DALAM BK
FILSAFAT ILMU
04 05 06
Era Content Of Era Social Action Content Analysis
Culture Phenomenologik
1. Rasional Empirik Interpretif Fenomenologi
Rasional empirik merupakan karakteristik semua ilmu mu'takhir, yaitu mengakui
kebenaran bila terdukung oleh rasionalitas dan bukti empirik. Terbukti adanya
sinkronisasi antara rasio dengan empiri. Sampai saat ini dikenal setidaknya tiga
filsafat ilmu, yaitu: pertama, rasional empirik obyektif, baik kualitatif maupun
kuantitatif; kedua, rasional empirik interpretif bahasa; dan ketiga, rasional empirik
interpretif phenomenologik.
a. Filsafat Phenomenologik
b. Interpretif Phenomenologik
Kebenaran Logik
Kebenaran Etik
Kebenaran Emik
Kebenaran Noetik
3. Phenomenologi Era Grounded
Para sosiolog-antropolog, seperti Geertz misalnya, masuk ke Nganjuk (1973)
dengan konsep sosiologi fungsional menemukan kesulitan dalam menerapkan
teorinya, akhirnya Geertz membiarkan masyarakat mengungkapnya sendiri, yang
menghasilkan tiga kelom- pok masyarakat, yaitu: abangan, santri, dan priyayi.
Para peneliti lain mulai juga meneliti dengan membiarkan masyarakat itu sendiri
memaknai empiri mereka. Muncul lah sosok-sosok seperti Glasser & Strauss
(grounded research), Bogdan (ethno- methodologi), Guba (paradigma
naturalistik), dan Blumer & Kuhn (interaksi simbolik). "Membiarkan masyarakat
memaknai sendiri" membutuhkan filsafat yang berbeda, bukan positivisme yang
mendasarkan interpretasi peneliti.
4. Era Content Of Culture
Para antropolog Inggris meneliti di Afrika, pada tahun 1970an, dengan cara yang
sama, yaitu berangkat dari empiri, antara lain Mary Douglas. Pada tahun 1980an
mereka diundang ke AS. Berkembanglah yang penulis sebut era content of
culture, dan diramaikan dengan tokoh- tokoh seperti Berger Swiss (1981), karya
Faucoult Perancis (1969), Habermas Jerman (1976), dan lainnya.
Konsep emik berkembang menjadi konsep noetik. Moral emik yang dikritik
sebagai representasi personal, diubah menjadi moral noetik yang langsung
diangkat dari grass root.
5. Era Social Action
Pada era grounded, peneliti berupaya mengungkap
intensional masyarakat itu sendiri. Bagi masyarakat yang
konsep right or wrongnya tertinggal, maka akan terus
tertinggal.
Pada era content of culture, peneliti berupaya mencermati
intensional masyarakat apakah salah/tidak (dalam makna
dalam kriteria right or wrong), dicermati salahnya diberi
pemahaman untuk menggunakan yang benar.
Pada era social action, peneliti memfasilitasi dan kalau perlu
mel dalam diskusi agar konsep intensionalnya dapat maju
menjadi setar (emansipatif) dengan masyarakat lainnya.
6. Content Analysis Phenomenologik
Content analysis dalam phenomenologik pada waktu ini berken bang dalam tiga
model, yaitu: model discourses, focused group discussion & cooperative inquiry.
A. Model Discourses