (KI-4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian :
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.1. Meyakini kewajiban
melaksanakan salat Jum’at
2.1. Membiasakan
melaksanakan salat Jum’at
3.1. Memahami ketentuan salat 3.1.1 Menjelaskan pengertian shalat
Jum’at jumat 3.1.2 Menunjukkan dasar
hukum shalat
jum’at

xvii
3.1.3 Menjelaskan perbuatan sunah
terkait shalat jumat
3.1.4 Menjelaskan syarat mendirikan
shalat jumat
3.1.5 Menjelaskan adab ketika
khutbah jumat 3.1.6 Menjelaskan
rukun khutbah jum’at
3.1.7 Menjelaskan syarat khutbah
jumat
4.1 MempraktIkkan salat Jum’at 4.1.1 Memperagakan khutbah jumat
4.1.2 Mendemonstrasikan tata cara
salat jumat

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah mengikuti pembimbingan melalui pemberian uswah ,
peserta didik dapat meyakini kewajiban melaksanakan shalat
jum’at dengan benar dan khusu’ .
2. Setelah mengikuti pembimbingan melalui pengamatan dan
pemberian contoh, peserta didik , dapat membiasakan kewajiban
melaksanakan shalat jum’at dalam kehidupan sehari-hari , dengan
baik dan meyakinkan ,
3. Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan menyimak
, peserta didik , dapat menyebutkan ,pengertian shalat jum’at
dengan benar,
4. Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan menyimak
dan mengamati peserta didik dapat menyebutkan dasar hukum
shalat jumat dengan benar,
5. Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok
dan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan syarat sah shalat
jumat dengan benar.
6. Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok
dan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan ketentuan shalat
jumat dengan benar.
7. Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok
dan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan sunah shalat
jumat dengan benar.
8. Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok
dan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan hikmah shalat
jumat dengan benar.
9. Setelah mengikuti pembelajaran melalui Drill , peserta didik dapat
menghafalkan dalil shalat jum’at dengan fasih dan lancar.

xviii
10. Setelah mengikuti pembelajaran melalui Unjuk Kerja dan
penugasan , peserta didik dapat mendemonstrasikan shalat jum’at
dengan benar

D. Materi Pembelajaran (Factual,Konsep,Prosedural,Prinsip)(disesuaikan


dgn indicator)
Pengertian shalat Jumat adalah ibadah salat yang dikerjakan di hari
jum'at dua rakaat secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah.
Shalah Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi laki-laki / pria dewasa
beragama islam merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat
tertentu. Jadi bagi para wanita / perempuan, anakanak, orang sakit dan
budak, solat jumat tidaklah wajib hukumnya. Dalil Al-qur'an Surah Al
Jum'ah ayat 9 :
‫ ۗ َع ٰذلِ ُك ْم‬Uْ‫ر هّٰللا ِ َو َذرُوا ْالبَي‬U ٰ ْ َ‫ ِة ف‬U‫ ٰلو ِة ِم ْن يَّوْ ِم ْال ُج ُم َع‬U‫لص‬
ِ U‫ َعوْ ا اِلى ِذ ْك‬U‫اس‬ َ ‫وْ ِد‬UUُ‫وا اِ َذا ن‬Uْٓ Uُ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمن‬
َّ ِ‫ي ل‬
َ‫خَ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat


pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.

a) Syarat sah shalat jum’at


 Shalat jumat diadakan di tempat yang memang diperuntukkan
untuk shalat jumat.
 Tidak perlu mengadakan pelaksanaan salat jum'at di tempat
sementara seperti tanah kosong, ladang, kebun, dll.
 Minimal jumlah jamaah peserta salat jum'at adalah 40 orang.
 Shalat Jum'at dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur dan
setelah dua khutbah.

b) Shalat jumat memiliki ketentuan (rukun) sebagai berikut :


 Mengucapkan hamdalah. - Mengucapkan shalawat Rasulullah
SAW.
 Mengucapkan dua kalimat syahadat.
 Memberikan nasihat kepada para jamaah.
 Membaca ayat-ayat suci Al-quran.
 Membaca doa

c) Sunah dalam shalat jum’at diantaranya adalah :


 Mandi sebelum datang ke tempat pelaksanaan sholat jum at.

xix
 Memakai pakaian yang baik (diutamakan putih) dan berhias
dengan rapi seperti bersisir, mencukur kumis dan memotong
kuku.
 Memakai pengaharum / pewangi (non alkohol).
 Menyegerakan datang ke tempat salat jumat.
 Memperbanyak doa dan salawat nabi.
 Membaca Alquran dan zikir sebelum khutbah jumat dimulai.

d) Hikmah shalat jum’at, diantaranya :


 Simbol persatuan sesama Umat Islam dengan berkumpul
bersama, beribadah bersama dengan barisan shaf yang rapat
dan rapi.
 Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama
manusia.
 Semua sama antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar,
bodoh, dan lain sebagainya.
 Menurut hadis, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT
akan dikabulkan.
 Sebagai syiar Islam.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran Scientific, Pembelajaran Kooperatif,
Pembelajaran discovery.
Strategi :
 Pencarian informasi (information search)
 Dialog mendalam dan berpikir kritis (deep dialogue and critical
thinking DDCT)
 Simulasi Metode : Ceramah, tanya jawab, demonstrasi

Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran :

 Media : Video
 Alat/Bahan : Spidol, kertas

Sumber Belajar :

 Buku paket
 Kitab Al-Quran dan Lingkungan sekitar,
 pengalaman siswa,
 internet

xx
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
1) Pendahuluan/Kegiatan Awal (5 menit)
 Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik
memimpin doa.
 Guru menanya kabar peserta didik
 Mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan singkat.

2) Kegiatan Inti (30 menit)


a) Mengamati (Observasi)
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang arti shalat
jumat dan dasar hukum shalat jum’at.
 Peserta didik mengamati buku yang berisi penjelasan tentang
arti shalat jumat dan dasar hukum shalat jum’at.
b) Menanya
 Melalui stimulus guru, peserta didik menanyakan dan memberi
umpan balik tentang arti shalat jumat dan dasar hukum sholat
jum’at.
c) Mengeksplorasi
 Peserta didik melalui kelompoknya, berdiskusi tentang syarat
sah, ketentuan serta sunah shalat jum’at. - Masing-masing
kelompok menggali hikmah shalat jum’at.
d) Mengasosiasi
 Masing-masing kelompok merumuskan tentang arti shalat
jum’at, dasar hukum sholat jumat, syarat sah shalat jum’at,
ketentuan shalat jumat, sunah shalat jumat dan hikmah shalat
jum’at.
 Masing-masing kelompok membuat peta konsep tentang arti
shalat jum’at, dasar hukum shalat jumat, syarat sah sholat
jum’at, ketentuan shalat jumat, sunah shalat jumat dan hikmah
shalat jum’at.
e) Mengkomunikasikan
 Secara bergantian, masing-masing kelompok menghafalkan
dalil dasar hukum shalat jumat.
 Secara bergantian, masing-masing kelompok
mendemonstrasikan tata cara shalat jumat.

3) Penutup (5 menit):
 Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran o Guru mengajak
peserta didik merangkum hasil pembelajaran

xxi
 Guru mengadakan tes secara langsung dengan soal yang sudah
disiapkan
 Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
 Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan penanaman
sikap
 Guru mengajak berdoa dengan doa akhir majlis (Kafarotul
Majlis) dilanjutkan dengan salam dan berjabat tangan dengan
seluruh siswa.

G. Penilaian
1. Tes tulis bentuk uraian
2. Tunjukkan dalil kewajiban shalat Jum’at?
3. Sebutkah Sunah-sunah dalam shalat jum’at?
4. Jelaskan Hikmah yang di dapat dengan melaksanakan shalat jum’at?
Kunci jawaban:
1. Uraian
‫ي لِلص َّٰلو ِة ِم ْن يَّوْ ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َعوْ ا اِ ٰلى ِذ ْك ِر هّٰللا ِ َو َذرُوا ْالبَ ْي ۗ َع ٰذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِ ْن‬
َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا نُوْ ِد‬
َ‫ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬

2.Sunah dalam shalat jum’at diantaranya :

 Mandi sebelum datang ke tempat pelaksanaan shalat jum at.


 Memakai pakaian yang baik (diutamakan putih) dan berhias dengan
rapi seperti bersisir, mencukur kumis dan memotong kuku.
 Memakai pengaharum / pewangi (non alkohol).
 Menyegerakan datang ke tempat salat jumat. Memperbanyak doa
dan salawat nabi. Membaca Alquran dan zikir sebelum khutbah
jumat dimulai.

3 Hikmah Sholat Jum’at :

 Simbol persatuan sesama Umat Islam dengan berkumpul bersama,


beribadah bersama dengan barisan shaf yang rapat dan rapi.
 Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama
manusia.
 Semua sama antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar, bodoh, dan
lain sebagainya.

xxii
 Menurut hadis, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan
dikabulkan. - Sebagai syiar Islam.

Penskoran:

skor 3 jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban


Skor Perolehan

NILAI = -------------------- x4
skor 2 jika jawaban kurang sesuai dengan kunci
jawaban Skor Maksimal
skor 1 jika jawaban tidak tepat/tidak menjawab

2. Instrumen Unjuk Kerja Menghafalkan Surah Al-Jum’ah ayat 9:

Aspek yang Skor tercapai


dinilai
4 3 2 1

Fashahah Jika Jika Jika Jika


bacaannya bacaannya bacaannya bacaannya
sangat fasih fasih (ada kurang fasih tidak fasih
(tidak ada sedikit (50 % (kurang dari
kesalahan) kesalahan bacaannya 25%
dalam fasih) bacaannya
pengucapan) fasih)

Kelancaran Jika sangat Jika lancar Jika kurang Jika tidak


lancar (tidak (ada sedikit lancar lancar
terbatabata) terbatabata) (sebagian (terbatabata)
terbatabata)

Hafal Hafal Hafal Hafal Tidak ada


seluruhnya sebagaian sebagian yang
tidak ada besar ada kecil dan dihafalkan
yang sedikit yang banyak yang

xxiii
dilupakan dilupakan dilupakan

Skor Perolehan

NILAI = -------------------- x 100%

Skor Maksimal

3. Lembar penilaian diri sikap spiritual

No Pertanyaaan YA TIDAK

1 Saya bersyukur karena Allah


SWT telah memberikan
keyakinan kepada saya untuk
melaksanakan kewajiban sholat
jum’at.

2 Saya selalu membiasakan sholat


jum’at

3 Saya selalu membiasakan


memenuhi syarat sah sholat
jum’at

4 Saya yakin sholat jum’at


membawa hikmah yang besar

5 Saya selalu berdzikir utk


mendekatkan diri pada Allah

Skor Perolehan

NILAI = x 100%
xxiv
-------------------

Skor Maksimal
Skor 1 jika jawab YA, skor 0 jika jawab TIDAK

4. Lembar penilaian diri sikap sosial

NO Pertanyaaan YA TIDAK

1 Saya selalu jujur dalam


perkataan dan perbuatan

2 Saya selalu menyayangi semua


teman

3 Saya selalu membantu teman


yang mengalami kesulitan

4 Saya selalu menyapa dengan


ramah dan akrab

5 Saya selalu membagi manfaat


pada semua teman

Skor 1 jika jawab YA, skor 0 Perolehan Nilai


jika jawab tidak
Skor = -------------------- x 100%

Skor Maksimal

xxv
Mengetahui,
Mengetahui, Kepala Madrasah
Kepala Madrasah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau
tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar.
2. Ruang lingkup silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam
silabus, yang menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus
diajarkan kepada peserta didik. Untuk selanjutnya, silabus ini
dikembangkan menjadi lebih spesifik lagi dalam format perencanaan
pembelajaran.
3. Secara prinsip, pengembangan silabus adalah untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsip pengembangan silabus
meliputi:
a. Ilmiah
b. Relevan
c. Fleksibel
d. Kontiniunitas
e. Konsisten
f. Memadai
g. Aktual dan Koseptual
h. Efektif
i. Efesiens

xxvi
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi
dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar
yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1
(satu) kali pertemuan atau lebih.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 : Perencanaan


proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar.

6. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan


rencana pelaksanaan pembelajaran, antara lain sebagai berikut:

a. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan


pembelajaran harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah
diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
untuk membentuk kompetensi tersebut.
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel,
serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan
pembentukkan kompetensi peserta didik.
c. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan
kompetensi dasar yang akan diwujudkan.
d. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh
dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di
madrasah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim
(team teaching) atau dilaksanakan di luar kelas, agar tidak
menganggu jam-jam pelajaran yang lain.

xxvii
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat Kami susun. Kami sadar makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat Kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

xxviii
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


Jakarta: Prestasi Pustakarya. 2013.
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Umum Pengembangan Silabus.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008.
Fadlillah. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs
dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2004.
Yulaelawati, Ella. Kurikulum dan Pembelajaran (Filosofi Teori dan Aplikasi).
Jakarta: Pakar Raya. 2007.

xxix

Anda mungkin juga menyukai