“KONSEP EPISTEMOLOGI”
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Dr. Cahaya Khaerani, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Anisa Sofiani
Npm.23250007
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epistemologi memiliki peran utama dalam memahami sifat, sumber,
dan batasan pengetahuan. Konsep espistemologi juga dapat membantu
mengetahui bagaimana pengetahuan digunakan dibangun, dan kriteria
yang untuk menilai kebenaran suatu pengetahuan. Epistemologi juga
memberikan landasan filosofis untuk metode ilmiah dan membantu
menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis tentang keberlanjutan
pengetahuan. Dengan memahami epistemologi, seoarang dapat lebih
bijaksana dalam mengeksplorasi dan menilai informasi serta
meningkatkan kesadaran terhadap proses pemikiran dan konstruksi
pengetahuan.
Pemahaman epistemologi berperan dalam membentuk pandangan
dunia manusia. Melalui epistemologi, manusia dapat memahami
bagaimana pengetahuan dibentuk, diuji, dan disusun. Ini memengaruhi
cara seseorang melihat realitas, memahami kebenaran, dan menilai
informasi. Epistemologi memunculkan pertanyaan filosofis tentang apa
yang dapat dianggap sebagai pengetahuan sah, bagaimana memahami
suatu kebenaran, dan apakah ada batasan pada pemahaman manusia.
Dengan demikian, epistemologi membantu membentuk kerangka berpikir
yang mendasari pandangan dunia individu dan masyarakat secara
keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari epistemologi?
2. Apa yang dimaksud metafisika epistemologi?
3. Apa saja landasan dari epistemologi?
4. Apa saja cabang dari epistemology?
5. Apa kegunaan dari epistemologi?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan makna epistemologi
2. Mengetahui metafisika epistemologi
3. Mengetahui landasan epistemologi
4. Mengetahui cabang epistemology
5. Mengetahui kegunaan dari epistemology
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Epistemologi
Epistemologi dari bahasa Yunani epistemas yang berarti pengetahuan
dan logos ilmu dan Dapat dipahami bahwa pengertian epistemologi adalah
cabang filsafat yang menyelidiki pada teori pengetahuan. Epistemologi
mengacu pada ilmu yang secara khusus membahas dan studi tentang
pengetahuan, di mana kita mengetahui melalui epistemologi tentang arah
dan sifat informasi. Epistemologi adalah ilmu filsafat yang khususnya
mengkaji arah ilmu pengetahuan selanjutnya dengan istilah ini di kalangan
peradaban manusia kemudian menjadi istilah populer di negara-negara
Barat untuk menyebut teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan yang
diterima dan diperoleh masyarakat.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari asal usul,
struktur dan metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi melibatkan
dua jenis pertanyaan. Pertama, alat yang menunjuk pada sumber
pengetahuan kita, pertanyaan-pertanyaan ini dapat disebut pertanyaan
epistemologi filosofis dan berkaitan erat psikologi, kedua, pertanyaan
lainnya adalah masalah semantik, Yakni menyangkut hubungan antara
pengetahuan kita dengan objek pengetahuan. Singkatnya, epistemologi
dapat diartikan sebagaimana yang kita ketahui sesuatu.1
Epistemologi biasa disebut dengan teori pengetahuan yang biasa
membahas sumber dan hakikat serta kebenaran ilmu pengetahuan.
Masalah epistemologi berkaitan erat dengan masalah metafisik. Bedanya,
masalah epistemologis fokus pada masalah yang mengandung
permasalahan data. Topik informatif dieksplorasi secara rinci sumber
informasi, dari mana informasi yang benar berasal, dari mana mengetahui
apa saja ciri-ciri dari informasi dan lain-lain.
Pokok bahasan epistemologi adalah segalanya, dan prosesnya
memerlukan usaha. Bagaimana cara berpikir dalam memperoleh
informasi dan proses memperoleh informasi, informasi inilah tujuan dari
teori ilmiah itu sendiri. Setiap pemikiran harus mencapai tujuan ilmu
1
Susanto, “Filsafat Ilmu”, (Jakarta, Bumi Aksara, 2019), hal. 21
3
epistemologis. Karena tujuan dari semua penelitian adalah untuk
mengetahui pengetahuan harus didasarkan pada pengetahuan.
Perusahaan akan menentukan apakah materi yang ada berasal dari
sesuatu yang diketahui atau sesuatu yang belum diketahui umat manusia.
Tujuan epistemologis merupakan tujuan utama adalah mencari peluang
yang tidak mudah dijangkau untuk beberapa alasan, tetapi membutuhkan
pengalaman.
B. Metafisika Epistemologi
Metafisika dan epistemologi adalah dua cabang utama ilmu filsafat
menjawab pertanyaan mendasar tentang hakikat keberadaan dan sumber
pengetahuan. Berikut penjelasan singkat keduanya.
1. Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang membahas pertanyaan-
pertanyaan mendasar berada di luar pengalaman manusia. Cabang ini
membicarakan segala sesuatu secara detail aspek komprehensif
seperti hubungan antara pikiran dan benda, sifat perubahan, wujud
Tuhan, tentang kehidupan dan sebagainya.
Filsafat metafisika adalah filsafat yang mempelajari sesuatu yang
ada. Tenggat waktu Metafisika sendiri berasal dari kata “meta” dan
“fisika”. Meta artinya setelah, selain itu, atau di sisi lain Fisik artinya
nyata atau alami. Metafisika berarti sesuatu yang berada di atas
kenyataan tidak terbatas pada apa pun yang dapat diserap oleh panca
indera.
2. Epistimologi
Epistemologi Epistemologi disebut juga dengan teori pengetahuan
yang biasanya membahas tentang informasi tentang sumber
kebenaran. Epistemologi memiliki fokus yang terpenting adalah
mempelajari soal-soal yang bisa diketahui bagaimana informasi dapat
diperoleh dan bagaimana unformasi dapat diandalkan.2
2
A. Susanto “filsafat ilmu”, Jakarta, Bumi Aksara, 2019, hal. 24
4
dengan cara mengetahui dan memahami keberadaan ini atau yang
disebut dengan epistemologi.
C. Landasan Epistemologi
3
Aholiab Watloly, “sosio-epistemologi”, Yogyakarta, PT Kanisius, 2016
5
Setiap jenis pengetahaun mempunyai ciri-ciri spesifik mengenai apa
(ontologis), bagaimana (epistemologis), untuk apa (aksiologis)
pengetahuan tersebut disusun. Ketiga Alasan-alasan ini saling terkait.
D. Cabang Epistemologi
1. Empirisme
Dalam bahasa Yunani, empirisme disebut “empiria” yang artinya
pengalaman sensual Empirisme adalah ideologi yang sumber
utamanya adalah pengalaman pengenalan pengalaman eksternal dan
6
terkait masalah duniawi dan internal yang menyangkut masalah
pribadi setiap orang. Faktor: Oleh karena itu, aliran empirisme sering
kali bertentangan dengan aliran rasionalisme.
2. Rasionalisme
Intuisionisme Intuitionisme adalah aliran pemikiran yang
mempertimbangkan intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber
pengetahuan dan kebenaran. Intuisi adalah salah satunya aktivitas
berpikir yang tidak didasarkan pada penalaran. Kesimpulannya adalah
intuisi itu bersifat non-analitis dan tidak didasarkan pada cara berpikir
yang spesifik dan berulang-ulang dengan emosi campur aduk. Ali
Maksum (2008:369).
3. Intuisionisme
Aliran Intuisionisme merupakan aliran yang menganggap bahwa
intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
Intuisi termasuk salah satu kegiatan berpikir yang tidak didasarkan
pada penalaran. Jadi kesimpulannya bahwaintuisi merupakan non
analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berpikir tertentudan
7
sering bercampur aduk dengan perasaan. Ali Maksum (2008:369).
Istilah ini dalam bahasa Inggris (intuitionism). Dalam hal ini
intuisionisme menunjukkan kecendrungan untuk mengutamakan
intuisi dalam pengetahuan manusia.
E. Kegunaan Epistimologi
4
Siti Ning Setyowati, “Epistimologi Fungsi dan Objek Pengetahuan”,
kompasiana, 2018
5
Jujun S. Ssuriasumantri, ilmu filsafat, (Jakarta, Pustaka sinar harapan, 1990),
hal.43
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan di atass dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari
tentang teori pengetahuan. Epistemologi, ialah cabang filsafat
yang menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya
pengetahuan.
2. Metafisika dan epistemology adalah dua cabang utama dalam
ilmju filsafat yang membahas pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang sifat eksistensi dan sumber pengetahuan.
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan hal-hal
yang mendasar yang berada di luar pengalaman manusia.
Epistimologi disebut juga dengan teori pengetahuan yang secara
umum membicarakan mengenai sumber-sumber kebenaran suatu
pengetahuan.
3. Dalam epistimologi landasan disebut sebagai metode ilmiah Jadi
metode ilmiah adalah cara yang dilakukan ilmu dalam Menyusun
pengetahaun yang benar. Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.
4. Empirisme memiliki 3 cabang utama yaitu empirisme,
rasionalisme, dan intuisionisme
5. Epistemologi memiliki fungsi dalam filsafat ilmu yaitu sebagai
landasan tindakan manusia dikesehariannya, dasar pengembangan
ilmu pengetahuan, dan sebagai sarana mengetahui kebenaran
pengetahuan.
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini penulis mengharapkan pembaca
dapat lebih memahami tentang Konsep Epistimologi. Dalam penulisan ini
kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
10