PENDIDIKAN SENI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk rasional, memiliki dorongan rasa ingin tahu dan secara terus-
menerus mengadakan perenungan untuk menyingkap tabir-tabir misteri yang ada
disekelilingnya, tentang jagat raya, bahkan tentang dirinya sendiri. Kegiatan berpikir yang
dilakukan oleh manusia tersebut melahirkan pengetahuan-pengetahuan.1[1]
Ditinjau dari aspek-aspek kebenaran dari pengetahuan manusia, secara sederhana dapat di
klasifikasikan kepada pengetahuan yang mempunyai nilai kebenaran yang intuitif dan
pengetahuan ayang mengandung kebenaran ilmiah2[2].
Kebenaran intuitif pada umumnya tidak dapat dirumuskan dengan premis dan kongklusi.
Pemahaman seperti ini diperoleh melalui kilatan cahaya, sehingga memberikan kepadanya sifat
suatu visi yang secara tiba-tiba tersingkap bagi pengamatan. Istilah benar dan salah seringkali
tidak dapat diterapkan kepada pemahaman seperti itu.3[3] Sedang pengetahuan yang
mengandung nilai kebenaran ilmiah mempunyai struktur yang diskursif atau rasional, dapat diuji
secara empiris dan bersifat sekuler.4[4]
Untuk mendapat pengetahuan yang bertaraf ilmiah, selalu terkait dengan sejumlah
susunan teoritis pada tingkat kesempurnaan yang berbeda-beda, baik itu bersumber dari teori,
konsep dan paradigma. Namun, terkadang kita tidak memahami arti sebenarnya dari kata – kata
itu, terkadang kita membolak – balikkan artinya satu sama lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Teori menurut para ahli
2. Pengertian Konsep menurut para ahli
3. Pengertian teori dan konsep menurut anda
4. Pengertian Paradigma sebagai dasar dari sebuah teori dan konsep
5. Tanggapan mengenai artikel paradigma-paradigma ilmu budaya
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Bukunya, Bahri berpendapat bahwa Konsep adalah satuan arti yang mewakili
sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama.
Tan
Aristoteles
Soedjadi (2000:14)
Soedjadi mengartikan konsep sebagai ide abstrak yang dapat digunakan untuk
mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu
istilah atau rangkaian kata (lambang bahasa).
Hoy & Miskel
Hoy & Miskel (dalam Sugiyono, 2010:55) mendefinisikan teori sebagai seperangkat
konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan
menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi.
Woodruf
Pengertian Konsep menurut Woodruf adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan
bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara
seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui
pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).
Umar
Umar (2004:51) menyatakan bahwa pengertian Konsep adalah sejumlah teori yang
berkaitan dengan suatu objek. Konsep diciptakan dengan menggolongkan dan
mengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama.
Apalagi di abad 21 pada era revolusi industri 4.0 Perubahan kebudayaan akibat penetrasi ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia Dalam era digitalisasi saat ini
telah terjadi perubahan fundamental dari evolusi teknologi yang menyasar celah kehidupan
manusia. Ditemukannya internet pada awal 90-an menjadi titik balik besar dan sejarah dunia dan
.memberikan dampak yang sangat luar biasa, sehingga melahirkan revolusi industri ke-4.
Perkembangan dunia digital saat ini sudah mencapai segala aspek dari segi bisnis, politik,
ekonomi, budaya, hiburan, transportasi, dan lain sebagainya. Dari segi budaya saat ini di
berbagai Negara telah mengembangkan budaya digital (digital culture), yang dimana fleksibilitas
memungkinkan membawa pengaruh pada industri media dan pengguna.
Berbagai hal saat ini sangat mudah kita dapatkan informasinya, banyak budaya yang terekam dan
tersimpan di jagad maya, dari foto maupun video. Para pengguna lebih menyukai menyimpan
aktivitas mereka kedalam sosial media dan berharap kelak dapat membantu mereka
mengingatkan kembali apa saja yang telah terjadi pada kehidupannya. Tetapi cukup miris jika
semua data kita simpan ke dalam bentuk digital, karena dunia digitalpun tak luput dari ancaman
seperti, hilangnya data akibat virus maupun kesalahan manusia (human error). Internet dan
segala hasil budaya digital yang dihasilkannya akan menjadi artefak digital yang kelak menjadi
sumber pustaka..
Kebudayaan yang bersifat dinamis dan terus berkembang justru membutuhkan teknologi
pendukung, seperti halnya dalam penyimpanan arsip digital. Kepedulian masyarakat dan peran
serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam perekaman dan pengarsipan kebudayaan daerah.
Digitalisasi aset budaya merupakan salah satu cara untuk melindungi warisan budaya Indonesia
yang beragam untuk generasi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.materibelajar.id/2016/05/pengertian-teori-dan-konsep-menurut.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/20-pengertian-teori-menurut-para-ahli-terlengkap/
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-konsep-secara-umum-dan-menurut-para-ahli
https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/pengertian-paradigma/
Sugiyono Prof, Dr. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif dan R & D