Anda di halaman 1dari 5

TOPIK 3

“Dasar, Fungsi, Tujuan Pendidikan Nasional, Dan Tugas, Hak, Serta Kewajiban Tenaga
Pendidikan”

A. Dasar
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah
yang menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud
adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan
pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga
pendidikan lainnya.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan
antara lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No.4 tahun 1950, Nomor 2
tahun 1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran
berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang
Dasar RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
3. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV
bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan
yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
6. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun
1989 dan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.
B. Fungsi
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu (secara sadar)
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara makro (luas)
ialah sebagai alat : pengembangan pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan
kebudayaan, dan pengembangan bangsa.
C. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan.Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan
dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu
Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang,
rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai
dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara
Indonesia. Persoalan dasar dan tujan pendidikan merupakan masalah yang sangat funda
mental dalam pelaksanaan pendidikan karena dasar pendidikan itu akan menentukan
corak dan isi pendidikan.Tujuan pendidikan itu pun akan menentukan kearah mana anak
didik dibawa.
Pada Pasal 1 ayat 2 UU No 2 Tahun 1989, telah menegaskan bahwa pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, maka pendidikan nasional pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari system
pendidikan yang telah ada sebelumnya yang merupakan warisan budaya bangsa secara
turun temurun.
D. Tugas
Agama (Islam) memposisikan guru atau pendidik adalah kedudukan yang mulia. Para
pendidik diposisiskan sebagai bapak ruhani (spiritual father) bagi anak didiknya. Ia
memberikan suguhan ruhani dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia (al-akhlaq al-
karimah) dan meluruskannya.oleh karena itu,pendidik mempunyai kedudukan yang
sangat tinggi, bahkan tinta seorang alim(guru) lebih berharga daripada darah para
syuhada. (Muhaimin dan Abdul Mujib, 1993). Keutamaan seorang pendidik disebabkan
oleh tugas mulia yang diembannya. Tugas yang diemban seorang pendidik hampir sama
dengan seorang Rasul.
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa, Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Selain tugas-tugas yang telah di sebutkan, tugas lain seorang pendidik atau guru ialah
memiliki pengetahuan atau ilmu, pengetahuan keagamaan, dan lain-lainnya.
Pengetahuan ini tidak sekedar diketahui, tetapi juga diamalkan dan diyakininya sendiri.
Dengan demikian menurut Al-Ghazali tugas utama guru adalah
menyempurnakan, membersihkan, dan menyucikan hati manusia untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Sejalan dengan pendapat ini, An-Nahlawi mengatakan bahwa ada dua
tugas utama guru, yaitu pertama: fungsi penyucian, yakni berfungsi sebagai pembersih,
pemelihara, dan pengembang fitrah manusia. Kedua: fungsi pengajaran, yakni
menginternalisasikan dan mentransformasikan pengetahuan dan nilai-nilai agama kepada
manusia.
E. Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan
Pendidik adalah mereka yang terlibat langsung dalam membina, mengarahkan dan
mendidik peserta didik. Tenaga, waktunya dicurahkan dalam rangka mentransformasikan
ilmu dan menginternalisasikan nilai termasuk pembinaan akhlak dan karakter peserta
didik. Dalam menjalankan tugas dan profesinya, guru memiliki hak dan kewajiban yang
harus dilaksanakan. Hak guru berarti suatu yang harus didapatkan olehnya setelah ia
melaksanakan sejumlah kewajibannya sebagai guru.
Adapun hak guru sebagaimana dinyatakan dalam pasal 14 Undang-Undang no. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen :
1. Memperoleh penghasilan atas kebutuhan hidup minimun dan jaminan kesehatan
sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalannya.
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan,
penghargaan dan/atau sanksi kepada siswa sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
7. Memperoleh rasa aman, dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
8. Memilikikebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pemerintah.
10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
akademik.
11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Selain hak yang harus mereka dapatkan, guru juga memiliki kewajiban yang harus
dilaksanakan. Adapun yang menjadi kewajiban guru adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,


serta menilai dengan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu,atau latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi siswa dalam pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru,
serta nilai-nilai agama dan etika, serta
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam UU Sisdiknas, hak dan kewajiban guru diatur dalam Pasal 39 sampai dengan Pasal
44. Dapat dipisahkan dan dijabarkan sebagai berikut.

a) Hak Pendidik (guru) antara lain:


1. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
2. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan
berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi
kerja dalam bidang pendidikan.pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas.
4. Berhak mendapatkan sertifikasi pendidik.
5. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
b) Kewajiban guru sebagai pendidik antara lain :
1. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan melakukan
pembimbingan dan pelatihan.
2. Harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.
4. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai