PENDAHULUAN
muslim yang sempurna. Agar anak mempunyai akhlak yang mulia, anak
1
Misi Pendidikan Agama Islam adalah mewujudkan nilai-nilai
mengenai trend kehidupan abad 21, agama dan intelektual akan saling
berharga.
M
enurut Al-Qur‟an sebagian berarti sebagai penciptaan manusia yang
memiliki potensi, sifat dasar, watak alami dan bawaan tertentu, seperti dijelaskan
3
HAR Tilaar, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Agama Islam
Di Indonesia ( Jakarta: Prenada Media, 2003 ), Cet.Ke – 1 hal. 79 - 83
2
Artinya :
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
20
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Ar-Rum:30).
demikian peranan para pendidik informal ini tidak kalah pentingnya dengan
pendidikan formal.
yang harus disampaikan dalam proses pembelajaran bagi peserta didik supaya
memiliki akhlak yang mulia baik kepada Tuhannya ataupun sesamanya sehingga
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosda karya, 2009), hal. 10 - 11
3
tercapai suatu keberhasilan dan kesejahteraan baik didunia ataupun diakhirat
unsure kognitif, afektif dan psikomotorik secara terpadu pada diri siswa. Sehingga
Dari sinilah diharapkan bagi peserta didik supaya memiliki akhlak yang
keberhasilan dan kesejahteraan baik didunia ataupun diakhirat kelak. Hasil dari
pembelajaran aqidah akhlak ini bukan hanya dilihat dari tinggi rendahnya
inteligensi saja, tetapi akan Nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara
psikomotorik secara terpadu pada diri siswa. Sehingga akan tertanam dalam diri
Berbagai perbuatan negatif atau tidak baik dewasa ini tentunya sangat
tengah masyarakat serta perjudian dan minuman haram. Hal ini tentunya menjadi
tugas yang tidak ringan bagi aparat kepolisian dan juga guru terlebih lagi bagi
orang tua.
4
B. Identifikasi Masalah
dan memerlukan keahlian khusus. Untuk itu agar pembahasan dalam skripsi
1. Defini komunikasi
4. Definisi Akhlak
C. Perumusan Masalah
murid?
1. Tujuan Penelitian
5
2. Kegunaan Penelitian
6
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis
1. Komunikasi Interpersonal
a. Definisi Komunikasi
tidak dapat lepas dari hubungan dengan lingkungan.Dan kata yang paling
kepribadian, pola pikir, sikap dan perilaku yang tidak sama dalam
mendorong orang lain untuk menafsirkan suatu ide dengan cara yang
5
Edwin B. Flippo, Personnel Management (New York: McGraw-Hill Book Co., 1976),
hal. 495.
7
pemikiran, atau gagasan pembicara dalam komunikasi lisan atau penulis
dan akurat (clear and accurate), serta memberikan umpan balik, baik
secara lisan atau tertulis. 6 Pesan atau informasi dalam komunikasi perlu
perlu memberikan feed back yang tepat sesuai dengan apa yang
timbal balik atau komunikasi yang aktif. Dalam proses ini pula terjadi
penyampaian informasi dari satu orang kepada orang lain. 7 Bittel dan
6
Anonymous, Communication (CM), 2000, p. 1 (http.// www.act.navy.mil/communication.
htm.)
7
Ricky W. Griffin, Management (Boston: Houghton Mifflin Company, 1987), hal.
487
8
Lester R. Bittel dan John W. Newstrom, Pedoman Bagi Penyelia, terjemahan:
Bambang_Hartono (Jakarta: Pustaka Binaan Pressindo, 1996), hal. 328
8
Pendapat lain yang masih senada dikemukakan oleh Lussier,
orang lain, dan pada gilirannya berusaha untuk dapat dipahami orang
lain. Proses itu dinamis, berubah, dan berganti secara konstan dalam
9
menghubungkan komunikasi dengan lingkungan yang mempengaruhi
informasi.
terjadinya umpan balik (feed back) sebagai respon dan fungsi mental
12
David W. Johnson, Reaching Out: Interpesonal and Self-actualization (Boston:
Allyn and Bacon, 1993), hal. 98.
10
komunikasi adalah cara penerima menangkap makna suatu pesan,
b. Proses Komunikasi
11
komunikasi dosen dan kelompok, komunikasi manajemen; komunikasi
interpersonal.
12
makhluk sosial dan makhluk bermoral, baik dalam kelompaknya
berhubungan.
13
untuk mempengaruhi tingkah laku penerima pesan. Dalam setiap
ingin dicapai.
berita atau pesan yang berarti dari pengirim kepada penerima. Terdapat
14
Hakikat komunikasi interpersonal adalah irteraksi antar individu,
interpersonal.
keterlibatan (Involvement).
15
Tahap selanjutnya adalah keakraban (intimacy), kemudian
perbaikan.
dengan lainnya.
guru dengan guru dan guru dengan karyawan melalui tugas, kerja
16
sama sangat besar atau banyak terjadi, maka sifat saling
interpersonal.
dan berkembang hingga bervariasi dan kompleks. Hal ini juga tersirat
17
teori attribution yang menjelaskan bahwa melalui proses komunikasi
ketentuan secara resmi atau tidak resmi, yang direncanakan atau tidak
18
direncanakan, tidak terikat struktur organisasi dan berlangsung secara
nonformal antara yang resmi dengan tidak resmi dan antara pelaksanaan
resmi, tidak berarti tanpa norma dan tatanan, karena pada dasarnya
setiap komunikasi tidak akan efektif dan efisien jika tanpa norma yang
relasi.
tetapi tetap terikat pada norma, etika, tata tertib dan kesopanan yang
19
volume kerja sekolah berdasar struktur organisasi dikampus dengan
dengan arus informasi dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.
Wujud komunikasi ini misalnya perintah lisan atau tertulis dari kepala
sekolah kepada guru, saran dan pendapat dari atasan atau usulan,
karyawan.
20
Komunikasi interpersonal informal atau grapevine biasanya
antara sesama guru atau personil sekolah lainnya secara pribadi dengan
topik resmi atau berhubungan dengan tugas atau tanggung jawab kerja
personil sekolah yang resmi dengan tidak resmi dan antara pelaksanaan
karena guru tersebut memiliki bayi. Dan hal ini bisa dikomunikasikan
berlangsung searah jika hanya satu orang yang aktif dan berlangsung
dua arah bila kedua belah pihak aktif dan saling berinteraksi secara
positif.
21
2. Asumsi yang tidak diklarifikasi atau tidak dijelaskan.
1. makna pesan
observasi
6. iklim organisasi.
22
berlangsung secara vertikal, horizontal dan diagonal, bersifat terbuka
lain guna mewujudkan kerja sama yang efektif dan efisien untuk mencapai
a. Definisi Akhlak
logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat
yang berarti kejadian, serta erat hubungan " Khaliq" yang berarti
Pencipta dan "Makhluk" yang berarti yang diciptakan. Baik kata akhlaq
berikut:
13
al-Qur'an dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia, (Jakarta: CV. Toha
Putra Semarang, 1989), hal. 960
23
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Rasulullah memiliki
1. Ibn Miskawaih
2. Imam Al-Ghazali
Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang darinya
kepada pikiran dan pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya lahir
perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segi akal dan syara', maka ia
disebut akhlak yang baik. Dan jika lahir darinya perbuatan tercela,
14
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, ( PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet ke-2, hal. 29
24
3. Prof. Dr. Ahmad Amin
kekuatan yang lebih besar. Kekuatan besar inilah yang bernama akhlak.
25
baik yang diabadikan dalam Alqur’an seperti kaum ‘Ad, Samud,
memakmurkan alam ini tetapi juga dituntut untuk berlaku adil dalam
segala urusannya.
ِ َّ ِ ِ و م ا ب ي َن ه م ا ب
ين َ َٰذ لOۚ اط اًل
َ ك ظَ ُّن ال ذ َ َ ُ َْ َ َ ضَ اَأْلر
ْ الس َم اءَ َوَّ َو َم ا َخ لَ ْق نَ ا
ِ ِم ن الن
َّار ين َك َف ُر وا ِ َّ َف و ي ل لِلOۚ َك َف ر وا
ذ
َ َ ٌَْ ُ
Artinya :
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan
orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka
akan masuk neraka.
15
Suwito, Filsafat Pendidikan Akhlak Ibn Miskawaih, (Yogyakarta, Belukar, 2004) hal.
130.
26
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk selalu menghiasi diri
nista dan berakhlak bejat. Batasan dalam mengerjakan baik dan buruk,
tertera dalam nash-nash (al- Quran dan hadits) Berbeda dengan etika
mungkin bisa salah atau benar. Dalam buku Min Akhlak an-Nabi
tentang baik dan buruk. Kedua, moralitas dalam Islam didasarkan pada
16
Haidar Bagir, Buku Saku Filsafat Islam, (Bandung, Mizan, 2005) hal. 207-210.
27
dan lain sebagainya. Dengan cara demikian, masing-masing makhluk
1) Akhlak Al-karimah
manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi tiga bagian,
yaitu :
menjangkau hakekatnya.
baiknya karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah
28
Contohnya : Menghindari dari minuman alkohol ,menjaga kesucian
tercela.
menghargainya.
perbuatan dosa dan maksiat, sebab jiwa adalah yang terpenting sebab
pertama yang harus dijaga dan dipelihara dari hal-hal yang dapat
29
maka ia perlu menciptakan suasana yang baik,satu dengan yang
2) Akhlak AL-Mazmumah
orang lain.
30
Syech Mustofa AL-Ghalayani dalam bukunya berjudul ‘Bimbingan
terdiri dari sepuluh macam yaitu : ‘Sifat nifaq(plin plan), berputus asa,
akhirat.
harus para ahlinya yang mengerti tentang ajaran agama dan ketentuan itu
tercela. Jika sesuai dengan perintah Allah dan rasul-Nya yang kemudian
yang terpuji, sedangkan jika ia sesuai dengan apa yang dilarang oleh
31
Allah dan Rasul-Nya dan melahirkan perbuatan –perbuatan yang buruk,
1. Tujuan
kebagusan/kecantikan.
sa’adat dalam pengertian diatas, hanya bisa diraih oleh para nabi dan
32
Kebaikan bisa bersifat umum, sedangkan al-sa’adat merupakan
setiap orang.
2. Materi
bedakan antara materi dalam ilmu agama dan bukan ilmu agama, dan
hukum mempelajarinya.
33
bagi anak-anaknya. Materi utama yang perlu dijadikan acuan
sebagai orang tua atau bapak ruhani, tuan manusiawi atau orang yang
4. Lingkungan Pendidikan
tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus bersama atas dasar saling
yang lainnya. Jika tidak demikian, maka al-sa’adat tidak dapat terwujud
alam ini, manusia memerlukan kondisi yang baik di luar dirinya. Ia juga
34
tetangga, hingga teman. Disamping itu, Ibn Miskawaih berpendapat
bahwa salah satu tabi’at manusia adalah tabi’at memelihara diri, karena
5. Metode
didik yang dimaksudkan dalam skripsi ini adalahsikap yang mengakar dalam
jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa
perlu kepada pikiran dan pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya lahir
perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segi akal dan syara', maka ia disebut
C. Kerangka Berpikir
18
Ibn Miskawaih, Tahzib al-Akhlaq, ed. Syekh. Hasan Tamir, (Beirut, Mansyurat Dar
Maktabat Al-Hayat, 1398H)
35
Uma sekaran dalam Sugiono mengatakan “kerangka berpikir merupakan
yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka berpikir yang baik
akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variable yang akan diteliti. 19
bentuk bagan agar dapat memudahkan peneliti dan pembaca memahami alur
Komunikasi Interpersonal
Indikator
4. Bekerja sama
Meningkatkan
Akhlak Siswa
METODOLOGI PENELITIAN
TK Islam Al Rizqi berlokasi di jl. Sulaiman Rt. 006 Rw. 02 No. 1-2,
37
kelas A (1 kelas) dan kelas B (3 kelas). Memiliki halaman bermain, kantor
nilai agama.
inspiratif.
38
3) Meningkatkan kerja sama dengan seluruh warga Tk dan masyarakat.
pendidikannya.
anak sejak lahir hingga sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
dalam masyarakat.
d. Motto
KEPALA TK BENDAHARA
SEKRETARIS
39
STAFF PENDIDIK TK ISLAM AL RIZQI
40
4. Keadaan Pendidik dan Kependidikan Tk Islam Al Rizqi
c.
Nama : MUHAMMAD TOBRI, S.Pd.I
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Oktober 1974
Pendidikan Terakhir : SI TARBIYAH
Jabatan : Guru Kelas Kelompok
A
Alamat : Jl. H. Sulaiman N0. 39
Telp : 087785525411
d.
1. Metode Penelitian
pendidikan tinggi.21
2. Jenis Data
data empiris) dan dari data pustaka. Yang diperoleh langsung dari
20
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian – Dalam Teori & Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2011), Cet. Ke-1, hal. 2.
21
Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Prenada Media Group, 2014), Cet. Ke-2, hal. 2.
22
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian – Dalam Teori & Praktik…, hal. 1.
42
masyarakat dinamakan data primer atau data dasar, dan yang kedua diberi
di pilih yaitu :
23
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 1986), Cet. Ke-7,
hal. 51.
24
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, …, Cet. Ke-7, hal. 66.
43
2) Interview (wawancara), yaitu dengan cara mengambil data dengan
kebenarannya.26
25
Abdul Muiz, Teknik Praktis Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Mandala Nasional
Publishing, 2014), Cet. Ke-1, hal.6.
26
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), hal. 330.
44
F
Atau P= x100%
Keterangan:
F = Jumlah frekuensi
C. Sistematika Penulisan
penulisan
macam-macam akhlak.
4. Bab IV, hasil hasil penelitian, meliputi : deskripsi data, analisa datadan
interpretasi data.
45
BAB IV
A. Temuan Penelitian
Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil temuan penelitian dan
Murid
TK Islam Al-Rizki;
baik ?
detail
46
d. Apakah siswa mampu menyampaikan pesan sesuai dengan isi
pesannya ?
siswa ?
Jawaban : Iya jika antara pihak guru dan orang tua bisa diajak
kerja sama
47
k. Apakah dengan komunikasi yang terjalin baik siswa dapat bekerja
orang tua dan guru, itu terbkti dari 100% jawaban responden
48
responden menyatakan bahwa sisawa tidak bisa memahami isi
49
b. tidak mampu 3 35
mempengaruhisiswa
Jumlah 20 100
siswa.
50
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui 20 orang
i. Apakah dengan komunikasi yang terjalin baik siswa dapat bekerja sama
dengan guru?
51
dengan guru, itu terbukti dari 100% jawaban responden menjawab
j. Apakah dengan komunikasi yang terjalin baik siswa dapat bekerja sama
dengan sesama siswa
52
c. Apakah siswa sudah mempelajari mengenai rukun iman dan
islam ?
kesalahan? ?
f. Apakah siswa sudah bersikap santun dan baik terhadap guru dan
teman-temannya ?
meminta pertolongannya?
53
k. Apakah siswa mau berbagi sesuatu baik itu makanan atau benda
sholat terbkti dari 100% jawaban responden menjawab bahwa iya siswa
54
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui 20 orang
rukun iman dan islam terbukti dari 100% jawaban responden menjawab
bahwa iya siswa sudah mempelajari mengenai rukun iman dan islam.
f. Apakah siswa sudah bersikap santun dan baik terhadap guru dan
teman-temannya?
Jawaban Frekuensi Prosentase
a. sudah 20 100
b. belum 0 0
55
Jumlah 20 100
responden menjawab bahwa iya siswa sudah bersikap santun dan baik
g. Apakah siswa sudah mengetahui bahwa membantu guru atau orang tua
adalah suatu kewajiban atau hal yang baik?
Jawaban Frekuensi Prosentase
a. sudah mengetahui 20 100
b.belum mengetahui 0 0
Jumlah 20 100
membantu guru atau orang tua adalah suatu kewajiban atau hal yang
baik terbukti dari 100% jawaban responden menjawab bahwa iya siswa
sudah mengetahui bahwa membantu guru atau orang tua adalah suatu
teman adalah perbuatan yang tidak terpuji terbukti dari 100% jawaban
56
responden menjawab bahwa iya siswa mengetahui bahwa menggangu
menjawab bahwa iya sudah bersikap baik dan lembut kepada teman-
temannya di kelas.
57
a. sudah mengerti 18 90
b. Belum mengerti 2 10
Jumlah 20 100
l. Apakah siswa mau berbagi sesuatu baik itu makanan atau benda
kepada teman-temannya di kelas.
Jawaban Frekuensi Prosentase
a. mau berbagi 17 85
b.tidak mau berbagi 3 15
Jumlah 20 100
siswa tidak mau berbagi sesuatu baik itu makanan atau benda
melakukan analisis dari hasil temuan penelitian di atas yang terkait dengan
58
1. Komunikasi Interpersonal Siswa Dengan Guru Dan Orang Tua
Murid
wawancara peneliti dengan guru dan orang tua murid diketahui bahwa
baik akan tetapi menurut guru kelas masih ada siswa yang tidak bisa
menjadi lebih baik dan bisa merubahnya menjadi lebih baik lagi
siswa untuk aktif belajar dan memberikan motivasi yang tinggi dalam
59
sangat baik, hal ini terbukti dari jawaban guru dan orang tua murid
TK Islam Al-Rizki
Rizki dengan guru dan orag tua murid terjadin dengan sangat baik,
dan berdasarkan hal tersebut di atas peneliti ingin melihat apakah dari
60
diwawancarai diketahui 17 orang tua murid menjawab bahwa siswa
orang tua murid mengatakan bahwa siswa sudah berlaku baik terhadap
untuk mau berbagi sesuatu baik itu makanan atau benda kepada
memahami dan mau bersikap dan berlaku baik terhadap guru ataupun
61
komunikasi interpersonal yang terjalin baik maka dapat meningkatkan
BAB V
A. Kesimpulan
sekelasnya.
B. Saran-Saran
62
2. Orang tua juga harus turun berperan untuk bisa berkomunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Ardani, Moh., Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2005, Cet. Ke-
2.
Flippo, Edwin B., Personnel Management, New York: McGraw-Hill Book Co.,
1976.
63
Lussier, Robert N., Human Relations in Organizations, Chicago: Mc Graw-Hill
Co. Inc., 1996.
Miskawaih, Ibn, Tahzib al-Akhlaq, ed. Syekh. Hasan Tamir, Beirut: Mansyurat
Dar Maktabat Al-Hayat, 1398 H.
Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian – Dalam Teori & Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta, 2011, Cet. Ke-1.
Suryadi, Ace dan H.A.R Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1993.
64
LAMPIRAN
65
3. Suasana ketika sedang belajar
66
67
68
69