Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN PENDUKUNG BK APLIKASI INSTRUMENTASI

Diajukan untuk memenuhi Tugas kelompok


Mata kuliah : Kegiatan Pendukung BK
Dosen pengampu : Alfin Siregar,M.Pd.I

Di susun oleh:

Indah Zulfhani Saragih (0303181044)


Safrina wilda tanjung (
Zhein ardi tri ardhana siregar (
Rosma marito harahap (

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM (BKPI-4)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Masalah....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Defenisi Kegiatan Pendukung BK........................................................


B. Pengertian Aplikasi Instrumentasi........................................................
C. Tujuan Aplikasi Instrumentasi..............................................................
D. Fungsi Aplikasi Instrumentasi..............................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya kita nantikan kelak.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT limpahkan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “ kegiatan pendukung bk aplikasi instrumentasi” dapat di selesaikan. Makalah ini disusun
guna mengetahui tugas mata kuliah Kegiatan pendukung bk. Penulis berharap makalah tentang
kegiatan pendukung bk aplikasi instrumentasi dapat menjadi referensi bagi pembaca.

Kami menyadari makalah bertema kegiatan pendukung bk aplikasi instrumentasi ini masih
perlu banyak perbaikan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritrik dan saran
pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik
terkait pada penulisan kami mohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, Desember 2020

Kelompok IV
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia.
Kenyataan nya menunjukan bahwa manusia di dalam kehidupanya menghadapi persoalan-pesoalan
yang silih berganti. Persoalan satu dapat diatasi, persoalan lain timbul demikian selanjutnya. Manusia
tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat dan kemampuanya. Ada manusia yang sanggup
mengatasi persoalan tanpa pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi
persoalan bila tidak di bantu oranglain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan konseling
diperlukan (Walgito,2005).

Konselor sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling dituntut untuk dapat mendorong,
membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalahnya sendiri, sehingga ia dapat
berkembang secara optimal dan mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Bantuan,
dorongan yang diberikan secara menyeluruh kepada siswa bukan hanya bertumpu pada layanan, tetapi
juga pada penggunaan kegiatan-kegiatan pendukung.

Kegiatan pendukung pada umumnya tidak ditunjukan secara langsung untuk memecahkan
masalah atau menentaskan masalah klien. Kegiatan pendukung diselenggarakan untuk memungkinkan
diperolehnya data dan keterangan lain serta memudahkan-memudahkan atau komitmen yang akan
membantu kelancaran, keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik (klien). Kegiatan
pendukung ini pada umumnya dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan sasaran layanan
(Prayitno,1997).

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian dari Kegiatan pendukung BK?
 Apa pengertian dari Aplikasi instrumentasi?
 Apa saja tujuan dari Aplikasi instrumentasi?
 Apa saja fungsi dari Aplikasi instrumentasi?
C. Tujuan Masalah
 Menjelaskan tentang pengertian Kegiatan pendukung dan Aplikasi instrumentasi
 Untuk mengetahui apa tujuan dan fungsi aplikasi instrumentasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi kegiatan pendukung BK


Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk mengumpulkan data dan
keterangan tentang diri peserta didik dan keterangan tentang lingkunganya, baik itu dilingkungan
keluarga, sekolah, ataupun dilingkungan sekitarnya.

Bimbingan dan konseling secara rinci terbagi menjadi empat pokok materi. Salah satu materi
pokok bimbingan dan konseling yaitu kegiatan pendukung BK. Kegiatan pendukung BK merupakan
sejumlah kegiatan yang perlu atau harus dilakukan untuk memungkinkan dan memudahkan
teralisasinya fungsi, bidang dan jenis layanan BK yang telah ditetapkan.

Pelayanan bimbingan konseling merupakan pelayanan yang bertetima dan dibutuhkan pada
berbagai tempat dan Lembaga. Bimbingan dan konseling dapat diberikan disekolah/luar sekolah.
Pelaksaan dalam sekolah, jelas mulai dari sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas sampai
kepada perguruan tinggi, baik itu stara satu, dua maupun tiga. Tetapi diluar sekolah dalam konteks
keluarga, perkantoran, masyarakat, organisasi, industry dan lain sebagainya. 1

B. Pengertian Aplikasi Instrumentasi

Aplikasi instrumentasi dapat dipandang sebagai kegiatan utama dan pertama dalam layanan
bimbingan dan konseling. Utama dimaknai sebagai penting dan tidak bisa ditinggalkan. Artinya
seluruh layanan bimbingan dan konseling tidak akan berjalan dengan baik tanpa didahului
pemahaman diri dan lingkungan siswa. Pemahaman tersebut hanya akan terjadi jika konselor
memiliki data atau informasi siswa, yang diperoleh melalui kegiatan aplikasi instrumentasi tersebut.
Pertama, karena kegiatan aplikasi instrumentasi merupakan kegiatan terawal dari kegiatan bimbingan
konseling lainnya (Putera & Muis, 2013)

Aplikasi instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes (Panduan
Pengembangan Diri untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006). Kemudian, tujuan umum
aplikasi instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien
(Prayitno, 2006).

Aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan


kegiatan pendukung mulai dari perencanaan program, penetapan individu, menetapkan materi
layanan, sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program.

1
Ahmad Syarqawi, Bimbingan & Konseling di Institusi Pendidikan, (Medan : Publishing,2019), hal.1
Yang perlu diperhatikan dalam aplikasi instrumentasi ini adalah:

a) Materi yang hendak diungkapkan


b) Bentuk instrument yang hendak digunakan
c) Dan juga dibantu dengan responden yang bertugas untuk mengerjakan instrument baik tes
maupun non-tes.

Aplikasi instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan lingkungannya,
melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.1Aplikasi instrumentasi merupakan
kegiatan pendukung, dilaksanakan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang siswa,
keterangan tentang lingkungan siswa serta lingkungan yang lebih luas. 2

Tohirin juga mengungkapkan bahwa, aplikasi instrumentasi dapat bermakna upaya pengungkapan
melalui pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau instrumen. Atau kegiatan
menggunakan instrumen untuk mengungkapkan kondisi tertentu atas diri siswa. 3

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi instrumentasi merupakan
salah satu kegiatan pendukung dalam BK pola 17 plus yang digunakan oleh guru BK sebagai upaya
untuk mengungkapkan data dan keterangan siswa dengan menggunakan alat ukur atau instrumen
tertentu.

C. Tujuan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling


1) Tujuan umum
Tujuan umum aplikasi instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran
terhadap kondisi tertentu klien.
2) Tujuan khusus
Secara khusu apabila dikaitkan dengan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling
terutama fungsi pemahaman, data hasil aplikasi instrumentasi bertujuan untuk memahami
kondisi klien seperti potensi dasarnya, bakat dan minatnya, kondisi diri dan lingkunganya,
masalah-masalah yang di alami, dan lain sebagainya.
3) Komponen
a) Instrument
b) Responden
c) Pengguna instrument
4) Bentuk-bentuk
Adapun bentuk-bentuk aplikasi instrumentasi yaitu:
a) Instrument tes

2
Suhertina,Loc.Cit.
3
Tohirin,Loc.Cit.
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan
menggambarkannya dalam bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu. Suatu
instrument dikatakan dalam bentuk tes jika:
(1) Jawaban responden atau orang yang mengerjakan instrument atas soal yang
diperiksa berdasarkan benar salah jawabanya.
(2) Jawaban yang benar diberi skor positif dan jawaban yang salah diberi skor
negative.
(3) Penyelenggara terstandar dari segi waktu, instruksi/pengadministrasian.
(4) Ada persyaratan validitas, reabilitas dan objektifitas dari alat yang digunakan.
(5) Dapat diselenggarakan secara tertulis atau lisan, secara individual atau
kelompok.4

Instrument tes ini diselenggarakan secara tertulis dan lisan, secara individual atau
kelompok, terdiri dari

(1) Tes inteligensi


Intelegensi merupakan factor pembawaan atau factor dasar yang dimiliki
seseorang yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam proses
belajarnya. Tes intelegensi merupakan suatu Teknik atau alat yang digunakan untuk
mengungkapkan terap kemampuan dasar seseorang.
Tes bentuk skala yang digunakan dalam tes inteligensi
Tes intelegensi dapat dikelompokan menjadi dua kategori utama: secara
individu dan kelompok. Tes intelegensi secara kelompok digunakan untuk tujuan
yang lebih luas dan beragam, sedangkan untuk situasi klinis, paling banyak
digunakan tes intelegensi secara individual.
Adapun tes intelegensi terbagi menjadi tiga yaitu:
 Performance tes
 Verbal test
 Verbal dan performance test

Ada beberapa skala yang digunakan dalam tes intelegensi, antara lain:

 SPM (standart progressive matric)


 APM ( advanced progressive matric)
 CFIT ( Wechsler adult intelligence scale)

Kegunaan tes intelegensi bagi klien :

Adapun beberapa manfaat dari tes intelegensi yaitu:


4
Amirah Diniyati, Instrumentasi dalam Bimbingan Konseling, Pekanbaru: Cadas Press, 2013, h. 5-6.
 Membantu siswa untuk memahami dirinya, sehingga para siswa mampu
mengambil keputusan, perencanaa, dan pemecahan masalah secara arif dan
bijaksana.
 Membantu kepala sekolah, guru mata pelajaran, guru pembimbing, dan orangtua
siswa agar mereka mengerti dan memahami anak didiknya sehingga mereka
dapat menyediakan lingkungan yang memadai dan dibutuhkan anak.
(2) Tes Bakat
Bakat merupakan kemampuan intelegensi khusus. Tes bakat adalah tes yang
mengungkapkan bakat seseorang. Dengan mengetahui bakat seseorang maka
dimiliki seseorang.
(3) Tes Minat
Minat merupakan factor dari dalam individu yang menunjuk pada sypical
performance. Seseorang akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki
kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan
yang diembannya.
a) Bentuk dan jenis dari tes minat
Adapun dari jenis tes minat yaitu : Tes inat Jabatan Lee-Thrope. Dalam tes
ini terdapat 6 bidang minat, antara lain:
Bidang pribadi, bidang natural, bidang sains, bidang seni, bidang bisnis
Dalam tes minat jabatan ini terdapat 3 tipe minat, yaitu:
Tipe verbal
Tipe manipulative
Tipe komputatif

b) Instrument Non Test


Instrument Non test meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara,
catatan anekdot, angket, sosiometri, inventori yang di bakukan. 5 Instrumen dikatakan
bentuk Non test jika:
(1) Diperiksa bukan atas benar salahnya jawaban responden.
(2) Melihat gambaran tentang kondisi responden apa adanya.
(3) Tidak menekankan mutu jawaban tinggi atau rendah, positif, negative.
(4) Pengadministrasianya tidak terlalu terstandar, waktu mengerjakan tidak terbatas.
(5) Validitas, reliabilitas dan objektifitas alat tidak menjadi tuntutan.
(6) Dapat di selenggarakan secara tertulis atau lisan, secara individual atau
kelompok.6

5
Prayitno, Erman Amti, Op. Cit, h. 319.
6
Amirah Diniyati, Loc. Cit.
Instrument non test berupa sosiometri, sosiogram, observasi, AUM PTSDL,
AUM UMUM, angket, daftar check list dan wawancara. Seperti instrument test,
instrument non tes juga ada yang diselenggaran melalui tulisan dan lisan, secara
individual atau kelompok. Terdiri dari:

(1) Wawancara
Wawancara merupakan suatu Teknik memahami dengan cara melakukan
komunikasi langsung (face to fece relation) antara pewawancara
(interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) untuk memperoleh
keterangan atau informasi tentang siswa. 7
(2) Angket
Menurut W.S. Winkel (1987) angket adalah suatu daftar atau kumpulan
pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1983) angket adalah Teknik pengumpulan
data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.
Menurut Djumhur (1985) angket merupakan Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data.

5) Teknik
Sebelum instrument tertentu diterapkan, terlebih dahulu diadakan analisis yang
mendalam tentang perlunya instrument tertentu diaplikasikan terhadap siswa atau
sekelompok siswa.
Untuk itu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Penyiapan instrument
(1) Mempelajari amnual instrument
(2) Mengidentifikasi karakteristik siswa
(3) Melihat kesesuaian antara instrument dan siswa
(4) Menyiapkan diri untuk mampu mengadministrasikan instrument
(5) Menyiapkan aspek Teknik dan administrasi.
b) Pengadministrasian instrument
Dalam hal ini, guru BK mengemukakan:
(1) Pokok, isi, bentuk, tujuan, dan kegunaan instrument bagi responden
(2) Bagaimana bekerja dengan instrument tertentu, termasuk alokasi waktu yang
disediakan
(3) Bagaimana mengolah jawaban responden
(4) Bagaimana hasil pengelolaan itu disampaikan kepada responden

7
Susilo Rahardjo dan gudnanto,pemahaman individu Teknik nontes,Jakarta:kencana,2017),h.123
(5) Bagaiaman hasil tersebut digunakan, dan apa yang perlu atau diharapkan
dilakukan oleh responden.
c) Pengelolaan dan pemaknaan jawaban responden
Pengelolaan jawaban responden dapat dilakukan secara manual dan dapat
menggunakan peralatan elektronik seperti program computer. Data atau jawaban
responden yang sudah diolah baik secara manual maupun computer, selanjutnya
dianalissi atau dimaknai dengan menggunakan kriteria tertentu yang telah ditetapkan
selanjutnya siap digunakan dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling.
d) Penyampaian hasil instrument
Hasil instrumentasi harus disampaikan secara cermat dan hati-hati. Asas
kerahasiaan harus benar diterapkan. Hasil aplikasi instrument tidak boleh di
umumkan secara terbuka dan tidak boleh dijadikan konsumsi umum atau
didiskusikan secara terbuka, misalnya disajikan atau didskusikan didalam kelas, tetapi
tidak satu namapun disebutjan dan tidak satu data pun dikaitkan dengan pribadi
tertentu. Hasil instrument tertentu, dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
memanggil individu dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling. Sesuai
dengan hakikat dan prinsip bimbingan konseling, yang dipanggil bukan hanya para
siswa yang diindikasikan bermasalah seperti sekor rendah mereka yang memiliki skor
tinggi juga perlu mendapat layanan.
e) Penggunaan hasil instrument
Hasil-hasil instrument dapat digunakan bagi perencanaan program bimbingan,
penetapan peserta layanan, sebagai isi layanan, tindak lanjut, dan bagi upaya
pengembangan.
(1) Untuk perencanaan program bimbingan konseling. Sebaiknya perencanaan
program layanan bimbingan dan konseling disekolah atau madrasah disusun
berdasarkan data yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.
(2) Penetapan peserta layanan. Dari hasil instrumentasi, pembimbing bisa
menetapkan individu yang perlu mendapat layanan konseling tertentu baik untuk
layanan dengan format klasikal, kelompok, maupun individual termasuk juga
kegiatan dengan format lapangan dan politik.
(3) Hasil instrumentasi sebagai isi layanan. Hasil instrumentasi baik sebagian atau
seluruhnya, secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan isi layanan yang
hendak dilaksanakan atau sedang dilaksanakan terhadap klien.
(4) Hasil instrumentasi dan tindak lanjut. Hasil instrumentasi, khususnya hasil
evaluasi segera, jangka pendek, dan jangka Panjang, dapat digunakan sebagai
pertimbangan bagi upaya tindak lanjut pelayanan terhadap klien.
(5) Hasil instrument dan upaya penanganan. Data hasil instrumentasi dengan tingkat
validalitas dan reliabilitas yang tinggi dapat secara tepat menunjang
pengembangan program-program pelayanan bimbingan dan konseling disekolah
atau madrasah.8

Menurut Prayitno untuk mengungkap data yang amat penting dari seseorang melalui aplikasi
instrumentasi harus direncanakan dan diselenggarakan dengan cermat, penuh perhitungan, dan kehati-
hatian.

D. Fungsi aplikasi instrumentasi


a. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman adalah salah satu fungsi bimbingan dan konseling yang
bertugas untuk melakukan pemahaman tentang diri klien beserta permasalahanya oleh
klien itu sendiri dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien, serta pemahaman
tentang lingkungan klien oleh klien itu sendiri.
Jadi, data yang dihasilkan dari kegiatan aplikasi instrumentasi dapat digunakan untuk
memahami kondisi klien, seperti potensi dasar, bakat dan minat, kondisi diri dan
lingkungan, masalah yang dihadapi dan lain sebagainya.
b. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah fungsi yang berupaya mempengaruhi dengan cara
yang positif dan bijaksana untuk mencegah klien mendapatkan kesulitan yang
menimbulkan kerugian bagi diri klien.
Aplikasi instrumentasi yang dilaksanakan dapat membantu konselor untuk
menempatkan klien pada lingkungan yang positif dan membantu konselor mengubah
lingkungan negative menjadi lingkungan yang positif sehingga dapat mencegah klien
mendapatkan masalah yang menimbulkan kesulitan dan keraguan didalam
kehidupanya.
c. Fungsi Pengentasan
Fungsi pengentasan adalah fungsi dalam bimbingan konseling yang berupaya
membantu klien untuk keluar dari permasalahan yang dihadapinya melalui
serangkaian proses konseling yang dilakukan oleh konselor.
Jadi, dengan adanya kegiatan aplikasi instrumentasi yang dilakukan oleh konselor
seorang klien akan mudah menemukan jalan keluar dari permasalahan ya g sedang
dihadapinya.

BAB III
PENUTUP

8
Tohirin, Op. Cit, h. 201-205
A. Kesimpulan

Konselor sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling dituntut untuk dapat
mendorong, membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalahnya sendiri,
sehingga ia dapat berkembang secara optimal dan mampu mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya. Kegiatan pendukung diselenggarakan untuk memungkinkan diperolehnya data dan
keterangan lain serta memudahkan-memudahkan atau komitmen yang akan membantu
kelancaran, keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik (klien).

Sementara itu aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung penyelenggaraan jenis-jeni

layanan dan kegiatan pendukung mulai dari perencanaan program, penetapan individu,
menetapkan

materi layanan, sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program.

B. Saran

Berdasarkan materi yang telah dijelaskan sebelumnya kita sebagai mahasiswa/mahasiswi harus
menegetahui dan memahami tentang Depresi dalam matakuliah konseling traumatik yang mencakup
materi tentang depresi tersebut.

Apabila ada kesalahan dalam isi materi kelompok kami mohon maaf, lebih dari kurang kami
mpohon ampun.

Wasallamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh.

DAFTAR PUSTAKA
Prayitno dkk.2001.pandungan kegiatan pengawasan bimbingan dan konseling
disekolah.pandang:UNP

Journal.iainlangsa.ac-id

Prayitno, Erman Amti, Op. Cit, h. 319.

Diniyati Amirah, Loc. Cit.

Diniyati Amirah, Instrumentasi dalam Bimbingan Konseling, Pekanbaru: Cadas Press, 2013.

Rahardjo, Susilo dan gudnanto.2017.pemahaman individu Teknik nontes.jakarta:Kencana.

Syarqawi,Ahmad,2019. Bimbingan & Konseling di Institusi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai