Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah etika keguruan
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPUNG :
Drs.Khairuddin M.pd
Puji syukur kita ucapan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita hari ini masih dapat bernafas dalam
keadaan beriman kepada Allah. Shalawat dan salam tidak lupa kita ucapkan untuk Nabi
Muhammad SAW.
Terimakasih kepada ibu redha septia asi yang telah membimbing kami dalam kegiatan
akademis dan membina kami baik suka maupun duka, terimakasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman atas inspirasi yang luar biasa dalam menyelesaikan makalah kami ini yang
berjudul “Memahami Sebahagian Aspek Dasar Pendidikan Nasional”
Selanjutnya kami telah berusaha dalam menyajikan makalah ini dalam bentuk
yang sempurna namun, kami juga menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Oleh karena itu, kami berharap kepada pembaca untuk memaafkan seandainya terdapat
kekeliruan dalam penulisan dan penyajian makalah kami ini, bila seandainya ada kritik
dan saran yang rasional kontruktif demi perbaikan kedepannya.
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3).
Peranan guru terhadap keberhasilan pendidikan sangatlah dominan. Hal ini
tampak pada sebagian rincian tugas dan tanggung jawab para guru dalam pelaksanaan
pendidikan. Merujuk pada pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen disebutkan “Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Merujuk dari isi
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 di atas,
maka guru harus mampu dan mempunyai kemauan untuk meningkatkan 1 2
pendidikan. Keberhasilan peningkatan pendidikan, tidak saja berhubungan dengan
pengetahuan dan kemampuan para guru, tetapi tergantung sejauh mana guru mau
menggunakan kemampuannya dalam praktek pendidikan. Peranan guru dalam
keberhasilan pengajaran sangatlah penting. Selain sebagai perancang pengajaran,
seorang guru harus mampu meningkatkan aktivitas siswa yang berdampak pada
keberhasilan belajar siswa terutama untuk mata pelajaran tertentu yang tidak diminati
siswa. Karena dengan belajar sambil beraktivitas, maka siswa akan memperoleh
pengetahuan, pemahaman, serta mengembangkan ketrampilan sehingga tidak mudah
terlupakan aktivitas belajar yang dilakukan dan siswa lebih berminat untuk belajar
serta belajar akan lebih bermakna.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh
siswa. Kesulitan mereka dirasakan karena kurang terbiasanya siswa terhadap
matematika. Siswa terbiasa benci melihat/mendengar judulnya sebelum melakukan
pendekatan pada isi di dalamnya. Padahal matematika itu sendiri sangatlah penting,
2
baik bagi peradaban manusia secara keseluruhan (misalnya bagi perkembangan ilmu-
ilmu pengetahuan dan teknologi), maupun bagi perkembangan setiap individu. Bagi
setiap individu, matematika berguna misalnya untuk memperoleh ketrampilan-
ketrampilan tertentu dan untuk pengembangan cara berpikir (Susilo, dkk., 1998:25).
PEMBAHASAN
B. Pengertian dasar Pendidikan Nasional
Dasar adalah landasan tempat berpijak atau sandaran dari pada dilakukannya
suatu perbuatan.Jadi,yangdimaksuddengandasarpendidikanadalahsuatulandasanyangdijadi
kan pegangan dalam menyelenggarakan pendidikan.Adapun dasar pendidikan nasional
bangsa Indonesia dapat diklasifikasikan menjadidasar ideal, dasar konstitusional dan dasar
operasional.
1. Dasar IdealPancasila adalah dasar negara. Oleh karena itu, segala usaha warga
negara Indonesiaharus berdasarkan Pancasila, lebih-lebih di bidang pendidikan
yang merupakanusaha untuk membentuk warga negara yang berjiwa
Pancasilais, yang meliputi :
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
sistem pendidikan nasional memiliki dua fungsi mendasar yang juga dapat
dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankannya. Kedua fungsi tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Mengembangkan Kemampuan
3
Fungsi dari sistem pendidikan adalah untuk mengembangkan diri. Mengapa?
Setiap manusia memiliki kemampuan yang menjadikannya lebih unggul ketimbang
manusia-manusia lainnya. Berkat adanya keunggulan yang dapat diterima dengan
semestinya, manusia dapat memperoleh motivasi lebih untuk mencapai tujuan hidup.
Namun, tidak hanya itu saja sebab keahlian dalam berbagai bidang akan terasah dengan
adanya kesempatan yang terbuka lebar. Saat manusia dihadapkan oleh banyaknya
masalah, kemampuan yang mereka miliki akan membantu mereka sendiri untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Hal ini termasuk pada terjadinya perubahan yang tidak dapat diduga, sehingga manusia
dapat memanfaatkan kemampuannya kapan saja dan bisa memanfaatkannya dengan tepat
sesuai kondisi. Mereka dapat menghadapi perubahan yang cenderung baik, sehingga
kemampuan tersebut dapat membuat seorang manusia menjadi lebih percaya diri.
2. Membentuk Karakter
Tidak hanya mengembangkan kemampuan saja, seorang manusia pun memerlukan
karakter untuk menjalani hidupnya. Karakter tidak hanya mempengaruhi diri sendiri,
tetapi juga sangat berdampak bagi lingkungan sekitar.Sistem pendidikan berfungsi untuk
mengarahkan manusia ke jalan yang lebih benar. Dengan memiliki karakter yang positif
dan dapat diandalkan, segala rintangan yang berada di depan mata akan mampu
dihadapi.Selain itu, moral dan mental akan menjadi lebih terbentuk dengan sistem
pendidikan yang tepat dan membuat siswa lebih bertanggung jawab. Pembentukan
karakter yang kuat akan membuat pembangunan generasi selanjutnya menjadi lebih
terintegrasi.
4
Adapun hak guru sebagaimana dinyatakan dalam pasal 14 ayat 1
Undang-Undang no. 14
sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
intelektual.
penghargaan dan/atau sanksi kepada siswa sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
5
F. Kesimpulan
Dari uraian tentang Aspek Dasar Pendidikan Nasional di Indonesia antara keinginan
dan realita di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia dewasa ini
tampak ada kesenjangan antara kenginan dan realita. Secara makro dapat dilihat dalam aspek
pengelolaan, peran pemerintah dan masyarakat, kurikulum atau materi ajar, pendekatan dan
metodologi pembelajaran, sumber daya manusia, lingkungan kampus atau sekolah, dana, dan
akreditasi. Kesenjangan dalam sistem pendidikan tersebut disebabkan karena faktor politik,
ekonomi, sosial-budaya dan sebagainya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan dan
perkembangan zaman.
14