Disusun Oleh:
Kelompok 2
Adelia Zahrani 1404621011
Mohamad Syahril Sabda 1404621025
Nazila Ibrahim Tahir 1404621053
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan mengenai Ilmu
Pengetahuan dan Sosiologi Pendidikan. Makalah ini telah disusun semaksimal mungkin
berkat bantuan dari berbagai sumber sehingga mempermudah dalam proses penyusunannya.
Kami ucapkan terima kasih tanpa melupakan rasa hormat kami kepada Bapak Dr.
Abdul Fadhil, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pendidikan yang telah
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, sossiologi pendidikan merupakan cabang ilmu sosiologi, atau
yang di kategorikan sebagai sosiologi mikro (micro sociolog). Sebagai ilmu sosial
yang mempelajari hubungan pendidikan dan masyarakat, sosiologi pendididkan pun,
sebagaimana pun ilmu pengetahuan lainnya, dipandang memiliki kontribusi signifikan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan sosial (social
sciencies). Peran sosiologi pendidikan, terutama lebih tampak pada kegiatan
penelitian sosiologi pendidikan dalam berbagai bidang penelitiannya. Ilmu
pengetahuan diciptakan manusia karena di dorong rasa ingin tahu manusia yang tidak
berkesudahan terhadap objek, pikiran atau akal budi yang menyangsikan klesaksian
indra, karena indra di anggap sering menipu.
Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, sosiologi dan pendidikan.
Keduanya secara etimologi tentu berbeda maksudnya, tetapi dalam sejarah kehidupan
manusia yang selalu bersentuhan dengan proses pendidikan kedua istilah ini menjadi
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, artinya sosiologi dalam arti masyarakat
membutuhkan pendidikan dan sebaliknya pendidikan juga membutuhkan
masyarakat.Persoalan-persoalan pendidikan bisa diselesaikan dengan menggunakan
pendekatan sosiologis dan sebaliknya persoalan-persoalan sosial juga bisa
diselesaikan dengan menggunakan pendekatan pendidikan.
Definisi Sosiologi pendidikan secara umum Ilmu yang mempelajari seluruh
aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun
aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.
Definisi Sosiologi pendidikan menurut (F.G. Robbins) Sosiologi khusus yang
tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung
pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan
hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni
proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan
kesemuanya dengan proses pendidikan. Definisi Sosiologi pendidikan menurut (Drs.
Ary H). Gunawan Ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalahmasalah
pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ilmu pengetahuan ?
2. Apa yang dapat membentuk ilmu pengetahuan ?
3. Bagaimana desain penelitian sosiologi pendididkan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan ilmu pengetahuan
2. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat membentuk ilmu pengetahuan
3. Untuk mengetahui desain penelitian sosiologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang bertujuan untuk memperoleh
kebenaran ilmiah tentang suatu subjek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan,
perspektif, metode, atau sistem tertentu. Dan dalam ilmu pengetahuan terdapat dua
objek, diantaranya:
1) Objek Materi
Objek materi adalah sasaran materiil suatu penyelidikan, pemikiran,
atau penelitian keilmuan, bisa berupa benda-benda materiil maupun yang
nonmateriil, bisa pula berupa hal-hal, masalah-masalah, ide-ide, dan konsep-
konsep. Objek materi tidak terbatas pada apakah ada dalam realitas konkret
atau dalam realitas abstrak.
2) Objek Forma
Objek forma atau cara pandang adalah Upaya untuk mengetahui
maknanya dengan melakukan pendekatan-pendekatan secara cermat dan
bertahap berdasarkan segi-segi yang dimiliki objek materi itu, dan tentu saja
berdasarkan kemampuan seseorang. Cara pandang ini berkonsentrasi pada satu
segi saja, sehingga menurut aspek yang satu ini kemudian tergambarlah
lingkup suatu pengetahuan mengenai sesuatu hal menurut segi tertentu.
1) Intuisi
Intuisi adalah suatu kemampuan atau daya naluriah atau firasat yang
dapat menghasilkan imajinasi cemerlang tentang suatu kejadian yang akan
terjadi secara cepat. Seorang memiliki daya intuitif yang kuat secara
mengesankan dapat meramalkan dan memprediksi sesuatu yang terjadi
secara tepat. Akan tetapi, daya atau kemampuan memprediksi itu sulit
menjadi atau dijadikan sumber pengetahuan/ kebenaran karena terhadap
hasil suatu putusan intuitif tidak dapat dilakukan pada saat dikemukakan.
2) Kitab-kitab Suci
Di samping intuisi, kitab suci juga diperlakukan sebagai sumber
pengetahuan dan kebenaran bagi pengikutnya. Dalam kebenaran kitab-
kitab suci, tiap manusia mempunyai suatu agama yang diyakini. Kitab suci
diharapkan dapat membimbing dari jalan kesesatan dan kenistaan.
3) Tradisi
Tradisi adalah sumber yang paling penting dan berpengaruh. Hal ini
disebabkan karena anggapan, bahwa tradisi mengandung pengetahuan
yang arief dan bijaksana. Oleh karena itu, anggota masyarakat biasanya
didorong untuk menjaga dan mewariskan tradisi.
4) Common Sense
Common sense adalah pengetahuan yang umumnya dimiliki
masyarakat, namun dasar atau sumbernya tidak diketahui. Meski ilmu
pengetahuan tidak bisa dibuktikan kebenarannya, namun tetap diterima
sebagai kebenaran yang tidak perlu dibuktikan. Common sense mempunyai
pengaruh yang besar terhadap perilaku pribadi dan sosial seseorang.
5) Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Metode ilmiah dijadikan cara umum yang digunakan dalam mencapai
jawaban tentang fenomena yang ada di alam ini. Ternyata dengan cara ini,
ilmu dengan metodenya mampu menguraikan dan menjelaskan lebih
banyak rahasia fenomena alam yang terpendam.
Ada tiga teori pokok tentang kebenaran ilmu pengetahuan menurut Soetrisno
& Srdm Rita Hanafie, antara lain:
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan bertujuan untuk memperoleh kebenaran ilmiah melalui
pendekatan, perspektif, metode, atau sistem tertentu. Objek materi dan objek forma
adalah dua aspek dalam ilmu pengetahuan, membahas benda materiil, nonmateriil,
ide, masalah, dan konsep. Sumber pengetahuan meliputi intuisi, kitab-kitab suci,
tradisi, common sense, dan ilmu pengetahuan ilmiah. Teori kebenaran ilmu
pengetahuan meliputi Teori Saling Hubungan yang menekankan konsistensi ide, Teori
Persesuaian yang menuntut persesuaian antara pernyataan dan fakta, dan Teori
Kegunaan yang memandang kebenaran dari segi kegunaan, manfaat, keterkerjakan,
dan konsekuensi memuaskan.
Selanjutnya desain penelitian sosiologi pendidikan merupakan proses
penemuan kebenaran dengan menggunakan konsep-konsep dasar sebagai ilmu.
Beberapa persyaratan desain penelitian di antaranya sistematis, konsisten,
operasional, dan relevan dengan masalah yang ingin diteliti. Langkah-langkah desain
penelitian di mulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, studi kepustakaan, hipotesis, batasan masalah, hingga metodologi
penelitian.
B. Saran
Untuk memperkaya pemahaman materi Ilmu Pengetahuan dapat ditambahkan
contoh aplikasi ilmu pengetahuan dalam situasi kehidupan nyata guna mempermudah
dalam memecahkan masalah atau meningkatkan kualitas hidup. Sementara itu, dalam
pembahasan Desain Penelitian Sosiologi Pendidikan disarankan untuk memberikan
lebih banyak contoh konkret pada setiap tahapan desain penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Subadi, T. (2009). Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan: Suatu Kajian Boro dari Perspektif
Sosiologis Fenomenologis. Kartasura: UMS [Universitas Muhammadiyah Surakarta] Press.
Tersedia Secara Online Juga Di: Https://Publikasiilmiah. Ums. Ac.
Id/Bitstream/Handle/11617/9294/Sosiologi% 20dan% 20Sosiologi% 20Pendidikan. Pdf
[Diakses Di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Okto.