PENDAHULUAN
Aktivitas kerja pendidikan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang memiliki lapangan
dan jangkauan yang sangat luas mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang
pendidikan. Dari interaksi manusia dalam karya pendidikan itu dapat kita amati dengan cermat
seperti juga dengan kegiatan manusia yang lainnya seperti kegiatan ekonomi, politik, hukum,
dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu kita dapat mempelajari pendidikan secara teoritis melalui
perenungan-perenungan yang mendalam yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu
konteks yang lebih luas, maupun dapat juga mempelajari pendidikan secara praktis melalui
kegiatan akademis dan empiris yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan. Yang
pertama dapat kita sebut teori pendidikan, sedangkan yang kedua kita sebut dengan praktik
pendidikan.
Dalam melakukan segala kegiatan kita harus mempunyai arah dan tujuan. Segala
pekerjaan yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas maka pekerjaan tersebut tidak akan berguna,
seperti halnya kita mau bepergian tapi kita tidak tau arah dan tujuan kita mau kemana, pasti kita
akan kebingungan dijalan. Begitu juga dalam masalah pendidikan, kalau kita tidak mempunyai
1
arah dan tujuan dalam mendidik seorang anak, maka pendidikan yang kita berikan kepada anak
tersebut akan sia-sia. Untuk itu sebelum kita melaksanakan pendidikan kita harus mempunyai
rancangan yang tepat untuk anak didik kita.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.
Ki Hadjar Dewantara
Tujuan pendidikan adalah untuk mendidik anak agar menjadi manusia yang sempurna
hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang selaras dengan alamnya (kodratnya)
dan masyarakatnya.
salah satu tokoh aliran naturalisme, mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah sebagai
wujud pertahanan sifat serta sikap baik di dalam diri sendiri, kemudian mengajarkannya kepada
peserta didik sehingga melahirkan generasi yang mampu tumbuh dan berkembang secara alami
seperti halnya manusia dengan kebaikan yang dimiliki.
3
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang
nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan
pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan
dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.Tujuan pendidikan
menduduki posisi penting diantara komponen-komponen pendidikan lainya. Tujuan pendidikan
bersifat normatif, yaitu mengandung unsur-unsur norma bersifat memaksa, tetapi tidak
bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat
sebagai nilai hidup yang baik.Sehubungan dengan fungsi tujuan yang demikian penting itu, maka
menjadi keharusan bagi pendidik untuk memahaminya. Kekurang pahaman pendidik terhadap
tujuan pendidikan dapat mengakibatkan kesalahan didalam melaksanakan pendidikan. Gejala
yang demikian oleh Langeveld disebut salah teoritis (Langeveld, 1955). Menurut Undang-
Undang RI no. 20 tahun 2003, pada pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
1. Rumusan tujuan pendidikan menurut UU No. 4 tahun 1950, tercantum dalam bab II pasal
3 yang berbunyi “tujuan pendidikan dan pengajaran membentuk manusia susila yang
cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan
masyarakat dan tanah air.
2. Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPR No. II tahun 1960 yang berbunyi
tujuan pendidikan ialah mendidik anak ke arah terbentuknya manusia yang berjiwa
pancasila dan bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia
yang adil dan makmur material dan spiritual.
3. Rumusan tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila dengan
penetapan Presiden no. 19 tahun 1965 yang berbunyi tujuan pendidikan nasional kita,
4
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, dari pendidikan prasekolah
sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga negara sosialis Indonesia yang
susila, yang bertaggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil
dan makmur baik spiritual maupun material yang berjiwa pancasila.
4. Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPRS No. 2 tahun 1960 yang berbunyi
tujuan pendidikan ialah membetuk manusia pancasialis sejati berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan isi
Undang-Undang Dasar1945.
Tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dibedakan dan disusun menurut hirarki sebagai
berikut:
1. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah manusia yang berjiwa pancasila
2. Tujuan Institusional ialah tujuan pendidikan yang akan dicapai menurut jenis dan
tingkatan sekolah atau lembaga pendidikan masing-masing, biasanya tercantum dalam
kurikulum sekolah atau lembaga pendidikan yang harus dicapai setelah selesai belajar,
3. Tujuan intruksional adalah tujuan pokok bahasan atau tujuan sub pokok bahasan yang
diajarkan oleh guru. Tujuan instruksional dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a) Tujuan Pengajaran Umum
Penjabaran dari tujuan kurikuler yang kalau ditinjau dari cakupan meterinya merupakan
suatu tujuan untuk tujuan suatu pokok bahasan tertentu. Dalam merumuskan tujuan
pengajaran umum ditentukan beberapa kriteria berikut :
Berorientasi pada siswa
Merupakan hasil belajar
Masih diperkenankan memakai kata non-operasional.
b) Tujuan Pengajaran Khusus
Dirumuskan dengan kriteria sebagai berikut :
Merupakan penjabaran tujuan pengajaran umum
Merupakan indikator terpilih dari tujuan pengajaran umum
Dirumuskan sebagai hasil belajar
Memakai istilah-istilah
5
Spesifik
4. Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang berhubungan dengan setiap bidang studi dalam arti
rumusan tujuan kurikuler adalah rumusan tujuan yang diharapkan tercapai setelah siswa
mempelajari bdang studi yang bersangkutan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan.
2) Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
3) Rumusan tujuan pendidikan menurut UU No. 4 tahun 1950, tercantum dalam bab II pasal
3; Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPR No. II tahun 1960; Rumusan
tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila dengan penetapan
Presiden no. 19 tahun 1965; dan Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPRS
No. 2 tahun 1960.
4) Tujuan umum; tujuan Institusional; tujuan intruksional; dan tujuan Kurikuler.
3.2 Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana, serta dalam
penyusunannya makalah inipun masih memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan materi
tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
Tirta Rahardja, umar dan S.L. La Solu.2005.Pengantar pendidikan. Jakarta: asdi mahasatya.
https://islamicscience99.wordpress.com/2015/04/17/tujuan-sebagai-faktor-pendidikan/