Disusun oleh :
Kami disini menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh
karena itu kami siap menerima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas
yang akan datang.
Selanjutnya kami ingin berterima kasih kepada Bapak Dr. Nurkadri, M.Pd.
selaku Dosen pengampu yang bersangkutan yang telah membimbing kami dalam proses
pembelajaran. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua dalam proses
pembelajaran yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat dan ilmu mempunyai titik singgung dalam mencari kebenaran. Ilmu bertugas melukiskan
dan filsafat bertugas menafsirkan fenomena semesta, kebenaran berada disepanjang pemikiran,
sedangkan kebenaran ilmu berada disepanjang pengalaman. Tujuan befilsafat menemukan kebenaran
yang sebenarnya. Jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika
filsafat. Sistematika filsafat itu biasanya terbagi menjadi tiga cabang besar filsafat, yatu teori
pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai.
Ilmu pengetahuan sebagai produk kegiatan berpikir yang merupakan obor peradaban dimana
manusia menemukan dirinya dan menghayati hidup lebih sempurna. Permasalahan dalam benak
fikiran manusia telah mendorong untuk berfikir, bertanya, lalu mencari jawaban segala sesuatu yang
ada, dan akhirnya manusia adalah makhluk pencari kebenaran.
Oleh karena itu, ilmu tidak terlepas dari landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi
membahas apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang “ ada “ dengan perkataan lain bagaimana
hakikat obyek yang ditelaah sehingga membuahkan pengetahuan. Epistemologi membahas tentang
bagaimana proses memperoleh pengetahuan. Dan aksiologi membahas tentang nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dengan membahas ketiga unsur ini manusia akan
mengerti apa hakikat ilmu ituBerdasarkan uraian teroretis di atas, maka penulis akan membahas
pengertian Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi.
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang ada pada makalah ini adalah
1. Apa itu ontologi
2. Apa itu epistemologi
3. Apa itu aksiologi
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penulisan yang ada pada makalah ini adalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ONTOLOGI
Secara etimologis, istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata: ontos
yang berarti ada atau keberadaaan dan logos yang berarti studi atau ilmu. Sedangkan menurut istilah,
ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik
yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak
Ontologi adalah bidang utama filsafat yang mempertanyakan esensi keberadaan segala sesuatu
yang ada, menurut tata hubungan secara sistematis berdasarkan hukum sebab akibat, yaitu ada
manusia, alam, dan causa prima dalam suatu hubungan menyeluruh, tertib dan teratur dalam
keharmonisan (Putra, dan Ami Dilham, 2016: 16). Ontologi mengungkap tentang hakikat apa yang
dikaji, atau dengan kata lain, ontologi adalah science of being qua being. Pendekatan ontologis
digunakan sebagai pedoman untuk mendefinisikan hakikat ekonomi Islam
Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian dari metafisika, dan
metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat. Obyek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat
pada satu perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha
mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya."
2.2 EPISTEMOLOGI
Epistimologi adalah suatu cabang filsafat yang bersangkut paut dengan teori pengetahuan. Istilah
epistimologi berasal dari Bahasa yunani yang terdiri dari dua kata episteme (pengetahuan) dan logos
(kata, pikiran, percakapan atau ilmu). Jadi epistimologi adalah kata, pikiran, percakapan tentang
3
pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,
pengandaian- pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai
pengetahuan yang dimiliki. Dalam bidang ini, Epistemologi diawali dengan langkah-langkah :
perumusan masalah, penyusunan kerangka pikiran, perumusan hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
terdapat tiga masalah pokok, yaitu: pertama, mengenai sumber-sumber pengetahuan, dan metode
atau cara bagaimana proses mengetahui. Kedua, tentang watak pengetahuan, adanya dunia yang
benar-benar ada di luar pikiran kita, dan bagaimana kita mengetahuinya. Ketiga, mengenai kebenaran
(Titus, 1984).
2.3 AKSIOLOGI
Teori tentang nilai atau aksiologi yang menjadi cabang bahasan filsafat memiliki daya tarik untuk
dibahas. Banyak hal yang bisa menjadi bahasan dalam kajian aksiologi, termasuk didalamnya nilai-
nilai dan penggunaan terhadap hal-hal baru dalam kehidupan. Secara etimologi, aksiologi merupakan
istilah yang diadopsi dari Bahasa Yunani yakni “axios” yang mempunyai arti manfaat/bermanfaat dan
juga “logos” yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jika ditinjau secara istilah, aksiologi bermakna
sebuah studi kajian yang mempelajari mengenai hakikat dai nilai-nilai dari suatu hal dan dilihat dari
sudut pandang filsafat. Selaras dengan pernyataan tersebut, pun ada penjelasan lain yang memaparkan
bahwasannya aksiologi ialah studi mengenai hakikat tertinggi, realitas, dan arti dari nilai-nilai
(kebaikan, keindahan, dan kebenaran) (Fithriani, 2019).
Pelatihan merupakan salah satu metode sistematik dalam pengembangan sumber daya manusia
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Hal ini sejalan dengan pendapat
(Cummings & Worley, 2015) menyatakan bahwa pelatihan dapat membantu anggota mendapatkan
keterampilan dan pengetahuan. Pelatihan ialah sebuah langkah yang memiliki efektivitas tinggi untuk
mendapatkan target capaian dalam perubahan sikap, kognitif, dan kompetensi khusus lainnya, hal
tersebut dikarenakan pelatihan ialah sebuah proses belajar yang sistematis. Pelatihan pun menjadi
sebuah proses belajar yang efektif beberapa dekade terakhir, dan hampir semua bidang telah tersedia
pelatihan di dalamnya, termasuk bidang kepemimpinan yang melahirkan produk pelatihan
kepemimpinan
4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menyingkap ilmu pengetahuan landasan yang digunakan adalah ontologi, epistemologi dan
aksiologi, atau dengan kata lain apa, bagaimana dan kemana ilmu itu.
Hakekat obyek ilmu (ontologi) terdiri dari objek materi yang terdiri dari jenis-jenis dan sifat-sifat
ilmu pengetahuan dan objek forma yang terdiri dari sudut pandang dari objek itu.
5
DAFTAR PUSTAKA
Albadri, P. B., Ramadani, R., Amanda, R., Nurisa, N., Safika, R., & Harahap, S. S. (2023).
ONTOLOGI FILSAFAT. PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(3), 311–317.
https://doi.org/10.55681/primer.v1i3.148
Desy, L. A., & Husni, T. (2021). KONSEP ONTOLOGI DALAM EKONOMI ISLAM.PRIMER
: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 4 (3) . https://doi.org/10.25299/syarikat.2021.vol4(2).8503
Bahrum, B. (2013). Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman,
8(2), 35-45. https://doi.org/10.24252/.v8i2.1276
6
7