Anda di halaman 1dari 105

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta Pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Desentralisasi dilaksanakan. untuk Bukti pengelolaan nyata pendidikan yang diharapkan pengelolaan pengelolaan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dari desentralisasi dengan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah mengambil keputusan berkenaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sek olah. Perubahan pembaruan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk di dalamnya adalah Kurikulum. Dalam kaitan ini Kurikulum Sekolah Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru sehingga ikut mengalami perubahan kebijakan. Kurikulum digunakan adalah seperangkat pedoman rencana dan pengaturan kegiatan 1 mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang sebagai penyelenggaraan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian guru diharapkan menjadi lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum tersebut. merupakan Penyempurnaan keharusan agar kurikulum kurikulum yang selalu berkelanjutan sesuai dengan

tuntutan kebutuhan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) belajar untuk memahami dan menghayati; (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk hidup
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

bersama dan berguna untuk orang lain; dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Untuk menyikapi harapan itu, SD Negeri Kalibaru 3 dengan sungguh-sungguh menciptakan pengelolaan pendidikan yang diawali dengan pembuatan atau penyusunan Kurikulum yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah. Dengan desentralisasi Kurikulum terutama pada pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan tiap-tiap sekolah merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Atas dasar pemikiran itu dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Pengembangan Kurikulum ini mengacu pada standar isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong Kota Depok, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis Pengembangan KTSP Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta. Kurikulum adalah jantungnya pendidikan ( curriculum is the heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan budaya dan karakter Pendapat bangsa yang dibandingkan dikemukakan kurikulum para masa sebelumnya. pemuka

masyarakat, ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

dan

sarasehan pada

yang awal

diadakan tahun

oleh

Kementerian

Pendidikan adanya

Nasional

2010

menggambarkan

kebutuhan masyarakat yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional.

B. Tujuan Pengembangan KTSP Penyusunan Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 bertujuan agar dapat menjadi acuan bagi semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan dalam tahun pelajaran 2011-2012 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kedudukan setiap komponen yang terlibat di dalamnya. Selain itu, penyusunan Kurikulum ini bertujauan agar setiap komponen yang ada di SD Negeri Kalibaru 3 memiliki persepsi yang sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi yang telah menjadi kesepakatan bersama sehingga peserta didiknya menjadi siswa yang berkompeten, terdidik, mempunyai rasa kebangsaan serta cinta tanah air yang tinggi, berbudaya dan berakhlak mulia serta diakui keberadaannya oleh masyarakat seiring dengan perkembangan kemajuan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan Kepentingan Peserta Didik Dan Lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa

peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

2. Beragam Dan Terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib Kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi Kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Kehidupan Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan akademik, keniscayaan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi berpikir, dan keterampilan sosial, keterampilan merupakan keterampilan vokasional Dan Sen Relevan Dengan Kebutuhan

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar Sepanjang Hayat Pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah Kurikulum kepentingan membangun dikembangkan dan dengan memperhatikan daerah berbangsa untuk dan

nasional kehidupan

kepentingan

bermasyarakat,

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut : 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didik harus mendapatkan serta dirinya pelayanan secara pendidikan dinamis yang untuk dan bermutu, memperoleh kesempatan bebas, dengan

mengekspresikan menyenangkan. 2.

Kurikulum

dilaksanakan

menegakkan

kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses 3. didik pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, kurikulum memungkinkan bersifat peserta dan menyenangkan. Pelaksanaan mendapat pelayanan yang perbaikan,

pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madia mangun karsa, tut wuri handayani (di depan memberikan contoh dan teladan, di
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan daya dan kekuatan). 5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai di sumber belajar dengan prinsip sekitar, alam serta takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang dan teladan). 6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7. Kurikulum kompetensi mata yang mencakup seluruh komponen dan pelajaran, muatan lokal, masyarakat, lingkungan lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh,

pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. sebaya. 16. 17.

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. Berkomunikasi secara jelas dan santun. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.

D. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2). 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20. 3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi 4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentangpelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006 6. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan 7. Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses 8. Permendiknas Nomor 12,13,16 dan 18 tahun 2007 tentang standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 9. Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional 10. Inpres nomor 6 tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi kreatif

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

10

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN


A. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. 1. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. B. Visi SD Negeri Kalibaru 3 Visi SD Negeri Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Kota Depok dirumuskan sebagai berikut. Terwujudnya trampil, disiplin, siswa cerdas berkarakter dan budaya mandiri bangsa, dilandasi bertanggungjawab

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. C. Misi Sekolah Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh SD Negeri Kalibaru 3 sebagai berikut. a. Menyelenggarakan pendidikan dengan mengembangkan kecerdasan majemuk (multifle intelgentia). b. Melaksanakan pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan nilai karakter bangsa. c. Membiasakan pendidik dan peserta didik berperilaku yang baik sesuai dengan norma agama. d. Meningkatkan kompetensi pendidik dan peserta didik. e. Menciptakan suasana sekolah yang ramah,ceria dan kondusif. f. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan berkualitas. g. Mengembangkan bakat, minat, dan potensi siswa secara maksimal melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

11

h. Mengembangkan dan membiasakan perilaku disiplin warga sekolah. D. Tujuan SD Negeri Kalibaru 3 Sejalan dengan No. Tujuan 19 Pendidikan 2005 Dasar yaitu dalam Peraturan dasar serta

Pemerintah kecerdasan,

Tahun

meletakkan mulia,

pengetahuan,

kepribadian,

akhlak

ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri Kalibaru 3 Kecamatan Cilodong Kota Depok adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Siswa sehat jasmani dan rohani Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi 4. 5. Siswa mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaannya Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

12

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SD NEGERI KALIBARU 3


A. KERANGKA DASAR 1. Kelompok Mata Pelajaran Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut : a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

13

Struktur kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3. dan Muatan potensi lokal merupakan termasuk kegiatan kurikuler daerah, untuk yang mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas daerah, keunggulan materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. 2) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan kepada peserta diri bertujuan untuk memberikan kesempatan didik

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing guru yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. 3) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu. 4) Pembelajaran pada Kelas IIII dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IVVI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

14

dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut : No Kelompok Mata Cakupan . Pelajaran 1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan Mulia akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak moral 2 Kewarganegaraan dan Kepribadian mulia. Akhlak perwujudan mulia dari mencakup etika, budi pekerti, atau sebagai pendidikan agama. Kelompok mata kewarganegaraan dimaksudkan kesadaran dalam dan dan untuk

pelajaran kepribadian peningkatan peserta

wawasan

didik akan status, hak, dan kewajiban kehidupan dan bermasyarakat, bernegara, serta berbangsa, manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan patriotisme manusia, pelestarian kesetaraan kebangsaan, bela kemajemukan lingkungan gender, jiwa, dan negara, bangsa, hidup, demokrasi,

peningkatan kualitas dirinya sebagai

penghargaan terhadap hak-hak asasi

tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

15

Mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

Kelompok

Ilmu

Pengetahuan untuk

dan

Teknologi pada jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan pengetahuan mengenal, serta menyikapi, dan mengapresiasi ilmu dan teknologi, menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan sensitivitas, mengapresiasi dan untuk meningkatkan kemampuan keindahan dan

Estetika

mengekspresikan, dan kemampuan harmoni. Kemampuan mengapresiasi mengekspresikan keindahan serta harmoni, mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual menikmati maupun masyarakat menciptakan 5 Jasmani, olahraga, dan kesehatan sehingga dan mensyukuri sehingga kebersamaan dalam mampu hidup mampu yang kehidupan

harmonis. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, jenjang untuk dan kesehatan potensi pada fisik SD/MI/SDLB meningkatkan dimaksudkan

serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya sehat ataupun hidup yang yang sehat bersifat bersifat termasuk individual kolektif kesadaran, sikap, dan perilaku hidup

kemasyarakatan seperti keterbatasan


Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

16

dan demam

perilaku berdarah,

seksual HIV /

bebas, AIDS, dan

kecanduan

narkoba,

muntaber,

penyakit lain yang potensial untuk mewabah.


Tabel 1 : Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran

Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut : a. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. b. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. c. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. 2. STRUKTUR KURIKULUM SD NEGERI KALIBARU 3 Adapun muatan kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 seperti ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut : No A 1 2 3 4 5 6 7 8 B Komponen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Mulok a. Bahasa Sunda Alokasi Waktu / Minggu Kelas 1 2 3 4 5 6 3 3 3 2 5 5 4 3 4 4 2 2 5 5 4 3 4 4 2 2 5 5 4 3 4 4 2 17

TEMATIK

TEMATIK

TEMATIK

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

b. Bahasa Inggris JUMLAH C D Pengembangan Diri Pembiasaan 26 2*) 2*) 27 2*) 2*) 28 2*) 2*)

2 36 2*) 2*)

2 36 2*) 2*)

2 36 2*) 2*)

*)Ekuivalen 1 jam pelajaran

Keterangan : 1. 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit 2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan tematik dengan pembagian alokasi waktunya sebagai berikut. 3. Pengembangan diri dan pembiasaan masing-masing 2 jam pelajaran. B. MUATAN KURIKULUM 1. Pendidikan Agama a. Tujuan Pendidikan Agama di SD Negeri Kalibaru 3 bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, serta cerdas, produktif, jujur, adil, etis, dalam berdisiplin, komunitas bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial mengembangkan budaya agama sekolah. b. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1) Al-Quran dan Hadits 2) Aqidah 3) Akhlak 4) Fiqih 5) Tarikh dan Kebudayaan Islam Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

18

Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. c. Standar Isi Kelengkapan Permendiknas dikodifikasikan. 2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan a. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) 2) serta korupsi 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk 4) diri berdasarkan dengan karakter bangsa masyarakat lain informasi dalam dan Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain Berinteraksi dengan b. Ruang Lingkup Mata 1) pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek antara lain sebagai berikut. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

Standar Nomor 22

isi

dapat

dilihat yang

dalam telah

Tahun

2006

Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, bertindak secara berbangsa, cerdas dalam kegiatan antibermasyarakat, bernegara, serta

percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung memanfaatkan teknologi komunikasi.

19

2) Republik

Norma-norma untuk mencapai suatu keadilan yang berlaku baik dalam sistem hukum Negara Kesatuan Indonesia dapat maupun dijunjung norma-norma tinggi, di dunia dan internasional dilaksanakan dihormati,

3)

Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM.

c. Standar Isi Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. 3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia a. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) 2) 3) tujuan 4) Menggunakan emosional dan sosial 5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa 6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia b. Ruang Lingkup
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan baik dan benar untuk berbagai bahasa Indonsia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan

20

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi komponen kemampuan berbahasa, dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1) mendengarkan 2) berbicara 3) membaca 4) menulis Pada akhir pendidikan peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra. c. Standar isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. 4. Mata Pelajaran Matematika a. Tujuan Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan pernyataan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

21

minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. b. Ruang Lingkup Mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) bilangan 2) geometri dan pengukuran 3) pengolahan data c. Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. 5. Mata Pelajaran IPA a. Tujuan Tujuan mata pelajaran IPA adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Memperoleh keyakinan pada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsepkonsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3) Mengembangkan kesadaran masyarakat 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan kesadaran masalah, dan membuat dalam keputusan 5) Meningkatkan untuk berperan aktif memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

rasa

ingin adanya IPA,

tahu,

sikap

positif yang

dan saling dan

tentang antara

hubungan lingkungan,

memengaruhi

teknologi

22

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya b. Ruang Lingkup Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) kehidupan, 2) 3) pesawat sederhana. 4) c. Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. 6. Mata Pelajaran IPS a. Tujuan Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan keritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyakarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. Bumi dan alam semesta meliputi tanah, tata surya, dan benda langit lainnya. yaitu Makhluk manusia, hidup dan proses dan dan hewan, tumbuhan, sifat-sifat

interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. Benda/materi, kegunaanya meliputi cair, padat dan gas. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

23

b. Ruang Lingkup Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) manusia, tempat, dan lingkungan 2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan 3) sistem sosial dan budaya 4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan c. Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. 7. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan a. Tujuan Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami ketrampilan 2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan 3) Menampilkan keterampilan 4) Menampilkan peranserta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global 5) Menampilkan sikap nasionalisme yang tinggi melalui lagu nasional dan daerah. b. Ruang Lingkup Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan meliputi aspekaspek sebagai berikut 1) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik 2) Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari kreativitas melalui seni budaya, dan konsep dan pentingnya seni budaya dan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

24

3) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak- mencetak, dan sebagainya 4) Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari, dan seni peran 5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional, dan keterampilan akademik c. Standar Isi Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. 8. Mata Pelajaran Penjas dan Orkes a. Tujuan Penjas, olah raga, dan kesehatan bertujuan agar peserta memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah raga yang terpilih 2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik 3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar 4) Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,olah raga dan kesehatan 5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, bekerja sama, percaya diri, dan demokratis 6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan 7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olah raga di lingkungan bersih sebagai informasi untuk mencapai didik

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

25

pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

b. Ruang Lingkup Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) Permainan dan olah raga meliputi olah raga tradisional, permainan eksplorasi dan gerak, keterampilan atletik, kasti, lokomotor, roundes, nonlokomotor, manipulatif, kesehatan

kipperes, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya. 2) Aktivitas pengembangan meliputi mekanika sikap tubuh komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3) Aktivitas senam meliputi ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, senam lantai, serta aktivitas lainnya 4) Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik, serta aktivitas lainnya. 5) Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, renang, dan aktivitas lainnya. 6) Pendidikan luar kelas meliputi karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung. 7) Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehat, sehari-hari, khususnya dan yang terkait yang dengan sehat, perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang memilih makanan minuman mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P 3 K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek. c. Standar Isi
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

26

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan. C. MUATAN LOKAL Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah dalam hal ini Jawa Barat, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan Lokal yang dipilih SD Negeri Kalibaru 3 ditetapkan berdasarkan pembelajaran ciri khas, potensi lokal dan keunggulan daerah, serta jiwa ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran muatan adalah pengembangan kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berfikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerjasama. Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan. Muatan lokal wajib yang dilaksanakan di SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok adalah Bahasa Sunda dan muatan lokal pilihan Bahasa Inggris dengan meliputi aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam muatan lokal:

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

27

No. 1

Mata Pelajaran Bahasa Sunda

Nilai-nilai Kejujuran Keramahan Disiplin Menghargai orang lain Konsisten pada aturan Keberanian Etos kerja Mandiri Kreatif dan inovatif Mencintai lingkungan Berpikir positif Tanggung jawab Cermin kepribadian Cinta tanah air Kesantunan

Indikator Berterus terang Sesuai antara perkataan dengan perbuatan Memberikan layanan yang terbaik Mentaati aturan atau konsisten Semangat Mengenal potensi diri Menciptakan peluang Perbuatan/tindakan Menciptakan peluang

Budaya Daerah

Budidaya Tanaman

Bahasa Inggris

Tutur kata Komunikasi Menghargai

D. PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan

pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut. 1. Kegiatan rutin sekolah Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lainlain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman. 2. Kegiatan spontan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

28

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh. Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji. 3. Keteladanan Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan. 4. Pengkondisian Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah dikondisikan sebagai pendukung
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

29

kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur. Jenis Pengembangan Diri A. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling (BP/BK)

Nilai-nilai yang ditanamkan Kemandirian Percaya diri Kerjasama Tekun Demokratis Peduli sosial Komunikatif Jujur Demokratis Disiplin Kerjasama Kebangsaan Toleransi Peduli Cinta damai Kerja keras Peduli Toleransi Disiplin Tekun Komunikatif Rasa ingin tahu Ulet Senang membaca Menghargai prestasi Jujur Sportifitas Menghargai prestasi Ulet Cinta damai

Strategi Pembentukan karakter/kepribadi an Pemberian motivasi Bimbingan karier

B. Kepramukaan

Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)

C. UKS dan D

Latihan terprogram

D. Klinik Olimpiade

Pembinaan rutin Mengikuti perlombaan Pameran/pekan ilmiah Publikasi ilmiah secara internal Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, 30

E. Olahraga

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

Jenis Pengembangan Diri F. Kerohanian

Nilai-nilai yang ditanamkan Disiplin Jujur Religius Jujur

Strategi pencak silat, outbond) Perlombaan olahraga Beribadah rutin Peringatan hari besar agama Kegiatan keagamaan Latihan rutin Mengikuti vokal grup Berkompetisi internal dan eksternal Pagelaran seni

G. Senibudaya/San ggar seni

Disiplin Jujur Peduli budaya Peduli sosial Cinta tanah air Semangat kebangsaan

E. PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA 1. Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa: a. berkelanjutan b. melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah c. nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan d. dilaksanakan melalui proses belajar aktif Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa adalah sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas satu SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMP.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

31

Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun. Melalui semua mata pelajaran, muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan pengembangan nilai-nilai tersebut melalui keempat jalur tadi: MATA PELAJARAN BUDAYA SEKOLAH NILAI MUATAN LOKAL

KEPRIBADIAN

Gambar 1. Pengembangan Nilai-nilai

Pengembangan

nilai-nilai

budaya

dan

karakter

bangsa

melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut:

MP 1 MP 2 MP 3 NILAI MP 4 MP 5 MP6 MP .n

Gambar 2: Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Setiap Mata Pelajaran
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

32

Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, ketrampilan, dan sebagainya. Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna sebuah nilai. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif. Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri handayani dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan maka guru menuntun peserta didik agar secara aktif (tanpa mengatakan hal ini kepada peserta didik) menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di luar sekolah. Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa dikembangkan dalam setiap pokok bahasan dalam mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus. Pengembangan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

33

nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini: a. mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum di atas sudah tercakup didalamnya b. menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara SK/KD dengan nilai dan indikator c. mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel tersebut ke dalam silabus d. mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui berbagai kegiatan belajar di kelas, di sekolah atau di luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan lain yang dirancang sekolah. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI 1. Religius DESKRIPSI Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugastugas.

2. Jujur

3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja Keras

6. Kreatif 7. Mandiri

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

34

NILAI 8. Demokratis

DESKRIPSI Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

9. Rasa Ingin Tahu

10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air

12. Menghargai Prestasi

13. Bersahabat /Komunikatif 14. Cinta Damai

15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan

17.

Peduli Sosial

18. Tanggung jawab

Penilaian

pencapaian

nilai-nilai

budaya

dan

karakter

didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

35

dilihat/diamati/ dipelajari/dirasakan maka guru mengamati (melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut: BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). MT= Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). MB= Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten). MK = Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) Untuk mengetahui bahwa suatu SD Negeri Kalibaru 3 telah melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator sekolah dan kelas antara lain seperti di bawah ini :
NILAI Religius DESKRIPSI Suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan INDIKATOR SEKOLAH Merayakan harihari besar keagamaan Menyelenggaraka INDIKATOR KELAS Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

36

NILAI

DESKRIPSI ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Perilaku yang didasarkan pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya.

INDIKATOR SEKOLAH n ibadah rutin

INDIKATOR KELAS

Jujur

Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang Tranparansi laporan sekolah secara berkala Menyediakan papan pengumuman permohonan maaf

Menyerahkan barang temuan Tranparansi laporan kelas secara berkala Mengakui kekeliruan Tidak menyontek

Toleransi

Disiplin

Suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakanny

Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi. Memberikan perlakuan yang sama terhadap masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus Memiliki catatan kehadiran Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang paling disiplin

Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi. Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus Bekerja dalam kelompok yang heterogen

Hadir tepat waktu Mematuhi aturan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

37

NILAI

DESKRIPSI a.

Kerja Keras

Kreatif

Suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaikbaiknya sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya Berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki

INDIKATOR SEKOLAH Memiliki tata tertib sekolah Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang bekerja keras dalam meningkatkan prestasi sekolah Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras Menciptakan situasi yang bisa menumbuhkan daya kreatif, berpikir dan bertindak. Memberikan fasilitas warga sekolah untuk memamerkan dan memasarkan hasil karya kreatif mereka. Memberdayakan potensi sekolah Membangun fasilitas sekolah dengan kemampuan yang dimiliki sekolah. Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan. Pemilihan kepengurusan sekolah secara terbuka Menyediakan media komunikasi (media cetak/media elektronik) bagi warga sekolah.

INDIKATOR KELAS

Pantang menyerah Memiliki etos kerja Memiliki daya tahan kerja

Menciptakan barang tidak bernilai menjadi bernilai Memberikan nilai tambah barang

Mandiri

Demokratis

kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya Sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama

Percaya diri Mampu mengerjakan tugas dan menyelesaikanny a secara individual Mengambil keputusan secara bersama Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat Mengimplementa sikan modelmodel pembelajaran yang dialogis Senang mencari informasi Eksplorasi lingkungan secara terprogram Tersedia media

Rasa Ingin Tahu

Suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

38

NILAI

DESKRIPSI dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait.

Semangat Kebangsaa n

Cinta Tanah Air

suatu cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

INDIKATOR SEKOLAH Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Melakukan upacara rutin sekolah Melakukan upacara hari-hari besar nasional Menyelenggaraka n peringatan hari kepahlawanan nasional.

INDIKATOR KELAS komunikasi (media cetak/media elektronik)

Bekerja sama dengan teman sekelas tanpa memandang perbedaan Mendiskusikan hari-hari besar nasional

Menggunakan produk buatan dalam negeri Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Menayangkan film tentang masyarakat, wilayah, dan flora dan fauna Indonesia Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah Memajang tandatanda penghargaan prestasi

Memajangkan: Foto Presiden dan wakil Presiden, Bendera Negara, Lambang negara, Peta Indonesia, Gambar kehidupan masyarakat Indonesia, Menggunakan produk buatan dalam negeri Memberikan penghargaan atas hasil karya siswa Memajang tandatanda penghargaan prestasi

Menghargai Prestasi

Bersahabat

Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah Berkomunikasi dengan bahasa

Seting kelas yang memudahkan terjadinya interaksi siswa Pembelajaran yang dialogis Guru mendengarkan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

39

NILAI

DESKRIPSI

Cinta Damai suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa

Gemar Membaca

Peduli Lingkungan

Peduli Sosial

suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangka n upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam

INDIKATOR SEKOLAH yang santun Saling menghargai dan menjaga kehormatan Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban Menciptakan suasana yang damai Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu Frekuensi kunjungan perpustakaan

INDIKATOR KELAS keluhan-keluhan siswa

Menciptakan suasana kelas yang damai Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan Pembelajaran yang tidak bias gender Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu Frekuensi kunjungan perpustakaan

Memelihara lingkungan sekolah Tersedia tempat pembuangan sampah Hemat enerji Membuat biopori

Memelihara lingkungan kelas Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas Hemat enerji

Berempati kepada sesama warga sekolah Melakukan aksi sosial Menyisihkan sebagian haknya untuk orang lain

Berempati kepada sesama teman kelas Melakukan aksi sosial Membangun kerukunan warga kelas

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

40

NILAI

DESKRIPSI meringankan kesulitan yang mereka hadapi. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain dengan memahami kelebihan dan kekurangannya. Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya keterusterangan terhadap apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui serta kesediaan menerima saran dan kritik orang lain, keterbukaan, keikhlasan. Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan, penghormatan, tanggungjawab, dan

INDIKATOR SEKOLAH

INDIKATOR KELAS

Tanggungja wab

Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Melakukan tugas tanpa disuruh Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalh dalam lingkup terdekat Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas Memiliki kesadaran akan keragaman dan batas-batas kemampuan diri Tidak bergantung pada orang lain

Pelaksanaan tugas piket secara teratur. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah Mengajukan usul pemecahan masalah

Menghargai diri sendiri/ tahu potensi diri sendiri

Melakukan tugas dengan kemampuan sendiri

Keterbukaa n

Berbicara apa adanya Mengemukakan pendapat Terbuka terhadap pendapat orang lain

Mau mempertimbangk an saran pihak lain Mengakui kesalahan diri sendiri dan berupaya memperbaiki Berterus terang dalam mengemukakan pendapat Belajar kelompok Mengumpulkan dana sosial Bersikap ramah

Cinta dan kasih sayang

Memiliki kepedulian dan keinginan membantu mereka yang membutuhkan Ikut merasakan penderitaan orang lain Memelihara

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

41

NILAI

DESKRIPSI pengorbanan terhadap orang yang dicintai dan dikasihi. Sikap dan perilaku sopan santun dalam bertindak dan bertuturkata terhadap orang tanpa menyinggung/me nyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku sesuai dengan norma, budaya, dan adat istiadat. Sikap dan perilaku yang menunjukkan tidak enak hati, hina, rendah karena berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, norma dan aturan. Perasaan seseorang berupa rasa tidak enak, tercela, disisihkan, aib, hina, dan perasaan yang tidak menggembirakan lainnya, sebagai akibat dari sikap dan prilakunya yang menyimpang dari norma dan aturan, atau merasa tidak mampu berbuat dan menyelesaikan masalah Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-

INDIKATOR SEKOLAH hubungan baik sewajarnya diantara sesama Memberi salam bila bertemu Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun

INDIKATOR KELAS

Tatakrama dan sopan santun

Minta izin kepada guru bila meninggalkan ruang/kegiatan Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun

Rasa malu

Memelihara kehormatan diri pribadi dan lingkungan sekolah Tidak membicarakan yang jelek tentang orang lain Memelihara penampilan sesopan mungkin

Berbusana dengan rapi sesuai aturan Bertutur kata dan berperilaku yang santun

Kebersama an dan gotong royong

Melakukan tugastugas piket Memberi kontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok Memprakarsai

Melaksanakan piket kelas Kerja baktidi ruang kelas Berbagi peran sebagai pengurus kelas

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

42

NILAI

DESKRIPSI sama, saling membantu dan saling memberi tanpa pamrih Sikap dan perilaku untuk menghargai dalam hubungan antar individu dan kelompok berdasarkan norma dan tatacara yang berlaku

INDIKATOR SEKOLAH kerjasama dalam kelompok Menghormati guru Menghormati orang yang lebih tua Memberi kesempatan kepada pihak lain yang lebih berhak

INDIKATOR KELAS

Saling menghorm ati

Menjunjung tinggi sportifitas

Menghargai Berani mengakui prestasi orang kesalahan dan lain mengakui Mentaati kebenaran orang peraturan lain Berani berbuat berani bertanggung jawab

Memperhatikan dan mendengarkan pembelajaran dari guru Menghormati sesama teman di dalam kelas Berperilaku dan bertutur santun sesamanya Menerima kelebihan dan kekurangan orang lain, Mengakui kekurangan diri, Taat aturan dan bertanggung jawab.

F. PELAKSANAAN PROGRAM PEMBIASAAN DAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik yang terdiri atas: 1. Pramuka Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, teoleransi, kerjasama, cinta tanah air, jujur, religius, kreatif, mandiri, kerja keras, demokrasi, rasa ingin tahu, peduli lungkungan, semangat kebangsaan, tanggung jawab, cinta damai, komunikatif, peduli social. Kegiatan Pramuka dilaksanakan pada hari Sabtu. 2. Komputer Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, cinta tanah air, kerja keras, rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, berani me nanggung resiko. Kegiatan Komputer dilaksanakan pada hari Sabtu 3. Bimbingan Olimpiade MIPA 43

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, toleransi, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi. Kegiatan Olimpiade dilaksanakan pada hari Sabtu. 4. Seni dan Budaya (Seni Vokal,Seni Tari, Seni Musik, Seni Lukis) Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandir, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi, inovatif. Kegiatan Seni dan Budaya dilaksanakan pada hari Sabtu. 5. Dokter Kecil Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, peduli sosial dan peduli lingkungan. Kegiatan Dokter Kecil dilaksanakan pada hari Sabtu. 6. Bimbingan Konseling Bimbingan dan Konseling dilaksanakan guru kelas yang terdiri dari : a. Bimbingan Karir b. Bimbingan Sosial c. Bimbingan Individu d. Bimbingan Pembelajaran 7. Pembiasaan a. Rutin 1) Upacara Bendera 2) Sholat Dzhur bersama 3) Berbaris setiap masuk ke dalam kelas b. Keteladanan 1) Selalu berpakaian rapi
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

44

2) Selalu mengucapkan salam bila bertemu guru atau tamu 3) Budaya antri c. Spontan 1) Membuang sampah pada tempatnya 2) Senyum Sapa Salam G. BEBAN BELAJAR Beban belajar yang digunakan ialah sistem paket sebagaimana tertera dalam struktur Kurikulum berikut ini :
Satuan jam pembelajaran/m enit

Kelas I II III IV V VI

Jumlah jam per minggu 26 27 28 36 36 36

Minggu efektif 34 34 34 34 34 34 38 38 38 38 38 38

Waktu 884 - 988 918-1026 952 -1064 1224-1368 1224-1368 1224-1368

35 35 35 35 35 35

Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
H. Penilaian

Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan pendidikan yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang tepercaya yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan keberhasilan peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian hasil belajar merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran

berlangsung dapat dikumpulkan


Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

melalui prosedur dan mekanisme 45

penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar lebih merupakan proses pengumpulan memberikan berdasarkan dan penggunaan tentang belajarnya. informasi hasil Dari oleh belajar proses pendidik peserta ini, untuk didik keputusan tahapan

diperoleh

potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam Standar Isi (SI). Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan penggunaan informasi, baik untuk tindak lanjut bagi perbaikan kualitas pembelajaran maupun untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilaksanakan melalui berbagai teknik, seperti tes tertulis yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif, tes praktik untuk mengukur aspek keterampilan, dan observasi atau pengamatan untuk menilai aspek afektif. 1. Prinsip Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur. 2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. 4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

46

5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, bukan didasarkan pada posisi peserta didik di dalam kelompoknya. 9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawab baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya 2. Fungsi Penilaian Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut. 1) Menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi. 2) Membantu keputusan peserta tentang didik memahami dirinya, membuat

langkah

berikutnya, maupun

menyelesaikan penjurusan

masalah, baik untuk perencanaan program pembelajaran, pengembangan kepribadian, untuk (sebagai bimbingan). 3) Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik, dan menjadi alat diagnostik untuk membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan. 4) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya. 5) Mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

47

6) Memotivasi belajarnya.

peserta

didik

untuk

meningkatkan

prestasi

3. Jenis- Jenis Penilaian Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis penilaian adalah sebagai berikut 1) Ulangan Ulangan Harian harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) dalam proses pembelajaran. 2) Ulangan Tengah Semester Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

3)

Ulangan Akhir Semester Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

4)

Ulangan Kenaikan Kelas Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

48

5) Ujian kompetensi

Ujian Sekolah sekolah adalah kegiatan yang pengukuran dilakukan pencapaian oleh satuan peserta didik

pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah. 6) Ujian Ujian Nasional Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Tabel Jenis-jenis Penilaian
Penilai Pendidik Pendidik (koordina si satuan pendidika n) Jenis Penilaian Ulangan Harian (Penilaian proses akhir KD) Ulangan Tengah Semester (Penilaian akhir beberapa KD atau akhir sebuah SK) Ulangan Akhir Semester Ganjil (komprehensif, seluruh kompetensi dalam satu semester) Ulangan Kenaikan Kelas/ akhir semester genap - Ujian Sekolah Unsur yang terlibat Pendidik KD Beberapa KD atau SK Ruang lingkup materi

Pendidik (Internal/pengendal ian mutu) Pendidik,

Dapat berupa beberapa KD atau SK

Pendidik

SKL yang dipelajari pada tahun yang bersangkutan

Satuan

- Sekolah.

- Mata pelajaran

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

49

Penilai Pendidika n

Jenis Penilaian

Unsur yang terlibat (Internal/pengendal ian mutu).

Ruang lingkup materi kelompok iptek yang tidak diujikan dalam UN. Aspek kognitif agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian. - Aspek afektif agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian. Seluruh SKL Ujian Nasional

- Penilaian akhir akhlak dan kepribadian. Pemerinta h Ujian Nasional (UN)

- Rapat dewan pendidik Pemerintah

4. Teknik Penilaian Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator

pada setiap kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat digunakan berbagai teknik penilaian di antaranya adalah: tes (tes tertulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik), observasi dan penugasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek, produk dan portofolio, penilaian afektif. Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: 1) tes objektif terdiri atas:
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

50

a) pilihan ganda b) asosiasi pilihan ganda c) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) d) menjodohkan e) sebab-akibat 2) tes uraian terdiri atas: a) b) c) d) e) isian atau melengkapi jawaban singkat atau pendek uraian terstruktur uraian bebas esai Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu

dipertimbangkan hal-hal berikut. a) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diujikan; b) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; c) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas; d) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. 5. Prosedur dan Mekanisme Penilaian 1)Proses Penilaian a)Penilaian hasil belajar oleh pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

51

kelas.

Berbagai

macam

ulangan

dilaksanakan

dengan

menggunakan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan kebutuhan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan hasil belajar, dan (c) memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen baik tes maupun nontes atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata pelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh, yang dan berkesinambungan. dicapai belajar peserta peserta Dengan (b) (c) penilaian ini, diharapkan pendidik dapat (a) mengetahui kompetensi meningkatkan telah didik, didik, motivasi

mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d) memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas sekolah. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. b)Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian ini meliputi: Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan diputuskan melalui rapat dewan pendidik. Penilaian akhir ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

52

dan harus mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik; Ujian Sekolah dilaksanakan oleh sekolah dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Prosedur Operasi Standar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan setiap tahun pelajaran. Mata pelajaran yang diujikan melalui Ujian Sekolah adalah semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak dinilai melalui Ujian Nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. Ujian Sekolah juga merupakan salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. c) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan UN, dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. Ujian Nasional didukung oleh sistem yang menjamin mutu kerahasiaan soal yang digunakan dan pelaksanaan yang aman, jujur, adil, dan akuntabel. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk (a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, (b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, (c) penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, dan (d) pembinaan dan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

53

pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Kriteria kelulusan UN dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Peserta UN memperoleh Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara UN. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada jenjang menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah setelah (a) seluruh program pembelajaran, (b)

memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan, (c) lulus ujian sekolah/madrasah dan (d) lulus ujian nasional. 2)Mekanisme Penilaian Sistem pelaksanaan penilaian penilaian, penilaian meliputi kegiatan dan perancangan tindak lanjut dan hasil didik analisis hasil

penilaian, serta pelaporan penilaian. Mekanisme belajar peserta digambarkan pada bagan berikut:
Perencanaan Perencanaan Penilaian Penilaian Pelaksanaan Pelaksanaan Penilaian Penilaian Analisis AnalisisHasil Hasil Penilaian Penilaian

Pelaporan Pelaporan Hasil Hasil Penilaian Penilaian

Tindak Tindaklanjut lanjut Hasil Hasil Penilaian Penilaian

a) Perencanaan Penilaian Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan teknik penilaian dan bentuk instrumen penilaian.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

54

o Perencanaan penilaian oleh pendidik Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik sebagai berikut: Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan pendidikan (KKG) melakukan : (1) (2) (3) (4) pengembangan indikator pencapaian KD, penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai, pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD, penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing harian (setiap mata KD) pelajaran dengan untuk ulangan memperhatikan

karakteristik peserta didik antara lain kemampuan rata-rata peserta didik/intake, dan kondisi satuan pendidikan yang meliputi daya dukung, kualifikasi dan kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana, dan sebagainya. Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM ulangan harian dan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada peserta didik. Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen penilaian baik tes, pedoman penskoran. o Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai berikut: Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan:
(1) pendataan KKM setiap mata pelajaran

untuk berbagai teknik penilaian maupun penugasan, dan

pengamatan,

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

55

(2) penentuan

kriteria kenaikan kelas bagi satuan

pendidikan yang menggunakan sistem paket atau penetapan kriteria program pembelajaran untuk satuan pendidikan kriteria yang nilai melaksanakan akhir kelompok Sistem mata Kredit Semester.
(3) penentuan

pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik
(4) penentuan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan

ujian sekolah
(5) koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan ulangan kenaikan kelas Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah yang meliputi: (1) pengembangan kisi-kisi penulisan soal, (2) penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir soal, (3) penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang sama dengan mata pelajaran yang butir soalnya ditelaah, (4) perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes o Perencanaan Penilaian oleh Pemerintah Perencanaan penilaian oleh pemerintah meliputi kegiatan sebagai berikut:

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

56

(1) Mengembangkan

SKL

untuk

mata

pelajaran tes

yang UN

diujikan dalam UN;


(2) Menyusun

dan

menetapkan

spesifikasi

berdasarkan SKL;
(3) Mengembangkan dan memvalidasi perangkat tes UN; (4) Menentukan kriteria kelulusan UN.

b) Pelaksanaan penilaian Pelaksanaan penilaian harus berlangsung dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan criteria, dan akuntabel. o Pelaksanaan penilaian oleh pendidik Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini meliputi: Melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan; Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman penskoran, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik; Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan kepada masing-masing peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik misalnya, mengenai kekuatan dan kelemahannya. Ini merupakan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c) memotivasi o diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajarnya. Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan berikut:

Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

57

Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, olahraga, dan kesehatan;

Menyelenggarakan ujian sekolah untuk semua mata pelajaran aspek serta pada kelompok dan/atau ilmu pengetahuan untuk dan mata teknologi yang tidak diujikan di ujian nasional, serta kognitif psikomotor dan pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan kepribadian. Penyelenggaraan ujian sekolah mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan oleh BSNP.

Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah Pelaksanaan mengacu penilaian oleh pemerintah Ujian merupakan dan kegiatan pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan UN Permendiknas tentang Nasional Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN) yang diterbitkan oleh BSNP.

c) Analisis hasil penilaian (1) Analisis hasil penilaian oleh pendidik Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis adalah menganalisis hasil penilaian ulangan harian menggunakan acuan kriteria yang telah ditetapkan yaitu KKM. Analisis ini bermanfaat untuk dua tujuan, yaitu (1) untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai KKM dan dapat melanjutkan mengikuti pembelajaran KD berikutnya atau peserta didik belum mencapai KKM dan masih memerlukan analisis diagnostik oleh pendidik sebagai dasar bagi pemberian remedial, dan (2) untuk mendapatkan umpan balik bagi pendidik dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

58

(2) Analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan Kegiatan analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan meliputi:

Menentukan nilai akhir untuk setiap mata pelajaran yang diperoleh dari akumulasi nilai ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan penugasan. Bobot masing-masing penilaian ditetapkan sekolah dan dapat bervariasi antar mata pelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menentukan nilai akhir akhlak dan kepribadian peserta didik (sanagt baik, baik, kurang baik) berdasarkan hasil penilaian/pengamatan guru yang dilaporkan oleh guru agama dan guru kewarganegaraan. Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan dapat tidaknya peserta didik naik kelas berdasarkan ditetapkan; Menganalisis kriteria hasil kenaikan ujian kelas yang telah

sekolah

dengan

membandingkan hasil ujian sekolah masing-masing peserta didik dengan batas kelulusan ujian sekolah yang telah ditentukan;

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan yang telah ditetapkan yaitu menyelesaikan seluruh program pembelajaran. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran pelajaran kewarganegaraan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

59

lulus ujian sekolah/madrasah. lulus UN. (3) Analisis hasil penilaian oleh pemerintah Kegiatan analisis hasil penilaian oleh pemerintah yaitu menganalisis hasil UN setiap satuan pendidikan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, pembinaan, dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. d) Tindak lanjut hasil penilaian Analisis hasil penilaian yang lanjuti. (1) Tindak lanjut oleh pendidik Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil analisis meliputi:

telah dilakukan perlu ditindak

Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas (nilai ulangan harian belum mencapai KKM) dan memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah tuntas lebih awal;

Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan. Tindak lanjut oleh satuan pendidikan

(2)

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut hasil analisis meliputi:

Menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik; Satuan pendidikan penyelenggara ujian menerbitkan ijazah bagi peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan.

(3)

Tindak lanjut oleh pemerintah lanjut hasil penilaian yang dilakukan oleh

Tindak

pemerintah adalah: Membuat peta mutu satuan pendidikan berdasarkan hasil UN;
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

60

Menyusun peringkat hasil UN secara Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

e) Pelaporan hasil penilaian Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil belajar peserta didik. (1) Pelaporan hasil penilaian oleh pendidik Pada tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan sebagai berikut:
(a) Menghitung/menetapkan

nilai

mata

pelajaran

dari

berbagai macam penilaian (tugas-tugas, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas);
(b)Melaporkan

hasil penilaian mata pelajaran dari setiap

peserta didik pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk satu nilai prestasi belajar
(c) Memberi

sebagai

cerminan

kompetensi

utuh

mata

pelajaran dan dilengkapi dengan deskripsi singkat; masukan hasil penilaian akhlak peserta didik kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik; (2) Pelaporan hasil penilaian oleh satuan pendidikan Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dalam tahap pelaporan:
(a)Melaporkan

hasil penilaian untuk semua mata pelajaran

pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar (rapor). Bagi orang tua laporan ini dapat dimanfaatkan untuk belajar; membantu dan memotivasi anaknya untuk

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

61

(b)Melaporkan

kelulusan

peserta

didik

dari

satuan

pendidikan lengkap dengan nilai yang dicapai kepada orangtua/walinya;


(c) Melaporkan

pencapaian hasil belajar tingkat satuan

pendidikan setiap tahun kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. (3) Pelaporan hasil penilaian oleh pemerintah Pemerintah menyampaikan laporan hasil analisis UN kepada pihak-pihak yang berkepentingan. f) Pelaporan hasil penilaian Kegiatan melakukan pelaporan hasil penilaian diawali dengan interpretasi hasil penilaian meliputi ulangan laporan hasil penilaian. sebagai yang penilaian bentuk perlu meliputi:

harian, tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, selanjutnya menyusun Laporan hasil penilaian publik. dalam akuntabilitas diperhatikan dilakukan hasil

Komponen-komponen menyusun

bentuk laporan, isi laporan, administrasi dan pelaporan, leger, buku Laporan (Rapor), transkrip, paspor keterampilan (Skill Passport ), ijazah, dan sertifikat Kompetensi. 1) Interpretasi Hasil Penilaian Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu pada indikator yang telah dikembangkan. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Penilaian pencapaian sebuah indikator dapat dijaring dengan berbagai jenis penilaian berikut ini:. a)Ulangan Harian Guru mendiagnosis hasil ulangan harian peserta didik sebagai dasar untuk menentukan bentuk kegiatan remedial. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

62

kemudian dilakukan penilaian dengan cara: menjawab pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas pengumpulan data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta didik dengan guru, dapat dilaksanakan di luar jam efektif. Remedial hanya diberikan untuk KD yang belum tuntas. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap

Kompetensi Dasar (KD) diberikan skor 0% - 100%. KKM ideal pencapaian masing-masing KD adalah lebih besar atau sama dengan 75%, tetapi sekolah dapat menetapkan KKM di bawah KKM ideal dengan catatan harus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai KKM ideal (misalnya: mulai dari 50%). Pertimbangan yang digunakan sekolah dalam menentukan KKM di sekolahnya adalah tingkat kemampuan akademis ratarata peserta didik dan ketersediaan daya dukung guru serta untuk sarana dan prasarana. Dalam proses setiap KD, pencapaian KKM merupakan syarat bagi peserta didik melanjutkan mengikuti pembelajaran untuk KD berikutnya. didik yang Apabila perolehan nilai peserta belum menuntaskan KD

didik pada satu KD masih di bawah KKM, maka peserta bersangkutan tersebut dan harus mengikuti remedial. Nilai ulangan harian ini tidak harus diperhitungkan dalam penentuan nilai raport. b)Tugas, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester Hasil ulangan tengah semester, hasil ulangan akhir semester dan nilai tugas diakumulasi menjadi satu nilai yang ditulis dalam rapot yang mencerminkan kompetensi utuh peserta didik dalam mata pelajaran

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

63

yang bersangkutan. Kriteria kenaikan kelas diputuskan oleh rapat dewan guru. 2) Pelaporan Hasil Penilaian a)Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik KTSP dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi, dan akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orang tua/wali peserta didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi dan sarana kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah. Pelaporan hasil belajar hendaknya: (a) Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan yang telah ditentukan, dikaitkan dengan kriteria didik. (b) (c) Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu dan akurat. bagi orang tua, dan secepatnya diketahui bilamana anaknya bermasalah dalam belajar. b)Bentuk Laporan Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat

penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta

disajikan dalam data kuantitatif dan kualitatif. Data


Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

64

kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 (enam) pada mata pelajaran matematika. Baik peserta didik maupun orang tua yang kurang memahami makna angka tersebut dapat berkonsultasi dengan guru dan melihat buku nilai. Hal ini perlu dilakukan agar orang tua dapat menindaklanjuti, apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmetika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain. Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif (memuat catatan guru/deskripsi), sehingga profil atau tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder). Dari dikuasai laporan anaknya. tersebut, apa Berdasarkan orangtua saja yang laporan dapat belum tersebut,

mengidentifikasi

kompetensi

orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan apa yang diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak, yang bersangkutan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan. c) Isi Laporan Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban akurat atas pertanyaan berikut:
(1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara

akademik, fisik, sosial dan emosional?


(2) Sejauh

mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di apa yang sudah dan belum

sekolah?
(3) Kemampuan/kompetensi

dikuasai dengan baik?


(4) Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan

mengembangkan anak lebih lanjut?

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

65

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang tua hendaknya: (1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. (2) Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak. (3) Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak. (4) Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum. (5) Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar. I. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
1.

Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal Salah kompetensi menggunakan satu prinsip penilaian pada kurikulum kriteria, berbasis yakni kelulusan adalah kriteria menggunakan tertentu dalam acuan

menentukan

peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

66

Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM. Kriteria pencapaian ketuntasan kompetensi menunjukkan sehingga persentase dengan tingkat angka dinyatakan

maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap. Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihakpihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
2.

Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal 1) sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan; 2) sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

67

mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan; 3) dapat di digunakan sebagai bagian dari komponen hasil dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah; 4) merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan berupaya di sekolah; 5) merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

penuh

bagi

putra-putrinya pimpinan pemenuhan

dalam satuan

mengikuti pendidikan untuk

pembelajaran.

Sedangkan

memaksimalkan

kebutuhan

mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian

68

satu

tolok

ukur

kinerja

satuan

pendidikan

dalam

menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.
3.

Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut: 1) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. professional Metode kualitatif dapat oleh dilakukan pendidik melalui dengan judgement

mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan; 2) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi 3) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut; 4) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

69

5) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan ratarata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik; 6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),

Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu yang mencerminkan/menampilkan Dengan demikian seluruh pembobotan pencapaian pendidik hasil ulangan, indikator perlu karena diujikan. tidak

melakukan

semuanya memiliki hasil yang setara; 7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
4.

Langkah-langkah Penetapan KKM Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut: 1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

KKM KKM Indikator Indikator

KKM KKM KD KD

KKM KKM MP MP

KKM KKM SK SK

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

70

2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian; 3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan; 4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
5.

Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah: 1) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut: a) guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; b) guru c) guru yang yang kreatif menguasai dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; d) peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi; e) peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep; f) peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; g) waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

71

h) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.

2) Kemampuan sekolah.

sumber

daya

pendukung

dalam

penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing a) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran; b) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah. Contoh: SK 3. : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri KD 3.3 : Menjelaskan yang keseimbangan dan faktor-faktor arah suhu, mempengaruhi pengaruh pergeseran perubahan

keseimbangan dengan melakukan percobaan Indikator : Menyimpulkan konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan. Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

72

3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan Penetapan intake dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan penetapan peserta intake didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor, tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.

6.

Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk dapat ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diperlukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada semester atau tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Setelah selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik kelas I s/d VI terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Manfaat tahun hasil analisis adalah sebagai dasar untuk kriteria meningkatkan kriteria ketuntasan minimal pada semester atau pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian ketuntasan minimal dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data perolehan nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.

7.

Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Kalibaru 3 Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Kalibaru 3 Tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut :

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

73

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Penjas dan Orkes Mulok a. Bahasa Sunda b. Bahasa Inggris c. Komputer 10. Pengembangan Diri

Angka 75 % 75 % 75 % 75 % 75 % 70 % 70 % 70 % 70 % 70 % 70 % Minimal B

Kriteria Huruf Tujuh Puluh Lima Persen Tujuh Puluh Lima Persen Tujuh Puluh Lima Persen Tujuh Puluh Lima Persen Tujuh Puluh Lima Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Tujuh Puluh Persen Minimal B

J. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN 1. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran berdasarkan criteria kenaikan kelas sebagai berikut : a. Siswa menyelesaikan b. c. dinyatakan program naik kelas setelah pada dua seluruh pembelajaran

semester di kelas yang diikuti. Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada seluruh mata pelajaran yang diajarkan. Nilai Kepribadian (pengembangan diri) minimal B. Mengacu standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP PP 19/2005 a. b. Pasal 72 Ayat 1 dan standar penilaian sekolah, yaitu peserta didik dinyatakan lulus apabila: Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester 1 sampai dengan semester 2. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata pelajaran Agama Islam, Kewarganegaraan, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan, Penjas Orkes, Bahasa Inggris, dan Keterampilan Komputer sesuai dengan standar kelulusan minimal. c. Lulus ujian sekolah. 74 2. Kriteria Kelulusan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

3. Penanganan siswa yang tidak naik kelas dan yang tidak lulus a. Bagi siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang bersangkutan b. dengan penanganan khusus. c. Bagi yang tidak lulus diikutsertakan program paket A atau mengulang kembali di tingkat yang sama. K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Life Skill Education) Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik. Rincian aspek kecakapan hidup yang dikembangkan antara lain: 1. Kecakapan Pribadi (Personal) a. Memberi salam dan bersalaman kepada teman, dan guru b. Membaca doa sebelum dan sesudah belajar c. Opsih setiap hari sebelum masuk sekolah 2. Kecakapan Sosial a. Menjenguk teman yang sedang sakit b. Mengadakan kerja bakti membersihkan sampah c. Menghargai pendapat teman dalam kegiatan belajar di kelas 3. Kecakapan Akademik a. b. c. d. Meningkatkan pembinaan lomba siswa berprestasi Mengikuti PORSENI Mengadakan wajib membaca buku Menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna. 2. L. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN GLOBAL DAN LOKAL 1. Pendidikan berbasis Keunggulan Global Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi makin cepat dan persaingan makin kuat, sekolah perlu

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

75

mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut bersaing dalam era tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain: a. meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris b. meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer c. memperkenalkan internet kepada siswa kelas 5 dan 6 d. meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama kepada siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 e. memberikan pemahaman dampak informasi dari media f. menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang berwawasan nasional 2. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal SD Negeri Kalibaru 3 termasuk daerah perkotaan. Untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk melestarikan keunggulan daerah terutama pada icon kota

belimbing, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal sebagai berikut : PROGRAM KEUNGGULAN LOKAL SD NEGERI KALIBARU 3 Keterampilan lokal dan global SD Negeri Kalibaru 3 adalah Holtikultura / Tanaman Hias dan Pemanfaatan Barang Barang Bekas. PROGRAM KETERAMPILAN LOKAL SD NEGERI KALIBARU 3 KELAS I MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2 Memperkenalkan macam- Memperkenalkan cara macam hias Mengenal atau digunakan menanam bahan-bahan yang untuk tanaman material tanaman penanaman pemeliharaan holtikultura hias dan dan tanaman tanaman hortikultura dan tanaman

holtikultura dan tanaman


Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

76

KELAS II

MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2 hias Memperkenalkan macam- Memperkenalkan cara macam hias Mengenal atau digunakan menanam hias Memperkenalkan macam hias Mengenal atau digunakan menanam bahan-bahan yang untuk tanaman material bahan-bahan yang untuk tanaman material tanaman penanaman pemeliharaan holtikultura hias dan dan tanaman tanaman holtikultura dan tanaman

holtikultura dan tanaman III macam- Memperkenalkan tanaman penanaman pemeliharaan hortikultura hias dan cara dan tanaman tanaman

hortikultura dan tanaman

holtikultura dan tanaman IV hias Mengidentifikasi jenis-jenis Mengidentifikasi tanaman holtikultura dan tanaman hias Menceritakan menanam, dan memelihara memanfaatkan tanaman tanaman hias cara Menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman holtikultura tanaman hias jenis-jenis dan jenis dan jenis-jenis dan

holtikultura

tanaman holtikultura dan V

tanaman hias Mengidentifikasi jenis-jenis Mengidentifikasi tanaman holtikultura dan tanaman hias Menceritakan tanaman tanaman hias

holtikultura

cara Menanam, memelihara dan 77

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

KELAS

MATERI SEMESTER 1 menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman holtikultura dan

MATERI SEMESTER 2 memanfaatkan jenis tanaman holtikultura dan tanaman hias jenis-jenis dan

VI

tanaman hias Mengidentifikasi jenis-jenis Mengidentifikasi tanaman holtikultura dan tanaman hias Menceritakan menanam, dan memelihara memanfaatkan tanaman tanaman hias

holtikultura

cara Menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman holtikultura tanaman hias jenis dan

tanaman holtikultura dan tanaman hias

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

78

KELAS I II III IV V VI

MATERI Memperkenalkan bahan-bahan organik dan non organik Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya. Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis secara sederhana Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya. Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis. Memberi hiasan pada hasil karya Mengumpulkan kertas-kertas bekas Membuat bubur kertas Memberikan pewarnaan pada bubur kertas Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang Mengumpulkan kertas-kertas bekas Membuat bubur kertas Memberikan pewarnaan pada bubur kertas Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang Mengumpulkan kertas-kertas bekas Membuat bubur kertas dengan pewarnaan Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang Membuat hasil karya dari bahan kertas daur ulang Mengemas hasil karya Berlatih memasarkan hasil karya

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

79

Dengan adanya program perintisan sekolah hijau, SD Negeri Kalibaru 3, akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai potensi tanaman, Sedangkan Tourist. ekonomi seperti dan kesehatan hidup, global dengan dapur membudidayakan taman buah. pelatihan apotek hidup,

keunggulan

melaksanakan

berkomunikasi dalam bentuk penggunaan internet, English For

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. A. Alokasi Waktu Minggu pembelajaran dan kebutuhan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

efektif untuk

belajar setiap

adalah tahun

jumlah pelajaran.

minggu Sekolah

kegiatan dapat

mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan

80

Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Sekolah Negeri Kalibaru 3 bila memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Demikian juga bila memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur umum / nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. B. Penetapan Kalender Pendidikan 1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. 3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan hari libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah. 5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

81

6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua ratus sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I III (dengan model pembelajaran tematik) adalah 26 28 jam pelajaran, sedangkan untuk kelas IV VI adalah 36 jam pelajaran. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD Negeri Kalibaru 3 adalah seperti berikut :

KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan peserta adalah didik pengaturan selama satu waktu tahun untuk ajaran. kegiatan Kalender

pembelajaran

pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
BULAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER JANUARI JUMLAH SENIN 2 2 4 4 4 2 0 18 SELASA 2 2 4 4 4 2 0 18 RABU 1 3 4 4 4 2 0 18 KAMIS 1 3 4 3 3 2 0 16 JUMAT 1 2 4 2 5 2 0 16 SABTU 1 2 5 3 3 2 0 16 JUMLAH 8 16 25 20 23 12 0 107

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

82

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013


BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI JUMLAH Keterangan : Jumlah jam belajar per tahun = 34 38 minggu Hari Senin Jumat Hari Sabtu Hari Jumat : Sholat Dzuhur Berjamaah : Kegiatan Pengembangan Diri : Olahraga Massal / Jumat Bersih SENIN 3 4 2 4 3 2 18 SELASA 4 4 2 5 3 2 20 RABU 4 4 2 4 4 2 20 KAMIS 3 4 3 4 4 2 20 JUMAT 3 4 3 4 5 2 21 SABTU 3 4 4 3 3 2 19 JUMLAH 20 24 16 24 22 12 118

ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BULAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER JANUARI JUMLAH SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH

2 2 4 2
4

2 2 4 2
4

1 3 4 2
4

1 3 4 1
3

1 3 4 1
5

1 2 5 1
3

8 15 25 9
23

1 0 15

1 0 15

1 0 15

1 0 13

1 0 15

2 0 14

7 0 87

ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI JUMLAH SENIN 3 4 2 4 3 1 0 17 SELASA 4 4 2 5 3 0 18 RABU 4 4 2 4 4 0 18 KAMIS 3 4 2 4 4 0 17 JUMAT 3 4 2 4 5 0 18 SABTU 3 4 3 3 3 0 16 JUMLAH 20 24 13 24 22 1 0 104

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

83

SEMESTER I TANGGAL 16 - 18 Juli 2012 19-21 Juli 2012 17 Agustus 2012 19 Agst 26 Agus 2012 19-20 Agust 2012 8-13 Oktober 2012 15-20 Oktober 2012 26 Oktober 2012 15 November 2012 10-15 Desember 2012 22 Desember 2012 25 Desember 2012 24 Des 2012 - 6 Jan 2013 KEGIATAN Hari pertama masuk sekolah Libur Awal Ramadhan 1433 H Libur Hari Proklamasi kemerdekaan RI Libur Sekitar Hari Raya Idul Fitri 1433 H Hari raya Idul Fitri 1433 H. Perkiraan UTS Semester I Perkiraan Jedah Tengah Semester Libur Hari Raya Idul Adha1433 H Libur Tahun Baru 1434 H Perkiraan Ulangan Akhir Semester I Pembagian raport Libur Hari Natal Libur Semester I

SEMESTER II TANGGAL 7 Januari 2013 24 Januari 2013 10 Februari 2013 12 Maret 2013 11-16 Maret 2013 18-23 Maret 2013 29 Maret 2013 9 Mei 2013 25 Mei 2013 3-8 Juni 2013 22 Juni 2013 24 Juni - 14 Juli 2013 KEGIATAN Hari pertama masuk sekolah Libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Libur Tahun Baru Imlek 2564 Libur Hari Raya Nyepi Perkiraan UTS Semester II Perkiraan Jedah Tengah Semester Libur Wafat Isa Al Masih Libur Kenaikan Isa Al Masih Hari Raya Waisak Perkiraan Ulangan Kenaikan Kelas Pembagian Raport Libur Akhir tahun Pelajaran

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

84

Depok, 18 Juli 2012 Kepala SD Negeri Kalibaru 3

Dra. Hj. Suryati, MM NIP. 195904171978032006

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok

85

JULI 2012 SN MNG 1 8 15 22 29 N 2 9 16 23 30 SLS 3 10 17 24 31 RB 4 11 18 25 KMS 5 12 19 26 JMT 6 13 20 27 SBT 7 14 21 28 5 12 19 26 6 13 20 27 MNG SN N

AGUSTUS 2012 SN SLS RB 1 7 14 21 28 8 15 22 29 KMS 2 9 16 23 30 JMT 3 10 17 24 31 SBT 4 11 18 25 2 9 16 23 30 3 10 17 24 MNG N

SEPTEMBER 2012

OKTOBER 2012

SN
SLS RB KMS JMT SBT 1 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 8 15 22 29 7 14 21 28 MNG

SL S 2 9 16 23 30

R B 3 1 0 1 7 2 4 3 1

KM S 4 11 18 25

JM T 5 12 19 26

SB T 6 13 20 27

N 1 8 15 22 29

NOVEMBER 2012 SN MNG N SLS RB KMS 1 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 8 15 22 29 JMT 2 9 16 23 30 SBT 3 10 17 24 2 9 16 23 30 MARET 2013 SN MNG N SLS RB KMS JMT 1 3 10 17 24 31 JULI 2013 MNG SNN 1 7 14 8 15 SLS 2 9 16 RB 3 10 17 KMS 4 11 18 JMT 5 12 19 SBT 6 13 20 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 8 15 22 29 SBT 2 9 16 23 30 7 14 21 28 MNG SN N 1 8 15 22 29 3 10 17 24 31 MNG SN N

DESEMBER 2012 SN SLS RB KMS JMT SBT 1 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 8 15 22 29 6 13 20 27 7 14 21 28 MNG N

JANUARI 2013

FEBRUARI 2013

SN
SLS 1 8 15 22 29 RB 2 9 16 23 30 KMS 3 10 17 24 31 JMT 4 11 18 25 SBT 5 12 19 26 3 10 17 24 MNG

SL S

R B

KM S

JM T 1

SB T 2 9 16 23

4 11 18 25

5 12 19 26

6 1 3 2 0 2 7

7 14 21 28

8 15 22

APRIL 2013 SN SLS 2 9 16 23 30 RB 3 10 17 24 KMS 4 11 18 25 JMT 5 12 19 26 SBT 6 13 20 27 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 MNG N

MEI 2013

JUNI 2013

SN
SLS RB 1 8 15 22 29 KMS 2 9 16 23 30 JMT 3 10 17 24 31 SBT 4 11 18 25 2 9 16 23 30 MNG

SL S

R B

KM S

JM T

SB T 1

3 10 17 24

4 11 18 25

5 1 2 1 9 2 6

6 13 20 27

7 14 21 28

8 15 22 29

72

21 28

22 29

23 30

24

25

26

27

73

BAB V PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP A. Pedoman Pengembangan Silabus 1. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. 2. Prinsip Pengembangan Silabus a. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. b. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. c. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. d. Konsisten Adanya hubungan dasar, yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kegiatan kompetensi e. Memadai Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. f. Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan 74 indikator, materi pembelajaran,

pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat. h. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). 3. Unit Waktu Silabus a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan silabus untuk mata pelajaran waktu selama yang penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. b. Penyusunan memperhatikan alokasi disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. 4. Pengembang Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (KKG ) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya. b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok 75

guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut. c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait. d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum KKG /PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup KKG /PKG setempat. e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. 5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut: : 1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; 2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; 3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: 1)potensi peserta didik; 2)relevansi dengan karakteristik daerah, 3)tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; 76

4)kebermanfaatan bagi peserta didik; 5)struktur keilmuan; 6)aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; 7)relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan 8)alokasi waktu. c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, pencapaian dimaksud dan dapat sumber belajar melalui lainnya dalam belajar rangka yang kompetensi dasar. Pengalaman penggunaan

terwujud

pendekatan

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1)Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. 2)Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. 3)Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. 4)Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi. d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

77

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator. e. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian. 1)Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. 2)Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

78

3)Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. ditagih, Berkelanjutan hasilnya dalam arti semua indikator kemudian dianalisis untuk menentukan

kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa. 4)Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan remedi bagi proses peserta pembelajaran didik yang berikutnya, program

pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. 5)Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. f. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. g. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

79

Penentuan

sumber

belajar

didasarkan

pada

standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. B. Pedoman Umum Pengembangan RPP 1. Pengertian Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 2. Komponen RPP RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan pendidikan. Komponen RPP adalah: a. Identitas mata pelajaran, meliputi: 1) satuan pendidikan, 2) kelas, 3) semester, 4) program studi, 5) mata pelajaran atau tema pelajaran, 6) jumlah pertemuan. yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan

80

b. standar kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. c. kompetensi dasar, adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. d. indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. e. tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. f. materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. g. alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. h. metode pembelajaran, digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. i. kegiatan pembelajaran : 1) Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi 81

aktif dalam proses pembelajaran. 2) Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 3) Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut. j. Penilaian hasil belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. k. Sumber belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. 3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses 82

pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. e. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 4. Langkah-langkah Penyusunan RPP Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkahlangkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. adalah sebagai berikut. Penjelasan tiap-tiap komponen

a. Mencantumkan Identitas Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu. Hal yang perlu diperhatikan adalah : 1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar. 83

2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi Kompetensi Dasar Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan) 3) Indikator merupakan: ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya. b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya: Kegiatan pembelajaran: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat: 1) 2) 3) mendeskripsikan manusia. menyebutkan bagian-bagian jantung. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya. mekanisme peredaran darah pada

84

4)

mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.

Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil. c. Menetukan Materi Pembelajaran Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan. Materi pembelajaran: Ciri-Ciri Kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi. d. Menentukan Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik: 1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. 2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya. e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran 1) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

85

Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: a) pada Kegiatan Pendahuluan Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang biasanya pekerjaan dengan berkaitan dengan gempa bumi, dsb. Pemberian Acuan: berkaitan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). b) Kegiatan Inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame disusun work) masing-masing. rupa Langkah-langkah peserta didik tersebut dapat sedemikian agar

menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan

86

alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan. c) Kegiatan Penutup Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan. Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% peserta didik sebagai sampelnya. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. 2) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan. f. Memilih Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada Sumber belajar mencakup dalam silabus yang dikembangkan.

sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran. g. Menentukan Penilaian 87

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.

BAB VI PENUTUP Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini, maka SD Negeri Kalibaru 3 telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2012/2013. Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Kalibaru 3 menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat. Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut : 1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat dicapai ? 2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik? 3. Sejauh mana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai ? 4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan ?

88

5. Sejauh

mana

penilaian

pembelajaran

yang

dirancang

dapat

mengungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa ? Jawaban sebagai terhadap pertanyaan sekaligus tersebut, yang KTSP, mungkin sebaiknya terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru pengembang pelaksana didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari. Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut. Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan. Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.

89

DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. _____. 2006. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941) Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas._____. 2006. Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses h. Jakarta : Depdiknas Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, h. Jakarta : Depdiknas Permendiknas nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru. h. Jakarta : Depdiknas Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. h. Jakarta : Depdiknas Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan Permendiknas No 30 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan

90

Peraturan Daerah Kota Depok nomor 16 tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah tahun 2003 Nomor 34) Peraturan Daerah Kota Depok nomor 01 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran daerah Tahun 2011 Nomor 01) Peraturan Daerah Kota Depok nomor 08 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia . Jakarta : Depdiknas Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4586.

91

Anda mungkin juga menyukai