Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH FILSAFAT ILMU

“TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN FILSAFAT ILMU”


Dosen Pengajar: Dr. Rahadian Indarto Susilo, dr., Sp.BS (K)

Yuni Ariani, dr
Erdo Puncak Sidarta, dr
Faradina Salamah, dr
Icasia Yuseli Kurnia, dr
Devi Dwi Sintia, dr
Karunia Rety Dewi, dr
Dinar Chieko Triesayuningtyas, dr
Izzah Faidah, dr
Naila Fauziah A.M, dr
Ottofianus Alvedo Hewick K, dr
Marina Krissanti S, dr

MATA KULIAH DASAR UMUM


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Filsafat............................................................................................................... 5
2.2 Definisi Ilmu....................................................................................................................... 6
2.3 Definisi Filsafat Ilmu.......................................................................................................... 6
2.4 Tujuan Filsafat Ilmu........................................................................................................... 8
2.5 Manfaat Filsafat Ilmu......................................................................................................... 9
2.6 Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa............................................................ 12
BAB 3 KESIMPULAN............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 15

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Filsafat Ilmu” ini dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Dasar Umum
(MKDU) bagi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I) Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga untuk memenuhi persyaratan tugas kelompok.
Makalah ini secara garis besar meliputi sejarah dan definisi dasar dari Filsafat Ilmu
serta pembahasan mengenai tujuan dan manfaat mempelajari Filsafat Ilmu.
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Dr. Rahadian
Indarto Susilo, dr., Sp. BS (K) selaku pembimbing dalam materi Filsafat Ilmu dan
seluruh teman sejawat yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga saran dan kritik
dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan tugas
ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan
mengenai Filsafat Ilmu dan menjadi referensi serta bagi yang membaca makalah ini.

Surabaya, April 2023

Penulis

3
BAB 1 PENDAHULUAN

Filsafat berasal dari kata philosophia atau philosophos. Keduanya terstruktur dari dua
suku kata, yakni philos yang berarti cinta dan sophia atau shofos yang berarti wisdom atau
bijaksana. Harun Hadiwijono (1980) menyebut kata filsafat dengan filosofien, yang berarti
mencintai kebijaksanaan. Menciantai kebijaksanaan, menjadi kata kunci dalam kajian ini,
sebab dalam anggapan dimaksud manusia tidak mungkin pada taraf tertentu kayak atau pantas
disebut bijaksana. (1)
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan
implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini,
filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha
untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan
pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana
ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara
menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah;
macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta
implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu
sendiri.(2)
Pengetahuan tentang filsafat ilmu semakin dirasakan manfaatnya mengingat seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan semakin menyimpang jauh dari filsafat. Pada
awalnya, filsafat mengkaji ilmu dengan tujuan untuk mensejahterakan umat manusia. Aspek
penyadaran akan penyimpangan ilmu sangat dibutuhkan bagi mahasiswa, sehingga mereka
tidak mengulangi hal yang sama di masa mendatang. Manfaatnya akan semakin terasa pada
saat akan melakukan penelitian. Pengetahuan yang memadai sangat diperlukan, supaya
penelitian yang akan dilakukan dapat direncanakan dengan baik, sistematis, efisien dan
menghasilkan sesuatu sesuai dengan rencana. Banyak kasus dimana peneliti tidak memahami
dengan baik rencana penelitian yang telah dibuat, sehingga pada waktu melakukan penelitian
di lapangan, melakukan penelitian yang sesungguhnya tidak sesuai dengan rancangan
penelitian yang direncanakan. (3)

4
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat


Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah
lahirnya filsafat dimana-mana, di Yunani, India, Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi
tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan dengan Yunani. (5)
Dalam bahasa Inggris filsafat berarti philosophy, sedangkan dalam bahasa Yunani berarti
philosophia yang terdiri atas philos = cinta atau philia = persahabatan (tertarik kepada) dan kata
sophos = hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, intelegensi).
Secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Beberapa
pengertian tentang filsafat di antaranya :

1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik dan lengkap tentang
realitas.
2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir, dasar dan nyata.
3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan (sumber, hakikat,
keabsahan dan nilainya)
4. Penyelidikan kritis atas pengandaian dan pernyataan yang diajukan oleh pengetahuan
5. Disiplin ilmu yang membantu melihat apa yang dikatakan dan untuk mengatakan apa
yang dilihat.
Dari beberapa pengertian tersebut didapatkan bahwa filsafat adalah suatu ilmu yang mencari
sebab - akibat dari segala sesuatu yang ada baik berupa gejala dari suatu benda atau pemikiran
manusia secara mendalam melalui proses berpikir secara bebas dengan tujuan mendapatkan
suatu kebenaran yang sebenar – benarnya secara logis dan rasional. (3)
Ada beberapa istilah lain tentang filsafat yang biasa digunakan perlu kita ketahui juga.
Filosofis adalah sesuatu yang dilakukan berdasarkan filsafat. Filsuf adalah seorang ahli filsafat
atau orang yang berfilsafat. Contoh filsuf terkenal adalah: Aristoteles, Plato, Sokrates, Descartes,
Phytagoras, Nietzche, Kant, Heidegger, Hobbes. dll. Falsafah adalah gagasan, pandangan hidup

5
atau sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh seseorang atau masyarakat. Contoh, Kita
semua sebagai manusia akan mati…..mangan ora mangan pokoke ngumpul…(falsafah jawa).

2.2 Definisi Ilmu

Ilmu berasal dari bahasa Arab : ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dan wazan fa’ila, yaf’alu yang
artinya mengerti, memahami dengan benar. Dalam bahasa Inggris berarti science, bahasa Latin
berarti scientia (pengetahuan) dan scire (mengetahui). Dalam kamus besar bahasa Indonesia
artinya pengetahuan suatu bidang secara sistematis berdasarkan metode tertentu yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang itu.
Definisi ilmu menurut beberapa ahli :

1. Mohammad Hatta, ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal
dalam masalah yang sama tabiatnya, kedudukannya yang tampak dari luar dan
bangunannya dari dalam.
2. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan
sistematik, yang keempatnya serentak.
3. Ashley Montagu, ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal
dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang
sedang diuji.
4. Karl Pearson, ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten
tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
5. Alfanasyef, ilmu adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran.
6. Harsojo, ilmu adalah : 1. Akumulasi pengetahuan yang sistematis. 2. Pendekatan atau
metode pendekatan seluruh dunia empiris. 3. Cara menganalisis yang mengizinkan
ahlinya untuk menyatakan : ‘Jika B., maka B.” Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang
terklarifikasi, tersistem, terukur, dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Sedangkan pengetahuan adalah informasi berupa common sense, keseluruhan
pengetahuan yang belum, tersusun baik metafisik maupun fisik. Kedudukan ilmu lebih
tinggi dari pengetahuan karena memiliki metode dan mekanisme tertentu.(3)

2. 3 Definisi Filsafat Ilmu

6
Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari
filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan. Pengetahuan yang lalu menjadi pijakan untuk mencari
pengetahuan baru.(6,7) Ada berbagai definisi filsafat ilmu yang dihimpun oleh The Liang Gie,
beberapa diantaranya, sebagai berikut :

1. Robert Ackermann : Filsafat Ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat -
pendapat ilmiah dewasa ini yang dibandingkan dengan pendapat - pendapat terdahulu
yang telah dibuktikan.
2. Lewis White Beck : Filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode - metode
pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai
suatu keseluruhan.
3. Robert Ackermann : Filsafat Ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat -
pendapat ilmiah dewasa ini yang dibandingkan dengan pendapat - pendapat terdahulu
yang telah dibuktikan.
4. Lewis White Beck : Filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode - metode
pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai
suatu keseluruhan.
5. Cornelius Benjamin : Filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang
menelaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode - metodenya. Konsep - konsepnya,
dan praanggapan - praanggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang
pengetahuan intelektual.
6. May Brodbeck : Filsafat ilmu itu sebagai analisis yang netral secara etis dan filsafati.
pelukisan, dan penjelasan mengenai landasan - landasan ilmu.
Keempat definisi tersebut memperlihatkan ruang lingkup atau cakupan yang dibahas di
dalam filsafat ilmu, meliputi antara lain (6):
1. Komparasi kritis sejarah perkembangan ilmu.
2. Sifat dasar ilmu pengetahuan.
3. Metode ilmiah.
4. Praanggapan - praanggapan ilmiah.
5. Sikap etis dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

7
Berdasarkan pendapat di atas kita memperoleh gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan
telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, dengan ruang
lingkup berikut :

1. Landasan Ontologis

Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana ujud yang hakiki dari objek tersebut?
Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan
pengetahuan ? Dasar ontologi dari ilmu berhubungan dengan materi yang menjadi objek
penelaahan ilmu. Oleh karena itu ontologis dari ilmu psikologi berhubungan dengan
objek penelaahan psikologi yakni perilaku manusia. Ilmu pengetahuan menghendaki
objeknya dapat diamati, diukur dan dicatat secara objektif. Ilmu psikologi mendasari
objek penelaahan ilmunya adalah tingkah laku manusia dikarenakan perilaku dianggap
lebih mudah diamati, diukur dan dicatat dengan sistematis serta dapat terhindari dari
subjektivitas.(8)

Pada dasarnya perilaku manusia mencakup dua jenis perilaku, yakni perilaku yang kasat
mata dan tidak kasat mata. Perilaku yang tampak langsung seperti makan, berbicara,
berjalan, menangis dan sebagainya. Sedangkan perilaku yang tidak tampak langsung
misalnya motivasi, emosi, proses berfikir, dan proses-proses mental lainnya. Kedua
perilaku ini dapat diamati, diukur dan dicatat dengan pertimbangan bahwa perilaku-
perilaku yang kasat mata merupakan manifestasi dari perilaku yang tidak tampak.(8)

2. Landasan Epistemologis

Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?


Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendapatkan
pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah
kriterianya? Cara, teknik, sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu?
Epistemologi membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha
untuk memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu epistemologi psikologi membahas
proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan mengenai perilaku
manusia.(8)

8
3. Landasan Aksiologis

Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara
cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek
yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik
prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma
moral/profesional? Aksiologi membahas mengenai manfaat yang diperoleh manusia dari
pengetahuan yang didapatkannya.(8)

2.4 Tujuan Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis dan
cermat terhadap kegiatan ilmiah. maksudnya seorang ilmuwan harus memiliki sikap kritis
terhadap bidang ilmunya sendiri, sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap
solipsistik,menganggap bahwa hanya pendapatnya yang paling benar. (10)

Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode
keilmuan. sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan ilmuwan modern adalahmenerapkan
suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. satu sikap
yang diperlukan disini adalah menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan
struktur ilmu pengetahuan, bukan sebaliknya. metode hanya saran berpikir, bukan merupakan
hakikat ilmu pengetahuan.

Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode
ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggung jawabkan secara logis, rasional, agar
dapat dipahami dan dipergunakan secara umum. Semakin luas penerimaan dan penggunaan
metode ilmiah, maka semakin valid metode tersebut. Pembahasan mengenai hal ini
dibicarakan dalam metodologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara untuk
memperoleh kebenaran. (11)

Tujuan filsafat ilmu sendiri dapat meliputi berbagai aspek, diantaranya yaitu:

1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita bisa memahami,
sumber, hakikat, dan tujuan ilmu.

9
2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di berbagai bidang,
sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.

3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan
tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.

4. Mendorong pada calon ilmuwan dan ilmuwan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengembangkannya.

5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentangan.

6. Memahami dampak kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa teknologi ilmu (misalnya alat
yang digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer) dengan masyarakat yaitu berupa
tanggung jawab dan implikasi etis. Contoh dampak tersebut misalnya masalah euthanasia
dalam dunia kedokteran masih sangat dilematis dan problematik, penjebolan terhadap sistem
sekuriti komputer, pemalsuan terhadap hak atas kekayaaan intelektual (HAKI) , plagiarisme
dalam karya ilmiah. (12)

2.5 Manfaat Filsafat Ilmu


Adapun manfaat dari mempelajari filsafat ilmu, yaitu :
1 Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara
gading”yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan
kenyataan yang ada di luar dirinya. Padahal setiap aktivitas keilmuwan nyarisnyaris tidak
dapat dilepaskan dalam konteks kehidupan sosial kemasyarakatan. Jadi filsafat ilmu
diperlukan kehadirannya di tengah perkembangan IPTEK yang ditandai semakin
menajamnya spesialisasi ilmu pengetahuan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmumaka
para ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap ke dalam
sikap arogansi intelektual. Hal yang diperlukan adalah sikap keterbukaan diri di kalangan
ilmuwan sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh potensi
keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan umat manusia.

10
2 Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai ontologis.
Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan
spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya sekularisme segala ilmu.
3 Mengembangkan ilmu, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai epistemologis.
Melalaui paradigma epistemologis diharapkan akan mendorong pertumbuhan wawasan
intelektual keilmuan yang mampu membentuk sikap ilmiah.
4 Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan akiologi. Melalui
paradigma aksiologis diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai etis, serta
mendorong perilaku adil dan membentuk moral tanggung jawab. Segala macam ilmu dan
teknologi dipertanggung jawabkan bukan unntuk kepentingan manusia, namun juga
untuk kepentingan obyek semua sebagai sumber kehidupan.
5 Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap
sempit dan tertutup.
6 Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.
7 Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadimaupun dalam hubungannya
dengan orang lain, alam sekitar,dan Tuhan YME.
8 Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat
hidup menjadi lebih baik
9 Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara
radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan
kita.
10 Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara
dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.
11 Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung egoisme
dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan
kesenangan diri sendiri).
12 Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita
tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap

11
semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan
orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
13 Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam
etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa,
ilmu mendidik, dan sebagainya.
14 Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas. Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak
pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai mitos dan mite,
melainkan juga merenggut manusia keluar dari penjara itu. Filsafat ilmu membebaskan
manusia dari belenggu cara berpikir yang mistis dan dogma.
15 Filsafat ilmu membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah
dengan yang tidak ilmiah.
16 Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang
ditekuni.
17 Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
18 Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian
penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan
agama dalam usaha mereka dalam pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai hidup yang
sejahtera.
19 Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode
ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional,
agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
20 Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap bahwa ilmu
sebagai satu-satunya cara memperoleh kebenaran
21 Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut pandang lain di
luar bidang ilmunya. (4)

2.6 Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa

1. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk berpikir kritis terhadap
berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber

12
lainnya.

2. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon
ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian ilmiah.
Denganmempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh
mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan
dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.

3. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan
bekerja, mereka pasti berhadapan dengan berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk
memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Dalam konteks inilah
pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.

4. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam opini dan argumentasi yang
dikemukakan.

5. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Karena


para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi, perumusan
permasalahan maupun penyusunan jawabannya.

6. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah. (5)

13
BAB 3 KESIMPULAN

1. Filsafat dan Hikmah Dalam bahasa Inggris filsafat berartiphilosophy, sedangkan dalam
bahasa Yunani berartiphilosophia yang terdiri atas philos = cinta atau philia =
persahabatan (tertarik kepada) dan kata sophos = hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
ketrampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Ilmu adalah pengetahuan yang teratur
tentang pekerjaan hukum kausal dalam masalah yang sama tabiatnya, kedudukannya
yang tampak dari luar dan bangunannya dari dalam
2. Tugas filsafat yaitu berupaya mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan
hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas. Salah satunya adalah
keterkaitan filsafat yang memerlukan landasan terhadap pengetahuan ilmiah apabila
pembahasannya tidak ingin dikatakan nisbi dan salah.
3. Di sisi lain perkembangan ilmu saat ini, menyediakan filsafat sebagai bahan tentang
fakta-fakta dalam perkembangan ide filsafati yang tepat sehingga seiring dengan
pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat
pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, setiap
saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaan. Objek filsafat ilmu
adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan
pengetahuan.
4. Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai
hakikat ilmu, dengan ruang lingkup landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Objek filsafat ilmu adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau
pembentukan pengetahuan dibagi dua menjadi objek material dan objek formal.

14
5. Mempelajari filsafat ilmu dapat memberikan manfaat antara lain; sebagai sarana
pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah,
merupakan metode untuk merefleksi, menguji, mengkritisi, memberikan asumsi
keilmuan, dan terakhir memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
Filsafat ilmu merupakan usaha refleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode
keilmuan. (4)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumarna Cecep. 2020.. Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset


2. Bakhtiar, I. Konsep Filsafat Ilmu. Diakses pada 18
Maret 2021 dari https://ilhamkons.wordpress.com/2011/09/10/konsep-filsafat-
ilmu/
3. Nessa, Natsir, dkk. 2014. Buku Ajar Filsafat Ilmu. Makassar : Program studi S2 Ilmu
Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
4. Widyawati, Setya. 2018. Filsafat Ilmu. Surakarta : Isi Press
5. Jauhari, Iman, dkk. 2020. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Deepublish
6. Mustansyir, R dan Munir M. 2003. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
7. Muhadjir, Noeng. 1998. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rake Sarasin
8. Ismaun. (2001). Filsafat Ilmu. Bandung: UPI
9. Alboin Parluhutan. 2020. Objek Formal & Material Filsafat Ilmu Serta Implikasinya
Dalam Pendidikan. Jurnal Pionir Lppm Universitas Asahan Vol. 7 N0 3 Juli 2020
10. Gie, T. L. 2007. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
11. Mutansyir, Rizal. 2001. Filsafat ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
12. Sumarna, Cecep. 2020. Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
13. Susanto. 2013. FIlsafat ilmu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

15
Tujuan dan Manfaat
Pembelajaran Filsafat
Ilmu
Dosen Pengajar: Dr. Rahadian Indarto Susilo, dr., SpBS(K)
KELOMPOK 3
523222005 Yuni Ariani, dr
523222006 Erdo Puncak Sidarta, dr
503222001 Faradina Salamah, dr
503222002 Icasia Yuseli Kurnia, dr
503222003 Devi Dwi Sintia, dr
503222004 Karunia Rety Dewi, dr
503222005 Dinar Chieko Triesayuningtyas, dr
503222006 Izzah Faidah , dr
503222007 Naila Fauziah Al Muhtady, dr
506222001 Ottofianus Alvedo Hewick Kalangi, dr
506222002 Marina Krissanti Sasono, dr
PENDAHULUAN
►Filsafat
dan Ilmu saling berhubungan
►Tujuan Filsafat Ilmu :
1. Membahas dan mengevaluasi metode ilmiah
2. Menemukan nilai ilmiah
3. Menemukan pentingnya keilmiahan
►Dasar perkembangan dan kemajuan
►Menjadi lebih kreatif dan Inovatif
PERKEMBANGAN FILSAFAT DUNIA
Arti Kata Filsafat
►Dari Kata Yunani
►Philosophia Pecinta kebijaksanaan
►Philia : Persahabatan / Cinta
► Sophia : Kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman,
praktis, intelegensi

►Secara Etimologi cinta kebijaksaaan dan kebenaran

►Lebihluas lagi, filsafat perwujudan keinginan untuk mencapai


kepandaian dan cinta pada kebijakan
❑ Filsafat adalah suatu ilmu yang mencari sebab - akibat dari segala sesuatu yang
ada baik berupa gejala dari suatu benda atau pemikiran manusia secara mendalam
melalui proses berpikir secara bebas dengan tujuan mendapatkan suatu kebenaran
yang sebenar – benarnya secara logis dan rasional.

❑ Filosofis adalah sesuatu yang dilakukan berdasarkan filsafat.

❑ Filsuf adalah seorang ahli filsafat atau orang yang berfilsafat. Contoh filsuf terkenal
adalah: Aristoteles, Plato, Sokrates, Descartes, Phytagoras, Nietzche, Kant,
Heidegger, Hobbes. Dll.

❑ Falsafah adalah gagasan, pandangan hidup atau sikap batin yang paling dasar yang
dimiliki oleh seseorang atau masyarakat. Contoh, Kita semua sebagai manusia akan
mati…..mangan ora mangan pokoke ngumpul…(falsafah jawa)

❑ Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya pembicaraan manusia. Maka
sejarah lahirnya filsafat dimana-mana, di Yunani, India, Persia. Karena filsafat
memiliki kualifikasi tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan dengan Yunani.
Arti kata Ilmu
►Berasal dari bahasa Arab : ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dan wazan fa’ila,
yaf’alu yang artinya mengerti, memahami dengan benar
►Dalam Bahasa Inggris : Science, Bahsaa Latin : Scientia
(pengetahuan) dan scire (mengetahui)
Definisi Filsafat Ilmu
►Berbagai definisi filsafat ilmu yang dihimpun oleh The Liang Gie, beberapa
diantaranya :
1. Robert Ackermann : Filsafat Ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat -
pendapat ilmiah dewasa ini yang dibandingkan dengan pendapat - pendapat
terdahulu yang telah dibuktikan. (6)

2. Lewis White Beck : Filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode - metode
pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah
sebagai suatu keseluruhan.(6)

3. Cornelius Benjamin : Filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang


menelaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode - metodenya. Konsep -
konsepnya, dan praanggapan - praanggapannya, serta letaknya dalam kerangka
umum dari cabang pengetahuan intelektual.(6)

4. May Brodbeck : Filsafat ilmu itu sebagai analisis yang netral secara etis dan filsafati.
pelukisan, dan penjelasan mengenai landasan - landasan ilmu.
Keempat definisi tersebut memperlihatkan ruang lingkup atau
cakupan yang dibahas di dalam filsafat ilmu, meliputi antara lain :

1. Komparasi kritis sejarah perkembangan ilmu.

1. Sifat dasar ilmu pengetahuan.

1. Metode ilmiah.

1. Praanggapan - praanggapan ilmiah.

1. Sikap etis dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


Lingkup Filsafat Ilmu
1. Landasan ontologis
► Mendasari objek penelaahan ilmunya adalah tingkah laku manusia
dikarenakan perilaku dianggap lebih mudah diamati, diukur dan
dicatat dengan sistematis serta dapat terhindari dari subjektivitas.

2. Landasan epistemologis
► Membahas proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh
pengetahuan mengenai perilaku manusia

3. Landasan aksiologis
► Membahas mengenai manfaat yang diperoleh manusia dari
pengetahuan yang didapatkannya
Filsafat Ilmu

Memberikan
pertanyaan atas 3
hal penting

Untuk apa
ilmu itu Apa yang
(digunakan) ? Aksiologi Ontolologi dikaji oleh
Ilmu ?
Filsafat
Ilmu

Epistemologi

Bagaimana
mendapatkan
ilmu ? 13
Tujuan Filsafat Ilmu
► 1. Mendalami unsur- unsur pokok ilmu
► 2. Memahami sejarah pertumbuhan,perkembangan dan kemajuan
ilmu di berbagai
► 3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam
mendalami studi di perguruan tinggi
► 4. Mendorong pada calon ilmuwan dan ilmuwan untuk konsisten
dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya
► 5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara
ilmu dan agama tidak ada pertentangan
► 6. Memahami dampak kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa
teknologi ilmu dengan masyarakat yaitu berupa tanggung jawab
dan implikasi etis
Manfaat Filsafat Ilmu
1. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir “menara gading”yakni
hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di
luar dirinya.
2. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai ontologis.
3. Mengembangkan ilmu, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai epistemologis.
4. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan akiologi.
5. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap sempit
dan tertutup.
6. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.
7. Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadimaupun dalam hubungannya dengan
orang lain, alam sekitar,dan Tuhan YME.
8. Menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik
9. membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya),
kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
10. memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-
persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
11. membendung egoisme dan ego-sentrisme

12. berpikir secara radikal, holistik dan sistematis,

13. memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika)

14. mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang penuh dengan berbagai mitos dan mite

15. membantu agar seseorang mampu membedakan persoalan yang ilmiah dengan yang tidak ilmiah.

16. memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang ditekuni.

17. memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.

18. memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya
manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan agama

19. memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.


20. Menghindarkan diri dari memutlakan kebenaran ilmiah, dan menganggap bahwa ilmu sebagai
satu-satunya cara memperoleh kebenaran
21. Menghidarkan diri dari egoisme ilmiah, yakni tidak menghargai sudut pandang lain di luar bidang
ilmunya.
Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi
Mahasiswa
❖ Diharapkan untuk berpikir kritis terhadap berbagai macam teori yang
dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber lainnya
❖ Diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu
dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan
dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah
❖ Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis
dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi
❖ Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam opini dan
argumentasi yang dikemukakan
❖ Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan
❖ Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah
KESIMPULAN
► Filsafat dan Hikmah Dalam bahasa Inggris filsafat berarti philosophy, sedangkan
dalam bahasa Yunani berarti philosophia yang terdiri atas philos = cinta atau
philia = persahabatan (tertarik kepada) dan kata sophos = hikmah,
kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, intelegensi).
Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam
masalah yang sama tabiatnya, kedudukannya yang tampak dari luar dan
bangunannya dari dalam.

► Tugas filsafat yaitu berupaya mengatasi spesialisasi dan merumuskan


suatu pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang
luas. Salah satunya adalah keterkaitan filsafat yang memerlukan landasan
terhadap pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan
nisbi dan salah.

► Di sisi lain perkembangan ilmu saat ini, menyediakan filsafat sebagai bahan
tentang fakta-fakta dalam perkembangan ide filsafati yang tepat sehingga
seiring dengan pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu merupakan penerusan
pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan. Objek filsafat ilmu adalah sesuatu yang
merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan.
► Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab
pertanyaan mengenai hakikat ilmu, dengan ruang lingkup landasan
ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Objek filsafat ilmu adalah
sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau
pembentukan pengetahuan dibagi dua menjadi objek material dan
objek formal.

► Mempelajari filsafat ilmu dapat memberikan manfaat antara lain;


sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis
terhadap kegiatan ilmiah, merupakan metode untuk merefleksi,
menguji, mengkritisi, memberikan asumsi keilmuan, dan terakhir
memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Filsafat
ilmu merupakan usaha refleksi, menguji, mengkritik asumsi dan
metode keilmuan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai