TOPIK:
TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN FILSAFAT ILMU
Dosen Pengajar:
Dr. Rahadian Indarto Susilo, dr., Sp.BS (K)
Oleh:
Kelompok 15
Isna Mahmudah 012118026314
Aldira Rasthy Krisdania 012118026316
Muhammad Alwi Alaydrus 012118026317
Moch. Syafaat Ardy Pramono 012118196307
Maria Astrid Claudia 012118016305
Devi Sarah Intan Permatasari 012118016306
Affannul Hakim 012118016308
Rashif Akmal Muhammad 012118126306
Moh. Faza Anggito Widagdo 012118126303
Agum Yanuar Rizka 012118126302
2.2.1 Filsafat
Filsafat adalah suatu pengetahuan yang bersifat eksistensial artinya sangat erat
hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, dapat dikatakan filsafat lah yang
menjadi motor penggerak kehidupan kita sehari-hari baik sebagai manusia pribadi maupun
sebagai manusia kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa (Adib, 2011).
Kata filsafat dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Falsafah dan dalam bahasa
Inggris dikenal istilah Philosophy serta dalam bahasa Yunani dengan istilah Philosophia.
Kata Philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti
kebijaksanaan (wisdom) sehingga secara etimologis istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan
(love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Menurut Plato, filsafat adalah
pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena
kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan. Sedangkan menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, dan estetika.
2.2.2 Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (i) Filsafat ilmu dalam arti luas, yaitu
menampung permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan luar dari kegiatan ilmiah;
dan (ii) Filsafat ilmu dalam arti sempit yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan
dengan hubungan ke dalam yang terdapat dalam ilmu yaitu pengetahuan ilmiah dan cara-
cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah (Adib, 2011).
Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat
ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam sejumlah literatur kajian Filsafat Ilmu.
Tujuan yang akan dicapai dalam proses belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa dan dosen
adalah :
Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat
memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di
berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu
kontemporer secara historis.
Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non
ilmiah.
Mendorong para calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengembangkannya.
Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan
agama tidak ada pertentangan.
3.1 Kesimpulan
Kehadiran manusia menarik untuk direfleksikan dalam segala makna kehidupan, baik
dalam konteks sosial, ilmu pengetahuan, agama, ekonomi, politik, sosial keamanan,
ideologi, dan sebagainya. Penanda penting yang membedakan manusia dari makhluk hidup
lainnya adalah kemampuan berpikir. Ilmu pengetahuan muncul dengan berkembangnya
pola pikir manusia dalam berfilsafat.
Filsafat secara etimologi berarti Love of Wisdom (cinta kepada kebijaksanaan atau
kearifan). Seseorang dapat disebut berfilsafat ketika ia berusaha untuk memperoleh
kebijaksanaan dan sekuat tenaga untuk berlaku bijak. Ruang lingkup filsafat secara umum
terdiri dari tiga bagian, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Filsafat mempunyai
peran yang sangat penting dalam menggali eksistensi ilmu secara keseluruhan, mendalam,
dan sistematis, untuk menemukan kebenarannya yang hakiki. Filsafat sering disebut
sebagai induk dari segala ilmu.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu bertujuan membuka pikiran manusia agar mampu
memberi ruang kepada setiap orang untuk mengkhidmati berbagai dinamika keilmuan.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca pada umumnya. Dan khususnya bagi kami, mahasiswa Universitas
Airlangga diharapkan mampu memahami dan mengembangkan ilmu yang diperoleh, serta
mencari kebenaran ilmu tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi umat manusia. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini di
kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Adib, H.M., 2011. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan.
Dafrita, I. (2015). Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama.
Soelaiman, DA. (2019). Filsafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat dan Islam. Banda Aceh:
Bandar Publishing.
Surajiyo. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Sumarna, C. (2020). Filsafat Ilmu Mencari Makna Tanpa Kata dan Mentasbihkan Tuhan
Dalam Nalar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yasin, V., Zarlis, M., & Nasution, M. K. (2018). Filsafat Logika Dan Ontologi Ilmu
Komputer. Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and
Research, 2(2), 68-75.
Van Melsen. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita. (terj. K. Bertens, Jakarta:
Gramedia
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU
TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN FILSAFAT ILMU
Dosen Pengajar:
Dr. Rahadian Indarto Susilo, dr., Sp.BS (K)
Oleh : Kelompok 15
Isna Mahmudah 012118026314 Devi Sarah Intan Permatasari 012118016306
Plato : Pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena
kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.
Aristoteles : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-
ilmu metafisika, logika, retorika, etika, dan estetika.
Pengertian Ilmu
Praktis Proktis
Praktis
normatif positif
Akumulatif dan
Progresif communicable
Dibagi menjadi dua, yaitu:
2. Ontologi
3. Epistemologi
4. Logika Ilmu
Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat yang membahas tentang orientasi dan nilai kehidupan
Aksiologi dari sisi moral sendiri diartikan kebergunaan suatu ilmu pengetahuan yang ditinjau dari peningkatan
kualitas kesejahteraan masyarakat atau tidak
Pengimplementasian suatu ilmu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum merupakan tujuan dari
perspektif aksiologi dari ilmu filsafat
Ontologi
Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni ontos dan logos.
Ontologi sebagai cabang filsafat membicarakan tentang hakikat benda bertugas untuk memberikan jawaban
atas pertanyaan "apa sebenarnya realitas benda itu? apakah sesuai dengan wujud penampakannya atau
tidak?" "Apakah kedudukan ilmu dalam ruang yang-ada ini?".
Epistemologi
Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang pengetahuan dan cara memperolehnya.
Epistemologi disebut juga teori pengetahuan, yakni cabang filsafat yang membicarakan tentang cara memperoleh pengetahuan, hakikat
pengetahuan dan sumber pengetahuan.
epistemologi menyoroti atau membahas tentang tata-cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu dan keilmuan.
Tata cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu dan keilmuan adalah dengan metode non-ilmiah, metode ilmiah dan metode problem
solving. Pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan/metode non-ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara penemuan
secara kebetulan; untung-untungan (trial and error); akal sehat (common sense); prasangka; otoritas (kewibawaan); dan pengalaman biasa.
Logika Ilmu
Secara etimologi, logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu,
logika disebut juga logike episteme atau logica scientica yang berarti ilmu logika, namun sekarang hanya disebut
logika saja.
Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen) dan hubungan yang ada diantara kalimat-kalimat
tersebut.
Tujuannya adalah memberikan aturan-aturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar.
Ilmu logika lebih mengarah dalam bentuk sintaks-sintaks daripada arti dari kalimat itu sendiri.
Jenis Ilmu Pengetahuan
(Surajiyo, 2008)
Ilmu Formal dan Ilmu Nonformal
Suatu ilmu disebut Ilmu Formal karena ilmu ini dalam seluruh kegiatannya tidak bermaksud menyelidiki data-data inderawi yang konkret.
Misalnya matematika dan filsafat.
Suatu ilmu disebut Ilmu Nonformal karena di dalam ilmu ini pengalaman inderawi memainkan peranan sentral/utama. Ilmu ini dalam seluruh
kegiatannya berusaha menyelidiki secara sistematis data-data inderawi yang konkret. Misalnya ilmu hayat, ilmu alam, dan ilmu manusia.
Ilmu Murni adalah ilmu yang bertujuan meraih kebenaran demi kebenaran (teoretis). Misalnya matematika dan metafisika.
Ilmu Terapan adalah ilmu yang bertujuan untuk diaplikasikan atau diambil manfaatnya (praktis). Misalnya ilmu kedokteran, teknik, hukum,
ekonomi, psikologi, sosiologi, administrasi, dan ekologi.
Ilmu Nomotetis dan Ilmu Idiografis
Ilmu Nomotetis adalah ilmu yang objek pembahasannya merupakan gejala pengalaman yang dapat diulangi terus-menerus dan hanya
merupakan kasus-kasus yang mempunyai hubungan dengan suatu hukum alam. Termasuk dalam ilmu ini adalah ilmu- ilmu alam.
Ilmu Idiografis adalah ilmu yang objek pembahasannya merupakan objek yang bersifat individual, unik, yang hanya terjadi satu kali
dan mencoba mengerti atau memahami objeknya menurut keunikannya itu. Termasuk dalam ilmu ini adalah ilmu- ilmu budaya
Suatu ilmu disebut Ilmu Deduktif karena semua pemecahan yang dihadapi dalam ilmu ini tidak didasarkan atas pengalaman inderawi
(empiris), melainkan atas dasar deduksi atau penjabaran.
Suatu ilmu disebut Ilmu Induktif apabila penyelesaian masalah-masalah dalam ilmu yang bersangkutan didasarkan atas pengalaman
inderawi (empiris).
Ilmu alam
• Ilmu alam ini melukiskan kenyataan menurut aspek-aspek yang dapat
diinderawi secara langsung.
• Ilmu alam menyelidiki kenyataan konkret menurut aspek-aspeknya yang dapat
diulangi.
Ilmu sejarah
• Ilmu sejarah yang dimaksud adalah ilmu yang menyangkut sejarah manusia.
• Karena sejarah meliputi semua kejadian yang pernah berlangsung, akibatnya
ilmu sejarah ini tidak bias mengadakan eksperimen.
Ilmu-ilmu manusia
• Ilmu ini juga disebut ilmu-ilmu tingkah laku (behavioral science) atau ilmu-ilmu sosial.
Matematika
• Matematika merupakan ilmu non-empiris dan dalam bentuk abstrak yang juga
mempunyai peranan penting dan dapat diterapkan bagi ilmu-ilmu empiris.
Filsafat
• Filsafat juga merupakan ilmu non-empiris, yang berfungsi sebagai kerangka sistematis
yang umum, mengingat adanya pandangan bahwa filsafat sebagai induk semua ilmu
lain.
Tujuan Belajar Filsafat Ilmu
Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita
dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.