Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KONSEP EPISTEMOLOGI”
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Dr. Cahaya Khaerani, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Anisa Sofiani : 23250007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan


anugerah dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep
Epistemologi” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah
ini. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu selama pembuatan makalan ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran
terhadap makalah ini.

Metro, 7 November 2023


Disusun Oleh,

Anisa Sofiani
Npm.23250007

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................

A. Makna Epistemologi ................................................................... 3


B. Metafisika Epistemologi ............................................................. 4
C. Landasan Epistemologi ............................................................... 5
D. Cabang Epistemologi .................................................................. 6
E. Kegunaan Epistemologi .............................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Epistemologi memiliki peran utama dalam memahami sifat, sumber,
dan batasan pengetahuan. Konsep espistemologi juga dapat membantu
mengetahui bagaimana pengetahuan digunakan dibangun, dan kriteria
yang untuk menilai kebenaran suatu pengetahuan. Epistemologi juga
memberikan landasan filosofis untuk metode ilmiah dan membantu
menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis tentang keberlanjutan
pengetahuan. Dengan memahami epistemologi, seoarang dapat lebih
bijaksana dalam mengeksplorasi dan menilai informasi serta
meningkatkan kesadaran terhadap proses pemikiran dan konstruksi
pengetahuan.
Pemahaman epistemologi berperan dalam membentuk pandangan
dunia manusia. Melalui epistemologi, manusia dapat memahami
bagaimana pengetahuan dibentuk, diuji, dan disusun. Ini memengaruhi
cara seseorang melihat realitas, memahami kebenaran, dan menilai
informasi. Epistemologi memunculkan pertanyaan filosofis tentang apa
yang dapat dianggap sebagai pengetahuan sah, bagaimana memahami
suatu kebenaran, dan apakah ada batasan pada pemahaman manusia.
Dengan demikian, epistemologi membantu membentuk kerangka berpikir
yang mendasari pandangan dunia individu dan masyarakat secara
keseluruhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari epistemologi?
2. Apa yang dimaksud metafisika epistemologi?
3. Apa saja landasan dari epistemologi?
4. Apa saja cabang dari epistemology?
5. Apa kegunaan dari epistemologi?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan makna epistemologi
2. Mengetahui metafisika epistemologi
3. Mengetahui landasan epistemologi
4. Mengetahui cabang epistemology
5. Mengetahui kegunaan dari epistemology

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Epistemologi
Epistemologi dari bahasa Yunani epistemas yang berarti pengetahuan
dan logos ilmu dan Dapat dipahami bahwa pengertian epistemologi adalah
cabang filsafat yang menyelidiki pada teori pengetahuan. Epistemologi
mengacu pada ilmu yang secara khusus membahas dan studi tentang
pengetahuan, di mana kita mengetahui melalui epistemologi tentang arah
dan sifat informasi. Epistemologi adalah ilmu filsafat yang khususnya
mengkaji arah ilmu pengetahuan selanjutnya dengan istilah ini di kalangan
peradaban manusia kemudian menjadi istilah populer di negara-negara
Barat untuk menyebut teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan yang
diterima dan diperoleh masyarakat.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari asal usul,
struktur dan metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi melibatkan
dua jenis pertanyaan. Pertama, alat yang menunjuk pada sumber
pengetahuan kita, pertanyaan-pertanyaan ini dapat disebut pertanyaan
epistemologi filosofis dan berkaitan erat psikologi, kedua, pertanyaan
lainnya adalah masalah semantik, Yakni menyangkut hubungan antara
pengetahuan kita dengan objek pengetahuan. Singkatnya, epistemologi
dapat diartikan sebagaimana yang kita ketahui sesuatu.1
Epistemologi biasa disebut dengan teori pengetahuan yang biasa
membahas sumber dan hakikat serta kebenaran ilmu pengetahuan.
Masalah epistemologi berkaitan erat dengan masalah metafisik. Bedanya,
masalah epistemologis fokus pada masalah yang mengandung
permasalahan data. Topik informatif dieksplorasi secara rinci sumber
informasi, dari mana informasi yang benar berasal, dari mana mengetahui
apa saja ciri-ciri dari informasi dan lain-lain.
Pokok bahasan epistemologi adalah segalanya, dan prosesnya
memerlukan usaha. Bagaimana cara berpikir dalam memperoleh
informasi dan proses memperoleh informasi, informasi inilah tujuan dari
teori ilmiah itu sendiri. Setiap pemikiran harus mencapai tujuan ilmu

1
Susanto, “Filsafat Ilmu”, (Jakarta, Bumi Aksara, 2019), hal. 21

3
epistemologis. Karena tujuan dari semua penelitian adalah untuk
mengetahui pengetahuan harus didasarkan pada pengetahuan.
Perusahaan akan menentukan apakah materi yang ada berasal dari
sesuatu yang diketahui atau sesuatu yang belum diketahui umat manusia.
Tujuan epistemologis merupakan tujuan utama adalah mencari peluang
yang tidak mudah dijangkau untuk beberapa alasan, tetapi membutuhkan
pengalaman.

B. Metafisika Epistemologi
Metafisika dan epistemologi adalah dua cabang utama ilmu filsafat
menjawab pertanyaan mendasar tentang hakikat keberadaan dan sumber
pengetahuan. Berikut penjelasan singkat keduanya.
1. Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang membahas pertanyaan-
pertanyaan mendasar berada di luar pengalaman manusia. Cabang ini
membicarakan segala sesuatu secara detail aspek komprehensif
seperti hubungan antara pikiran dan benda, sifat perubahan, wujud
Tuhan, tentang kehidupan dan sebagainya.
Filsafat metafisika adalah filsafat yang mempelajari sesuatu yang
ada. Tenggat waktu Metafisika sendiri berasal dari kata “meta” dan
“fisika”. Meta artinya setelah, selain itu, atau di sisi lain Fisik artinya
nyata atau alami. Metafisika berarti sesuatu yang berada di atas
kenyataan tidak terbatas pada apa pun yang dapat diserap oleh panca
indera.
2. Epistimologi
Epistemologi Epistemologi disebut juga dengan teori pengetahuan
yang biasanya membahas tentang informasi tentang sumber
kebenaran. Epistemologi memiliki fokus yang terpenting adalah
mempelajari soal-soal yang bisa diketahui bagaimana informasi dapat
diperoleh dan bagaimana unformasi dapat diandalkan.2

Kaitan antara metafisika dan epistemologi adalah adanya


pertanyaan keberadaan (metafisika) dan dengan itu hubungannya

2
A. Susanto “filsafat ilmu”, Jakarta, Bumi Aksara, 2019, hal. 24

4
dengan cara mengetahui dan memahami keberadaan ini atau yang
disebut dengan epistemologi.

Jadi, sementara metafisika mencari pemahaman tentang


eksistensi dan alam semesta secara keseluruhan, epistemologi
berfokus pada cara manusia memperoleh dan memahami pengetahuan
tentang eksistensi tersebut. Keduanya membentuk fondasi
pemahaman filosofis tentang dunia dan posisi manusia di dalamnya.

C. Landasan Epistemologi

Epistemologi merupakan salah satu landasan berfungsinya pemikiran


filosofis pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Epistemologi didasarkan
pada keberadaan sumber pengetahuan, struktur logis (penalaran), ruang
lingkup, cara atau cara kerja, serta nilai dan komitmen internal bekerja
dengan pengetahuan. Secara sosio-epistemologis, apa landasan
epistemologisnya terfokus pada dua pertanyaan pokok, yaitu pertanyaan
epistemologis kompetensi atau validitas ilmiah setiap variabel sosial
dalam epistemologi sosial dan permasalahannya sebagai berikut upaya
memperluas cakrawala kesadaran.3

Landasan epistemologi sangat penting dalam konstruksi


pengetahuan, karena pondasi adalah inti masalahnya. Pembangunan dapat
dilanjutkan karena itu memiliki dasar yang kuat. Epistimologi akan
dipengaruhi atau tergantung dengan landasanya sendiri.

Dalam epistimologi landasan disebut sebagai metode ilmiah Jadi


metode ilmiah adalah cara yang dilakukan ilmu dalam Menyusun
pengetahaun yang benar. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam
mendapatkan pengetahuan yang disebut ilu. Jadi, ilmu pengetahuan
merupakan pengetahuan yang di dapatkan lewat metode ilmiah.Tidak
semua pengetahuan disebut ilmiah, sebab ilmu merupakan pengetahuan
yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu yakni
tercantum dalam metode ilmiah

3
Aholiab Watloly, “sosio-epistemologi”, Yogyakarta, PT Kanisius, 2016

5
Setiap jenis pengetahaun mempunyai ciri-ciri spesifik mengenai apa
(ontologis), bagaimana (epistemologis), untuk apa (aksiologis)
pengetahuan tersebut disusun. Ketiga Alasan-alasan ini saling terkait.

Teknik memperoleh pengetahuan dan informasi Tata cara, teknik atau


tata cara memperoleh pengetahuan dan informasi adalah metode non-
ilmiah, metode ilmiah, dan metode problem solving.

• Pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan non-ilmiah adalah


pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan kebetulan, untung-
untungan, akal sehat, prasangka, wibaan, dan pengalaman biasa.

• Metode ilmiah adalah cara memperoleh informasi melalui pendekatan


deduktif dan induktif.

• Problem solving adalah memecahkan masalah dengan cara


mengidentifikasi permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data, mengorganisasikan dan menganalisis data, menyimpulkan dan
melakukan verofikasi yakni menguji hipotesis.

Tujuan utamanya adalah untuk menemukan teori, prinsip, generalisasi


dan hukum Pengamatan tersebut dapat dijadikan landasan berpikir,
kerangka atau kerangka acuan menjelaskan, menggambarkan,
memverifikasi, mengantisipasi atau memprediksi suatu peristiwa secara
khusus. Aliran Epistemologi Ada tiga aliran utama epistemologi, yaitu
rasionalisme, empirisme dan kritik.

D. Cabang Epistemologi

Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas asal usul dan


metode memperoleh dan mengkonfirmasi informasi (Kattsoff, 2004). Asal
dan metode utama Menurut para filsuf, terdapat berbagai versi
pengetahuan, Namun, gambaran perolehan pengetahuan dapat dibagi
menjadi tiga aliran yaitu Empirisme, rasionalisme dan intuisionisme, tetapi
pada akhirnya banyak filsuf yang mengembangkan sekolah epistemologis.

1. Empirisme
Dalam bahasa Yunani, empirisme disebut “empiria” yang artinya
pengalaman sensual Empirisme adalah ideologi yang sumber
utamanya adalah pengalaman pengenalan pengalaman eksternal dan

6
terkait masalah duniawi dan internal yang menyangkut masalah
pribadi setiap orang. Faktor: Oleh karena itu, aliran empirisme sering
kali bertentangan dengan aliran rasionalisme.

Empirisme adalah aliran yang menggunakan pengalaman sebagai


sumbernya pengetahuan Aliran pemikiran ini berasumsi bahwa
pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dengan observasi atau
persepsi. Pengalaman yang disebutkan di sini adalah Unsur dasar ilmu
yang menjadi sumber ilmu pengetahuan seorang pria Ali Maksum
(2008:357) Empirisme adalah ajaran yang merupakan sumber segala
sesuatu pengetahuan harus diperoleh dari pengalaman. Salah satu
teori asal usul pengetahuan. Secara umum, berbeda dengan
rasionalisme, empirisme sebagai filsafat pengalaman mengakui
pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Aliran filsafat
ini gagal melihat bahwa pengalaman hanya mungkin terjadi karena
kondisi-kondisi yang tidak ada termasuk pengalaman.

2. Rasionalisme
Intuisionisme Intuitionisme adalah aliran pemikiran yang
mempertimbangkan intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber
pengetahuan dan kebenaran. Intuisi adalah salah satunya aktivitas
berpikir yang tidak didasarkan pada penalaran. Kesimpulannya adalah
intuisi itu bersifat non-analitis dan tidak didasarkan pada cara berpikir
yang spesifik dan berulang-ulang dengan emosi campur aduk. Ali
Maksum (2008:369).

Rasionalisme adalah pendekatan filosofis yang menekankan akal


budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau
unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengamatan indrawi. Ajaran
pokok. Dengan proses pemikiran abstrak kita dapat mencapai
kebenaran fundamental, yang tidak dapat disangkal yaitu tentang apa
yang ada dan mengenai strukturnya, tentang alam semesta pada
umumnya.

3. Intuisionisme
Aliran Intuisionisme merupakan aliran yang menganggap bahwa
intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
Intuisi termasuk salah satu kegiatan berpikir yang tidak didasarkan
pada penalaran. Jadi kesimpulannya bahwaintuisi merupakan non
analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berpikir tertentudan

7
sering bercampur aduk dengan perasaan. Ali Maksum (2008:369).
Istilah ini dalam bahasa Inggris (intuitionism). Dalam hal ini
intuisionisme menunjukkan kecendrungan untuk mengutamakan
intuisi dalam pengetahuan manusia.

E. Kegunaan Epistimologi

Kegunaan Epistemologi Epistemologi mempunyai fungsi dalam


filsafat ilmu, yaitu sebagai landasan aktivitas manusia dalam kehidupan
sehari-hari sebagai landasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
sebagai sarana mengetahui kebenaran pengetahuan. Fungsi epistemologi
dalam sains dapat membantu mengembangkan pemikiran tentang masalah
dan mendorong masyarakat untuk berpikir kritis tentang peristiwa, sebab
akibat dan lain sebagainya.4

Jacques Martain mengatakan, “tujuan epistemologi bukanlah hal yang


utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk
menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu.”

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan epistemologi bukanlah perolehan


pengetahuan. Meski situasi ini tidak bisa dihindari, namun tetap menjadi
pusat perhatian. Tujuan epistemologi lebih penting dari itu: keinginan
untuk mempunyai kemungkinan pengetahuan. Perumusan tujuan
epistemik mempunyai kepentingan strategis dalam dinamika pengetahuan.
Kata ini digunakan hanya untuk memperoleh informasi tanpa ada cara atau
kaidah dalam memperoleh ilmu, karena keadaan memperoleh ilmu
merupakan sikap pasif, sedangkan cara memperoleh ilmu merupakan sikap
yang dinamis. Menumbuhkan kesadaran bahwa isi tidak boleh
digunakan..5

4
Siti Ning Setyowati, “Epistimologi Fungsi dan Objek Pengetahuan”,
kompasiana, 2018
5
Jujun S. Ssuriasumantri, ilmu filsafat, (Jakarta, Pustaka sinar harapan, 1990),
hal.43

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembahasan di atass dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari
tentang teori pengetahuan. Epistemologi, ialah cabang filsafat
yang menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya
pengetahuan.
2. Metafisika dan epistemology adalah dua cabang utama dalam
ilmju filsafat yang membahas pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang sifat eksistensi dan sumber pengetahuan.
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan hal-hal
yang mendasar yang berada di luar pengalaman manusia.
Epistimologi disebut juga dengan teori pengetahuan yang secara
umum membicarakan mengenai sumber-sumber kebenaran suatu
pengetahuan.
3. Dalam epistimologi landasan disebut sebagai metode ilmiah Jadi
metode ilmiah adalah cara yang dilakukan ilmu dalam Menyusun
pengetahaun yang benar. Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.
4. Empirisme memiliki 3 cabang utama yaitu empirisme,
rasionalisme, dan intuisionisme
5. Epistemologi memiliki fungsi dalam filsafat ilmu yaitu sebagai
landasan tindakan manusia dikesehariannya, dasar pengembangan
ilmu pengetahuan, dan sebagai sarana mengetahui kebenaran
pengetahuan.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini penulis mengharapkan pembaca
dapat lebih memahami tentang Konsep Epistimologi. Dalam penulisan ini
kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, “Filsafat Ilmu”, (Jakarta, Bumi Aksara, 2019),

Aholiab Watloly, “sosio-epistemologi”, Yogyakarta, PT Kanisius,


2016

Siti Ning Setyowati, “Epistimologi Fungsi dan Objek Pengetahuan”,


kompasiana, 2018

Jujun S. Ssuriasumantri, ilmu filsafat, (Jakarta, Pustaka sinar


harapan, 1990),

10

Anda mungkin juga menyukai