2
C.)Pengertian masyarakat
1
Syafaruddin, Ilmu pendidikan,(Bandung, Citapustaka Media,2005) hal.41
2
Syafaruddin, Ilmu pendidikan,(Bandung, Citapustaka Media,2005) hal.46
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan
yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu
masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat
hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin
antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara
anggota-angota nya.
o Peran Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Masyarakat
Pelaksanaan pendidikan agama islam bukan hanya menjadikan manusia yang
pintar dan trampil, akan tetapi jauh daripada itu adalah untuk menjadikan manusia
yang memiliki moral dan akhlakul karimah. Dengan moral dan akhlakul karimah yang
dimilikinya akan mampu mengarahkan minatnya untuk terus belajar mencari ilmu.
Para ahli pendidik Islam telah sefakat bahwa maksud dari pendidikan dan
pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik tetapi maksudnya adalah mendidik
akhlak dan jiwa mereka, dengan kesopanan yang tinggi, rasa fadilah (keutamaan),
mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang seluruhnya ikhlas dan jujur.
Pada akhirnya tujuan pendidikan Islam itu tidak terlepas dari tujuan nasional
yang menciptakan manusia Indonesia seutuhnya, seimbang kehidupan duniawi dan
ukhrawi. Dalam al-Qur’an sudah terang dikatakan bahwa manusia itu diciptakan
untuk mengabdi kepada Allah Swt. Hal ini terdapat dalam Al-qur’an Surat Adz-
zariyat : 56,
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka
menyembah-Ku”.
Pendidikan agama yang menyajikan kerangka moral sehingga seseorang dapat
dapat membandingkan tingkah lakunya. Pendidikan agama yang terarah dapat
menstabilkan dan menerangkan mengapa dan untuk apa seseorang berada di dunia ini.
Pendidikan agama menawarkan perlindungan dan rasa aman, khususnya bagi para
siswa dalam menghadapi lingkungannya.
Agama merupakan salah satu faktor pengendalian terhadap tingkah laku anak-
anak didik hari ini. Hal ini dapat dimengerti karena agama mewarnai kehidupan
masyarakat setiap hari.
Contoh, rasa ingin tahu anak didik akan membuatnya mencari informasi
melalui media komunikasi (internet). Manakala jiwanya gersang dari agama maka
akan membuat anak didik justru melihat hal-hal yang berbau pornografi/aksi. Di saat
itu pikirannya teransang dan dikuasai nafsu syahwat yang akan mendorongnya untuk
mencoba-coba apa yang disaksikannya. Akhirnya, tindakan amoral/asusila pun terjadi
dan sering dilakukan oleh anak-anak yang masih berumur dini.
4
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta; PT. Bumi Aksara., 2000), hlm.142
Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata Khuluk , yang berarti tingkah
laku, perangai, tabiat.
Sedangkan menurut istilah akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.
Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri
seseorang secara spontan yang diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan.
Ruang lingkup akhlak terbagi tiga:
1. Akhlak kepada Allah( Vertikal)
2. Akhlak kepada sesama manusia(Horizontal)
3. Akhlak kepada lingkungan hidup(millieu)
Akhlak kepada Allah yaitu beribadah kepada Allah, berzikir kepada Allah,
Do’a kepada Allah , tawakkal, tawadhu’.
Akhlak kepada manusia yaitu :
akhlak kepada diri sendiri antara lain; sabar, syukur, tawadhu’.
akhlak kepada ibu bapak antara lain; berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul wa
lidain) dengan ucapan dan perbuatan.
Akhlak kepada keluarga antara lain; mengembangkan kasih sayang diantara anggota
keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Komunikasi dalam keluarga
diungkapkan dalam bentuk perhatian baik melalui kata-kata, isyarat-isyarat, maupun
perilaku.
Akhlak pada lingkungan hidup yaitu mengembangkan rahmat bukan hanya kepada
manusia tapi juga kepada alam dan lingkigan hidup. Memakmurkan alam adalah
mengelola sumber daya sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia
tanpa merugikan alam itu sendiri. Allah menyediakn bumi yang subur ini untuk di
sikapi oleh manusia dengan kerja keras mengolah dan memeliharanya sehingga
melahirkan nilai tambah yang tinggi.
Setelah pendidikan mampu membina dan membingbing para peserta didik
maka proses pendidikan tidak akan gagal dalam mebina dan membentuk masyarakat
yang akan trampil dan berakhlak mulia dan mampu mengikuti arus perkembngan
zaman.
Dan tujuan pendidikan Nasional akan dapat diwujudkan. Sesuai dengan
kualitas dan kuantitas anak didik dari lulusan sekolah(out put). Yang akan mampu
bersaing di dalam dunia nasional(sekolah umum) maupun tingkat internasional
sebagai harapan penerus bangsa. Yang beriman dan mempunyai skill (kemampuan)
yang handal.
Jika pendidikan telah mempengerahi peserta didik maka secara otomatikly
pendidikan telah mempengaruhi masyarakat. Sebab peserta didik adalah bagian dari
masyrakat itu sendiri.
5
KESIMPULAN
1. Pendidikan islam ialah suatu proses atau usaha yang dilakukan individu kepada
individu lainnya untuk memproleh pengetahuan(knowladge) atau bimbingan baik
berupa emosional, spritual, dan intelektualnya. Sesuai dengan jalur Islam.(Al-Qur’an
dan Al-hadits).
2. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang
berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
5
Abu AhmadI dan Noor Salimi, Dasar –dasar Pendidikan Agama Islam,(Jakarta, PT.Bumi Aksara.,2008)
hlm.201-202
3. Pelaksanaan pendidikan agama islam bukan hanya menjadikan manusia yang pintar
dan trampil, akan tetapi jauh daripada itu adalah untuk menjadikan manusia yang
memiliki moral dan akhlakul karimah. Dengan moral dan akhlakul karimah yang
dimilikinya akan mampu mengarahkan minatnya untuk terus belajar mencari ilmu.
4. Adapun peranan pendidikan agama dalam membina masyarakat antara lain:
1. Dalam hal Moral
2. Dalam hal Etika
3. Dalam hal Akhlak
DAFTAR PUSTAKA