Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Luthfiyah Zahra

Nim : 0303182121
Jur/Sem : BKPI-4/ V

Dari ketiga teori yang sudah anda baca, kalau anda sebagai guru, teori mana yang baik di
gunakan mendidikan siswa anda ?
Teori yang akan saya gunakan yaitu Teori Humanistik.
Alasannya :
Teori Belajar Humanistik merupakan teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana
memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
Teori humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia, yaitu pendekatan
ini lebih melihat bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.
Dalam teori humanistik ini, perkembangan peserta didik lebih diperhatikan dalam aktualisasi
dirinya pemahaman terhadap dirinya serta realisasi diri.
Dalam teori humanistik ini lebih difokuskan kepada, belajar sebagai proses membantu individu
agar mampu membantu dirinya sendiri, dan juga setiap individu memiliki kemampuan yang
terbaik dalam diri dan akan berkembang secara optimal.
Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.
Dan juga dalam teori ini siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri. Dalam hal ini semua komponen pendidikan termasuk tujuan
pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal manusia yang dicita-citakan yaitu
manusia mampu mencapai aktualisasi dirinya
Nama : Putri Luthfiyah Zahra
Nim : 0303182121
Jur/Sem : BKPI-4/ V

Dalam Teori Belajar Skinner ada 2 istilah yang muncul yaitu, Reward and Punishment (Hadiah
dan Hukuman). Ketika mendidik Anak atau Siswa, mana yang lebih menonjol dalam membentuk
Sikap. Apakah ada dampak Negatif atau Positif Ketika Diterapkannya Kedua Istilah Tersebut
Reward and Punishment
Reward adalah memberikan sesuatu pada orang lain sebagai bentuk penghargaan untuk
cenderamata atau kenang kenangan yang menjadi salah satu metode psikologi pendidikan.
Reward yang diberikan pada orang lain bisa memiliki banyak bentuk tergantung dari pemberi
reward atau juga bisa disesuaikan dengan prestasi yang sudah didapatkan seseorang.
Punishment adalah penderitaan yang diberikan atau disebabkan secara sengaja oleh pendidik
sesudah siswa melakukan kesalahan atau pelanggaran.
Dalam hal ini, hal yang efektif dalam membentuk sikap siswa yaitu dengan pemberian kepada
siswa tersebut sebuah reward. Ada alasan mengapa reward lebih efektif diberikan dibandingkan
punishment.
Ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar reward bisa dijadikan alat pendidikan yang efektif.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendidik harus mengenal dengan baik karakteristik peserta didik dan juga mengerti cara
menghargai dengan baik agar cara belajar efektif menurut psikologi bisa berjalan dengan
baik.
2. Reward yang diberikan pada seseorang jangan sampai menimbulkan iri hati siswa lain
yang merasa jika pekerjaan yang sudah mereka lakukan sama baiknya atau bahkan lebih
baik namun tidak mendapatkan reward.
3. Dalam memberikan reward sebaiknya hemat dan jangan terlalu sering sebab terlalu
sering memberikan reward tidak akan membuat reward tersebut sebagai alat pendidikan.
4. Jangan memberikan reward terlebih dulu atau menjanjikan sebelum siswa menyelesaikan
tugasnya sebab ini bisa membuat siswa terburu buru ketika mengerjakan tugas dan akan
memberi kesulitan bagi anak yang tidak terlalu pintar.
5. Pendidik harus memperhatikan ketika memberikan reward sebab jangan sampai reward
dijadikan persepsi yang salah bagi para siswa.
Dampak Positif Reward Bagi Siswa
1. Meningkatkan Motivasi. Apabila seorang murid diberi penghargaan oleh Ibu maupun
Bapak Guru di kelas, pastinya akan memberi motivasi kepada murid lainnya juga. Murid
yang lainnya akan termotivasi pula untuk mendapatkan penghargaan dari Ibu maupun
Bapak Gurunya.
2. Memperbaiki Prestasi. Dengan memberikan penghargaan berupa piala ketika si murid
berprestasi di Sekolah, maka akan memotivasi murid lainnya untuk berprestasi pula.
Murid lainnya akan semakin semangat belajar di rumah.
3. Berbuat Lebih Baik. Ketika seorang murid diberi penghargaan oleh Ibu maupun Bapak
Guru di Sekolah dikarenakan murid tersebut tidak pernah telat datang Sekolah, selalu
menaati aturan Sekolah, hal ini akan memberi motivasi pula pada murid lainnya untuk
berbuat hal yang sama.
Dampak Negatif Penghargaan Bagi Siswa
1. Takut Mengecewakan Orang Tua. Jika seorang murid yang sering mendapatkan
penghargaan dari Ibu maupun Bapak Guru mereka, tiba-tiba tidak mendapatkan
penghargaan? Sudah pasti si murid akan down dikarenakan dia takut orang tuanya
kecewa padanya.
2. Membebani Murid Lainnya. Memang memberikan penghargaan kepada murid akan
sangat memotivasi murid lain, akan tetapi terkadang memberi penghargaan kepada salah
seorang murid juga akan membebani murid lainnya. Murid lainnya merasa dia tidak akan
pernah mendapatkan penghargaan dari Ibu maupun Bapak Gurunya dikarenakan tidak
pintar.
3. Membuat Murid Lainnya Iri. Terkadang dengan memberikan penghargaan pada
seorang murid akan membuat lainnya iri. Si murid akan berjuang juga melakukan hal
yang sama dengan temannya dan ada juga yang menyogok guru.

Mengenai punishment tidak efektif dalam pembentukan sikap/perilaku yang dikehendaki karena
beberapa sebab, yakni:
1. Punishment memiliki efek emosional yang tidak menguntungkan sebab kekuatan anak
tergeralisir pada perilaku lainnya.
2. Punishment membiasakan anak untuk melakukan tindakan yang bisa menyakiti orang
lain seperti pada saat ia menerima hukuman yang menyakit diri anak.
3. Dalam kondisi yang tertentu apabila tidak ada yang menghukum, maka anak tetap
melakukan perbuatan tersebut.
4. Hukuman akan menggantikan satu perilaku yang tidak diinginkan dengan perilaku lain
yang juga tidak diinginkan.
Untuk pemberian punishment kepada siswa sebenarnya juga baik apabila dalam batas yang
wajar, namun dalam hal ini para pendidik harus lebih berhati-hati dikarenakan timbulnya rasa
takut yang di rasakan oleh siswa secara berlebihan yang dapat membuat mental para siswa
menjadi down.

Anda mungkin juga menyukai