Film ini menceritakan tentang Hellen Keller, yaitu seorang anak perempuan yang menderita tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara. Hellen Keller memiliki ayah bernama Arthur Keller dan seorang ibu bernama Catie Keller, ia juga mempunyai kakak tiri bernama James dan seorang adik bayi. Keadaan di rumah Hellen sangat kacau karena keberadaan Hellen. Ia seing kali kasar terhadap orang – orang disekitar dan tidak ada yang mengerti akan dirinya. Karena ayahnya merasa tidak ada yang sanggup menjaga Hellen maka ia berniat mengirimkan Hellen ke rumah sakit jiwa. Namun tentu saja ibu Hellen tidak mau berpisah dari anak yang disayanginya tersebut. Sehingga kemudian bibi Hellen menyarankan agar mereka mencari seorang pengasuh sekaligus pengajar untuk Hellen. Kemudian ayah Hellen menyewa sorang Guru yaitu Ny. Annie Sullivan untuk menjadi pengasuh sekaligus pengajar Hellen. Mis Annie dahulunya pernah mengalami kebutaan namun telah menjalani pengobatan dan akhirnya sembuh. Hal inilah yang membuatnya sangat ingin membantu Hellen memahami Bahasa isyarat sehingga bisa memahami dunia. Saat bertemu Hellen, Miss Annie langsung mengajarkan kata doll atau boneka kepada Hellen. Awalnya ia mengira Hellen sudah mulai paham akan pelajarannya namun ternyata tidak. Hellen justru menguncinya dikamar dan melarikan diri. Namun hal ini tidak membuat Miss Annie patah semangat, ia malah semakin bersemangat untuk menghadapi Hellen. Saat makan bersama Miss Annie tidak suka melihat tingkah Hellen yang makan sambal berdiri dan mengambil makanan anggota keluarga lain. Akhirnya ia meminta agar seluruh anggota keluarga Keller meninggalkannya bersama Hellen di ruang makan. Miss Annie melatih Hellen di dalam ruang makan sepanjang hari. Ia sangat keras dalam melatih Hellen, iya tidak menyerah sedikitpun terhadap sikap Hellen yang keras kepala dan Tidak mau menurut. Akhirnya setelah berulang -ulang kali ia melatih helen, usaha ini sukses dan Hellen akhirnya makan menggunakan piring sendiri bahkan mampu menggunakan sendok serta melipat lap makannya. Awalnya Orang tua Hellen sangat tidak suka terhadap cara Miss Annie mengajarkan Hellen. Namun setelah ibu Hellen mendengar kalau Hellen sudah bisa makan dari piring, menggunakan sendok dan melipat lap makannya, ia sangat gembira samapi terharu. Namun ayah Hellen tetap ingin memecat Miss Annie. Akan tetapi Miss Annie meminta waktu 2 minggu untuk menggasuh dan mengajar Hellen. Setelah berdiskusi bersama, akhirrnya keluarga Keller menyetujui niat Miss Annie. Miss Annie meminta agar ia dan Hellen tinggal didekat rumah mereka yang merupakan gubuk untuk masa berburu. Ia meminta agar Hellen tidak mengetahui rencana mereka ini. Hellen pura – pura diajak keluar kota naik kereta bersama orang tuanya agar Hellen merasa kalau tempat tersebut berada jauh dari rumahnya. Saat tiba di rumah barunya Hellen merasa senang. Namun beberapa saat kemudia ia tersadar bahwa ia tinggal bersama dengan Miss Annie, dan Hellen sangat marah ia mengamuk dan memukul Miss Annie. Seiring berjalannya waktu Miss Annie selalu berusaha untuk mendidik Hellen dan ia sudah bisa menjadi dekat dengan Hellen. Hellen diajari berbagai kosa kata menggunakan Bahasa isyarat. Ia juga banyak belajar cara memakai sepatu, cara meminta susu dan kue, cara menjahit dan merajut dan banyak lagi. Hellen bisa menggunakan Bahasa isyarat yang diajarkan, akan tetapi Hellen tidak bisa mengerti konsep tentang makna dari kata tersebut sampai akhirnya tiba saatnya untuk Hellen kembali kepada orang tuanya. Orang tua Hellen sangat senang dengan kemajuan yang Hellen alami. Mereka sudah puas dengan kepatuhan Hellen untuk melakukan hal – hal dasar walaupun Hellen belum memhami maksud dan konsep dari apa yang ia pelajari. Namun tidak dengan Ny. Sullivan, ia merasa belum berhasil mendidik Hellen. Saat makan bersama keluarga Keller, Hellen kembali membangkang ia tidak mau makan dengan sopan. Hal ini membuat Miss Annie kembali bersikeras tetap mendidik Hellen agar apa yang telah diajarkannya kepada Hellen tidak hilang begitu saja. Keluarga Keller tetap tidak mau memberikan kesempatan kepada Miss Annie. Miss Annie sangat jengkel ia memaksa menyeret Hellen secara paksa dan membawanys ke sumur pompa yang terletak di depan rumah keluarga Keller. Ia terus memaksa hellen memahami konsep makna tentang kata yang ia ajarkan. Ulang – ulang ia mengajari Hellen bahwa setiap benda memiliki nama, ia sampai menangis dan sedikit kasar kepada Hellen. Setelah berusaha keras akhirnya Hellen mampu memahami apa yang selama ini diajarkan oleh Miss Annie kepadanya. Miss Annie sangat gembira ia memeluk Hellen sambal menitikkan air Mata. Orang tua Hellen melihat hal ini dan menjadi sangat Bahagia begitupun dengan Hellen Ia Sangat berterima kasih kepada gurunya Miss Annie. 2. Mekanisme biopsikologi yang terjadi pada Helen Keller Hellen Keller mengalami 'Triple Handicap' yaitu tiga kecacatan-buta,tuli,dan bisu secara bersamaan hal ini disebabkan karena Hellen menderita penyakit meningitis akut. Meningitis adalah infeksi yang menyerang meninges, selaput pelindung yang menyelimuti otak, dan saraf tulang belakang. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi otak, sumsum tulang belakang, atau meninges (selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang). Saat infeksi terjadi, meninges membengkak dan menekan otak serta sumsum tulang belakang. Tekanan terhadap organ tersebut akan menyebabkan gejala, seperti sakit kepala dan saraf, serta menghambat aliran darah ke otak sehingga bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem saraf dan otak. Pada kasus Hellen Keller, penyakit meningitis menyebabkan ia mengalami kebutaan dan tuli sehingga ia tidak bisa berbicara atau bisu. Meningitis yang di alami Hellen Keller membuat saraf reseptor pada indra penglihatan dan pendengarannya menjadi rusak sehingga reseptor yang rusak tersebut tidak bisa menerima informasi atau rangsangan dari luar maupun dalam tubuhnya. Buta tuli yang dialaminya memengaruhi kemampuan Hellen untuk berkomunikasi, mengakses informasi, dan bergerak. Kondisi ini disebut juga dengan dual sensory loss atau kehilangan kemampuan sensoris ganda, sehingga hellen tidak bisa berbicara.