Nama Kelompok :
Kelas : R.5C
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TEORI/ ISI
2. Pasal 1 ayat 16 bahwa “penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru
atau dosen dalam bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas
keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar
prestasi dan mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai pendidik
profesional.”
3. Pasal 14, “dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak :
a. memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan kesejahteraan sosial,
b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja,
c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual,
d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi,
e. memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran
untuk menunjang kelancaran tugas profesionalan,
f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai
dengan kaidah pendidikan, kode etik guru dan pertauran perundang-
undangan,
g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas,
h. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi,
i. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan,
j. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi,
k. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
4. Pasal 15 menjelaskan bahwa kebutuhan hidup minimum meliputi gaji
pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa
tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat
tambahan yang terkait dengan tuagsnya sebagai guru yang ditetapkan
7
Tidak hanya hak tetapi seorang guru juga mempunyak kewajiban dalam
profesinya. Hal ini karena profesi guru dan profesi dosen harus memenuhi
prinsip profesionalitas dalam menjalankan profesi tersebut. Berikut kewajiban
dari guru diantaranya :
3) Kompetensi Sosial
a. bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi,
b. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat,
c. beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya,
d. berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi
lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
4) Kompetensi Profesional
a. menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang diampu,
b. menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu,
c. mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif,
d. mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif,
e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
3. Dalam pasal 20 menjelaskan bahwa pada saat melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru diwajibkan untuk merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta mengevaluasi
dan menilai hasil pembelajaran. Selain itu juga harus meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan sesuai dengan perkembangan
teknologi. Tidak bertindak secara diskriminatif atas dasar SARA
terhadap peserta didik dalam pembelajaran . menjunjung tinggi
peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik serta nilai-nilai
10
agama dan etika dan juga wajib memupuk dan memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa.
4. Dalam bagian ketiga tentang Wajib Kerja dan Ikatan Dinas, pada pasal
21 menjelaskan bahwa guru wajib ikut berpartisipasi pada saat dalam
keadaan darurat untuk melaksanakan tugas sebagai guru di daerah
khusus atau yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
5. Dalam bagian kesembilan tentang Organisasi Profesi dan Kode Etik
Pasal 41 dijelaskan bahwa seorang guru wajib untuk menjadi anggota
organisasi profesi.
Tidak hanya hak dan kewajiban saja yang diterima dan diberikan oleh
seorang guru. Guru pun juga memiliki tanggungjawab yang besar.
Terkandung dalam Pasal 4 menjelaskan bahwa guru sebagai tenaga
professional guru memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dalam hal memajukan pendidikan dan dalam pelaksanaan tugas
keprofesionalannya. Dengan tujuan yaitu untuk membantu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.
Sejak disahkan oleh Presiden RI, UU GD ini bisa dikatakan lemah dalam
implementasinya. Pada pasal 35 ayat 2 berbunyi bahwa beban kerja guru
sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap
muka dalam seminggu. Pasal ini membebankan kerja guru mencakup kegiatan
pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan.
11
Jika hal ini terus dibiarkan, guru hanya akan sibuk dengan mengajar.
Padahal guru profesional dituntut untuk mengembangkan profesinya dengan
penelitian dan harus memiliki empat kompetensi serta sudah harus
melaksanakan sertifikasi. Selain itu seorang guru juga dituntut untuk pandai
dalam penggunaan teknologi seperti komputer yang belum tentu mereka
kuasai.
BAB III
KESIMPULAN
Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dan juga Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional membahas
tentang tugas, hak, kewajiban dan juga tanggungjawab guru dan juga dosen
sebagai pendidik. Semua ketentuan dan persyaratan untuk menjadi guru dan dosen
yang professional, baik pegawai negeri sipil maupun non sipil sudah diatur secara
terperinci dan jelas.
Setiap guru dan dosen yang memiliki kualifikasi sesuai dengan perundang-
undangan berhak mendapatkan tunjangan, yaitu tunjangan profesi, tunjangan
khusus, dan tunjangan kehormatan bila menjadi profesor yang akan diberikan
setelah guru dan dosen tersebut telah mendapatkan Nomor Registrasi Guru atau
Dosen dari Departemen.
18
Daftar Pustaka
Buku
Nur’aeni dan Dini Amaliah. 2012. Profesi Kependidikan. Jakarta : Unindra Press.
Internet
http://academia.edu/8338335/sistem_pendidikan_nasional
http://fti.itb.ac.id
http://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/hak-dan-kewajiban-profesi-
seorang-guru
http://sipma.ui.ac.id>dokumen>U_dosen
http://supraptojielwongsolo.wordpress.com2008/05/24/implementasi-uu-no-14-
bagi-guru-dan-dosen/
http://tintaguru.com/2013/05/profesionalisme-guru-analisis-uu-no-14