Anda di halaman 1dari 99

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan yaitu antara lain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tersebut Undang –Undang Dasar
1945 Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan undang – undang.
Perwujudan dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan
Nasional. Undang – Undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan
nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi dan otonomi pendidikan
yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana
yang diamanatkan dalam undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system
Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas
pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan
menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia
sepanjang jaman.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan
Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik, jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang
dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen
untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan
2

(3) warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.pengembangan pendidikan


nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor Tahun 2003
tentang system pendidikan nasional.
Dalam pengembangan Kurikulum, SMP Negeri 22 Palu mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan evaluasi diri madrasah tahun pelajaran 2022/2023 masih ada yang belum
mencapai target yang ingin dicapai terutama Standar Isi, Standar Proses, Standar
Pembiayaan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian.
Kurikulum SMP Negeri 22 Palu ini disusun agar dapat digunakan sebagai acuan
Sekolah dalam penyusunan dan pengembangan program pendidikan yang akan
dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Oleh
karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini, SMP Negeri 22 Palu melibatkan seluruh
warga sekolah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).

2. DASAR PENYUSUNAN

a. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


b. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
d. Surat edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ II.1/PP.00/ED/681/2008 tentang
pelaksanan standar isi Mata Pelajaran Agama
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006 dan No 6 Tahun 2007
Tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 Tahun 2006
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 19 Tahun 2007 Tentang Standar
Pengelolaan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
3

j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian


Pendidikan
k. SKB Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No: 03/Menteri
Lingkungan Hidup/02/2010 & No: 01/11/KB/2010 tgl 01 Pebruari 2010 Tentang
Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.54 Tahun 2013
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
m.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan dan Menengah
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun 2013
Tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama /
Madrasah Tsanawiyah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun 2013
Tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah.
4

3. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKUM DAN KARATERISTIK


KURIKULUM
a. PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan Kurikulum didasarkan pada prinsip –prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum sebagai rencana yang merupakan rancangan untuk konten pendidikan
yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di
satu satuan atau jenjang pendidikan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses
adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan jenjang pendidikan
untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar
adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya
di masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kemampuan Dasar dapat
dipelajari dan dikuasai peserta didik sesuai kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
3. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar
prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, Kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas
standar yang telah ditentukan (dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan) oleh
karena itu beragam progam dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan
minat dan kemampuan peserta didik.
4. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
5. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi
peserta didik untuk mengikuti dan memanfatkan secara tepat hasil – hasil ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
6. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan, pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum
didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
5

hidup artinya kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten
kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajarai di kelas dalam
kehidupan di masyarakat.
7. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dirumuskan dalam
sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat digunakan untuk
mengembangkan budaya belajar.
8. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur
kurikulum, Standar kemampuan (SK) dan Kemampuan dasar (KD) serta silabus.
Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang bermartabat
dan mampu berkonstribusi secara langsung kepada masyarakat sekitarnya. Kedua
kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan
dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
b. KARAKTERISTIK KURIKULUM
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai generasi yang hidup di masa depan
tidak lagi menitik beratkan pada penguasaan materi dan berpikir rutin, karena
kedua kemampuan itu telah dilakukan oleh komputer. Kemampuan kompetensi
masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir jernih dan
kritis dengan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga
negara yang bertanggungjawab, toleran, hidup dalam masyarakat yang
mengglobal, serta memiliki minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja,
kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap
lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
6

3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan


dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum
perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
7

8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan
iman, taqwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika perkembangan global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh
karena itu, kurikulum harus menumbuhkankembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
4. PENGERTIAN ISTILAH
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
8

dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
c. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
e. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
f. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik.
g. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
h. Permulaan Tahun Pelajaran baru adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
i. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.
j. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
k. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal.
9

B. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

1. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Beraklak
mulia ,sehat ,berilmu , cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab

2. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR


Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri atau mengikuti
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

3. VISI
Dengan menganalisis potensi yang ada di Sekolah baik dari segi input/ peserta didik
baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran
serta masyarakat, komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah dengan
warga sekolah maupun dengan stakeholder, maka tersusunlah visi sekolah.
Adapaun visi Sekolah adalah : ” Terwujudnya Insan Yang Berahlak Mulia,
Berprestasi, Peduli Lingkungan dan Berbudaya, serta Gotong Royong Dengan
Berlandaskan Iman dan Taqwa.”

4. MISI SEKOLAH
a. Menumbuh kembangkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
kepedulian kepada sesama dan lingkungannya
b. Menerapkan proses pembelajaran dan layanan bimbingan yang efektif dan
efisien untuk meraih prestasi bidang akademik baik tingkat kabupaten/kota dan
nasional
c. Mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik secara optimal agar
mampu berkompetisi secara global dengan tetap berakar pada nilai-nilai agama,
budaya, dan karakter bangsa Indonesia.
d. Menciptakan budaya sekolah yang berpenampilan bersih, asri dan menarik,
pelayanan yang santun dan prima serta prestasi di bidang akademik dan non
akademik
e. Mewujudkan pembiayaan sekolah yang transparan dan akuntabel
10

f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibtakan seluruh warga sekolah


dan komite
g. Melaksanakan Pembinaan Baca Tulis Al. Quran
h. Melaksanakan Pembinaan Pramuka
5. TUJUAN SEKOLAH

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah mempersiapkan generasi
Peserta didik yang:

1. Diharapkan Pembelajaran dan Bimbingan yang diberikan / diterima oleh


peserta Didik sesuai dengan Kurikulum yang berlaku.
2. Diharapkan semua siswa mendapat Nilai Baik disetiap jenjang.
3. Diharapkan Kelulusan 100 % dalam mengikuti Ujian Sekolah.
4. Diharapkan Tim Olahraga, Seni dan Pramuka bisa berprestasi di Tingkat
Kecamatan, Kabupaten dan Propinsi.
5. Diharapkan semua Warga Sekolah dapat menguasai IPTEK.
6. Diharapkan Semua Siswa Muslim dapat menguasai Baca Tulis Al. Quran.
7. Diharapkan Program Sekolah dapat terlaksana dengan baik berkat peran serta
warga sekolah dan masyarakat.
8. Diharapkan Semua Aparat Sekolah mengetahui program / permasalahan
sekolah dan mencari Solusi pelaksanaan / pemecahannya secara bersama –
sama.
11

BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
A.1. STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII
Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B
Kompetensi Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu


jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum
kelas VII disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memuat 10 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen kelompok A : 7 Mata
Pelajaran dan Kelompok B : 3 mata pelajaran.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/ diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di SMPN 22
12

Palu dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang memiliki
kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh sekolah.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta
didik.
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38 minggu
13

TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII, VIII dan IX

ALOKASI WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam 3 3 3
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38

Keterangan:
• Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler
seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler SMP Negeri 22 Palu antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja dan lain sebagainya.
• Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang
Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan sikap
kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik, terutama adalah sikap peduli.
Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran
berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya
dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang
sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
• Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
14

• Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah
merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran
per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
• Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk
tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
• Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
• Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
• Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk
integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin
biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi,
geografi, dan sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan
yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,
rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
• Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat
kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam
sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam
perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam matapelajaran
IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin
ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep disiplin ilmu
berbaur dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di
sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi
pembelajaran yang kontekstual.
- Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia.
Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan
pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang
relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya
15

dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh
(konten biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem AC (konten kimia).

• Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu.
Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang
menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu
menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.
16

A.2. STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII, VIII DAN IX


Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi (SK) dan kompetensi lulusan (SKL)

Struktur kurikulum untuk kelas VII, VIII dan IX terdiri atas Komponen mata
pelajaran dikelompokkan menjadi:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok mata pelajaran Estetika
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Komponen pengembangan diri merupakan bagian yang integral dari struktur kurikulum.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 2

TABEL 2

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN


Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran

1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian


2. Kewarganegaraan
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
dan Kepribadian
peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa


17

Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran
dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi


dan Teknologi pada pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


4. Estetika
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni yang
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan


pada pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan untuk
dan Kesehatan
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif,
disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku


hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Struktur kurikulum Kelas VII, VIII dan IX disusun berdasarkan Standar


Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
18

a. Memuat 10 mata pelajaran, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel struktur
kurikulum
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar / diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di SMP
Negeri 22 Palu dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang
memiliki kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh Sekolah.
c. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta
didik.
d. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38 minggu
19

TABEL 3
STRUKTUR KURIKULUM KLS VII, VIII dan IX
ALOKASI WAKTU BELAJAR
MATA PELAJARAN PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam 3 3 3
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38

B. MUATAN KURIKULUM
20

1. MUATAN KURIKULUM KELAS VII, VIII dan IX


Muatan Kurikulum SMPN 22 Palu meliputi sejumlah mata pelajaran sebanyak 10
mata pelajaran yang terbagi menjadi kelompok A dan kelompok B seperti dalam tabel
struktur kurikulum.
a. MATA PELAJARAN KELOMPOK A

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMP

KELAS: VII

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Mensyukuri proses perumusan dan 2.1 Menghargai proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara penetapan Pancasila sebagai dasar Negara
1.2 Menghargai norma-norma yang berlaku 2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat dengan dalam kehidupan bermasyarakat untuk
jujur sebagai anugerah Tuhan Yang Maha mewujudkan keadilan
Esa
1.3 Menghayati nilai kesejarahan perumusan 2.3 Mendukung nilai kesejarahan perumusan
dan pengesahan Undang-Undang Dasar dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Mensyukuri keberagaman norma-norma, 2.4 Menghargai keberagaman suku, agama,
suku, agama, ras, dan antargolongan dalam ras, dan antargolongan dalam bingkai
bingkai Bhinneka Tunggal Ika secara adil Bhinneka Tunggal Ika
sebagai sesama ciptaan Tuhan
1.5 Menanggapi pendapat secara jujur tentang 2.5 Mendukung pendapat tentang arti
arti pentingnya kerja sama dalam berbagai pentingnya kerja sama dalam berbagai
bidang kehidupan di masyarakat bidang kehidupan di masyarakat
1.6 Mendukung karakteristik daerah tempat 2.6 Menampilkan karakteristik daerah tempat
tinggalnya dalam kerangka Negara tinggalnya dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai Kesatuan Republik Indonesia
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
21

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis proses perumusan dan 4.1 Melaksanakan tanggung jawab atas
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara keputusan bersama dengan semangat
konsensus tokoh Pendiri Negara dalam
perumusan Pancasila
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku 4.2 Berperilaku sesuai norma-norma yang
dalam kehidupan bermasyarakat untuk berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
mewujudkan keadilan untuk mewujudkan keadilan
3.3 Menganalisis kesejarahan perumusan dan 4.3 Mendemonstrasikan proses kesejarahan
pengesahan Undang-Undang Dasar Negara perumusan dan pengesahan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.4 Mengkarakteristikkan keberagaman suku, 4.4 Melaksanakan tanggung jawab terkait
agama, ras, dan antargolongan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.5 Menganalisis pentingnya kerja sama dalam 4.5 Bertanggung jawab dalam bekerja sama di
berbagai bidang kehidupan di masyarakat berbagai bidang kehidupan masyarakat
3.6 Mengasosiasikan karakteristik daerah 4.6 Mewujudkan karakteristik daerah dalam
dalam kerangka Negara Kesatuan kerangka Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Indonesia

KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Mensyukuri kedudukan dan fungsi 2.1 Bersikap peduli terhadap kedudukan dan
Pancasila bagi bangsa dan negara fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara
Indonesia Indonesia

1.2 Menghargai makna, kedudukan, dan 2.2 Mendukung kedudukan, fungsi dan makna
fungsi Undang-Undang Dasar Negara konstitusi negara, serta peraturan
Republik Indonesia Tahun 1945 secara perundangan lainnya sesuai dengan
adil sebagai bentuk sikap beriman dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
bertakwa Indonesia Tahun 1945

1.3 Menata tata urutan peraturan perundang- 2.3 Memperjelas konsepsi tata urutan
undangan dalam sistem hukum nasional di peraturan perundang-undangan sesuai
Indonesia secara adil dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Mensyukuri nilai dan semangat 2.4 Bertanggungjawab terhadap makna dan arti
Kebangkitan nasional 1908 dalam penting Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik perjuangan kemerdekaan Republik
22

Indonesia secara tulus. Indonesia


1.5 Menghayati nilai dan semangat Sumpah 2.5 Menghargai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Mensyukuri semangat dan komitmen 2.6 Menunjukkan semangat dan komitmen
kebangsaan kolektif untuk memperkuat kebangsaan kolektif untuk memperkuat
Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis kedudukan dan fungsi 4.1 Mendukung peran teladan tokoh-tokoh
Pancasila bagi bangsa dan negara Pendiri Negara dalam kedudukan dan
Indonesia fungsinya pada perumusan Pancasila
3.2 Merasionalkan makna, kedudukan, dan 4.2 Melaksanakan makna, kedudukan, dan
fungsi Undang-Undang Dasar Negara fungsi Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta Republik Indonesia Tahun 1945
peraturan perundang-undangan lainnya
dalam sistem hukum nasional
3.3 Memahami tata urutan peraturan 4.3 Mendemonstrasikan peran sebagai
perundang-undangan dalam sistem hukum penyusun tata urutan peraturan perundang-
nasional di Indonesia undangan
3.4 Memprediksi makna dan arti penting 4.4 Menyaji hasil penalaran tentang peran
Kebangkitan nasional 1908 dalam kejuangan tokoh
perjuangan kemerdekaan Kebangkitan Nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan
3.5 Memproyeksikan nilai dan semangat 4.5 Melaksanakan nilai-nilai dan semangat
Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda 1928
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.6 Memahami pentingnya semangat dan 4.6 Mendemonstrasikan peran tokoh
komitmen kebangsaan untuk memperkuat masyarakat akan pentingnya semangat dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia komitmen kebangsaan untuk memperkuat
Negara Kesatuan Republik Indonesia

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
23

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Mensyukuri perwujudan Pancasila sebagai 2.1 Mendukung perwujudan Pancasila sebagai
Dasar Negara yang merupakan anugerah dasar negara
Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menghayati isi alinea dan pokok pikiran 2.2 Mempertahankan isi alinea dan pokok
yang terkandung dalam Pembukaan pikiran yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 dengan jujur Republik Indonesia Tahun 1945
1.3 Menghargai ketentuan tentang bentuk dan 2.3 Mendukung ketentuan tentang bentuk dan
kedaulatan negara sesuai Undang-Undang kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 secara adil 1945
1.4 Peka/peduli terhadap masalah-masalah 2.4 Memecahkan masalah-masalah yang
yang muncul dalam keberagaman suku, muncul dalam keberagaman suku, agama,
agama, ras, dan antargolongan (SARA) di ras, dan antargolongan (SARA) di
masyarakat serta cara pemecahannya masyarakat serta cara pemecahannya
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.5 Peka/peduli terhadap masalah-masalah 2.5 Menghargai pendapat tentang masalah-
yang muncul dalam bidang sosial, budaya, masalah yang muncul dalam bidang sosial,
ekonomi, dan gender di masyarakat dan budaya, ekonomi, dan gender di
cara pemecahannya dalam bingkai masyarakat dan cara pemecahannya dalam
Bhinneka Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Menghargai secara jujur konsep bela 2.6 Mendukung konsep bela negara dalam
negara dalam konteks Negara Kesatuan konteks Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis langkah-langkah untuk 4.1 Mendemonstrasikan peran teladan tokoh-
mewujudkan Pancasila sebagai dasar tokoh nasional dalam perwujudan
negara Pancasila sebagai dasar negara
3.2 Mensintesiskan isi alinea dan pokok 4.2 Menerapkan isi alinea dan pokok pikiran
pikiran yang terkandung dalam yang terkandung dalam Pembukaan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Undang-Undang Dasar Negara Republik
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945
3.3 Memahami prinsip-prinsip kedaulatan 4.3 Mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan
sesuai Undang-Undang Dasar Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945
3.4 Menganalisis prinsip persatuan dalam 4.4 Mendukung peran mediator penyelesaian
keberagaman suku, agama, ras, dan masalah keberagaman suku, agama, ras,
antargolongan (SARA), sosial, budaya, dan antargolongan (SARA) dalam bingkai
ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam 4.5 Mendukung peran mediator penyelesaian
24

keberagaman suku, agama, ras, dan masalah sosial, budaya, ekonomi, dan
antargolongan (SARA) sosial, budaya, gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal
ekonomi, dan gender dalam bingkai Ika
Bhinneka Tunggal Ika
3.6 Mengkreasikan konsep cinta tanah air/bela 4.6 Mendemonstrasikan peran para pahlawan
negara dalam konteks Negara Kesatuan untuk cinta tanah air/bela negara dalam
Republik Indonesia konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia

BAHASA INDONESIA

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks 4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek
deskripsi tentang objek (sekolah, tempat (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas
wisata, tempat bersejarah, dan atau seni daerah, kain tradisional, dll) yang
suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca
didengar dan dibaca
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam
teks deskripsi tentang objek (sekolah, bentuk teks deskripsi tentang objek
tempat wisata, tempat bersejarah, (sekolah, tempat wisata, tempat
25

dan⁄atau suasana pentas seni daerah) bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni
yang didengar dan dibaca daerah) secara tulis dan lisan dengan
memperhatikan struktur, kebahasaan
baik secara lisan maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
(cerita imajinasi) yang dibaca dan (cerita imajinasi) yang didengar dan
didengar dibaca
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan bentuk cerita imajinasi secara lisan dan
didengar tulis dengan memperhatikan struktur,
penggunaan bahasa, atau aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang
cara melakukan sesuatu dan cara cara memainkan alat musik daerah, tarian
membuat (cara memainkan alat daerah, cara membuat cinderamata,
musik/tarian daerah, cara membuat dan/atau kuliner khas daerah) yang
kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai dibaca dan didengar
sumber yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke
teks prosedur tentang cara melakukan dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik daerah, tarian
memainkan alat musik/tarian daerah, cara daerah, cara membuat cinderamata, dll)
membuat kuliner khas daerah, dll.) dari dengan memperhatikan struktur, unsur
berbagai sumber yang dibaca dan kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
didengar
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil
laporan hasil observasi berupa buku observasi berupa buku pengetahuan yang
pengetahuan yang dibaca atau dibaca dan didengar
diperdengarkan
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan
teks laporan hasil observasi yang berupa hasil observasi yang berupa buku
buku pengetahuan yang dibaca atau pengetahuan secara lisan dan tulis
diperdengarkan dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan atau aspek lisan
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang
dan nonfiksi yang dibaca isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca

3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.10 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
dalam buku fiksi dan nonfiksi fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, 4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan,
keperluan, permintaan, dan/atau permintaan, dan/atau permohonan) surat
permohonan) dari surat pribadi dan surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau
dinas yang dibaca dan didengar diperdengarkan

3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan 4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk
dari surat pribadi dan surat dinas yang kepentingan resmi dengan
dibaca dan didengar memperhatikan struktur teks,
kebahasaan, dan isi
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun,
dan pilihan kata) dari puisi rakyat syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat yang disajikan dalam bentuk tulis dan
setempat) yang dibaca dan didengar lisan

3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi
rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi
26

rakyat setempat) yang dibaca dan rakyat setempat) yang dibaca dan
didengar didengar

3.15 Mengidentifikasi informasi tentang 4.15 Menceritakan kembali isi cerita


fabel/legenda daerah setempat yang fabel/legenda daerah setempat yang
dibaca dan didengar dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah
fabel/legenda daerah setempat yang setempat yang dibaca dan didengar
dibaca dan didengar

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita 4.1 Menyimpulkan isi berita
(membanggakan dan memotivasi) yang (membanggakan dan memotivasi) yang
didengar dan dibaca dibaca dan didengar

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.2 Menyajikan data dan informasi dalam
berita (membanggakan dan memotivasi) bentuk berita secara lisan dan tulis
yang didengar dan dibaca dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal,
intonasi, mimik, dan kinesik)
27

3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, 4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau
slogan, atau poster (yang membuat poster (membanggakan dan memotivasi)
bangga dan memotivasi) dari berbagai dari berbagai sumber
sumber yang dibaca dan didengar
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan 4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan
teks iklan, slogan, atau poster (yang dalam bentuk iklan, slogan, atau poster
membuat bangga dan memotivasi) dari secara lisan dan tulis
berbagai sumber yang dibaca dan
didengar
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi 4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel
berupa artikel ilmiah populer dari ilmiah populer dari koran dan majalah)
koran/majalah) yang didengar dan dibaca yang didengar dan dibaca

3.6 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi 4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke
(berupa artikel ilmiah populer dari dalam bentuk teks eksposisi artikel
koran/majalah) yang diperdengarkan atau ilmiah populer (lingkungan hidup,
dibaca kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) secara lisan dan tertulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan aspek lisan
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur 4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
pembangun teks puisi yang dan makna teks puisi yang
diperdengarkan atau dibaca diperdengarkan atau dibaca
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks 4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, dan
puisi (perjuangan, lingkungan hidup, pendapat dalam bentuk teks puisi secara
kondisi sosial, dan lain-lain) yang tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-
diperdengarkan atau dibaca unsur pembangun puisi

3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.9 Meringkas isi teks eksplanasi yang
ekplanasi berupa paparan kejadian suatu berupa proses terjadinya suatu fenomena
fenomena alam yang diperdengarkan dari beragam sumber yang didengar
atau dibaca dan dibaca
3.10 Menelaah teks ekplanasi berupa paparan 4.10 Menyajikan informasi dan data dalam
kejadian suatu fenomena alam yang bentuk teks eksplanasi proses terjadinya
diperdengarkan atau dibaca suatu fenomena secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks 4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan
ulasan tentang kualitas karya (film, tentang kualitas karya (film, cerpen,
cerpen, puisi, novel, dan karya seni puisi, novel, karya seni daerah) yang
daerah) yang dibaca atau diperdengarkan dibaca atau didengar

3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas
ulasan (film, cerpen, puisi, novel, dan karya (film, cerpen, puisi, novel, karya
karya seni daerah) yang diperdengarkan seni daerah, dll.) dalam bentuk teks
dan dibaca ulasan secara lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, 4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan,
arahan, dan pertimbangan tentang pertimbangan tentang berbagai hal
berbagai hal positif atas permasalahan positif permasalahan aktual dari teks
aktual dari teks persuasi (lingkungan persuasi (lingkungan hidup, kondisi
hidup, kondisi sosial, dan/atau sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
keragaman budaya) yang didengar dan didengar dan dibaca
dibaca
28

3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan,
persuasi yang berupa saran, ajakan, dan arahan, dan pertimbangan) secara tulis
pertimbangan tentang berbagai dan lisan dengan memperhatikan
permasalahan aktual (lingkungan hidup, struktur, kebahasaan, atau aspek lisan
kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) dari berbagai sumber yang
didengar dan dibaca
3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama 4.15 Menginterpretasi drama (tradisional dan
(tradisional dan moderen) yang disajikan modern) yang dibaca dan
dalam bentuk pentas atau naskah ditonton/didengar

3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah 4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas
kebahasaan dalam teks drama yang atau naskah
berbentuk naskah atau pentas

3.17 Menggali dan menemukan informasi dari 4.17 Membuat peta konsep/garis alur dari
buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi 4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku
yang dibaca fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara
lisan/tertulis

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
29

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan 4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat,
percobaan yang dibaca dan didengar langkah, dan hasil dalam laporan
(percobaan sederhana untuk mendeteksi percobaan yang didengar dan/atau dibaca
zat berbahaya pada makanan, adanya
vitamin pada makanan, dll)
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah,
teks laporan percobaan yang didengar dan hasil dalam laporan percobaan
atau dibaca (percobaan sederhana untuk secara tulis dan lisan dengan
mendeteksi zat berbahaya pada makanan, memperhatikan kelengkapan data,
adanya vitamin pada makanan, dll) struktur, aspek kebahasaan, dan aspek
lisan
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, 4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan,
pandangan, arahan atau pesan dalam atau pesan dalam pidato (lingkungan
pidato persuasif tentang permasalahan hidup, kondisi sosial, dan/atau
aktual yang didengar dan dibaca keragaman budaya) yang didengar
dan/atau dibaca
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan 4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan
pidato persuasif tentang permasalahan atau pesan dalam pidato (lingkungan
aktual yang didengar dan dibaca hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau
tulis dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
karya sastra dalam teks cerita pendek karya sastra dengan bukti yang
yang dibaca atau didengar mendukung dari cerita pendek yang
dibaca atau didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Mengungkapkan pengalaman dan
kebahasaan cerita pendek yang dibaca gagasan dalam bentuk cerita pendek
atau didengar dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan

3.7 Mengidentifikasi informasi berupa kritik, 4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan
sanggahan, atau pujian dari teks berupa kritik, sanggahan, atau pujian
tanggapan (lingkungan hidup, kondisi (mengenai lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
yang didengar dan/atau dibaca didengar dan dibaca
3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau
teks tanggapan (lingkungan hidup, pujian dalam bentuk teks tanggapan
kondisi sosial, dan/atau keragaman secara lisan dan/atau tulis dengan
budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, memperhatikan struktur dan kebahasaan
atau pujian yang didengar dan/atau
dibaca
3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi 4 .9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat,
berupa pendapat pro dan kontra dari argumen yang mendukung dan yang
permasalahan aktual yang dibaca dan kontra serta solusi atas permasalahan
didengar aktual dalam teks diskusi yang didengar
dan dibaca
3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang 4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen
mendukung dan yang kontra dalam teks yang mendukung dan yang kontra serta
diskusi berkaitan dengan permasalahan solusi atas permasalahan aktual dalam
aktual yang dibaca dan didengar teks diskusi dengan memperhatikan
struktur dan aspek kebahasaan, dan
aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan)
30

3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, 4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati,
kepedulian, empati, atau perasaan pribadi kepedulian, empati atau perasaan pribadi
dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan dalam bentuk cerita inspiratif yang
didengar dibaca dan didengar

3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati,
teks cerita inspiratif kepedulian, dan perasaan dalam bentuk
cerita inspiratif dengan memperhatikan
struktur cerita dan aspek kebahasaan
3.13 Menggali informasi unsur-unsur buku 4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari
fiksi dan nonfiksi buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca

3.14 Menelaah hubungan antara unsur-unsur 4.14 Menyajikan tanggapan terhadap buku
buku fiksi/nonfiksi yang dibaca fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi 4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur
dan nonfiksi yang dibaca tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi
yang dibaca
3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam 4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
buku fiksi dan nonfiksi fiksi nonfiksi yang dibaca

MATEMATIKA

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
31

mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari


di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan dan menentukan urutan pada 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bilangan bulat (positif dan negatif) dan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan
pecahan (biasa, campuran, desimal, pecahan (biasa, campuran, desimal,
persen) persen)
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
hitung bilangan bulat dan pecahan dengan dengan operasi hitung bilangan bulat dan
memanfaatkan berbagai sifat operasi pecahan
3.3 Menjelaskan dan menentukan representasi 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bilangan bulat besar sebagai bilangan dengan bilangan bulat besar sebagai
berpangkat bulat positif bilangan berpangkat bulat positif
3.4 Menjelaskan dan menyatakan himpunan, 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
himpunan bagian, himpunan semesta, berkaitan dengan himpunan, himpunan
himpunan kosong, komplemen himpunan, bagian, himpunan semesta, himpunan
menggunakan masalah kontekstual kosong, komplemen himpunan
3.5 Menjelaskan dan melakukan operasi biner 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
pada himpunan menggunakan masalah berkaitan dengan operasi biner pada
kontekstual himpunan
3.6 Menjelaskan bentuk aljabar dan unsur- 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
unsurnya menggunakan masalah dengan bentuk aljabar
kontekstual
3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi pada 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bentuk aljabar (penjumlahan, dengan operasi pada bentuk aljabar
pengurangan, perkalian, dan pembagian)
3.8 Menjelaskan persamaan dan 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pertidaksamaan linear satu variabel dan dengan persamaan dan pertidaksamaan
penyelesaiannya linear satu variabel
3.9 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
sama dan berbeda) dengan rasio dua besaran (satuannya sama
dan berbeda)
3.10 Menganalisis perbandingan senilai dan 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
berbalik nilai dengan menggunakan tabel dengan perbandingan senilai dan berbalik
data, grafik, dan persamaan nilai
3.11 Menganalisis aritmetika sosial (penjualan, 4.11 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan
pembelian, potongan, keuntungan, aritmetika sosial (penjualan, pembelian,
kerugian, bunga tunggal, persentase, potongan, keuntungan, kerugian, bunga
bruto, neto, tara) tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
3.12 Menjelaskan sudut, jenis sudut, hubungan 4.12 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
antar sudut, cara melukis sudut, membagi dengan sudut dan garis
sudut, dan membagi garis
3.13 Menganalisis hubungan antar sudut 4.13 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dengan hubungan antar sudut sebagai
dipotong oleh garis transversal akibat dari dua garis sejajar yang dipotong
oleh garis transversal
3.14 Manganalisis berbagai bangun datar 4.14 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
segiempat (persegi, persegipanjang, dengan bangun datar segiempat (persegi,
belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan persegipanjang, belahketupat,
layang-layang) dan segitiga berdasarkan jajargenjang, trapesium, dan layang-
sisi, sudut, dan hubungan antar sisi dan layang) dan segitiga
antar sudut
32

3.15 Menurunkan rumus untuk menentukan 4.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
keliling dan luas segiempat (persegi, berkaitan dengan luas dan keliling
persegipanjang, belahketupat, segiempat (persegi, persegipanjang,
jajargenjang, trapesium, dan layang- belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang) dan segitiga layang-layang) dan segitiga
3.16 Menganalisis hubungan antara data dengan 4.16 Menyajikan dan menafsirkan data dalam
cara penyajiannya (tabel, diagram garis, bentuk tabel, diagram garis, diagram
diagram batang, dan diagram lingkaran) batang, dan diagram lingkaran

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena menghitung, menggambar, dan
dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menentukan pola pada barisan bilangan 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dan barisan konfigurasi objek dengan pola pada barisan bilangan dan
barisan konfigurasi objek
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bidang koordinat Kartesius yang dengan kedudukan titik dalam bidang
dihubungkan dengan masalah koordinat Kartesius
kontekstual
3.3 Mendeskripsikan dan manyatakan relasi 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dan fungsi dengan menggunakan dengan relasi dan fungsi dengan
berbagai representasi (kata-kata, tabel, menggunakan berbagai representasi
grafik, diagram, dan persamaan)
33

3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
persamaan garis lurus) dan berkaitan dengan fungsi linear sebagai
menginterpretasikan grafiknya yang persamaan garis lurus
dihubungkan dengan masalah
kontekstual

4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan


3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua dengan sistem persamaan linear dua
variabel dan penyelesaiannya yang variabel
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
3.6 Memeriksa kebenaran teorema 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
Pythagoras dan tripel Pythagoras dengan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras
3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
keliling dan luas daerah lingkaran yang berkaitan dengan keliling lingkaran dan
dihubungkan dengan masalah luas daerah lingkaran
kontekstual
3.8 Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
panjang busur, dan luas juring lingkaran, dengan sudut pusat, sudut keliling,
serta hubungannya panjang busur, dan luas juring lingkaran,
serta hubungannya
3.9 Menjelaskan garis singgung persekutuan 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
luar dan persekutuan dalam dua dengan garis singgung persekutuan luar
lingkaran dan cara melukisnya dan persekutuan dalam dua lingkaran
3.10 Menurunkan rumus untuk menentukan 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
luas permukaan dan volume bangun dengan luas permukaan dan volume
ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, bangun ruang sisi datar (kubus, balok,
dan limas) prima dan limas), serta gabungannya

3.11 Menjelaskan hubungan antara diagonal 4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
ruang, diagonal bidang, dan bidang dengan bangun ruang sisi datar
diagonal dalam bangun ruang sisi datar menggunakan hubungan diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang diagonal
3.12 Menganalisis data berdasarkan distribusi 4.12 Menyajikan dan menyelesaikan masalah
data, nilai rata-rata, median, modus, dan yang berkaitan dengan distribusi data,
sebaran data untuk mengambil nilai rata-rata, median, modus, dan
kesimpulan, membuat keputusan, dan sebaran data untuk mengambil
membuat prediksi kesimpulan, membuat keputusan, dan
membuat prediksi
3.13 Menjelaskan peluang empirik dan 4.13 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
teoretik suatu kejadian dari suatu dengan peluang empirik dan teoretik
percobaan suatu kejadian dari suatu percobaan

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
34

disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan membuat)
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena menghitung, menggambar, dan
dan kejadian tampak mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bilangan berpangkat bulat dan bentuk dengan sifat-sifat operasi bilangan
akar, serta sifat-sifatnya berpangkat bulat dan bentuk akar
3.2 Menjelaskan persamaan kuadrat dan 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
karakteristiknya berdasarkan akar- dengan persamaan kuadrat
akarnya serta cara penyelesaiannya
3.3 Menjelaskan fungsi kuadrat dengan 4.3 Menyajikan fungsi kuadrat
menggunakan tabel, persamaan, dan menggunakan tabel, persamaan, dan
grafik grafik
3.4 Menjelaskan hubungan antara koefisien 4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah
dan diskriminan fungsi kuadrat dengan kontekstual dengan menggunakan sifat-
grafiknya sifat fungsi kuadrat
3.5 Menjelaskan transformasi geometri 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) berkaitan dengan transformasi geometri
yang dihubungkan dengan masalah (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi)
kontekstual

3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan


kesebangunan dan kekongruenan antar dengan kesebangunan dan kekongruenan
bangun datar antar bangun datar
3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
luas permukaan dan volume bangun berkaitan dengan luas permukaan dan
ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan volume bangun ruang sisi lengkung
bola) (tabung, kerucut, dan bola), serta
gabungan beberapa bangun ruang sisi
lengkung
35

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai 4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan
besaran yang ada pada diri sendiri, alat ukur yang sesuai pada diri sendiri,
makhluk hidup lain, dan benda-benda di makhluk hidup lain, dan benda-benda di
sekitar, serta pentingnya penggunaan sekitar dengan menggunakan satuan tak
satuan standar (baku) dalam pengukuran baku dan satuan baku
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan 4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian
benda berdasarkan karakteristik yang makhluk hidup dan benda di
diamati lingkungan sekitar berdasarkan
karakteristik yang diamati
3.3 Memahami konsep campuran dan zat 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya
tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika tentang sifat larutan, perubahan fisika dan
dan kimia, perubahan fisika dan kimia perubahan kimia, atau pemisahan
dalam kehidupan sehari-hari campuran
3.4 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
perpindahan kalor, dan penerapannya pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud
dalam kehidupan sehari-hari termasuk benda serta perpindahan kalor
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan
3.5 Memahami konsep energi, berbagai 4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang
sumber energi, dan perubahan bentuk perubahan bentuk energi, termasuk
36

energi dalam kehidupan sehari-hari fotosintesis


termasuk fotosintesis
3.6 Memahami sistem organisasi kehidupan 4.6 Membuat model struktur sel
mulai dari tingkat sel sampai organisme tumbuhan/hewan
dan komposisi utama penyusun sel
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
hidup dan lingkungannya serta dinamika interaksi makhluk hidup dengan
populasi akibat interaksi tersebut lingkungan sekitarnya
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran 4.8
Membuat tulisan tentang gagasan
lingkungan dan dampaknya bagi penyelesaian masalah pencemaran di
ekosistem lingkungannya berdasarkan hasil
pengamatan
3.9 Memahami perubahan iklim dan 4.9 Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem adaptasi/penanggulangan masalah
perubahan iklim
3.10 Memahami lapisan bumi, gunung api, 4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan
gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko dan dampak bencana alam serta
resiko sebelum, pada saat, dan pasca tindakan penyelamatan diri pada saat
bencana sesuai ancaman bencana di terjadi bencana sesuai dengan jenis
daerahnya ancaman bencana di daerahnya
3.11 Memahami sistem tata surya, rotasi dan 4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi
revolusi bumi dan bulan, serta dampaknya dan revolusi bumi dan bulan bagi
bagi kehidupan di bumi kehidupan di bumi, berdasarkan hasil
pengamatan atau penelusuran berbagai
sumber informasi

KELAS:VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan
37

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari


di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami gerak pada makhluk hidup, 4.1 Membuat tulisan tentang berbagai
sistem gerak pada manusia, dan upaya gangguan pada sistem gerak, serta upaya
menjaga kesehatan sistem gerak menjaga kesehatan sistem gerak manusia
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya 4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh
terhadap gerak berdasarkan Hukum gaya terhadap gerak benda
Newton, dan penerapannya pada gerak
benda dan gerak makhluk hidup
3.3 Memahami konsep usaha, pesawat 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau
sederhana, dan penerapannya dalam pemecahan masalah tentang manfaat
kehidupan sehari-hari, serta hubungannya penggunaan pesawat sederhana dalam
dengan kerja otot pada struktur rangka kehidupan sehari-hari
manusia
3.4 Menganalisis keterkaitan struktur jaringan 4.4 Mengomunikasikan teknologi yang
tumbuhan dan fungsinya, serta teknologi terinspirasi oleh hasil pengamatan struktur
yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan tumbuhan dari berbagai sumber
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
manusia dan memahami gangguan yang pencernaan mekanis dan kimiawi
berhubungan dengan sistem pencernaan,
serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan
3.6 Memahami berbagai zat aditif dalam 4.6 Membuat karya tulis tentang dampak
makanan dan minuman, zat adiktif, serta penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif
dampaknya terhadap kesehatan bagi kesehatan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada 4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh
manusia dan memahami gangguan pada aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
sistem peredaran darah, serta upaya dengan frekuensi denyut jantung
menjaga kesehatan sistem peredaran darah
3.8 Memahami tekanan zat dan penerapannya 4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menyelidiki tekanan zat cair pada
tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas kedalaman tertentu, gaya apung, dan
jaringan angkut pada tumbuhan kapilaritas, misalnya dalam batang
tumbuhan
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada 4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga
manusia dan memahami gangguan pada kesehatan sistem pernapasan
sistem pernapasan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia 4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi
dan memahami gangguan pada sistem pada manusia dan penerapannya dalam
ekskresi serta upaya menjaga kesehatan menjaga kesehatan diri
sistem ekskresi
3.11 Menerapkan konsep getaran, gelombang, 4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang
bunyi, dan sistem pendengaran dalam getaran, gelombang, dan bunyi
kehidupan sehari-hari termasuk sistem
sonar pada hewan
3.12 Memahami sifat-sifat cahaya, 4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang
pembentukan bayangan pada bidang datar pembentukan bayangan pada cermin dan
dan lengkung, serta penerapannya untuk lensa
menjelaskan proses penglihatan manusia,
mata serangga, dan prinsip kerja alat optik
38

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikaps osial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami sistem reproduksi pada 4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi
manusia dan gangguan pada sistem dari berbagai sumber terkait kesehatan dan
reproduksi, serta penerapan pola hidup upaya pencegahan gangguan pada organ
yang menunjang kesehatan reproduksi reproduksi
3.2 Memahami sistem perkembangbiakan pada 4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan
tumbuhan dan hewan pada tumbuhan
3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam 4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi
pemuliaan dan kelangsungan makhluk dari berbagai sumber terkait tentang
hidup tanaman dan hewan hasil pemuliaan
3.4 Memahami konsep listrik statis dan 4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang
gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hari
hewan yang mengandung listrik
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, 4.5 Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran
energi dan daya listrik, sumber energi berbagai rangkaian listrik
listrik termasuk sumber energi listrik
alternatif, serta berbagai upaya menghemat
energi listrik
3.6 Menerapkan konsep kemagnetan, induksi 4.6 Membuat karya sederhana yang
elektromagnetik, dan pemanfaatan medan memanfaatkan prinsip elektromagnet
39

magnet, termasuk dalam dan/atau induksi elektromagnetik


pergerakan/navigasi hewan untuk mencari
makanan dan migrasi
3.7 Memahami konsep bioteknologi dan 4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi
perannya dalam kehidupan manusia konvensional (misalnya tempe, tape,
kecap, yoghurt, atau produk lain)
3.8 Memahami konsep partikel materi, atom 4.8 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
ion, dan molekul, struktur zat sifat dan pemanfaatan bahan dalam
sederhana,danhubungannya dengan sifat kehidupan sehari-hari
bahan yang digunakan dalam kehidupan
sehari- hari, serta dampak penggunaan
bahan terhadap kesehatan manusia
3.9 Memahami sifat fisika dan sifat kimia 4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
tanah, organisme yang hidup dalam tanah, sifat-sifat tanah dan pentingnya tanah bagi
dan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan
kehidupan
3.10 Memahami proses dan produk teknologi 4.10 Menyajikan karya tentang proses dan
ramah lingkungan untuk keberlanjutan produk teknologi sederhana yang ramah
kehidupan lingkungan

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dan ranah abstrak (menulis, membaca,
40

fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)


sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi,
potensi,iklim,bentuk muka bumi, geologis, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
flora dan fauna) dan interaksi antarruang di geologis, flora dan fauna) dan interaksi
Indonesia serta pengaruhnya terhadap antarruang Indonesia serta pengaruhnya
kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam
sosial, budaya, dan pendidikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
pendidikan
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam
serta kelembagaan sosial budaya nilai dan norma, serta kelembagaan sosial
budaya
3.3 Menganalisis konsep interaksi antara manusia 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang konsep
dengan ruang sehingga menghasilkan interaksi antara manusia dengan ruang
berbagai kegiatan ekonomi (produksi, sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
distribusi, konsumsi, permintaan, dan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
penawaran) dan interaksi antarruang untuk permintaan, dan penawaran) dan interaksi
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, antarruang untuk keberlangsungan kehidupan
dan budaya Indonesia ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi,
kesinambungan dalam kehidupan bangsa perubahan, dan kesinambungan dalam
Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
geografis, dan pendidikan sejak masa politik, sosial, budaya, geografis, dan
praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa
Islam Hindu-Buddha, dan Islam

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
41

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait ranah abstrak (menulis, membaca,
fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami perubahan keruangan dan 4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan
interaksi antarruang di Indonesia dan negara- keruangan dan interaksi antarruang di
negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Indonesia dan negara-negara ASEAN yang
alam dan manusia (teknologi, ekonomi, diakibatkan oleh faktor alam dan manusia
pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan,
terhadap keberlangsungan kehidupan politik) dan pengaruhnya terhadap
ekonomi, sosial, budaya, dan politik keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, dan politik
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh
ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial interaksi sosial dalam ruang yang berbeda
dan budaya serta pengembangan kehidupan terhadap kehidupan sosial dan budaya serta
kebangsaan pengembangan kehidupan kebangsaan

3.3 Menganalisis keunggulan dan keterbatasan 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang keunggulan
ruang dalam permintaan dan penawaran, dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan
teknologi, serta pengaruhnya terhadap penawaran, teknologi, serta pengaruhnya
interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi, terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan
sosial, dan budaya di Indonesia dan negara- ekonomi, sosial, budaya, di Indonesia dan
negara ASEAN negara-negara ASEAN
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, kesinambungan ruang (geografis, politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari
masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat
kebangsaan kebangsaan

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
42

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dan ranah abstrak (menulis, membaca,
fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami perubahan keruangan dan 4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan
interaksi antarruang negara-negara Asia dan keruangan dan interaksi antarruang negara-
benua lainnya yang diakibatkan faktor alam, negara Asia dan benua lainnya yang
manusia dan pengaruhnya terhadap
diakibatkan faktor alam, manusia dan
keberlangsungan kehidupan manusia dalam pengaruhnya terhadap keberlangsungan
ekonomi, sosial, pendidikan dan politik kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial,
pendidikan dan politik
3.2 Menganalisis perubahan kehidupan sosial 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang perubahan
budaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia
arus globalisasi untuk memperkokoh dalam menghadapi arus globalisasi untuk
kehidupan kebangsaan memperkokoh kehidupan kebangsaan
3.3 Menganalisis ketergantungan antarruang 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
dilihat dari konsep ekonomi (produksi, ketergantungan antarruang dilihat dari konsep
distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap
transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, migrasi penduduk, transportasi, lembaga
pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan,
masyarakat dan kesejahteraan masyarakat
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi,
kesinambungan ruang (geografis, politik, perubahan dan kesinambungan ruang
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari (geografis, politik, ekonomi, pendidikan,
awal kemerdekaan sampai awal reformasi sosial, budaya) dari awal kemerdekaan sampai
awal reformasi

BAHASA INGGRIS SMP

KELAS: VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
43

disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.1 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
interpersonal lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan menyapa, menyapa, berpamitan, mengucapkan
berpamitan, mengucapkan terimakasih, terimakasih, dan meminta maaf, dan
dan meminta maaf, serta menanggapinya, menanggapinya dengan memperhatikan
sesuai dengan konteks penggunaannya fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.2 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.2 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait jati diri, jati diri, pendek dan sederhana, dengan
pendek dan sederhana, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. {Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan dan kosa kata terkait dan sesuai konteks
hubungan keluarga; pronoun (subjective,
objective, possessive)
3.3 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.3 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait nama hari, nama hari, bulan, nama waktu dalam hari,
bulan, nama waktu dalam hari, waktu waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan
dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, tahun, dengan fungsi sosial, struktur teks,
sesuai dengan konteks penggunaannya. dan unsur kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan kosa kata terkait angka sesuai konteks
kardinal dan ordinal)
3.4 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
44

transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan


melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait nama dan nama dan jumlah binatang, benda, dan
jumlah binatang, benda, dan bangunan bangunan publik yang dekat dengan
publik yang dekat dengan kehidupan kehidupan siswa sehari-hari, dengan
siswa sehari-hari, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan dan kosa kata terkait article a dan sesuai konteks
dan the, plural dan singular)
3.5 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan sifat sifat orang, binatang, dan benda, dengan
orang, binatang, benda sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan be, adjective) dan sesuai konteks
3.6 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan tingkah tingkah laku/tindakan/fungsi orang,
laku/tindakan/fungsi orang, binatang, binatang, dan benda, dengan fungsi
benda, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan kalimat declarative, konteks
interogative, simple present tense)
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 Teks Deskriptif
teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.7.1 Menangkap makna secara kontekstual
deskriptif lisan dan tulis dengan memberi terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dan meminta informasi terkait dengan unsur kebahasaan teks deskriptif lisan
deskripsi orang, binatang, dan benda, dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
sangat pendek dan sederhana, sesuai terkait orang, binatang, dan benda
dengan konteks penggunaannya 4.7.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,
sangat pendek dan sederhana, terkait
orang, binatang, dan benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
dan sesuai konteks
3.8 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.8 Menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan dalam lirik lagu terkait terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
45

keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung


(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan meminta meminta perhatian, mengecek
perhatian, mengecek pemahaman, pemahaman, menghargai kinerja, serta
menghargai kinerja, meminta dan meminta dan mengungkapkan
mengungkapkan pendapat, serta pendapat, dan menanggapinya dengan
menanggapinya, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.2 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.2 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait kemampuan kemampuan dan kemauan, melakukan
dan kemauan, melakukan suatu suatu tindakan, dengan memperhatikan
tindakan, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan can, will) konteks
3.3 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.3 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keharusan, keharusan, larangan, dan himbauan,
larangan, dan himbauan, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. (Perhatikan struktur teks, dan unsur kebahasaan
unsur kebahasaan must, should) yang benar dan sesuai konteks
3.4 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan menyuruh, menyuruh, mengajak, meminta ijin, dan
mengajak, meminta ijin, serta menanggapinya dengan memperhatikan
46

menanggapinya, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.5 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa greeting card, sangat pendek dan
teks khusus dalam bentuk greeting sederhana, terkait hari-hari spesial
card, dengan memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait dengan hari-hari struktur teks, dan unsur kebahasaan,
spesial, sesuai dengan konteks secara benar dan sesuai konteks
penggunaannya
3.6 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keberadaan keberadaan orang, benda, binatang,
orang, benda, binatang, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. (Perhatikan struktur teks, dan unsur kebahasaan
unsur kebahasaan there is/are) yang benar dan sesuai konteks
3.7 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.7 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang dilakukan/terjadi secara rutin atau
yang dilakukan/terjadi secara rutin atau merupakan kebenaran umum, dengan
merupakan kebenaran umum, sesuai memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan konteks penggunaannya. teks dan unsur kebahasaan yang benar
(Perhatikan unsur kebahasaan simple dan sesuai konteks
present tense)
3.8 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.8 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang sedang dilakukan/ berlangsung
yang sedang dilakukan/berlangsung saat diucapkan, dengan memperhatikan
saat diucapkan, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan present continuous tense) konteks
3.9 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.9 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait perbandingan jumlah dan sifat orang,
perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, dengan
binatang, benda, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan degree of comparison) dan sesuai konteks
3.10 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.10 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang dilakukan/terjadi, rutin maupun
yang dilakukan/terjadi, rutin maupun tidak rutin, atau menjadi kebenaran
47

tidak rutin, atau menjadi kebenaran umum di waktu lampau, dengan


umum di waktu lampau, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan simple past tense) dan sesuai konteks
3.11 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.11 Teks recount
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.11.1 Menangkap makna secara kontekstual
teks personal recount lisan dan tulis terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan memberi dan meminta unsur kebahasaan teks recount lisan dan
informasi terkait pengalaman pribadi di tulis, sangat pendek dan sederhana,
waktu lampau, pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu
sesuai dengan konteks penggunaannya lampau (personal recount)
4.11.2 Menyusun teks recount lisan dan tulis,
sangat pendek dan sederhana, terkait
pengalaman pribadi di waktu lampau
(personal recount), dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.12 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.12 Teks pesan singkat dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pengumuman/pemberitahuan (notice)
teks khusus dalam bentuk pesan 4.12.1 Menangkap makna secara kontekstual
singkat dan pengumuman/ terkait dengan fungsi sosial, struktur
pemberitahuan (notice), dengan teks, dan unsur kebahasaan pesan
memberi dan meminta informasi terkait singkat dan
kegiatan sekolah, sesuai dengan pengumuman/pemberitahuan (notice)
konteks penggunaannya lisan dan tulis, sangat pendek dan
sederhana, terkait kegiatan sekolah
4.12.2 Menyusun teks khusus dalam bentuk
pesan singkat dan
pengumuman/pemberitahuan (notice),
sangat pendek dan sederhana, terkait
kegiatan sekolah, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.13 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.13 Menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan terkait fungsi sosial dan unsur
remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
48

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
teknologi, seni, budaya terkait membaca, menghitung, menggambar,
fenomena dan kejadian tampak mata dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.1 Menyusun teks interaksi interpersonal
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
interpersonal lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan menyatakan menyatakan harapan, doa, dan ucapan
harapan, doa, dan ucapan selamat atas selamat atas suatu kebahagiaan dan
suatu kebahagiaan dan prestasi, serta prestasi, dan menanggapinya, dengan
menanggapinya, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.2 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.2 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait maksud, maksud, tujuan, persetujuan melakukan
tujuan, persetujuan melakukan suatu suatu tindakan/kegiatan, dengan
tindakan/kegiatan, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan to, in order to, so that dan sesuai konteks
(dis)agreement)
3.3 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.3 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait dengan fungsi sosial, struktur
teks khusus dalam bentuk label, dengan teks, dan unsur kebahasaan teks khusus
meminta dan memberi informasi terkait dalam bentuk label pendek dan
obat/makanan/minuman, sesuai dengan sederhana, terkait
konteks penggunaannya obat/makanan/minuman
3.4 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.4 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks prosedur lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks prosedur lisan
memberi dan meminta informasi terkait dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
resep makanan/minuman dan manual, dalam bentuk resep dan manual
pendek dan sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.5 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.5 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
49

melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait


meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang sedang dilakukan/terjadi pada saat
yang sedang dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu lampau, dan waktu yang akan
ini, waktu lampau, dan waktu yang akan datang, dengan memperhatikan fungsi
datang, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya (perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan present continuous, past konteks
continuous, will+continuous)
3.6 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan keadaan/ tindakan/kegiatan/
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian kejadian yang sudah/telah
yang sudah/telah dilakukan/terjadi di dilakukan/terjadi di waktu lampau
waktu lampau dikaitkan dengan keadaan dikaitkan dengan keadaan sekarang,
sekarang, tanpa menyebutkan waktu tanpa menyebutkan waktu terjadinya
terjadinya secara spesifik, sesuai dengan secara spesifik, dengan memperhatikan
konteks penggunaannya (perhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
unsur kebahasaan present perfect tense) kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks naratif lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks naratif, lisan dan
memberi dan meminta informasi terkait tulis, sangat pendek dan sederhana,
fairy tales, pendek dan sederhana, terkait fairy tales
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.8 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.8Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/ kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian tanpa perlu menyebutkan pelakunya
tanpa perlu menyebutkan pelakunya dengan memperhatikan fungsi sosial,
sesuai dengan konteks penggunaannya. struktur teks dan unsur kebahasaan yang
(perhatikan unsur kebahasaan passive benar dan sesuai konteks. (perhatikan
voice) unsur kebahasaan passive voice)
3.9 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.9 Teks information report
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.9.1 Menangkap makna secara kontekstual
teks information report lisan dan tulis terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan memberi dan meminta informasi unsur kebahasaan teks information
terkait mata pelajaran lain di Kelas IX, report lisan dan tulis, sangat pendek dan
pendek dan sederhana, sesuai dengan sederhana, terkait topik yang tercakup
konteks penggunaannya dalam mata pelajaran lain di Kelas IX
4.9.2 Menyusun teks information report lisan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
terkait topik yang tercakup dalam mata
pelajaran lain di Kelas IX, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.10 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.10 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks khusus dalam bentuk iklan dengan unsur kebahasaan teks khusus dalam
50

memberi dan meminta informasi terkait bentuk iklan, pendek dan sederhana,
produk dan jasa, sesuai dengan konteks terkait produk dan jasa
penggunaannya
3.11 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.11 Menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan terkait fungsi sosial dan unsur
remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs

SENI BUDAYA

KELAS: VII
SENI RUPA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik dan 4.1 Menggambar flora, fauna, dan alam benda
prosedur menggambar flora, fauna dan
alam benda dengan berbagai bahan
3.2 Memahami prinsip dan prosedur 4.2 Menggambar gubahan flora, fauna, dan
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
bentuk geometrik menjadi ragam hias
3.3 Memahami prosedur penerapan ragam hias 4.3 Membuat karya dengan berbagai motif
pada bahan buatan ragam hias pada bahan buatan
51

3.4 Memahami prosedur penerapan ragam hias 4.4 Membuat karya dengan berbagai motif
pada bahan alam ragam hias pada bahan alam

SENI MUSIK

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep dasar bernyanyi satu 4.1 Menyanyikan lagu dengan satu suara
suara secara berkelompok dalam bentuk secara berkelompok dalam bentuk unisono
unisono
3.2 Memahami dasar bernyanyi dengan dua 4.2 Menyanyikan lagu dengan dua suara atau
suara atau lebih secara berkelompok lebih dalam bentuk kelompok vokal
3.3 Memahami konsep dasar permainan alat 4.3 Memainkan alat musik sederhana secara
musik sederhana secara perorangan perorangan

3.4 Memahami konsep dasar ansamble musik. 4.4 Memainkan ansamble musik sejenis dan
campuran.
52

SENI TARI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami gerak tari berdasarkan unsur 4.1 Memeragakan gerak tari berdasarkan
ruang waktu dan tenaga unsur ruang waktu dan tenaga
3.2 Memahami gerak tari berdasarkan ruang 4.2 Memeragakan gerak tari berdasarkan
waktu dan tenaga sesuai iringan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan
3.3 Memahami gerak tari sesuai dengan level 4.3 Memeragakan gerak tari sesuai dengan
dan pola lantai level dan pola lantai
3.4 Memahami gerak tari sesuai level, dan 4.4 Memeragakan gerak tari berdasarkan level
pola lantai sesuai iringan dan pola lantai sesuai iringan

SENI TEATER

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
53

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 Memeragakan adegan fragmen sesuai
dasar seni peran untuk pementasan konsep, teknik dan prosedur seni peran
fragmen
3.2 Memahami teknik menyusun naskah 4.2 Menyusun naskah sesuai kaidah
fragmen pementasan fragmen
3.3 Memahami perancangan pementasan 4.3 Merancang pementasan fragmen sesuai
fragmen sesuai konsep, teknik dan konsep, teknik dan prosedur
prosedur
3.4 Memahami pementasan fragmen sesuai 4.4 Mementaskan fragmen sesuai konsep,
konsep, teknik, dan prosedur teknik, dan prosedur

KELAS: VIII
SENI RUPA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
54

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan 4.1 Menggambar menggunakan model dengan
prosedur menggambar menggunakan berbagai bahan dan teknik berdasarkan
model dengan berbagai bahan pengamatan

3.2 Memahami prosedur menggambar 4.2 Menggambar illustrasi dengan teknik


illustrasi dengan teknik manual atau manual atau digital
digital
3.3 Memahami prosedur menggambar poster 4.3 Membuat poster dengan berbagai bahan
dengan berbagai teknik dan teknik
3.4 Memahami prosedur menggambar komik 4.4 Menggambar komik dengan berbagai
dengan berbagai teknik teknik

SENI MUSIK

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
55

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teknik dan gaya menyanyi 4.1 Menyanyikan lagu-lagu daerah yang
lagu-lagu daerah sesuai dengan teknik dan gayanya sesuai
dialektika atau intonasi kedaerahan
3.2 Memahami teknik dan gaya lagu daerah 4.2 Menyanyikan lagu-lagu daerah dengan
dengan dua suara atau lebih secara dua suara atau lebih secara berkelompok
berkelompok
3.3 Memahami teknik permainan salah satu 4.3 Memainkan salah satu alat musik
alat musik tradisional secara perorangan tradisional secara perorangan
3.4 Memahami teknik permainan alat-alat 4.4 Memainkan alat-alat musik tradisional
musik tradisional secara berkelompok secara berkelompok

SENI TARI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar
pengetahuan (faktual, konseptual, dan dalam ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
56

fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai


dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami keunikan gerak tari 4.1 Memeragakan keunikan gerak tari
tradisional dengan menggunakan unsur tradisional dengan menggunakan unsur
pendukung tari pendukung tari
3.2 Memahami tari tradisional dengan 4.2 Memeragakan tari tradisional dengan
menggunakan unsur pendukung tari sesuai menggunakan unsur pendukung tari sesuai
iringan iringan
3.3 Memahami penerapan pola lantai dan 4.3 Memeragakan cara menerapkan gerak tari
unsur pendukung gerak tari tradisional tradisional berdasarkan pola lantai dengan
menggunakan unsur pendukung tari
3.4 Memahami penerapan pola lantai tari 4.4 Memeragakan tari tradisional berdasarkan
tradisional berdasarkan unsur pendukung pola lantai dengan menggunakan unsur
tari sesuai iringan pendukung tari sesuai iringan

SENI TEATER

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar
pengetahuan (faktual, konseptual, dan dalam ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
57

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 Meragakan gerak pantomim sesuai
dasar seni peran sesuai kaidah konsep, teknik, dan prosedur seni peran
pementasan Pantomim
3.2 Memahami teknik menyusun naskah 4.2 Menyusun naskah sesuai kaidah
sesuai kaidah pementasan pantomim pementasan pantomim
3.3 Memahami perancangan pementasan 4.3 Merancang pementasan pantomim sesuai
pantomim sesuai konsep, teknik dan konsep, teknik dan prosedur
prosedur
3.4 Memahami pementasan pantomim sesuai 4.4 Mementaskan pantomim sesuai konsep,
konsep, teknik, dan prosedur teknik, dan prosedur

KELAS: IX
SENI RUPA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
teknologi, seni, budaya terkait membaca, menghitung, menggambar,
fenomena dan kejadian tampak mata dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan 4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai
prosedur berkarya seni lukis dengan bahan dan teknik
berbagai bahan
3.2 Memahami prosedur berkarya seni patung 4.2 Membuat karya seni patung dengan
dengan berbagai bahan dan teknik berbagai bahan dan teknik
58

3.3 Memahami prosedur berkarya seni grafis 4.3 Membuat karya seni grafis dengan
dengan berbagai bahan dan teknik berbagai bahan dan teknik
3.4 Memahami prosedur penyelenggaraan 4.4 Menyelenggarakan pameran seni rupa
pameran karya seni rupa

SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
teknologi, seni, budaya terkait membaca, menghitung, menggambar,
fenomena dan kejadian tampak mata dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teknik pengembangan 4.1 Mengembangkan ornamentasi ritmis
ornamentasi melodis dan ritmis lagu maupun melodis lagu dalam bentuk vokal
dalam bentuk vokal solo/tunggal solo/tunggal
3.2 Memahami teknik pengembangan 4.2 Mengembangkan ornamentasi ritmis
ornamentasi ritmis maupun melodis lagu maupun melodis lagu dalam bentuk
dalam bentuk kelompok vokal kelompok vokal
3.3 Memahami konsep, bentuk, dan ciri-ciri 4.3 Memainkan karya-karya musik populer
musik populer dengan vokal dan atau alat musik secara
individual
3.4 Memahami pertunjukan musik populer 4.4 Menampilkan hasil pengembangan
ornamentasi ritmis maupun melodis musik
populer dalam bentuk ansambel
59

SENI TARI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
teknologi, seni, budaya terkait membaca, menghitung, menggambar,
fenomena dan kejadian tampak mata dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami keunikan gerak tari kreasi 4.1 Memeragakan keunikan gerak tari kreasi
berdasarkan unsur pendukung tari berdasarkan unsur pendukung tari

3.2 Memahami tari kreasi dengan 4.2 Memeragakan tari kreasi dengan
menggunakan unsur pendukung tari sesuai menggunakan unsur pendukung tari sesuai
iringan iringan
3.3 Memahami penerapan pola lantai dan 4.3 Memeragakan cara menerapkan gerak tari
unsur pendukung gerak tari kreasi kreasi berdasarkan pola lantai dengan
menggunakan unsur pendukung tari
3.4 Memahami penerapan pola lantai tari 4.4 Memeragakan tari kreasi berdasarkan pola
kreasi berdasarkan unsur pendukung tari lantai dengan menggunakan unsur
sesuai iringan pendukung tari sesuai iringan

SENI TEATER

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
60

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
pengetahuan (faktual, konseptual, dan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
prosedural) berdasarkan rasa ingin merangkai, memodifikasi, dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak (menulis,
teknologi, seni, budaya terkait membaca, menghitung, menggambar,
fenomena dan kejadian tampak mata dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 Memeragakan adegan drama musikal
dasar seni peran sesuai kaidah pementasan dan/atau operet sesuai konsep, teknik dan
drama musikal dan atau operet prosedur seni peran
3.2 Memahami teknik menyusun naskah 4.2 Menyusun naskah sesuai kaidah
sesuai kaidah pementasan drama musikal pementasan drama musikal dan/atau
dan atau operet operet
3.3 Memahami perancangan pementasan 4.3 Merancang pementasan drama musikal
drama musikal dan atau operet sesuai dan atau operet sesuai konsep, teknik, dan
konsep, teknik, dan prosedur prosedur
3.4 Memahami pementasan drama musikal 4.4 Mementaskan drama musikal dan/atau
dan atau Operet sesuai konsep, teknik dan operet sesuai konsep, teknik, dan prosedur
prosedur

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
61

(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan


memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep gerak spesifik dalam4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola besar sederhana berbagai permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional *) dan atau tradisional
3.2 Memahami konsep gerak spesifik dalam4.2 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil sederhana berbagai permainan bola kecil sederhana
dan atau tradisional. *) dan atau tradisional. *)
3.3 Memahami konsep gerak spesifik jalan, lari,4.3 Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari,
lompat, dan lempar dalam berbagai lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau tradisional. permainan sederhana dan atau tradisional. *)
*)
3.4 Memahami konsep gerak spesifik seni4.4 Mempraktikkan gerak spesifik seni beladiri.
beladiri. **) **)
3.5 Memahami konsep latihan peningkatan4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan derajat
derajat kebugaran jasmani yang terkait kebugaran jasmani yang terkait dengan
dengan kesehatan dan pengukuran hasilnya. kesehatan dan pengukuran hasilnya.
3.6 Memahami konsep berbagai keterampilan 4.6 Mempraktikkan berbagai keterampilan
dasar dalam aktivitas spesifik senam lantai. dasar spesifik senam lantai
3.7 Memahami prosedur variasi dan kombinasi4.7 Mempraktikkan prosedur variasi dan
gerak berbentuk rangkaian langkah dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
gerak pemanasan dalam aktivitas gerak pembentuk gerak pemanasan dalam
berirama. aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami konsep gerak spesifik salah satu4.8 Mempraktikkan konsep gerak spesifik salah
gaya renang dengan koordinasi yang baik. satu gaya renang dengan koordinasi yang
***) baik. ***)
3.9 Memahami perkembangan tubuh remaja4.9 Memaparkan perkembangan tubuh remaja
yang meliputi perubahan fisik sekunder dan yang meliputi perubahan fisik sekunder dan
mental. mental.
3.10 Memahami pola makan sehat, bergizi dan 4.10 Memaparkan pola makan sehat, bergizi dan
seimbang serta pengaruhnya terhadap seimbang serta pengaruhnya terhadap
kesehatan. kesehatan.
62

KELAS: VIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep variasi gerak spesifik4.1 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
dalam berbagai permainan bola besar berbagai permainan bola besar sederhana
sederhana dan atau tradisional dan atau tradisional
3.2 Memahami konsep variasi gerak spesifik4.2 Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam
dalam berbagai permainan bola kecil berbagai permainan bola kecil sederhana
sederhana dan atau tradisional dan atau tradisional
3.3 Memahami konsep variasi gerak spesifik4.3 Mempraktikkan variasi gerak spesifik jalan,
jalan, lari, lompat, dan lempar dalam lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
berbagai permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau tradisional
tradisional
3.4 Memahami konsep variasi gerak spesifik4.4 Mempraktikkan variasi gerak spesifik seni
seni beladiri beladiri
3.5 Memahami konsep latihan peningkatan 4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan derajat
derajat kebugaran jasmani yang terkait kebugaran jasmani yang terkait dengan
dengan keterampilan (kecepatan, keterampilan (kecepatan, kelincahan,
kelincahan, keseimbanga, dan koordinasi) keseimbanga, dan koordinasi) serta
serta pengukuran hasilnya pengukuran hasilnya
3.6 Memahami konsep kombinasi keterampilan4.6 Mempraktikkan kombinasi keterampilan
berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam
aktivitas spesifik senam lantai aktivitas spesifik senam lantai
3.7 Memahami prosedur variasi dan kombinasi4.7 Mempraktikkan prosedur variasi dan
gerak berbentuk rangkaian langkah dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
63

tanpa/dengan musik sebagai pembentuk (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai


gerak pemanasan dan inti latihan dalam pembentuk gerak pemanasan dan inti latihan
aktivitas gerak berirama. dalam aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami konsep gerak spesifik salah satu4.8 Mempraktikkan gerak spesifik salah satu
gaya renang dalam permainan air dengan gaya renang dalam permainan air dengan
atau tanpa alat ***) atau tanpa alat ***)
3.9 Memahami perlunya pencegahan terhadap4.9 Memaparkan perlunya pencegahan
“bahaya pergaulan bebas” terhadap “bahaya pergaulan bebas”
3.10 Memahami cara menjaga keselamatan diri 4.10 Memaparkan cara menjaga keselamatan
dan orang lain di jalan raya diri dan orang lain di jalan raya

KELAS: IX

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep variasi dan kombinasi 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasigerak
gerak spesifik dalam berbagai permainan spesifik dalam berbagai permainan bola
bola besar sederhana dan atau tradisional besar sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami konsep variasi dan kombinasi 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak spesifik dalam berbagai permainan gerak spesifik dalam berbagai permainan
bola kecil sederhana dan atau tradisional. *) bola kecil sederhana dan atau tradisional. *)
3.3 Memahami konsep kombinasi gerak 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak spesifik
spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar jalan, lari, lompat, dan lempar dalam
dalam berbagai permainan sederhana dan berbagai permainan sederhana dan atau
atau tradisional. *) tradisional. *)
3.4 Memahami konsep variasidan kombinasi 4.4 Mempraktikkan variasidan kombinasi
64

gerak spesifik seni beladiri. **) gerak spesifik seni beladiri. **)

3.5 Memahami penyusunan program 4.5 Mempraktikkan penyusunan program


pengembangan komponen kebugaran pengembangan komponen kebugaran
jasmani terkait dengan kesehatan dan jasmani terkait dengan kesehatan dan
keterampilan secara sederhana keterampilan secara sederhana.
3.6 Memahami konsep kombinasi keterampilan4.6 Mempraktikkan kombinasi keterampilan
berbentuk rangkaian gerak sederhana berbentuk rangkaian gerak sederhana secara
secara konsisten, tepat, dan terkontrol konsisten, tepat, dan terkontrol dalam
dalam aktivitas spesifik senam lantai aktivitas spesifik senam lantai
3.7 Memahami prosedur variasi dan kombinasi 4.7 Mempraktikkan prosedur variasi dan
gerak berbentuk rangkaian langkah dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) langkah dan ayunan lengan mengikuti
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk irama (ketukan) tanpa/dengan musik
gerak pemanasan, inti latihan, dan sebagai pembentuk gerak pemanasan, inti
pendinginan dalam aktivitas gerak berirama latihan, dan pendinginan dalam aktivitas
gerak berirama
3.8 Memahami konsep gerak spesifik salah 4.8 Mempraktikkan gerak spesifik salah satu
satu gaya renang dalam bentuk perlombaan gaya renang dalam bentuk perlombaan ***)
***)
3.9 Memahami tindakan P3K pada kejadian 4.9 Memaparkan tindakan P3K pada kejadian
darurat, baik pada diri sendiri maupun darurat, baik pada diri sendiri maupun
orang lain orang lain
3.10 Memahami peran aktivitas fisik terhadap 4.10 Memaparkan peran aktivitas fisik terhadap
pencegahan penyakit pencegahan penyakit

Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat dipilih
sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia.
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya
(karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Olahraga
beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis
anak kelas I. II dan III belum cukup untuk menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak bisa
dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup materi.

PRAKARYA

KELAS: VII
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
65

(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan


memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan serat pengolahan serat/tekstil yang sesuai
dan tekstil dengan potensi daerah setempat (misal:
rumput/ilalang, kapas, bulu domba, kulit
kayu, kain, tali plastik dan lain-lain)
3.2 Memahami pengetahuan tentang prinsip 4.2 Merancang, membuat, dan menyajikan
perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan serat/tekstil
produk kerajinan dari bahan serat dan yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan
tekstil yang kreatif dan inovatif potensi daerah setempat (misal:
rumput/ilalang, kapas, bulu domba, kulit
kayu, kain, tali plastik dan lain-lain)
3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan pengolahan kertas/plastik lembaran yang
kertas dan plastik lembaran sesuai dengan potensi daerah setempat
3.4 Memahami pengetahuan tentang prinsip 4.4 Merancang, membuat, dan menyajikan
perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari bahan kertas/plastik
produk kerajinan dari bahan kertas dan lembaran yang kreatif dan inovatif, sesuai
plastik lembaran yang kreatif dan inovatif dengan potensi daerah setempat

REKAYASA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
66

(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan


memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami wawasan teknologi, 4.1 Membuat sketsa dan gambar teknik dari
perkembangan teknologi, keselamatan suatu rancangan produk
kerja, sketsa, dan gambar teknik

3.2 Memahami jenis, karakteristik, kekuatan 4.2 Membuat produk sederhana menggunakan
bahan, serta peralatan kerja pengolahnya peralatan kerja sesuai dengan jenis,
karakteristik, dan kekuatan bahan
3.3 Memahami jenis-jenis dan fungsi 4.3 Memanipulasi jenis-jenis dan fungsi
teknologi konstruksi teknologi konstruksi
3.4 Memahami sistem, jenis, serta 4.4 Membuat produk teknologi konstruksi
karakteristik persambungan dan penguatan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
pada konstruksi lingkungan sekitar

BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
67

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami komoditas tanaman sayuran 4.1 Menentukan komoditas tanaman sayuran
yang dapat dikembangkan sesuai yang akan dibudidayakan sesuai
kebutuhan wilayah setempat kebutuhan wilayah
3.2 Memahami tahapan budidaya tanaman 4.2 Mempraktikkan tahapan budidaya tanaman
sayuran sayuran
3.3 Memahami komoditas tanaman obat yang 4.3 Menentukan komoditas tanaman obat yang
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan akan dibudidayakan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah
3.4 Memahami tahapan budidaya tanaman 4.4 Mempraktikkan tahapan budidaya tanaman
obat obat

PENGOLAHAN

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ranah konkret (menggunakan, mengurai,
68

rasa ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan membuat)


pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami rancangan pembuatan, 4.1 Mengolah bahan pangan buah segar
penyajian dan pengemasan bahan pangan menjadi makanan dan minuman sesuai
buah menjadi makanan dan minuman pengetahuan rancangan dan bahan yang
segar yang ada di wilayah setempat ada di wilayah setempat
3.2 Memahami rancangan pembuatan, 4.2 Mengolah, menyaji, dan mengemas bahan
penyajian dan pengemasan bahan hasil hasil samping dari pengolahan makanan
samping dari pengolahan makanan dan dan minuman buah segar menjadi produk
minuman buah segar menjadi produk pangan yang ada wilayah setempat
pangan yang ada di wilayah setempat
3.3 Memahami rancangan pengolahan , 4.3 Mengolah, menyaji, dan mengemas bahan
penyajian dan pengemasan bahan pangan pangan sayuran menjadi makanan dan
sayuran menjadi makanan dan atau minuman kesehatan yang ada di wilayah
minuman kesehatan yang ada di wilayah setempat
setempat
3.4 Memahami rancangan pengolahan, 4.4 Pengolahan, penyajian, dan pengemasan
penyajian, dan pengemasan bahan hasil bahan hasil samping dari pengolahan
samping dari pengolahan makanan dan makanan dan minuman sayuran menjadi
minuman sayuran menjadi produk pangan produk pangan yang ada wilayah setempat
yang ada di wilayah setempatwilayah
setempat menjadi produk pangan

PRAKARYA

KELAS: VIII
KERAJINAN

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.


69

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter dan teknik pengolahan pengolahan bahan lunak yang sesuai
bahan lunak (tanah liat, getah, lilin, clay dengan potensi daerah setempat (misal:
polimer, clay tepung, plastisin, parafin, tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay
gips dan lain-lain) tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-
lain)
3.2 Memahami pengetahuan tentang prinsip 4.2 Perancangan, pembuatan dan penyajian
perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan lunak yang
produk kerajinan dari bahan lunak yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi
kreatif dan inovatif daerah setempat setempat (misal: tanah
liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung,
plastisin, parafin, gips dan lain-lain)

3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter dan teknik pengolahan pengolahan kerang, kaca, keramik dan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik botol plastik yang sesuai dengan potensi
daerah setempat
3.4 Memahami pengetahuan tentang 4.4 Perancangan, pembuatan, dan penyajian
prinsip perancangan, pembuatan dan produk kerajinan dari kerang, kaca,
penyajian produk kerajinan dari keramik dan botol plastik, yang kreatif dan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik inovatif, sesuai dengan potensi daerah
setempat
yang kreatif dan inovatif

REKAYASA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
70

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami perkembangan, peralatan, dan 4.1 Memanipulasi sistem teknologi informasi
media pengantar teknologi informasi dan dan komunikasi
komunikasi
3.2 Memahami penerapan jenis, karakteristik, 4.2 Membuat produk teknologi informasi dan
dan istilah-istilah teknologi informasi dan komunikasi dengan menggunakan bahan-
komunikasi bahan yang tersedia disekitarnya

3.3 Memahami sumber dan permasalahan air 4.3 Memanipulasi sistem penjernih air
serta perkembangan peralatan penjernih air
3.4 Memahami penerapan sistem penyaringan 4.4 Membuat alat penjernih air dengan
air alami dan buatan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar

BUDIDAYA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.


71

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami komoditas ternak kesayangan 4.1 Menentukan komoditas ternak kesayangan
(kelinci, hamster, burung, ayam hias, (kelinci, hamster, burung, ayam hias,
reptil, kucing, dan lain-lain) yang dapat reptil, kucing, dan lain-lain) yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah
setempat setempat
3.2 Memahami kebutuhan dan karakteristik 4.2 Mempersiapkan sarana dan peralatan
sarana dan peralatan budidaya ternak budidaya ternak kesayangan (kelinci,
kesayangan (kelinci, hamster, burung, hamster, burung, ayam hias, reptil, kucing,
ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) dan lain-lain)

3.3 Memahami tahapan budidaya ternak 4.3 Mempraktikkan tahapan budidaya ternak
kesayangan (kelinci, hamster, burung, kesayangan (kelinci, hamster, burung,
ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)
3.4 Menganalisis komoditas satwa harapan 4.4 Menerapkan komoditas satwa harapan
(jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,
dan lain-lain) yang dapat dikembangkan dan lain-lain) yang dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah setempat sesuai kebutuhan wilayah setempat
3.5 Memahami kebutuhan dan karakteristik 4.5 Menentukan sarana dan peralatan ternak
sarana dan peralatan budidaya satwa satwa harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, cacing, bekicot, dan lain-lain)
bekicot, dan lain-lain)
3.6 Memahami tahapan budidaya satwa 4.6 Mempraktikkan budidaya satwa harapan
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,
bekicot, dan lain-lain) dan lain-lain)

PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
72

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
\
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis rancangan pembuatan, 4.1 Mengolah bahan pangan serealia, kacang-
penyajian dan pengemasan bahan pangan kacangan dan umbi yang ada di wilayah
serealia, kacang-kacangan dan umbi setempat menjadi makanan dan minuman
menjadi makanan dan minuman yang ada sesuai rancangan
wilayah setempat
3.2 Menganalisis rancangan pembuatan, 4.2 Mengolah bahan pangan setengah jadi dari
penyajian, dan pengemasan bahan pangan bahan pangan serealia, kacang-kacangan
serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang dan umbi yang ada di wilayah setempat
ada di wilayah setempat menjadi produk
pangan setengah jadi yang ada di wilayah
setempat
3.3 Menganalisis rancangan pembuatan, 4.3 Mengolah bahan pangan serealia, kacang-
penyajian, dan pengemasan bahan pangan kacangan, dan umbi setengah jadi yang
setengah jadi dari bahan serealia, kacang- ada di wilayah setempat menjadi produk
kacangan, dan umbi yang ada di wilayah pangan jadi (siap konsumsi)
setempat menjadi produk pangan jadi (siap
konsumsi) yang ada di wilayah setempat
3.4 Memahami rancangan pembuatan, 4.4 Pembuatan, penyajian dan pengemasan
penyajian dan pengemasan bahan hasil bahan hasil samping pengolahan serealia,
samping pengolahan serealia, kacang- kacang-kacangan dan atau umbi menjadi
kacangan dan atau umbi menjadi produk produk pangan yang ada wilayah setempat
pangan yang ada wilayah setempat rancangan dan bahan yang ada di wilayah
setempat
KELAS IX
KERAJINAN

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
73

(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan


memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan pengolahan bahan kayu (misalnya ranting,
bahan kayu, bambu, dan rotan papan, dan balok), bambu, atau rotan yang
sesuai dengan potensi daerah setempat
3.2 Menganalisis prinsip perancangan, 4.2 Merancang, membuat, dan menyajikan
pembuatan, dan penyajian produk produk kerajinan dari bahan kayu, bambu,
kerajinan dari bahan kayu, bambu, dan dan rotan yang kreatif dan inovatif sesuai
rotan yang kreatif dan inovatif dengan potensi daerah setempat
3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan pengolahan bahan logam, batu, atau plastik
bahan logam, batu, dan plastik yang sesuai dengan potensi daerah
setempat
3.4 Menganalisis prinsip perancangan, 4.4 Merancang, membuat, dan menyajikan
pembuatan, dan penyajian produk produk kerajinan dari bahan logam, batu,
kerajinan dari bahan logam, batu, dan dan plastik yang kreatif dan inovatif sesuai
plastik yang kreatif dan inovatif dengan potensi daerah setempat

REKAYASA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
74

(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan


memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisis prinsip kelistrikan dan 4.1 Membuat desain konstruksi instalasi listrik
sistem instalasi listrik rumah tangga rumah tangga
3.2 Menganalisis instalasi listrik rumah tangga 4.2 Membuat instalasi listrik rumah tangga
3.3 Menganalisis dasar-dasar sistem 4.3 Memanipulasi sistem pengendali
elektronika analog, elektronika digital, dan
sistem pengendali
3.4 Menganalisis penerapan sistem pengendali 4.4 Membuat alat pengendali elektronik
elektronik

BUDIDAYA

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.


75

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami komoditas ikan konsumsi yang 4.1 Menentukan komoditas ikan konsumsi
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan yang dapat dikembangkan sesuai
wilayah setempat kebutuhan wilayah setempat

3.2 Memahami sarana dan peralatan untuk 4.2 Menyiapkan sarana dan peralatan untuk
budidaya ikan konsumsi budidaya ikan konsumsi
3.3 Memahami tahapan budidaya 4.3 Mempraktikkan budidaya (pembesaran)
(pembesaran) ikan konsumsi ikan konsumsi
3.4 Memahami komoditas ikan hias yang 4.4 Menentukan komoditas ikan hias yang
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah setempat
3.5 Memahami sarana dan peralatan untuk 4.5 Mengembangkan sarana dan peralatan
budidaya ikan hias untuk budidaya ikan hias
3.6 Memahami tahapan budidaya 4.6 Mempraktikkan budidaya (pembesaran)
(pembesaran) ikan hias ikan hias

PENGOLAHAN

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
76

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)


ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan mengarang)
mata sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami pengetahuan tentang prinsip 4.1 Mengolah bahan pangan hasil peternakan
perancangan, pembuatan, penyajian, dan (daging, telur, susu) dan perikanan (ikan,
pengemasan hasil peternakan (daging, telur, udang, cumi, rumput laut) yang ada di
susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, wilayah setempat menjadi makanan serta
rumput laut) menjadi makanan yang ada di menyajikan dan/atau melakukan
wilayah setempat pengemasan
3.2 Menganalisis prinsip perancangan, 4.2 Membuat bahan pangan setengah jadi dari
pembuatan, penyajian, dan pengemasan bahan pangan hasil peternakan (daging,
bahan pangan hasil peternakan (daging, telur, susu) dan perikanan (ikan, udang,
telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) yang ada di wilayah
cumi, rumput laut) menjadi produk pangan setempat serta menyajikan dan/atau
setengah jadi yang ada di wilayah setempat melakukan pengemasan
3.3 Menganalisis prinsip perancangan, 4.3 Membuat bahan pangan hasil peternakan
pembuatan, penyajian, dan pengemasan (daging,telur, susu) dan perikanan (ikan,
bahan pangan setengah jadi dari bahan udang,cumi, rumput laut) setengah jadi
hasil peternakan (daging, telur, susu) dan menjadi produk pangan jadi (siap konsumsi)
perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) serta menyajikan dan/atau melakukan
menjadi produk pangan jadi (siap pengemasan
konsumsi) yang ada di wilayah setempat
3.4 Menganalisis prinsip prinsip perancangan, 4.4 Mengolah, menyajikan, dan mengemas hasil
pembuatan, penyajian, dan pengemasan samping pengolahan hasil peternakan
hasil samping pengolahan hasil peternakan (daging, telur, susu) dan perikanan (ikan,
(daging, telur, susu) dan perikanan (ikan, udang, cumi, rumput laut) yang ada di
udang, cumi, rumput laut) menjadi produk wilayah setempat menjadi produk pangan
pangan yang ada di wilayah setempat serta menyajikan dan/atau melakukan
pengemasan
77

3. PENGEMBANGAN DIRI
> Pengertian
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan
upaya pembetukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan
sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler.
>.Tujuan
Adapun tujuannya adalah membina dan menumbuhkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir dan kemampuan pemecahan
masalah.

 Bentuk Pelaksanaan
Bentuk pelaksanan dan waktunya ada 2 macam yaitu :
1) Terprogram
Kegiatan ekstrakurikuler
Waktu dan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan,
substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi
dan kondisi sekolah.
2) Tidak Terprogram
a) Rutin, yakni yang sifatnya pembentukan perilaku dan
b) terjadwal yaitu : bersalaman,Upacara bendera, sholat berjamaah, imtaq, tadarus
(ibadah), kebersihan dan lain – lain.
c) Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus,
yaitu : memberi salam, ungkapan terpuji dan mengatasi masalah yang dihadapi
d) Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai
model

b. Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan
minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
78

Fungsi Kegiatan Ekstra kurikuler:


a. Pengembangan yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas
peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa
b. Sosial yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c. Rekreatif yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Adapun Jenis Kegiatan Ekstra kurikuler yang dikembangkan di SMP Negeri 22 Palu
adalah sebagai berikut:

Pramuka
Tujuan :
1. Sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi
2. Melatih siswa agar terampil dan mandiri
3. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4. Mengembangkan jiwa social dan peduli kepada orang lain
5. Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas VII dan VIII
a. Tingkat Penggalang Ramu

SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1.
Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.
kebangsaan. 2.
Memahami Lagu Indonesia Raya.
3.
Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4.
Membiasakan Bahasa Indonesia di pertemuan
penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri Satya
2. Memiliki kecakapan 6. Mengetahui dan membiasakan salam pramuka.
pramuka. 7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus depan
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang minimal 6
kali berturLit-tarot.
10. Melakukan baris- berbaris
3. Memiliki kecakapan 11. Menyampaikan berita secara lisan.
sosial 12. Mengumpulkan data untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
14. Menjamu tamu dengan baik (untuk putri);
4. Melengkapi administrasi 15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
5. Memiliki kecakapan 16. Memiliki buku tabungan
79

spiritual 17. Membayar uang iuran pada gugus depan


18. Mengetahui dan bisa mengucapkan syahadat.
19. Mengerti rukun iman dan Islam.
b. Tingkat Penggalang Rakit
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui lambang negara Indonesia.
kebangsaan. 2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan nasional.
2. Memiliki kecakapan 4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
sosial 5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
3. Memiliki kecakapan 6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
pramuka. 7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
8. Dapat memimpin barisan.
9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu minimal 10
kali.
3. Memiliki 11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah tangga
ketrampilan 12. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
13. Memasak makanan di perkemahan.
14. Membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
15. Mengetahui makanan yang bergizi.
4. Memelihara 16. Mengetahui jenis penyakit menular.
kesehatan . 17. Memelihara lanaman berguna dan binatang ternak.
18. Membaca do'a harian .
5. Memiliki kecakapan
spiritual

c. Tingkat Penggalang Terap


SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui arti dan sejarah Sumpah Pemuda
kebangsaan. 2. Bersungguh-sungguh mengamalkan pancasila
3. Mengetahui tentang PBB.
2. Memiliki kecakapan 4. Mengetahui tempat-tempat di kecamatan
social. 5. Mengikuti kerja bakti di kampung, tempat ibadah serta
pernah membantu lembaga seperti PMI, PKK dan karang
taruna
3. Memiliki kecakapan 6. Mengikuti latihan pasukan sebagai pengalang rakit
pramuka. minimal 10 kali.
3. Memiliki kecakapan 7. Menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat dan suhu.
personal 8. Membuat peta pity.
9. Merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil
10. Membuat balai rumah yang sederhana
4. Memelihara. 11. Menerapkan kebersihan dan kesehatan di perkemahan,
kesehatan rumah, dan lingkungannya.
80

12. Melakukan olah raga atletik atau renang dan olah raga
perniainan.
5. Memiliki 17. Memiliki buku tabungan.
kelengkapan 18. Membayar uang itiran.
administrasi 19. Membantu jalannya administrasi keuangan gugus
depannya.
20. Memiliki minimal Bata Panda Kecakapan Khusus.
21. Mengetahui hari hari raya Islam.
6. Kecakapan spiritual 22. Bertindak sebagai imam dalam sholat berjamaah di
perkemahan.

PMR / UKS
Tujuan :
1. Melatih praktek PPPK
2. Mengembangkan jiwa social dan penuhi kepada orang lain
3. Mengembangkan sikap kerjasama
4. Membiasakan hidup bersih dan sehat
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII dan VIII

SILABUS
PMR
1. Pelaku pertolongan 1. - Memasang Pembalut mitella
pertama - Memasang Pembalut platengah
2. Pembalutan - Memasang pembalut kassa

3. Pasang bongkat tandu 2. Memasang tenda darurat


4. Triage
5. Evakuasi pasien
6. Prinsip-prinsip palang
merah
7. Anatomi dan faal tubuh
dasar
8. Pembidaian
9. Kesehatan lapangan
10. Cedera alat gerak
UKS 1. Pendidikan kesehatan
1. Pendidikan Kesehatan 2. Gizi
2. Pelayananan Kesehatan 3. P3K
3. Pembinaan Lingkungan 4. Pencegahan penyakit
Sekolah Sehat 5. Penjaringan kesehatan
1. Kantin sehat
2. BK
3. Ceramah agama
1. Kesehatan lingkungan
2. Kebon sekolah
81

3. Apotek hidup

Olimpiade Training Center.


Tujuan : Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi tutor sebaya di kelasnya
masing – masing, melatih peserta didik memecahkan masalah yang berat dan
mempersiapkan peserta didik mengikuti olimpiade yang diadakan
pemerintah/perguruan tinggi.
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa berprestasi di kelas VII dan VIII pada bidang
Matematika, IPA dan kebahasaan.

Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler


yang ada di SMP Negeri 22 Palu, minimal 1 dan maksimal 2 jenis kegiatan. Semua
aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan
dan pengawasan pembina yang ditugasi oleh Kepala Madrasah. Setiap pembina
kegiatan ekstra kurikuler membuat program kegiatan pengembangan diri.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran untuk itu dalam penilaian
kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif (amat baik, baik, Cukup atau
Kurang) yang dilengkapi dengan diskripsi kemampuan yang mampu di capai siswa.
Satuan waktu penilaian adalah setiap akhir semester.

a) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII s/d kelas VIII dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen
2 X 40 menit) . Pengembangan diri untuk kelas IX diarahkan pada program pembelajaran
intensif dalam rangka persiapan menghadapi Ujian Nasional.

b) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester)
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif : A, B, C, atau D

4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar satuan pendidikan SMP Negeri 22 Palu di laksanakan Beban
belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar
dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
mengikuti program pembelajaran melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
Kompetensi Lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
82

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar tatap muka perjam pembelajaran
berlangsung selama 40 menit. Beban belajar tatap muka per minggu di SMP Negeri 22
Palu adalah 38 jam untuk kelas VII, VIII dan IX.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi untuk mencapai Standar Kompetensi. Waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

5. KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (KBM)


Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).
KBM ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya
jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah
keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan
kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Acuan
kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil
penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau
layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi
sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100
merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan nasional diharapkan
mencapai minimal 70. SMP Negeri 22 Palu menetapkan ketuntasan minimal antara
70 s.d. 80 untuk seluruh mata pelajaran.
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) ditetapkan oleh Sekolah dengan
mempertimbangkan berdasarkan usulan dari MGMP Madrasah. Setiap dua minggu
sekali MGMP Madrasah mengadakan pertemuan di Madrasah untuk mengevaluasi
keberhasilan dan kendala pembelajaran yang telah dilaksanakan, mencari solusi
pemecahan masalah terhadap kendala pembelajaran, membahas rencana
pembelajaran dua minggu mendatang, membahas materi-materi pembelajaran yang
akan diajarkan beserta metode pembelajarannya dan mendiskusikan perkembangan
pendidikan terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu.
83

Menjelang tahun pelajaran baru semua MGMP Sekolah SMP Negeri 22 Palu
menentukan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) setiap mata pelajaran setiap tingkat
kelas. Penentuan KBM dilakukan melalui analisis setiap indikator dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata (intake) peserta didik,
kompleksitas setiap indikator, dan kemampuan sumber daya pendukung (SDM dan
sarana prasarana). Dari KBM indikator diperoleh KBM setiap Kompetensi Dasar,
KBM setiap Standar Kompetensi, dan akhirnya KBM setiap mata pelajaran. KBM
setiap mata pelajaran diserahkan kepada urusan kurikulum dan disosialisasikan
kepada semua warga madrasah serta orangtua peserta didik. KBM setiap mata
pelajaran setiap tingkat kelas disajikan pada tabel yang terdapat pada buku 2
dokumen kurikulum ini.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya dan kualitas
pendidikan di Sekolah khususnya, SMP Negeri 22 Palu memprogramkan
peningkatan kriteria minimal 1 untuk setiap tahunnya. Peningkatan ini dapat dicapai
dengan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana,
serta daya dukung lain yang menentukan tingkat pencapaian KBM di SMP Negeri
22 Palu

6. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN SERTA MUTASI


6.1 PENILAIAN
Penilaian yang dilaksanakan di SMP Negeri 22 Palu mencakup: Penilaian
otentik, Penilaian diri, Penilaian berbasis Portofolio, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan tingkat kompetensi, ujian sekolah
dan ujian nasional.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan
keberhasilan belajar peserta didik.
Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran
(output) pembelajaran.
84

Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta


didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kreteria yang
telah ditetapkan.
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses
belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di
dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
Ulangan Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi
cakupan UTK meliputi sejumlah kompetensi Dasar yang mempresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut .
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. sesuai dengan aturan yang diatur dalam POS Ujian Sekolah.
 Prinsip dan Pendekatan Penilaian.
Penilain hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 22 Palu didasarkan prinsip –
prinsip sebagai berikut :
a. Obyektif artinya penilaian berbasis pada standard dan tidak dipengaruhi factor
subyektifitas penilai.
b. Terpadu artinya penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan.
85

c. Ekonomis artinya penilaian yang efesien dan efektif dalam perencanaan,


pelaksanaan dan pelapornya.
d. Transparan artinya prosedur penilaian, criteria penilain, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif artinya mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
 Ruang Lingkup,Teknik,dan Instrumen Penilaian.
 Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar SMP Negeri 22 Palu mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran.
 Teknik dan Instrumen Penilaian.
Teknik dan Instrumen Penilaian yang digunakan SMP Negeri 22 Palu sebagai
berikut :
a. Penilaian Kompetensi Sikap.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,penilaian
diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubric,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan.
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan
penugasan.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan.
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui kinerja yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu
dengan menugaskan tes praktik,projek dan penilaian portofolio, instrument
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang
dilengkapi rubric.
Instrumen Penilaian harus memenuhi Persyaratan:
1) Substansi yang mempresentasikan kompetensi yang dinilai
86

2) Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk


instrument yang digunakan.
3) Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Pada setiap penilaian, SMP Negeri 22 Palu menetapkan aspek yang harus dinilai
untuk setiap mata pelajarannya. Adapun penjabaran dari aspek-aspek tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.

KELAS VII, VIII dan IX


No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai

KELOMPOK A

1 Pendidikan Agama Islam Sikap, pengetahuan dan keterampilan


2 Pend. Pancasila dan Sikap, pengetahuan dan keterampilan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia Sikap, pengetahuan dan keterampilan.
4 Matematika Sikap, pengetahuan dan keterampilan
5 Ilmu Pengetahuan Alam Sikap, pengetahuan dan keterampilan
6 Ilmu Pengetahuan Sosial Sikap, pengetahuan dan keterampilan
7 Bahasa Inggris Sikap, pengetahuan dan keterampilan

KELOMPOK B
9 Seni Budaya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
10 Pendidikan Jasmani ,olah raga & Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kesehatan Seni,
11 Prakarya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
87

6.2. Kriteria Pengolahan Nilai


Nilai yang tercantum pada buku raport merupakan rerata nilai dari penilaian
harian = NH (yang diperoleh dari rata-rata nilai tugas dan nilai ulangan harian),
nilai Ulangan Tengah Semester = UTS dan nilai Ulangan Akhir Semester =
UAS. Bobot tiap-tiap jenis penilaian harian ditentukan oleh masing-masing
guru mata pelajaran, sedangkan bobot antara nilai harian, UTS dan nilai UAS
ditentukan oleh sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai Akhir = 30% Rata-rata NH + 25% NT + 20% UTS + 25% UAS


88

6.3. KENAIKAN KELAS

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria


kenaikan kelas SMP Negeri 22 Palu diatur sebagai berikut :
1. Aspek Akademis
 Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester
genap
 Memiliki nilai lengkap semester ganjil dan genap
 Tidak terdapat nilai mata pelajaran yang kurang dari KBM
2. Aspek Non Akademis .
 Jumlah prosentase kehadiran selama satu semester minimal 90%
(jumlah alpa tidak boleh lebih dari 10 % ).
 Akhlak minimal baik (B)
 Kepribadian minimal baik( B )
 Tidak terlibat narkoba / miras
SMP Negeri 22 Palu berusaha menggunakan mastery learning ( ketuntasan
belajar ) artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan
kelas bersama – sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KBM harus
mengikuti pelajaran remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai KBM
mengikuti kegiatan pengayaan.
> Program Remedial ( Perbaikan )
a. Remidial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KBM
dalam setiap kompetensi dasar dan/ atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remidial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam progam remedial dapat berupa tes maupun nontes
e. Nilai remedial maksimum sama dengan KBM
>. Progam Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KBM
dalam setiap Kompetensi Dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam progam pengayaan dapat berupa tes maupun nontes
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan
89

6. 4. KELULUSAN
Kriteria kelulusan SMP Negeri 22 Palu Peserta Didik tahun pelajaran 2021/2022,
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
1. Aspek Akademis

a. Telah menyelesaikan seluruh progam pembelajaran.


b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran ,kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi. dengan ketentuan :
Ujian Sekolah memiliki nilai rata – rata 7.00 dan minimal 6,00 untuk semua
mata pelajaran.

2. Non Akademis
a. Kelakuan minimal dengan nilai B (Baik) ;
b. Kedisilpnan minimal dengan nilai B (Baik)
c. Kerapian minimal dengan nilai B ( Baik )
6.5 MUTASI
1) Surat permohonan orang tua peserta didik untuk mutasi
2) Ada surat keterangan kesediaan menerima siswa sesuai pagu yang ada di sekolah
3) Adanya surat keterangan melepas dari sekolah
4) Surat keterangan sehat dari dokter
5) Tidak terlibat miras, narkoba, dan trafficking
6) Adanya persetujuan dari Dinas Pendidikan Kota Palu
7. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
SMP Negeri 22 Palu menerapkan pendidikan kecakapan hidup (yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional)
secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri. Metode yang dilaksanakan banyak
menggunakan metode diskusi, pengamatan, penyelesaian masalah, simulasi, dan
metode-metode lain yang memungkinkan siswa dapat mengaktualisasikan dirinya
secara maksimal dan dapat melatih mereka terutama pada berfikir kritis, bekerja sama
90

dengan orang lain, mengolah informasi dan mengambil keputusan, memecahkan


masalah secara kreatif dan inovatif. Kegiatan muatan lokal dan pengembangan diri
juga dimaksudkan untuk mengintegrasikan pendidikan kecakapan hidup, terutama
pada kecakapan vocasional, dalam pendidikan yang dilaksanakan di SMP Negeri 22
Palu.
91

8. PENDIDIKAN KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Melalui analisis potensi dan kebutuhan daerah, serta analisis potensi sekolah yang
meliputi Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana, SMP Negeri 22 Palu menetapkan
pendidikan teknologi informatika dan seni budaya sebagai keunggulan lokal sekaligus
keunggulan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global ini diberikan
dalam bentuk mata pelajaran seni budaya (Marawis) dan juga terintegrasi dalam semua
mata pelajaran (untuk teknologi informatika).
92

9. PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


a. Pengertian
Lingkungan hidup merupakan tempat suatu makhluk hidup (organisma)
melakukan aktivitas, termasuk manusia. Lingkungan hidup akan memberikan dampak
positif terhadap manusia jika lingkungan itu sangat kondusif bagi kehidupan manusia.
Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif diperlukan peran manusia sebagai
makhluk sosial untuk bersikap ramah dan peduli terhadap lingkungan misalnya
membiasakan diri menjaga kebersihan, keindahan, kerindangan, penghematan dan
sikap positif lainnya, dengan demikian timbul hubungan timbal balik yang
menguntungkan (mutualisme) antara manusia dan lingkungannya.
Banyak peristiwa – peristiwa alam yang terjadi sebagai upaya alam untuk
mengadakan seleksi bagi kehidupan (natural selection), namun kecerobohan manusia
juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kerusakan lingkungan misalnya,
terjadinya banjir dan tanah longsor akibat penebangan hutan yang berlebihan tanpa
disertai dengan penanaman kembali (reboisasi) dan pembuangan sampah yang tidak
terkendali tanpa upaya pemanfaatannya, menipisnya ozon (O 3) akibat pembuangan
senyawa CFC berlebihan, demikian juga pencemaran udara oleh asap kendaraan dan
pabrik – pabrik menambah dampak pada pemanasan global (global warming).
Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMP Negeri 22 Palu
diintegrasikan ke semua mata pelajaran sangat diperlukan untuk menghasilkan
generasi mendatang yang cerdas, trampil, ramah, peduli dan berbudaya lingkungan
demi keberlangsungan pembangunan di MTs Ibad Ar Rahman, Cimanuk, Pandeglang
dengan mengacu pada Program Adiwiyata yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah
sejak tahun 2006 dan sudah menjadi program Nasional pada tahun 2007
b. Tujuan
Pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 22 Palu bertujuan peserta didik :
1. Memahami lingkungan hidup sebagai satu kesatuan yang terkait antara komponen
– komponen dalam ekosistemnya.
2. Memiliki kesadaran tentang hakekat pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan
manusia dengan melakukan tindakan yang ramah dan peduli lingkungan dalam
kehidupan sehari – hari dengan mengembangkan Program Adiwiyata
3. Memiliki kecakapan hidup (life skill) dengan mengolah dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber kehidupan dengan memperhatikan etika lingkungan
tanpa membuat kerusakan lingkungan.
93

4. Memiliki wawasan global tentang lingkungan dengan bertindak lokal dalam upaya
pelestarian lingkungan demi keberlangsungan kehidupan.
5. Menciptakan lingkungan madrasah yang sejuk, asri dan nyaman yang terbebas dari
polusi

c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 22 Palu yang
diintegrasikan terhadap semua mata pelajaran meliputi :
1. Kemampuan memahami lingkungan hidup dan peran manusia dalam usaha
pelestarian alam (natural concervation) dan sumber daya alam, melalui Program
Adiwiyata
2. Kemampuan memahami hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem air,
darat, dan udara serta memahami fungsi laut, hutan dan siklus hidrologinya dalam
keseimbangan lingkungan ( enviromental balance )
3. Kemampuan mengaktualisasi diri bersikap ramah dan peduli terhadap lingkungan
dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat dengan mengenali beberapa
bahan beracun dan berbahaya serta pencemaran lingkungan
4. Kemampuan mengolah sampah dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
pendapatan melalui kegiatan budidaya flora dan fauna dengan memperhatikan
etika lingkungan tanpa membuat kerusakan lingkungan.
5. Kemampuan menciptakan tata ruang yang bersih, sehat, dan nyaman sebagai
tempat untuk melakukan aktifitas sehari – hari.
94

10. PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA


10.1. Latar Belakang
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,
yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menyadari pentingnya karakter, dewasa ini banyak pihak menuntut
peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga
pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang
berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti
perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota
besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan.
Yang menjadi masalah adalah bahwa selama ini pengembangan dan
implementasi KTSP masih cenderung terpusat pada pengembangan kemampuan
intelektual, belum secara optimal pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan
generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan
kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan
karakter. Agar peserta didik memiliki karakter mulia sesuai norma-norma agama,
hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat, maka perlu dilakukan pendidikan
karakter secara memadai.
Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau
nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan
dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai
karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan
pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
10.2. Tujuan

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan


hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter
95

atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar
kompetensi lulusan.
10.3. Distribusi Nilai Karakter
Berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan
berwatak”. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Allah SWT, dirinya, sesama,
lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan
mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi
dan motivasinya (perasaannya).
Berikut merupakan nilai-nilai karakter yang ditargetkan untuk diinternalisasi
oleh siswa:
1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a. Religius
2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a) Jujur
b) Bertanggung jawab
c) Bergaya hidup sehat
d) Disiplin
e) Kerja keras
f) Percaya diri
g) Berjiwa wirausaha
h) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i) Mandiri
j) Ingin tahu
k) Cinta ilmu
3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
b) Patuh pada aturan-aturan sosial
c) Menghargai karya dan prestasi orang lain
d) Santun
e) Demokratis
4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a. Peduli sosial dan lingkungan
5. Nilai kebangsaan
a) Nasionalis
b) Menghargai keberagaman

Tabel Distribusi Nilai-Nilai karakter yang Utama ke Dalam Mata Pelajaran


Mata Pelajaran
Nilai Utama

1. Pendidikan Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu,


Agama ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada
aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban,
96

kerja keras, peduli


2. PKn Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
menghargai keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan
orang lain
3. Bahasa Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri,
Indonesia bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. Matematika Berpikir logis, kritis, jujur, kerja keras, ingin tahu, mandiri,
percaya diri
5. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa
wirausaha, jujur, kerja keras
6. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur,
bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta
ilmu
7. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri,
bekerjasama, patuh pada aturan sosial
8. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya
orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9. PJOK Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri,
mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
Prakarya Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung
jawab, dan menghargai karya orang lain

10.4. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran


10.4.1 Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Baik silabus, RPP, dan bahan ajar
dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi/berwawasan
pendidikan karakter.
Perubahan pada tiga komponen silabus berikut:
1) Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan
pembelajaran yang mengembangkan karakter
2) Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator
yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter
3) Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian
yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter
Adaptasi RPP antara lain meliputi:
1) Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan
pembelajaran yang mengembangkan karakter
2) Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator
yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter
3) Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian
yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter
97

Kegiatan Pendahuluan
a. Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang
kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
c. Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)
d. Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
e. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya
(contoh nilai yang ditanamkan: religius, peduli)
f. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang
ditanamkan: disiplin)
g. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan:
disiplin, santun, peduli)
h. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter
i. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir
karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang
ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang
ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
(contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja
keras)
b. Elaborasi
1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta
ilmu, kreatif, logis)
2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh
nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai,
santun)
3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif,
percaya diri, kritis)
98

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif


(contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung
jawab)
5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras,
menghargai)
6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang
ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai,
mandiri, kerjasama)
7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai,
mandiri, kerjasama)
8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling
menghargai, mandiri, kerjasama)
9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang
ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang
ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis,
kritis)
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan:
memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri)
4) Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
b) membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis);
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang
ditanamkan: cinta ilmu);
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).
99

Kegiatan penutup
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri,
kerjasama, kritis, logis);
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, mengetahui
kelebihan dan kekurangan);
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai
yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);

Anda mungkin juga menyukai