Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Materi Qur’an Hadist Jenjang MI & MTs
Dosen Pengampu: Dr. Rio Kurniawan, S.Pd.I., M.S.I., M.Pd.
Disusun Oleh:
Sukma Wisnu Pamungkas (223111122)
Tri Kusuma Wardani (223111127)
Miftakun Nikmah (223111128)
Betra Yuan Syah Putra (223111130)
Bismillah,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Puji syukur alhamdulillah yang senantiasa saya panjatkan kehadirat
Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, rida, dan hidayah-Nya kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Konsep
Silabus, KI, KD, Standar Lulusan, dan Problematika Pembelajaran
Qur’an Hadist Kontemporer” dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Materi Qur’an Hadist Jenjang MI&MTs. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep KI, KD, Silabus,
dan Standar Lulusan dari pembelajaran Qura’an Hadist pada anak jenjang
MI&MTs. Serta untuk mengetahui masalah apa saja yang ada pada
pembelajaran Qur’an Hadist.
Tidak lupa saya, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Rio
Kurniawan, S.Pd.I., M.S.I., M.Pd. selaku dosen Materi Qur’an Hadist Jenjang
MI & MTs yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya,
sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan, ataupun
kekurangan yang belum kami ketahui dan kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan islam memegang peran penting dalam membentuk moral dan
karakter gnerasi muda di Indonesia. Penyusunan silabus menjadi aspek yang krusial
dalam menentukan kualitas pendidikan islam di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI)
dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Konsep dasar silabus mencakup eleman penting
sperti kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), serta standar kompetensi
lulusan (SKL). Kompetensi inti menunjukan tujuan akhir pendidikan, sementara
kompetensi dasar merujuk pada kemampuan spesifik yang harus dimiliki siswa.
Standar kompetensi lulusan menetapkan kemapuan yang diharapan ketika siswa
menyelasikan pendidikannya.
Meski demikian, terdapat sejumlah masalh dalam pengembangan silabus untuk
Al-Qur`An Hadits di MI dan MTs. Salah satu masalah utamanya adalah
kesenjangan antara kurikulum formal dengan kebutuhan praktis siswa dalam
memahami dan menerapkan ajaran agama islam. Silabus kadang bersifat teoritis
sehingga kurang mengakomodasi realitas kehidupan siswa. Sumber daya terbatas
dan kurangnya pelatihan bagi guru juga menjadi hambatan dalam mengambangkan
silabus yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Karenanya, penitng untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan konsep
dasar silabus Al-Qur`An Hadits khususnya di MI dan MTs. Hal ini memerlukan
kolaborasi antara pengambil kebijakan pendidikan, pengembang kurikulum, guru,
dan pihak terkait lainnya unutk Menyusun silabus yang relevan dan komprehensif.
Dengan demikian, pendidikan Islam di MI dan MTs dapat lebih efektif dalam
membentuk karakter, moral, dan pemahaman agama yang kuat pada generasi muda.
B. Rumusan Masalah
1. apa dan bagaimana yang dimaksud dengan silabus?
2. apa dan bagaimana yang dimaksud dengan kompetensi inti?
3. apa dan bagaimana yang dimaksud dengan kompetensi dasar?
4. apa dan bagaimana yang dimaksud dengan standar kompetensi lulusan?
5. Apa yang menjadi problematika pembelajaran Qur`an Hadits
kontemporer?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep silabus pembelajaran
1
2
PEMBAHASAN
1
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Umum Pengembangan Silabus, (Jakarta: 2008)
2
Kukuh, Puput, “PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN
DASAR SISTEM KOMPUTER DI SMK NEGERI 1 DRIYOREJO,” jurnal pendidikan teknik elektro 5, no.
3 (2016).
3
4
2. Kompetensi inti
3
Ahmad Zubaidi, “MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SILABUS PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB,” Cendikia 13, no. 1 (t.t.).
4
Yayah huliatunisa, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar (Sukabumi: CV. Jejak, 2022),
185–89.
5
3. Kompetensi dasar
4. Tujuan pembelajaran
5. Materi pembelajaran
6. Metode pembelajaran
7. Sumber belajar
8. Langkah-langkah pembelajaran
5
Dr. Buna’I,S.Ag, Perencnaan Dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: CV.
Jaka Media Publishing, 2021), 73.
7
inti ini digunakan sebagai landasan untuk merubah suatu buku pelajaran dalam
pendidikan sekolah dasar.6
Kompetensi inti terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu:7
- KI-1 (sikap dan spiritual)
Sikap yang berkaitan dengan pembentukan peserta didik untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sikap ini ditunjukan dengan
melakukan ibadah. Kegiatan yang paling efektif untuk melatih peserta didik
melaksanakan perintah Tuhan dan meninggalkan larangan Tuhan sesuai
ajaran agama masing-masing.8
- KI-2 (sikap sosial)
Berhubungan dengan pembentukan sikap sosial peserta didik agar nantinya
menjadi manusia yang berperilaku jujur disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsif dan proaktif
dalammenyelesaikan permasalahan serta membangun hubungan secara
harmoni dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.9
- KI-3 (pengetahuan)
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan. Pengetahuan bisa diperoleh
melalui pendidikan pengalaman, intusi, logika, wahyu, atau kegiatan
mencoba-coba (trial and error).
- KI-4 (keterampilan)
Sehubungan dengan kompetensi ketrampilan yang diharapkan dalam
Kurikulum 2013 yaitu keterampilan untuk mengembangkan dan
mengeksplorasikan pengetahuannya.
Kompetensi inti dirancang bersamaan dengan bertambahnya umur dari
peserta didik dalam jenjang kelas tertentu. Gambaran tentang kompetensi dapat
6
Ahmad Suradi dkk., “Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 di
Madrasah Ibtidaiyah,” Awwaliyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 5, no. 2 (15
Desember 2022): 122–34, https://doi.org/10.58518/awwaliyah.v5i2.1118.
7
Sahriani Sahriani, Subaer Subaer, dan Aisyah Azis, “ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI DASAR
DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH,” Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika 15, no. 2 (20
November 2019), https://doi.org/10.35580/jspf.v15i2.11031.
8
Riyansa Riyansa, Ria Ariesta, dan Padi Utomo, “IMPLEMENTASI KOMPETENSI INTI SATU DAN DUA
KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMPN 1
KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017,”
Jurnal Ilmiah KORPUS 1, no. 1 (31 Agustus 2019): 107–17, https://doi.org/10.33369/jik.v1i1.3286.
9
Riyansa, Ariesta, dan Utomo.
9
10
Maria Nanda Sitohang, “PENINGKATKAN PEMAHAMAN MAKNA KOMPETENSI DASAR
MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBASISLITERASI INFORMASI
DIGITAL PADA MAHASISWA PGSD STKIP KRISTENWAMENA,” t.t.
11
Sahriani, Subaer, dan Azis, “ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI DASAR DENGAN
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.”
11
perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Sedangkan Standar Kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus
dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu poses pembelajaran pada suatu
pendidikan tertentu di dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 disebutkan
bahwa pengertian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.12
Standar Kompetensi Lulusan dirumuskan berdasarkan tujuan pendidikan
nasional, tingkat perkembangan peserta didik, kerangka kualifikasi nasional
Indonesia dan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.13
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kapabilitas suatu keterampilan,
dimana kompetensi ini mencakup kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan
psikomotorik (keterampilan) yang nantinya sebagai contoh pada
pengembangan kurikulum dalam rencana melaksanakan tujuan dari pendidikan
nasional :14
1. Kognitif (pengetahuan).Kognitif merupakandimensi awal pada kurikulum
pendidikan dan sebagai patokan pada penilaian pada perkembangan
peserta didik. Kognitif berasal dari bahasa latin cognitio mempunyai arti
pengetahuan yang menentukan pada proses memahami ataupun pada
pemahaman pengetahuan itu sendiri. Dimensi kognitif ini berkaitan pada
nalar atau pola pikir, yang dimana berkaitan dengan keterampilan
dan proses kerja otak dalam menumbuhkan kemampuan yang logis.
Pada aspek kognitif terbagi lagi bagian yang lebih mendalam yaitu:
pengetahuan(wawasan), implementasi, analisis, dan penilaian.
2. Afektif (sikap).Pada dimensi afektif ini bersangkutan pada afeksi seperti,
pandangan, nilai, antusiasme, sikap dan minat. Aspek afetif ini berkaitan
erat dengan, perolehan, evaluasi, tanggapan, kepribadian dan organisasi.
3. Psikomotorik (keterampilan).Psikomotorik merupakan ranah yang
meliputi integritas gerakan serta sinkronisasi pada tubuh,
keterampilan motorik dan kemampuan pada tubuh seseorang.
Keterampilan ini akan berkembang jika sering dilatih. Aspek
12
amongguru, “Pengertian Standar Kompetensi Lulusan SKL, Fungsi, dan Ruang Lingkup,” AMONG
GURU (blog), 2020, https://www.amongguru.com/pengertian-standar-kompetensi-lulusan-skl-
fungsi-dan-ruang-lingkup/.
13
Aina Mulyana, “Standar Kompetensi Lulusan (SKL) MTs Kurikulum Merdeka,” 2023,
https://www.portalinfoasn.com/2022/04/standar-kompetensi-lulusan-skl-
madrasah_29.html?m=1.
14
Suradi dkk., “Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 di
Madrasah Ibtidaiyah.”
12
15
Prasetio Rumondor dan Nailil Maslukiyah, “UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI KOGNITIF DAN KEPRIBADIAN SISWA DI MTs NEGERI 1 BONGKUDAI” 3, no. 1 (2019).
13
dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Standar kompetensi lulusan Madrasah Tsanawiyah/MTS pada aspek
keterampilan (psikomotorik) memiliki kemampuan berpikir dan bertindak kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah
sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber
lain secara mandiri.16
16
Yundi, “Mengkaji Standar Kompetensi Lulusan SMP dan MTs Terbaru,” Agustus 2023,
https://yunandra.com/mengkaji-standar-kompetensi-lulusan-smp-dan-mts-terbaru/.
17
St Nomah Ali, “PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI (MTsN) 1 KOLAKA,” Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam 4, no. 2 (28 Desember 2018): 127,
https://doi.org/10.31332/zjpi.v4i2.1082.
14
c. Problem menghafal
Banyak siswa yang mengeluh jika sedang diberi tugas untuk menghafal ayat
Al-Qur’an dan Hadist. Banyak dari mereka yang beralasan :
- Menghafal itu susah
- Ayat-ayat yang sudah hafal lupa lagi
- Banyaknya ayat-ayat yang serupa
- Banyaknya kesibukan dan lain-lain
d. Problem menterjemah
Dalam bahasa Al-Qur’an Hadis sering dijumpai problematika tentang
perbendaharaan kata, karena dalam Al- Qur’an dan Hadis banyak arti
sehingga sulit untuk menentukan kata yang tepat yang sesuai dengan
konteks kalimatnya, menyusun subyek, predikat, dan obyeknya. Hal itu
dikarenakan dalam Al-Qur’an Hadis susunanaya berbeda dengan bahasa
Indonesia.
e. Problem memahami
Dalam Al-Qur’an dan Haidts untuk memahami dan memperoleh pengertian
yang jelas tentang arti dan nilai-nilai yang terkandung didalam Al-Qur’an
Hadis perlu mempekerjakan akal. Dan cara mempekerjakan akal adalah
sangat dianjurkan, terutama jika membaca Al-Qur’an dan Hadis hendanya
menggunakan pikiran, lalu berusaha berbuat menurut petunjuknya sehingga
mencapai tujuan. Petunjuk illahi bagaimana cara perpikir yang baik
sehingga dapat memahami dan menafsirkan Al-Qur’an Hadis secara benar.
2. Masalah yang bersifat non-linguistik
a. Faktor endogen
1) Sebab-sebab yang bersifat biologis yaitu yang berhubungan
dengan jasmaniah
2) Sebab-sebab yang bersifat psikologis, yaitu sebab yang
berhubungan dengan kejiwaan anak.
b. Faktor eksternal
1) Faktor sekolah
2) Faktor keluarga
3) Faktor masyarakat.
15
18
SURIANI N, “PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QURAN HADITS SISWA DI MADRASAH
TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH KECAMATAN BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR”
(Makassar, 2014).
19
“Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Al Qur’an Siswa di SMP Muhammadiyah 3
Sirampog,” JURNAL KEPENDIDIKAN 9, no. 2 (2021), https://doi.org/10.24090/jk.v9i2.6414.
16
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan konsep dasar tetang silabus, kompetensi inti,
kompetensi dasar, standar kompetensi lulusan, dan problematika qur`an hadits
di MI dan MTs dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan ini memegang
peran penting dalam membentuk landasan pendidikan islam yang kokoh.
Pengembangan silabus yang berbasis kompetensi inti dan memperhatikan
kekhasan kurikulum seakan menjadi sebuah kunci dalam mencapai tujuan
pendidikan yang berkesinambungan. Namun sebagaimana yang kita ketahui
bahwa segala urusan memiliki problemnya tersendiri, maka problematika pada
mata pelajaran qur`an hadits di MI dan MTs perlu diatasi dengan upaya
kolaboratif antar pemngku jabatan pendidikan.
Dengan demikian konsep dasar ini menjadi landasan yang kuat dalam
mengarahkan pendidikan islam menuju pencapaian visi-misi pendidikan yang
berkelanjutan serta menjamin pemahaman yang mendalam terhadap Qur`an dan
Hadits bagi generasi penerus umat Islam.
B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangannya dalam penulisan makalah ini, karenya
kami mengharapkan koreksi dari berbagai belah pihak demi tersusunnya sebuah makalah
yang sempurna dan bermafaat bagi pembaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
16
Sahriani, Sahriani, Subaer Subaer, dan Aisyah Azis. “Analisis Kesesuaian
Kompetensi Dasar Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah”. Jurnal Sains
dan Pendidikan Fisika 15, no. 2. https://doi.org/10.35580/jspf.v15i2.11031.
Sitohang, Maria Nanda. “Peningkatkan Pemahaman Makna Kompetensi Dasar
Matematika Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Berbasisliterasi
Informasi Digital Pada Mahasiswa PGSD Stkip Kristenwamena,” t.t.
Suradi, Ahmad, dkk. (2022). “Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti
pada Kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah.” Awwaliyah: Jurnal
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 5, no. 2. Doi: 122–34.
https://doi.org/10.58518/awwaliyah.v5i2.1118.
SURIANI N. (2014). “Problematika Pembelajaran Al-Quran Hadits Siswa Di
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Kecamatan Benteng Kabupaten
Kepulauan Selayar.” Makassar.
Yayah huliatunisa. (2022). Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar.
Sukabumi: CV. Jejak.
Yundi. (2023). “Mengkaji Standar Kompetensi Lulusan SMP dan MTs Terbaru,”
https://yunandra.com/mengkaji-standar-kompetensi-lulusan-smp-dan-mts-
terbaru/.
17