Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

KELAS 2023-L
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Dosen Pengampu :
Dr. Hitta Alfi Muhimmah, M.Pd
Penyusun :
1. Wulan Oktaviani M. (23010644445)
2. Zuhroul Ngafiyah (23010644457)
3. Reyvaldo Rizky P. (23010644471)
4. Thoyibatun Nafi’ah (23010644476)
5. Anis Ashalul M. (23010644479)

S1 PENDIDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu Pendidikan dengan judul " SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL "
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini. Selain itu, Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi pembaca . Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 28 September 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1
B. TUJUAN ......................................................................................................................... 1
C. MANFAAT ...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
A. Pengertian sistem pendidikan nasional ............................................................................. 2
B. Tujuan dan fungsi sistem pendidikan nasional .................................................................. 2
C. Dasar Pendidikan Nasional .............................................................................................. 2
D. Visi dan Misi Pendidikan Nasional ................................................................................... 3
E. Kelembagaan Program dan Pengolahan Pendidikan ......................................................... 3
F. Sistem Pendidikan Nasional Saat Ini ................................................................................ 6
G. Kurikulum Pendidikan Nasional Saat Ini.......................................................................... 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang lebih baik, agar Indonesia
mampu bersaing di era globalisasi ini. Kemajuan teknologi menuntut seluruh sumber daya
manusia dapat mengikuti dan mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Berdasarkan
hal tersebut, Indonesia menyelenggarakan pendidikan nasional berdasarkan falsafah dan
budaya bangsa. Sehingga sistem pendidikan nasional akan sesuai dengan kebutuhan
pendidikan bangsa Indonesia secara geografis, demografi, sejarah dan budaya.
Penyelenggaraan pendidikan nasional bertujuan untuk membentuk manusia yang beriman dan
bertaqwa, serta mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945, dan Ketetapan MPR. Oleh karena itu,
saya menulis makalah tentang “Sistem Pendidikan Nasional” yang bertujuan untuk
menganalisis sistem pendidikan yang ada di Indonesia agar tujuan pendidikan nasional dapat
tercapai.

B. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui pengertian Sistem Pendidikan Nasional
2. Untuk Mengetahui tujuan dan fungdi Sistem Pendidikan Nasional
3. Untuk Mengetahui Dasar Pendidikan Nasional
4. Untuk Mengetahui Visi dan Misi Pendidikan Nasional
5. Untuk Mengetahui Kelembagaan Program dan Pengolahan Pendidikan
6. Untuk Mengetahui Sistem Pendidikan Nasional saat ini
7. Untuk Mengetahui Kurikulum Pendidikan Nasional saat ini.

C. MANFAAT
Manfaat dari Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai
Sistem, Fungsi, Tujuan dan Kelembagaan Pendidikan Nasional yang ada di seluruh Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem pendidikan nasional


Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada hakikatnya pendidikan
merupakan suatu hak setiap individu anak bangsa untuk dapat menikmatinya. Pendidikan
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 pasal 31. Sebagai
konsekuensi dari bunyi UU “mencerdaskan kehidupan bangsa”, maka seluruh komponen
bangsa baik orang tua, masyarakat maupun pemerintah memiliki tanggung jawab untuk
mewujudkannya.
Menurut UU no.2 thn 1989 yang ditetapkan pada 27-03-1989 BAB I pasal 1
Sistem Pendidikan Nasional : Suatu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan
pendidikan yang berkaitan dengan mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
UU No.20 tahun 2003, Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global
sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan

B. Tujuan dan fungsi sistem pendidikan nasional


Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

C. Dasar Pendidikan Nasional


Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk
mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan masyarakat, pemerintah, dan pelaksana
pendidikan (Guru).
Hal ini sejalan degan UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

2
3

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

D. Visi dan Misi Pendidikan Nasional


Visi adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.
Dari visi tersebut, disusunlah Misi Pendidikan Nasional, yakni:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak
usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global; dan
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

E. Kelembagaan Program dan Pengolahan Pendidikan


1. Kelembagaan Pendidikan
Berdasarkan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kelembagaan
pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program serta pengelolaan
pendidikan.
a. Jalur Pendidikan
Penyelenggaraan Sisdiknas dilaksanakan melalui dua jalur yaitu :
1) Jalur Pendidikan Sekolah
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
bersinambungan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikantangga). Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan
pemerintah.
2) Jalur Pendidikan Luar Sekolah
Jalur pendidikan luar sekolah (PLS) merupakan pendidikan yang bersifat
kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar
mengajar yang tidak berjenjang dan tidak bersinambungan.
b. Jenjang Pendidikan
Jalur pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang yang terdiri atas :
4

1) Jenjang Pendidikan Dasar


Pendidikan Dasar diselengggarakan untuk memberikan bekal dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dasar.
2) Jenjang Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah yang lamanya tiga tahun sesudah Pendidikan dasar,
diselenggarakan di SLTA, berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan
dasar, dan dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didikuntuk mengikuti
pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja.
3) Jenjang Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah, yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota Masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan,teknologi dan/atau
kesenian.
2. Program dan Pengeloaan Pendidikan
a. Jenis Program Pendidikan
Jenis Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari :
1) Pendidikan Umum, Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan
perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
2) Pendidikan Kejuruan, Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
mempersiapkan pesertadidik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu.
3) Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik
dan/ataumental.
4) Pendidikan Kedinasan, Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan bagi pegawai atau calon pedawai suatu departemen pemerintah
ataulembaga pemerintah non departemen.
5) Pendidikan Keagamaan, Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus
yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan
yangmenuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama.
b. Kurikulum Program Pendidikan
Konsep sistem pendidikan nasional direalisir melalui kurikulum.Kurikulum memberi
bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada pesertadidik.
1) Kurikulum Nasional
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan di dalam UU
RI No. 2 Tahun 1989 Pasal 3, Soedijarto (Soedijarto, 1991: 145) merinci
kurikulumatas lima tingkatan, yaitu:
a) Tujuan institusional
b) Kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-bidang Pelajaran
yang perlu dipelajari peserta didik
c) Garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah dipilih
5

d) Panduan dan buku-buku pelajaran


e) Bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran
Ciri-ciri kurikulum nasional sebagai berikut:
- Diberlakukan sama pada setiap macam satuan pendidikan di seluruhIndonesia.
- Ditetapkan oleh pemerintah.
- Tujuannya untuk menggalang kesatuan nasional dan pengendalian mutu
pendidikan secara nasional.
2) Kurikulum Muatan Lokala)
a) Muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya
dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta
kebutuhan daerah.
b) Tujuan dilaksanakannya muatan lokal dalam kurkikulum SD dapat dilihat dari
segi kepentingan nasional dan kepentingan peserta didik. Dalamhubungannya
dengan kepentingan nasional, muatan lokal dapat :
1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas daerah.
2. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan ke arah yang
positif.
.Dari sudut kepentingan peserta didik muatan lokal dapat :
1. Meningkatkan pemahaman dan mengakrabkan peserta didik terhadap
lingkungannya (lingkungan alam, sosial, dan budaya).
2. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari untuk
memecahkan masalah yang ditemukan di lingkungan sekitarnya.
3. Memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang terdapat di lingkungannya
dan mempermudah peserta didik menyerap mereka materi pelajaran.
c) Cara pengaplikasian muatan lokal ke dalam kurikulum
Tentang muatan lokal perlu diperhatikan :
1. Tekanan tujuannya, tekanannya pada kemampuan penalaran (kognitif),
keterampilan(psikomotor), ataukah gabungan dari keduanya.
2. Sifat keajegannya, muatan lokal itu ajeg, periodic ataukah incidental.
3. Satuan yang digunakan, kecil/besar
Pada dasarnya, pengaplikasian muatan lokal ke dalam kurikulum itu ada2
macam, yaitu:
a. Dilihat dari unit muatan lokal
b. Dilihat dari proses memadukan muatan lokal ke dalam kurikulum.
d) Cara merancang pengajaran.
6

Pada kegiatan ini sudah harus dimanfaatkan wawasan tentang pendekatan yang
digunakan, strategi belajar, metode/teknik, dan sarana.

F. Sistem Pendidikan Nasional Saat Ini


Indonesia memiliki sistem pendidikan nasional tersendiri yang menerapkan wajib belajar
12 tahun. Yaitu sembilan tahun pendidikan dasar yang meliputi enam tahun di sekolah dasar
serta masing-masing tiga tahun di SMP dan SMA.
Sistem pendidikan yang berada dibawah pengawasan ketat kementrian pendidikan dan
kebudayaan ini mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

G. Kurikulum Pendidikan Nasional Saat Ini


1. Ktsp 2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (BSNP 2006: 3).
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2006/2007 dengan mengacu
pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP
2006: 3).
 Tujuan KTSP
Menurut Mulyasa (2006: 22), tujuan diterapkannya KTSP antara lain untuk:
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang
tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
 Karakteristik ktsp
karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan
pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber
belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian. Berdasarkan
uraian diatas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut:
pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat
dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis, dan profesional, serta tim
kerja yang kompak dan transparan.
2. Kurikulum 2013
7

Kurikulum 2013 adalah implementasi dari UU no. 32 tahun 2013. Kurikulum 2013
merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan
KTSP. Namun, di dalam kurikulum 2013 lebih fokus pada kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana yang tertulis pada UU 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat pada pasal 35, dimana kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakat.
kurikulum 2013 ini mempunyai tujuan yang sangat penting, yaitu untuk mendorong
semua peserta didik untuk melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan
apa yang mereka dapatkan ketika pembelajaran dengan baik.Kurikulum 2013 juga fokus
pada ketiga aspek penting dalam pembelajaran, yaitu menghasilkan peserta didik yang
berakhlak mulia (afektif), berketrampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif)
yang berhubungan satu sama lain. Sehingga dengan adanya kurikulum 2013 kali ini, siswa
diharapkan menjadi lebih kreatif, inovatif, dan produktif.

 Karakteristik kurikulum 2013


Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD)
mata pelajaran.
 Kompetensi Inti(KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
 Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS,
SMA/MA, SMK/MAK.
 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan
pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara
sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
 Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi
Inti.
 Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
3. Kurikulum merdeka
Kurikulum Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan
oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Nadiem membuat kebijakan Merdeka belajar
bukan tanpa alasan. Pasalnya, penelitian Programme for International Student
Assesment(PISA) tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada peserta didik
Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah; untuk bidang matematika
dan literasi,Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79 Negara. Menyikapi hal itu,
Nadiem pun membuat gebrakan penilaian dalam kemampuan minimum,meliputi
literasi,numerasi, dan survei karakter. Literasi bukan hanya mengukur kemampuan
membaca,tetapi juga kemampuan menganalisis isi bacaan beserta memahami konsep di
8

baliknya. Merdeka belajar bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih bermakna.


Adapun secara umum program ini bukan untuk menggantikan program yang telah
berjalan, tujuan utamanya adalah memperbaiki sistem yang sudah ada. Diantara
perubahan besar kebijakan yang digagas Kemendikbud proses pembelajaran lebih
sederhana pada Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu:
a. Ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dikembangkan oleh sekolah
masing-masing.
b. Ujian nasional(UN)berubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei
karakter.
c. kebebasan pendidik untuk mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)
d. Fleksibilitasdalam peraturan penerimaan siswa baru (PPSB).
Kurikulum merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih luwes serta
berpusat pada materi mendasar serta mengembangkan keunikan dan kemampuan siswa,
sehingga kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai, menyenangkan, bebas stres
dan bebas tekanan, untuk menunjukkan bakat alaminya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem pendidikan nasional adalah suatu sistem dalam suatu negara yang mengatur
pendidikan yang ada di negaranya agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, agar tercipta
kesejahteraan umum dalam masyarakat. Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun
sedemikian rupa,meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan
nasional bangsa-bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa
itu sendiri yang secara geografis, demokrafis, histories, dan kultural berciri khas.
Jenjang pendidikan diawali dari jenjang pendidikan dasar yang memberikan dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat dan berupa prasyarat untuk mengikuti pendidikan
menengah. yang diselenggarakan di SLTA. Pendidikan menengah berfungsi memperluas
pendidikan dasar. Dan mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
tinggi.

B. Saran
1. Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional harus di tingkatkan lagi.
2. Kepada masyarakat agar ikut berpartisifasi dalam memajukan pendidikan di indonesia.
3. Kepada pemerintah diharapkan agar dalam pembuatan sistem pendidikan nasional ini
hendaknya melibatkan pihak pihak yang dapat ikut dalam memajukan pendidikan nasional.

9
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1989. UU RI No. 2 Tahun 1982 tentang Sistem Pendidikan Nasional besrta
penjelasannya. Jakarta: Balai Pustaka..
Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.Jakarta: Sinar Grafika.
Firdaus, H, dkk. 2022. Analisi Evaluasi Program Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/5302/3734
Handayani, Septi. 2015. Sistem Pendidikan Nasional.
https://blog.unnes.ac.id/yoseph/2015/11/16/sistem-pendidikan-nasional/
Kemendikbudristek.2016.Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia.Riau: Badan Mutu
Pendidikan Provinsi Riau.
Khoirul, Wachid. JOURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089 -3833 Volume. 4, No. 1, Februari 2015
Nawawi, Hadari. 1983. Perundang-Undangan Pendidikan. Jakarta: Ghalia
Rahayu, R, dkk. 2022.Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak.
https://www.neliti.com/publications/452109/implementasi-kurikulum-merdeka-belajar-
Tirtarahardja, Umar dan La sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai