Anda di halaman 1dari 13

Makalah

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampu : Mahmudah Titi Muanifah, M.Pd

Oleh :

Fifi Estiyana R ( 2014015004 )


Herwindra Setyawan ( 2014015007 )
Alwan Indera Setia ( 2014015020 )
Nindi Aryana ( 2014015033 )

Program Studi Guru Sekolah Dasar


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANA WIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT , yang mana berkat rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan ini.
Kemudian Sholawat dan Salam juga kami hadiahkan kepada junjungan umat Islam yaitu
Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah berjasa dalam mengangkat harkat dan martabat
manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat sekarang
ini.

Tugas yang telah kami susun ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca
dalam hal pendidikan umumnya, dan “Sistem Pendidikan Nasional” khususnya. Pengantar
Pendidikan merupakan salah satu mata kuliah dasar keahlian yang sangat penting bagi setiap
mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang akan menjadi calon guru.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya Sistem
Pendidikan Nasional, dan mengetahui begitu berperan pentingnya Sistem Pendidikan
Nasional terhadap dunia pendidikan, kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dalam berbagai rintangan. Baik rintangan yang
datang dari diri penyusun maupun yang dating dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu, yang mana berkat bantuan dari semua kami dapat menyelesaikan tugas kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari dalam menyelesaikan tugas ini, kami masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya pengetahuan kami, dan masih sedikitnya sumber yang dapat
kami gunakan. Atas dasar itu kami sangat mengharapakan masukkan baik kritik maupun
saran yang membangun dari semua pembaca, agar untuk kedepannya tugas kami dapat
mencapai titik kesempurnaan.

Terima kasih.

Wasalamu’alaikum wr.wb

Yogyakarta, 11 November 2014

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR INI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
B. TUJUAN DAN FUNGSI
C. VISI – MISI
D. LANDASAN
E. JALUR DAN JENJANG
F. PRINSIP PENYELENGGARAAN
G. KURIKULUM
H. SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA SAAT INI
I. SISTEM PENDIDIKAN YANG SEHARUSNYA BERJALAN
J. PASAL–PASAL MENYANGKUT PENDIDIKAN NASIONAL
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab.Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Sistem pendidikan Indonesia  yang telah di bangun dari dulu sampai sekarang ini,
teryata masih belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan global untuk
masa yang akan datang, Program pemerataan dan peningkatan kulitas pendidikan yang
selama ini menjadi focus pembinaan masih menjadi masalah yang menonjol dalam dunia
pendidikan di Indonesia ini.
          Sementara itu jumlah penduduk usia pendidikan dasar yang berada di luar dari sistem
pendidikan nasional ini masih sangatlah banyak jumlahnya, dunia pendidikan kita masih
berhadapan dengan berbagai masalah internal yang mendasar dan bersifat komplek, selain itu
pula bangsa Indonesia ini  masih menghadapi sejumlah problematika yang sifatnya berantai
sejak jenjang pendidikan mendasar sampai pendidikan tinggi.

Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh yang di harapkan, menurut hasil


penelitian The political and economic rick consultacy ( PERC ) medio September 2001,
dinyatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia ini berada di urutan 12 dari 12 negara di
asia, bahkan lebih rendah dari Vietnam, dan berdasarkan hasil pembangunan  PBB ( UNDP )
pada tahun 2000, Kualitas SDM Indonesia menduduki urutan ke 109 dari 174 negara.

Nah upaya untuk membangun SDM yang berdaya saing tinggi, berwawasan iptek,
serta bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang gampang, di butuhkanya
partisipasi yang strategis dari berbagai komponen yaitu : Pendidikan awal di keluarga ,
Kontrol efektif dari masyarakat, dan pentingnya penerapan sistem pendidikan pendidikan
yang khas dan berkualitas oleh Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di magsud dengan system pendidikan nasional ?
2. Apa tujuan dan fungsi dari pendidikan nasional ?
3. Apa Visi dan Misi system Pendidikan Nasional ?
4. Apa landasan Pendidikan Nasional ?
5. Apa saja jalur pendidikan nasional ?
6. Bagaimanan system Pendidikan Nasional yang berlangsung saat ini ?
7. Bagaimana upaya-upaya untuk pengembangan system Pendidikan Nasional ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sistem Pendidikan Nasional.
2. Mengetahui yujuan dan fungsi system Pendidikan Nasional.
3. Mengetahui visi dan misi dari system pendidikan nasional.
4. Mengetahui apa saja landasan Pendidikan Nasional.
5. Mengetahui Jalur Pendidikan Nasional.
6. Mengetahui bagaimana system pendidikan yang berlangsung saat ini
7. Mengetahui upaya-upaya untuk pengembangan sistem pendidikan nasional.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional


Sistem adalah suatu perangkat yang saling bertautan, yang tergabung menjadi suatu
keseluruhan, dan Pendidikan adalah Suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan. Jadi Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara Republik Indonesia tahun 1945
yang berakar pada pada nilai – nilai agama , kebudayaan nasional indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan jaman. Dan Sistem Pendidikan Nasional adalah Satu kesatuan yang utuh
dan menyeluruh yang saling bertautan dan berhubungan dalam suatu sistem untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional secara umum. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 bahwa
setiap warga berhak mendapatkan pendidikan, dan Pasal 31 ayat 2 bahwa setiap warga negara
wajib mengikuti Pendidikan Dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Menurut UU no.2
Thun 1989 Bab I Pasal I Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu keseluruhan yang etrpadu
dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan untuk mengusahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional. UU No.20 tahun 2003 sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efesiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan
Nasional dilaksanankan melalui bentuk-bentuk kelembagaan beserta program-programnya

B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan


1. Tujuan sistem pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis  serta bertanggung jawab.
Pembangunan dan membangun manusia indonesia seutuhnya seluruh rakyat
indonesia. Yang mana pembanguna manusia seutuhnya itu meliputi 7 potensi kepribadian dan
5 wawasan dasar seperti berikut :
a) Secara integral meliputi panca indra yang sehat
b) Sikap dasar yang menjadi substansi utama dalam pembinaan manusia indonesia yaitu
b1 sikap hidup sehat
b2 Sikap hidup hemat
b3 Sikap hidup cermat
b4 Sikap hidup rajin
b5 Sikap hidup disiplin
b6 Sikap hidup berani dan berilmu
b7 Sikap hidup penuh tanggung jawab
c) Wawasan dasar manusia seutuhnya :
c1 Wawasan yang seimbang antara potensi kebutuhan nilai jasmani dan rohani
c2 Seimbang antara kehidupan idividualitas dengan kemasyarakatan.
C3 Seimbang dunia akhirat.
C4 Kesejateraan yang menyadari bahwa manusia kini adalah pewaris

2. Fungsi system Pendidikan Nasional


a) Menurut UU No. 2 RI 1989 Bab II Pasal 3, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat bangsa indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
b) Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional.
c) Memberikan arah pada semua kegiatan pendidikan dalam stuan-satuan
pendidikan yang ada. Pendidikan nasional bercita-cita untuk membentuk
manusia pancasila yaitu manusia yang mengamalkan dan menghayati nilai-
nilai pancasila dalam kehidupannya.

Melalui sistem pendidikan nasional diharapkan setiap rakyat indonesia mempertahankan


hidupnya, mengembangkan dirinya dan secara bersama-sama membangun masyarakatnya.

C. Visi Misi Sistem Pendidikan Nasional


1. Visi
Pendidikan nasional itu mempunyai visi yaitu  terwujudnya sistem
pendidikan nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga
mampu dan prokatif memjawab tantangan  zaman yang selalu berubah. 
2. Misi
a) Mengupayakan peluasan dan pemerataan kesempatan memperolel pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
b) Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
c) Meningkatkan kualitas proses pendidikan untuk megoptimalkan pembentukan
kepribadian yang bermoral.
d) Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pegalaman, siakap dan
nilai berdasarkan standar nasional dan global
e)  Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

D. Landasan Pendidikan Nasional


1. Landasan ideal pendidikan nasional adalah pancasila
2. Landasan konstitusional pendidiakan nasional adalah UUD 1945 Bab XIII pasal 31
beerbunyi :
Ayat 1, “ tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”
Ayat 2, “ pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran
nasional yang di tetapkan dengan UU”
3. Landasan operasional
a. Tap MPRS No. XXVII/1996 Bab 2 pasal 3dasar pendidikan adalah falsafah negara
pancasila, tujuan pendidikan adalah membentuk pancasila sejati.
b. Tap MPRS No. IV/MPR/1973
Tujuan pendidikan membentuk menusia pembangunan yang pancasila dan untuk
membentuk manusia indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya.
c. Tap MPRS No. IV/MPR/1978
Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan bertujuan meningkatkan ketaqwaan
terhadap tuhan YME
d. Tap MPRS No. II/MPR/1983
Tujuannya sama dengan Tap MPRS No. IV/MPR/1978
e. Tap MPRS No. II/MPR/1988
Pendidikan nasional untk meningkatkan kualitas manusia indonesia, beriman dan
bertaqwa terhadap tuhan YME, berdisiplin, mandiri, tangguh, bertanggung jawab,
mandiri ,cerdas, terampil seta sehat jasmani dan rohani.
f. Bab II pasal 4 UU RI No. 2 tahun 1989
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan beratqwa
terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur memiliki pengetahuan dan
keterampilan,sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

E. Jalur dan Jenjang Pendidikan


Jalur pendidikan dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu Formal dan Informal. Jenjang
pendidikan berdasarkan UU RI No.2 Tahun 1989 Bab I, Pasal I Ayat 5 adalah suatu tahap
dalam pendidikan berkalanjutan yang di tetapkan berdasarkan tingkat perkambangan peserta
didik serta keluasan dan kedalam behen pengajaran.
1. Jalur Pendidikan Formal
Pendidikan formal yang disebut juga dengan Pendidikan pesekolahan, yang
dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan.
a) Pendidikan Dasar
Dasar diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik yang memenuhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Seperti, Pendidikan
Sekolah dasar  (SD), Madrasah ibtidaiyah ( MI ), Sekolah menengah pertama (
SMP ), Madrasah Tsanawiyah ( Mts )
b) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik
untuk mengikuti pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja. Seperti,
Sekolah menegah atas ( SMA ),Madrasah Aliyah ( MA ),Sekolah Menengah
Kejuruan ( SMK ), Madrasah Aliyah Kejuruan ( MAK )
c) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi berfungsi sebagai jembatan antara pengembangan bangsa
dan kebudayaan nasional dalam perkembangan internasional. Satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan
tinggi yang dapat berbentuk,
 Akademi, perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan
dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan teknologi dan
kesenian tertentu
 Politeknik, perguruan tinggi yang menylenggarakan pendidikan terapan
dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
 Sekolah tinggi, perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dalam satu disiplin ilmu atau bidang tertentu.
 Institute, perguruan tinggi ynag terdidri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pedndidikan akademi.
 Universitas, pergururan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakults yang
menyelengarakan pendidikan akademi.
Mengenyam pendidikan pada pendidikan formal yang diakui oleh  lembaga
pendidikan Negara adalah sesuatu yang wajib dilakukan diindonesia. Mulai dari
kalangan yang miskin samnpai yang kaya itu harus bersekolah, minimal 9 tahun
lamanya hingga lulus SMP. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir
dan berkembang secara efektif dan efisien dari pemerintah untuk masyarakat
merupakan perangkat yang berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dalam menjadi warga Negara. 

2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
       Contoh pendidikan nonformal yaitu :
a) Lembaga kursus
b) Lembaga penelitian
c) Kelompok belajar
d) Pusat kegiatan belajar masyarakat
Hasil pendidikan  nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan
formal setelah melalui proses penilaian peyetaraan oleh lembaga yang ditunjukan oleh
pemerintah atau pemerintahan daerah dengan mengacu pada setandar nasional
pendidikan.

3. Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar mandiri.
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal
setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan

F. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional


1. Pendidikan di selenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
deskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultur,dan kemajemukan bangsa.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu kesatuan yang sistematik dengan
sistem terbuka dan multi makna.
Ciri- ciri sistem terbuka :
a) Mengambil masukan dari lingkungan
b) Mentrasformasikan masukan yang tersedia
c) Memberikan hasil kepada lingkungan

G. Kurikulum Program Pendidikan


Istilah kurikulum berasal dari dunia Olah raga pada zaman yunani kuno. Curir dalam
bahasa yunani kuno berati “pelari” dan curere rtinya “trmpat berpacu”. Jadi kurkulum dalam
pndidikan dianalogikan sebagai arena tempat peserta didik “berlari” untuk mencapai “finis”
berupa ijazah, diploma atau gelar (Zais, 1976 yang dikutip oleh Mohammad Ansyar dan
H.Nurtain, 1992:7).
UU RI No. 2 Tahun 1989 Pasal 38 ayat 1 menyatakan adanya dua aspek nasional dan
lokal, sebagai berikut : “Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam suatu satuan pendidikan
didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yag disesuaikan
dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan cirri khas suatu pendidikan yang
bersangkutan .
1. Kurikulum Nasional
Kurikulum nasional adalah kurikulum yang mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
a) Diberlakukannya sama pada setiap macam satuan pendidikan di seluruh
Indonesia
b) Ditetapkan oleh pemerintah ( menteri pendidikan dan kebudayaan atau menteri
lain atau pimpinan lembaga pemerintahan nondepartemen berdasarkan
pelimpahan wewenang dari menteri pendidikan dan kebudayaan )
c) Tujuannya untuk mengalang kesatuan nasional dan pengendalian mutu
pendidikan secara nasional.

2. Kurikulum Muatan Lokal


Muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya
dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan social, dan lingkungan budaya serta
kebutuhan daerah.
Tujuan muatan lokal:
a.) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas daerah
b.) Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan kearahyang positif.
Faktor Penghambat pelaksanaan Muatan Lokal:
a) Sifat dari pembelajarn Muatan Lokal sebagian besar memberi tekanan pada
pembinaan tingkah laku afektif dan psikomotor
b) Dilihat dari segi ketenagaan, pelaksanaan Muatan Lokal memerlukan
pengorganisasian secara khisis karena melibatkan pihak-pihak selain sekolah.
c) Dilihat dari segi proses belajar mengajar, pelaksanaan Muatan Lokal
menggunakan pendekatan ketrampilan proses.
d) System ujian akhir yang diselenggarakan disekolah masih menciptakan
pengajaran yang memberikan tekanan lebih pada mata pelajaran akedemik.
e) Sarana penunjang bagi pelaksanaan Muatan Lokal secara optimal tidak dimiliki
oleh sekolah
Factor Penunjang pelaksanaan Muatan Lokal :
a.) Adanya keinginan dari peserta didik memperoleh bekal kerja dan pekerjaan
apapun yang membawa hasil.
b.) Materi Muatan Lokal yang dapat dijadikan sasaran belajar cukup banyak tersedia
baik macamnya maupun penyebaran nya disemua daerah
c.) Ketenagaan yang bervariasi yang prtisipasinya dapat menunjang dan dapat
dilibatkan dalam penyelenggaraan Muatan Lokal tidak sulit ditemukan pada
semua daerah.
d.) Adanya materi Muatan Lokal yang sudah tercantum sebagai materi kurikulum
dan sudah dilaksanakan secara rutin
e.) Media massa visual seperti TV, dan Video sudah tidak sulit untuk dimanfaatkan
guna penyebaran informasi berupa contoh-contoh model pelaksanaan Muatan
Lokal yang berhasil.

H. Sistem Pendidikan Indonesia Saat ini


Sistem pendidikan yang telah berlangsung saat ini  masih cenderung mengeksploitasi
peserta didik, indikator yang digunakanpun cenderung menggunakan indikator kepintaran,
sehingga secara nilai dirapot maupun ijazah tidak serta merta menunjukkan peserta didik
akan mampu bersaing maupun bertahan di tegah gencarnya industrialisasi yang berlangsung
saat ini. Nah bagaimana sistem pendidikan di Indonesia menciptakan anak bangsa yang
memiliki sensitifitas terhadap lingkungan hidup yang krisis sumber – sumber kehidupan,
serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan hak. Sistem pendidikan
harus lebih ditunjukan agar terjadi keseimbangan terhadap ketersediaan sumber daya alam
serta kepentingan – kepentingan ekonomi dengan tidak meninggalkan sistem sosial dan
budaya yang telah dimiliki oleh bangsa indonesia.

I. Sistem Pendidikan yang seharusnya Berjalan


Pada dasarnya sebuah sistem pendidikan dibuat untuk mempermudah pendidikan itu
sendiri,Tapi kenyataannya sekarang sistem yang ada saat ini terkesan ada indikasi sedikit
mempersulit keadan.
Indikasi itu muncul bukan hanya karena sistem pendidikan yang ada saat ini tidak
baik,melainkan oknum-oknum yang menjalankan system tersebut yang kualitasnya belum
merata dan sama baiknya.
Jadi sistem pendidikan di Indonesia seharusnya mengandung sistem yang bersifat
objektif dalam berbagai aspek. Kemudian setelah system itu dibuat secara objektif. Orang-
orang  yang menjalankan system itu haruslah berkualitas sehingga terciptalah sebuah system
yang berjalan dengan baik dan kemudian menciptakan kondisi yang baik pula
J. Pasal – pasal yang menyangkut Sistem Pendidikan Nasional Peserta Didik

 Pasal 23
1. Pendidikan nasional bersifat terbuka dan memberikan keleluasaan gerak kepada
peserta didik.
2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Menteri.
Pasal 24
Setiap peserta didik pada suatu satuan pendidikan mempunyai hak-hak berikut:
1. Mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
2. Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan
berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk
memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan;
3. mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan
persyaratan yang berlaku;
4. Pindah ke satuan pendidikan yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai
dengan persyaratan penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan yang hendak
dimasuki;
5. Memperoleh penilaian hasil belajarnya;
6. menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan;
7. mendapat pelayanan khusus bagi yang menyandang cacat.
Pasal 25
1. Setiap peserta didik berkewajiban untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut
sesuai dengan peraturan yang berlaku;
2. mematuhi semua peraturan yang berlaku;
3. menghormati tenaga kependidikan;
4. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
5. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur   oleh Menteri.
Pasal 26
Peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar
pada setiap saat dalam perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan
masing- masing.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem pendidikan nasional adalah suatu sistem dalam suatu negara yang mengatur
pendidikan yang ada di negaranya agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, agar tercipta
kesejahteraan umum dalam masyarakat. Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun
sedemikian rupa,meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan
nasional bangsa-bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa
itu sendiri yang secara geografis, demokrafis, histories, dan kultural berciri khas.
Jenjang pendidikan diawali dari jenjang pendidikan dasar yang memberikan dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat dan berupa prasyarat untuk mengikuti pendidikan
menengah. yang diselenggarakan di SLTA. Pendidikan menengah berfungsi memperluas
pendidikan dasar. Dan mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai