PENDIDIKAN INKLUSI
Tujuan
1. Elicitors
2. Behaviors,
3. Reinforcers,
4. Entering behavior
5. Terminal objective
6. Enroute,
Strategi Pembelajaran bagi ABK
Strategi pembelajaran bagi anak
tunanetra
Ruang kelas
Ruang praktikum
Ruang perpustakaan
Ruang serbaguna
Ruang BP/BK
Ruang UKS
Ruang kepala sekolah, guru, dan tata usaha
Lapangan olahraga
Toilet
Ruang ibadah
Ruang kantin
Sarana Khusus untuk ABK
Tuna netra: peta timbul, abacus, penggaris
Braille, blokies, papan baca, meteran Braille,
kompas Braille, kompas bicara, talking watch,
Braille kit, mesin tik Braille, jam tangan
Braille, puzzle ball, model anatomi, globe
timbul, bentuk–bentuk geometri, dan collor
sorting box.
Tuna rungu: miniatur benda, finger alphabet,
silinder, kartu kata/ kalimat, menara segitiga,
menara lingkaran, menara segi empat, peta
dinding, model geometri, anatomi dan model
telinga, torso setengah badan, puzzle buah-buahan/
binatang/ konstruksi, atlas, globe, miniatur rumah
adat/ rumah ibadah.
Puzzle Globe
Tuna grahita: keping pecahan, balok bilangan
1 dan 2, geometri tiga dimensi, abacus, papan
bilangan (cukes), tiang bilangan, kotak
bilangan, alphabet fibre box, pias kata dan
kalimat.
Abacus
Tuna daksa: kartu abjad, kartu kata atau kalimat,
torso seluruh badan, geometri sharpe, menara
gelang, menara segitiga, menara segiempat, abacus
dan washer, papan pasak, kotak bilangan.
Abacus
Anak berbakat: sumber belajar (buku paket,
buku pelengkap, buku referensi, buku bacaan,
majalah, koran, internet), media
pembelajaran (radio, cassette recorder, tv,
ohp, wireless, slide projector, LD/VCD/DVD.
OHP
Anak berkesulitan belajar:
a. Kesulitan belajar membaca (disleksi): kartu abjad, kartu kata,
kartu kalimat.
b. Kesulitan berbahasa: kartu abjad, kartu kata, kartu kalimat.
c. Kesulitan belajar menulis (disgrafia): kartu abjad, kartu kata,
kartu kalimat, balok bilangan 1, balok bilangan 2.
d. Kesulitan belajar matematika (diskalkulia): balok bilangan 1,
balok bilangan 2, pias angka, kotak bilangan, papan bilangan.