PROJECK
OLEH:
LORENTI BR NAINGGOLAN
NIM. 3233121063
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana kinerja tenaga pendidik
yaitu guru penjas di SMP MUHAMMADIYAH 4 MEDAN melalui para
dewan guru, dan bantuan dari kepala sekolah?” yang meliputi:
1. Kegiatan belajar yang dilakukan guru tersebut
2. Sikap atau respons yang diberikan guru tersebut
3. Perencanaan yang dilakukan sebelum pembelajaran dilakukan oleh guru
tersebut
4. Tanggung jawab yang diemban oleh guru tersebut.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini melihat dari latar belakang dan rumusan
masalah diatas yaitu sebagai berikut adalah
1. Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan Bagaimana kinerja tenaga
pendidik yaitu guru penjas di SMP MUHAMMADIYAH 4 MEDAN
melalui para dewan guru, dan bantuan dari kepala sekolah?”
2. Untuk mengetahui kriteria kepemimpinan guru penjas di SMP
MUHAMMADIYAH 4 MEDAN.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Dewan guru di sekolah dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
yang sesuai dan tepat juga dengan keefektifan di lingkungan sekolah
2. Dewan guru mengetahui keluh kesah yang dihadapi oleh santri-santri dan
juga mengubah hal yang belum sesuai dengan lingkungan sekolah
3. Memenuhi tugas (tanggung jawab) dan mendapatkan nilai terhadapat tugas
yang telah dibuat ini
4. Menambah wawasan dalam mengerjakan laporan ini
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Oleh karena itu, pendidik mesti terus berupaya untuk mengembangkan diri sendiri
agar dalam menjalankan peran dan tugasnya dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi
kepentingan pembangunan bangsa yang maju dan bermoral sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
Dengan mengingat hal tersebut, maka diperlukan strategi yang tepat dalam
upaya menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan profesi tenaga pendidik,
situasi kondusif ini jelas amat diperlukan oleh tenaga pendidik untuk dapat
mengembangkan diri sendiri kearah profesionilisme pendidik. Dalam hal ini,
terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menciptakan situasi yang
kondusif bagi pengembangan profesi pendidik, yaitu :
Strategi perubahan paradigma. Strategi ini dimulai dengan mengubah
paradigma birokasi agar menjadi mampu mengembangkan diri sendiri
sebagai institusi yang berorientasi pelayanan, bukan dilayani.
Strategi debirokratisasi. Strategi ini dimaksudkan untuk mengurangi
tingkatan birokrasi yang dapat menghambat pada pengembangan diri
pendidik
Guru adalah figur seorang pemimpin. Bila di pahami tugas Guru tidak
hanya harus menguasai satu atau beberapa disiplin keilmuan yang harus dapat
diajarkannya, ia harus juga mendapat pendidikan kebudayaan yang mendasar
untuk aspek manusiawinya. Jadi di samping membiasakan mereka untuk mampu
menguasai pengetahuan yang dalam, juga membantu mereka untuk dapat
menguasai satu dasar kebudayaan yang kuat. Jadi bagi guru-guru juga perlu
diberikan dasar pendidikan umum.
menurut Roestiyah N.K.,tugas guru adalah sebagai berikut:
Ø Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan
dan pengalaman – pengalaman
Ø Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita- cita dan dasar
negara kita pancasila
Ø Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai Undang- undang
pendidikan yang merupakan keputusan MPR No.II Tahun 1983
Ø Sebagai perantara dalam belajar. Didalam proses belajar guru hanya sebagai
perantara/ medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan/ insight timbul
perubahan dalam penegtahuan, tingkah laku dan sikap.
Ø Guru adalah pembimbing, untuk membawa anak didik kearah kedewasaan,
pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak didik menurut
kehendaknya.
Ø Guru adalah pen dihubung antara sekolah dan masyarakat. Anak nantinya kan
hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan
demikian anak harus dilatih dan dibiasakan di sekolah terlebih dahulu.
Ø Guru sebagai administrator dan menejer Diamping mendidik, seorang guru
haru dapat mengerjakan urusan tata usaha membuat buku kas, daftar induk,
rapor, daftar gaji, dan sebagainya, serta dapat mengkoordinasi segala
pekerjaan di sekolah secara demokratis, sehingga suasana pekerjaan penuh
dengan rasa kekeluargaan.
Ø Pekerjaan guru sebagai suatu profesi. Orang yang menjadi guru karena
terpaksa tidak dapat bekerja dengan baik, maka harus menyadari benar- benar
pekerjaannya sebagai suatu profesi.
Ø Guru sebagai perencana kurikulum. Guru mengahdapi anak- anak setiap hari,
gurulah yang paling tahu kebutuhan anak- anak dan masyarakat sekitar, maka
dalam menyusun kurikulum, kebutuhan ini tidak boleh di tinggalkan.
Ø Guru sebagai pemimpin. Guru mempunyai kesempatan dan tanggung jawab
dalam banyak situasi untuk membimbing anak kearah pemecahan soal,
membentuk keputusan, dan menghadapkan anak- anak kepada problem
Ø Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak- anak. Guru harus turut aktif dalam
segala aktifitas anak,misalnya dalm ekstrakurikuler membentuk kelompok
belajar dan sebagainya.
Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak
didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun
kepribadiaan anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan
bangsa dan negara. Guru harus bertanggung jawab atas segala sikap dan tingkah
laku, dan perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.
Menurut Wens Tanlain dan kawan- kawan sesungguhnya guru yang
bertanggung jawab memiliki beberapa sifat, yaitu :
Menerima dan mematuhi norma, nilai- nilai kemanusiaan;
Memikul tugas mendidik dengan bebas, berani, gembira ( tugas bukan
menjadi beban baginya );
Sadar akan nilai- nilaiyang berkaitan dengan perbuatan serta akibat- akibat
yang timbul;
Menghargai orang lain termasuk anak didik
Bijaksana dan hati- hati
Takwa terhadap tuhan yang maha esa
Tugas seorang guru jika di kelompokkan terbagi menjadi tiga jenis, yakni tugas
dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang
kemasyarakatan. Guru merupakan profesi / jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang
diluar pendidikan itulah sebabnya jenis profesi ini palin mudah terkena
pencemaran.tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai- nilai hidup. Mengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan –
keterampilan pada siswa.
Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai
suatu profesi. Guru hendaklah dapat membantu anaka didiknya meneruskan dan
mengembangkan nilai- nilai hidup, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan mengembangkan serta menerapkannya dalam kehidupan demi
masa depan mereka.
Tugas guru dalam bidang kemanusian disekolah harus dapat menjadikan
dirinya sebagai orang tua kedua.ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswannya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat
menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru dalam
penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama ia tidak akan dapat
menanamkan benih pengajaranya itu kepada siswanya. Para siswa akan enggan
mengahadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran tidak dapat diserap sehinnga
setiap lapisan masyarakat (homo ludens, homopuber, dan homo sapiens) dapat di
mengerti bila mengahadapi guru.
Menurut WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu
1. Pendidik (nurturer) Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-
peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan
(supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-
tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh
terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan
masyarakat
2. Model, Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak
mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh
karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh
masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat,
bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia
adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-
nilai Pancasila.
3. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar.
Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan
keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan
memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan
tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak.
4. Peran guru sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu
menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan
keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan
keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang
berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas
kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
5. Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru
diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam
mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui
pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental.
6. Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru
diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang
sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-
bidang dikuasainya.
7. Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan
pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan
pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi
teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu
diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti
membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan
dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik
Selain memiliki tugas, guru juga memiliki fungsi yang tidak kalah
pentingnya dalam dunia pendidikan. Peran dan kompetensi guru dalam proses
belajar mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan
oleh Adam dan Decey dalam Basic Principles Of Student Teaching,
diantaranya adalah :
1. Guru sebagai demostrator
Melalui perannya sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan serta
senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuan
dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan
hasil belajar yang dicapai oleh siswa
2. Guru sebagai penegelola kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan
3. Guru sebagai mediator atau fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki penegtahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pendidikan karena pendidikan merupakan alat
komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
4. Guru sebagai evaluator
Guru hendaknya mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan
tercapai atau belum, dan apakah materi yang telah diajarkan sudah cukup
tepat dan dapat di pahami oleh siswannya.
Disamping fungsi- fungsi yang telah diutarakan diatas, ada beberapa lagi
fungsi guru sebagai pendidik atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi
guru, yaitu :
a. Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik
dan mana nilai yang buruk. Nilai yang berbeda ini harus betul- betul dipahami
dalam kehidupan masyarakat.
b. Informator
Sebagai informotory, guru harus dapat memberikan informasi
perkembangan ilmu penegtahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan
pelajaran untuk setiap mata pelajaranyang telah diprogramkan dalam
kurikilum.
c. Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar
bergairah dan aktif belajar.
d. Inisiator
Dalam fungsinya sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus
ide- ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran.
e. Pembimbing
Peran guru yang tidak kalah penting dari semua peran yang telah
disebutkan diatas, adalah sebagai pembimbing. Peranan ini harus lebih
dipentingkan, karena kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing anak
didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap
f. Supervisor
Sebagai supervior, guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan
menilai secara kritis terhadap proses pengajaran.
Sebagai manager guru mempunyai beberapa fungsi umum yang harus
dilakukan guru agar mampu melaksanakan peran sebagai pengelola pembelajaran
dengan baik. Sanjaya (2008: 24) menyebutkan fungsi-fungsi guru secara umum,
antara lain yaitu:
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN PROJECK
Akan tetapi terlepas dari bermacam interpretasi tadi guru yang dimaksud dalam
pembahasan ini ialah tenaga pendidik yang pekerjaannya mengajar seperti yang
tersebut dalam UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3. ·
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil sebuah konklusi bahwa yang
dimaksud guru adalah seorang atau mereka yang pekerjaannya khusus
menyampaikan (mengajarkan) materi pelajaran kepada siswa disekolah.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode lapangan melalui wawancara dan
pengamatan dan melihat terjadinya konflik serta pemecahan yang dilakuka ole
guru BK itu sendiri. Adapun instrumen yang digunakan adalah :
1. Angket
2. Pertanyaan wawancara
3. Lembar-lembar observasi
E. ANALISIS DATA
Pengumpulan data yang penulis tuliskan dalam laporan bersumber dari
guru penjas yang berada di sekolah tersebut. Di mana memperoleh data mengenai
kegiatan belajar yang dilakukan, perencaan dan tanggung jawab tenaga pendidik
untuk melaksanakan tugasnya dengan baik yang harus dipenuhi sebagai tenaga
pendidik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kinerja tenaga pendidik khusunya
guru penjas di dalam sekolah serta mengetahui apakah cara mengajar, sikap, serta
perencanaan sesuai dengan peraturan dan apakah yang dilakukan itu efektif
dilaksanakan di sekolah.
Dalam hal ini penulis memberikan hasil dari observasi.
Perencanaan
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan ini adalah sebagai berikut :
Membuat rencana pelaksanaan penelitian dengan menguunakan wawancara.
Membuat angket yang berhubungan dengan indikator penulis mengenai cara
tenaga pendidik.
Memberikan angket kepada guru-guru disekolah.
Mewawancarai sebagian guru tentang bagaimana tenaga pendidik di sekolah
tersebut.
B. DESKRIPSI DATA
Isi Pentanyaan Wawancara dan Angket
Apakah setiap mengajar guru mempersiapkan diri dalam penguasaan materi?
Apakah guru mengoptimalkan dan mengelola proses pembelajaran di kelas
untuk menghasilkan output yang bermanfaat?
Apakah guru membantu siswa yang kesulitan dalam belajar?
Apakah guru mengoptimalkan penggunaan alat/sarana pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar?
Hasil wawancara
Guru sering mempersiapkan diri dalam penguasaan materi pelajaran sebelum
pembelajaran dimulai agar siwa-siswa mampu aktif dalam proses belajar
mengajar dan dapat mengembangkan potensialnya.
Guru kadang-kadang mengelola proses pembelajaran, dikarenakan banyaknya
kelas untuk mata pelajaran yang berada di sekolah tersebut. Mereka
melakukan itu hanya sesekali, sesuai dengan KTSP 2006 (masih
menggunakan KTSP 2006).
Guru sering membantu siswa yang kesulitan dalam belajar, dengan melakukan
pendekatan dengan individu tersebut dan memberikan bimbingan sesuai
dengan latar belakang siswa.
Guru kadang-kadang menggunakan sarana prasana yang berada di sekolah
tersebut, dikarenakan padatnya aktivitas yang dilakukan oleh siswa-siswi di
sana. Sehingga lebih kurang, mereka melakukan hal-hal yang sesuai dengan
peraturan.
a. Hasil Angket
Hasil dari angket juga menyangkut tentang kegiatan belajar yang
dilakukan oleh dewan guru di sekolah tersebut. Angket tersebut diisi oleh guru
agar penulis mengetahui mengenai tenaga pendidik di sekolah tersebut.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di
atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja tenaga pendidik di SMP MUHAMMADIYAH 4 MEDAN di atas rata-
rata dan sangat memperhatikan santri-santrinya. Menuai prinsip yang sangat
berarti untuk mendidik santri-santri di sana.
2. Tenaga pendidik di sekolah tersebut sangat membantu santri dalam
pendidikannya.
3. Tenaga pendidik melakukan cara-cara umum yang dilakukan untuk tenaga
pendidik pada umumnya.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Disarankan kepada dewan guru untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana
di sekolah untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas.
2. Disarankan kepala dewan guru agar lebih membuat grafik agar mengetahui
siswa yang sedang stabil atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Drs Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2002.
Soejipto dan Raflis Kosasih, Profesi Keguruan, Rineka Cipta, Bandung, 1999
http://gurukreatif.wordpress.com/
http://penilaian-kinerja-guru.blogspot.com/2012/01/ciri-ciri-guru
profesional.html