DAFTAR ISI........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Filsafat.......................................................................................................6
2.2 Definisi Ilmu.....................................................................................................................6
2.3 Definisi Filsafat Ilmu........................................................................................................6
2.4 Tujuan Filsafat Ilmu.......................................................................................................10
2.5 Manfaat Filsafat Ilmu.....................................................................................................12
2.6 Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasis.............................................................14
KESIMPULAN..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................16
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Tujuan dan Manfaat
Pembelajaran Filsafat Ilmu” ini dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Dasar Umum
(MKDU) bagi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I)
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk memenuhi persyaratan tugas
kelompok. Makalah ini menjelaskan secara singkat sejarah dan definisi dasar dari
Filsafat Ilmu serta pembahasan mengenai tujuan dan manfaat mempelajari
Filsafat Ilmu dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Dr.
Rahadian Indarto Susilo, dr., Sp. BS (K) selaku pembimbing dalam materi
Filsafat Ilmu dan seluruh teman sejawat yang ikut serta dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini bisa selesai dengan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak untuk perbaikan dan
penyempurnaan tugas ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk pengembangan pengetahuan mengenai Filsafat Ilmu serta menjadi referensi
bagi yang membaca makalah ini.
Tim Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang itu.
Definisi ilmu menurut beberapa ahli :
Mohammad Hatta
Ilmu merupakan pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal
dalam masalah yang sama tabiatnya, kedudukannya yang tampak dari luar dan
bangunannya dari dalam.
Ashley Montagu
Ilmu merupakan pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal
dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip
tentang hal yangsedang diuji.
Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag
Ilmu adalah hal yang empiris, rasional, umum dan sistematik, yang
keempatnya serentak.
Karl Pearson
Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang
fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
6
pengetahu /yang mengetahui (the Knower) dan yang terketahui /yang diketahui (the
known) dan juga antara pengamat (the observer) dengan yang diamati (the observed).
Pengertian-pengertian tentang filsafat ilmu, telah banyak dijumpai dalam
berbagai buku maupun karangan ilmiah. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran
reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan integratif yang eksistensi dan
pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara
filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat
pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap
saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaan. Pengetahuan
lama menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru.
Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan
pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam sejumlah literatur
kajian Filsafat Ilmu.
· Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current
scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of
science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”.
(Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-
pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang
dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas
bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.)
Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of
scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific
enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode
pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai
suatu keseluruhan)
Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the
nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and
its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan
filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-
metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya
dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.)
Michael V. Berry “The study of the inner logic if scientific theories, and the
relations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”. (Penelaahan
tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara
percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)
Stephen R. Toulmin “As a discipline, the philosophy of science attempts, first, to
elucidate the elements involved in the process of scientific inquiry observational
7
procedures, patens of argument, methods of representation and calculation,
metaphysical presuppositions, and so on and then to veluate the grounds of their
validity from the points of view of formal logic, practical methodology and
metaphysics”. (Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama
menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-
prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode penggantian dan
perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya
menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika
formal, metodologi praktis, dan metafisika).
Dari paparan pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat ilmu
itu mengandung konsepsi dasar yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) sikap kritis dan evaluatif terhadap kriteria-kriteria ilmiah
2) sikap sitematis berpangkal pada metode ilmiah
3) sikap analisis obyektif, etis dan falsafi atas landasan ilmiah
4) sikap konsisten dalam bangunan teori serta tindakan ilmiah
Selanjutnya John Losee dalam bukunya yang berjudul,A Historical Introduction to
the Philosophy of Science, Fourth edition, mengungkapkan bahwa : The philosopher
of science seeks answers to such questions as:
What characteristics distinguish scientific inquiry from other types of
investigation?
What procedures should scientists follow in investigating nature?
What conditions must be satisfied for a scientific explanation to be correct?
What is the cognitive status of scientific laws and principles?
Dari ungkapan tersebut terdapat sebuah konsep bahwa tugas dari pemikir filsafat ilmu
itu untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan persoalan yang
menyangkut: pertama, apa yang menjadi perbedaaan ilmiah karakteristik tipe masing
– masing ilmu ntara satu ilmu dengan ilmu lainnya melalu penelitian.
Kedua Prosedur apa yang harus dilakukan secara ilmiah dalam melakukan penelitian
atas kenyataan yang terjadi di alam?. Ketiga apa yang mestinya dilakukan dalam
mendapatkan penjelasan ilmiah untuk melakukan penelitian dan eksperimen itu?
dan keempat apakah teori itu dapat diambil sebagai konsep dan prinsip-prinsip
ilmiah?.
Sehingga sketsa filsafat ilmu dapat di gambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Leve Discipline Subject-matter
l
2 Philosophy of Science Analysis of the Procedures and Logic of Scientific
Explanation
1 Science Explanation of Facts
0 Facts
8
Dengan memperhatikan tabel diatas secara jelas ditampilkan bahwa filsafat ilmu
menempati level ke-2 sedangkan ilmu (science) pada level pertama dan semuanya
pada satu pangkal pokok yakni fakta (kenyataan) menjadi basis utama bangunan
segala disiplin ilmu. Kalau ilmu itu menjelaskan Fakta sementara filsafat ilmu itu
subyek materinya adalah menganalisa prosedur-prosedur logis dari ilmu (Analysis of
the Procedures and Logic of Scientific Explanation).
9
Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama
tidak ada pertentangan.
Memahami dampak kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa teknologi ilmu
(misalnya alat yang digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer) dengan
masyarakat yaitu berupa tanggung jawab dan implikasi etis. Contoh dampak
tersebut misalnya masalaheuthanasia dalam dunia kedokteran masih sangat
dilematis dan problematik, penjebolan terhadap sistem sekuriti komputer,
pemalsuan terhadap hak atas kekayaaan intelektual (HAKI) , plagiarisme dalam
karya ilmiah.
10
Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai
ontologis. Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya
sekularisme segala ilmu.
Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk
membuat hidup menjadi lebih baik.
Filsafat ilmu memberikan landasan historis-filosofis bagi setiap kajian disiplin
ilmu yang ditekuni.
Filsafat ilmu menjadi tonggak aksiologis dalam mengarahkan perkembangan
IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi) secara positif untuk kepentingan umat
manusia dan lingkungannya
Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap
metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.
Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir
secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari
keberadaan kita.
Filsafat ilmu memiliki fungsi reflektif dan pragmatis, yaitu menempatkan klaim-
klaim analitis ilmu-ilmu pengetahuan dalam rangka proses transformasi abadi
masyarakat dan umat manusia. Dengan demikian filsafat ilmu memberikan
teoritis-etis bagi ilmu-ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Filsafat ilmu membantu memahami seluk-beluk ilmu yang paling mendasar,
sehingga dapat dipahami pula perspektif ilmu, pengembangannya, keterjalinan
antar cabang ilmu yang satu dengan yang lain, serta simplifikasi dan
artifisialitasnya.
Filsafat ilmu mengarahkan ilmuwan pada strategi pengembangan ilmu, yang
menyangkut etik dan heuristik, bahkan sampai pada dimensi kebudayaan
untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti
dan maknanya bagi kehidupan umat manusia
Dengan memahami seluk beluk ilmu secara ilmiah-filsafati, tanpa harus menjadi
seorang filsuf, akan menjadikan diri manusia sebagai ilmuwan yang arif,
terhindar dari kecongkakan intelektual dan tidak hanyut dalam biduk
tradisi yang memandang ilmu sebagai barang jadi, berhenti berkembang dan
hanya sebagai hafalan. Tetapi, filsafat ilmu juga berfungsi untuk menelaah
dan mengkaji aneka macam asal dari pengetahuan.
11
2.6 Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu bagi Mahasiswa
Pentingnya ilmu filsafat bagi mahasiswa adalah:
Memberikan dasar dan konsep berpikir yang kuat.
Membiasakan diri untuk bersikap logis serta rasional dalam opini dan
menyampaikan argumentasi.
Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
Memiliki kemampuan dalam berpikir kritis dalam sikap ilmiah. Mahasiswa
dituntut untuk bisa berpikir kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajari
di ruang kuliah maupun dari sumber sumber lainnya.
Memberikan pemahaman yang baik mengenai metode ilmiah. Filsafat ilmu
dapat memberikan pemahaman yang utuh mengenai ilmu sehingga mahasiswa
mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses
pembelajaran dan penelitian ilmiah dengan sistematik, efisien, dan baik
sehingga menghasilkan kesimpulan yang akuntabel/ dapat dipercaya.
Manfaat praktis dalam mendalami ilmu filsafat adalah kemampuan
memecahkan masalah/ problem solving setelah lulus dan bekerja, sehingga
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan kemampuan berpikir
kritis dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi sebelum akhirnya menetapkan langkah yang akan diambil.
Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi,
perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya. Tidak merasa
jawabannya yang paling benar.
12
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Tamrin. 2019. Relasi Ilmu, Filsafat dan Agama Dalam Dimensi Filsafat Ilmu.
Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 6 Nomor 1. 2019
Fatimah, Siti dan Fitrisia, Azmi. 2022. Konsep, Kedudukan, Ruang Lingkup, dan
Manfaat Filsafat Ilmu. Jurnal Pendidikan dan Konseling. Volume 4 Nomor 6.
Suriasumantri, JS. 1986. Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik.
Jakarta: Gramedia.
Nessa, Natsir, dkk. 2014. Buku Ajar Filsafat Ilmu. Makassar : Program studi S2 Ilmu
Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
Khairani, F. et al. (2023) ‘The role of educational philosophy as the foundation for
teacher strengthening in Schools’, Esteem Journal of English Education Study
Programme, 6(2), pp. 226–235. doi:10.31851/esteem.v6i2.12319.
Afid Burhanuddin, Ruang Lingkup Filsafat Ilmu. Diakses pada tanggal 18 Maret
2024
Putra, Uhar Suharsa. 2004. Filsafat Ilmu Panca Budi, Manfaat dan Makna Filsafat
Ilmu. Diakses
pada tanggal 18 Maret 2024
Sariono, Filsafat Ilmu dan Tujuannya. Diakses pada tanggal tanggal 18 Maret 2024
14
15