Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR JAWABAN UAS HAMBATAN ANAK CERDAS ISTIMEWA DAN BAKAT

ISTIMEWA

Nama : Farida Farhah


Nim : 2287190048
Semester/SKS/Kelas : II/2/B
Jurusan : Pendidikan Khusus
Mata Kuliah : Pendidikan Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa
Dosen Pengampu : Neti Asmiati, M.Pd.

1. Anak-anak dengan kecerdasan dan bakat istimewa memerlukan layanan


pendidikan khusus supaya potensi dan bakat mereka berkembang optimal.
Pengembangan potensi itu memerlukan strategi yang sistematis dan terarah, karena tanpa
itu bangsa Indonesia akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya. (Sekretaris
Jenderal Asosiasi Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa Nasional Amril Muhammad dalam
seminar Potensi Luar Biasa Sejuta Anak Cerdas Istimewa Indonesia di Jakarta Selasa
2010). Pasal 5 ayat 4 undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional juga menyatakan, bahwa warga negara yang mempunyai potensi kecerdasan dan
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.
Sesuai dengan pernyataan diatas menurut pendapat saya anak cerdas istimewa dan
bakat istimewa termasuk anak yang berkebutuhan khusus karena untuk memberikan
layanan pendidikan sesuai kebutuhan dan kondisi siswa, supaya potenei siswa
berkembang dengan sangat baik. Tapi pendidikan khusus juga tidak dimaksudkan untuk
mendiskriminasi si anak tersebut.
2. Jika saya sebagai guru dan menemukan salah satu siswa ada yang berbeda dengan teman
teman yang lainnya (mungkin siswa tersebut merupakan anak CIBI tetapi belum ada data
data yang mendukung) langkah pertama yang saya lakukan adalah mengidentifikasinya,
Langkah pertama yang saya lakukan adalah melakukan tes IQ, Selanjutnya dari tes ini
kemampuan anak terutama kemampuan akademik dipantau lebih lanjut. Jika hasil tes
konsisten dengan kemampuan akademiknya, menurut guru anak dianggap sudah
diidentifikasi sebagai anak berbakat. pememantauan lebih lanjut siswa dilihat dari
prestasi belajar dan ulangan harian (jika anak berbakat nilainya diatas rata-rata),
selanjutnya mengidentifikasi respon siswa didalam kelas (jika anak berbakat cenderung
lebih dewasa, matang, stabil emosinya, lebih responsif secara kognitif ). Jika di butuhkan
saya pun akan melakukan wawancara terhadap orang tua siswa untuk memperkuat data
dan identifikasi yang telah diperoleh.

1
3. Dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting, terutama peranan dari lingkungan
sekitar, yaitu orang tua, guru, sekolah, dan masyarakat.
- keluarga atau orang tua terutama merupakan suatu tempat kelahiran yang
sesungguhnya dari suatu keunggulan. Artinya bahwa pengasuhan dalam keluarga
merupakan tempat awal dari setiap usaha melakukan bimbingan dan pendidikan bagi
optimalisasi perkembangan. Lebih jauh lagi diakui bahwa kehadiran orangtua
sungguh berpengaruh terhadap kemampuan fisik, emosi, sosial, intuisi, dan kognitif
anak. Bisa dikatakan orang tua adalah sebagai pendidik, guru, motivator, fasilitator,
dan model (contoh sebagai tauladan)
- Peranan sekolah terhadap anak berbakat yaitu adanya kelas unggulan sebagai
alternatif program akselerasi yang merupakan sebagai kemajuan melalui suatu
program pendidikan pada kecepatan yang lebih tinggi atau pada usia yang lebih muda
dibandingkan daripada yang konvensional. Artinya bahwa akselerasi memungkinkan
siswa gifted akademik dapat mencapai kemajuan melalui suatu program pendidikan
dengan penyelesaian yang jauh lebih cepat atau dalam usia yang lebih muda daripada
teman lainnnya yang seusia kronologis. Menerapkan akselerasi dipandang relevan
untuk membantu anak gifted akademik . sebagaimana menurut Barbara Clark (1983),
Michael C. Pyryt (2003), karena memiliki beberapa keuntungan yang secara rinci, di
antaranya:
1) Siswa gifted cenderung memilih teman-teman yang lebih tua karena tingkat
kematangannya sering menunjukkan kesamaan dengan mereka.
2) Akselerasi dapat diterapkan di sekolah manapun.
3) Akselerasi memungkinkan siswa mampu memasuki karirnya sesegera mungkin,
yang akhirnya berkonsekuensi pada produktivitas yang lebih.
4) Karena menghabiskan waktunya lebih sedikit di sekolah, maka biaya pendidikan
anak gifted lebih sedikit.
5) Siswa program akselerasi dalam bekerja sama baiknya, bahkan sering lebih baik
daripada siswa yang lebih tua di kelasnya.
6) Ada sedikit kebosanan dan ketidakpuasan bagi anak-anak yang cemerlang dengan
program biasa.
7) Ketika dimasukkan program akselerasi, di sebagian besar laporan untuk anak di
atas rata-rata, penyesuaian sosial dan emosionalnya biasanya tinggi.
8) Pada umumnya, guru dan administrator sekolah bertentangan dengan program
akselerasi, sementara itu orangtua dan siswa, terutama yang mengalami akselerasi pro
dengannya.
9) Untuk sukses, program akselerasi harus berlanjut dan terkoordinasikan.
10) Akselerasi memungkinkan maju berdasarkan kesiapan akademik/perkembangan
daripada kemajuan kronologis.
11) Akselerasi mendukung konsep kesiapan dan filsafat pendidikan yang memberikan
suatu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
12) Mereka dapat belajar isi yang lebih sulit yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya yang lanjut. Jika mereka diberikan tantangan bekerja pada tingkat
yang sesuai, maka cara ini akan membantu dalam memuaskan kebutuhan intelektual
dan mengarahkan ke sikap yang lebih positif terhadap sekolah dan belajar.Kebiasaan
studi yang baik tumbuh dari opengalaman belajar yang menantang secara konsisten
yang dapat menghasilkan anak mampu mengatasinya dengan berhasil

2
13) Mereka dapat memperkecil kesulitan dari prestasi yang kurang dan kebosanan
yang menyertainya.
14) Beberapa anak-anak yang maju secara intelektual juga maju dalam perkembangan
sosial dan emosionalnya, karena itu perlu ditempatkan pada posisi yang lebih baik
bersama anak-anak yang lebih tua. Anak gifted biasanya menikmati berteman dengan
anak- anak yang lebih tua, karena mereka memiliki minat dan kemampuan yang sama
dan mampu menunjukkan kemampuan berpikir dan bekerja yang sama dan memiliki
harapan yang lebih tinggi. Ditempatkan dengan anak-anak yang lebih tua dapat
mencegah penolakan dan isolasi dari temannya yang sebaya. Terbukti bahwa usia
emosional lebih berkaitan dengan usia mental daripada usia kronologis.
15) Akselerasi memperbaiki motivasi, kepercayaan dan penampilan. Anak-anak yang
dipaksa megikuti waktu dapat menjadi bosan dan frustasi yang pada akhirnya dapat
mengarahkan kepada perilaku yang jelek dan self-esteem yang rendah. Kebosanan
dan frustasi dapat mengarahkan anak-anak menjadi menghilang dan mati. Akselerasi
dapat juga mengurangi kekuan dan arogansi.
16) Akselerasi memungkinkan penyelesaian pelatihan profesional yang lebih dini.
17) Akselerasi memberikan kesempatan pilihan kurikuler yang fleksibel.
- Peranan seorang guru merupakan variabel yang sangat penting jika menginginkan
keberhasilan dari suatu kegiatan pembelajaran yang mereka laksanakan. Setiap orang
setuju bahwa guru memiliki pengaruh yang sangat berarti dalam suatu lingkungan
belajar. Ada beberapa model yang dapat dipenuhi untuk mengembangkan anak
berbakat dalam ruang kelas. Untuk guru dapat mempertimbangkan dalam membuat
perubahan dalam empat bidang, yaitu:
1. Kurikulum
2. Proses
3. Produk
4. Lingkungan belajar
- Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam
memecahkan permasalahn-permasalahan masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat
di bidang pendidikan berarti keikutsertaan seluruh atau sebagian anggota masyarakat
dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bidang pendidikan (Notoatmojo,
2007:60).
Peran-peran dari masyarakat sebagai berikut :
Peran dalam memberikan sarana dan prasana untuk kegiatan bakat minat. Misalnya :
dengan mengadakan sanggar dan tempat kursus lainnya.
Peran memberikan bantuan tenaga. Misalnya : Ikut serta dalam melatih dan
memberikan wawasan tentang bakat-bakat yang diminati.
Peran dalam pelaksanaan rapat dan partisipasi dalam pengawasan anak. Misalnya :
Masyarakat ikut serta mengawasi dan berdiskusi untuk bagaimana pengembangan
bakat anak bisa berlangsung dengan baik.
Peran dalam memberikan ruang apresiasi dan peran dalam kegiatan sekolah.
Misalnya : Masyarakat mengadakan dan membantu berlangsungnya kegiatan yang
berkaitan dengan hasil dari bakat anak.
4. Perbedaan, dampak positif dan dampak negative dari medel akselerasi, pengayaan dan
model pengelompokan berdasarkan kemampuan adalah :

3
NO Model Perbedaan Dampak Positif Dampak negatif
1. Akselerasi Bisa dilakukan dalam Mampu membantu Mempengaruhi
berbagai bentuk meningkatkan mental anak
mulai dari memasuki produktivitas, karena faktor usia
dalam sekolah formal efisiensi dan dalam hal
dalam usia dini, evektivitas belajar akselerasi loncat
loncat kelas, atau mereka, percepatan kelas, biasanya
mengikuti bidang yang terjadi dalam anak atau siswa
studi tertentu dikelas belajar tanpa yang mendapatkan
yang lebih tinggi intervensi akselerasi itu
pendidikan dan usianya lebih
mengurangi muda dari teman
kebosanan atau sekelasnya yang
kejenuhan dalam lain dan mampu
belajar. Dapat mempengaruhi
menyelesaikan mental siswa
Pendidikan sekolah tersebut.
dengan waktu yang
lebih singkat.

2. Pengayaan memberikan tugas- Dapat memenuhi Berkurangnya


tugas tambahan yang harapan atau waktu untuk
relevan dengan kebutuhan siswa melakukan
bidang studi yang dalam kegiatan lain yang
diterimanya dengan mengembangkan diperlukan untuk
tidak memisahkan kemampuan meperkembangkan
mereka dari teman intelektualnya, aspek
sekelasnya. dengan tidak kpribadiannya,
memisahkan misal pergaulan,
mereka dari teman- olah raga dan
teman sekelasnya. kesenian.
Waktu belajarnya Pada waktu anak
bertambah dan mengikuti kelas
mata pelajaran biasa, ia merasa
dasar atau yang bosan dan pada
berhubungan anak-anak yang
dengan masih kecil,
kemampuan kemungkinan
khusus ditambah. mengganggu
teman-temannya
bertambah.
Dikelas biasa anak
tidak terlatih
bersaing dan
bekerja keras
untuk mencapai

4
hasil yang sebaik-
baiknya.
Jika program ini
dilaksanakan
dalam kondisi
keterbatsan guru
(baik dalam arti
waktu dan
kemapuan),
sumber belajar dan
individualisasi
pengajaran, maka
model ini akan
menjadi model
yang paling mahal.
3. Pengelompokan Siswa yang Bisa memperkuat Tetapi di pihak
berdasarkan diidentifikasi ikatan sosial lain jika tingkat
kemampuan berbakat dari semua sesama anggota kecakapan itu
tingkat kelas yang kelompok. berkaitan dengan
sama disuatu sekolah mudah mengatur status sosial
dikelompokan ke pelaksanaannya ekonomi, etnis
dalam satu kelas. dan pada murid atau kelompok
Kelompok tersebut sendiri merasa ada yang berlatar
terdapat lima atau persaingan dengan belakang sama,
delapan anak. Jika teman-temannya maka model ini
lebih dari delapan yang seimbang akan
anak sebaiknya kemampuannya menumbuhkan
mereka dan jumlah klik-klik yang
dikelompokan pelajaran serta tidak sehat.
menjadi dua kecepatan dalam anak terlempar
kelompok. Setiap menyelesaiakan jauh dari
kelompok dibimbing suatu mata lingkungan
oleh guru yang pelajaran bisa sosialnya dan
memiliki kemampuan disesuaikan dengan menjadi anggota
atau keterampilan keadaan dan kelompok sosial
khusus untuk kebutuhan anak. khusus dan
mengajar atau istimewa.
membimbing para Perkembangan
siswa yang aspek kepribadian
berkemampuan luar sangat
biasa. mengkhawatirkan
karena kurangnya
kemungkinan anak
untuk
mendefinisikan
aspek-aspek

5
kepribadian
seluas-luasnya.
Dalam hal ini bisa
dicapai melaui
pergaulan, nilai
sebagai anggota
masyarakat, ia
akan mudah
merasa sebagai
anggota
masyarakat
dengan kelas dan
tingkatan.
Kerugian akan
terjadi pada anak-
anak normal yang
sebaya, sehingga
proses sosialisasi
di sekolah menjadi
berkurang.
Perlakuan
istimewa oleh
pihak sekolah dan
guru-guru
menimbulkan
perasaan harga diri
yang berlebihan.
Karena dalam
kenyataannya dia
berada dalam
kelas yang
eksekutif,
tersendiri dan sulit
menyesuaikan diri.

5. KASUS IS ( Sumber : buku psikologi luar biasa oleh Dra. Hj. T. Sitjihati Somantri,
M.Si., Psi. )
IS adalah seorang anak perempuan sebagai anak keempat dari empat bersaudara.
Dia memiliki perawakan yang relatif kecil jika dibandingkan dengan teman sekelasnya,
namun secara psikologis dia tidak pernah merasa kecil diantara teman-temannya. Selama
dalam kandungan, ibunya tidak pernah merasakan ada kelainan. IS lahir secara normal,
sehat, dengan berat badan diatas rata-rata yaitu seberat 4 kg. Riwayat kesehatan yang
menunjukkan tidak adanya penyakit serius yang dialaminya seperti anak lain pada
umumnya. IS mulai dapat duduk pada usia 8 bulan berjalan pada usia 12 bulan berbicara
pada usia 13 bulan.

6
Berdasarkan pengukuran kecerdasam dengan menggunakan WISC, kasus IS
memiliki IQ 134, duduk di kelas 3 sekolah dasar. Dibandingkan dengan teman-teman
sebayanya, IS menunjukkan penguasaan kosakata melebihi teman-temannya, mampu
membaca dalam usia yang lebih muda, mampu belajar cepat dan mengingat informasi,
menunjukkan rasa ingin tahu yang kuat, berkemampuan memusatkan perhatian lebih
lama, mempunyai standar prestasi yang tinggi, menyukai pengalaman baru dan
menantang, mampu berpikir abstrak, serta mampu menarik kesimpulan dengan cepat.
Dalam bidang akademik di sekolah, IS menunjukkan kemampuan konsentrasi
tinggi terhadap pelajaran tertentu, mampu memahami konsep, metode dan beberapa
istilah secara baik, serta tekun dan pantang menyerah dalam upaya mencapai prestasi
yang lebih tinggi. Dia memiliki daya saing dan motivasi yang kuat untuk berbuat sebaik-
baiknya. Disamping itu IS menunjukkan kebiasaan untuk bertanya dan bertanya lagi,
aktif berimajinasi, cakap berpikir dalam berbagai cara untuk memecahkan masalah, serta
peka terhadap keindahan. Dia juga cenderung melakukan kegiatan menurut caranya
sendiri, menghasilkan gagasan baru, kerja sendiri dan bersikap tegas dalam menyatakan
jawaban, sekalipun mengundang pertentangan. Tidak ada prestasi menonjol dalam bidang
musik bahkan dia cenderung kurang menyenangi music, tetapi cukup mudah mengingat
nada dan irama. Di dalam seni rupa dia memperoleh prestasi yang menonjol setelah
mampu mencurahkan perhatian yang lebih untuk menggambar atau melukis.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan orang tua, kehidupan emosi
IS di dalam keluarga cenderung mudah tersinggung namun kukuh dalam pendirian dan
keras dalam pencapaian hasil, bahkan dalam berbagai hal ia cenderung ingin menjadi
pemimpin dalam bermain maupun bergaul.
Dalam kegiatan sehari-hari, IS termasuk anak yang populer dikalangan teman-
temannya. Ia mudah berinteraksi dengan teman maupun orang dewasa serta mudah
beradaptasi dengan lingkungan; Karena itu pula yang menjadi pilihan pertama bagi
teman-temannya. Ia sering terlibat dalam urusan sosial dan berkontribusi positif dalam
kegiatan tersebut. Ia juga sering dimintai pendapat dan gagasan oleh teman-temannya. IS
diketahui sebagai seorang anak yang menunjukkan tanggung jawab yang baik, senang
berada bersama orang lain walaupun dia cenderung menunjukkan sikap untuk menguasai
orang lain dan mengarahkan kegiatan sesuai dengan keinginannya. Di samping itu ia juga
mampu mengekspresikan diri dengan baik serta cakap dalam merangsang perilaku orang
lain secara positif.

Model pembelajaran yang cocok untuk kasus IS di atas adalah model


pengelompokan berdasarkan kemampuan (Kelas Khusus), karena IS memliki IQ yang
tinggi ( 134 ) dan memiliki perkembangan kognitif, sosial dan emosi yang baik. Melihat
bahwa Kelas khusus memiliki dampak positif yaitu murid sendiri merasa ada persaingan
dengan teman-temannya yang seimbang kemampuannya dan jumlah pelajaran serta
kecepatan dalam menyelesaiakan suatu mata pelajaran bisa disesuaikan dengan keadaan
dan kebutuhan anak, hal itu memiliki pengaruh baik dalam perkembangan kognitif, sosial
dan emosi IS.

Anda mungkin juga menyukai