Anda di halaman 1dari 6

Daftar Perubahan Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2016 Dibandingkan Dengan KTSP 2006 /

Kurikulum Sebelumnya

Edukasippkn.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok


Suprayitno menuturkan, secara keseluruhan ada lima poin hasil revisi kurikulum.

Dia mengungkapkan, mulai Juli, penilaian ganda tidak diberlakukan lagi. Sebagai contoh penilaian
spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru Matematika dan Bahasa, kini tidak lagi.
Penilaian spiritual diserahkan kepada guru Agama dan PPKN. Itupun penilaiannya secara deskreptif
dan tidak berupa angka.

“Guru Matematika bisa memberikan penilaian spiritual misalnya ketika melihat siswanya nyontek.
Guru berhak memberikan pengetahuan spiritual dan menilai. Penilaian itu kemudian diserahkan
kepada guru Agama dan PPKN," terangnya.

Cara ini menurut Totok, akan mengurangi beban guru Matematika dan Bahasa karena tidak harus
memperhatikan detik anak didiknya. “Penilaian spiritual kami kembalikan ke titahnya. K-13 juga
mengedepankan pembelajaran aktif, jadi tidak hanya pemaparan slide saja. Antara guru dan murid
saling interaktif,” katanya.

Poin utama adalah meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan
kompetensi dasar (KD). Berikut poin-poin penting revisi Kurikulum 2013.

Pertama, penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada K13 versi lawas, seluruh guru
wajib menilai aspek sosial dan spiritual (keagamaan) siswa. Sistem ini yang lantas dikeluhkan banyak
guru.
Dalam skema yang baru, penilaian sosial dan keagamaan siswa cukup dilakukan oleh guru PPKn
dan guru pendidikan agama-budi pekerti. Sementara guru fisika dan mata pelajaran lainnya hanya
menilai aspek akademik sesuai bidang yang diajarkan saja.
Totok menambahkan, guru mata pelajaran lain boleh menilai aspek sosial sewajarnya. Seperti terkait
kenakalan atau misalnya saat siswa ketahuan mencontek.

Kedua, proses berpikir siswa tidak dibatasi. Pada kurikulum yang lama, berlaku sistem pembatasan.
Yaitu, anak SD sampai memahami, SMP menganalisis, dan SMA mencipta. Pada kurikulum hasil
revisi ini, anak SD boleh berpikir sampai tahap penciptaan. Tentunya dengan kadar penciptaan yang
sesuai dengan usia.

Ketiga, teori 5M (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta) tidak sebatas
menjadi teori saja. Tetapi, guru dituntut untuk benar-benar menerapkan dalam pembelajaran.
Keempat, struktur mata pelajaran dan lama belajar di sekolah tidak diubah.

Terpisah, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengatakan, pihaknya
kecewa dengan agenda revisi K13. Sebab, Kemendikbud tidak membuka ruang dialog dengan publik.
"Kami di FSGI waktu awal revisi K13 menyampaikan banyak masukan," katanya.

Namun tanpa dia ketahui wujud revisi K13, tiba-tiba sudah jadi materi pelatihan. Menurutnya urusan
bahan atau
konten pelajaran di K13 banyak yang harus diperbaiki. Dia mencontohkan banyak materi pelajaran yang
tumpang tindih di mata pelajaran sejarah. "Buku matematika sekarang tebalnya dua kali lipat dibanding
Kurikulum 2006," tuturnya. Sumber artikel : jpnn.com

Berikut daftar perubahan kurikulum 2013 revisi tahun 2016 daripada kurikulum sebelumnya:

1. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional tapi tetap *Kurikulum 2013 Edisi R evisi*
yang berlaku secara Nasional.
2. Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya agama dan ppkn
namun *KI tetap dicantumkankan dalam penulisan RPP*.
3. Jika ada 2 *nilai praktik* dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai yang tertinggi. Penghitungan
*nilai ketrampilan* dalam 1 KD ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata2. untuk
pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.
4. pendekatan scientific 5M bukanlah satu2 nya metode saat mengajar dan apabila digunakan maka
susunannya tidak harus berurutan.
5. *Silabus kurtilas* edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu *KD, materi pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran*.
6. Perubahan *terminologi* ulangan harian menjadi *penilaian harian*, uas menjadi *penilaian akhir
semester* untuk semester 1 dan *penilaian akhir tahun* untuk semester 2. Dan sudah tidak ada lagi
uts, langsung ke penilaian akhir semester.
7. *Dalam RPP*, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan dan *materi dibuat
dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian* (jika ada).
8. *Skala penilaian* menjadi *1-100*. *Penilaian sikap* diberikan dalam bentuk *predikat dan deskripsi*.
9. Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai
Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.

Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan


Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan adalah penilaian potensi intelektual yang
terdiri atas tingkatan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta.

Penilaian dilakukan berdasarkan indikator yang diturunkan dari KD.

Cakupan Penilaian:
a. Pengetahuan Faktual: istilah, pengetahuan khusus dan elemen-elemennya berkenaan
dengan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan
sebagainya.
b. Pengetahuan Konseptual: prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus yang saling
berkaitan dan terstruktur dengan baik; meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori,
pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan teori, model, dan struktur
c. Pengetahuan Prosedural: urutan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu,
pengetahuan dari umum ke khusus dan algoritma, pengetahuan metode dan teknik khusus,
dan pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan prosedur yang tepat.

Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian


1. Tes tertulis
a. Memilih jawaban, dapat berupa: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, dan sebab
akibat.
b. Mensuplai jawaban, dapat berupa: isian atau melengkapi, jawaban singkat dan uraian.
Soal uraian yang menjadi penilaian autentik adalah soal-Soal yang menghendaki siswa
merumuskan jawabannya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis dan
menyimpulkan.
2. Tes lisan
3. Penugasan, berupa PR dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
4. Teknik lain, misalnya: Portofolio, observasi (terhadap diskusi, tanya jawab, dan
percakapan)

Pelaksanaan Penilaian
1. Rincian Pelaksanaan Penilaian:
a. Ulangan Harian (Penilaian Proses)
Cakupan Penilaian: Seluruh indikator dari satu atau lebih kompetensi dasar (KD).
Teknik yang memungkinkan: Tes tulis, Tes lisan, Penugasan.
Bentuk instrumen: Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian. Daftar pertanyaan. Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

b. Ulangan Tengah Semester


Cakupan Penilaian: Seluruh indikator dari satu atau lebih kompetensi dasar (KD).
Teknik yang memungkinkan: Tes tulis.
Bentuk instrumen: Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian.

c. Ulangan Akhir Semester


Cakupan Penilaian: Seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
Teknik yang memungkinkan: Tes tulis.
Bentuk instrumen: Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian.

2. Pengolahan Penilaian
a. Nilai Harian (Penilaian Proses)
- Dilakukan dengan teknik tes tulis, tes lisan, dan penugasan yang diberikan selama proses
pembelajaran berlangsung.
- Penyekoran tes uraian (Lisan dan tulis) dan penugasan agar objektif, dilakukan
berdasarkan kunci jawaban dan bobot jawaban tertentu untuk tiap soal yang disusun dalam
bentuk rubrik.
- Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dan penugasan
dihitung dengan rumus:
b. Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester
- Dilakukan dengan teknik penilaian tertulis, dapat berbentuk pilihan ganda, benar salah,
menjodohkan, uraian, maupun jawaban singkat.
- Dilakukan penilaian dengan cara yang relevan untuk tiap teknik yang dipilih (seperti pada
penilaian harian).

Pelaporan Penilaian
Dilaporkan melalui “Laporan Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan Peserta
Didik”
Diolah berdasarkan:
1) Nilai Ulangan Harian (NUH) = Rerata nilai ulangan dan/atau penugasan
2) Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS)
3) Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS)

Dihitung dengan rumus:

Contoh Pengolahan Nilai

Pembobotan 2 : 1 : 1 (NUH : NUTS : NUAS)= Jumlah=4


(Nilai Harian disarankan untuk diberi bobot lebih besar daripada UTS dan UAS karena lebih
mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik)

Nilai Ulangan Harian: 1, 2 dan 3 = 60, 75, 65


Penugasan 1, 2, dan 3 = 75, 70, 80
NUH= (60 + 75 + 65 + 75 + 70 + 80) : 6 = 70,8
Nilai Ulangan Tengah Semester = 75
Nilai Ulangan Akhir Semester= 65

Berdasarkan data di atas, diperoleh:


Nilai =[(2 x 70,8)+(1 x 75) + (1 x 65)] : 4
= (141,6 + 75 + 65) : 4
= 281,6 : 4
= 70,4
(Tanpa dikonversi lagi

Dalam kurikulum 2013, nilai setiap mata pelajaran terdiri atas nilai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Pada akhirnya menetapkan apakah seorang siswa dapat naik kelas atau
tidak.

Prinsip Penilaiannya: Sahih, Objektif, Adil, Terpadu, Ekonomis, Transparan/Terbuka,


Menyeluruh dan kesinambungan/Holistik, Sistematis, Akuntabel, Edukatif.

Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan


Pencapaian KI dan KD keterampilan mencakup keterampilan berpikir dan bertindak dalam
ranah konkret dan abstrak.
Ranah konkret: aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat.
Ranah abstrak: aktivitas menulis, membaca, menghitung, menggambar (misalnya grafik dan
bangun datar atau ruang dalam matematika), menganalisis, dan mengarang.

Penilaian dilakukan berdasarkan indikator yang diturunkan dari KD.

Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian:

1. Unjuk kerja/ Kinerja/ Praktik


Menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai
dengan tuntutan kompetensi
Dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu
Menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik shalat, praktik di
laboratorium, bermain peran, menggambar alam benda, praktik olahraga, membuat karya
kerajinan, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.

2. Proyek
Kegiatan penyelidikan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil
proyek dalam periode atau waktu tertentu.

3. Portofolio
Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang memperkuat kemajuan dan kualitas
pekerjaan peserta didik.

4. Produk
Penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni.

5. Teknik lain, misal: tertulis

Penentuan Nilai Akhir Kompetensi Keterampilan


- Nilai disampaikan dalam rentang 0-100 (tanpa konversi)

Contoh Deskripsi:
Sudah terampil dalam menysun teks cerita fabel, biografi, dan prosedur, tetapi perlu
meningkatkan penggunaan ungkapan-ungkapan yang bervariasi dan kepaduan dalam
sebuah paragraf.

Nilai Kompetensi Keterampilan ini direkap dengan nilai Kompetensi Sikap dan Kompetensi
Pengetahuan sehingga menjadi nilai rapor (LHPKPD).

Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial) diperoleh berdasarkan:


-Hasil pembelaran langsung (direct-teaching) mapel Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan
Mael PPKn)
-Hasil pembelajaran tidak langsung (indirect-teaching) dari semua mata pelajaran
-Penilaian diberikan dalam bentuk deskriptif

Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan:


-Menggunakan skala 0-100
-KKM ditetapkan oleh sekolah dengan skala 0-100

Sumber: Kemendikbud
Update: 21 Mei 2016 (hasil dari Pelatihan Instruktur Kabupaten, tanggal 16-21 Mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai