Di susun oleh:
MEDAN
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Masalah....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya kita nantikan kelak.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT limpahkan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “ kegiatan pendukung bk aplikasi instrumentasi” dapat di selesaikan. Makalah ini disusun
guna mengetahui tugas mata kuliah Kegiatan pendukung bk. Penulis berharap makalah tentang
kegiatan pendukung bk aplikasi instrumentasi dapat menjadi referensi bagi pembaca.
Kami menyadari makalah bertema kegiatan pendukung bk aplikasi instrumentasi ini masih
perlu banyak perbaikan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritrik dan saran
pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik
terkait pada penulisan kami mohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia.
Kenyataan nya menunjukan bahwa manusia di dalam kehidupanya menghadapi persoalan-pesoalan
yang silih berganti. Persoalan satu dapat diatasi, persoalan lain timbul demikian selanjutnya. Manusia
tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat dan kemampuanya. Ada manusia yang sanggup
mengatasi persoalan tanpa pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi
persoalan bila tidak di bantu oranglain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan konseling
diperlukan (Walgito,2005).
Konselor sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling dituntut untuk dapat mendorong,
membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalahnya sendiri, sehingga ia dapat
berkembang secara optimal dan mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Bantuan,
dorongan yang diberikan secara menyeluruh kepada siswa bukan hanya bertumpu pada layanan, tetapi
juga pada penggunaan kegiatan-kegiatan pendukung.
Kegiatan pendukung pada umumnya tidak ditunjukan secara langsung untuk memecahkan
masalah atau menentaskan masalah klien. Kegiatan pendukung diselenggarakan untuk memungkinkan
diperolehnya data dan keterangan lain serta memudahkan-memudahkan atau komitmen yang akan
membantu kelancaran, keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik (klien). Kegiatan
pendukung ini pada umumnya dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan sasaran layanan
(Prayitno,1997).
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari Kegiatan pendukung BK?
Apa pengertian dari Aplikasi instrumentasi?
Apa saja tujuan dari Aplikasi instrumentasi?
Apa saja fungsi dari Aplikasi instrumentasi?
C. Tujuan Masalah
Menjelaskan tentang pengertian Kegiatan pendukung dan Aplikasi instrumentasi
Untuk mengetahui apa tujuan dan fungsi aplikasi instrumentasi
BAB II
PEMBAHASAN
Bimbingan dan konseling secara rinci terbagi menjadi empat pokok materi. Salah satu materi
pokok bimbingan dan konseling yaitu kegiatan pendukung BK. Kegiatan pendukung BK merupakan
sejumlah kegiatan yang perlu atau harus dilakukan untuk memungkinkan dan memudahkan
teralisasinya fungsi, bidang dan jenis layanan BK yang telah ditetapkan.
Pelayanan bimbingan konseling merupakan pelayanan yang bertetima dan dibutuhkan pada
berbagai tempat dan Lembaga. Bimbingan dan konseling dapat diberikan disekolah/luar sekolah.
Pelaksaan dalam sekolah, jelas mulai dari sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas sampai
kepada perguruan tinggi, baik itu stara satu, dua maupun tiga. Tetapi diluar sekolah dalam konteks
keluarga, perkantoran, masyarakat, organisasi, industry dan lain sebagainya. 1
Aplikasi instrumentasi dapat dipandang sebagai kegiatan utama dan pertama dalam layanan
bimbingan dan konseling. Utama dimaknai sebagai penting dan tidak bisa ditinggalkan. Artinya
seluruh layanan bimbingan dan konseling tidak akan berjalan dengan baik tanpa didahului
pemahaman diri dan lingkungan siswa. Pemahaman tersebut hanya akan terjadi jika konselor
memiliki data atau informasi siswa, yang diperoleh melalui kegiatan aplikasi instrumentasi tersebut.
Pertama, karena kegiatan aplikasi instrumentasi merupakan kegiatan terawal dari kegiatan bimbingan
konseling lainnya (Putera & Muis, 2013)
Aplikasi instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes (Panduan
Pengembangan Diri untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006). Kemudian, tujuan umum
aplikasi instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien
(Prayitno, 2006).
1
Ahmad Syarqawi, Bimbingan & Konseling di Institusi Pendidikan, (Medan : Publishing,2019), hal.1
Yang perlu diperhatikan dalam aplikasi instrumentasi ini adalah:
Aplikasi instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan lingkungannya,
melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.1Aplikasi instrumentasi merupakan
kegiatan pendukung, dilaksanakan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang siswa,
keterangan tentang lingkungan siswa serta lingkungan yang lebih luas. 2
Tohirin juga mengungkapkan bahwa, aplikasi instrumentasi dapat bermakna upaya pengungkapan
melalui pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau instrumen. Atau kegiatan
menggunakan instrumen untuk mengungkapkan kondisi tertentu atas diri siswa. 3
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi instrumentasi merupakan
salah satu kegiatan pendukung dalam BK pola 17 plus yang digunakan oleh guru BK sebagai upaya
untuk mengungkapkan data dan keterangan siswa dengan menggunakan alat ukur atau instrumen
tertentu.
2
Suhertina,Loc.Cit.
3
Tohirin,Loc.Cit.
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan
menggambarkannya dalam bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu. Suatu
instrument dikatakan dalam bentuk tes jika:
(1) Jawaban responden atau orang yang mengerjakan instrument atas soal yang
diperiksa berdasarkan benar salah jawabanya.
(2) Jawaban yang benar diberi skor positif dan jawaban yang salah diberi skor
negative.
(3) Penyelenggara terstandar dari segi waktu, instruksi/pengadministrasian.
(4) Ada persyaratan validitas, reabilitas dan objektifitas dari alat yang digunakan.
(5) Dapat diselenggarakan secara tertulis atau lisan, secara individual atau
kelompok.4
Instrument tes ini diselenggarakan secara tertulis dan lisan, secara individual atau
kelompok, terdiri dari
Ada beberapa skala yang digunakan dalam tes intelegensi, antara lain:
5
Prayitno, Erman Amti, Op. Cit, h. 319.
6
Amirah Diniyati, Loc. Cit.
Instrument non test berupa sosiometri, sosiogram, observasi, AUM PTSDL,
AUM UMUM, angket, daftar check list dan wawancara. Seperti instrument test,
instrument non tes juga ada yang diselenggaran melalui tulisan dan lisan, secara
individual atau kelompok. Terdiri dari:
(1) Wawancara
Wawancara merupakan suatu Teknik memahami dengan cara melakukan
komunikasi langsung (face to fece relation) antara pewawancara
(interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) untuk memperoleh
keterangan atau informasi tentang siswa. 7
(2) Angket
Menurut W.S. Winkel (1987) angket adalah suatu daftar atau kumpulan
pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1983) angket adalah Teknik pengumpulan
data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.
Menurut Djumhur (1985) angket merupakan Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data.
5) Teknik
Sebelum instrument tertentu diterapkan, terlebih dahulu diadakan analisis yang
mendalam tentang perlunya instrument tertentu diaplikasikan terhadap siswa atau
sekelompok siswa.
Untuk itu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Penyiapan instrument
(1) Mempelajari amnual instrument
(2) Mengidentifikasi karakteristik siswa
(3) Melihat kesesuaian antara instrument dan siswa
(4) Menyiapkan diri untuk mampu mengadministrasikan instrument
(5) Menyiapkan aspek Teknik dan administrasi.
b) Pengadministrasian instrument
Dalam hal ini, guru BK mengemukakan:
(1) Pokok, isi, bentuk, tujuan, dan kegunaan instrument bagi responden
(2) Bagaimana bekerja dengan instrument tertentu, termasuk alokasi waktu yang
disediakan
(3) Bagaimana mengolah jawaban responden
(4) Bagaimana hasil pengelolaan itu disampaikan kepada responden
7
Susilo Rahardjo dan gudnanto,pemahaman individu Teknik nontes,Jakarta:kencana,2017),h.123
(5) Bagaiaman hasil tersebut digunakan, dan apa yang perlu atau diharapkan
dilakukan oleh responden.
c) Pengelolaan dan pemaknaan jawaban responden
Pengelolaan jawaban responden dapat dilakukan secara manual dan dapat
menggunakan peralatan elektronik seperti program computer. Data atau jawaban
responden yang sudah diolah baik secara manual maupun computer, selanjutnya
dianalissi atau dimaknai dengan menggunakan kriteria tertentu yang telah ditetapkan
selanjutnya siap digunakan dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling.
d) Penyampaian hasil instrument
Hasil instrumentasi harus disampaikan secara cermat dan hati-hati. Asas
kerahasiaan harus benar diterapkan. Hasil aplikasi instrument tidak boleh di
umumkan secara terbuka dan tidak boleh dijadikan konsumsi umum atau
didiskusikan secara terbuka, misalnya disajikan atau didskusikan didalam kelas, tetapi
tidak satu namapun disebutjan dan tidak satu data pun dikaitkan dengan pribadi
tertentu. Hasil instrument tertentu, dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
memanggil individu dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling. Sesuai
dengan hakikat dan prinsip bimbingan konseling, yang dipanggil bukan hanya para
siswa yang diindikasikan bermasalah seperti sekor rendah mereka yang memiliki skor
tinggi juga perlu mendapat layanan.
e) Penggunaan hasil instrument
Hasil-hasil instrument dapat digunakan bagi perencanaan program bimbingan,
penetapan peserta layanan, sebagai isi layanan, tindak lanjut, dan bagi upaya
pengembangan.
(1) Untuk perencanaan program bimbingan konseling. Sebaiknya perencanaan
program layanan bimbingan dan konseling disekolah atau madrasah disusun
berdasarkan data yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.
(2) Penetapan peserta layanan. Dari hasil instrumentasi, pembimbing bisa
menetapkan individu yang perlu mendapat layanan konseling tertentu baik untuk
layanan dengan format klasikal, kelompok, maupun individual termasuk juga
kegiatan dengan format lapangan dan politik.
(3) Hasil instrumentasi sebagai isi layanan. Hasil instrumentasi baik sebagian atau
seluruhnya, secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan isi layanan yang
hendak dilaksanakan atau sedang dilaksanakan terhadap klien.
(4) Hasil instrumentasi dan tindak lanjut. Hasil instrumentasi, khususnya hasil
evaluasi segera, jangka pendek, dan jangka Panjang, dapat digunakan sebagai
pertimbangan bagi upaya tindak lanjut pelayanan terhadap klien.
(5) Hasil instrument dan upaya penanganan. Data hasil instrumentasi dengan tingkat
validalitas dan reliabilitas yang tinggi dapat secara tepat menunjang
pengembangan program-program pelayanan bimbingan dan konseling disekolah
atau madrasah.8
Menurut Prayitno untuk mengungkap data yang amat penting dari seseorang melalui aplikasi
instrumentasi harus direncanakan dan diselenggarakan dengan cermat, penuh perhitungan, dan kehati-
hatian.
BAB III
PENUTUP
8
Tohirin, Op. Cit, h. 201-205
A. Kesimpulan
Konselor sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling dituntut untuk dapat
mendorong, membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan, dan mengatasi masalahnya sendiri,
sehingga ia dapat berkembang secara optimal dan mampu mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya. Kegiatan pendukung diselenggarakan untuk memungkinkan diperolehnya data dan
keterangan lain serta memudahkan-memudahkan atau komitmen yang akan membantu
kelancaran, keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik (klien).
layanan dan kegiatan pendukung mulai dari perencanaan program, penetapan individu,
menetapkan
B. Saran
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan sebelumnya kita sebagai mahasiswa/mahasiswi harus
menegetahui dan memahami tentang Depresi dalam matakuliah konseling traumatik yang mencakup
materi tentang depresi tersebut.
Apabila ada kesalahan dalam isi materi kelompok kami mohon maaf, lebih dari kurang kami
mpohon ampun.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno dkk.2001.pandungan kegiatan pengawasan bimbingan dan konseling
disekolah.pandang:UNP
Journal.iainlangsa.ac-id
Diniyati Amirah, Instrumentasi dalam Bimbingan Konseling, Pekanbaru: Cadas Press, 2013.