Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FILSAFAT ILMU

TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN FILSAFAT ILMU

Pembimbing : Dr. Rahadian Indarto Susilo, dr., Sp.BS (K)


Anggota :
Hapsari Kinanti 503232001 Andre Christian Cundawan 504232004
Tanziela Firdausi Thahir 503232002 Dadang Mutha Wali Farai 504232003
Paula Margaretha Samosir 503232003 Danang Dewantara A.P. 531221001
Linati Shabrina 503232004 Gustian Pamungkas 531221002
Verliana Floyani Uly 504232001 Eko Mukti Wibowo 531221005
Hadyan Zulfahmi Hawali H. 504232002

MATA KULIAH DASAR UMUM


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Filsafat.......................................................................................................6
2.2 Definisi Ilmu.....................................................................................................................6
2.3 Definisi Filsafat Ilmu........................................................................................................6
2.4 Tujuan Filsafat Ilmu.......................................................................................................10
2.5 Manfaat Filsafat Ilmu.....................................................................................................12
2.6 Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasis.............................................................14
KESIMPULAN..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................16

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Tujuan dan Manfaat
Pembelajaran Filsafat Ilmu” ini dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Dasar Umum
(MKDU) bagi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I)
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk memenuhi persyaratan tugas
kelompok. Makalah ini menjelaskan secara singkat sejarah dan definisi dasar dari
Filsafat Ilmu serta pembahasan mengenai tujuan dan manfaat mempelajari
Filsafat Ilmu dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Dr.
Rahadian Indarto Susilo, dr., Sp. BS (K) selaku pembimbing dalam materi
Filsafat Ilmu dan seluruh teman sejawat yang ikut serta dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini bisa selesai dengan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak untuk perbaikan dan
penyempurnaan tugas ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk pengembangan pengetahuan mengenai Filsafat Ilmu serta menjadi referensi
bagi yang membaca makalah ini.

Surabaya, Maret 2024

Tim Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

Filsafat berasal dari kata philosophia atau philosophos. Keduanya


terstruktur dari dua suku kata, yakni philos yang berarti cinta dan sophia atau
shofos yang berarti wisdom atau bijaksana. Harun Hadiwijono (1980) menyebut
kata filsafat dengan filosofien, yang berarti mencintai kebijaksanaan. Mencintai
kebijaksanaan, menjadi kata kunci dalam kajian ini, sebab dalam anggapan
dimaksud manusia tidak mungkin pada taraf tertentu kayak atau pantas disebut
bijaksana.
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab
beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar
filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain
ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan
epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan
masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat
disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu
dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi;
cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan
metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk
mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap
masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pengetahuan tentang filsafat ilmu semakin dirasakan manfaatnya mengingat
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan semakin menyimpang jauh dari
filsafat. Pada awalnya, filsafat mengkaji ilmu dengan tujuan untuk mensejahterakan
umat manusia. Aspek penyadaran akan penyimpangan ilmu sangat dibutuhkan bagi
mahasiswa, sehingga mereka tidak mengulangi hal yang sama di masa mendatang.
Manfaatnya akan semakin terasa pada saat akan melakukan penelitian.
Pengetahuan yang memadai sangat diperlukan, supaya penelitian yang akan
dilakukan dapat direncanakan dengan baik, sistematis, efisien dan menghasilkan
sesuatu sesuai dengan rencana. Banyak kasus dimana peneliti tidak memahami
dengan baik rencana penelitian yang telah dibuat, sehingga pada waktu melakukan
penelitian di lapangan, melakukan penelitian yang sesungguhnya tidak sesuai
dengan rancangan penelitian yang direncanakan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Filsafat


Pada awal kehidupan manusia, Filsafat sudah muncul dan berada di sekiktar
kita. Sejarah lahirnya filsafat muncul dari berbagai negara termasuk di Yunani, India,
Persia. Oleh karena Filsafat mempunyai kualifikasi tertentu, Filsafat diidentifikasikan
dengan peradaban Yunani.
Filsafat dalam bahasa inggris memiliki arti philosophy, sedangkan dalam
bahasa Yunani memiliki arti philosophia yang terdiri dari kata philos yang artinya
cinta atau philia yang artinya persahabatan dan kata sophos yang memiliki arti
hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, intelegensi.
Filsafat menurut etimologi memiliki arti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of
wisdom).
Ada berbagai macam pengertian tentang filsafat di antaranya :
 Usaha spekulasi dalam menyajikan suatu pandangan sistematik dan lengkap
tentang realita kehidupan.
 Usaha dalam menggambarkan hakikat realita kehidupan akhir, dasar dan nyata.
 Usaha dalam menentukan batasan dan jangkauan pengetahuan (sumber,hakikat,
keabsahan dan nilainya)
 Pemikiraan kritis atas pengandaian dan pernyataan yang diajukan oleh
pengetahuan
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan ilmu
untuk mencari sebab akibat dari segala sesuatu yang ada termasuk ciri-ciri dari suatu
benda atau pemikiran manusia secara mendalam melalui proses berpikir secara bebas
yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki secara logis dan rasional.
Filsafat memiliki turunan pengertian lain yang juga wajib kita pergunakan dan wajib
kita ketahui. Filosofis merupakan suatu hal yang dilaksanakan berdasarkan ilmu
filsafat. Filsuf sendiri memiliki arti seorang ahli filsafat atau orang yang berfilsafat.
Beberapa orang Filsuf terkenal di Dunia yang dapat dijadikan contoh antara lain:
Aristoteles, Plato, Sokrates, Descartes,Phytagoras, Nietzche, Kant, Heidegger,
Hobbes, dann lain-lain. Falsafah merupakan gagasan, pandangan hidup sikap batin
yang menjadi pedoman dasar seseorang atau masyarakat.

2.2 Definisi Ilmu


Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘alima’ yang artinya mengerti, memahami
dengan benar. Ilmu dalam bahasa Latin berarti scientia (pengetahuan) dan scire
(mengetahui). Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Ilmu didefinisikan
sebagai pengetahuan suatu bidang yang sistematis berdasarkan metode tertentu yang

5
dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang itu.
Definisi ilmu menurut beberapa ahli :
 Mohammad Hatta
Ilmu merupakan pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal
dalam masalah yang sama tabiatnya, kedudukannya yang tampak dari luar dan
bangunannya dari dalam.
 Ashley Montagu
Ilmu merupakan pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal
dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip
tentang hal yangsedang diuji.
 Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag
Ilmu adalah hal yang empiris, rasional, umum dan sistematik, yang
keempatnya serentak.
 Karl Pearson
Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang
fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

2.3 Definisi Filsafat Ilmu


Rosenberg menulis “Philosophy deals with two sets of questions: First, the
questions that science – physical, biological, social, behavioral –. Second, the
questions about why the sciences cannot answer the first lot of questions”. Dikatakan
bahwa filsafat dibagi dalam dua buah pertanyaan utama, pertanyaan pertama adalah
persoalan tentang ilmu (fisika,biologi, social dan budaya) dan yang kedua adalah
persoalan tentang duduk perkara ilmu yang itu tidak terjawab pada persoalan yang
pertama. Dari narasi ini ada dua buah konsep filsafat yang senantiasa dipertanyakan
yakni tentang apa dan bagaimana. Apa itu ilmu dan bagaimana ilmu itu disusun dan
dikembangkan. Ini hal sangat mendasar dalam kajian dan diskusi ilmiah dan ilmu
pengetahuan pada umumnya.yang satu terjawab oleh filsafat dan yang kedua dijawab
oleh kajian filsafat ilmu.
Beberapa penjelasan mengenai filsafat tentang
pengetahuan. Dipertanyakanlah hal-hal misalnya : Apa itu pengetahuan? Dari mana
asalnya? Apa ada kepastian dalam pengetahuan, atau semua hanya hipotesis atau
dugaan belaka? Teori pengetahuan menjadi inti diskusi, apa hakekat pengetahuan,
apa unsur-unsur pembentuk pengetahuan, bagaimana menyusun dan
mengelompokkan pengetahuan, apa batas-batas pengetahuan, dan juga apa saja yang
menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan. Disinilah filsafat ilmu memfokuskan kajian
dan telaahnya. Yakni pada sebuah kerangka konseptual yang menyangkut sebuah
sistem pengetahuan yang di dalamnya terdapat hubungan relasional antara,

6
pengetahu /yang mengetahui (the Knower) dan yang terketahui /yang diketahui (the
known) dan juga antara pengamat (the observer) dengan yang diamati (the observed).
Pengertian-pengertian tentang filsafat ilmu, telah banyak dijumpai dalam
berbagai buku maupun karangan ilmiah. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran
reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan integratif yang eksistensi dan
pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara
filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat
pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap
saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaan. Pengetahuan
lama menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru.
Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan
pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam sejumlah literatur
kajian Filsafat Ilmu.
· Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current
scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of
science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”.
(Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-
pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang
dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas
bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.)
 Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of
scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific
enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode
pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai
suatu keseluruhan)
 Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the
nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and
its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan
filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-
metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya
dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.)
 Michael V. Berry “The study of the inner logic if scientific theories, and the
relations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”. (Penelaahan
tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara
percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)
 Stephen R. Toulmin “As a discipline, the philosophy of science attempts, first, to
elucidate the elements involved in the process of scientific inquiry observational

7
procedures, patens of argument, methods of representation and calculation,
metaphysical presuppositions, and so on and then to veluate the grounds of their
validity from the points of view of formal logic, practical methodology and
metaphysics”. (Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama
menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-
prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode penggantian dan
perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya
menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika
formal, metodologi praktis, dan metafisika).
Dari paparan pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat ilmu
itu mengandung konsepsi dasar yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) sikap kritis dan evaluatif terhadap kriteria-kriteria ilmiah
2) sikap sitematis berpangkal pada metode ilmiah
3) sikap analisis obyektif, etis dan falsafi atas landasan ilmiah
4) sikap konsisten dalam bangunan teori serta tindakan ilmiah
Selanjutnya John Losee dalam bukunya yang berjudul,A Historical Introduction to
the Philosophy of Science, Fourth edition, mengungkapkan bahwa : The philosopher
of science seeks answers to such questions as:
 What characteristics distinguish scientific inquiry from other types of
investigation?
 What procedures should scientists follow in investigating nature?
 What conditions must be satisfied for a scientific explanation to be correct?
 What is the cognitive status of scientific laws and principles?
Dari ungkapan tersebut terdapat sebuah konsep bahwa tugas dari pemikir filsafat ilmu
itu untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan persoalan yang
menyangkut: pertama, apa yang menjadi perbedaaan ilmiah karakteristik tipe masing
– masing ilmu ntara satu ilmu dengan ilmu lainnya melalu penelitian.
Kedua Prosedur apa yang harus dilakukan secara ilmiah dalam melakukan penelitian
atas kenyataan yang terjadi di alam?. Ketiga apa yang mestinya dilakukan dalam
mendapatkan penjelasan ilmiah untuk melakukan penelitian dan eksperimen itu?
dan keempat apakah teori itu dapat diambil sebagai konsep dan prinsip-prinsip
ilmiah?.
Sehingga sketsa filsafat ilmu dapat di gambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Leve Discipline Subject-matter
l
2 Philosophy of Science Analysis of the Procedures and Logic of Scientific
Explanation
1 Science Explanation of Facts
0 Facts

8
Dengan memperhatikan tabel diatas secara jelas ditampilkan bahwa filsafat ilmu
menempati level ke-2 sedangkan ilmu (science) pada level pertama dan semuanya
pada satu pangkal pokok yakni fakta (kenyataan) menjadi basis utama bangunan
segala disiplin ilmu. Kalau ilmu itu menjelaskan Fakta sementara filsafat ilmu itu
subyek materinya adalah menganalisa prosedur-prosedur logis dari ilmu (Analysis of
the Procedures and Logic of Scientific Explanation).

2.4 Tujuan Filsafat Ilmu


 Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi
kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah. Maksudnya seorang ilmuwan harus
memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmunya sendiri, sehingga dapat
menghindarkan diri dari sikap solipsistik, menganggap bahwa hanya
pendapatnya yang paling benar.
 Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan
metode keilmuan. Sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan ilmuwan
modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur
ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan disini adalah
menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan struktur ilmu
pengetahuan, bukan sebaliknya. Metode hanya saran berpikir, bukan merupakan
hakikat ilmu pengetahuan.
 Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap
metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum. Semakin
luas penerimaan dan penggunaan metode ilmiah, maka semakin valid metode
tersebut. Pembahasan mengenai hal ini dibicarakan dalam metodologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang cara-cara untuk memperoleh kebenaran.
 Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita bisa
memahami, sumber, hakekat, dan tujuan ilmu.
 Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di berbagai
bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer
secra historis.
 Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan
non ilmiah.
 Mendorong pada calon ilmuwan dan iluman untuk konsisten dalam
mendalami ilmu dan mengembangkannya.

9
 Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama
tidak ada pertentangan.
 Memahami dampak kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa teknologi ilmu
(misalnya alat yang digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer) dengan
masyarakat yaitu berupa tanggung jawab dan implikasi etis. Contoh dampak
tersebut misalnya masalaheuthanasia dalam dunia kedokteran masih sangat
dilematis dan problematik, penjebolan terhadap sistem sekuriti komputer,
pemalsuan terhadap hak atas kekayaaan intelektual (HAKI) , plagiarisme dalam
karya ilmiah.

2.5 Manfaat Filsafat Ilmu


Filsafat menjadi suatu perjuangan dalam memahami manfaat serta nilai,
mempunyai tujuan untuk menghasilkan pengertian dan kebijaksanaan. Filsafat ilmu
memiliki fungsi memberi landasan sejarah untuk mengetahui aneka ragam konsep
maupun teori disiplin ilmu serta menyediakan kemampuan membentuk suatu teori
ilmiah. Fungsi filsafat ilmu yaitu :
 Membantu menggali pertanyaan wacana tentang asasi manusia serta tanggung
jawabnya secara terstruktur, tersusun. Filsafat menunjukkan cara terkini buat
mempelajari duduk perkara-dilema mengenai ilmu, manusia, wacana hakikat
kebenaran dan ilmiah.
 Menjadi masukan ideologi, maksudnya memiliki keahlian untuk menganalisis
secara terbuka dan respon terhadap argumentasi agama. Ideologi, maupun
pandangan dunia.
 Menjadi dasar cara dan pengetahuan lebih luas serta peka untuk mempelajari
masalah ilmu khusus.
 Digunakan untuk berpartisipasi secara kritis pada aktivitas intelektual dan secara
khusus pada lingkungan akademik.
 Menyampaikan pengetahuan lebih luas serta keahlian analisis serta kritis dalam
menggunakan masalah – masalah seperti intelektual, spiritual, serta ideologis.
 Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak hanya berpikir murni dalam
bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya,
karena setiap aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat dilepaskan dalam konteks
kehidupan sosial dan masyarakat. Para ilmuwan akan menyadari keterbatasan
dirinya dan tidak terperangkap ke dalam sikap arogansi intelektual, maka akan
terbentuk sikap keterbukaan diri di kalangan ilmuwan sehingga mereka dapat
saling menyapa dan mengarahkan seluruh potensi keilmuan yang dimilikinya
untuk kepentingan umat manusia.

10
 Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai
ontologis. Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya
sekularisme segala ilmu.
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk
membuat hidup menjadi lebih baik.
 Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin
ilmu yang ditekuni.
 Filsafat ilmu menjadi tonggak aksiologis dalam mengarahkan perkembangan
IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi) secara positif untuk kepentingan umat
manusia dan lingkungannya
 Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap
metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
 Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir
secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari
keberadaan kita.
 Filsafat ilmu memiliki fungsi reflektif dan pragmatis, yaitu menempatkan klaim-
klaim analitis ilmu-ilmu pengetahuan dalam rangka proses transformasi abadi
masyarakat dan umat manusia. Dengan demikian filsafat ilmu memberikan
teoritis-etis bagi ilmu-ilmu pengetahuan dan masyarakat.
 Filsafat ilmu membantu memahami seluk-beluk ilmu yang paling mendasar,
sehingga dapat dipahami pula perspektif ilmu, pengembangannya, keterjalinan
antar cabang ilmu yang satu dengan yang lain, serta simplifikasi dan
artifisialitasnya.
 Filsafat ilmu mengarahkan ilmuwan pada strategi pengembangan ilmu, yang
menyangkut etik dan heuristik, bahkan sampai pada dimensi kebudayaan
untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti
dan maknanya bagi kehidupan umat manusia
 Dengan memahami seluk beluk ilmu secara ilmiah-filsafati, tanpa harus menjadi
seorang filsuf, akan menjadikan diri manusia sebagai ilmuwan yang arif,
terhindar dari kecongkakan intelektual dan tidak hanyut dalam biduk
tradisi yang memandang ilmu sebagai barang jadi, berhenti berkembang dan
hanya sebagai hafalan. Tetapi, filsafat ilmu juga berfungsi untuk menelaah
dan mengkaji aneka macam asal dari pengetahuan.

11
2.6 Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu bagi Mahasiswa
Pentingnya ilmu filsafat bagi mahasiswa adalah:
 Memberikan dasar dan konsep berpikir yang kuat.
 Membiasakan diri untuk bersikap logis serta rasional dalam opini dan
menyampaikan argumentasi.
 Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
 Memiliki kemampuan dalam berpikir kritis dalam sikap ilmiah. Mahasiswa
dituntut untuk bisa berpikir kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajari
di ruang kuliah maupun dari sumber sumber lainnya.
 Memberikan pemahaman yang baik mengenai metode ilmiah. Filsafat ilmu
dapat memberikan pemahaman yang utuh mengenai ilmu sehingga mahasiswa
mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses
pembelajaran dan penelitian ilmiah dengan sistematik, efisien, dan baik
sehingga menghasilkan kesimpulan yang akuntabel/ dapat dipercaya.
 Manfaat praktis dalam mendalami ilmu filsafat adalah kemampuan
memecahkan masalah/ problem solving setelah lulus dan bekerja, sehingga
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan kemampuan berpikir
kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi sebelum akhirnya menetapkan langkah yang akan diambil.
 Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi,
perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya. Tidak merasa
jawabannya yang paling benar.

12
BAB III
KESIMPULAN

1. Filsafat dan Hikmah dalam bahasa Inggris filsafat berarti philosophy,


sedangkan dalam bahasa Yunani berarti philosophia yang terdiri atas philos
= cinta atau philia = persahabatan (tertarik kepada) dan kata sophos =
hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis,
intelegensi). Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
kausal dalam masalah yang sama tabiatnya, kedudukannya yang tampak
dari luar dan bangunannya dari dalam
2. Tugas filsafat yaitu berupaya mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu
pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas.
Salah satunya adalah keterkaitan filsafat yang memerlukan landasan
terhadap pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan
nisbi dan salah.
3. Di sisi lain perkembangan ilmu saat ini, menyediakan filsafat sebagai bahan
tentang fakta-fakta dalam perkembangan ide filsafati yang tepat sehingga
seiring dengan pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu merupakan penerusan
pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan. Objek filsafat ilmu adalah sesuatu yang
merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan.
4. Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab
pertanyaan mengenai hakikat ilmu, dengan ruang lingkup landasan
ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Objek filsafat ilmu adalah sesuatu
yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan
pengetahuan dibagi dua menjadi objek material dan objek formal.
5. Mempelajari filsafat ilmu dapat memberikan manfaat antara lain; sebagai
sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap
kegiatan ilmiah, merupakan metode untuk merefleksi, menguji, mengkritisi,
memberikan asumsi keilmuan, dan terakhir memberikan pendasaran logis
terhadap metode keilmuan. Filsafat ilmu merupakan usaha refleksi, menguji,
mengkritik asumsi dan metode keilmuan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tamrin. 2019. Relasi Ilmu, Filsafat dan Agama Dalam Dimensi Filsafat Ilmu.
Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 6 Nomor 1. 2019

Fatimah, Siti dan Fitrisia, Azmi. 2022. Konsep, Kedudukan, Ruang Lingkup, dan
Manfaat Filsafat Ilmu. Jurnal Pendidikan dan Konseling. Volume 4 Nomor 6.

Jauhari, Iman, dkk. 2020. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Deepublish

Widyawati, Setya. 2018. Filsafat Ilmu. Surakarta : Isi Press

Rofiq, M. 2018. Peranan Filsafat Ilmu Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan.


FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman, 9(1), 161-175.

Suriasumantri, JS. 1986. Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik.
Jakarta: Gramedia.

Wibisono. 2005. “Ilmu Pengetahuan, sebuah Sketsa umum mengenai


Kelahiran danPerkembangannya sebagai Pengantar untuk Memahami Filsafat
Ilmu”, dalam Koento Wibisono, Hubungan Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya,
Hand Out, (Yogyakarta: Program Pascasarjana Filsafat UGM)

Nessa, Natsir, dkk. 2014. Buku Ajar Filsafat Ilmu. Makassar : Program studi S2 Ilmu
Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Khairani, F. et al. (2023) ‘The role of educational philosophy as the foundation for
teacher strengthening in Schools’, Esteem Journal of English Education Study
Programme, 6(2), pp. 226–235. doi:10.31851/esteem.v6i2.12319.

Afid Burhanuddin, Ruang Lingkup Filsafat Ilmu. Diakses pada tanggal 18 Maret
2024

Alhelya, Manfaat Belajar Filsafat. Diakses pada tanggal 18 Maret 2024

Muhlisin. Filsafat dan Filsafat Ilmu Mustansyir, Rizal. Filsafat Ilmu.


Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2001.

Putra, Uhar Suharsa. 2004. Filsafat Ilmu Panca Budi, Manfaat dan Makna Filsafat
Ilmu. Diakses
pada tanggal 18 Maret 2024

Sariono, Filsafat Ilmu dan Tujuannya. Diakses pada tanggal tanggal 18 Maret 2024

14
15

Anda mungkin juga menyukai