Skor Nilai :
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya saya dapat menyelesikan tugas ini tepat pada waktunya. Saya mohon
maaf apabila penulisan dalam tugas ini saya masih jauh dari kata sempurna. Saya
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Sri Melvayeti, M.Pd .selaku
Dosen FILSAFAT UMUM yang memberi arahan dalam mengerjakan tugas.
Saya berharap tugas ini dapat menambah wawasan saya mengenai materi
yang diangkat menjadi topik utama dalam tugas Projek ,ini bermanfaat bagi para
pembaaca dan saya sendiri. Dengan ini saya mempersembahkan tugas ini dengan
penuh rasa terimakasih dan harapan semoga bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Filsafat, Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan............................................2
2.2 Perbedaan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan.................................................3
2.3 Sumber-Sumber Pengetahuan...................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Filsafat, Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
1. Konsep Filsafat
Secara harfiah philosophia berarti yang mencintai kebijaksanaan atau
sahabat pengetahuan. Istilah philosophia telah diindonesiakan menjadi “filsafat”,
ajektifnya adalah “filsafat” dan bukan “filosofis”. Apabila mengacu kepada
orangnya, kata yang tepat digunakan yaitu “filsuf’ dan bukan “filosof’ (Suaedi,
2016). Filsafat sangat terkait dengan tradisi pemikiran-pemikiran Barat. Hingga
saat ini para ilmuwan menyepakati bahwa filsafat pertama kali hadir di Yunani
pada sekitar abad ke- 7 SM. Pada awal kemunculan berkembangnya filsafat, ilmu
pengetahuan masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari filsafat. Corak
pemikiran filsafat pada awal munculnya dikenal dengan istilah alam. Tokoh-tokoh
yang memiliki pengaruh besar ketika itu yakni, Thales dan Anaximander. Selain
itu dalam sejarah filsafat dikenal beberapa kategorisasi dan filosof yang hidup
pada kurun waktu berbeda. Kategori tersebut adalah filsafat filsafat klasik, filsafat
abad pertengahan dan filsafat modern (Agriyanto & Rohman, 2015: 40).
Ilmu yang dipakai dalam bahasa Indonesia adalah akar kata dari kata bahasa
arab ‘alima. Jika kita melihat kondisi dan perkembangan saat ini, ilmu juga
diartikan sinonim dengan kata science, dalam bahasa inggris science berarti
rangkaian sistematis sebuah proposisi yang membutuhkan sebuah eksperimen
ilmiah dan memiliki nilai (aksiologi). Ilmu adalah pengetahuan tetapi tidak semua
pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan
kausalitas (hubungan sebab-akibat) dari suatu obyek menurut metode-metode
tertentu yang merupakan suatu kesatuan sistematis.
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu. Jadi, bisa dikatakan bahwa
filsafat ilmu adalah suatu cabang ilmu yang mengulas tentang kefilsafatan dalam
rangka menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, baik dari segi ontologies
(wujud), epistimologis (nama dari wujud), maupun aksiologis (pengertian dari
wujud) yang berproses secara mendalam bersifat sistematis dan spekulatif.
2
Metode filsafat ilmu terbagi menjadi 9, yaitu: Kritis, Intuitif, Skolastik, Geometri,
Filsafat, Transedental, Fenomologis, Neopostivistis, dan Analitika Bahasa.
2. Konsep Pengetahuan
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang
suatu objek tertentu, termasuk ke dalamnya ilmu. Ada enam komponen proses
dari pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. Pertama, adanya masalah (problem).
Kedua, adanya sikap (attitude). Ketiga, adanya metode (method). Keempat,
adanya aktivitas (activity). Kelima, adanya kesimpulan (conclusions). Keenam,
adanya beberapa pengaruh (effects). Pengetahuan merupakan bahan utama bagi
ilmu. Selain itu ternyata bahwa pengetahuan tidak menjawab pertanyaan dari
adanya kenyataan itu, sebagaimana dapat dijawab oleh ilmu. Dengan kata lain,
pengetahuan baru dapat menjawab pertanyaan tentang “apa”, sedangkan ilmu
dapat menjawab pertanyaan tentang “mengapa” dari kenyataan atau kejadian.
Lebih jauh mengenai ilmu itu berusaha memahami alam sebagaimana adanya.
Hasil-hasil kegiatan keilmuan merupakan alat untuk meramalkan (prediksi) dan
mengendalikan (kontrol) gejala-gejala alam. Hal ini mudah dimengerti karena
pengetahuan keilmuan merupakan sari penjelasan mengenai kejadian-kejadian di
alam yang bersifat umum dan impersonal.
Jika dilihat dari pemikiran filsafat, maka ilmu pengetahuan digolongkan menjadi :
3
2.2 Perbedaan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis yang dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat
tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-
percobaan, akan tetapi dengan mengutarakan masalah secara sama, mencari solusi
untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Setelah membahas sekilas mengenai definisi filsafat (filosofi), maka bisa
disimpulkan bahwa filsafat memiliki suatu upaya menemukan kebenaran tentang
hakikat sesuatu yang ada, melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal.
Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban dalam bentuk
gagasan atau ide. Adapun tujuan dari filsafat ialah untuk memperoleh kebenaran
yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam sistem yang konseptual. Filsafat
menghasilkan pula kebenaran yang bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak
mampu mengetahui bagaimana cara mengadakannya.
4
Ilmu pengetahuan hasil dari rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan
kognitif yang terdiri dari berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah
sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-
gejala kealaman, kemasyarakatan atau perorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan
penerapan.
5
2. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan ( Empirisisme )
Empirisme kata ini berasal dari kata yunani empeirikos, artinya
pengalaman. menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya.dan bila dikembalikan kepada kata yunani, pengalaman
yang dimaksud ialah pengalaman inderawi. Penganut empirisisme
berpandangan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan bagi
manusia, yang jelas-jelas mendahului rasio. tanpa pengalaman, rasio tidak
memiliki kemampuan untuk memberikan gambaran tertentu kalaupun
menggambarkan sedemikian rupa, tanpa pengalaman, hanyalah hayalan
belaka. Empirisisme ”mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan,
keadaan akalnya masih bersih ibarat kertas yang kosong yang belum
bertuliskan apapun [tabularasa]. pengetahuan baru muncul ketika indera
manusia menimba pengalaman dengan cara melihara dan mengamati
berbagai kejadian dalam kehidupan.
6
BAB III
PENUTUP
7
DAFTAR PUSTAKA
Agriyanto, R., & Rohman, A. (2015). Rekonstruksi Filsafat Ilmu dalam Perspektif
Perekonomian yang Berkeadilan. Jurnal At-Taqaddum, 7(1), 22–39.
https://doi.org/10.21580/at.v7i1.1530
Prasetyo, B., & Trisyanti, U. (2018). Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan
Perubahan Sosial.
IPTEK: Journal of Proceedings Series, 5, 22–28.
https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4417
Ginting, Paham & Syafrizal Helmi Situmorang, Filsafat Ilmu dan Metode,
(Medan: USU Press, 2008), hal. 36