Anda di halaman 1dari 16

HIERARKI TUJUAN PENDIDIKAN

DI INDONESIA
TUJUAN
UMUM

KHUSUS

Tujuan
Pendidikan Nasional

Tujuan
Instruksional Khusus

Terdapat dalam GBHN


UU No. 20/2003

Terdapat dalam
Satuan Pelajaran Guru
(RPP)

Dr. H. Virgana, MA.


Page 1

Dalam system Pendidikan di Indonesia, urutan tujuan-tujuan


tersebut adalah :
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tiujuan Kurikuler
4. Tujuan Instruksional Umum
5. Tujuan Instruksional Khusus
Masing-masing tujuan mempunyai karekteristik tersendiri yang
secara sederhana dapat dikemukakan sebagai berikut :
Tabel 3
Hierarki Tujuan Pendidikan
Tingkatan Tujuan
1. Tujuan Pendidikan Nasional

2. Tujuan Institusional atau


Kelembagaan Pendidikan

Karakteristik Tujuan
1.1. Dirumuskan dalam dokumen
resmi negara dalam hal ini
GBHN atau UU Pendidikan
Nasional
1.2. Bersifat filosofi dan politis
1.3.
Berlaku Nasional dalam
mencakup sistem pendidikan
secara keseluruhan
1.4. Rumusan bersifat umum
2.1.
Dirumuskan dalam UU
Pendidikan
dan
Peraturan
Pemerintah,
termasuk
kebijaksanaan
Menteri
Pendidikan Nasional.
2.2.
Bersifat kelembagaan
TK,SD, SLTP, SMU, SMK,
Perguruan Tinggi, kursus-

Dr. H. Virgana, MA.


Page 2

3. Tujuan Kurikuler

4. Tujuan Institusional atau


Kelembagaan Pendidikan

kursus dan sebagainya.


2.3.
Berlaku Nasional untuk
masing-masing
jenjang
pendidikan.
2.4.
Rumusan mengkhususkan
pada
sasaran pendidikan lembaga
masing- masing.
3.1. Dirumuskan dalam buku
kurikulum masing- masing
mata pelajaran.
3.2. Terbatas
untuk
mata
pelajaran
pada
jenjang
pendidikan tertentu misalnya
IPS SD, Matematika SLTP,
Biologi SMU.
3.3. Berlaku Nasional terbatas
pada jenjang pendidikan dan
mata pelajaran tertentu.
3.4. Rumusan tertuju pada hasil
belajar mata pelajaran jejang
pendidikan tertentu.
4.1. Dirumuskan dalam GarisGaris Besar
Program
Pendidikan
(GBPP)
matapelajaran pada jenjang
pendidikan tertentu, misalnya
GBPP PPKn SD
4.2. Mencerminkan
perilaku
umum hasil belajar pokok
bahasan
mata
pelajaran
tertentu
pada
jenjang
pendidikan tertentu misalnya
Pokok Bahasan Puasa Kelas 1

Dr. H. Virgana, MA.


Page 3

/ MI
4.3. Berlaku Individual klasikal
menurut
kajian
pengembangan kurikulum
4.4. Rumusan berisi perilaku
umum terminal / dapat
dipertunjukkan
5. Tujuan Instruksional
Khusus

5.1. Dirumuskan oleh guru dan


dituangkan dalam satuan
Pelajaran
5.2. Mencerminkan
perilaku
spesifik yang segera dapat
dipertunjukkan pada akhir
proses belajar
5.3. Bersifat individual atas
dasar pertimbangan guru
5.4. Rumusan perilaku dapat
diukur (measurable) dan
hasilnya (wujudnya) dapat
dipertunjukkan atau dapat
diamati (observable)

Dr. H. Virgana, MA.


Page 4

Ada berapa kali perubahan


Undang-undang ttg sistem
pendidikan di Indonesia,
sejak kemerdekaan?

Dr. H. Virgana, MA.


Page 5

Beberapa contoh hierarki tujuan pendidikan


adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Rumusan tujuan pendidikan di Indonesia selalu
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan
perkembangan kehidupan masyarakat dan negara.
Berikut ini beberapa contoh rumusan tujuan
pendidikan nasional, seperti :
a.

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1954:


Pasal 3 : Tujuan pendidikan dan pengajaran
ialah membentuk manusia
susila yang
cakap dan warga negara yang demokratis
serta
bertanggung
jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
Pasal 4 : Pendidikan dan pengajaran
berdasarkan atas asas-asas yang termaktub
dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945. dan atas kebudayaan kebangsaan
Indonesia
a. Tap MPRS No.XXVII/MPRS/1966 Bab II
Pasal 3 di cantumkan : Tujuan Pendidikan
membebtuk manusia Pancasila sejati berdasarkan

Dr. H. Virgana, MA.


Page 6

ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki


Pembukaan danb Isi Undang-Undang dasar 1945

b. Tap MPR no. IV/MPR/1978 menyebutkan:


Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan
bertujuan meningkatkan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Kecerdasan, dan
ketrampilan , mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan memepertebal
semangat kebangsaan, agar dapat menumbuhkan
manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa
c. Tap MPR No. II/MPR/1988 dikatakan bahwa :
Pendidikan
Nasional
bertujuan
untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuahn Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian , berdisiplin, bekerja keras,
tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
trampil serta sehat jasmani dan rohani

Dr. H. Virgana, MA.


Page 7

d. Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang


Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4
dikemukakan: Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan , sehat jasmani dan rohani ,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

e. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3
dikemukakan Pendidikan Nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat , berilmu, cakap, kreatif , mandiri , dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Dr. H. Virgana, MA.


Page 8

2. Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang
hendak dicapai oleh suatu lembaga pendidikan atau
satuan pendidikan tertentu. Tiap lembaga memiliki
tujuannya masing-masing, yang berbeda satu dengan
lainnya, sesuai dengan karakteristik dari lembaga
tersebut.
Tujuan Institusional terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum menunjuk pada
pengembangan warga negara yang baik, Tujuan
khusus
meliputi
pengembangan
aspek-aspek
pengetahuan, ketrampilan , sikap dan nilai
Didalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional, disebutkan tujuan masingmasing lembaga pendidikan seperti :
a. Pendidikan dasar diselenggarakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta
memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar
yang diperlukan untuk hidup di masyarakat serta
mempersiapkan peserta didik yang memenuhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan
menengah (pasal 13)
Dr. H. Virgana, MA.
Page 9

b. Pendidikan menengah di selenggarakan untuk


melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar
serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang mempunyai kemampuan
mengadakkan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial , budaya, dan alam sekitar
serta dapat mengembangkan kemampuan lebih
lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi .
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
umum , pendidikan kejuruan , pendidikan luar
biasa, pendidikan kedinasan,
dan
pendidikan keagamaan (pasal 15)
c. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan
pendidikan menengah yang diselenggarakan
untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat
yang
memiliki
kemampuan
akademik dan/ atau professional yang dapat
menerapkan mengembangkan, dan/atau kesenian
. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi yang berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau
universitas ( pasal 16 )

Dr. H. Virgana, MA.


Page 10

Tugas Individu:
1. Didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, sebutkan tujuan masingmasing lembaga pendidikan ?
2. Kemudian sebutkan persamaan dan perbedaan
tujuan lembaga pendidikan antara UU No. 2
Tahun 1989 dengan UU No. 20 Tahun 2003?
3. Kemudian berikan komentar anda mengenai
perbedaan tujuan lembaga pendidikan tsb?
(tugas agar di kirim mulai malam ini ke alamat email:
vpiping@yahoo.co.id, komentar yang memenuhi
kriteria akan di terbitkan di wordpress)
3. Tujuan Kurikulum
Tujuan Kurikulum adalah tujuan yang
hendak dicapai oleh suatu program studi, bidang
studi, dan suatu mata pelajaran, yang disusun
berdasarkan tujuan institusional. Perumusan tujuan
kurikulum berpedoman pada katagorisasi tujuan
pendidikan/ taksonomi tujuan, yang dikaitkan dengan
bidang-bidang studi bersangkutan.
Berikut contoh taksonomi tujuan dari
Benyamin S Bloom sebagai landasan tujuan
kurikulum :
Dr. H. Virgana, MA.
Page 11

Benyamin S Bloom dan kawan-kawan


menamakan hal ini dengan The Taxonomy of
Educational Objectives Taksonomi tujuan
pendidikan. Bloom dan kawan-kawan berpendapat
bahwa
tujuan
pendidikan/pengajaran
dapat
klasifikasikan kedalam 3 domein ( daerah ) , yaitu :
1. Domein Kognitif
2. Domein Afektif
3. Domein Psiko-motor
1. Domein Kognitif
Domein Kognitif berkenaan dengan
perilaku yang berhubungan dengan berpikir,
mengetahui, memecahkan masalah. Domein ini
mempunyai enam tingkatan. Tingkatan yang paling
rendah menunjukkan kemampuan yang sederhana,
sedangkan yang paling tinggi menunjukkan
kemampuan ynag cukup kompleks. Tingkatan
kemampuan itu kalau diuraikan adalah sebagai
berikut
1.
2.
3.
4.

Pengetahuan ( Knowledge )
Pemahaman ( Comprehension )
Penerapan ( Aplication )
Analisis ( Analysis )

Dr. H. Virgana, MA.


Page 12

5. Sinthesis ( Synthesis )
6. Evaluasi ( Evaluation )
2. Domein Afektif
Domein afektif berkaitan dengan sikap,
nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuian perasaan
sosial. Sebagaimana kognitif, domein afektif juga
mempunyai klasifikasi tingkatan dari sederhana
kepada yang kompleks. Tingkatan itu adalah :
1. Kemauan menerima ( receiving )
2. Kemauan menanggapi ( responding )
3. Keyakinan ( confidence )
4. Penerapan karya ( organization )
5. Ketekunan dan ketelitian ( characterization by a
value complex )
3. Domein Psiko-motor
Domein Psiko-motor mencakup tujuan
berkaitan dengan ketrampilan ( skill ) yang bersifat
manual dan motorik. Domein ini meliputi tingkatan
sebagai berikut :
1. Persepsi ( perception )
2. Kesiapan melakukan sesuatu ( set )
3. Mekanisme ( mechanism )
4. Respon terbimbing ( guided response )
Dr. H. Virgana, MA.
Page 13

5. Kemahiran ( complex overt response )


6. Adaptasi ( adaptation )
7. Originasi ( origination )
4. Tujuan Pembelajaran ( Instruksional )
Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang
hendak dicapai setelah selesai diselenggarakan suatu
proses pembelajaran, misalnya satuan acara
pertemuan, yang bertitik tolak pada perubahan
tingkah laku siswa.
Tujuan Pendidikan Nasional menurut UU No 2 Tahun
1989 ada beberapa perbedaan dengan Tujuan
Pendidikan Nasional menurut UU No 20 Tahun 2003
diantaranya :
1. UU No 2 Tahun 1989 mencerdaskan kehidupan
bangsa
UU No 20 Tahun 2003 untuk berkembangnya
potensi peserta didik
2. UU No 2 Tahun 1989 punya rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
UU No 20 Tahun 2003 menjadi warga negara yg
demokratis serta bertanggung jawab
Dr. H. Virgana, MA.
Page 14

Pada UU No 2 Tahun 1989 tidak disebutkan bahwa


satuan pendidikan juga termasuk layanan pendidikan
pada jalur formal, nonformal dan informal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan.
5. Tujuan Instrusional khusus.
Di rumuskan oleh guru berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar masing-masing
materi pelajaran.
Model J.E. Kemp (PPSI)
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional
atau desain intruksional itu terdiri dari 8 langkah
yaitu :

Menentukan tujuan intruksional umum (TIU)


atau Standar Kompetensi.
Menganalisis karakteristik peserta didik
Menentukan TIK atau Kompetensi Dasar.
Menentukan materi pelajaran
Menetapkan penjajagan awal (pre test)
Menentukan strategi belajar mengajar
Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi
tenaga fasilitas, alat, waktu dan tenaga.
Mengadakan evaluasi

Dr. H. Virgana, MA.


Page 15

JALUR PENDIDIKAN:
Pendidikan formal : adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan
Perguruan tinggi ( UU No 20 Tahun 2003 )
Pendidikan nonformal : adalah jalur pendidikan di
luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang ( UU No 20 Tahun
2003 )
Pendidikan informal :
adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan ( UU No 20 Tahun 2003 )

Dr. H. Virgana, MA.


Page 16

Anda mungkin juga menyukai