POLITIK
DEFINISI KORUPSI
Korupsi dalam bahasa Latin berarti corruptio dari kata kerja corrumpere
yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang
terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan
sepihak.
Menurut para ahli Shah & Shacter ditahun 2004 mereka berpendapat bahwa korupsi
memiliki tiga jenis kategori luas,yaitu:
2. ‘state or ‘regulatory capture: yaitu kolusi yang dilakukan oleh lembaga publik
dengan swasta untuk memperoleh keuntungan pribadi, maksudnya kerja sama
lembaga public dengan swasta semata-mata untuk keuntungan pribadi, dan
1. Teori publicoffice-centred,
Korupsi dipandang sebagai penyimpangan perilaku dari tugas-tugas normal pejabat
publik atau pelanggaran terhadap aturan untuk melayani kepentingan pribadi,
termasuk penyuapan dan melakukan penyimpangan untuk kepentingan pribadi .
2. Teori market-centred,
Korupsi adalah sebuah penyalahgunaan jabatan oleh pejabat publik dengan
memonopoli kantor mereka dan proses membuat kebijakan ,seperti pajak,pajak yang
diminta lebih besar dari yang seharusnya ataupun pajak yang diberikan rakyat diambil
setengahnya .
Salah satu ciri khas koruptor Indonesia yang tidak dimiliki koruptor di
manapun di dunia adalah perlakuan istimewa terhadap mereka. Oleh karena itu tidak
heran, mereka pun selalu tampil ceriah, tersenyum lebar dan tertawa senang di depan
kamera, yang juga merupakan ciri khas lainnya dari koruptor Indonesia yang tidak
ada belahan dunia manapun juga. Mereka pun masih bebas mengenakan busana dan
asesoris super mahal yang dibeli dari hasil korupsinya. Tak ada bedanya dengan
selebritis. Semakin besar korupsinya, semakin istimewa pula perlakuannya.
Untuk urusan seragam tahanan saja, setelah sekian lama baru-baru ini baru
ada seragam tahanan khusus koruptor di KPK. Seragam tahanan KPK pun dirancang
dengan desain yang modis, jauh dari kesan seragam seorang tahanan yang bisa
membikin malu pemakainya. Bandingkan dengan seragam tahanan polisi yang bahan,
warna, dan desainnya mampu membuat pemakainya merasa malu.
Dengan bahan kain berwarna putih seragam KPK itu lebih terkesan sebagai
jaket daripada seragam tahanan. Tak heran ketika memakainya ada saja para koruptor
itu yang malah kelihatan semakin modis, ganteng, atau cantik.
Bandingkan dengan “kolega” mereka sesama koruptor di beberapa negara
lain. Ketika ditangkap dan disorot kamera. Wajah mereka kelihatan sangat kusut
menahan malu dan tidak berani memandang kamera. Hal yang di Indonesia hanya ada
di para tahanan kelas maling dan copet di Kepolisian.
Korupsi seperti layaknya penyakit jiwa yang bersifat kronis dan sering
kambuh. Kalau bisa disamakan dengan suatu diagnosis gangguan jiwa, penyakit
korupsi lebih cocok dimasukkan ke dalam gangguan kepribadian.Gangguan
kepribadian merupakan gangguan kejiwaan yang tidak disadari oleh si penderitanya.
Berbicara tentang jenis gangguan kepribadian yang paling cocok disematkan kepada
koruptor, gangguan kepribadian antisosial. Gangguan kepribadian antisosial lebih
dikenal dengan sebutan gangguan psikopatik dengan orang yang menderitanya
disebut psikopat.Beberapa ciri yang sekiranya cocok dengan karakter dari seorang
koruptor adalah tidak merasa bersalah atas perbuatan yang telah dilakukan malahan
ada kecenderungan untuk mengulanginya terus, sering berbohong, menggunakan
orang lain untuk kepentingan pribadi, perilaku impulsif, agresif, tidak bertanggung
jawab serta menggunakan alasan-alasan rasionalisasi untuk membenarkan segala
tindakannya yang salah dan merugikan orang lain.
Kondisi ini sangat pas untuk menggambarkan suatu kondisi yang dialami oleh
para koruptor. Para koruptor tahu apa yang dilakukannya merugikan masyarakat,
tetapi mereka tidak peduli sekedar untuk memberikan kepuasan kepada diri mereka
sendiri. Walaupun mengetahui perbuatan itu melanggar hukum negara dan hukum
agama, tetap saja perbuatan itu dilakukan berulang-ulang tanpa ada niat
menghentikan dan merasa menyesal akan perbuatannya. Para koruptor juga sering
menggunakan orang lain untuk kepentingan mereka pribadi dan seringkali
memberikan alasan-alasan yang mendukung perbuatan korupsinya. Yang paling
berbahaya adalah kondisi gangguan kepribadian layaknya koruptor tidak mampu
untuk berempati.
Sejumlah inisiatif untuk menjadikan demokrasi efektif mencegah korupsi
perlu dilakukan. Di negara-negara demokratis yang matang, perkembangan reformasi
tersebut berlangsung untuk waktu yang sangat lama. Proses itu telah terjadi dari abad
ke-17, dan biasanya dibentuk oleh beberapa momentum sejarah seperti Magna Carta
di Inggris dan revolusi politik di Perancis, bersama dengan proses pembangunan
politik dan perluasan partisipasi publik. Selain itu,Hayden, Court & Mease
berpendapat, dampak CSO peran dalam perumusan kebijakan di negara-negara
transisi demokrasi sangat penting karena, seperti didiskusikan diatas, aktor negara
lemah atau tidak mampu memainkan perannya dalam memerangi korupsi.
Aktifitas pada tingkat strategis harus disertai oleh aktifitas pada level praktis.
Penciptaan kerangka hukum dan kelembagaan hanya akan berhasil jika warga
mengorganisir diri secara efektif dalam mengawasi pelaksanaan peraturan dan
pekerjaan badan-badan anti korupsi. Aktifitas pada level praktis adalah kegiatan yang
secara langsung dan segera dampak pada korupsi.
Dengan peran CSO bisa dapat memberantasi para korupsi dan Negara-negara
berkembang dapat lebih maju, agar para korupsi menyadarai perbuatan yang
dilanggar oleh hukum dengan adanya badan-badan anti korupsi , maka Negara-negara
akan menjadi Negara yang Merdeka, Anti Korupsi, Jujur , Adil , Tentram dan
Nyaman.
TAP MPR:
TAP MPR No. XI Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas KKN
Undang-Undang:
Peraturan Pemerintah:
INPRES:
PERATURAN PRESIDEN
Perpres No. 13 tahun 2007 tentang Susunan Panitia Seleksi, Tata Cara Pelaksanaan
Seleksi dan Militancies Calon Anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
Perpres No. 1 tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-Undangan
SURAT EDARAN:
Surat edaran Jaksa Agung tentang percepatan penanganan kasus korupsi tahun
2004
Surat edaran Dirtipikor Mabes Polri, tentang pengutamaan penanganana kasus
korupsi
Surat Keputusan Jaksa Agung tentang Pembentukan Tim Gabungan Pemberantasan
Tindak Pidana korupsi Tahun 2000
Keputusan Bersama KPK-Kejaksaan Agung dalam Kerjasama Pemberantasan
korupsi
PERDA:
MK sebagai anggota birokrat wajib memberikan pelayanan public yang prima dan
sesuai dengan UU yang telah menaunginya. Sesuai dengan TAP MPR.XI/MPR/1998:
dijelaskan tentang pelayanan public yang berisi tentang penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisne mengamanatkan agar
aparatur Negara mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara profesioanal,
produktif, transparan dan bebas dari KKN. Dari peraturan yang telah disebutkan dan
juga terjadinya masalah yang melibatkan ketua MK maka telah terjadi
penyelewengan antara tugas, peraturan dan implementasi yang diterapkan di
lapangan. Terbukti dengan diketahuinya kasus suap tersebut maka MK sudah
melanggar sumpah dia dalam menjalankan tugas sebagai aparatur Negara yang
seharusnya memberikan pelayanan prima terhadap public dengan menjaga martabat
diri dan pihak lain yang dilayani. Sebagai aparatur Negara seharusnya memberikan
pelayanan yang jujur, transparan, adil, mendapatkan perlakuan yang sama di mata
hukum. Namun pada masa jabatan yang ketua MK Akil Mochtar seakan semuanya
palsu, penuh dengan ambisi ingin memberikan kekayaan pada dirinya dan
keluarganya sendiri dengan menerima suap dari adik Gubernur Banten Ratu Arut
Chosiyah untuk melancarkan dalam pemilihan kepala daerah Banten.
Dari kasus ketua MK Akil Mochtar dan juga dinasti Ratu Atut ini disebabkan
oleh rendahnya moral yang dimilikinya, lemahnya nilai social, kepentingan umum
dan tanggungjawab social yang dikesampingkan sehingga terjadilah suatu
penyelewengan yang banyak dilakukan. Sehingga para birokrat ini mudah
terpengaruh atau mudah tergiur pada tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh
parabirokrat. Birokrasi sekarang bukanlah memberikan pelayanan prima bagi public
atau masyarakat namun jabatan birokrasi sekarang seperti diperjual belikan, siapa
yang mampu membayar paling banyak maka dialah yang akan menduduki jabatan
tersebut.
Birokrasi dijadikan lahan bisnis bagi para birokrat yang hanya mengandalkan
uang tanpa tahu tugas apasaja yang diembannya. Sehingga inilah yang memberikan
banyak peluang terjadinya korupsi. Koruptor seharusnya dibasmi sampai pada
akarnya supaya Negara tidak dirugikan oleh ulah semua koruptor. Tindakan atau
hukuman yang harusnya diberikan kepada koruptor adalah memiskinkan koruptor
sampai semua orang takut untuk berbuat korupsi, namun hukum di Indonesia masih
lemah sehingga para koruptor tidak pernah jera dan tidak merasa takut akan
perbuatannya. Semoga dengan adanya KPK ini korupsi bisa dibasmi sampai akarnya.
Dari berita diatas mengenai korupsi yang dilakukan oleh Akil Mochtar
tersebut saya telah menangkap masalah-masalah Korupsi yang ada di Negara
Indonesia dan di Negara lain pula. Masalah Korupsi sudah sangat mendunia dan
sudah menjadi pandangan pusat perhatian publik, terutama di Indonesia banyak para
politis-politis yang menyalahgunakan wewenang terhadap bangsa terutama terhadap
rakyat. Para korupsi hanya mementingkan diri sendiri dengan menikmati hasil yang
dianggapnya keuntungan pribadi.