Anda di halaman 1dari 31

MODIFIKASI KURIKULUM DALAM

PENDIDIKAN INKLUSI

Sekolah inklusif adalah sekolah reguler yang


menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
dan menyediakan sistem layanan pendidikan
yang disesuaikan kebutuhan ABK melalui
adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian,
dan sarana prasarananya.
sd
tie
i
fr
m
itModel kurikulum pada pendidikan inklusi dapat
pdibagi tiga, yaitu :
a
k
a
e
sd
n
ig
e
d
m
i
o
b
lk
a
e
n
b
h
g
e
ry
g
k
u
a
re
n
g
b
u
u
m
t
p
e
u
a
l
h
d
i
a
b
PENGELOMPOKAN MODEL
KURIKULUM ABK
1. Duplikasi kurikulum
ABK menggunakan kurikulum yang tingkat kesulitannya
sama dengan siswa rata-rata/ regular.
2. Modifikasi kurikulum
siswa regular disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan ABK.
3. Substitusi Kurikulum
beberapa bagian kurikulum ditiadakan dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi.
4. Omisi Kurikulum
kurikulum umum untuk mata pelajaran tertentu ditiadakan
total,
Tujuan pengembangan
kurikulum pengembangan

Tujuan

Membantu peserta Membantu guru


didik dalam dan orangtua
mengembangkan dalam Menjadi pedoman
potensi dan mengembangkan bagi sekolah, dan
mengatasi program masyarakat
hambatan belajar pendidikan ABK
PEMBELAJARAN DALAM
PENDIDIKAN INKLUSI

Pendidikan inklusif memiliki dua model, yaitu


model inklusi penuh (full inclusion) yang
menyertakan peserta didik berkebutuhan khusus
untuk menerima pembelajaran individual dalam
kelas reguler dan model inklusif parsial (partial
inclusion) yang mengikutsertakan peserta didik
berkebutuhan khusus dalam sebagian
pembelajaran yang berlangsung di kelas reguler
dan sebagian lagi dalam kelas-kelas pull out
dengan bantuan guru pendamping khusus.
Model pendidikan inklusif yang diselenggarakan
pemerintah Indonesia yaitu model pendidikan inklusif
moderat/ mainstreaming yaitu pendidikan inklusif yang
memadukan antara pendidikan untuk anak
berkebutuhan khusus (Sekolah Luar Biasa) dengan
pendidikan reguler. Peserta didik berkebutuhan khusus
digabungkan ke dalam kelas reguler hanya untuk
beberapa waktu saja. Filosofinya tetap pendidikan
inklusif, tetapi dalam praktiknya anak berkebutuhan
khusus disediakan berbagai alternatif layanan sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhannya.
Bentuk Kelas anak ABK

1. kelas reguler penuh


2. kelas reguler dengan cluster
3. kelas reguler dengan pull out
4. kelas reguler dengan cluster dan pull out
5. kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian
6. kelas khusus penuh di sekolah reguler
Komponen Program
Pembelajaran Individual

1. Elicitors
2. Behaviors,
3. Reinforcers,
4. Entering behavior
5. Terminal objective
6. Enroute,
Strategi Pembelajaran bagi ABK
Strategi pembelajaran bagi anak
tunanetra

1. Berdasarkan pengolahan pesan terdapat dua strategi


yaitu strategi pembelajaran deduktif dan induktif.
2. Berdasarkan pihak pengolah pesan yaitu strategi
pembelajaran ekspositorik dan heuristic.
3. Berdasarkan pengaturan guru yaitu strategi
pembelajaran dengan seorang guru dan beregu.
4. Berdasarkan jumlah siswa yaitu strategi klasikal,
kelompok kecil dan individual.
5. Beradsarkan interaksi guru dan siswa yaitu strategi
tatap muka, dan melalui media.
Strategi pembelajaran bagi anak
berbakat

1. Pembelajaran harus diwarnai dengan


kecepatan dan tingkat kompleksitas.
2. Tidak hanya mengembangkan kecerdasan
intelektual semata tetapi juga
mengembangkan kecerdasan emosional.
3. Berorientasi pada modifikasi proses, content
dan produk.
Strategi pembelajaran bagi anak
tunagrahita

1. Strategi pembelajaran yang


diindividualisasikan
2. Strategi kooperatif
3. Strategi modifikasi tingkah laku
Strategi pembelajaran bagi anak
tunadaksa

Pendidikan integrasi (terpadu)

Pendidikan segresi (terpisah)

Penataan lingkungan belajar


Model
ekologis
Strategi pembelajaran bagi anak
tunalaras
Model
biogenetic
Strategi pembelajaran bagi anak
dengan kesulitan belajar
1. Anak berkesulitan belajar membaca yaitu
melalui program delivery dan remedial
teaching.
2. Anak berkesulitan belajar menulis yaitu
melalui remedial sesuai dengan tingkat
kesalahan.
3. Anak berkesulitan belajar berhitung yaitu
melalui program remidi yang sistematis
sesuai dengan urutan dari tingkat konkret,
semi konkret dan tingkat abstrak.
Strategi pembelajaran bagi anak
tunarungu

Strategi yang biasa digunakan untuk anak


tunarungu antara lain: strategi deduktif,
induktif, heuristic, ekspositorik, klasikal,
kelompok, individual, kooperatif dan
modifikasi perilaku.
C. Sarana dan Prasarana dalam
Pendidikan Inklusif
Pengertian

 Sarana dan prasarana pendidikan inklusif


adalah perangkat keras maupun perangkat
lunak yang dipergunakan untu menunjang
keberhasilan pelaksanaan pendidikan
inklusi pada satuan pendidikan tertentu.
Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Inklusif

Sarana dan Sarana Khusus


Prasarana Khusus
Prasarana Umum untuk ABK
Sarana dan Prasarana Umum

 Ruang kelas
 Ruang praktikum
 Ruang perpustakaan
 Ruang serbaguna
 Ruang BP/BK
 Ruang UKS
 Ruang kepala sekolah, guru, dan tata usaha
 Lapangan olahraga
 Toilet
 Ruang ibadah
 Ruang kantin
Sarana Khusus untuk ABK
 Tuna netra: peta timbul, abacus, penggaris
Braille, blokies, papan baca, meteran Braille,
kompas Braille, kompas bicara, talking watch,
Braille kit, mesin tik Braille, jam tangan
Braille, puzzle ball, model anatomi, globe
timbul, bentuk–bentuk geometri, dan collor
sorting box.
 Tuna rungu: miniatur benda, finger alphabet,
silinder, kartu kata/ kalimat, menara segitiga,
menara lingkaran, menara segi empat, peta
dinding, model geometri, anatomi dan model
telinga, torso setengah badan, puzzle buah-buahan/
binatang/ konstruksi, atlas, globe, miniatur rumah
adat/ rumah ibadah.

Puzzle Globe
 Tuna grahita: keping pecahan, balok bilangan
1 dan 2, geometri tiga dimensi, abacus, papan
bilangan (cukes), tiang bilangan, kotak
bilangan, alphabet fibre box, pias kata dan
kalimat.

Abacus
 Tuna daksa: kartu abjad, kartu kata atau kalimat,
torso seluruh badan, geometri sharpe, menara
gelang, menara segitiga, menara segiempat, abacus
dan washer, papan pasak, kotak bilangan.

Menara lingkaran, menara segitiga, menara


segiempat

Abacus
 Anak berbakat: sumber belajar (buku paket,
buku pelengkap, buku referensi, buku bacaan,
majalah, koran, internet), media
pembelajaran (radio, cassette recorder, tv,
ohp, wireless, slide projector, LD/VCD/DVD.

OHP
 Anak berkesulitan belajar:
a. Kesulitan belajar membaca (disleksi): kartu abjad, kartu kata,
kartu kalimat.
b. Kesulitan berbahasa: kartu abjad, kartu kata, kartu kalimat.
c. Kesulitan belajar menulis (disgrafia): kartu abjad, kartu kata,
kartu kalimat, balok bilangan 1, balok bilangan 2.
d. Kesulitan belajar matematika (diskalkulia): balok bilangan 1,
balok bilangan 2, pias angka, kotak bilangan, papan bilangan.

Papan bangun geometri


Prasarana Khusus

 Tuna netra: kegiatan asesmen, konsultasi, orientasi dan


mobilitas, remedial teaching, latihan menulis braille, latihan
mendengar, latihan fisik, keterampilan, dan penyimpanan alat.
 Tuna rungu: ruang untuk melaksanakan kegiatan asesmen,
konsultasi, latihan bina wicara, bina persepsi bunyi dan irama,
remedial teaching, latihan fisik, keterampilan, dan
penyimpanan alat.
 Tuna grahita: ruang untuk melaksanakan kegiatan assesmen,
konsultasi, latihan sensori, bina diri, remedial teaching,
latihan perseptual, keterampilan, dan penyimpanan alat.
 Tunadaksa: ruang untuk melaksanakan kegiatan
assesmen, konsultasi, latihan fisik, bina diri,
remedial teaching, keterampilan, dan penyimpanan
alat.
 Tunalaras: ruang untuk melaksanakan kegiatan
assesmen, konsultasi, latihan perilaku, terapi
permainan, terapi fisik, remedial teaching, dan
penyimpanan alat.
 Anak cerdas dan berbakat istimewa: ruang assesmen.
 Anak yang mengalami kesulitan belajar: kegiatan
assesmen dan remedial
TERIMA KASIH



Anda mungkin juga menyukai