Anda di halaman 1dari 7

Tujuan Pendidikan : Pembahasan

Secara Umum & Menurut Para Ahli


Pendidikan adalah salah satu aspek yang penting sebagai tonggak
untuk kemajuan suatu bangsa, termasuk bangsa Indonesia.
Indonesia sudah merumuskan berbagai tujuan untuk pendidikan
yang sesuai dengan kondisi masyarakat.

Perumusan ini penting agar pendidikan di Indonesia memiliki arah


yang jelas. Selain itu, adanya rumusan tersebut juga dapat
membantu tercapainya berbagai tujuan pendidikan di Indonesia.

Daftar isi Artikel [hide]


 1 Definisi Tentang Pendidikan
 2 Jenis-Jenis Pendidikan
 3 Fungsi dan Tujuan dari Pendidikan Menurut Berbagai Sumber
o 3.1 1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1985
o 3.2 2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
o 3.3 3. Tap MPRS No. 2 Tahun 1960
 4 Komponen Pendukung Pendidikan
o 4.1 1. Pendidik
o 4.2 2. Peserta Didik
o 4.3 3. Pelaksanaan Pendidikan

Definisi Tentang Pendidikan


Secara umum, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses
pembelajaran dan pengajaran untuk meningkatkan kualitas yang
ada dalam diri. Oleh karena itu, jika dilihat lebih jauh, pendidikan
tidak hanya milik manusia saja. Dapat dilihat bagaimana induk
hewan mendidik anak-anaknya untuk berburu misalnya.

Para ahli juga memberikan definisi tersendiri terkait pendidikan.


Salah satu yang memberikan pendapat terkait definisi pendidikan
adalah Ki Hajar Dewantara. Menurut beliau, pendidikan adalah
sebuah proses yang dilakukan oleh manusia kepada peserta didik
untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya
sebagai anggota masyarakat. Meski begitu, secara umum
pendidikan dapat diartikan sebagai proses pembelajaran agar
manusia mampu berpikir kritis.

Jenis-Jenis Pendidikan

Indonesia mengenal ada tiga jenis pendidikan: pendidikan formal,


pendidikan non formal, dan Pendidikan informal. Pendidikan
formal merupakan jenis pendidikan yang terstruktur, berjenjang,
dan dilakukan pada suatu lembaga atau instansi. Di Indonesia
pendidikan formal dilakukan oleh suatu instansi yang dikenal
dengan nama sekolah. Dalam pendidikan formal, segalanya sudah
disiapkan, terstruktur, semua proses penilaian dilakukan pihak
berwenang.
Perbedaan pendidikan formal dengan non formal hanyalah
terletak pada lembaga atau institusi pelaksananya saja. Sementara
itu, pendidikan informal lebih mengutamakan pada pendidikan
soal karakter, moral, dan etika. Pendidikan informal dapat berasal
dari keluarga atau masyarakat lingkungan sekitar yang dapat
mengajari soal moral, etika, karakter, dan sopan santun.

Fungsi dan Tujuan dari Pendidikan Menurut


Berbagai Sumber
Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa fungsi pendidikan secara
umum adalah untuk memberikan pembelajaran dan transfer
keilmuan sehingga manusia bisa berkembang secara nalar dan
logika. Selain itu, pendidikan juga harus dapat mengembangkan
watak, kepribadian, peserta didik sehingga menjadi manusia yang
bermartabat dan berguna bagi bangsa.

Tujuan pendidikan Indonesia secara umum adalah untuk


mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang sudah tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Dari sana kemudian
dirumuskan secara lebih detail tentang tujuan dan aturan terkait
pendidikan yang ada di Indonesia agar tujuan negara tersebut
dapat tercapai.

1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1985

UU No. 2 Tahun 1985 ini menjelaskan bahwa tujuan pendidikan di


Indonesia tidak hanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
seperti yang sudah tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Namun
lebih dari itu, pendidikan di Indonesia harus dapat
mengembangkan dan menjadikan manusia Indonesia menjadi
manusia yang utuh.

Manusia yang utuh di sini diartikan sebagai manusia yang


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan,
berbudi pekerti, dan berkepribadian yang luhur. Selain itu, tujuan
dari pendidikan Indonesia juga untuk membentuk manusia yang
sehat jasmani dan rohani serta mampu bertanggung jawab
kepada bangsa dan negara.

2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 mengatur tentang sistem


pendidikan nasional agar tujuan pendidikan nasional dapat
tercapai. Selain itu, sistem pendidikan harus diatur agar mampu
mengembangkan potensi manusia Indonesia secara maksimal.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa
pendidikan harus dapat mencetak manusia yang taat kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian, sistem pendidikan di Indonesia diharapkan mampu


mencetak manusia yang berakhlak mulia, kreatif dan mandiri,
cakap dan berilmu, serta sehat jasmani maupun rohani. Sistem
pendidikan Indonesia juga dituntut untuk dapat mendidik manusia
hingga menjadi warga negara yang demokratis namun tetap
bertanggung jawab atas keputusan-keputusannya.

3. Tap MPRS No. 2 Tahun 1960

Jauh sebelum dua undang-undang tersebut ada, pada tahun 1960


terdapat aturan melalui Tap MPRS No. 2 Tahun 1960 yang juga
membahas tentang tujuan dari pendidikan. Pendidikan di
Indonesia harus dapat mencetak manusia-manusia yang berjiwa
Pancasila sejati dengan berbagai ketentuan. Ketentuan-ketentuan
tersebut harus berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945.

Komponen Pendukung Pendidikan


Saat sistem pendidikan sudah dirumuskan, tidak lantas apa yang
menjadi tujuan dari pendidikan nasional dapat langsung
terpenuhi. Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor lain. Faktor-faktor yang
memengaruhi kesuksesan pendidikan Indonesia antara lain:
pendidik, peserta didik, dan pelaksanaan Pendidikan. Komponen-
komponen ini harus bekerja bersamaan, saling mendukung satu
sama lain, dan tidak bisa berdiri sendiri.

1. Pendidik

Syarat pertama untuk mencapai tujuan pendidikan adalah


pendidik yang berkualitas. Seorang pendidik juga sebaiknya
memiliki sosok sebagai seorang tauladan. Hal ini karena faktor
kualitas pendidik menjadi hal yang sangat penting. Pendidik
memang tidak harus guru atau dosen, tapi ada pada setiap diri
manusia. Ini dikarenakan, setiap manusia adalah pendidik bagi
yang lain.
Dalam konteks pendidikan, Ki Hadjar Dewantara telah
menyatakan bahwa Ing Ngarsa Sung Tuladha atau berarti yang di
depan memberi contoh. Ini dimaksudkan bahwa pendidik berada
pada barisan depan untuk menjadi contoh bagi murid-muridnya.
Oleh sebab itu, seorang pendidik diharuskan memiliki wibawa
yang baik. Caranya bisa dengan memberikan contoh-contoh yang
baik kepada murid-muridnya.

2. Peserta Didik

Komponen berikutnya yang juga sangat penting adalah komponen


peserta didik. Meski tampak sepele, tapi keberadaan peserta didik
juga sangat memengaruhi keberhasilan pendidikan agar sesuai
dengan tujuan. Sebagai seorang peserta didik, tuntutannya adalah
untuk tetap menghormati dan menaati pendidik. Menghormati
pendidik sama artinya dengan menghormati ilmu yang akan
diberikan.

Selain itu, peserta didik juga diharapkan untuk selalu pro aktif dan
terus belajar. Tidak hanya berpatokan pada pendidik semata.
Peserta didik juga sebaiknya tidak apatis, pasif, atau masa bodoh
dengan ilmu yang diberikan oleh pendidik. Alasannya adalah
karena sejatinya tidak ada ilmu yang benar-benar buruk. Peserta
didik yang aktif dan tidak masa bodoh mampu menyerap ilmu
lebih banyak. Tidak lupa, peserta didik juga harus bisa
mengimplementasikan ilmu yang didapatkan.

3. Pelaksanaan Pendidikan

Satu komponen lain yang juga tidak kalah penting adalah


komponen pelaksanaan pendidikan. Percuma memiliki pendidik
dan peserta didik, tapi kegiatan pelaksanaan pendidikan tidak bisa
berjalan dengan baik. Pelaksanaan pendidikan tidak hanya soal
lokasi terjadinya transfer ilmu, karena sebetulnya sekolah hanya
sebagai sarana saja. Namun lebih dari itu, pelaksanaan pendidikan
lebih mendalam tentang bagaimana transfer ilmu dengan baik.
Dalam hal ini, kerja sama antara pendidik dan peserta didik mutlak
diperlukan. Pendidik dituntut memberikan transfer ilmu dengan
baik kepada peserta didiknya. Sementara itu, peserta didik juga
dituntut untuk aktif menjemput ilmu dan tidak masa bodoh
terhadap ilmu yang diberikan. Pendidik tidak diperkenankan
sombong hanya karena memiliki ilmu yang lebih daripada peserta
didik, sementara peserta didik juga tidak boleh meremehkan
pendidik.

Berbagai aspek harus mendukung agar tercapainya tujuan


pendidikan nasional sesuai UUD 1945. Peran aktif mutlak
diperlukan tidak hanya dari pemerintah, tapi juga masyarakat agar
pendidikan di Indonesia harus bisa merata hingga ke berbagai
pelosok negeri. Semua itu mutlak diperlukan demi mencerdaskan
kehidupan bangsa sesuai apa yang menjadi tujuan nasional.

Anda mungkin juga menyukai